Anda di halaman 1dari 9

Peranan K.H.

Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah

PERANAN K.H. AHMAD SANUSI DALAM PENDIDIKAN


ISLAM DI SUKABUMI

Anisa Ulfah Nurazizah,Ajid Thohir


Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab dan Huniora
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Email: aanisauna05@gmail.com

Abstract
.The effort of Ahmad Sanusi to develop in education through Ibtidaiyah educational
board and Madrsah Diniyah to teach religion aspect and general knowledge that
based on Islamic rule. To increase and develop the knowledge of Kyai its makes
leadership training, general knowledge training, religion, politic, and then active in
weekend discussion as a way to discuss and increase in religion knowledge. The level
of education in the college consists of three levels: low level, middle level, and high
level. Every level consists of four classes, such as: class I to class IV in four month.
The curriculum that made and aplicated in Pesantren concern in religion aspect.

Keywords: Pendidikan islam, K.H Ahmad Sanusi, Sukabumi

Pendahuluan
pendidikan itu sangat diperlukan oleh manusia karena untuk
membantu proses pembangunan potensi atau kemampuan manusia dalam
segala aspek karena manusia mempunyai tujuan yaitu untuk membangun
potensi manusia menjadi lebih maju.1 Menurut islam, pendidikan adalah
pemberi corak hitam putihnya perjalanan hidup Manusia. Islam mengajarkan
kepada kita bahwa pendidikan atau menuntut ilmu itu sangat penting untuk
kehidupan kita, karena menuntut ilmu itu wajib untuk laki-laki atau
perempuan, menuntut ilmu itu suatu kewajiban untuk kita semua khususnya
untuk umat muslim.2 Seorang Muslim yang telah mendapatkan pendidikan
Islam seharusnya mampu hidup di dalam kedamaian dan kesejahteraan
sebagai yang diharapkan oleh cita-cita umat muslim.
pendidikan islam itu sangat penting untuk umat muslim dan
mencakup semua aspek diantaranya dengan adanya pendidikan kita
mempunyai pengetahuan yang sangat luas dan mempunyai moral yang tinggi
dan juga selalu menjalankan segala sesuatu yang di perintahkan Allah.
Manusia itu harus mempunyai perubahan dalam kehidupannya, kita harus
menjadi lebih baik dari sebelumnya, dengan prilaku yang lebih baik lagi
1
Muhaimin,Paradigma Pendidikan Islam,(bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2002),hlm.29
2
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/keutamaan-menuntut-ilmu

