Anda di halaman 1dari 31

Teori Himpunan

3 SKS

Matematika Diskrit
Sistem Komputer, Teknik Informatika B
Pertemuan 6, 5 November 2021
Outline
Mahasiswa mampu melakukan:
• Dasar-dasar Teori Himpunan
– Menyatakan himpunan
– Diagram venn
– Himpunan bagian dan kesamaan himpunan
– Semestapembicaraan dan himpunan kosong
• Operasi-operasi pada Himpunan
• Himpunan Kuasa

Matematika Diskrit – 3 SKS 2


Dasar-dasar Teori Himpunan
• Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berbeda
(Liu, 1986)
• Biasanya himpunan dinotasikan dengan huruf besar
seperti A, B, C, …
• Objek dalam himpunan disebut elemen/anggota
himpunan, yang disimbolkan dengan huruf kecil.
• Dalam teori himpunan, akan dipelajari:
1. Menyatakan himpunan
2. Diagram venn
3. Himpunan bagian dan kesamaan himpunan
4. Semestapembicaraan dan himpunan kosong
Matematika Diskrit – 3 SKS 3
Dasar-dasar Teori Himpunan
1. Menyatakan himpunan
Ada 2 cara untuk menyatakan himpunan:
a. Menuliskan tiap-tiap anggota himpunan di antara 2
kurung kurawa
Contoh: A adalah hewan-hewan peliharaan
Ditulis: A={anjing, kucing, burung, kura-kura, … }
b. Menuliskan sifat-sifat yang ada pada semua anggota
himpunan diantara 2 kurung kurawa
contoh: A adalah hewan-hewan peliharaan
Ditulis: A={x| x=hewan-hewan peliharaan}

Matematika Diskrit – 3 SKS 4


Dasar-dasar Teori Himpunan
1. Menyatakan himpunan (Lanjutan)
Contoh: nyatakan himpunan di bawah ini dalam notasi –
notasi himpunan
a. A = himpunan bilangan bulat antara 1 dan 5
b. B = himpunan yang anggotanya adalah kucing, meja,
buku, dan air
c. C = himpunan bilangan riil yang lebih besar dari 1

Matematika Diskrit – 3 SKS 5


Dasar-dasar Teori Himpunan
1. Menyatakan himpunan (Lanjutan)
a. A = himpunan bilangan bulat antara 1 dan 5
b. B = himpunan yang anggotanya adalah kucing, meja,
buku, dan air
c. C = himpunan bilangan riil yang lebih besar dari 1
Dgn menuliskan anggota- Dgn menuliskan sifat-sifatnya
anggotanya
A = {1, 2, 3, 4, 5} A = {x 𝜖 bil bulat| 1≤ x ≤ 5}
B = {kucing, meja, buku, air} Tdk bisa dituliskan karena tidak
ada sifat yang sama
Tdk bisa dituliskan karena C = {x 𝜖 bil Riil| x ≥ 1}
terlalu banyak
Matematika Diskrit – 3 SKS anggotanya 6
Dasar-dasar Teori Himpunan
1. Menyatakan himpunan (Lanjutan)
• {{a}} berbeda dengan {a}.
{{a}} adalah himpunan yang anggotanya {a}
{a} adalah himpunan yang anggotanya a
• Himpunan hanya menyatakan objek-objek berbeda
tanpa memperhatikan urutan dan pengulagan.
Sehingga {a, b, c} = {a, a, a, b, c} = {b, c, a}
• x merupakan anggota himpunan A ditulis x ∈ A
Dibaca: “x adalah anggota A”, “x ada dalam A”, “x
adalah elemen A”
Jika x bukan anggota A, ditulis x ∉ A
Matematika Diskrit – 3 SKS 7
Dasar-dasar Teori Himpunan
2. Diagram venn
• Seorang ahli matematika Inggris
bernama John Venn menumakan
cara untuk menggambarkan
keadaan himpunan-himpunan.
• Gambar tsb disebut dengan
diagram venn, dimana himpunan
digambarkan dengan lingkaran
dan anggotanya dinyatakan
dengan suatu titik

