(RPP) - 1
D. Tujuan Pembelajaran
3. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1.1a. Menjelaskan pengertian materi dengan santun
1.1b. Membedakan perubahan fisika dan kimia terhadap materi dengan tepat
1.1c. Mengelompokkan beberapa perubahan materi ke dalam perubahan fisika dan kimia dengan
cermat
1.2. Mengelompokkan materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran dengan teliti dan benar
4. Disediakan alat dan bahan praktikum, dan dijelaskan prosedur percobaan, peserta didik secara
berkelompok dapat melakukan pemisahan campuran prosedur yang tepat dan tertib
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian materi dan sifatnya
Sifat fisika dan sifat kimia materi
Sifat intensif dan ekstensif
2. Perubahan materi
Perubahan fiska
Perubahan kimia
3. Klasifikasi materi
Unsur
Senyawa
Campuran
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelompok
3. Praktikum
G. Kegiatan pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan (10)
Memberikan salam dan mengajak siswa Menjawab salam dari guru dan berdoa
untuk berdoa bersama sebelum memulai bersama dipimpin oleh ketua kelas
pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Apersepsi dengan menggali pengetahuan Mengemukakan pengetahuan siswa tentang
siswa tentang ilmu kimia ilmu kimia sesuai dengan pertanyaan guru
Memotivasi siswa dengan menjelaskan Mendengarkan dan memperhatikan
manfaat dari belajar kimia penjelasan guru
Menyampaikan tujuan dari pembelajaran
Kegiatan Inti (70 menit)
Membagi siswa ke dalam beberapa Membentuk kelompok sesuai arahan guru
kelompok Mencatat pertanyaan yang diberikan guru
Memberikan beberapa pertanyaan tentang dan langsung mendiskusikannya dengan
pengertian materi, sifat materi, perubahan kawan kelompok dan mencari jawabannya
materi, dan klasifikasi materi; yang harus dari buku serta mencatatkannya dalam
dicari jawabannya dengan diskusi dan bentuk laporan diskusi
membaca buku sumber, dan membuat Menanyakan pada guru tentang hal-hal
laporan hasil diskusinya yang tidak dimengerti ketika membaca
Memberikan kesempatan pada siswa untuk buku sumber
bertanya jika ada halhal yang tidak Kelompok yang ditunjuk membacakan
dimengerti hasil diskusinya ke depan kelas, dan
Menunjuk salah satu kelompok untuk kelompok lain menanggapinya serta
membacakan hasil diskusinya ke depan menanyakan hal yang tidak dimengerti dari
kelas, dan kelompok lain untuk apa yang disampaikan kelompok yang
menanggapinya maju
Meluruskan jawaban siswa yang kurang
benar ketika tanya jawab antar kelompok
Penutup ( 10 menit )
Memerintahkan ketua kelompok untuk Mengumpulkan laporan diskusi ke meja
mengumpulkan laporan diskusi ke meja guru
guru Bersama guru menarik kesimpulan dari
Bersama siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran
pembelajaran
Menyampaikan kegiatan belajar pada Mendengarkan penjelasan guru dan
pertemuan berikutnya yaitu pemisahan mencatat bahan praktikum yang harus ddi
campuran yang dilakukan di bawa pada pertemuan berikutnya yaitu
laboratoriumdan menyampaikan daftar tentang pemisahan campuran
bahan praktikum yang diperlukan untuk
dibawakan
Menyampaikan untuk langsung masuk
ruang laoratorium pada pertemuan
berikutnya
Menutup pembelajaran dengan Menjawab salam guru
memberikan salam
2. Pertemuan ke-2
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan (10 menit)
Memberikan salam dan mengajak siswa Menjawab salam dari guru dan berdoa
untuk berdoa bersama sebelum memulai bersama dipimpin oleh ketua kelas
pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa dan Mengambil tempat duduk sesuai dengan
menyuruh siswa untuk duduk sesuai kelompok masing-masing
kelompokknya
Apersepsi dengan memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan guru
tentang materi pelajaran sebelumnya
Menanyakan dan mengumpulkan bahan Mengumpulkan bahan praktikum yang
praktikum yang dibawakan oleh siswa dibawa
Menyampaikan tujuan dari pembelajaran
Kegiatan inti (70 menit)
Mencatatkan dan menjelaskan prosedur Mencatat dan mendengarkan penjelasan
percobaan yang akan dilakukan serta prosedur percobaan yang akan dilakukan,
bentuk laporan praktikum yang akan dibuat serta menanyakan hal yang belum
Mempersiapkan alat bahan praktikum dimengerti
bersama siswa Mempersiapkan alat dan bahan praktikum
Membimbing siswa dalam melakukan sesuai instruksi guru
percobaan pemisahan campuran Melakukan percobaan pemisahan
Setelah selesai percobaan guru campuran secara berkelompok
memerintahkan siswa untuk membersihkan Membersihkan peralatan dan merapikan
peralatan dan merapikan kembali meja meja praktikum
praktikum
Memerintahkan masing-masing kelompok
untuk membuat laporan hasil percobaan Membuat laporan hasil percobaan dan
dan mengumpulkannya ke meja guru mengumpulkannya ke meja guru
Menjelaskan teori tentang pemisahan
campuran berdasarkan sifat fisika dan Mendengarkan penjelasan guru tentang
kimianya pemisahan campuran dan membuat catatan
penting serta menanyakan hal yang belum
dimengerti
Penutup (10 menit)
Bersama siswa menarik kesimpulan dari Bersama guru menarik kesimpulan dari
percobaan yang dilakukan pemisahan campuran
Menyampaikan kegiatan belajar pada Mendengarkan penjelasan guru
pertemuan berikutnya yaitu lambing unsur
dan persamaan reaksi
Menutup pembelajaran dengan Menjawab salam guru
memberikan salam
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Laporan diskusi, laporan praktikum, dan tes tertulis
2. Instrumen penilaian :
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal- soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
» Besi adalah logam yang paling banyak penggunaannya, dari segi jumlah maupun
ragamnya. Hal itu terjadi karena besi mempunyai sifat-sifat yang baik, yaitu kuat dan
mudah dibentuk. Berbeda dengan kayu yang mudah terbaar, besi tahan api serta
mempunyai titik leleh yang relatif tinggi. Namun demikian, ada kelemahan dari besi, yaitu
mudah berkarat, khususnya dalam suasana lembab.
