Materi Dirjen Diksi Sosialisasi Seputar SMK PK

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 41

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

“Kebijakan Revitalisasi SMK


melalui Program SMK
Pusat Keunggulan Tahun 2021”

Wikan Sakarinto, Ph.D.

Agustus, 2021
Sumber : Bappenas RI, 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Sumber : Bappenas, 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
TRANSFORMASI EKONOMI harus dimulai pada tahun 2020-2024
untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia Maju
Pidato Pelantikan Presiden 20 Oktober 2019 Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam
menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai
tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Rata-rata pertumbuhan
2015-2045:

RPJMN 2036 PDB Riil


2020-2024 merupakan titik Keluar dari
tolak untuk mencapai 23.199
sasaran pada Visi 2045
Middle Income Trap(MIT)
5,7%
16.877
PDB perkapita Tahun 2045:
2019/2020
12.233 (USD)
Menjadi negara
Upper-middle Income
Negara Maju
8.804 dan PDB
6.305 terbesar
4.546
3.377
Ke- 5
(USD 7,4 triliun)
5,2% 6,0% 6,2% 5,9% 5,6% 5,4% Rata-rata
Pertumbuhan
2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045

Sumber : Bappenas, 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


https://www.kompas.id/baca/opi
ni/2021/04/24/pendidikan-
Kompas, 24 April 2021 vokasi-dan-visi-indonesia-2045/

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Arahan Presiden
Terkait Pengembangan Pendidikan dan pelatihan vokasi agar
dikerjakan secara besar-besaran
Kelembagaan dan pola pendidikan
dan pelatihan vokasi harus

Pendidikan Vokasi Ratas 16 Mei 2019 melibatkan swasta dan korporasi


mengingat swasta dan korporasi
merupakan pengguna sehingga lebih
• Pembelajaran dari pelaku mengerti jumlah dan kebutuhan SOM
industri, praktisi industri Perbaikan sistem pendidikan di
(link and match).
Indonesia. Terutama melalui
sangat penting untuk
revitalisasi pendidikan vokasi secara Ratas 16 Mei 2019
difasilitasi termasuk
skala besar yang disesuaikan dengan
dengan memperbesar kebutuhan industri dan Mendikbud diminta dapat meningkatkan
bobot SKS dalam belajar perkembangan teknologi.
Ratas 21 November 2018 sinergi antara lembaga pendidikan tinggi
dari praktisi industri dengan dunia industri untuk
Mendorong industri-industri dalam pengembangan sumber daya manusia yang
• Mentor dari pelaku kawasan industri untuk bekerja sama siap kerja dengan membuka seluas-luasnya
industri, magang di dengan lembaga-lembaga pendidikan, kesempatan magang minimal 1 (satu)
industri, bahkan tenant terutama pendidikan vokasi, para semester bagi mahasiswa.
industri di dalam kampus pelaku UMKM untuk membangun Arahan Presiden tanggal 26 Agustus 2020
harus ditambah, serta sinergi kekuatan nasional.
mengajak organisasi Arahan Presiden tanggal 26 Agustus 2020 Memperbanyak jumlah Teaching
praktisi. Factory dalam waktu cepat
Penambahan jumlah lulusan vokasi, Ratas 15 Maret 2018

• Ajak industri untuk tenaga terampil dan politeknik dan


mendidik dengan keseluruhannya memiliki sertifikat
Memberikan kesempatan bagi praktisi
tenaga terampil
kurikulum industri, bukan agar dapat mengajar di SMK dan
dengan kurikulum dosen. Ratas, 15 Maret 2018 Politeknik
Ratas 21 November 2018
Arahan Presiden, 27 Juli 2021

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi (DIKSI) Link and Match!
27 Desember 2019
• Dit. Pendidikan Tinggi Vokasi – 2.249
Kampus
(Politeknik, Akademi Komunitas, Akademi, serta
Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi yang
memiliki Prodi Vokasi – D1,D2,D3,D4,S2T,S3T)
• Dit. SMK – 14.277 SMK
• Dit. Kursus & Pelatihan (non degree) –


17.306 Lembaga
Dit. Kemitraan & Penyelarasan DUDI
Main strategy
Memastikan keterlibatan DUDI dalam semua aspek
SMK-SMK dan kampus-kampus vokasi serta
Penyelenggaraan pendidikan vokasi
lembaga pelatihan keterampilan di Indonesia harus


