Abstract
.The effort of Ahmad Sanusi to develop in education through Ibtidaiyah educational
board and Madrsah Diniyah to teach religion aspect and general knowledge that
based on Islamic rule. To increase and develop the knowledge of Kyai its makes
leadership training, general knowledge training, religion, politic, and then active in
weekend discussion as a way to discuss and increase in religion knowledge. The level
of education in the college consists of three levels: low level, middle level, and high
level. Every level consists of four classes, such as: class I to class IV in four month.
The curriculum that made and aplicated in Pesantren concern in religion aspect.
Pendahuluan
pendidikan itu sangat diperlukan oleh manusia karena untuk
membantu proses pembangunan potensi atau kemampuan manusia dalam
segala aspek karena manusia mempunyai tujuan yaitu untuk membangun
potensi manusia menjadi lebih maju.1 Menurut islam, pendidikan adalah
pemberi corak hitam putihnya perjalanan hidup Manusia. Islam mengajarkan
kepada kita bahwa pendidikan atau menuntut ilmu itu sangat penting untuk
kehidupan kita, karena menuntut ilmu itu wajib untuk laki-laki atau
perempuan, menuntut ilmu itu suatu kewajiban untuk kita semua khususnya
untuk umat muslim.2 Seorang Muslim yang telah mendapatkan pendidikan
Islam seharusnya mampu hidup di dalam kedamaian dan kesejahteraan
sebagai yang diharapkan oleh cita-cita umat muslim.
pendidikan islam itu sangat penting untuk umat muslim dan
mencakup semua aspek diantaranya dengan adanya pendidikan kita
mempunyai pengetahuan yang sangat luas dan mempunyai moral yang tinggi
dan juga selalu menjalankan segala sesuatu yang di perintahkan Allah.
Manusia itu harus mempunyai perubahan dalam kehidupannya, kita harus
menjadi lebih baik dari sebelumnya, dengan prilaku yang lebih baik lagi
1
Muhaimin,Paradigma Pendidikan Islam,(bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2002),hlm.29
2
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/keutamaan-menuntut-ilmu
1|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah
sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Sehingga manusia menjadi lebih bertaqwa, berakhlak, dan berguna bagi
yang lainnya, kemudian manusia tersebut mendapat kebahagiaan di dunia
maupun akhirat.3 Kita sangat membutuhkan kehidupan yang telah diberikan
oleh Allah. Oleh karena Islam mempedomani seluruh aspek kehidupan
manusia Muslim baik duniawi maupun akhirat. Pendidikan itu sangat penting
apalagi pendididkan islam jauh lebih penting, karena dengan kita belajar
banyak tentang pendidikan islam maka hidup kita akan jauh lebih teratur dan
juga selamat karena kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang
salah karena akhlak kita sudah terbimbing. Jika kita di dunia bertaqwa dan
juga berakhlak maka kita akan bahagia hidupnya dan selamat dunia dan
akhirat.
Karena mereka adalah sekelompok terpelajar maka mereka harus bisa
membimbing dirinya serta masyarakat kejalan yang lebih baik lagi, mereka
harus bisa memotivasi dan memberi pencerahan denagn cara membangun
sekolah untuk anak-anak dan juga pesantren-pesantren untuk belajar lebih
dalam sehingga mengenal sang penciftaNYA. Semua itu adalah lembaga
harus ikut mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terpelajar.
Mereka telah berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan, khususnya
Islam lewat karya-karya yang telah ditulis atau jalur dakwah mereka.
Dari pengkajian ini, peran ulama dalam pengembangan pendidikan agama
dan Khazanah keagamaan menjadi sangat penting untuk dilakukan.4
Jika pendidikan islam ingin mudah dipahami dan berkembang maka
harus berdasarkan al-qur’an dan sunnahnya. Sehingga konsepnya itu bisa
dipahami oleh masyarakat setempat dan bisa dikembangkan dari
pembudayaannya sendiri, kemudian cara untuk mengembangkannya adalah
dengan proses pembinaan dengan pendidikan untuk kita sebagai umat
muslim dan generasi selanjutnya yang akan lahir yaitu umat islam. Adapun
pendididkan di Indonesia pastinya mempunyai tujuan yaitu ingin mencapai
cita-citanya yaitu dengan mengembangkan pendididkan islam di muka bumi
ini. Peran dan tokoh di Indonesia yang sangat membantu masyarakat, tokoh
tersebut ada yang modern dan ada juga tradisional dan pada intinya
tujuannya sama yaitu ingin mengembangkan pendidikan islam. Ulama
pendidikan Islam tersebut diantara lainnya adalah Ahmad Halim dan Ahmad
Sanusi dari Jawa Barat, Abdullah Ahmad dari Sumatra Barat, dan Imam
3
Nur Uhbiyati,Ilmu Pendidikan Islam,(Bandung:CV.Pustaka Setia, 19910,hlm.13
4
Rosehan Anwar dan Andi Bahruddin Malik, Ulama dalam Penyebaran Pendidikan
dan Khazanah Keagamaan, (Jakarta: PT. Pringggondani Berseri, cet. 1, Desember 2003),
hlm. 1.
