Disusun oleh :
SINTA (1801101576)
JAWABAN :
Diketahui :
Total Penjualan = 6.400 x Rp150.000 = Rp960 juta Laba
Usaha = Rp144 juta -
Biaya Total = Rp816 juta
Biaya Tetap = Rp432 juta -
Biaya Variabel = Rp384 juta
3.) Grafik
Penjualan
DaerahLaba
Total Biaya
720.000.000 ---------------------------------BEP
5.) Keuntungan/Kerugian, jika perusahaan hanya mampu beroperasi dengan kapasitas 60%:
Total Penjualan = 60% x Rp960 juta = Rp576 juta
Biaya Tetap = Rp432 juta
Biaya Variabel = 40% x Rp576 juta =Rp230,4 juta
Total Biaya = Rp662,4 juta (Rugi)
Kerugian =Rp86,4 juta
Tahun 2021 :
Total Penjualan : (6,2 juta – (6,2 juta x 25%)) x Rp40.000 = Rp186 miliar
Rugi Usaha = Rp0,18 miliar
Total Biaya = Rp186,18 miliar
Biaya Variabel = (Rp99,2 miliar – (99,2 miliar x 25%)) = Rp74,4 miliar
Biaya Tetap = (Rp124,2 miliar – (124,2 miliar x 10%)) = Rp111,78 miliar
Bukti :
Total Penjualan = 5.175.000 unit x Rp40.000 = Rp207 miliar
Biaya Tetap = Rp124,2 juta
Biaya Variabel = 40% x Rp207 miliar = Rp82,8 miliar +
Total Biaya = Rp207 miliar -
Laba Usaha = Rp0 (Terbukti)
= 111,78
1 - 74,4
186
= 111,78
` 1 – 0,4
𝟏𝟏𝟏,𝟕𝟖
=
𝟎,𝟔
BEP (Rp) = Rp186,3 miliar
Jadi untuk mencapai target laba tahun 2021 sebesar Rp3,23 miliar perusahaan harus
menetapkan harga jual per unit sebesar Rp40.731,2
3. “ARE YOU READY” Corporation, di New York, sedang merencanakan harga jual
produknya tahun 2022. Proyeksi penjualan perusahaan tahun 2022 sebanyak 500.000
unit. Biaya Variabel per unit sebesar $250 dan
Total Biaya Tetap (Fixed Cost) yang akan dikeluarkan perusahaan tahun 2022
diperkirakan sebesar $150,000,000. Perusahaan telah menetapkan target laba (profit)
tahun 2022 sebesar $37,500,000.
Pertanyaan :
1. Berapa dolar harga jual produk per unit yang harus ditetapkan perusahaan untuk
dapat memenuhi target laba tahun 2022 tersebut? Buktikan hasil perhitungan
Saudara.
2. Berapa proyeksi Break Even Point tahun 2022 (dalam $ dan Unit) ?
3. Gambarkan grafik Break Even Point (Break Even Chart).
JAWABAN :
Diketahui :
Volume Penjualan = 500.000 unit
Biaya Variabel = $250 x 500.000 unit = $125 juta
Biaya Tetap = $150 juta
Target Laba = $37,5 juta
1. Harga Jual Per Unit
Biaya Tetap + Target Laba
Volume Penjualan = ----------------------------------------------------------------
Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit
= 150
1 - 125
312,5
= 150
` 1 – 0,4
BEP ($) = $250 juta
BEP dalam Unit Tahun 2022
BEP (Q) = BEP (Rp) x 1 Unit
Harga Jual Per Unit
= $250 juta x 1 Unit
$625
= 400.000 unit
3. Grafik BEP
Y Penjualan dan Biaya (Dalam Dolar)
Penjualan
DaerahLaba
/
250.1.1 BEP
4. PT. MO LAY, Jakarta, pada tahun 2020 memperoleh total penjualan sebesar
Rp245,56 miliar dengan volume penjualan sebanyak 61,39 juta unit. Pada tahun
tersebut perusahaan tidak mampu beroperasi dengan kapasitas penuh, sehingga
perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp20,44 miliar. Perusahaan beroperasi
dengan biaya tetap sebesar Rp168,3 miliar. Menurut estimasi perusahaan, bahwa pada
tahun 2021 perusahaan mampu bekerja dengan kapasitas penuh, sehingga
diperkirakan mampu meraih keuntungan. Biaya tetap perusahaan tahun 2021
diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar Rp12,06 miliar dan biaya variabel per
unit juga akan meningkat sebesar 15%.
