0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teknik menulis kreatif atau dramatisasi. Beberapa teknik yang disebutkan antara lain creative writing dan storytelling. Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membuat tulisan lebih hidup dan mudah dipahami serta diingat oleh pembaca. Dalam memilih teknik, perlu mempertimbangkan faktor seperti tema, kesesuaian isi dan judul, susunan kalimat, penggunaan kata, serta ejaan
Dokumen tersebut membahas tentang teknik menulis kreatif atau dramatisasi. Beberapa teknik yang disebutkan antara lain creative writing dan storytelling. Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membuat tulisan lebih hidup dan mudah dipahami serta diingat oleh pembaca. Dalam memilih teknik, perlu mempertimbangkan faktor seperti tema, kesesuaian isi dan judul, susunan kalimat, penggunaan kata, serta ejaan
Dokumen tersebut membahas tentang teknik menulis kreatif atau dramatisasi. Beberapa teknik yang disebutkan antara lain creative writing dan storytelling. Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membuat tulisan lebih hidup dan mudah dipahami serta diingat oleh pembaca. Dalam memilih teknik, perlu mempertimbangkan faktor seperti tema, kesesuaian isi dan judul, susunan kalimat, penggunaan kata, serta ejaan
NIM : 200103110109 KELAS : PGMI-C MATAKULIAH : BI 2 MI/SD DOSEN PENGAMPU :
RESUME 6
TEKNIK MENULIS KREATIF ATAU DRAMATISASI
A. Pengertian Menulis Kreatif Sebagian orang menempatkan menulis kreatif adalah
menulis untuk sastra seperti puisi, cerpen, dan sebagainya. Menulis kreatif dibangun dari dua unsur penting, menulis sebagai keterampilan dan kreatif sebagai mentalitas yang cenderung untuk menciptakan. Menulis merupakan keterampilan untuk menuangkan ide dan gagasan secara tertulis. Kreatif berhubungan dengan kemampuan dalam mencipta. Sedangkan menulis kreatif dapat didefinisikan sebagai proses menulis yang bertumpu pada pengembangan daya cipta dan ekspresi pribadi dalam bentuk tulisan yang baik dan menarik. Artinya, menulis kreatif menekankan pada proses aktif seseorang untuk menuangkan ide dan gagasan melalui cara yang tidak biasa sehingga mampu menghasilkan karya cipta yang berbeda, yang tidak hanya baik tetapi juga menarik. B. Tujuan Menulis Kreatif a)Menceritakan sesuatu b) Menginformasikan sesuatu c) Membujuk pembaca, dimaksudkan agar pembaca mau mengerti dan melakukan hal-hal yang disajikan dalam tulisan. d) Mendidik pembaca, yakni tulisan tersebut menjadi sarana edukasi atau pendidikan bagi pembaca akan hal-hal yang seharusnya bisa lebih baik dari pemahaman dan kondisi saat ini. e) Menghibur pembaca, tulisan tersebut dapat menghibur pembaca di waktu senggang agar rileks daan memperoleh semangat baru dalam aktivitasnya. Sifat tulisan ini harusnya menyenangkan. f) Motivasi pembaca g) Mengekspresikan perasaan dan emosi, menulis pada dasarnya dapat menjadi ekspresi perasaan dan emosi seseorang sehingga memperoleh jalan keluar atas perasaan dan emosi yang dialaminya. C. Problematika Menulis Kreatif Dan Solusinya Ayu Utami mengatakan bahwa menulis adalah hal yang menyenangkan, selain menjadi proses untuk menemukan dan lebih mengenal diri sendiri, menulis juga membawa manfaat yang besar. Misalnya, menjadikan pengalaman buruk menjadi tidak sia-sia ketika kita menuangkannya dalam bentuk tulisan. Namun, perjalanan penulisan kreatif belum tentu bebas hambatan. Kamu masih saja bisa menemui kesulitan atau tantangan. Ini tidak hanya berlaku untuk mereka yang baru menulis, bahkan beberapa penulis yang sudah memiliki jam terbang tinggi juga terkadang masih menemui kesulitan dan tantangannya masingmasing.
D. Teknik-Teknik Menulis Kreatif
a. Creative writing Creative Writing atau Menulis Kreatif adalah tulisan yang bisa membuat pembacanya berinspirasi dan imajinasi yang kritis. Imajinasi yang dimaksud adalah untuk merangsang, membuai dan mencampur adukkan emosi. b. b. Storytelling Storytelling adalah sebuah teknik menulis dengan bercerita. Hal ini memiliki tujuan untuk membuat tulisan lebih hidup, tidak monoton serta memiliki rasa. Biasanya pesan yang tertulis dalam sebuah tulisan ini akan lebih mudah dipahami dan mudah untuk diingat. E. Landasan Pemilihan Teknik Menulis Kreatif a. Pemilihan tema Untuk membuat tulisan yang baik diperlukan tema atau topic. Tema atau tpik adaah pokok pembicaraan dalam keseluruhan yang akan digarap. Keberhasilan mengarang banyak ditentukan oleh tepat atau tidaknya memilih tema atau topic dalam menulis. b. Kesesuaian isi dengan judul Dalam memilih teknik menulis harus juga melihat dari isi kesesuaian isi dengan judulnya karena judul merupakan sebuah karangan dan menggambarkan isi secara keseluruhan. c. Ketepatan ide dalam paragraf dan pengembangan paragraf Setiap paragraph harus memiliki ide pokok yang akan dikembangkan menjadi paragraf. d. Ketepatan susunan kalimat Susunan sebuah kalimat sangat penting. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca menuangkan ide-ide pokok dalam paragraph. Begitu pula dalam hubungan kalimat satu dengan kalimat yang lainnya yang dituangkan secara tepat akan ikut menentukan kejelasan gagasan e. Keefektifan kalimat Kalimat dalam paragraf haruslah efektif, agar dalam kegiatan menulis dapat lebih jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi pembaca. Adapun ciri-ciri 14 kalimat efektif adalah kesepadanan, kepararelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, dan kelogisan. f. Ketepatan Memilih Kata/Diksi Dalam memilih kata terdapat dua persyaratan pokok yang harus diperhatikan yaitu ketepatan dan kesesuaian. Persyaratan ketepatan menyangkut makna, aspek logika kata-kata, kata yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan pengertian yang akan disampaikan. Persyaratan kesesuaian menyangkut kecocokan antara kata yang digunakan dengan situasi/kesempatan dan keadaan pembaca. Jadi, menyangkut aspek sosial kata-kata (Akhadiah, 2003: 83). g. Ketepatan Penggunaan Ejaan Untuk membuat karangan kita harus berpedoman kepada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ini berarti ejaan memegang peranan penting dalam karangan. Hal yang tercakup dalam penggunaan ejaan adalah pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca (Finoza, 2001: 15).