Anda di halaman 1dari 13

PARADIGAM

A
PENDIDIKAN
IPS DI SD
Kelompok
1
Kelompok 1

Engelina Z.A.M Faridatul L.


202333245 202333241
APA ITU PARADIGAMA?
Istilah “Paradigma” pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu
pengetahuan terutama berkaitan dengan filsafat ilmu pengetahuan.
Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut
dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam
bukunya yang berjudul The Structurre of Scientific Revolution
(1970 : 49). Inti sari pengertian paradigma adalah suatu asumsi-
asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan
suatu sumber nilai), sehingga merupakan suatu sumber hukum-
hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan
sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiri.
APA ITU PENDIDIKAN
IPS?
IPS adalah perwujudan dari suatu IPS sebagai pelajaran yang
“IPS adalah penyederhanaan
pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. merupakan fusi atau paduan sejumlah
atau disiplin ilmu ilmu sosial mata pelajaran sosial. Dinyatakan
Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang
humaniora serta kegiatan dasar ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi bahwa IPS merupakan bagian
manusia yang diorganisasikan budaya, psikologi, sejarah, geografi, kurikulum sekolah yang berhubungan
dan disajikan secara ilmiah dan ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, dengan peran manusia dalam
yang diformulasikan untuk tujuan masyarakat yang terdiri atas berbagai
pedagogis atau psikologis untuk
instruksional dengan materi dan tujuan yang subjek sejarah, ekonomi, geografi,
tujuan pendidikan”. disederhanakan agar mudah dipelajari”. sosiologi, antropologi, dan psikologi
sosial.

SOMANTRI MOELJONO C. S. NASUTION


PEMBELAJALAN IPS DI SD

Pelajaran IPS di Sekolah Dasar merupakan nama mata


pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah
konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai
isu dan masalah sosial kehidupan (Menurut Sapriya, 2009).
Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek
disiplin ilmu karena lebih dipentingkan adalah dimensi
pedagogik dan psikologis serta karakteristik kemampuan
berpikir peserta didik yang bersifat holistik.
Tujuan pendidikan Ips dikembangkan atas dasar
pemikiran bahwa pendidikan IPS merupakan
suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu pendidikan
TUJUAN IPS harus mengacu pada tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian tujuan pendidikan
PENDIDIKAN IPS adalah mengembangkan kemampuan peserta
didik dalam menguasai disiplin ilmu-ilmu social
IPS untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih
tinggi.
PARADIGAMA
PENDIDIKAN IPS
IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial.
Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan
peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sParadigma IPS adalah
model atau kerangka berpikir pengembangan IPS yang diwacanakan dalam kurikulum pada
sistem pendidikan Indonesia, dan IPS merupakan studi yang mempelajari tentang
masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu
sosial. Ada tiga istilah yang termasuk bidang pengetahuan sosial, yaitu:
01 02
Ilmu sosial (social science) Studi sosial (social studies)