7 Balai Besar PPMPV (Balai Besar Vokasi) ‘menikah’ dengan industri dan dunia kerja
Mewujudkan pendidikan vokasi sebagai kekuatan ekonomi nasional
melalui peningkatan kompetensi peserta didik yang selaras dengan dunia Pembentukan FORUM PENGARAH VOKASI
industri, dunia usaha, dan dunia kerja. “ (“Rumah Vokasi”)
(sebagai wadah perwakilan DUDI untuk memberi
masukan bagi pendidikan vokasi)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pola koordinasi antar Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah
dalam Program Revitalisasi SMK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Visi Pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila
VISI PENDIDIKAN
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Berkebinekaan
Global
“ mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalarkritis, kreatif,
mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global
Bergotong-
Mandiri Royong
PELAJAR
PANCASILA

Bernalar Kreatif
Kritis

Kementerian Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
danKebudayaan
Teknologi
MERDEKA BELAJAR
Pendidikan Berkualitas
Seluruh pemangku
bagi Seluruh Rakyat
kepentingan Keluarga Masyarakat
pendidikan (termasuk Indonesia
Organisasi Masyarakat, Komunitas lokal,
siswa) menjadi agen dan elemen masyarakat lainnya
Dunia Usaha/
perubahan serta Guru
Industri
memberikan pengaruh Institusi
Pendidikan
dan dukungan
sepenuhnya

“Sekolahkan Anak Indonesia” “Dorong Pembelajaran Siswa” “Bangun Karakter Siswa” “Tidak ada Anak yang
Tertinggal”
Angka Partisipasi Tinggi Hasil belajar berkualitas Karakter kebangsaan
>95% di seluruh jenjangPSDM1 Memiliki pengetahuan dan keterampilan Menghayati nilai-nilai nasionalisme dan
yang relevan, hasil penelitian berkualitas Distribusi yang merata
>70% pada jenjang pendidikan tinggi Pancasila, berkesadaran penuh baik dalam baik secara geografis maupun status sosial
tinggi, >90% tingkat penempatan kerja konteks agama, budaya, dan sejarah ekonomi, dan berkebutuhan khusus/disabilitas

dapat dicapai melalui perbaikan pada:


Kebijakan, Prosedur, dan Kepemimpinan, Masyarakat, Kurikulum, Pedagogi, dan
Infrastruktur dan Teknologi
Pendanaan dan Budaya Asesmen
• Platform pendidikan nasional berbasis • Kontribusi eksternal (pemerintah dan • Kompetensi guru, kepala sekolah, dan • Kurikulum dan asesmen nasional
teknologi swasta) pemerintah daerah
• Infrastuktur sekolah/ kelas masa depan • Mekanisme akreditasi • Kolaborasi dan pembinaan (lokal dan • Program pelatihan dan pengembangan
• Pembelanjaan anggaran pendidikan yang global) antara guru, satuan pendidikan, dan kompetensi untuk guru yang berkelanjutan
efektif dan akuntabel industri
Sumber: Kemendikbud • Otonomi satuan pendidikan

KementerianKementerian
Pendidikan,Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandanTeknologi
Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
TRANSFORMASI PENGEMBANGAN SMK #SMK
Unggul

FOKUS: Peningkatan
pembelajaran SMK yang link
and match dengan dunia
usaha/industri/ kerja, melalui
peningkatan kompetensi guru
dan kepala SMK serta sarana
dan prasarananya.
FOKUS: Peningkatan SEKTOR: Prioritas utama
mutu dan kualitas sarana (pemesinan dan konstruksi,
dan prasarana ekonomi kreatif, hospitality,
pembelajaran sesuai care services) dan serta
dengan standar dunia prioritas lain (kerja sama luar
usaha/industri/ kerja. negeri)
SEKTOR: Maritim,
SMK Pusat Keunggulan
pariwisata, pertanian, (2021)
industri kreatif dan
teknologi. SMK Center of Excellence 13

(2020)
SMK Revitalisasi 491 sekolah
(2019) 3.586 guru dan kepala sekolah
300 sekolah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