1|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah

sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Sehingga manusia menjadi lebih bertaqwa, berakhlak, dan berguna bagi
yang lainnya, kemudian manusia tersebut mendapat kebahagiaan di dunia
maupun akhirat.3 Kita sangat membutuhkan kehidupan yang telah diberikan
oleh Allah. Oleh karena Islam mempedomani seluruh aspek kehidupan
manusia Muslim baik duniawi maupun akhirat. Pendidikan itu sangat penting
apalagi pendididkan islam jauh lebih penting, karena dengan kita belajar
banyak tentang pendidikan islam maka hidup kita akan jauh lebih teratur dan
juga selamat karena kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang
salah karena akhlak kita sudah terbimbing. Jika kita di dunia bertaqwa dan
juga berakhlak maka kita akan bahagia hidupnya dan selamat dunia dan
akhirat.
Karena mereka adalah sekelompok terpelajar maka mereka harus bisa
membimbing dirinya serta masyarakat kejalan yang lebih baik lagi, mereka
harus bisa memotivasi dan memberi pencerahan denagn cara membangun
sekolah untuk anak-anak dan juga pesantren-pesantren untuk belajar lebih
dalam sehingga mengenal sang penciftaNYA. Semua itu adalah lembaga
harus ikut mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terpelajar.
Mereka telah berperan dalam memajukan ilmu pengetahuan, khususnya
Islam lewat karya-karya yang telah ditulis atau jalur dakwah mereka.
Dari pengkajian ini, peran ulama dalam pengembangan pendidikan agama
dan Khazanah keagamaan menjadi sangat penting untuk dilakukan.4
Jika pendidikan islam ingin mudah dipahami dan berkembang maka
harus berdasarkan al-qur’an dan sunnahnya. Sehingga konsepnya itu bisa
dipahami oleh masyarakat setempat dan bisa dikembangkan dari
pembudayaannya sendiri, kemudian cara untuk mengembangkannya adalah
dengan proses pembinaan dengan pendidikan untuk kita sebagai umat
muslim dan generasi selanjutnya yang akan lahir yaitu umat islam. Adapun
pendididkan di Indonesia pastinya mempunyai tujuan yaitu ingin mencapai
cita-citanya yaitu dengan mengembangkan pendididkan islam di muka bumi
ini. Peran dan tokoh di Indonesia yang sangat membantu masyarakat, tokoh
tersebut ada yang modern dan ada juga tradisional dan pada intinya
tujuannya sama yaitu ingin mengembangkan pendidikan islam. Ulama
pendidikan Islam tersebut diantara lainnya adalah Ahmad Halim dan Ahmad
Sanusi dari Jawa Barat, Abdullah Ahmad dari Sumatra Barat, dan Imam
3
Nur Uhbiyati,Ilmu Pendidikan Islam,(Bandung:CV.Pustaka Setia, 19910,hlm.13
4
Rosehan Anwar dan Andi Bahruddin Malik, Ulama dalam Penyebaran Pendidikan
dan Khazanah Keagamaan, (Jakarta: PT. Pringggondani Berseri, cet. 1, Desember 2003),
hlm. 1.

2|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah

Zakarsyi dari Jawa Timur dan masih banyak lagi tokoh-tokoh pendidikan
islam yang lainnya, para tokoh tersebut tidak kalah pentingnya dengan
tokoh-tokoh lain yang hidup di abad klasik dan pertengahan.
Menurut Omar Al-Toumy Al-Syaibani yang dikutip oleh
Jalaluddin, Adapun tujuannya adalah untuk membentuk akhlak yang lebih
baik dan lebih tinggi sehingga bisa mencapai akhlak al-karimah . Tujuan
yang akan dicapai oleh misi kerasulan, yaitu “membimbing manusia agar
kita berakhlak mulia” yang dimaksud akhlak yang mulia ini adalah kita
harus berhubungan baik dengan Allah dan makhluknya secara benar dan
baik.5
METODE PENELITIAN
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian sejarah, penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian
di masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkannya. Metode ini
dilakukan melalui empat Tahapan 1) Heuristik yaitu Pengumpulan sumber-
sumber primer dan sekunder, 2)kritik yaitu menganalisis keakuratan
sumber-sumber yang digunakan. Termasuk kritik eksternal pengujian
keorientalan sumber juga kritik internal pengujian terhadap krebdibilitas
sumber. 3) Interpretasi menafsirkan fakta-fakta yang ada dilandasi oleh
sikap objek. 4)Historiografi Penulisan Sejarah yang telah direkonsstruksi,
dikritisi, dan diseleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Biografi K.H Ahmad Sanusi
K.H Ahmad Sanusi adalah sosok tokoh penting di Sukabumi di lahirkan
pada tanggal 12 Muharram1306H, Bertepatan dengan tanggal 18 September
1888 M(Daftar Orang-orang Indonesia Terkemuka di Jawa, R. A. 31No.
2119).3 Di kampung CantayanDesaCantayan Kecamatan Cantayan,
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (daerahtersebut dulunya bernama
kampung Cantayan Desa Cantayan OnderdistrikCikembar, Distrik Cibadak,
Afdeeling Sukabumi). Putra ketiga dari delapan bersaudara, dari pasangan
K.H Abdurrohim (Ajeungan Cantayan, PimpinanPondok Pesantren
Cantayan) dengan ibu Empok.6 Beliau adalah seorang yang membentengi
aqidah umat dan melahirkanpendidikan yang membebaskan. Karena disatu
sisi, ia menyaksikan pendidikan Islam (pesantren) tertinggal jauh oleh
pendidikan yang diselenggarakan olehmisionaris Kristen, sedangkan disisi
5
Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja grafindo Persada, 2002), hlm. 92
6
Munandi Shaleh, M,Si, K.H Ahmad Sanusi Pemikiran dan Perjuangannya Dalam Pergolakan
Nasional, (Sukabumi: Ketua Umum MUI, 21 September 2011), hlm. 3.