a. Diantara sifat-sifat besi yang dikemukakan diatas, manakah yang tergolong
i. Sifat fisika?
ii. Sifat kimia?
b. Sebutkan penggunaan utama besi
c. Sebutkan beberapa upaya yang dilakukan orang untuk mencegah perkaratan besi
» Sukrosa adalah suatu zat padat berbentuk butiran (granula) yang berwarna putih, mudah
larut dalam air, dan mempunyai rasa manis. Jika dipanaskan, warna kristal sukrosa
mulamula berubah menjadi cokelat dan akhirnya menjadi hitam. Zat padat hitam ini tidak
larut dalam air dan tidak mempunyai rasa manis.
a. Dari uraian diatas, kemukakanlah
i. Sifat fisika sukrosa?
ii.Sifat kimia sukrosa?
b. Sebutkan satu perubahan fisika yang terjadi pada sukrosa. Jelaskan!
c. Sebutkan pula satu perubahan kimia yang terjadi pada sukrosa. Jelaskan jawabanmu!
d. Disebut apakah zat padat berwarna hitam yang terbentuk jika sukrosa dipanaskan?
2. Keterampilan
a. Tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan profesi berbasis kimia
b. Eksperimen dalam percobaan klasifikasi materi yang dilakukan di rumah, yang dibuktikan
dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai dokumen bukti.
Indikator:
Siswa dapat menyusun tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk dan profesi
berbasis kimia.
Indikator :
Siswa dapat mengklasifikasi materi menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis lambang unsur, rumus kimia dan persamaan reaksi
4.2 Mengintegrasikan penulisan lambang unsure dan rumus kimia dengan persamaan reaksi kimia
berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan dasar penulisan lambang unsur oleh Berzellius dengan santun
b. Menuliskan lambang unsur dengan teliti dan benar
c. Menuliskan rumus kimia senyawa dengan teliti dan benar
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan proses pembentukan hasil reaksi dari suatu reaksi kimia dengan cermat.
b. Menentukan rumus kimia senyawa yang dihasilkan dari suatu persamaan reaksi dengan tepat
dan teliti
3. Diberikan beberapa zat kimia yang berbeda, peserta didik dapat mengelompokkannya ke dalam
atom unsur, molekul unsure, dan molekul senyawa dengan teliti dan benar
4. Disajikan beberapa persamaan reaksi kimia, peserta didik dapat mengidentifikasi persamaan
reaksi yang benar dan salah serta dapat memperbaikinya
E. Materi Pembelajaran
1. Lambang Atom, Unsure dan Molekul
2. Persamaan Reaksi Kimia
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Menjelaskan tata cara belajar yang akan dilakukan
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Kegiatan
Fase
Guru Siswa
Fase 1 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang Mendengarkan dan
Orientasi siswa harus dicapai siswa setelah proses memahami apa yang
pada pembelajaran mulai dari kompetensi inti, dijelaskan oleh guru
permasalahan kompetensi dasar, dan indikator
Menjelaskan jenis kegiatan yang akan Membuat catatan penting
dilakukan dalam proses pembelajaran agar dapat melaksanakan
Memotivasi siswa agar aktif dalam tugas belajar yang akan
mengikuti dan melaksanakan tugas diberikan oleh guru
belajar yang akan diberikan oleh guru
Fase 2 Membagi siswa dalam kelompok yang Mengambil posisi sesuai
Mengorganisasi tediri dari 5 orang perkelompok dengan kelompok yang
kan siswa untuk Memberikan permasalahan berupa dibagikan guru
belajar pertanyaan yang harus dijawab tiap Mendengarkan dan
kelompok tentang penulisan lambang mencatat tugas yang
atom, unsure dan molekul serta tata cara diberikan guru
menuliskan persamaan reaksi kimia Menanyakan hal yang
Menjelaskan bagaimana cara masing- belum dimengerti
masing kelompok menuliskan jawaban
tentang permasalahan yang diberikan
Fase 3 Membimbing siswa mengumpulkan Mengumpulkan informasi
Membimbing informasi tentang lambang atom, unsur, tentang lambang atom,
penyelidikan dan molekul serta penulisan persamaan unsur, dan molekul serta
individu dan reaksi kimia dari berbagai sumber seperti penulisan persamaan reaksi
kelompok buku, internet kimia dari berbagai sumber
Memberikan kesempatan kepada siswa seperti buku, internet
untuk bertanya tentang materi yang Membuat catatan pribadi
belum dipahami baik dari penjelasan guru dari informasi yang
maupun sumber yang dibaca siswa dikumpulkan siswa
Menanyakan materi yang
belum dipahami
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mengingatkan kembali tentang tugas belajar yang akan dilakukan dan mengarahkan siswa
untuk duduk sesuai dengan kelompok nya
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Kegiatan
Fase
Guru Siswa
Fase 4 Menjelaskan jenis dan bentuk Mendengarkan dan membuat
Mengembangkan laporan yang akan disusun setiap catatan tentang bentuk dan jenis
dan menyajikan kelompok laporan yang akan dibuat
hasil karya Menugaskan siswa untuk Menyusun laporan hasil diskusi
membuat laporan hasil diskusi kelompok sesuai dengan format
kelompok yang sudah diberikan
3. Pertemuan Ketiga:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
Memusatkan perhatian peserta didik dengan memberi salam
Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mengingatkan kembali tentang tugas belajar yang akan dilakukan dan mengarahkan siswa
untuk duduk sesuai dengan kelompoknya
Unggul Sudarmo. KIMIA Untuk SMA Kelas X. Penerbit: Phibeta Aneka Gama.
