881 1748 1 SM
881 1748 1 SM
ABSTRACT
The salty ketchup is one of the food additives commonly added to food. The purpose of this
study was to identily and determine levels of use of benzoic acid compound as a preservative
in salty ketchup turn in Manado. The samples used were four different ketchup brands
produced locally in Manado. Sample identification is done by extracting the sample using
diethyl ether solvent. Ether was evaporated to obtain dried ketchup extract. The extracted
residue was reacted with 5 % FeCl3 resulting in brown precipitate which proves that it
contains benzoic acid. Determination of the preservative (benzoic acid) was determined using
UV-Vis spectrophotometer. The results showed that four samples of ketchup used benzoic
acid as a preservative. Using preservative not weather threshold set out in Decree
PERMENKES RI No 722/MenKes/Per/IX/88.
ABSTRAK
Kecap asin merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang biasa ditambahkan ke dalam
makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar
penggunaan asam benzoat sebagai bahan pengawet dalam produk kecap asin yang beredar di
kota Manado. Jenis sampel di ambil dari empat merek kecap asin yang beredar di kota
Manado. Identifikasi sampel dilakukan dengan mengekstraksi sampel dengan menggunakan
pelarut dietil eter, kemudian dietil eter di uapkan hingga diperoleh ekstrak kering. Residu
hasil ekstraksi di reaksikan dengan FeCl3 5 % terjadi endapan coklat membuktikan adanya
kandungan asam benzoat. Penetuan kadar pengawet asam benzoat di tentukan dengan
menggunakan metode spektrofotometer ultraviolet-visibel. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ke empat sampel kecap asin menggunakan pengawet asam benzoat, dan penggunaan
pengawet asam benzoat pada sampel tidak melebihi ambang batas yang telah ditetapkan
dalam PERMENKES RI No. 722/MENKES/PER/IX/88.
12
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493
13
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493
masing 25 mL. Ekstrak eter dicuci Penentuan Kadar Asam Benzoat pada
sebanyak 3 kali dengan akuades masing- Kecap Asin
masing 10 mL, selanjutnya ekstrak eter Sebanyak 10 gram sampel
diuapkan dalam penangas air selama 5 dipindahkan ke dalam Erlenmeyer,
menit pada suhu antara 80-85 o C. kemudian sampel dilarutkan dalam 100
Larutan didinginkan dan ditambah mL larutan NaCl jenuh. Tambahkan
beberapa tetes NH4OH pekat sampai beberapa tetes HCl sampai larutan bersifat
larutan bersifat alkalis. Kelebihan amoniak asam (kertas lakmus biru menjadi merah)
dihilangkan dengan penguapan di atas kemudian di campur dengan baik (Helrich,
penangas air, kemudian larutan di tambah 1990).
dengan beberapa tetes larutan FeCl3 5 %. Larutan diekstrak dengan dietil eter
Apabila terbentuk endapan berwarna sebanyak 3 kali masing-masing: 30, 20, 10
kecoklatan menunjukkan adanya asam mL. Hasil ekstraksi dicuci dengan larutan
benzoat dalam sampel (Helrich, 1990). HCl sebanyak 3 kali, masing-masing : 25,
Menurut Dean (1987) penambahan 20 dan 15 mL. Ekstrak asam diekstraksi
FeCl3 ke dalam larutan asam benzoat yang lagi dengan larutan NH4OH sebanyak 4
telah dinetralisasi dengan amoniak akan kali masing-masing : 25, 20, 15, 10 mL.
menghasilkan endapan asam benzoat Hasil ekstraksi diekstraksi dengan dietil
berwarna coklat kemerahan. eter sebanyak 3 kali masing-masing : 30,
20, dan 10 mL. Hasil ekstraksi dicuci
Analisis Kuantitatif dengan Na2SO4 dan diencerkan dengan
Kurva Standar dietil eter sampai tanda batas dalam labu
Pembuatan larutan standar didahului takar 100 mL (Hawley, 1981).
dengan pembuatan larutan induk 100 mg/L Larutan hasil ekstraksi dibaca
yang dibuat dengan melarutkan 25 mg absorbansinya dengan menggunakan
asam benzoat ke dalam 250 mL dietil eter. spektrofotometer UV-Vis pada panjang
Larutan standar di buat dengan mengambil gelombang, kemudian konsentrasi asam
: 5; 10; 15; 20; 25; 30; 35; 40 mL dari benzoat dalam sampel ditentukan
larutan induk asam benzoat 100 mg/L ke berdasarkan kurva standar (Helrich, 1990).