3|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah

yang lain pendidikan Islam (non formal)yang ada waktu itu adalah penghulu
yang menjadi ajang kepanjangan tanganpemerintah colonial.7 Dan K.H
Ahmad Sanusi merupakan seseorang yang sangatgigih dalam perjuangannya,
dan tidak hanya di keagamaan beliau berperan namun di politik pun beliau
aktif.
K.H Abdurrahim memiliki dua orang istri masing-masing bernama
Empok (istri pertama) dan Siti Zaenab (istri kedua). Dari istri pertamanya,
K.H Abdurrahim mempunyai delapan orang anak, sedangkan dari istri
keduanya dikaruniai sembilan orang anak. Sumber yang merupakan
dokumen keluarga ini menunjukkan perbedaan dengan sumber sebelumnya
dalam hal urutan adik-adik K.H Ahmad Sanusi, nama istri kedua K.H
Abdurrahim, dan 45 jumlah anak dari istri kedua K.H Abdurrahim. 8
Proses pendidikan agama yang diterima K.H Ahmad Sanusi
dilakukan secara langsung oleh orang tuanya yang pada waktu itu telah
mendirikan sebuah pesantren yang bernama Pesantren Cantayan. Di
pesantren ini, secara rutin digelarmajlis taklim yang selalu dihadiri oleh para
jama’ah dari berbagai daerah. Sementara itu, santri yang masantren di
Cantayan juga tidak hanya berasal dari daerah setempat, melainkan ada juga
yang berasal dari Bogor dan Cianjur. Setelah menginjak usia 16 tahun
kurang lebih pada tahun 1905, K.H. Ahmad Sanusi mulai belajar serius
untuk mendalami pengetahuan agamaIslam. Atas anjuran ayahnya untuk
lebih mendalami pengetahuan agama Islam,menambah pengalaman dan
memperluas pergaulan dengan masyarakat, beliaun yantri ke berbagai
pesantren yang ada di Jawa Barat. Adapun Pesantren yang pernah beliau
kunjungi dengan perkiraan lamanya mesantren, diantaranya:
1. Pesantren Selajambe (Cisaat Sukabumi) Pimpinan Ajengan
Soleh/Ajengan Anwar, lamanya nyantri kurang lebih sekitar enam
bulan.
2. Pesantren Sukamantri (Cisaat Sukabumi) Pimpinan Ajengan
Muhammad Siddiq, lamanya nyantri lebih kurang sekitardua bulan.
3. 3.Pesantren Sukaraja (Cisaat Sukabumi)Pimpinan Ajengan
Sulaeman/Ajengan Hafidz, lamanya nyantri lebih kurang sekitar
enam bulan.
4. Pesantren Cilaku (Cianjur) untuk belajar ilmu Tasawwuf, lamanya
nyantrilebih kurang sekitar dua belas bulan.

7
http://ahmadalim.blogspot.com/2010/08/kh-ahmad-sanusi.html, Diakses pada tanggal 18
September 2013
8
Miftahul Falah, S.S, op. cit., hlm. 12-15

