PERTEMUAN 4
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai landasan pendidikan ilmu-ilmu sosial. Setelah
mempelajari uraian meteri, mahasiswa diharapkan mampu :
B. URAIAN MATERI
Dengan wawasan dan pengetahuan yang kuat dan luas guru akan dapat
melaksanakan tugas dengan penuh percaya diri akan kemamfaatan pendidikan yang
dikembangkannya. Guru tidak sekedar menjadi guru yang mampu mengajarkan ilmu-
ilmu sosial dengan baik, tetapi guru memiliki keyakinan kemanfaatan ilmu yang di
ajarkannya.
Dengan dorongan untuk memberikan yang terbaik, guru tidak akan merasa
puas terhadap yang sudah dimilikinya dan apa yang sudah dilakukannya. Perasaan
tidak puas apa yang dimiliki akan memacu guru untuk terus mencari dan menambah
pengetahuan, ketrampilan dan keprofesionalitas bagi seorang guru. Professional akan
membangkitkan semangat bagi guru itu sendiri. Dengan demikian guru akan terus
berupaya memperbaiki proses belajar siswa yang dibimbingnya dalam upaya
mencapai tujuan pendidikan.
Dalam falsafah kurikulum ada aliran yang dinamakan aliran essensial. Aliran
ini berpendapat bahwa sekolah harus mengajarkan disiplin ilmu kepada siswa. Aliran
falsafah ini berpandangan bahwa pendidikan pada dasarnya adalah pendidikan
keilmuan. Menurut aliran filsafat ini kecemerlangan ilmu adalah sesuatu yang harus
menjadi kepedulian setiap generasi sebab hanya melalui penguasaan ilmu masyarakat
berkembang.
Contohnya : ungkapan seperti zoon ratio(manusia makhluk berakal) adalah ciri khas
ungkapan pandangan esensialisme. Kapasitas lain, selain intelektualisme yang
menyebabkan manusia sebagai makhluk yang lebih tinggi dari hewan tidak menjadi
pertimbangan sama sekali.
harus mampu berinovasi dan memberi motifasi pada peserta didik sesuai dengan
profesinya.
C. SOAL LATIHAN
2. Uraikan tujuan yang ingin dicapai pendidikan IPS oleh aliran Esensialisme.
3. Jelaskan alasan aliraan Esensialisme pendekatan terpisah lebih tepat untuk
PIPS.
4. Uraikan tujuan yang ingin dicapai pendidikan IPS oleh aliran
Rekonstruksionisme.
5. Jelaskan aliran rekonstruksionisme pendekatan ketergabungan lebih baik
disbanding pendekatan terpisah.
D. REFERENSI
Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati. 2003. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta.
Arnie Fajar. 2005. Portopolio Dalam Pembelajaran IPS, Bandung. PT. Remaja
Resda Karya.