dalam labu takar 50 mL kemudian masing-
masing diencerkan dengan dietil eter HASIL DAN PEMBAHASAN
sampai tanda batas. Konsentrasi larutan Hasil Penelitian
standar yang di peroleh berturut-turut
adalah : 10; 20; 30; 40; 50; 60; 70; 80 Analisis Kualitatif
mg/L. Seluruh sampel yang telah dianalisis
Deteksi absorbansi larutan standar menunjukkan keberadaan asam benzoat
pada rentang panjang gelombang 265-280 dalam sampel dengan terbentuknya
nm dengan menggunakan instrumen endapan benzoat berwarna coklat
spektrofotometer UV-Vis. Selanjutnya kemerahan. Hasil analisis secara kualitatif
dibuat kurva standar yang menghubungkan terhadap adanya kandungan asam benzoat
absorbansi dengan konsentrasi dari dalam beberapa sampel kecap asin dapat
masing-masing larutan standar. dilihat dalam tabel 2.
14
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493
Tabel 2. Hasil Analisis Kualitatif terhadap adanya mengukur nilai absorbansi maksimum
Asam Benzoat dalam Beberapa Sampel Kecap konsentrasi larutan standar. Untuk
Asin
memperoleh panjang gelombang
No Bahan Benzoat
maksimum pengukuran absorbansi
Pangan
dilakukan pada rentang panjang
1 Kecap asin A Cokelat
kemerahan gelombang 265- 280 nm. Hasil
2 Kecap asin B Cokelat pengamatan untuk absorbansi maksimum
kemerahan adalah pada panjang gelombang 280 nm
3 Kecap asin C Cokelat kemudian dilakukan penentuan nilai
kemerahan absorbansi pada delapan larutan standar.
4 Kecap asin D Cokelat
kemerahan Kurva Standar
Nilai absorbansi asam benzoat hasil
Analisis sampel secara kualitatif analisis kuantitatif sampel kecap asin A, B,
dimaksudkan untuk menunjukkan C, D dalam 100 mL dietil eter. Dari kurva
keberadaan asam benzoat dalam sampel standar antara absorbansi terhadap
kecap asin. Pada sampel kecap sebanyak konsentrasi diperoleh persamaan garis
20 gram ditambahkan larutan garam NaCl linier yang merupakan hubungan antara
jenuh untuk memecahkan emulsi kecap absorbansi (y) dengan konsentrasi (x)
asin, karena emulsi dapat dipecahkan larutan standar sebagai berikut : y = 0.279
dengan menambahkan elektrolit. + 0.006 dengan harga r sebesar 0.999. Hal
Penambahan elektrolit pada lapisan berair ini menyatakan bahwa kurva kalibrasi
akan mengurangi kelarutan komponen memiliki keakuratan dalam penentuan
dalam air misalnya dengan penambahan konsentrasi sebesar 99 %.
larutan NaCl. Tujuan dari penambahan
larutan NaCl jenuh adalah untuk
menambah tingkat ionisasi dari air menjadi
lebih polar sehingga tingkat tidak
bercampurnya air dengan dietil eter akan
bertambah yang bermanfaat dalam
pemisahan fase.
Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dapat diketahui
dengan menggunakan spektrofotometer Gambar 3. Kurva Standar larutan baku asam
UV-Vis. Penentuan panjang gelombang benzoat dalam 100 mL dietil eter.
maksimum yang digunakan dalam
pengukuran absorbansi larutan standar
maupun larutan sampel ditentukan dengan
15
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493
Tabel 4. Hasil Pengukuran Konsentrasi Asam Benzoat Ekstrak Sampel Kecap Asin
16
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 01 Februari 2013 ISSN 2302 - 2493
17
Filename: 3
Directory: G:\jurnal pharmacon\pharmacon ed.3\terbit
Template: C:\Documents and Settings\User\Application
Data\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title:
Subject:
Author: user
Keywords:
Comments:
Creation Date: 1/19/2013 10:11:00 AM
Change Number: 42
Last Saved On: 2/1/2013 2:22:00 PM
Last Saved By: User
Total Editing Time: 127 Minutes
Last Printed On: 2/1/2013 2:23:00 PM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 6
Number of Words: 2,201 (approx.)
Number of Characters: 12,548 (approx.)