4|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah

5. Pesantren Gentur Warung Kondang (Cianjur) Pimpinan Ajengan


Ahmad Syatibi dan Ajengan Qortobi, lamanya nyantri lebih kurang
sekitar enam bulan.9
Setelah nyantri ke berbagai pesantren, pada tahun 1909, kemudian
K.H Ahmad Sanusi kembali ke Sukabumi dan masuk ke Pesantren Babakan
Selawi Baros Sukabumi. Ketika nyantri di Pesantren tersebut beliau
bertemudengan seorang gadis yang bernama Siti Djuwariyah putri Kyai Haji
Affandi dari kebon Pedes, akhirnya beliau menikahi gadis tersebut. 10Pada
tahun 1910 -1915 K.H Ahmad Sanusi kembali aktif di Sarikat Islam ketika
bermukim menuntut ilmu di Makkah. Namun, pada tahun 1910 sesudah
menikah K.H Ahhmad Sanusi menikah dengan istrinya kemudian mereka
pergi untuk ber Haji serta bermukim di sana beberapa waktu lamanya sekitar
5 (lima) tahun untuk memperdalam pengetahuan agama Islam. Kemudian
beliau memperdalam tulisan para pembaru, seperti Muhammad Abduh dan
Rasyid Ridha. Ia tetap berpegang pada madzhab Syafi’i yang beraliran
Ahlusunnah waljama’ah. Kemudian pada bulan Juli 1915 K.H Ahmad
Sanusi pulang ke kampungnya yaitu di cantayan yang sudah
ditinggalkannya sejak tahun 1910. Setibanya di Cantayan, K.H Ahmad
Sanusi langsung membantu orang tuanya mengajar agama di Pesantren
Cantayan, gaya mengajar berbeda dengan para kyai lainnya, termasuk
dengan orang tuanya. Beliau mengajar dengan bahasa sederhana dan
menerapkan metode halaqoh. Kemudian materi yang disampaikan kepada
santri dan jama’ahnya di terima secara baik.11
B. Karya-Karya K.H Ahmad Sanusi
Pengasingan yang lakukan K.H Ahmad Sanusi memberi dampak
positif kepada dirinya. Selama dipengasingan Batavia Centrum sehingga
beliau bisa menunjukkan dirinya sebagai ulama yang produktif dalam
menulis buku. Perjuangan dalam menegakkan kebenaran dalam konteks
ibadah Islam tidak hanya dapat dilakukan dengan cara berdakwah secara
langsung. Pemikiran-pemikirannya yang sedikit banyaknya terpancing oleh
adanya pengaduan dari para jama’ah dituangkan oleh K.H Ahmad Sanusi
dengan menulis buku. Hal tersebut mudah dipahami karena sebagai orang
yang sedang menjalani pengasingan, ruang geraknya sangat dibatasi.
Sementara itu, jika tidak menanggapi pengaduan- pengaduan para jama’ah
yang menyangkut masalah keagamaan, maka masyarakat akan mengalami
kebingungan dalam menjalankan praktik-praktik keagamaannya. Oleh
9
Munandi Shaleh, M,Si, op.cit., hlm. 4
10
Munandi Shaleh, M,Si, loc.cit., hlm. 5.
11
Miftahul Falah, S.S,op. cit., hlm. 32-34

