Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Dosen Pengampu : Dr. Evi Asmayadi, S.E.,M.M

Disusun oleh :
SINTA (1801101576)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) MULIA


SINGKAWANG
2021
1. PT. BERAKIT-RAKIT KE HULU, Bandung, memperkirakan volume penjualan
tahun 2001 sebanyak 6.400 unit. Harga jual produk per unit Rp150.000,00. Biaya tetap
dianggarkan sebesar Rp432 juta dan laba usaha (profit) sebesar Rp 144 juta.
Pertanyaan :
1). Berapa titik impas (break even point) perusahaan, baik dalam rupiah maupun unit?
2). Berapa Contribution Margin perusahaan ?
3). Gambarkan grafiknya.
4). Berapa penjualan minimal (baik dalam rupiah maupun unit), apabila perusahaan
menetapkan target :
1. Laba usaha sebesar Rp 204 juta ?
2. Profit Margin sebesar 20 % ?
3. Laba sesudah pajak (EAT) sebesar Rp 126 juta ? Beban pajak 30 %
5). Keuntungan atau kerugian perusahaan, jika ternyata perusahaan hanya mampu
beroperasi dengan kapasistas 60 %.
6). Berapa Margin of Safety ?
7). Pada kapasitas berapa persen perusahaan beroperasi yang tidak
mendatangkan keuntungan dan tidak pula menderita kerugian (break even point) ?

JAWABAN :
Diketahui :
Total Penjualan = 6.400 x Rp150.000 = Rp960 juta Laba
Usaha = Rp144 juta -
Biaya Total = Rp816 juta
Biaya Tetap = Rp432 juta -
Biaya Variabel = Rp384 juta

1.) BEP dalam Rupiah dan Unit


 BEP dalam Rupiah :
BEP (Rp) = Biaya Tetap
Biaya Variabel
1 –
Total Penjualan
= 432
1- 384
960
= 432
` 1 – 0,4
𝟒𝟑𝟐
=
𝟎,𝟔
BEP (Rp) = Rp720 juta
 BEP dalam Unit
BEP (Q) = BEP (Rp) x 1 Unit
Harga Jual Per Unit
= Rp720 juta x 1 Unit
Rp150.000
= 4.800 unit
Rasio Biaya Variabel = Biaya Variabel x 100%
(VCR) Total Penjualan
= Rp384 juta x 100%
Rp960 juta
VCR = 40%
Bukti :
Total Penjualan = 4.800 unit x Rp150.000 = Rp720 juta
Biaya Tetap = Rp432 juta
Biaya Variabel = 40% x Rp720 juta = Rp288 juta +
Total Biaya = Rp720 juta -
Laba Usaha = Rp0 (Terbukti)

2.) Contribution Margin


CM = Total Penjualan – Biaya Variabel
= Rp960 juta – Rp384 juta
CM = Rp576 juta

3.) Grafik

Y Penjualan dan Biaya (Dalam Rupiah)

Penjualan
DaerahLaba
Total Biaya
720.000.000 ---------------------------------BEP

432.000.000 Biaya Tetap


Daerah
Rugi

0 4.800 X Volume Penjualan


(Dalam Unit)
4.) Penjualan Minimal
1. Laba Usaha : Rp204 juta
Sales Minimal (Rp) = Biaya Tetap + Laba Usaha
Biaya Variabel
1 –
Total Penjualan

= Rp432 juta + Rp204 juta 1


– Rp384 juta
Rp960 juta
= Rp636 juta = Rp636 juta
1- 0,4 0,6
= Rp1.060 juta

Sales Minimal (Q) = Sales Minimal (Rp) x 1 Unit


Harga Jual Per Unit
= Rp1.060 juta x 1 Unit
Rp150.000
= 7.067 unit

2. Profit Margin 20%


Sales Minimal (Rp) = Biaya Tetap
Biaya Variabel
1 – + Profit
Margin Total Penjualan
= Rp432 juta
Rp384 juta
1 – + 0,2
Rp960 juta
= Rp432 juta 0,4
= Rp1.080 juta