Matematika Diskrit – 3 SKS 8


Dasar-dasar Teori Himpunan
2. Diagram venn
• Contoh: Himpunan A = {x, y}

A
x y

Matematika Diskrit – 3 SKS 9


Dasar-dasar Teori Himpunan
3. Himpunan bagian dan kesamaan himpunan
• Himpunan A merupakan himpunan bagian (subset) dari
B bila dan hanya bila setiap anggota A juga merupakan
Anggota B, ditulis:
A ⊆ B ⇔ ((∀ x) x 𝜖 A ⟹ x 𝜖 B) atau B ⊇ A

A B

Matematika Diskrit – 3 SKS 10


Dasar-dasar Teori Himpunan
3. Himpunan bagian dan kesamaan himpunan (Lanjutan)
• Jika ada anggota A yang bukan anggota B, berati A
bukan himpunan bagian B, yang dapat ditulis
A ⊈ B ⇔ ((∃ x) x 𝜖 A ∧ x ∉ B)

A B

Matematika Diskrit – 3 SKS 11


Dasar-dasar Teori Himpunan
3. Himpunan bagian dan kesamaan himpunan (Lanjutan)
• Contoh1: tentukan mana diantara pernyataan di bawah
ini yang benar:
a. 2 ∈ {1, 2, 3}
b. {2} ∈ {1, 2, 3}
c. 2 ⊆ {1, 2, 3}
d. {2} ⊆ {1, 2, 3}
e. {2} ⊆ { {1}, {2} }
f. {2} ∈ { {1}, {2}}
g. {1, 2, 3} ⊆ {1, 2, 3}
Matematika Diskrit – 3 SKS 12
Dasar-dasar Teori Himpunan
3. Himpunan bagian dan kesamaan himpunan (Lanjutan)
• Jawaban Contoh1:
a. 2 ∈ {1, 2, 3}
Benar, karena 2 merupakan salah satu elemen dalam {1, 2, 3}
b. {2} ∈ {1, 2, 3}
Salah, karena salah anggota dari {1, 2, 3} adalah 2 bukan {2}
c. 2 ⊆ {1, 2, 3}
Salah, karena 2 adalah anggota {1, 2, 3} bukan himpunan
d. {2} ⊆ {1, 2, 3}
Benar, karena {2} himpunan yg anggotanya adalah 2 merupakan
himpunan bagian dari {1, 2, 3}
Matematika Diskrit – 3 SKS 13
Dasar-dasar Teori Himpunan
3. Himpunan bagian dan kesamaan himpunan (Lanjutan)
• Jawaban Contoh1:
e. {2} ⊆ { {1}, {2} }
Salah, karena {2} merupakan anggota dari { {1}, {2} }
f. {2} ∈ { {1}, {2}}
Benar, karena {2} merupakan anggota dari { {1}, {2} }
g. {1, 2, 3} ⊆ {1, 2, 3}
Benar, karena semua anggota dari {1, 2, 3} yang pertama
merupan bagian dari {1, 2, 3} yang kedua

Matematika Diskrit – 3 SKS 14


Dasar-dasar Teori Himpunan
3. Himpunan bagian dan kesamaan himpunan (Lanjutan)
• Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B bila
dan hanya bila setiap elemen A adalah elemen B dan
setiap elemen B adalah elemen A, yg dapat ditulis:
A=B⇔A⊆B ∧ B⊆A
• Sehingga untuk membuktikan A = B maka perlu 2
pembuktian yaitu pembuktian A ⊆ B dan B ⊆ A

Matematika Diskrit – 3 SKS 15


Dasar-dasar Teori Himpunan
3. Himpunan bagian dan kesamaan himpunan (Lanjutan)
• Contoh: diketahui:
A = himpunan bilangan genap
B = {x| x = 2k untuk suatu bilangan bulat k}
C = {x| x = 2p-1 untuk suatu bilangan bulat p}
Apakah A = B? ; A = C?
Jawab
A = { … , -4, -2, 0, 2, 4, … }
B = { … , -4, -2, 0, 2, 4, … }
C = { … , -3, -1, 3, 5, …}
Sehingga A = B, tetapi A ≠ C
Matematika Diskrit – 3 SKS 16
Dasar-dasar Teori Himpunan
4. Semesta pembicaraan dan himpunan kosong
• Semesta pembicaraan (simbol S) adalah himpunan
semua objek yang dibicarakan
• Himpunan kosong (simbol ∅ atau { } )merupakan suatu
himpunan yang tidak mempunyai anggota
• Contoh: dalam fakultas sastra, himpunan A menyatakan
mahasiswa yang berkacamata dan B adalah himpunan
mahasiswa yang mengambil mata kuliah matematika
diskrit. Nyatakan S, A, dan B
Jawab: S adalah suatu fakultas sastra
A {x𝜖S| x adalah mahasiswa yang berkacamata}
B = { } krn tdk ada mahaiswa fakultas sastra yang
ambil mata kuliah matematika diskrit
Matematika Diskrit – 3 SKS 17
Dasar-dasar Teori Himpunan
4. Semesta pembicaraan dan himpunan kosong
• Sifat himpunan kosong:
a. Himpunan kosong adalah himpunan bagian semua
himpunan. Jadi ∅ ⊆ A untuk semua himpunan A
b. Himpunan kosong adalah tunggal
Buktikan!