5|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah

karena itu, K.H Ahmad Sanusi menuliskan pemikirannya dengan


menerbitkan berbagai buku.
Selain itu, produktivitasnya dalam penerbitan buku menunjukkan
bahwa K.H Ahmad Sanusi merupakan kyai tradisional yang memiliki pikiran
yang progresif. Beliau tidak hanya berdiam diri sambil memegang kuat
keyakinan tradisionalnya. Beliau memberikan suatu pembelaan terhadap para
ulama terdahulu yang menurut kaum mujadid pemikirannya tidak perlu
dijadikan bahan rujukan untuk ber-taqlid. Di dalam pengasingan beliau yang
meninggalkan para santri dan jama’ahnya di Sukabumi, K.H Ahmad Sanusi
tidak meninggalkan dunia pendidikan. Dalam proses pembelajaran terhadap
mereka pun tetap dapat dilakukan oleh dirinya. Pada hakikatnya, K.H
Ahmad Sanusi tetap melaksanakan proses mengajar tetapi dengan
menggunakan media berbeda .12
Adapun materi-materi keagamaan yang disampaikan kepada para
santri dan jama’ahnnya dilakukan melalui sebuah buku. Tafsir Qur’an,
misalnya, K.H Ahmad Sanusi secara rutin menuliskannya ke dalam beberapa
buku (buletin) yang secara rutin beliau terbitkan di Batavia Centrum. Dari
menulis buku inilah, K.H Ahmad Sanusi dapat bertahan hidup selama
pengasingannya di Batavia Centrum karena buku-bukunya itu banyak dibeli
orang. Kemampuannya dalam menerbitkan buku yang jumlahnya mencapai
ratusan judul, seperti yang dilaporkan oleh dirinya kepada Pemerintahan
Militer Jepang tahun 1942. Buah karya Ahmad Sanusi berdasarkan
pengakuan-nya sebagaimana yang tercantum dalam lampiran Pendaf-taran
Orang Indonesia yang Terkemoeka yang ada di Djawa. (R.A. 31. No. 2119.),
untuk disampaikan kepada Gunseikanbu Tjabang I, Pegangsaan Timoer 36
Djakarta, ada 125 judul kitab yang terdiri dari 101 judul kitab berbahasa
Sunda dan 24 judul kitab berbahasa Indonesia. Adapun judul kitab tersebut
adalah sebagi berikut:
1. Kitab Tafsir al-Qur’an/Ilmu Tajwid
Raoedlotoel ‘Irfan (17 Boekoe dari 17 Djoez Qoeran), Tamsjijjatoel
Moeslimin (53 Boekoe dari 7 ½ Djoez Qoeran), Tafsir Maldjaoettolibien
(Djoez Ama), Tafsier Maldjaoettolbien (1 Boekoe), Maldjaoettolibien (24
Boekoe dari 100 Djoez Qoeran), Tidjanul Gilman (Elmoe Tadjwied Qoeran),
Hiljatoellisan, Sirodjoel Moeminien (Doe’a Fadilah Jasin), Hidajatoel Azkija
(Tardjamah Azkija), Tafsier Soerat Jasin.
2. Kitab Hadits
Tafsier Boechorie, Al Hidajah (Menerangkan Hadits2 Kitab Sapinah).

12
Miftahul Falah, S.S,op. cit., hlm. 74-75.

6|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah

3. Kitab Ilmu Tauhid/Aqidah


Al loe loeoen nadid (Menerangkan Bahasan Ilmoe Taoehid), Matan Ibrohiem
Badjoeri (Gantoeng Logat), Matan Sanoesi (Gantoeng Logat), Madjma’oel
Fawaid (Tardjamah Qowaidoel Aqoid), Taoehidoel Moeslimien (Tentang
Ilmoe Taoehied), f. Taoehidoel Moeslimien,. Tardjamah RisalahQoedsijah,
Tardjamah Djauharotoettaoehid, Al-Moefhimat (Menerangkan Pabid’ahan
dan Idjtihad), Hiljatoel Aqli (Bab Moertad),Loe Loeunnadies Ilmoe Taoehid,
Al-Moethohhirot (Bab Moesjrik), Noeroel Jakin (Penolakan Ahmadijah
Qadian Lahore, 2 Boekoe);n. Oesoeloel Islam, Silahoel Mahijah Firqoh 73,
Hoeljatoel A’qli (Bab Moertad), Assoejoefoessorimah (MenolakMatjam2
Bid’ah ).
4. Kitab Ilmu Fiqh
Al Djaoeharotoel Mardijah (Fiqih Sjafe’ie), Tardjamah Fiqih Akbar
(karangan Imam Hanafi), . Hiljatoel Goelam (Bab Siam), Mifathoe
Darissalam, Al Adwijatoessafiah (Bab Solat Hadjat dan Istihoroh), Al
Oekoedoel Fachiroh (Menerangkan Istiharoh Moetahadjdjiroh), Bab Zakat
dan Fithrah, Qowaninoeddinijjah (Bab Zakat), Bab Nikah, Bab Taraweh,
Targib Tarhib, Kitab Talqin, Bab Kematian, Firqoh (8 Nomer), Bab
Woedloe, Bab Bersentoeh, Bab Aer The, Kasjifoel Aoeham (Tentang
Menjentoeh Qoeran), Al-Aqwaloel Moefidah (Tentang Adzan Awal), Kitab
Bab Tioeng, Dijafah dan Sodaqoh, Al-Isjaroh (Membedakan antara Dijafah
dan Sodaqoh), Al-Oehoed fil Hoedoed, Idjtihad Taqlied.
5. Kitab Ilmu Bahasa Arab
Doeroesoennahwijjah (KeteranganAjurmijah), Bahasan Adjroemijah,
Kasjfoenniqob (Tardjamah Qowai’doel Irob), Matan Sorof Bina (Dengan
Segala Ketera-ngannya), Bahasan Nadlom Jaqoeloe (Ilmoe Sorof),
Tanwiroerribat (Sjarah Nadom Imriti).
6. Kitab Akhlak/Tasawwuf/Tariqat/Do’a/Aurod
Misabahoel Falah (Wiridan Sore dan Soeboeh), Sirodjoel Afkar (Wiridan
Siang dan Malam, Matolioel Anwar (Bab Istigfar), Bab Istighfar, Miftahoel
Gina (Tentang Tasbeh), Kitab Asmaoel Hoesna, Al Kawakiboeddoerrijjah
(Do’a2 Nabi), Daliloessairien (Menerangkan Keoetamaan Solawat),
Asmaoel Hoesna (Dengan ma’nanja serta Choesoe-sijatnja), Fadoiloel Kasb
i(Bab Kasab dan Ichtiar), Al-Madjama’atoelMoefidah (Menerangkan Tiga
Kitab), Attamsjijjatoel Islamijjah (Manaqib Imam Ampat), Fachroel Albab
(Manaqib Wali2), Doe’a Nabi Ibrohiem, Mandoematurridjal (Tawasoel
Kepada Aulija), A’qoiduddoeror (Mema’nakan Kitab Barzandji), Manaqib
Sjech Abdoel Qodie Djaelani, Tardjamah Kitab Hikam, Al Djawahiroel