Pertanyaan :
1. Berapa Break Even Point dalam Rupiah dan Unit tahun 2020 dan 2021?
2. Jika harga jual produk per unit tahun 2021 tidak dinaikkan, maka berapa
perkiraan laba perusahaan tahun 2021, jika perusahaan menetapkan target
peningkatan volume penjualan sebesar 60%?
3. Jika ternyata target kenaikan penjualan sebesar 60% gagal tercapai, dan
peningkatan penjualan tahun 2021 hanya terealisasi sebesar 30%, maka berapakah
harga jual produk per unit yang harus ditetapkan, jika perusahaan menetapkan
taget laba sebesar Rp23,94592 miliar?
JAWABAN:
Diketahui :
Tahun 2020 :
Total Penjualan = Rp245,56 miliar
Rugi Usaha = Rp20,44 miliar +
Total Biaya = Rp266 miliar Biaya
Tetap = Rp168,3 miliar -
Biaya Variabel = Rp97,7 miliar
Tahun 2021 :
Biaya Tetap = Rp168,3 + Rp12,06 = Rp180,36 miliar
Biaya Variabel =(97,7 miliar / 61,39 juta unit )x 115% x 61,39 juta unit = Rp112,36 miliar
= 180,36
1- 112,36
280,5
= 180,36
` 1 – 0,4
𝟏𝟖𝟎,𝟑𝟔
=
𝟎,𝟔
BEP (Rp) = Rp300,6 miliar
(79,807 juta x P) – (79,807 juta x Rp1.600) = Rp180,36 miliar + Rp23,94592 miliar 79,807
juta P – Rp127,6912 miliar = Rp204,30592 miliar
79,807 juta P = Rp204,30592 miliar + Rp127,6912 miliar
79,807 juta P = Rp331,99712 miliar
P = Rp4.160
Jadi untuk mencapai target laba tahun 2021 sebesar Rp23,94592 miliar perusahaan harus
menetapkan harga jual per unit sebesar Rp4.160
5. PT. MO PHIAN, Jakarta, pada tahun 2020 memperoleh total penjualan sebesar
Rp240 miliar dengan volume penjualan sebanyak 12 juta unit. Pada tahun tersebut
perusahaan tidak mampu beroperasi dengan kapasitas penuh, sehingga total
penjualan yang diperoleh hanya persis sama dengan total cost. Perusahaan beroperasi
dengan biaya tetap sebesar Rp144 miliar. Menurut estimasi perusahaan, bahwa pada
tahun 2021 perusahaan mampu bekerja dengan kapasitas penuh, sehingga
diperkirakan mampu memperoleh Profit Margin sebesar 20%.
Pertanyaan :
1. Berapa total penjualan tahun 2021 yang mesti dicapai, agar target Profit Margin
sebesar 20% tersebut bisa terpenuhi?
2. Berapa perkiraan laba tahun 2021, jika perusahaan dapat beroperasi dengan
kapasitas penuh?
3. Berapa keuntungan atau kerugian perusahaan tahun 2021, jika ternyata
perusahaan hanya mampu beroperasi dengan kapasitas 70%?
4. Berapa Break Even Point dalam Rupiah dan unit tahun 2021, jika perusahaan
menurunkan harga jual per unit sebesar Rp2.000,00?
JAWABAN :
Diketahui :
Tahun 2020 :
Total Penjualan = Rp240 miliar Biaya Tetap =
Rp144 miliar
Biaya Variabel = Rp96 miliar
Total Biaya = Rp240 miliar
4. BEP dalam Rupiah dan Unit 2021, jika harga jual per unit diturunkan Rp2.000 Total
Penjualan = 18 juta unit x Rp18.000 =Rp324 miliar
Biaya Tetap = Rp144 miliar
Biaya Variabel = 40% x Rp324 miliar = Rp129,6 miliar +
Total Biaya =Rp273,6 miliar
Laba Usaha =Rp50,4 miliar