Sales Minimal (Q) = Sales Minimal (Rp) x 1 Unit


Harga Jual Per Unit
= Rp1.080 juta x 1 Unit
Rp150.000
= 7.200 unit
3. Laba Sesudah Pajak Rp126 juta, Beban Pajak 30%
1
Biaya Tetap + (------- x EAT) T = Tax (Pajak)
1–T
Sales Minimal = -----------------------------------------
(Rp) Biaya Variabel
1 - -----------------------------
Total Penjualan
1
Rp432 juta + (----------------x Rp126 juta)
1 – 0,30
= ----------------------------------------------------------------
Rp384
1 - ----------------------
Rp960
= Rp432 juta + Rp180 juta
0,6
=Rp1.020 juta
Sales Minimal (Q) = Sales Minimal (Rp) x 1 Unit
Harga Jual Per Unit
= Rp1.020 juta x 1 Unit
Rp150.000
= 6.800 unit

5.) Keuntungan/Kerugian, jika perusahaan hanya mampu beroperasi dengan kapasitas 60%:
Total Penjualan = 60% x Rp960 juta = Rp576 juta
Biaya Tetap = Rp432 juta
Biaya Variabel = 40% x Rp576 juta =Rp230,4 juta
Total Biaya = Rp662,4 juta (Rugi)
Kerugian =Rp86,4 juta

6.) Margin of Safety


Penjualan yg dianggarkan – Penjualan (BEP)
Margin of Safety =--------------------------------------------------------------x 100%
Penjualan yang dianggarkan
= Rp960 juta – Rp720 juta x 100%
Rp960 juta
= 25%

7.) Pada kapasitas berapa % perusahaan beroperasi di level BEP


= 100% - Margin of Safety
= 100% - 25%
= 75%
2. PT. BERSUA DI TELUK SUAK, Jakarta, pada tahun 2020 memperoleh volume
penjualan sebanyak 6,2 juta unit. Harga jual produk per unit Rp40.000,00. Pada tahun
2020 perusahaan mampu meraih laba sebesar Rp24,6 Miliar dan beroperasi dengan
biaya variabel sebesar Rp99,2 Miliar. Pada tahun 2021 kondisi bisnis diperkirakan
masih memburuk terkena dampak pandemi covid 19, sehingga volume penjualan
perusahaan diperkirakan mengalami penurunan sebesar 25%. Perusahaan tidak
berencana untuk menaikkan atau menurunkan harga jual. Biaya variabel tahun 2021
diperkirakan turun secara proporsional dengan penurunan penjualan. Adapun biaya
tetap turun sebesar 10%. Pertanyaan :
1. Berapa perkiraan Break Even Point tahun 2020 dan 2021, baik dalam rupiah
maupun unit?
2. Seandainya perusahaan menetapkan target laba tahun 2021 hanya sebesar Rp3,23
Miliar, maka berapakah harga jual produk yang harus ditetapkan perusahaan
untuk mencapai target laba terebut ?
JAWABAN:
Diketahui :
Tahun 2020 :
Total Penjualan = 6,2 juta unit x Rp40.000 = Rp248 miliar Laba
Usaha = Rp24,6 miliar -
Total Biaya = Rp223,4 miliar
Biaya Variabel = Rp99,2 miliar -
Biaya Tetap = Rp124,2 miliar

Tahun 2021 :
Total Penjualan : (6,2 juta – (6,2 juta x 25%)) x Rp40.000 = Rp186 miliar
Rugi Usaha = Rp0,18 miliar
Total Biaya = Rp186,18 miliar
Biaya Variabel = (Rp99,2 miliar – (99,2 miliar x 25%)) = Rp74,4 miliar
Biaya Tetap = (Rp124,2 miliar – (124,2 miliar x 10%)) = Rp111,78 miliar