SMK Pusat Keunggulan sebagai Pengembangan Program Sebelumnya
Revitalisasi SMK SMK Center of Excellence SMK Pusat Keunggulan
• Berfokus pada insentif bantuan • Berfokus pada pengembangan SDM • Berfokus pada pengembangan SDM SMK
SMK untuk bisa mengimbas sekolah dengan paradigma baru yang terintegrasi
fisik bagi SMK untuk bisa mengimbas ke sekolah lain
lain dengan insentif bantuan fisik
• Memiliki 5 sektor prioritas dengan insentif bantuan fisik dan non
dan non fisik fisik
(maritim, pariwisata, pertanian,
✔ Pelatihan kepala sekolah ✔ Pelatihan kepala sekolah
industri kreatif dan teknologi)
✔ Pelatihan guru kejuruan ✔ Pelatihan guru kejuruan
• Koordinasi dengan pemerintah
• Memiliki 4 sektor prioritas utama ✔ Pelatihan kurikulum (pembelajaran
daerah (pemesinan & konstruksi, ekonomi dengan paradigma baru)
kreatif, hospitality, care services) dan ✔ Pelatihan digitalisasi sekolah
prioritas lain (kerja sama luar negeri) • Kriteria seleksi seperti SMK COE
• Kemampuan SDM (kapasitas Kepsek • Memiliki 4 sektor prioritas utama
dan guru yang bersertifikat) menjadi (pemesinan & konstruksi, ekonomi kreatif,
hospitality, care services) dan prioritas lain
salah satu kriteria seleksi (kerja sama luar negeri, KEK, maritim dan
• Menggunakan indikator (1) pertanian)
persentase keterserapan lulusan di • Menggunakan indikator (1) Rapor
industri, (2) median gaji lulusan SMK, Pendidikan, (2) persentase keterserapan
dan (3) persentase waktu siswa di lulusan di industri, (3) median gaji lulusan
industri SMK, dan (4) persentase waktu siswa di
industri
• Koordinasi dengan pemerintah daerah
• Koordinasi dan pendampingan pemerintah
daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

TANTANGAN
Saat ini, SMK masih sulit menjawab kebutuhan dunia kerja sehingga
kondisi ini perlu dibenahi.

Kesempatan peningkatan kompetensi Belum semua SMK memiliki fasilitas yang


guru, kepala sekolah, dan pengawas SMK sesuai standar
sesuai kebutuhan dunia kerja masih sedikit

Sinergi pemangku kepentingan, Manajemen sekolah masih


termasuk dunia kerja, pada program cenderung terbebani hal-hal
pengembangan SMK masih kurang administratif

Belum semua SMK Perlu ada solusi komprehensif


mengembangkan
untuk menjawab tantangan dalam
kurikulum bersama dunia kerja
rangka pembenahan kondisi SMK
sejalan dengan kebutuhan
dunia kerja.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

BAGAIMANA BENTUK KESELARASAN MENDALAM DAN


MENYELURUH SMK PUSAT KEUNGGULAN DENGAN DUNIA KERJA?
Tidak hanya MoU, tapi juga dengan:
Kurikulum disusun bersama Sertifikasi kompetensi

1 termasuk penguatan aspek softskills dan


karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek
hardskills yang sesuai kebutuhan dunia kerja
yang sesuai standar dan kebutuhan dunia
kerja (bagi lulusan dan bagi guru/instruktur)
5
2
Pembelajaran berbasis project riil dari
dunia kerja (PBL)
untuk memastikan hardskills akan
disertai softskills dan karakter yang kuat
Link & Match
i Update teknologi dan
pelatihan bagi guru/instruktur
secara rutin dari dunia kerja 6
Keterlibatan dunia kerja di Riset terapan mendukung teaching factory

3 7
Jumlah dan peran guru/instruktur dari
segala aspek penyelenggaraan yang bermula dari kasus atau kebutuhan
industri dan ahli dari dunia kerja
ditingkatkan secara signifikan (sampai pendidikan vokasi
minimal mencapai 50 jam/semester/ program
keahlian)
Komitmen serapan

4 8
Praktik kerja lapangan/industri lulusan oleh dunia kerja
minimal 1 semester

i
Berbagai kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan
dengan dunia kerja, antara lain:
✔ Beasiswa dan/atau ikatan dinas
✔ Donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya
✔ dan lain sebagainya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

SMK Revitalisasi
(2019)
Peningkatan mutu dan kualitas sarana dan prasarana
FOKUS
pembelajaran sesuai dengan standar dunia kerja.

SEKTOR Maritim, pariwisata, pertanian, industri kreatif, dan 300 Sekolah


teknologi.

SMK Center of Excellence


(2020)
FOKUS Peningkatan pembelajaran dunia kerja peningkatan kompetensi
guru dan kepala SMK, serta sarana dan prasarananya.
491 Sekolah
TRANSFORMASI
PENGEMBANGAN SEKTOR Prioritas utama (pemesinan dan konstruksi, ekonomi
kreatif,
4.586 guru
dan kepala
SMK hospitality, care services) serta prioritas lain (kerja sama sekolah
luar negeri)

SMK Pusat Keunggulan


(2021)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

VISI PROGRAM SMK PUSAT KEUNGGULAN

Menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi


wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam
dan menyeluruh dengan dunia kerja, serta menjadi rujukan/
pengimbas dalam peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.