2|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah
Zakarsyi dari Jawa Timur dan masih banyak lagi tokoh-tokoh pendidikan
islam yang lainnya, para tokoh tersebut tidak kalah pentingnya dengan
tokoh-tokoh lain yang hidup di abad klasik dan pertengahan.
Menurut Omar Al-Toumy Al-Syaibani yang dikutip oleh
Jalaluddin, Adapun tujuannya adalah untuk membentuk akhlak yang lebih
baik dan lebih tinggi sehingga bisa mencapai akhlak al-karimah . Tujuan
yang akan dicapai oleh misi kerasulan, yaitu “membimbing manusia agar
kita berakhlak mulia” yang dimaksud akhlak yang mulia ini adalah kita
harus berhubungan baik dengan Allah dan makhluknya secara benar dan
baik.5
METODE PENELITIAN
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian sejarah, penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian
di masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkannya. Metode ini
dilakukan melalui empat Tahapan 1) Heuristik yaitu Pengumpulan sumber-
sumber primer dan sekunder, 2)kritik yaitu menganalisis keakuratan
sumber-sumber yang digunakan. Termasuk kritik eksternal pengujian
keorientalan sumber juga kritik internal pengujian terhadap krebdibilitas
sumber. 3) Interpretasi menafsirkan fakta-fakta yang ada dilandasi oleh
sikap objek. 4)Historiografi Penulisan Sejarah yang telah direkonsstruksi,
dikritisi, dan diseleksi.
3|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah
yang lain pendidikan Islam (non formal)yang ada waktu itu adalah penghulu
yang menjadi ajang kepanjangan tanganpemerintah colonial.7 Dan K.H
Ahmad Sanusi merupakan seseorang yang sangatgigih dalam perjuangannya,
dan tidak hanya di keagamaan beliau berperan namun di politik pun beliau
aktif.
K.H Abdurrahim memiliki dua orang istri masing-masing bernama
Empok (istri pertama) dan Siti Zaenab (istri kedua). Dari istri pertamanya,
K.H Abdurrahim mempunyai delapan orang anak, sedangkan dari istri
keduanya dikaruniai sembilan orang anak. Sumber yang merupakan
dokumen keluarga ini menunjukkan perbedaan dengan sumber sebelumnya
dalam hal urutan adik-adik K.H Ahmad Sanusi, nama istri kedua K.H
Abdurrahim, dan 45 jumlah anak dari istri kedua K.H Abdurrahim. 8
Proses pendidikan agama yang diterima K.H Ahmad Sanusi
dilakukan secara langsung oleh orang tuanya yang pada waktu itu telah
mendirikan sebuah pesantren yang bernama Pesantren Cantayan. Di
pesantren ini, secara rutin digelarmajlis taklim yang selalu dihadiri oleh para
jama’ah dari berbagai daerah. Sementara itu, santri yang masantren di
Cantayan juga tidak hanya berasal dari daerah setempat, melainkan ada juga
yang berasal dari Bogor dan Cianjur. Setelah menginjak usia 16 tahun
kurang lebih pada tahun 1905, K.H. Ahmad Sanusi mulai belajar serius
untuk mendalami pengetahuan agamaIslam. Atas anjuran ayahnya untuk
lebih mendalami pengetahuan agama Islam,menambah pengalaman dan
memperluas pergaulan dengan masyarakat, beliaun yantri ke berbagai
pesantren yang ada di Jawa Barat. Adapun Pesantren yang pernah beliau
kunjungi dengan perkiraan lamanya mesantren, diantaranya:
1. Pesantren Selajambe (Cisaat Sukabumi) Pimpinan Ajengan
Soleh/Ajengan Anwar, lamanya nyantri kurang lebih sekitar enam
bulan.
2. Pesantren Sukamantri (Cisaat Sukabumi) Pimpinan Ajengan
Muhammad Siddiq, lamanya nyantri lebih kurang sekitardua bulan.
3. 3.Pesantren Sukaraja (Cisaat Sukabumi)Pimpinan Ajengan
Sulaeman/Ajengan Hafidz, lamanya nyantri lebih kurang sekitar
enam bulan.
4. Pesantren Cilaku (Cianjur) untuk belajar ilmu Tasawwuf, lamanya
nyantrilebih kurang sekitar dua belas bulan.
7
http://ahmadalim.blogspot.com/2010/08/kh-ahmad-sanusi.html, Diakses pada tanggal 18
September 2013
8
Miftahul Falah, S.S, op. cit., hlm. 12-15
4|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah
5|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah
12
Miftahul Falah, S.S,op. cit., hlm. 74-75.
6|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah
7|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah
8|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah
9|Historia Madania