Surakarta. 2007
I. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
2. Instrumen Penilaian : Pilihan Berganda dan Essay Tes
Perolehan Skor
Nilai x 100
Skor maksimum
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
D. Tujuan pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat mendeskripsikan gambar model atom dari teori Dalton sampai teori Bohr
2. Siswa dapat membandingkan struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika
kuantum
3. Siswa dapat menjelaskan partikel dasar penyusun atom, isotop, isobar, isoton dan konfigurasi
electron
4. Siswa dapat membandingkan perkembangan sistem periodik melalui studi kepustakaan.
5. Siswa dapat mengaitkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem
periodik
6. Siswa dapat mengaitkan hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-
jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegatifan)
7. Siswa dapat membandingkan besaran nilai jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan
keelektronegatifan unsur satu dengan yang lain berdasarkan nomor atomnya atau letaknya
dalam tabel periodic
8. Siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan
cara berikatan dengan unsur lain
9. Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam menggunakan rumus lewis
10. Siswa dapat menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan
sehari-hari
11. Siswa dapat menganalisis hubungan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dengan sifat fisik materi
12. Siswa dapat membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam
Keterampilan
1. Siswa dapat menentukan jumlah proton, elektron, dan netron suatu atom unsur berdasarkan
nomor atom dan nomor massanya.
2. Siswa dapat menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)
3. Siswa dapat menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.
4. Siswa dapat menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.
5. Siswa dapat menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis.
6. Siswa dapatmenggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur
bukan gas mulia
7. Siswa dapat memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
E. Materi pembelajaran
Materi fakta
1. Model atom
Model atom mengalami perkembangan yang dimulai dari model atom Dalton hingga teori
mekanika kuantum.
2. Partikel- partikel penyusun atom
Atom terdiri dari inti atom berupa proton (partikel bermuatan postif) dan neutron (partikel
bermuatan netral) serta elektron (partikel bermuatan negatif) yang mengelilingi inti atom.
3. Sifat unsur
4. Tabel periodik unsure
5. Senyawa ion, kovalen polar dan non polar.
6. Sifat fisis senyawa
7. Sifat fisis senyawa berupa titik didih, titih leleh, kelarutan dalam air, dll. Sifat fisis senyawa
bergantung pada ikatan dalam senyawa dan gaya antarmolekul
Materi konsep
1. Nomor atom dan nomormassa
2. Isotop, isobar, isoton
3. Bilangan kuantum
Bilangan kuantum dirumuskan oleh Schrodinger untuk meramalkan keberadaan elektron.
4. Bentuk orbital.
Orbital merupakan daerah atau ruang disekitar inti dimana peluang (kebolehjadian) terbesar
elektron dapat ditemukan. Beberapa orbital diantaranya orbital s, p, d, dan f. keempat orbital
tersebut memiliki bentuk- bentuk orbital berbeda
5. Periode dan golongan
Periode dan golongan unsur dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektronnya.Periode
merupakan nomor kulit terluar sedangkan golongan merupakan jumlah elektron valensinya.
6. Sifat periodik unsur
Dalam satu golongan/ periode, unsur- unsur memiliki sifat- sifat yang cenderung teratur.Sifat-
sifat periodik tersebut diantaranya jari- jari atom, keelektronegatifan, energi ionisasi, afinitas
elektron, titik didih dan titik leleh, dll.
7. Ikatan ion
Ikatan ion merupakan gaya elektrostatik yang terjadi antara ion bermuatan positif (kation) dan
ion bermuatan negatif (anion)
8. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian pasangan electron
bersama
9. Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang terbentuk karena adanya pemakaian
pasangan elektron bersama dimana pasangan elektron tersebut berasal dari salah satu unsur.
10. Ikatan logam
11. Kepolaran senyawa
Materi prinsip
1. Aufbau
Elektron mempunyai kecenderungan untuk menempati subkulit dengan tingkat energi lebih
rendah terlebih dahulu
2. Pauli
Larangan pauli menyatakan bahwa didalam satu atom tidak boleh terdapat dua elektron
dengan empat bilangan kuantum yang sama
3. Hund
Pada orbital yang memiliki tingkat energi sama, pengisian elektron dalam orbital dilakukan
dengan spin sejajar terlebih dahulu (setengah penuh).
4. Perkembangan sistem periodik unsur
Tabel periodik unsur mengalami perkembangan dimulai dari, pengelompokkan berdasarkan
logam dan nonlogam, triade dobereiner, teori oktaf newlands, sistem periodik Mendeleev, dan
sistem periodik modern.
Materi prosedur
1. Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektron menyatakan susunan elektron pada atom.Elektron mengelilingi inti pada
lintasan/ kulit tertentu yang disebut kulit atau tingkat energi
2. Diagram orbital
3. Cara menentukan letak unsur berdasarkan konfigurasi electron
4. Langkah kerja percobaan kepolaran senyawa
5. Langkah- langkah meramalkan ikatan kimia
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas dengan presentasi kelompok
3. Latihan soal
4. Studi kepustakaan/internet
5. Praktikum
6. Proyek (penugasan kelompok)
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi dan atom.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa rasa ingin tahu merupakan sumber dari
segala pengetahuan.Jangan takut berbuat salah (para ahli pun melakukan kesalahan,
tetapi melalui kesalahan yang mereka lakukan justru merupakan langkah
pengembangan ilmu pengetahuan). Dengan mempelajari struktur atom kita akan
dapat memahami perbedaan antara atom yang satu dari yang lainnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati model atom mulai dari teori atom Dalton
sampai mekanika kuantum
Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar model atom (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi tentang kelemahan dan kelebihan masing- masing model atom.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan model
atom dan struktur atom.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan model atom dan
struktur atom.
Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi
mengenai perkembangan model atom.
Rencana pembelajaran selanjutnya:Konfigurasi elektron, bilangan kuantum dan
diagram orbital.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang konfigurasi elektron, diagram
orbital, dan bilangan kuantum.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa letak elekron tidak dapat ditentukan dengan
pasti. Dengan mempelajari bilangan kuantum, kita dapat memperkirakan letak
elektron dalam orbital.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mendemonstrasikan cara menuliskan konfigurasi elektron, diagram orbital, dan
bilangan kuantum.
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Guru memberikan siswa selembar kartu soal konfigurasi elektron, diagram orbital,
dan bilangan kuantum.
Eksplorasi: Siswasecara berpasangan (dengan teman sebangku) menentukan
konfigurasi elektron, diagram orbital, dan bilangan kuantum dari kartu soal yang
diberikan.
Elaborasi: Siswa secara individu mengembangkan pemahamannya tentang
konfigurasi elektron, diagram orbital, dan bilangan kuantum melalui latihan soal
pada buku teks kimia.
Guru memilih siswa secara acak untuk menuliskan jawaban latihan soal di papan
tulis.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan dari jawaban tersebut.
Secara klasikal siswa menyimpulkan pemahaman tentang konfigurasi elektron,
diagram orbital, dan bilangan kuantum.(secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang tabel periodik unsur.
Memotivasi: Guru memaparkanbahwa tabel periodik unsur banyak manfaatnya
dalam mempelajari sifat-sifat unsur. Oleh karena itu sangat penting untuk
mengetahui letak unsur dalam sistem periodik
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar perkembangan tabel periodik unsur.
Siswa secara individu menganalisa dasar pengelompokkan tabel periodik unsur
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individu diminta untuk mengemukakan hasil analisanya
mengenai dasar pengelompokkan tabel periodik unsur.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi tentang hubungan antara konfigurasi elektron dan letak unsur dalam tabel
periodik, serta sifat-sifat periodik unsur secara golongan dan periode.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan tabel
periodik unsur dan kaitan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel
periodik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan tabel periodik
unsur dan kaitan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, serta
sifat-sifat periodik unsur secara golongan dan periode.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat kartu unsur.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Ikatan Kimia
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang ikatan kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa kita tidak dapat menemukan unsur- unsur gas
mulia dalam bentuk senyawa sedangkan unsur- unsur lain seperti natrium hanya
dapat ditemukan dalam bentuk senyawa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis hubungan kestabilan gas mulia dan
konfigurasi elektron unsur- unsur golongan gas mulia
Siswa secara berkelompok melakukan analisis terhadap hubungan kestabilan gas
mulia dan konfigurasi elektron unsur- unsur golongan gas mulia (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa secara berkelompok melakukan diskusi tentang pembentukan ikatan ion,
kovalen dan kordinasi serta ikatan logam
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi tentang aturan oktet dan struktur Lewis, serta pembentukan ikatan ion,
kovalen, koordinasi dan ikatan logam.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang aturan oktet/duplet dan
struktur Lewis.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan aturan oktet/duplet dan struktur
Lewis, dan pembentukan ikatan kimia dari berbagai unsur
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: sifat fisika senyawa dan kepolaran senyawa
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (10 menit)
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang kepolaran senyawa.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari kepolaran senyawa,
kita dapat menjelaskan penyebab minyak dan air tidak dapat bersatu.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang praktikum kepolaran
senyawa.
Guru mengajak siswa untuk mengamati larutan yang akan diuji kepolarannya (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok merumuskan masalah dan membuat hipotesis
praktikum kepolaran senyawa dengan cermat dan teliti
Elaborasi: Guru menjelaskan/ mendemontrasikan cara menguji kepolaran senyawa.
Siswa dibimbing guru untuk praktik menguji kepolaran senyawa.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan praktikum kepolaran senyawa.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
praktikum kepolaran senyawa.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kepolaran senyawa.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan
kepolaran senyawa
Tindak lanjut: Penugasan portofolio berupa laporan tertulis hasil praktikum
kepolaran senyawa dan sifat fisika senyawa
Rencana pembelajaran selanjutnya: Hukum- Hukum Dasar Kimia
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal- soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
» Buatlah konfigurasi elektron dalam orbital dari unsur-unsur berikut (teori atom modern)
a. Na (Z = 11)
b. Fe (Z = 26)
c. Co (Z = 29)
» Suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron: K = 2; L = 8; M = 18; N = 2. Salah satu
isotopnya mempunyai 35 neutron. Berapakah nomor atom dan nomor massa iotop itu?
» Ditentukan unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut: P (5); Q (9); R (10); S
(13); T (17)
Unsur manakah:
a. Yang mempunyai jari-jari atom terbesar. Jelaskan!
b. Yang mempunyai energi ionisasi terbesar. Jelaskan!
c. Yang mempunyai afinitas elektron terbesar. Jelaskan!
d. Yang paling mudah membentuk ion yang bermuatan +1? Jelaskan!
e. Yang mempunyai keelektronegatifan terbesar? Jelaskan!
Gambarlah rumus elektron untuk setiap senyawa ion berikut:
a. MgF2 b. Na2S c. K2O d. AlN e. Mg3N2
Nyatakan jenis ikatan kimia (kovalen atau ion) dalam zat-zat berikut:
a. NaH b. NH3 c. CCl4 d. MgCl2 e. C2H2 f. HCl
Manakah yang diharapkan mempunyai titik didih lebih tinggi NH3 atau BH3?