Lulusan SMK diproyeksikan siap untuk:

Bekerja Melanjutkan Wirausaha


Studi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

SEKTOR SMK PUSAT KEUNGGULAN 2021

Ekonomi
kreatif
Maritim

Pemesinan
dan
konstruksi
Sektor Prioritas
(901 SMK) Pertanian

Hospitality
Kerjasama
Care Luar
Services Negeri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

ENAM DUKUNGAN KEMENDIKBUD DALAM PROGRAM


SMK PUSAT KEUNGGULAN:

PENGUATAN SDM SMK PK MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS DATA


Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan
Guru melalui program pelatihan dan pendampingan
1 4 Pendampingan pada sekolah untuk melaksanakan
manajemen berbasis sekolah, termasuk perencanaan
intensif untuk mewujudkan manajemen dan pembelajaran berdasarkan evaluasi data dan penggunaan
berbasis dunia kerja platform digital

PEMBELAJARAN KOMPETENSI PENDAMPINGAN OLEH


SIAP KERJA DAN BERKARAKTER
Penyelenggaraan pembelajaran yang berorientasi pada 2 5 PERGURUAN TINGGI
Pendampingan SMK Pusat Keunggulan oleh
penguatan kompetensi sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi dalam perencanaan dan
dunia kerja, dan pengembangan karakter yang sesuai pengelolaan program, dalam rangka
nilai-nilai Pancasila mengembangkan sinergi dengan dunia kerja

PENGUATAN BELAJAR SINERGI PEMERINTAH


PRAKTIK PESERTA DIDIK
Bantuan dana hibah untuk peningkatan sarana
3 6 PUSAT DAN DAERAH
Kolaborasi dan koordinasi intens antara pemerintah
prasarana yang berfokus pada alat dan kelengkapan pusat dan daerah yang dilakukan secara intens untuk
sarana belajar praktik siswa yang berstandar dunia kerja menciptakan dukungan penyelenggaraan SMK
Pusat Keunggulan yang berkesinambungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

TAHAP 4
4 Tahapan Proses Transformasi aspek Vokasi Memiliki kerja sama yang
LEVEL 3 menyeluruh, mendalam dan
bagi SMK berkelanjutan
Memiliki 5-8 ruang lingkup
LEVEL 2 kerja sama

Memiliki 3-5 ruang lingkup kerja


Kompetensi guru kejuruan,
LEVEL 1 sama
fasilitas sekolah dan
kurikulum (termasuk
Kerja sama minim kerja sama (<3 ruang
Kompetensi guru kejuruan, fasilitas pembelajaran berbasis
dengan DUDI lingkup) Sekolah menjadi rujukan
sekolah dan kurikulum (termasuk proyek & budaya kerja)
bagi peningkatan kualitas
Kompetensi guru kejuruan, pembelajaran berbasis proyek & budaya sesuai dengan kebutuhan
kerja) belum sepenuhnya sesuai dengan
dan kinerja SMK lainnya
fasilitas sekolah dan kurikulum DUDI
Keselarasan (termasuk pembelajaran kebutuhan DUDI
dengan DUDI berbasis proyek & budaya
Kepala Sekolah
kerja) belum sesuai dengan
kebutuhan DUDI
berkompeten dan telah
Kepala Sekolah berkompeten tetapi
menyelaraskan sekolah
Kepala Sekolah belum belum optimal melakukan
Kepemimpinan dengan kebutuhan DUDI
memiliki kompetensi penyelarasan dengan DUDI
Sekolah dan business acumen dan
Pengimbasan growth mindset
>60%
Keterserapan 40-60%
<20% 20-40%
lulusan di DUDI
1. Tahapan Proses Transformasi ini digunakan sebagai panduan dalam pengembangan SMK PK
2. Program SMK PK akan mengakselerasi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

INOVASI PROGRAM SMK PUSAT KEUNGGULAN:


PENDAMPINGAN OLEH PERGURUAN TINGGI

Perguruan tinggi dengan pengalaman dan rekam jejak


baik bekerja sama dengan dunia kerja diharapkan
✔membantu mempercepat akses SMK untuk bermitra dengan dunia
kerja
✔memperkuat SMK dalam perencanaan dan pengelolaan program

Mendorong kesinambungan Perguruan Tinggi dan SMK


dalam pengembangan kepakaran/kompetensi keahlian
dan berjejaring

Mewujudkan praktik baik kemitraan dunia kerja dan


pendidikan vokasi dalam mendorong pertumbuhan
ekosistem vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kebijakan Ditjen Pendidikan Vokasi
dalam Pembangunan SDM
berkualitas dan berdaya saing
1. Penguatan softskill
2. Perubahan mindset
penyelenggara
3. Penguatan Peran DUDIKA
4. Pengembangan institusi vokasi
5. Transformasi sistem penilaian
kompetensi
6. Perbaikan dan efektifitas regulasi