1. BEP Rupiah dan Unit


 BEP dalam Rupiah Tahun 2020
BEP (Rp) = Biaya Tetap
Biaya Variabel
1 –
Total Penjualan
= 124,2
1- 99,2
248
= 124,2
` 1 – 0,4
𝟏𝟐𝟒,𝟐
=
𝟎,𝟔
BEP (Rp) = Rp207 miliar
 BEP dalam Unit Tahun 2020
BEP (Q) = BEP (Rp) x 1 Unit
Harga Jual Per Unit
= Rp207 miliar x 1 Unit
Rp40.000
= 5.175.000 unit

Rasio Biaya Variabel = Biaya Variabel x 100%


(VCR) Total Penjualan
= 99,2 x 100%
248
VCR = 40%

Bukti :
Total Penjualan = 5.175.000 unit x Rp40.000 = Rp207 miliar
Biaya Tetap = Rp124,2 juta
Biaya Variabel = 40% x Rp207 miliar = Rp82,8 miliar +
Total Biaya = Rp207 miliar -
Laba Usaha = Rp0 (Terbukti)

 BEP dalam Rupiah Tahun 2021


BEP (Rp) = Biaya Tetap
Biaya Variabel
1 –
Total Penjualan

= 111,78
1 - 74,4
186
= 111,78
` 1 – 0,4
𝟏𝟏𝟏,𝟕𝟖
=
𝟎,𝟔
BEP (Rp) = Rp186,3 miliar

 BEP dalam Unit Tahun 2021


BEP (Q) = BEP (Rp) x 1 Unit
Harga Jual Per Unit
= Rp186,3 miliar x 1 Unit
Rp40.000
= 4.657.500 unit
Rasio Biaya Variabel = Biaya Variabel x 100%
(VCR) Total Penjualan
= 74,4 x 100%
186
VCR = 40%
Bukti :
Total Penjualan = 4.657.500 unit x Rp40.000 = Rp186,3 miliar
Biaya Tetap = Rp111,78 miliar
Biaya Variabel = 40% x Rp186,3 miliar = Rp74,52 miliar
Total Biaya = Rp186,3 miliar
Laba Usaha = Rp0 (Terbukti)

2. Harga Jual Per Unit


Target laba usaha tahun 2021 sebesar Rp3.23 miliar.

Biaya Tetap + Target Laba


Volume Penjualan = ----------------------------------------------------------------
Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit

Rp111,78 miliar + Rp3,23 miliar


4.650.000 =-------------------------------------
P – Rp16.000

(4.650.000 x P) – (4.650.000 x 16.000) = 111,78 miliar + 3,23 miliar


4.650.000 P – 74,4 miliar = 115 miliar
4.650.000 P = 115 miliar + 74,4 miliar
4.650.000 P = 189,4 miliar
P = Rp40.731,2

Jadi untuk mencapai target laba tahun 2021 sebesar Rp3,23 miliar perusahaan harus
menetapkan harga jual per unit sebesar Rp40.731,2

3. “ARE YOU READY” Corporation, di New York, sedang merencanakan harga jual
produknya tahun 2022. Proyeksi penjualan perusahaan tahun 2022 sebanyak 500.000
unit. Biaya Variabel per unit sebesar $250 dan
Total Biaya Tetap (Fixed Cost) yang akan dikeluarkan perusahaan tahun 2022
diperkirakan sebesar $150,000,000. Perusahaan telah menetapkan target laba (profit)
tahun 2022 sebesar $37,500,000.
Pertanyaan :
1. Berapa dolar harga jual produk per unit yang harus ditetapkan perusahaan untuk
dapat memenuhi target laba tahun 2022 tersebut? Buktikan hasil perhitungan
Saudara.
2. Berapa proyeksi Break Even Point tahun 2022 (dalam $ dan Unit) ?
3. Gambarkan grafik Break Even Point (Break Even Chart).
JAWABAN :
Diketahui :
Volume Penjualan = 500.000 unit
Biaya Variabel = $250 x 500.000 unit = $125 juta
Biaya Tetap = $150 juta
Target Laba = $37,5 juta
1. Harga Jual Per Unit
Biaya Tetap + Target Laba
Volume Penjualan = ----------------------------------------------------------------
Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit

$150 juta + $37,5 juta


500.000 =-------------------------------------
P – $250

(500.000 x P) – (500.000 x $250) = $150 juta + $37,5 juta


500.000 P – $125 juta = $187,5 juta
500.000 P = $187,5 juta + $125 juta
500.000 P = $312,5 juta
P = $625
Jadi untuk mencapai target laba tahun 2022 sebesar $37,5 juta perusahaan harus menetapkan
harga jual per unit sebesar $625
Bukti :
Laba Usaha = Total Penjualan – Total Biaya
= (500.000 unit x $625) – ($125 juta + $150 juta)
= $312,5 juta - $275 juta
= $37,5 juta (Terbukti)

2. BEP dalam $ dan Unit


 BEP dalam Rupiah Tahun 2022
BEP ($) = Biaya Tetap
Biaya Variabel
1 –
Total Penjualan

= 150
1 - 125
312,5
= 150
` 1 – 0,4
BEP ($) = $250 juta
 BEP dalam Unit Tahun 2022
BEP (Q) = BEP (Rp) x 1 Unit
Harga Jual Per Unit
= $250 juta x 1 Unit
$625
= 400.000 unit

3. Grafik BEP
Y Penjualan dan Biaya (Dalam Dolar)

Penjualan
DaerahLaba
/
250.1.1 BEP

150.000.000 Biaya Tetap


Daerah
Rugi

0 400.000 X Volume Penjualan


(Dalam Unit)

4. PT. MO LAY, Jakarta, pada tahun 2020 memperoleh total penjualan sebesar
Rp245,56 miliar dengan volume penjualan sebanyak 61,39 juta unit. Pada tahun
tersebut perusahaan tidak mampu beroperasi dengan kapasitas penuh, sehingga
perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp20,44 miliar. Perusahaan beroperasi
dengan biaya tetap sebesar Rp168,3 miliar. Menurut estimasi perusahaan, bahwa pada
tahun 2021 perusahaan mampu bekerja dengan kapasitas penuh, sehingga
diperkirakan mampu meraih keuntungan. Biaya tetap perusahaan tahun 2021
diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar Rp12,06 miliar dan biaya variabel per
unit juga akan meningkat sebesar 15%.
Pertanyaan :
1. Berapa Break Even Point dalam Rupiah dan Unit tahun 2020 dan 2021?
2. Jika harga jual produk per unit tahun 2021 tidak dinaikkan, maka berapa
perkiraan laba perusahaan tahun 2021, jika perusahaan menetapkan target
peningkatan volume penjualan sebesar 60%?
3. Jika ternyata target kenaikan penjualan sebesar 60% gagal tercapai, dan
peningkatan penjualan tahun 2021 hanya terealisasi sebesar 30%, maka berapakah
harga jual produk per unit yang harus ditetapkan, jika perusahaan menetapkan
taget laba sebesar Rp23,94592 miliar?
JAWABAN:
Diketahui :
Tahun 2020 :
Total Penjualan = Rp245,56 miliar
Rugi Usaha = Rp20,44 miliar +
Total Biaya = Rp266 miliar Biaya
Tetap = Rp168,3 miliar -
Biaya Variabel = Rp97,7 miliar

Tahun 2021 :
Biaya Tetap = Rp168,3 + Rp12,06 = Rp180,36 miliar
Biaya Variabel =(97,7 miliar / 61,39 juta unit )x 115% x 61,39 juta unit = Rp112,36 miliar

1. BEP Rupiah dan Unit


 BEP dalam Rupiah Tahun 2020
BEP (Rp) = Biaya Tetap
Biaya Variabel
1 –
Total Penjualan
= 168,3
1-97,7
245,56
= 168,3
` 1 – 0,4
𝟏𝟔𝟖,𝟑
=
𝟎,𝟔
BEP (Rp) = Rp280,5 miliar