Jelaskan !
2. Keterampilan
a. Peta konsep perkembangan model atom
b. Kartu unsur
c. Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan percobaan
kepolaran senyawa
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan model atom yang dikomunikasikan dalam berbagai
bentukmedia informasi, misalnya peta konsep.
Aspek penilaian : Keterampilan
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) perkembangan model atom.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai dalam peta konsep
Indikator :
Siswa dapat mengelompokkan unsur- unsur dengan sifat (wujud., rumus kimia, warna, dll) yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, seperti kartu unsur.
Aspek penilaian : Keterampilan
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (kartu unsur) yang dilengkapi dengan sifat unsur.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Perolehan Skor
Nilai x 100
Skor maksimum
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Suryani Sahabuddin, S.Si Syarifah Pore, S.Pd
NIP. 19771118 200502 2 003
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan
reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
2. Siswa dapat menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara
jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta pereaksi pembatas).
3. Siswa dapat menghitung massa zat, volume dan jumlah partikel jika diketahui jumlah molnya
Keterampilan
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier
2. Siswa dapat menyimpulkan data hasil percobaan pembuktian hukum Lavoisier
3. Siswa dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi kimia
E. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Atom
2. Massa zat
3. Reaksi kimia
Materi konsep
1. Massa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)
2. Persamaan reaksi
3. Konsep Mol
4. Perhitungan kimia
5. Pereaksi pembatas
Materi prinsip
Hukum- hukum dasar kimia
Materi prosedur
1. Prosedur kerja untuk membuktikan hukum Lavoisier
2. Langkah-langkah perhitungan kimia
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Diskusi kelas
3. Observasi
4. Praktikum
5. Latihan soal
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa ilmu kimia mempelajari materi dan
perubahannya. Perubahan materi menjadi materi lain dapat lebih mudah dipelajari
dengan cara menuliskan persamaan reaksinya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati tabel periodik unsur.
Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap tabel periodik unsur (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Siswa melakukan studi pustaka untuk mengetahui massa atom relative (Ar) dan massa
molekul relative (Mr) suatu senyawa
Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan hasil analisanya tentang lambang atom
dan rumus kimia.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih menyetarakan
persamaan reaksi kimia.
Diskusi kelas tentang jawaban soal- soal penyetaraan persamaan reaksi dan penentuan
Ar atau Mr suatu senyawa
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi kesalahan saat pembahasan jawaban
tersebut.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi menjadi kesimpulan
utuh
(secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Jumlah partikel yang terdapat dalam 10 liter gas nitrogen adalah 3,01 x 10 23. Pada keadaan
yang sama, berapa jumlah partikel yang terdapat dalam 30 liter gas amonia?
Analisis cuplikan garam dapur dari dua tempat yang berbeda menghasilkan data sebagai
berikut:
Cuplika Massa gram Massa Natrium Massa Klorin
n (gram) (gram) (gram)
I 0,2925 0,1150 0,1775
II 1,775 0,690 1,065
Apakah hukum Proust berlaku pada data percobaan tersebut?
Aluminium dapat bereaksi dengan belerang membentuk aluminium sulfida (Al2S3). Pada
suatu percobaan, direaksikan 10 gram aluminium dan 10 gram belerang. (Ar Al = 27; S = 32)
a. Tulis persamaan setara untuk reaksi tersebut.
b. Tentukan pereaksi pembatasnya.
c. Tentukan massa aluminium sulfida yang terbentuk.
d. Tentukan massa pereaksi yang bersisa
Pembakaran sempurna 5 liter (T,P) campuran gas metana (CH4) dan etana (C2H6)
menghasilkan 7 liter karbon dioksida (T,P). hitung volum metana dalam campuran tersebut.
2. Keterampilan
a. Unjuk kerja dan laporan tertulis dilengkapi dengan foto-foto kegiatan praktikum pembuktian
hukum Lavoisier
b. Peta konsep tentang hukum dasar kimia
Perolehan Skor
Nilai x 100
Skor maksimum
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelas dan studi pustaka, diharapkan siswa dapat:
(1) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Arhenius.
(2) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
(3) Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
(4) Menyatakan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
(5) Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
(6) Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya.
E. Materi Ajar :
» Konsep asam dan basa
1) Teori asam basa Arhenius
» Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H +.Asam Arhenius dirumuskan sebagai HxZ
dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxZ (aq) → xH+ (aq) + Zx- (aq)
Contoh : HCl (aq) → H+ (aq) + Cl- (aq)
» Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh suatu molekul asam disebut valensi asam,
sedangkan ion negative yang terbentuk dari asam setelah melepskan ion H+ disebut ion sisa
asam.
» Basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH_) dirumuskan
sebagai M(OH)x (aq) → M2+ (aq) + xOH- (aq)
2) Teori asam basa Bronsted-Lowry
» Asam adalah spesi yang memberikan proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima
proton pada suatu reaksi pemindahan proton.
» Asam Bronsted-Lowry = donor proton
» Basa Bronsted -Lowry = akseptor proton
» Contoh : HCl(benzene) + NH3(benzene) → NH4Cl(s)
Asam basa
Derajat keasaman pH
Menurut Sorenson,nilai pH dapat dirumuskan : pH = -log [H+]
Dengan cara yang sama, konsep pH dapat diterapkan untuk konsentrasi OH dan Kw.
pOH = - log [OH-]
pKw = - log Kw
Dalam larutan asam, pH < 7
Dalam larutan basa, pH > 7
Dalam larutan netral pH = 7
Contoh :1. Berapakah pH larutan jika konsentrasi ion H+
sebesar :
a. 1x103 b. 5x10-6 (diketahui log 2= 0,3)
Jawab: a. [H ] =1x10-3
+
pH = -log (1x10-6)
= 3
b. [H+] = -log (5x10-6)
pH = 6-log5
= 6-log10/2=6 - (log 10-log 2)
= 5+log2
= 5,3
5. Derajat ionisasi tetapan asam dan tetapan basa
Asam dan basa merupakan zat elektrolit .Oleh karena itu, asam dan basa dapat dibedakan menjadi
asam kuat dan asam lemah, serta basa kuat dan basa lemah.Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh
tingkat ionisasi /dissosiasinya, yakni banyak sedikitnya ion H + dan ion OH- yang dilepas oleh asam
dan basa, yang dinyatakan oleh derajat ionisasi, a.
