Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN

NAMA : Endah Yunita

NIM : A1D121015

RUANG : R-001

DOSEN PENGAMPU : Drs. Arsil,.M.Pd

LINK JURNAL : https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/alasas/article/download/1651/1193

Ringkasan :

Berdasarkan jurnal yang berjudul Pemikiran Essensialisme, Eksistensialisme, Perenialisme, Dan Pragmatisme Dalam Perspektif
Pendidikan Islam oleh Saidah A.H, di dapatkan suatu ringkasan yaitu : Aliran Essensialisme menghendaki agar landasan pendidikan berakar
dari nilai-nilai yang esensial, yaitu yang telah teruji oleh waktu, bersifat menuntun dan telah turun-temurun dari zaman ke zaman, dengan
mengambil zaman renaisance sebagai permulaan. Pandangan essensialisme dalam pendidikan islam dianggap sesuai karena tujuan umum
paham essensialisme adalah membentuk pribadi bahagia dunia dan akhirat. Isi pendidikannya ditetapkan berdasarkan kepentingan efektifitas
pembinaan kepribadian yang mencakup ilmu pengetahuan yang harus dikuasai dalam kehidupan dan mampu menggerakkan keinginan
manusia.

Aliran eksistensialisme pada hakikatnya merupakan aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai
dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya. Pandangan eksistensialisme dalam pendidikan islam, dapat dikatakan kurang
sesuai, karena eksistensialisme pada hakikatnya mengadakan penolakan terhadap suatu pemikiran abstrak, tidak logis atau tidak ilmiah,
sekalipun ajaran islam menghargai hasil pemikiran dan rasional, namun pemikiran abstrak tetap diterima karena tidak semuanya harus
didasarkan pada hal-hal yang konkrit.
Aliran filsafat perenialisme menegaskan pendidikan diarahkan pada upaya pengembangan kemampuan intelektual anak didik melalui
pemberian pengetahuan yang bersifat abadi, universal, dan absolut. Pandangan perenialisme dalam pendidikan islam dapat dikatakan tidak
sepenuhnya dapat diterima karena dalam pendidikan tetap memperhatikan perkembangan, bukan semua yang menakutkan tetapi
perkembangan yang dikehendaki pendidikan islam yang tidak bertentangan dengan ajaran islam.

Aliran filsafat pragmatisme menegaskan bahwa pendidikan diarahkan pada upaya yang bukan semata-mata memberikan pengetahuan
teoritis, melainkan pada upaya memberikan kesempatan pada anak didik untuk melakukan berbagai kegiatan guna memecahkan masalah
yang dihadapi atas dasar kepercayaan bahwa belajar itu hanya dapat dilakukan oleh anak sendiri, bukan karena dipompakan oleh orang lain
kepada orang lain. Pandangan pragmatisme dalam pendidikan islam dapat dikatakan kurang sesuai kalau tidak dapat dikatakan bertentangan,
karena pragmatisme menganggap tidak ada hukum moral umum, tidak ada kemoralan umum, semua kebenaran belum final, oleh karena itu
dapat membahayakan kehidupan dan bahkan mengancam kemanusiaan itu sendiri.

Pandangan Progressivisme dalam pendidikan Islam dapat dikatakan bertentangan dengan ajaran islam yang tidak memperhatikan moral,
sementara pendidikan islam sangat repleks terhadap masalah-masalah moral.
MIND
MAPPING
Dalam pendidikan islam pandangan Progressevisme menaruh kepercayaan
progressivisme dikatakan bertentangan terhadap kekuatan alamiah manusia
dengan ajaran islam yang tidak dari alam sejak ia lahir, terutama
memperhatikan moral, sementara Aliran kekuatan manusia untuk terus menerus
pendidikan islam sangat repleks terhadap Progressevisme melawan dan mengatasi kekuatan
masalah-masalah moral. takhayul yang timbul dilingkungan.

Ff Pendidikan diarahkan Fil filsafat pendidikan


pada upaya essensialisme
pengembangan mengingkan agar
kemampuan intelektual manusia kembali
yang bersifat Aliran Aliran kepada
Perenialisme PEMIKIRAN ESSENSIALISME,
abadi,universal dan Esensialisme kebudayaan lama.
EKSISTENSIALISME,
absolut. PERENIALISME DAN
PRAGMATISME DALAM
PERSPEKTIF PENDIDIKAN
ISLAM T Tujuan Umum
Tokoh aliran aliran essensialisme
adalah membentuk
perenialisme : Plato,
pribadi bahagia duni
Aristoteles dan
akhirat.
Thomas Aquinas

Aliran Aliran
Eksistensialisme Pragmatisme Pendidikan diarahkan pada upaya yang
bukan semata-mata memberikan
Aliran filsafat yang bertujuan pengetahuan teoritis, melainkan pada
mengembalikan keberadaan upaya memberikan kesempatan untuk
umat manusia sesuai dengan melakukan berbagai kegiatan guna
keadaan hidup asasi yang memecahkan masalah yang dihadapi
dimiliki

Anda mungkin juga menyukai