A. TUJUAN
1. Praktikum ini bertujuan membuat larutan standart larutan natrium
hidroksida 0,01 N.
2. Praktikum ini bertujuan membuat standarisasi larutan standard natrium
hidroksida dengan asam oksalat.
3. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar obat golongan asam
salisilat dalam sediaan bedak tabur.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu metode titrasi adala alkalimetri, yaitu penetralan asam dengan basa.
Kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan mengambil volume tertentu
larutan asam tersebut dan kemudian titrasi dengan larutan basa yang
konsentrasinya diketahui. Jadi titrasi adalah penetapan kadar suatu larutan dengan
mengambil volume tertentu dengan mengukur volume suatu pereaksi yang
diketahui kadarnya dengan tepat bereaksi dengan sejumlah tertentu larutan
tersebut (Harjadi, 1993).
Alkalimetri adalah analisis volumetrik yang menggunakan larutan baku basa untuk
menentukan jumlah asam yang ada (Daintith, 1997).
Jalannya proses titrasi netralisasi dapat diikuti dengan melihat perubahan pH larutan
selama titrasi, yang terpenting adalah perubahan pH pada saat dan di sekitar titik
ekuivalen karena hal ini berhubungan erat dengan pemilihan indikator agar
kesalahan titrasi sekecil-kecilnya (Harjadi, 1986).
Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titran sebelum proses
titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen teradi, pada
saat inilah titrasi kita hentikan (Pierce, 1967).
Indikator adalah zat warna larut yang perubahan warnanya tampak jelas dalam
rentang pH yang sempit. Jenis indikator yang khas adalah organik lemah yang
mempunyai warna berbeda dari basa konjugatnya. Indikator yang baik mempunyai
intensitas warna yang sedemikian rupa sehingga hanya beberapa tetes larutan
indikator encer yang perlu ditambahkan ke dalam larutan yang sedang diuji.
Perubahan warna indikator mencerminkan pengaruh asam dan basa yang terlarut
dalam larutan (Oxtoby, 2001).
BAHAN :
Sampel Bedak Salicyl
Etanol 95%
Aquadest
Indikator PP
Indikator Merah Fenolftalein
Larutan standart NaOH 0,1 N
D. CARA KERJA (DIAGRAM ALIR)
Selanjutnya
- Memasukan sampel yang sudah ditimbang
ke dalam erlenmeyer
- Melarutkan etanol 95% yang sudah dinetralkan
- Menghomogenkan
Kadar keasaman suatu senyawa dapat dihitung dengan menitrasi asam atau
basa dengan menggunakan metode asdimetri dan alkalimetri. Pada
percobaan ini dibahas tentang bagaimana suatu senyawa dapat dihitung
kadarnya dengan menggunakan metode alkalimetri. Metode alkalimetri yaitu
penitrasian suatu asam dengan menggunakan larutan baku basa sebagai
titran.Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna pada larutan titer
yang telah ditambahkan indikator. Alasan penggunaan indikator penoftalein
karena perubahan warnanya yang jelas yaitu pada titrasi alkalimetri
warnanya dari tidak berwarna menjadi merah muda. Perubahan warna
tersebut yang menandakan titik akhir titrasi.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Kadar senyawa Asam Salisilat (C7H6O3) dalam sampel (Bedak Salicyl)
mendapatkan hasil Titik Akhir titrasi dengan perubahan warna menjadi
Merah Muda.
G. DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Y.S., dkk, 2007, Pengaruh Konsentrasi Adaps Lanae Dalam
Dasar Salep Cold Cream Terhadap Pelepasan Asam Salisilat,
Pharmacy, Vol. 05, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Pierce WC. Sawyer DT, Haenisch EL. 1967. Quantitative Analysis. John
Wiley and Sons, Inc. New York, U.S