F. Metode Pembelajaran
Praktikum, Diskusi, Tanya jawab dan penugasan.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi asam basa yang akan diajarkan dengan
menyebutkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang akan
dicapai.
Apersepsi : Memberikan penjelasan awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan teori
asam basa
Motivasi : Guru memberikan manfaat mempelajari teori asam basa dan penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran dalam
bentuk media pembelajaran atau bahan ajar berbasis tehnologi informasi.dan
komunikasi, serta alat bahan praktikum
Latihan 1
1.Tuliskan reaksi ionisasi dari asam/basa berikut:
a. asam nitrat b. barium hidroksida
2.Tentukan sifat setiap spesi,asam atau basa menurut Bronsted Lowry:
a. CH3COOH(aq) + H2SO4(aq) → CH3COOH2+(aq) + HSO4-(aq)
b. CH3COOH(aq) + H2O(l) → CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
3.Manakah diantara reaksi berikut yang merupakan reaksi asam basa Lewis?
a. NH3 + BF3 → H3N:BF3
b. Ca + S → Ca2+ + S2-
Pertemuan 2
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi indikator asam basa dan
penentuannyamelalui percobaan
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang indikator asam basa
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari indikator asam basa
Tugas Terstruktur
- Melakukan percobaan untuk mengidentifikasikan asam dan basa dengan berbagai indikator
(indikator alam dan indikator kimia).
- Salah satu kelompok mempresentasikan hasil percobaannya ke depan dan kelompok lain
memperhaikan serta menanyakan hal yang kurang dipahami
- Melakukan tanya jawab tentang sifat asam basa
Latihan 2
1. Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indikator kertas lakmus merah (LM) dan
lakmus biru (LB).Tentukan sifat larutan apakah asam, basa, atau netral.Tentukan pula pH-nya
apakah < 7, >7, =7.
Larutan yang diuji LM LB Sifat Larutan pH
A Merah Biru …….. ……..
B Merah Merah …….. ……..
C Biru Biru …….. ……..
D Merah Merah …….. ……..
2. Suatu larutan tidak mengubah warna indicator kertas lakmus merah. Apakah dapat disimpulkan
bahwa larutan itu bersifat asam/ jelaskan jawabmu.
3. Suatu indicator menghasilkan warna biru dalam air kapur dan warna kuning dalam asam cuka.
Bagaimana warna indikator itu dalam:
a. air jeruk
b. air sabun
Jelaskan jawabanmu !
Pertemuan 3
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi perhitungan pH larutan secara teori
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang hubungan pH dengan sifat asam basa larutan
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari perhitungan pH larutan
I. Penilaian
1. Tehnik Penilaian
- Unjuk kerja
- Tes tertulis
- Essay test
2. Bentuk Instrumen
- Performans/kinerja
- Laporan
3. Soal instrument
No Soal Kunci Skor
Jawaban
1 Jelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius. terlampir 2
3 Sebutkan fungsi setiap spesi, sebagai asam atau basa , pada reaksi asam terlampir 4
basa berikut.
a. S2- + H2O → HS- + OH-
b. CH3NH2 + HCl → CH3NH3+ + Cl
4 Manakah diantara reaksi berikut yang merupakan reaksi asam basa terlampir 5
Lewis?
a. NH3 + BF3 → H3N:BF3
b. Ca + S → Ca2+ + S2-
5 1. Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indicator terlampir 8
kertas lakmus merah(LM) dan lakmus biru (LB).Tentukan sifat
larutan apakah asam, basa, atau netral.Tentukan pula pH-nya
apakah < 7, >7, ═ 7.
Larutan Lamus Lakmus Sifat pH
yang diuji Merah Biru Larutan
A Merah Biru …… ……
B Merah Merah …… ……
C Biru Biru …… ……
D Merah merah …… ……
6 Bagaimana hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam ? terlampir 10
Susunlah asam-asam dalam tabel 5.3 di bawah menurut kekuatannya,
mulai dari asam yang terlemah.
7 Tetapan ionisasi suatu asam adalah 1 x 10-5, berapa persen asam itu terlampir 14
mengion dalam larutan yang konsentrasinya:
a. 0,1 M b. 0,01M
8 Basa LOH dan MOH mempunyai tetapan ionisasi (Kb) berturut-turut 2 terlampir 10
x 10-5 dan 1 x 10-7.Basa manakah yang lebih kuat
9 Tentukanlah pH masing-masing larutan berikut terlampir 15
a. HCOOH 0,01 M (Ka = 1,8 x 10-4)
b. Amonia 0,1 M (Kb = 1 x 10-5)
10 Tentukanlah pH masing-masing larutan berikut: terlampir 10
a. KOH 0,02 M
b. HCl 0,1 M
Kunci jawaban
1. Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H +.
Basa ialah zat yang dalam air melepaskan ion OH -
2. Asam : zat yang mendonorkan proton.
Basa : zat yang menerima proton
Ca + S → Ca2+ + S2-
Basa asam
6. Hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi asam adalah berbanding lurus Semakin tinggi
nilai tetapan ionisasinya ( Ka ), maka tingkat keasaman semakin kuat. Tingginya nilai Ka menandakan
bahwa asam tersebut terionisasi sempurna. Asam yang terionisasi sempurna adalah asam yang kuat.