7|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah

Bahijah (Tentang Adab-Adaban Istri), Pengadjaran Istri (2 Nomer), Al-


DjawahiroelBahijjah (Peradaban Istri), Tarbijatoel Islam (Menerangkan
Adab2 Islam), dan masih banyak lagi karya Beliau.13
Materi karya Ahmad Sanusi sebagaimana termaktub pada judul kitab
di atas, meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti tafsir al-Qur’an, tauhid, fiqh,
tasawwuf, nahwu/syorof, mantiq, bade’, bayan, dan lain-lain. Karya itu ia
tulis sesuai dengankebutuhan masyarakat pada saat itu, sehingga hasil
karyanya relatif mudah dipasarkan bahkan dalam waktu singkat dicetak
secara berulang-ulang. Kedalaman ilmu yang ia miliki dapat terlihat dari
buah karyanya, seperti dalam kitab Tamsyiyyatu al-Muslimin fi Tafsiiri
Kalaami Robbi al-‘Aalamiin. Kitab tersebut ia tulis tidak hanya dengan
menafsirkan kata perkata, akan tetapi ia tafsirkan pula secara lengkap dengan
disertai asbabunnuzul-nya dari ayat-ayat al-Qur’an yang sedang ia bahas,
serta dilengkapi pula dengan sumber kitab yang dijadikan rujukan dalam
penafsirannya. Karya tulis Ahmad Sanusi ada pula yang menjadi bahan
perdebatan diantara kaum ulama pada saat itu, seperti halnya menuliskan al-
Qur’an dengan huruf latin. Hal yang menarik justru Ahmad Sanusilah orang
Indonesia pertama yang menuliskan al-Qur’an dengan huruf latin dan
menjelaskan maksud yang terkandung dalam al-Qur’an dikaitkan dengan
pengetahuan umum dan sejarah terutama ayat-ayat yang menyangkut
masalah-masalah kauniyah.14
Selain menerbitkan Al-Hidajatoel Islamijjah, K.H Ahmad Sanusi pun
menerbitkan majalah yang berisikan tentang tafsir Al-Qur’an. Tafsir ini
diterbitkan secara berkala setiap bulan dan menggunakan bahasa Sunda
sebagai bahasa pengantarnya. Majalah ini kemudian dijadikan sebagai bahan
pengajaran oleh para kyai dan guru agama dalam mengajarkan tafsir Al-
Qur’an kepada santrinya. Dari terbitnya majalah inilah menunjukkan bahwa
K.H Ahmad Sanusi merupakan seorang ulama ahli Tafsir yang hasil
pemikirannya menyebar di sekitar Priangan Barat. Keahlian yang dimiliki
K.H Ahmad Sanusi ini, kelak akan menjadi salah satu rujukan ketika beliau
dibebaskan dari Batavia Centrum oleh Pemerintahan Hindia Belanda.15
KESIMPULAN
K.H Ahmad Sanusi merupakan salah seorang ulama tradisional dan
ulama yang produktif. Beliau dilahirkan pada tanggal 12 Muharram 1306 H,
Bertepatan dengan tanggal 18 September 1888 M. Di kampung Cantayan
13
Munandi Shaleh, K.H Ahmad Sanusi Pemikiran dan Perjuangannya Dalam Pergolakan
Nasional, cet- 2, (Sukabumi, At-Tadbir: 2013), hlm. 67-71
14
Munandi Shaleh, op.cit., hlm. 72-73.
15
bid., hlm. 93-94.

