Anda di halaman 1dari 3

Nama : Silvi Indriana Kartia

NPM : 61201120007

Prodi : Manajemen Sore

Mata Kuliah : Pengantar Anti Korupsi

PENGATURAN DELIK DALAM KUHP

 SUATU PERBUATAN YANG TERMASUK KORUPSI


 Korupsi adalah salah satu dan tantangan besar yang di hadapi oleh masyarakat
internasional pada dewasa ini , mengingat korupsi dianggap mengancam hak-hak dasar
manusia dan sbg penyebab macetnya proses demokrasi.
 UU NO 20 TH 2001 MENGAMBIL ALIH BEBERAPA PASAL PADA KUHP ,
MENJADI TINDAKPIDANA KORUPSI
 Berbagai gerakan masyarakat sipil (civil society) dan sektor swasta di tingkat
internasional dengan gigih berjuang melawan korupsi, yang membawa dampak
negatif bagi perikehidupan umat manusia.
 DELIK SUAP :
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB (United Nations)
2. Bank Dunia (World Bank)
3. Organization for Cooperation and Development (OECD)
4. Masyarakat Uni Eropa
5. Gerakan Lembaga Swadaya Internasional .
 DELIK PENGGELAPAN
 PBB menyelenggarakan kongres tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakuan
terhadap Kejahatan Penjahat (United Nation Congress on Prevention on Crime and
Treatment of Offenders), setiap 5 th sekali .
 Dalam resolusi 54/128 tgl 17 Desember 1999, dengan Judul Action Against
Corruption, PBB menegaskan perlunya pengembangan Strategi Global melawan
korupsi.
 Dalam kongres tersebut, di undang seluruh Negara anggota PBB, dengan tujuan
mereview tehadap seluruh kebijakan serta peraturan-peraturan tiap Negara, dalam
upaya memberantas dan mencegah korupsi.
 Seluruh Negara sepakat, Pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan pendekatan
multidisiplin (multidisciplinary approach), dengan penekanan pada aspek buruk dan
dampak buruk dari korupsi.
 Seluruh Negara sepakat bahwa pemberantasan korupsi harus disertai (1) kemauan
politik yang kuat, (2) Eksekutif, legislative, yudikatif berkomitmen terhadap
pemberantasan korupsi, (3) pemberdayaan masyarakat sipil dalam pemberantasan
korupsi , (4) media yang bebas dan independen.
 DELIK BERKENAAN DENGAN PEMBORONG / REKANAN
 Delik ini di atur pada :
1. pasal 7 UU no 20 /2001 jo ex pasal 387 dan pasal 388
2. pasal 12 huruf I jo ex pasal 435 KUHP
.
 PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PADA PERKARA TINDAK PIDANA
KORUPSI
 Pasal 23 yg menyebutkan “ dalam perkara korupsi , pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana di maksud dalam :
1. pasal 220
2. pasal 231
3. pasal 421
4. pasal 422
5. pasal 429
6. pasal 430
 JENIS PENJATUHAN PIDANA
1. Transparency International (TI)
 Tranparency International (TI) adalah organisasi internasional non pemerintah yg
memantau dan mempublikasikan hasil penelitian mengenai korupsi, yang di
lakukan korporasi dan korupsi politik di tingkat internasional .
2. Making Integrity Work (TIRI)
 TIRI adalah organisasi independen internasional non pemerintah yang memiliki
head-office di London. United Kingdom, dan memiliki kantor perwakilan di
beberapa Negara, termasuk Jakarta di Indonesia.
 PIDANA MATI
1. United Nations Convention against Corruption (UNCAC).
 UNCAC salah satu instrument yang penting dalam rangka pencegahan dan
pemberantasan korupsi, yang di tanda tangani oleh lebih dari 140 Negara, pada
konvensi internasional di MERIDA, Yucatan, Mexico, pada tgl 31 oktober 2003.
2. Convention on Bribery of Foreignt Public Official in International Business
Trancaction
 CONVENTION ON BRIBERY OF FOREIGN PUBLIC BUSINESS
TRANSACTION adalah satu-satunya instrument anti korupsi yang memfocuskan
pada sisi supply dari tindak pidana suap.

Anda mungkin juga menyukai