Anda di halaman 1dari 9

ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

PENGETAHUAN
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6:

01 ISMUL AZAM 02 MARAHU AKBAR

03 Faisal rahman
Pendahuluan
ANCAMAN KEMATIAN ILMU PENDIDIKAN

Memasuki era “mazhab” guru bidang studi, ilmu pendidikan Praktik kependidikan tanpa ilmu pendidikan pun ternyata
mengalami ancaman yang luar biasa dahsyat. Aneka program studi menerima banyak kritik dari kalangan praktisi dan
yang tergabung dalam ranah ilmu pendidikan (sosiologi pendidikan pengamat. Muncul tudingan kuat, sekolah-sekolah hanya
administrasi atau manajemen pendidikan filsafat pendidikan menggiring anak-anak cerdas secara intelektual, tetapi
kurikulum dan pengajaran atau kurikulum dan teknologi pendidikan sangat langka mereka yang berbudi. Kemudian muncul
pendidikan luar sekolah dan sejenisnya) diberangus habis di banyak harapan baru untuk menggunakan ilmu pendidikan sebagai
perguruan tinggi, tanpa disertai dengan produk hukum resmi yang dasar menata afeksi anak didik, sementara bidang studi
menandainya. Awalnya, disiplin ilmu inilah yang “merajai” berfokus pada kecerdasan intelektual. Prakonklusi Ini
percaturan “kependidikan” di Indonesia, kalau memang boleh sangat mungkin tidak sepenuhnya tepat, karena
disebut begitu. Bersamaan dengan pemberangusan disiplin ilmu pembentukan afeksi anak justru banyak diwarnai oleh
dimaksud, muncullah adagium bahwa “ilmu pendidikan telah mati”. faktor rumah dan jejaring kemasyarakatan, serta media
Disiplin ilmu pendidikan akhirnya, menjelma sebagai “mata kuliah massa.
biasa”, bukan sebagai bidang studi atau jurusan.
ILMU DAN KETERAMPILAN PENDIDIKAN