Lulusan Vokasi
diproyeksikan siap untuk:

Bekerja Melanjutkan Wirausaha


Studi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SPEKTRUM KEAHLIAN
• Melakukan penyederhanaan spektrum keahlian hingga yang terendah adalah pada basis
Program Keahlian
• Menyesuaikan kembali spektrum keahlian berdasarkan masukan dan naskah kajian yang
disusun oleh akademisi dan Rumah Vokasi
• Pada rancangan spektrum keahlian yang baru terdiri atas 10 Bidang Keahlian dan 50
Program Keahlian

Spektrum Keahlian SMK Sebelumnya Perubahan Spektrum Keahlian SMK


(Perdirjen Dikdasmen No. 06 Tahun 2018) (Spektrum Keahlian SMK Tahun 2021)

9 Bidang Keahlian 10 Bidang Keahlian

49 Program Keahlian 50 Program Keahlian

146 Kompetensi Keahlian -

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


RESUME
BIDANG KEAHLIAN SPEKTRUM KEAHLIAN SMK
Bidang Keahlian SMK Sebelumnya Perubahan Bidang Spektrum Keahlian SMK
N
(Perdirjen Dikdasmen No. 06 Tahun 2018) (Spektrum Keahlian SMK Tahun 2021)
o
1 - Teknologi Konstruksi dan Properti
2 Teknologi dan Rekayasa Teknologi Manufaktur dan Rekayasa

3 Energi dan Energi dan Pertambangan


Pertambangan
4 Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi
5 Kesehatan dan Pekerjaan Sosial Kesehatan dan Pekerjaan Sosial

6 Agribisnis dan Agroteknologi Agribisnis dan Agriteknologi

7 Kemaritiman Kemaritiman

8 Bisnis dan Manajemen Bisnis dan Manajemen

9 Pariwisata Pariwisata

10 Seni dan Industri Kreatif Seni dan Ekonomi Kreatif

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
STRUKTUR KURIKULUM SMK
• Struktur Kurikulum disusun melalui kerja sama Pusat Kurikulum dan Perbukuan kdengan
Direktorat SMK
• Struktur Kurikulum yang disusun adalah berbasis pembelajaran 3 tahun
• Peningkatan rasio jumlah jam untuk pembelajaran muatan kejuruan hingga 69%
• Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada semester 6 (kelas XII semester 2) sekurangnya 1
semester
• Adanya mata pelajaran Logika dan Teknologi Digital yang ditujukan untuk mendidik siswa
mengasah kemampuan melakukan problem solving, menguatkan logika komputasi
(computational thinking), serta menyalurkan gagasan melalui media digital selama 2 semester
• Adanya mata pelajaran Proyek Kreatif dan Kewirausahaan yang menerapkan pembelajaran
berbasis proyek (project-based learning) untuk mendidik siswa mengembangkan produk secara
kreatif melalui kerja sama tim serta mengasah jiwa wirausaha melalui intergrasi materi beberapa
mata pelajaran terkait selama 3 semester
• Diberikannya kesempatan siswa/satuan pendidikan memilih Mata Pelajaran Pilihan di luar
program keahliannya
• Adanya kokurikuler Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pancasila
selama 5 semester

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Akademik & Tingkat Kebutuhan
Terapan

Akademik &
(Piramida Kebutuhan)
Terapan
Dunia Kerja
Supervisor
Lapangan
+ Product
Designer
(Aplikatif)

Link & (super) Match


Teknisi Terampil dan
Kompeten yang Lebih Semakin banyak
Matang & Lebih Siap dibutuhkan DUDI Ilustrasi di samping tidak menunjukkan
Kerja stratifikasi/levelling jenjang pendidikan.
Tetapi menggambarkan tingkat jumlah
kebutuhan DUDI
Sangat meminta agar RUTIN MENOTON dan CEK
di YOUTUBE Channel → Guru, Kepsek, Dosen, Siswa,
Mahasiswa, Dekan, Direktur, Mitra/Stakeholder

• Video “PEMIMPIN SUBUR vs


PEMIMPIN GERSANG”

• Video “Project-based Learning


pada Pendidikan vokasi”

• Video “Link and Match Vokasi


dengan Industri & Dunia Kerja”
41

Terima kasih
Wikan Sakarinto (isigood.com)

@wikan_sakarinto

@wikansakarinto

@wikan_sakarinto

Wikan Sakarinto
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai