Anda di halaman 1dari 4

RESENSI BUKU PENGANTAR JURNALISTIK

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia


dosen pengampu Hendra Setiawan, S.S., M.Pd.

oleh
Ima Rohimah 17311009

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
BANDUNG
2018
Judul Buku : Pegantar Jurnalistik
Pengarang : Tjahjono Widarmanto
Penerbit : Araska
Tahun Terbit : 2017
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tebal : 210 Halaman

Ulasan Pokok
Buku ini memaparkan secara ringkas teoretis sekaligus praktis yang dapat mengantarkan pembaca
untuk mengenal dunia jurnalistik, dan mengajarkan bagaimana menghasilkan tulisan-tulisan
jurnalistik yang pada akhirnya dapat ditampilkan di media massa. Buku ini tidak memaparkan teori
kejurnalistikan secara metodologis dan formalistik, namun dengan penulisan yang longgar dan
ringan. Selain memaparkan teori dan petunjuk praktis, buku ini juga dilengkapi dengan contoh
artikel-artikel yang telah dipublikasikan di media massa sehingga memudahkan kami (para
pembaca) untuk mengenali artikel yang baik dari segi struktur maupun isi.

Menurut buku ini, artikel didefinisikan sebagai karya tulis lengkap di media massa seperti surat
kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu
masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu
(informatif), meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur (rekreatif) pembaca.

Kenapa opini disebut lepas? Karena siapapun bisa menulis artikel, dengan topik yang bebas, sesuai
minat dan bidang keahlian masing-masing. Penulisan artikel berkaitan erat dengan adanya suatu
ide atau gagasan tentang suatu permasalahan dan solusinya yang ingin disampaikan kepada
khalayak. Penulisan artikel juga biasanya bertujuan untuk menawarkan pemecahan masalah,
mendidik, menghibur dan memengaruhi para pembaca.

Dalam buku ini, ciri ciri artikel yang baik adalah yang memiliki hal berikut :

a. Ditulis berdasarkan pandangan penulisnya;


b. Mengandung gagasan aktual;
c. Intelektual;
d. Orisinalitas;
e. Mengungkapkan suatu masalah dan memberikan solusinya;
f. Singkat, padat, jelas, dan tuntas;
g. Menggunakan bahasa yang sederhana, jelas, hidup, menarik, segar dan komunikatif;
h. Menyangkut kepentingan publik;
i. Ditulis dengan atas nama.
Adapun syarat menulis artikel yang berkualitas adalah :

a. Teknikal, artinya yaitu seorang penulis artikel harus mampu mengoperasikan peralatan
kerja.
b. Mental, artinya bahwa ketika seseorang menulis artikel, ia harus memiliki mental yang
kuat, jiwa yang tegas, tekad yang bulat, kemauan yang kuat tak bosan untuk terus belajar
dengan sikap pantang menyerah.
c. Senang membaca, artinya bahwa untuk menjadi penulis yang baik, harus menjadi pembaca
yang baik pula.
d. Intelektual, artinya bahwa seorang penulis artikel harus memiliki kemampuan berpikir
kritis, logis, cermat, bervisi akademis, sistematis serta analitis.

Dalam buku ini, selain mengajarkan kami (para pembaca) untuk mengenali ciri-ciri artikel yang
baik, buku ini juga mengajarkan bagaimana langkah-langkah menulis artikel yang baik. Seperti
pada Bab 6 : Menulis Artikel, disini dijelaskan bagaimana menulis teknis menulis artikel, hal
apa saja yang harus diperhatikan sebelum menulis artikel, dan bagaimana menulis isi yang baik.

Dalam bab ini tertulis, untuk menulis artikel pada dasarnya sama dengan menulis berita, yaitu
mengandung konsep 5W + 1H. Tetapi, karena artikel bersifat pandang, unsur-unsur yang
terkandung pun merupakan padangan dari penulisnya itu sendiri.

Adapun teknis menulis artikel yang baik adalah :

1. Teknik Menulis Judul.


Judul yang baik harus menggambarkan isi, singkat, padat, menarik, serta menggunakan
kalimat aktif. Judul artikel untuk media massa umumnya berkisar antara 3 (tiga) hingga 7
(tujuh) kata.
2. Teknis Menulis Intro
Pada umumnya, cara mudah untuk membuat intro adalah dengan memperhatikan tiga
paragraf pertama, yaitu dengan kalimat yang ringkas, jelas, resmi, sederhana dan menarik.
Intro harus sinkat dan biasanya tidak lebih dari tiga paragraf.
3. Teknik Menulis Isi
Secara teknis, penulisan artikel pada umumnya ditulis antara 5-8 halaman kuarto berspasi
ganda, sedangkan artikel untuk jurnal ilmiah biasanya lebih panjang, yaitu antara 10-20
halaman kuarto berspasi ganda. Dari segi pembahasannya, artikel ditulis lebih
komprehensif dan mendalam daripada berita yang biasanya ditulis lempang. Untuk
menulisnya biasanya dibutuhkan referensi-referensi yang memadai sehingga
menghasilkan artikel yang berkualitas.
4. Teknis Menulis Penutup
a. Menegaskan kembali topik atau pokok bahasan dalam kalimat yang berbeda dengan
tujuan untuk meyakinkan khalayak.
b. Mengakhiri dengan klimaks.
c. Persuasif, yaitu mengajak khalayak untuk melakukan suatu tindakan tertentu yang
dianggap penting, relevan dan mendesak.
d. Kutipan. Akhir menulis artikel biasanya diakhiri dengan kutipan. Kutipan bisa kita ambil
dari Kitab Suci, pendapat tokoh ungkapan peribahasa, amsal, kata-kata mutiara dan
lain sebagainya.

Dalam buku ini juga, terdapat macam-macam artikel sehingga pembaca dalam mengetahui
bentuk-bentuk artikel dengan baik.

Tidak hanya mengenai artikel saja, dalam buku ini juga membahas mengenai media massa, modal
menulis di media massa, arti dan karakteristik bahasa jurnalistik, menulis feature, dan menulis esai.
Namun pada buku ini, kita lebih difokuskan kepada artikel karena pada dunia jurnalistik, artikel
merupakan modal penting pada media massa.

Kelebihan Buku Pengantar Jurnalistik


Buku ini membahas tuntas mengenai jurnalistik, bagaimana cara menulis yang baik dan teknik-
teknis yang harus diperhatikan sebelum menulis. Buku ini juga memuat langkah-langkah cara
menulis artikel dari hal yang paling dasar. Selain itu, buku ini menggunakan bahasa sederhana,
ringkas, jelas dan padar sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi buku ini, terutama
untuk para pemula.

Kekurangan Buku Pengantar Jurnalistik


Meskipun menurut saya buku ini sangat lengkap dan sangat mudah dipahami, namun kurangnya
ilustrasi teknik penulisan dan contoh artikel membuat para pembaca, khususnya seorang pemula
seperti saya, harus mencari contoh sendiri di internet.

Anda mungkin juga menyukai