Praktik kependidikan harus dikaitkan dengan fenomena


Ilmu pendidikan adalah ilmu yang mempelajari serta
kontekstual meski universalitas sangat menonjol di
memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
dalamnya. Karenanya, untuk memberikan arahan bagi para
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
guru atau pendidik, penjabaran tentang ruang lingkup
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Ilmu pendidikan
materi pendidikan sangat diperlukan. Penjabaran materi
juga bermakna proses, cara, dan pembuatan mendidik.
pendidikan itu memuat tentang perubahan dalam
mendidik itu sendiri berkaitan dengan upaya
transformasi ke arah kemajuan dan perkembangan ilmu
meningkatkan pengetahuan pengertian kesadaran dan
pengetahuan dan teknologi; memadukan dimensi
toleransi pada diri pembelajar. mendidik juga
pendidikan jasmani, akal (intelektual, mental, emosional)
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
dan rohani (spiritual); keseimbangan antara jasmani-rohani,
menganalisis fenomena kependidikan.
keimanan-ketakwaan, pikir-zikir, ilmiah-amaliah, material-
spiritual, individual-sosial, dan dunia-akhirat; serta
unifikasi posisi manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk Tuhan.
RANAH ILMU PENDIDIKAN
Dalam makna umum ilmu pendidikan terdiri dari dua Dilihat dari bidang-bidang spesialisasi, batang tubuh ilmu
ranah yaitu ilmu pendidikan teoritis dan ilmu pendidikan pendidikan itu dikembangkan menurut (1) komponen-
praktis. Ilmu pendidikan teoritis menyoal masalah teori- komponen inti; (2) lingkungan pendidikan; (3) jenis dan jenjang
teori pendidikan. ilmu pendidikan praktis berkaitan pendidikan; (4) bidang studi dan; (5) kategori peserta didik.
dengan aplikasi ilmu dalam praktik kependidikan. objek Objek studi ilmu pendidikan untuk setiap spesialisasi meliputi
studi ilmu pendidikan adalah berbagai aspek interaksi komponen-komponen inti ilmu pendidikan, seperti kurikulum,
psikologi sosial budaya antara guru dan siswa dalam hal belajar, mengajar, lingkungan pendidikan dalam makna luas,
ini siswa atau peserta didik adalah sebagai subjek dengan dan untuk bidang-bidang yang bersangkutan. Dalam konteks
segala karakteristik pribadi kebutuhan aspirasi serta nilai- pengembangan teori-teori pada masing-masing komponen itu
nilai yang dianutnya Engkos suara tahun 1997 menulis diperlukan bantuan dari teori-teori ilmu lainnya seperti (a)
bahwa perkembangan lebih lanjut menunjukkan ilmu filsafat pendidikan; (b) psikologi pendidikan; (c) sosiologi
pendidikan tidak lagi hanya sebatas aplikasi praktis pendidikan (d) antropologi pendidikan; (e) ekonomi
pendidikan melainkan telah berkembang sebagai objek pendidikan; (f) politik pendidikan; (g) kebijakan pendidikan; (h)
studi. sebagai objek studi ilmu pendidikan mempunyai 5 pengawasan pendidikan, dan sebagainya.
komponen inti yaitu 1 kurikulum 2 kegiatan belajar 3
perbuatan mendidik dan mengajar 4 lingkungan
pendidikan dan 5 penilaian pendidikan.
ILMU DAN PROSES KERJA PENDIDIKAN
Ilmu pendidikan tidak hanya berkutat pada ilmu dan seni mengajar melainkan Dengan demikian, setiap konten yang pembelajar ambil di
ada hubungannya dengan pembentukan generasi baru yaitu pengaruh sekolah harus berguna dalam kehidupan sehari-hari kini dan
pendidikan sebagai sistem yang bermuara pada pengembangan individu atau kelak. prinsip lain yang berorientasi proses ini adalah salah satu
peserta didik bagi banyak penulis atau peneliti proses kependidikan telah yang mengkombinasikan karakter kolektif dan individual
menjadi fokus dari beberapa refleksi teoritis. dengan demikian berbagai definisi pendidikan serta penghormatan terhadap kepribadian siswa. ini
telah muncul menyertainya. danilove 1978 mendefinisikan istilah ilmu berarti bahwa jika proses pendidikan terjadi dalam konteks
pendidikan sebagai proses interaksi terus-menerus dan saling berasimilasi sekelompok orang yang dikumpulkan sesuai dengan kriteria
antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa. asimilasi pengetahuan yang berbeda dan mengadopsi karakteristik tertentu setiap
oleh siswa berkaitan dengan antusiasme mereka untuk mengetahui verifikasi
anggota memiliki kekhususan unik yang membedakan dia dari
dalam proses kerja yang intensif dan aktif.dalam kerangka analisis proses
yang lain dan memiliki hak untuk dipertimbangkan dan
pendidikan menjadi penting untuk mempertimbangkan beberapa prinsip yang
memandu proses itu berlangsung. proses pendidikan sejatinya dipandu oleh
dihormati juga. proses pendidikan juga menggamit prinsip
kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses kependidikan itu sendiri. bahwa domain kognitif dan afektif tidak bisa berada dalam
karakter ilmiah dan ideologis ini menyoroti bahwa setiap proses pendidikan suasana yang kering ini menyiratkan bahwa proses pendidikan
harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains harus terstruktur berdasarkan kesatuan dan hubungan antara
kontemporer dan dalam korespondensi total dengan ideologi kita. selain itu kondisi manusia: kemungkinan mengetahui dunia sekitarnya
prinsip hubungan sekolah dan kehidupan didasarkan pada dua aspek penting: dan dunianya sendiri serta pada saat yang sama perasaan dan
kaitan antara kehidupan dan pekerjaan sebagai kegiatan yang mendidik tindakan kemungkinan menjadi terpengaruh oleh dunia itu.
manusia..
ILMU PENDIDIKAN PRAKTIS
Ilmu pendidikan dari sisi praktis tidak hanya berbicara mengenai Diskusi mengenai ilmu pendidikan memang memunculkan pertaruhan
seni dan ilmu mendidik dan mengajar melainkan juga mendorong ketika generasi lanjutan menjadi pertaruhannya. pedagogi yang abstrak
banyak orang untuk melakukan desain dan pemahaman ulang atas itu harus mampu menjelmakan sesuatu menjadi sesuatu yang konkret.
bagaimana menggunakannya ketika merumuskan kurikulum yang pedagogi tidak sekedar harus dipahami melainkan juga bagaimana cara
mengaplikasikannya. pemikiran inilah yang kemudian melahirkan apa
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. banyak
yang disebut sebagai pedagogi praktis. praktis seringnya diidentikkan
ceramah dan lokakarya kependidikan telah digelar sejalan dengan
dengan ilmu pendidikan praktis. dalam sisi pandang sempit sebagai
kencangnya tuntutan reformasi sekolah dan lahirnya ide-ide besar ilmu atau teori dan seni atau praktik mengajar ilmu pendidikan
yang harus dipertimbangkan ketika teoritisi dan praktisi termasuk dikategorikan sebagai pengetahuan kependidikan vernacular
pendidikan berpikir tentang pemberdayaan siswa sebagai atau ilmu pendidikan praktis. keterhubungan antara ilmu atau teori dan
penyambung generasi masa depan juga telah didiskusikan tentang seni atau praktik kependidikan juga dapat dibangun melalui kerangka
bagaimana ide-ide besar itu seakan-akan mengalami regresi atau kebijakan yang mengkodifikasi pengetahuan kependidikan dan cabang
kemunduran ketika orang bernostalgia akan eloknya pendidikan di ilmu lain yang dimiliki oleh guru. standar profesional yang menjadi
masa lampau. persyaratan yang harus dipenuhi oleh guru pemahaman dimensi
pedagogik dan kepribadian siswa bagaimanapun telah mengintegral
dengan persyaratan profesionalnya.
KESIMPULAN
Ilmu pendidikan menjadi basis dasar setiap perilaku kependidikan dan terutama
pembelajaran dalam rangka membangun kedewasaan manusiawi. Meningkatkan dan
mengembangkan kedewasaan individu melalui pendidikan sejatinya adalah
“pengubahan sikap dan tata laku seseorang”. Pemikiran mengenai pengubahan
perilaku harus jelas: (a) dengan cara seperti apa dan oleh siapa; (b) sesuai dengan
keinginan siapa; (c) untuk memperoleh keuntungan bagi siapa; (d) atasa dasar
keseragaman atau keberagaman seperti apa; dan sebagainya. Membangun manusia
seutuhnya melalui pendidikan menjadi keniscayaan untuk menghargai kreativitas dan
pemikiran individual, agar pelaku kependidikan dapat membuat sesuatu yang baru
dan lebih baik, tidak hanya menyalin dari praktik di tempat lain.

Anda mungkin juga menyukai