 BEP dalam Unit Tahun 2020


BEP (Q) = BEP (Rp) x 1 Unit
Harga Jual Per Unit
= Rp280,5 miliar x 1 Unit
Rp4.000
= 70,125 juta unit

Rasio Biaya Variabel = Biaya Variabel x 100%


(VCR) Total Penjualan
= 97,7 x 100%
245,56
VCR = 40%
Bukti :
Total Penjualan = 70,125 juta unit x Rp4.000 = Rp280,5 miliar
Biaya Tetap = Rp168,3 juta
Biaya Variabel = 40% x Rp280,5 miliar = Rp112,2 miliar
Total Biaya = Rp280,5 miliar
Laba Usaha = Rp0 (Terbukti)

 BEP dalam Rupiah Tahun 2021


BEP (Rp) = Biaya Tetap
Biaya Variabel
1 –
Total Penjualan

= 180,36
1- 112,36
280,5
= 180,36
` 1 – 0,4
𝟏𝟖𝟎,𝟑𝟔
=
𝟎,𝟔
BEP (Rp) = Rp300,6 miliar

 BEP dalam Unit Tahun 2021


BEP (Q) = BEP (Rp) x 1 Unit
Harga Jual Per Unit
= Rp300,6 miliar x 1 Unit
Rp4.000
= 75,150 juta unit

Rasio Biaya Variabel = Biaya Variabel x 100%


(VCR) Total Penjualan
= 112,36 x 100%
280,5
VCR = 40%
Bukti :
Total Penjualan = 75,150 juta unit x Rp4.000 = Rp300,6 miliar
Biaya Tetap = Rp180,36 miliar
Biaya Variabel = 40% x Rp300,6 miliar = Rp120,24 miliar +
Total Biaya = Rp300,6 miliar -
Laba Usaha = Rp0 (Terbukti)
2. Laba perusahaan tahun 2021, jika meningkatkan target volume penjualan sebesar 60%
Volume Penjualan = 61,39 juta unit x 160% = 98,224 juta unit

Total Penjualan = 98,224 juta unit x Rp4.000 = Rp392,896 miliar


Biaya Variabel = 40% x Rp392,896 miliar = Rp157,1584 miliar
Biaya Tetap = Rp180,36 miliar +
Total Biaya =Rp337,5184 miliar -
Laba Usaha =Rp55.3776 miliar

3. Harga Jual Per Unit


Volume Penjualan = 130% x 61,39 juta unit = 79,807 juta unit Target
Laba = Rp23,94592 miliar

Biaya Tetap + Target Laba


Volume Penjualan = ----------------------------------------------------------------
Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit

Rp180,36 miliar + Rp23,94592 miliar


79,807 juta =-------------------------------------
P – Rp1.600

(79,807 juta x P) – (79,807 juta x Rp1.600) = Rp180,36 miliar + Rp23,94592 miliar 79,807
juta P – Rp127,6912 miliar = Rp204,30592 miliar
79,807 juta P = Rp204,30592 miliar + Rp127,6912 miliar
79,807 juta P = Rp331,99712 miliar
P = Rp4.160
Jadi untuk mencapai target laba tahun 2021 sebesar Rp23,94592 miliar perusahaan harus
menetapkan harga jual per unit sebesar Rp4.160