Matematika Diskrit – 3 SKS 18


Dasar-dasar Teori Himpunan
4. Semesta pembicaraan dan himpunan kosong
• Sifat himpunan kosong:
a. Himpunan kosong adalah himpunan bagian semua
himpunan. Jadi ∅ ⊆ A untuk semua himpunan A
Bukti
• Menggunakan metode kontradiksi (mengandaikan bahwa
ingkaran kalimat yang akan dibuktikanlah yang bernilai benar)
• Ambil sembarang himpunan A, misal ∅ ⊆ A
• Menurut definisi himpunan bagian, ∅ ⊆ A berarti bahwa (∃x)
x ∈ ∅ dan x ≠ A. sehingga terjadi kontradiksi pada x ∈ ∅ karena
menurut definisinya, ∅ adalah himpunan yg tidak memiliki
anggota
• Terbuktilah bahwa ∅ ⊆ A untuk sembarang himpunan A
Matematika Diskrit – 3 SKS 19
Dasar-dasar Teori Himpunan
4. Semesta pembicaraan dan himpunan kosong
• Sifat himpunan kosong:
b. Himpunan kosong adalah tunggal
Bukti
• Menggunakan metode kontradiksi (mengandaikan bahwa
ingkaran kalimat yang akan dibuktikanlah yang bernilai benar)
• Misalkan ada 2 himpunan kosong (∅1 dan ∅2 ) yg masing-
masing tidak memunyai anggota dan ∅1 ≠ ∅2
• Menurut sifat (a), diperoleh ∅1 ⊆ A untuk sembarang
himpunan A. Ambil A = ∅2 diperoleh ∅1 ⊆ ∅2
• Menurut sifat (a), diperoleh ∅2 ⊆ A untuk sembarang
himpunan A. Ambil A = ∅1 diperoleh ∅2 ⊆ ∅1

Matematika Diskrit – 3 SKS 20


Dasar-dasar Teori Himpunan
4. Semesta pembicaraan dan himpunan kosong
• Sifat himpunan kosong:
b. Himpunan kosong adalah tunggal
Bukti
• Karena ∅1 ⊆ ∅2 dan ∅2 ⊆ ∅1 , menurut definisi kesamaan 2
himpunan maka ∅1 = ∅2 . Hal ini bertentangan dengan asumsi
awal yang mengatakan bahwa ∅1 ≠ ∅2 . Sehingga terbuktilah
bahwa himpunan kosong adalah tunggal

Matematika Diskrit – 3 SKS 21


Operasi-operasi pada Himpunan
• Jika ada satu atau beberapa himpunan, himpunan-
himpunan tersebut dapat dioperasikan dengan operator
tertentu untuk menghasilkan himpunan baru
• Operator yang sering digunakan meliputi:
1. Gabungan (Union)
2. Irisan (interseksi)
3. Komplemen
4. Selisih
• Operator himpunan memenuhi beberapa hukum

Matematika Diskrit – 3 SKS 22


Operasi-operasi pada Himpunan
1. Gabungan (Union)
Gabungan dua buah himpunan A dan B (ditulis A ⋃ B)
adalah himpunan semua elemen-elem anggota A atau
anggota B
A ⋃ B = {x ∈ S| x ∈ A ∨ x ∈ B}
S
A B

Matematika Diskrit – 3 SKS 23


Operasi-operasi pada Himpunan
2. Irisan (interseksi)
Irisan dua buah himpunan A dan B (ditulis A ∩ B) adalah
himpunan semua elemn-elemen x dalam S sedemikian
sehingga x anggota A dan anggota B.
A ∩ B = {x ∈ S| x ∈ A ∧ x ∈ B}
S
A B