Studi Sosial merupakan suatu bidang pengkajian


Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa tentang gejala dan masalah sosial yang terjadi pada
ilmu sosial adalah cabang ilmu masyarakat.
pengetahuan yang mempelajari tingkah Studi sosial bersifat interdisipliner, dengan menetapkan
laku manusia baik secara perorangan pilihan judul atau masalah-masalah tertentu
maupun tingkah laku kelompok. Oleh berdasarkan sesuatu rangka referensi, dan meninjaunya
karena itu ilmu sosial adalah ilmu yang dari beberapa sudut sambil mencari logika dari
mempelajari tingkah laku manusia dan hubungan-hubungan yang ada satu dengan lainnya.
mempelajari manusia sebagai anggota Studi sosial menurut John Jarolimek: “Tugas Studi
masyarakat. Ilmu-ilmu sosial lebih Sosial sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat
menitik beratkan kepada interdisiplin Sekolah Dasar sampai ke tingkat pendidikan yang lebih
pada suatu bidang studi kajian disatu tinggi, dengan tujuan membina warga masyarakat yang
disiplin ilmu, seperti contoh pada disiplin mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan
kekuatan-kekuatan fisik dan social, serta membantu
ilmu Antropologi. melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah
social yang dihadapainya. Jadi, baik materi maupun
metode pembelajaran penyajiannya harus sesuai
dengan misi yang diembannya”.
03
Pengetahuan Ips
Pada dasarnya Mulyono Tj. (1980: 8) memberi batasan IPS adalah merupakan suatu
pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial.
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi,
antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan
sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo (1996: 4) bahwa IPS merupakan
hasil kombinasi atau hasil perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi,
ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik.
IPS lebih menitik beratkan kepada pendekatan multidisipliner atau interdisipliner,
dimana topik-topik dalam IPS dapat dimanipulasi menjadi suatu isu, pertanyaan atau
permasalahan yang berperspektif interdisiplin. Ilmu pengetahuan IPS yg dikenal di
Indonesia bukan ilmu sosial. Oleh karena itu, proses pembelajaran IPS pada berbagai
tingkat pendidikan tidak akan menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, melainkan
lebih menekankan kepada segi praktis mempelajari, menelaah serta mengkaji gejala dan
masalah sosial dengan mempertimbangkan bobot dan tingkatan peserta didik pada tiap
jenjang.
LANDASAN FILOSOFIS
PENDIDIKAN IPS
Aliran yang menggariskan bahwa kurikulum
harus menekankan pada penguasaan ilmu. Aliran
ini berpandangan bahwa, pendidikan pada Aliran ini memandang bahwa
dasarnya adalah pendidikan keilmuan. Kurikulum
yang dikembangkan dalam aliran esensialisme
sekolah memiliki tujuan yakni
adalah kurikulum disiplin ilmu. Tujuan dari aliran kecerdasan yang praktis dan
esensialisme adalah menciptakan intelektualisme.
Proses belajar-mengajar yang dikembangkan membuat siswa lebih efektif
adalah siswa harus memiliki kemampuan
penguasaan disiplin ilmu. Penerapan
dalam memecahkan berbagai
pembelajaran ini lebih banyak berperan pada guru masalah yang disajikan oleh
Rekonstruksionisme
jika dibandingkan dari siswa.
Perenialisme guru atau pendidik.
Aliran yang memandang , bahwa sasaran yang
Aliran ini berpendapat bahwa sekolah harus
harus dicapai oleh pendidikan adalah
diarahkan kepada pencapaian tatanan
Esensialisme kepemilikan atas prinsip-prinsip tentang
kenyataan, kebenaran dan nilai yang abadi, Progressivisme demokrasi yang mendunia. Aliran filsafat ini
menghendaki agar setiap individu dan
serta tidak terkait oleh ruang dan waktu.
Dalam pandangan aliran Perenialisme kelompok tanpa mengabaikan nilai-nilai
kurikulum akan menjadi sangat ideologis masa lalu, mampu mengembangkan
karena dengan pandangan-pandangan ini pengetahuan, teori, atau pandangan tertentu
menjadikan siswa atau peserta didik sebagai yang paling relevan dengan kepentingan
warga Negara yang memiliki pengetahuan, mereka melalui pemberdayaan peserta didik
keterampilan dan sikap yang diinginkan oleh dalam proses pembelajaran guna
Negara. memproduksi pengetahuan baru.
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
DALAM IPS

1.Aliran Positivisme 2. Aliran Rasionalisme 3. Aliran Pragmatisme 4. Aliran Idealisme

Rasionalisme merupakan paham filsafat


yang mengatakan bahwa akal (reason)
Aliran pragmatisme adalah aliran yang
Positivisme adalah suatu aliran dalam adalah alat terpenting dalam memperoleh Idealisme adalah aliran yang berpaham
bersedia menerima segala hal, asalkan hal
filsafat hukum yang beranggapan bahwa pengetahuan dan mengetes pengetahuan . bahwa pengetahuan dan kebenaran
tersebut berakibat baik atau berguna.
teori hukum itu dikonsepsikan sebagai ius Rasionalisme mengajarkan bahwa tertinggi adalah ide atau akal pemikiran
Aliran ini mementingkan kegunaan suatu
yang telah mengalami positifisasi sebagai pengetahuan diperoleh dengan cara manusia. Sehingga sesuatu itu dapat
pengetahuan dan bukan kebenaran objektif
lege atau lex, guna menjamin kepastian berpikir, alat dalam berpikir adalah kaidah- terwujud atas dasar pemikiran manusia.
dari pengetahuan
antara yang terbilang hukum atau tidak. kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.
Kesimpulan

Paradigma IPS adalah model atau kerangka berpikir pengembangan IPS yang diwacanakan dalam kurikulum
pada sistem pendidikan Indonesia, dan IPS merupakan studi yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia,
dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial. Pendidikan IPS lebih ditekankan pada
bagaimana cara mendidik tentang ilmu-ilmu social atau lebih kepada penerapannya (application of knowledge
social studies). Ilmu yang disajikan dalam pendidikan IPS merupakan suatu synthetic antara ilmu-ilmu social
dengan ilmu ilmu-ilmu pendidikan. Pendidikan IPS merupakan hasil rekayasa “inter cross” dan “trans disipliner”
antara disiplin ilmu pendidikan dengan disiplin ilmu sosial murni untuk tujuan pendidikan.
Landasan Filosofis sebagaimana dipaparkan dalam “Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata
Pelajaran IPS” Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
TERIMAKASI
H
Ada pertanyaan???

Anda mungkin juga menyukai