5. PT. MO PHIAN, Jakarta, pada tahun 2020 memperoleh total penjualan sebesar
Rp240 miliar dengan volume penjualan sebanyak 12 juta unit. Pada tahun tersebut
perusahaan tidak mampu beroperasi dengan kapasitas penuh, sehingga total
penjualan yang diperoleh hanya persis sama dengan total cost. Perusahaan beroperasi
dengan biaya tetap sebesar Rp144 miliar. Menurut estimasi perusahaan, bahwa pada
tahun 2021 perusahaan mampu bekerja dengan kapasitas penuh, sehingga
diperkirakan mampu memperoleh Profit Margin sebesar 20%.
Pertanyaan :
1. Berapa total penjualan tahun 2021 yang mesti dicapai, agar target Profit Margin
sebesar 20% tersebut bisa terpenuhi?
2. Berapa perkiraan laba tahun 2021, jika perusahaan dapat beroperasi dengan
kapasitas penuh?
3. Berapa keuntungan atau kerugian perusahaan tahun 2021, jika ternyata
perusahaan hanya mampu beroperasi dengan kapasitas 70%?
4. Berapa Break Even Point dalam Rupiah dan unit tahun 2021, jika perusahaan
menurunkan harga jual per unit sebesar Rp2.000,00?

JAWABAN :
Diketahui :
Tahun 2020 :
Total Penjualan = Rp240 miliar Biaya Tetap =
Rp144 miliar
Biaya Variabel = Rp96 miliar
Total Biaya = Rp240 miliar

1. Total Penjualan 2021 jika target profit margin 20%

Sales Minimal (Rp) = Biaya Tetap


Biaya Variabel
1 – + Profit
Margin Total Penjualan
= Rp144 miliar
Rp96 miliar
1 – + 0,2
Rp240 miliar
= Rp144 miliar
0,4
= Rp360 miliar

Sales Minimal (Q) = Sales Minimal (Rp) x 1 Unit


Harga Jual Per Unit
= Rp360 miliar x 1 Unit
Rp20.000
= 18 juta unit

Rasio Biaya Variabel = Rp96 miliar x 100%


Rp240 miliar
= 40%

2. Laba perusahaan 2021 jika beroperasi dengan kapasitas penuh


Total Penjualan = 100% x Rp360 miliar = Rp360 miliar
Biaya Tetap = Rp144 miliar
Biaya Variabel = 40% x Rp360 miliar =Rp144 miliar +
Total Biaya = Rp288 miliar -
Laba Usaha =Rp72 miliar
3. Keuntungan atau kerugian 2021, jika perusahaan hanya mampu beroperasi dengan kapasitas
70%
Total Penjualan = 70% x Rp360 miliar = Rp252 miliar
Biaya Tetap = Rp144 miliar
Biaya Variabel = 40% x Rp252 miliar = Rp100,8 miliar +
Total Biaya = Rp244,8 miliar -
Laba Usaha =Rp7,2 miliar

4. BEP dalam Rupiah dan Unit 2021, jika harga jual per unit diturunkan Rp2.000 Total
Penjualan = 18 juta unit x Rp18.000 =Rp324 miliar
Biaya Tetap = Rp144 miliar
Biaya Variabel = 40% x Rp324 miliar = Rp129,6 miliar +
Total Biaya =Rp273,6 miliar
Laba Usaha =Rp50,4 miliar

 BEP dalam Rupiah :


BEP (Rp) = Biaya Tetap
Biaya Variabel
1 –
Total Penjualan
= 144
1-129,6
324
= 144
` 1 – 0,4
𝟏𝟒𝟒
=
𝟎,𝟔
BEP (Rp) = Rp240 miliar

 BEP dalam Unit


BEP (Q) = BEP (Rp) x 1 Unit
Harga Jual Per Unit
= Rp240 miliar x 1 Unit
Rp18.000
= 13.333.333 unit

Rasio Biaya Variabel = Biaya Variabel x 100%


(VCR) Total Penjualan
= Rp129,6 x 100%
Rp324
VCR = 40%
Bukti :
Total Penjualan = 13.333.333 unit x Rp18.000 = Rp240 miliar
Biaya Tetap = Rp144 miliar
Biaya Variabel = 40% x Rp240 miliar = Rp96 miliar
Total Biaya = Rp240 miliar
Laba Usaha = Rp0 (Terbukti)

Anda mungkin juga menyukai