8|Historia Madania
Peranan K.H. Ahmad Sanusi dalam Pendidikan Islam |Anisa Ulfah Nurazizah

Desa Cantayan Kecamatan Cantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat


(daerah tersebut dulunya bernama kampung Cantayan Desa Cantayan
Onderdistrik Cikembar, Distrik Cibadak, Afdeeling Sukabumi). Dan K.H
Ahmad Sanusi adalah seseorang yang sangat gigih dalam perjuangannya, dan
beliau tidak hanya berperan aktif dalam pendidikan Islam namun dalam
politik pun beliau aktif. K.H Ahmad Sanusi aktif pada dunia pendidikan dan
penerbitan,dengan banyaknya karya-karya K.H Ahmad Sanusi hingga
seratus lebih, diantaranya: Kitab Tafsir al-Qur’an, Kitab Hadits, Kitab Ilmu
Tauhid, Kitab Ilmu Fiqh, Kitab Ilmu Bahasa Arab, Kitab Akhlak, Kitab Ilmu
Mantiq, Kitab Ilmu Bade’, Kitab Ilmu Bayan, Kitab Sejarah, Kitab Jum’ah,
Kitab Munadoroh. Keaktifan K.H Ahmad Sanusi pada organisasi yang
didirikannya sendiri dengan nama Al-Ittihadiat al-Islamiyah (AII) yang
merupakan organisasi masa hasil fusi antara PUI dan PUII memperluas
Pesantrennya dengan menjadikan suatu lembaga yang berdirihingga saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin, Teolog Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja grafindo Persada,
2002),
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (bandung:PT.Remaja
Rosdakarya,2002).
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung:CV.Pustaka Setia,
19910,
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/keutamaan-menuntut-ilmu
di akses pada tanggal 13 Desember tahun 2021
Rosehan Anwar dan Andi Bahruddin Malik, Ulama dalam Penyebaran
Pendidikan dan Khazanah Keagamaan, (Jakarta: PT. Pringggondani
Berseri, cet. 1, Desember 2003),
Munandi Shaleh, M,Si, K.H Ahmad Sanusi Pemikiran dan Perjuangannya
Dalam Pergolakan Nasional, (Sukabumi: Ketua Umum MUI, 21
September 2011),
http://ahmadalim.blogspot.com/2010/08/kh-ahmad-sanusi.html,
diakses pada Tanggal 13 Desember 2021,
Munandi Shaleh, K.H Ahmad Sanusi Pemikiran dan Perjuangannya Dalam
Pergolakan Nasional, cet- 2, (Sukabumi, At-Tadbir: 2013),

9|Historia Madania

Anda mungkin juga menyukai