Urutan berdasarkan kekuatan asam :
Fenol
Asam Sianida
Asam Asetat
Asam Benzoat makin kuat
Asam Format
Asam Fluorida
8. Kb LOH = 2 x 10-5
Kb MOH = 1 x 10-7
Makin besar nilai Kb, makin kuat basa tersebut. Jadi, LOH adalah basa yang lebih kuat dari pada
MOH.
[ H+] = √ Ka x M
= √ 1,8 x 10− 4 x 0.01
= 1,34 x 10-3 M
pH = -log [ H+ ]
= -log ( 1,34 x 10-3)
= 2,87
b) Reaksi = HF ⇌ H+ + F-
[ H+ ] =M×a
= 0,1 × 0,08
= 0,008 M
pH = -log ( 0,008 )
= 2,10
Penilaian :
Perolehan Skor
Nilai x 100
Skor maksimum
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Suryani Sahabuddin, S.Si Syarifah Pore, S.Pd
NIP. 19771118 200502 2 003
D. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Siswa dapat menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi
2. Siswa dapat menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
Keterampilan
1. Siswa dapat menentukan zat yang teroksidasi, tereduksi, hasil oksidasi, dan hasil reduksi dalam
suatu reaksi redoks
2. Siswa dapat menentukan oksidator dan reduktor dari suatu reaksi redoks berdasarkan bilangan
oksidasi
E. Materi Pembelajaran
Materi konsep
1. Reaksi oksidasi – reduksi
2. Oksidator dan reduktor
3. Bilangan oksidasi
Materi prinsip
1. Aturan penentuan bilangan oksidasi
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Observasi
3. Diskusi kelas
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi : Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi reduksi dan oksidasi.
Memotivasi: Guru memaparkanbeberapa contoh reaksi reduksi dan oksidasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar- gambar contoh reaksi reduksi-oksidasi
dalam dalam kehidupan
Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi
tentang perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi, serta ketentuan nilai-nilai bilangan
oksidasi unsur dalam senyawa
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang perkembangan konsep reaksi
reduksi-oksidasi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan perkembangan konsep reaksi
reduksi-oksidasi.
Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi
mengenai perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi.
Rencana pembelajaran selanjutnya: reaksi oksidasi reduksi berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bilangan oksidasi.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari bilangan oksidasi, kita dapat
membedakan reaksi reduksi dan oksidasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (70 menit)
Guru menjelaskan tentang bilangan oksidasi dengan media power point pembelajaran
Guru mengajak siswa untuk mengamati contoh persamaan reaksi reduksi-oksidasi untuk
menentukan reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk berlatih menentukan bilangan oksidasi
atom dalam molekul atau ion.
Siswa didudukkan secara berkelompok (sesuai kelompok praktikum) melakukan
permainan yang bertujuan untuk melatih kemampuan menentukan bilangan oksidasi
serta kerja sama antar siswa.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengerjakan kartu soal yang diberikan dan
mendiskusikan cara penyelesaiannya secepat mungkin.
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya hal-hal yang kurang dimengerti
berkaitan dengan penentuan bilangan oksidasi.
Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi tentang
oksidator dan reduktor.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam
penentuan bilangan oksidasi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikantambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (10 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bilangan oksidasi dan redoks
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bilangan oksidasi dan redoks
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Hidrokarbon
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
» Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam senyawa-senyawa berikut :
a. KClO
b. KClO3
c. NaCl
d. NaClO4
e. AgClO4
» Tentukan zat-zat dari reaksi dibawah ini yang bertindak sebagai oksidator, reduktor, hasil
oksidasi, dan hasil reduksi.
a. MnO2 + 2HBr → MnBr2 + Br2 + H2O
b. 2KClO3 → 2KCl + 3O2
c. SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI
d. Cu2O + CO → 2Cu + CO2
e. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
» Isilah tabel berikut ini:
Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa
+ -
K NO2
K+ NO3-
2+
Mg P3-
Ca2+ O2-
Fe3+ O2-
2. Keterampilan
Peta konsep perkembangan konsep reaksi reduksi dan oksidasi
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan konsep reaksi reduksi-oksidasi yang dikomunikasikan
dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya peta konsep.
Penilaian
Perolehan Skor
Nilai x 100
Skor maksimum
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelas dan menggali informasi diharapkan siswa dapat:
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan
2. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna.