Matematika Diskrit – 3 SKS 24


Operasi-operasi pada Himpunan
3. Komplemen
Komplemen himpunan A (ditulis AC) adalah himpunan
semua elemen x dalam S sedemikian hingga x bukan
anggota A
AC = { x ∈ S| x ∉ A }
S
A

Matematika Diskrit – 3 SKS 25


Operasi-operasi pada Himpunan
4. Selisih
Selisih himpunan B dari himpunan A (ditulis A-B) adalah
semua elemen x dalam S sedemikian hingga x anggota A
tapi bukan anggota B.
A – B = {x ∈ S| x ∈ A ∧ x ∉ B}
S
A B

Matematika Diskrit – 3 SKS 26


Operasi-operasi pada Himpunan
Contoh1: misalkan S = {a, b, c, d, e, f, g} ; A = {a, c, e, g};
B = {d, e, f, g}. Tentukan A ∪ B; A ∩ B ; B-A; AC
Jawab:
A ∪ B = {a, c, d, e, f, g}
A ∩ B = {e, g}
B-A = {d, f} B S
AC = {b, d, f} A
a e
d
c g b
f

Matematika Diskrit – 3 SKS 27


Operasi-operasi pada Himpunan
Contoh2: Misalkan S adalah himpunan bilangan riil R dan
A = { x ∈ R| -1 < x ≤ 0}
B = { x ∈ R| 0 ≤ x < 1}
Tentukan A ∪ B; A ∩ B ; B-A; AC
Jawab : B
A

-2 -1 0 1 2
A ∪ B = {x ∈ R| -1 < x < 1}
A ∩ B = {x ∈ R| x = 1}
B-A = {x ∈ R| 0 < x < 1}
AC = {x ∈ R| x ≤ -1 atau x ≥ 1}
Matematika Diskrit – 3 SKS 28
Operasi-operasi pada Himpunan
Operator himpunan memenuhi beberapa hukum
1. Hukum komutatif: A ∩ B = B ∩ A ; A ∪ B = B ∪ A
2. Hukum asosiatif: (A∩B)∩C=A∩(B∩C); (A∪B)∪C=A∪(B∪C)
3. Hukum distributif: A∪(B∩C)=(A∪B) ∩ (A∩C);
a A∩(B∪C)=(A∩B) ∪ (A∩C)
4. Irisan dengan S: A ∩ S = A
5. Gabungan dengan S: A ∪ S = S
6. Komplemen Ganda: (AC)C = A
7. Hukum idempoten: A∩A=A; A∪A=A
8. Hukum de morgan: (A∪B)C = AC ∩ BC ; (A∩B)C = AC ∪ BC
9. Hukum penyerapan: A∪(A∩B) = A ; A∩(A∪B) = A
Matematika Diskrit – 3 SKS 29
Himpunan Kuasa
• Misal A adalah sembarang himpunan. Himpunan kuasa A
(ditulis P(A)) adalah himpunan yang anggota-anggotanya
adalah semua himpunan bagian A.
• Jika himpunan A mempunyai n anggota, maka P(A)
mempunyai 2𝑛 anggota
Contoh 1: diketahui A = {x, y}. Carilah himpunan kuasa A
Jawab:
• Himpunan bagian A adalah ∅, {x}, {y}, {x,y}
• Maka P(A) = {∅, {x}, {y}, {x,y}}

Matematika Diskrit – 3 SKS 30


Himpunan Kuasa
Contoh 2: misalkan A dan B adalah himpunan-himpunan.
Buktikan bahwa jika A⊆B maka P(A)⊆P(B)
Jawab:
• Diketahui: A⊆B. Dibuktikan: P(A)⊆P(B)
• Ambil X ∈ P(A). Harus dibuktikan bahwa X ∈ P(B)
• Menurut definisi himpunan kuasa: anggota-anggota P(A)
adalah semua himpunan bagian dari A sehingga X ∈ P(A)
berarti X ⊆ A
• Diket A⊆B, sehingga X ⊆ A ⊆ B atau dapat ditulis X ⊆ B
• Menurut definisi himpunan kuasa: jika X ⊆ B maka X ∈ P(B)
• Terbukti bahwa jika X ∈ P(A) maka X ∈ P(B) atau P(A)⊆P(B)

Matematika Diskrit – 3 SKS 31

Anda mungkin juga menyukai