3. Menuliskan reaksi pembakaran senyawa hidrokarbon
4. Menjelaskan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon pada lingkungan dan kesehatan
5. Membedakan reaksi yang terjadi pada alkana, alkena dan alkuna
6. Mengatasi dampak pembakaran pada lingkungan dan kesehatan
E. Materi Pembelajaran
Alkana, Alkena dan Alkuna
1. Alkana
a) Rumus umum alkana ( CnH2n+2)
b) Deret Homolog alkana
2. Alkena
a) Rumus umum alkena ( CnH2n)
Nama alkena diturunkan dari nama alkana sesuai dengan jumlah atom karbonnya dengan
mengganti akhiran ana menjadi -ena. Contoh:
C2H4 : etena
C3H6 : propena
C4H8 : butena
3. Alkuna
a) Rumus umum alkena ( CnH2n-2)
Nama alkuna diturunkan dari nama alkana sesuai dengan jumlah atom karbonnya dengan
mengganti akhiran ana menjadi -una. Contoh:
C2H2 : etuna
C3H4 : propuna
C4H6 : butuna
Reaksi Hidrokarbon
1. Reaksi Substitusi (penggantian)
2. Reaksi Adisi (pemutusan ikatan rangkap)
3. Reaksi Eliminasi (pelepasan gugus/pembentukan ikatan rangkap)
4. Reaksi Oksidasi (pembakaran)
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Latihan
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
No Kegiatan Alokasi waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit
Pembukaan
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
Apersepsi mengelompokan senyawa hidrokarbon
2 Kegiatan Inti 70 menit
Guru memberikan pembahasan teori hidrokarbon, pemberian
nama senyawa alkana, alkena dan alkuna yang didiskusikan secara
berkelompok
Guru membimbing siswa dalam menggambarkan struktur
hidrokarbon dan memberikan contoh penamaannya
Tanya jawab cara pemberian nama alkana, alkena dan alkuna
melalui diskusi kelas, dimana satu kelompok membacakan hasil
diskusinya ke depan kelas
Siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru dan
dikumpulkan ke meja guru bila sudah selesai
3 Kegiatan Akhir 10 menit
Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran tentang
klasifikasi senyawa hidrokarbon
Memberi tugas mencatat barang-barang yang dipergunakan sehari-
hari yang mengandung unsur C dan H khususnya yang tergolong ke
dalam senyawa hidrokarbon dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya
Menyampaikan materi selanjutnya : Reaksi Hidrokarbon
Pertemuan 2
No Kegiatan Alokasi waktu
1 Kegiatan Awal 10 menit
Pembukaan
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
Mengumpulkan tugas di rumah
Apersepsi tata nama alkana, alkena dan alkuna
2 Kegiatan Inti 70 menit
Guru menjelaskan tentang reaksi-reaksi hidrokarbon yang terjadi
pada alkana, alkena dan alkuna yang meliputi substitusi, adisi dan
eliminasi
Guru memberikan perbedaan reaksi yang terjadi pada alkana,
alkena dan alkuna serta meramalkan hasil reaksinya dan
menggambarkan struktur rantai karbonnya
Siswa memperhatikan penjelasan guru sambil menanyakan hal
yang belum dimengerti
Siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang diberikan guru yang
dikerjakan secara individu kemudian mengumpulkan ke meja guru
untuk dikoreksi Bersama
3 Kegiatan Akhir 10 menit
Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran tentang reaksi
substitusi, adisi dan eliminasi
Mengingatkan siswa untuk membahas soal-soal di buku yang
berhubungan dengan reaksi hidrokarbon
Menyampaikan materi selanjutnya : Reaksi pembakaran
hidrokarbon
Pertemuan 3
No Kegiatan Alokasi waktu
1 Kegiatan Awal 10 menit
Pembukaan
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
Apersepsi reaksi pembakaran hidrokarbon
2 Kegiatan Inti 70 menit
Siswa di bagi dalam beberapa kelompok
Guru memberikan beberapa pertanyaan tentang reaksi pembakaran
hidrokarbon
Masing-masing kelompok mencari jawaban atas pertanyaan yang
diberikan guru melalui studi pustaka dan menggali informasi dari
berbagai sumber
Salah satu kelompok yang ditunjuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas
Kelompok lain memperhatikan dan memberi tangapan ataupun
pertanyaan
Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusinya ke meja
guru
3 Kegiatan Akhir 10 menit
Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran tentang reaksi
pembakaran hidrokarbon
Memberi tugas pada siswa untuk mengumpulkan contoh reaksi
pembakaran hidrokarbon yang terjadi di alam
Menyampaikan materi selanjutnya : Dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon pada lingkungan dan kesehatan
Pertemuan 4
No Kegiatan Alokasi waktu
1 Kegiatan Awal 10 menit
Pembukaan
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran
Melakukan absensi kehadiran siswa sambil melihat kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran
Apersepsi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon pada
lingkungan dan kesehatan
2 Kegiatan Inti 70 menit
Siswa di bagi dalam beberapa kelompok
Guru memberikan beberapa pertanyaan tentang, dampak
pembakaran senyawa hidrokarbon pada lingkungan dan kesehatan
Masing-masing kelompok mencari jawaban atas pertanyaan yang
diberikan guru melalui studi pustaka dan menggali informasi dari
berbagai sumber
Salah satu kelompok yang ditunjuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas
Kelompok lain memperhatikan dan memberi tangapan ataupun
pertanyaan
Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusinya ke meja
guru
3 Kegiatan Akhir 10 menit
Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran cara mengatasi
dampak yang dapat ditimbulkan dari reaksi pembakaran
hidrokarbon bagi lingkungan dan kesehatan
Memberi tugas pada siswa untuk mengumpulkan beberapa cara
mengatasi dampak reaksi pembakaran bagi lingkungan dan
kesehatan
Menyampaikan materi selanjutnya : Makromolekul
I. Penilaian
1. Pengetahuan : Tertulis
Bentuk instrument : Laporan kelompok dan tes pilihan berganda
Butir Soal
1. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah alkana. Rumus umum alkana adalah…
a. CnH2n+1 d. CnH2n-2
b. CnH2n+2 e. CnH2n-1
c. CnH2n
2. Suatu senyawa mempunyai rumus struktur sebagai berikut:
CH3 – CH2 – CH(CH3) – C (CH3)2 – CH3
Nama senyawa tersebut adalah…
a. 3,4,4-trimetilpeatana
b. 3,4,4-trimetilbutana
c. 2,2,3-trimetilpentana
d. 3-metil-4-etilpentana
e. 2-etil-4-metilbutana
3. Senyawa pentana dengan 2-metilbutana merupakan dua senyawa yang saling berisometri…
a. Rantai d. Polimeri
b. Posisi e. Gugus fungsi
c. Metameri
4. Tata nama senyawa alkana di bawah ini adalah tata nama yang dibenarkan menurut IUPAC,
kecuali…
a. 2-metilbutana
b. 3-metilbutana
c. 2-metil-3-etilheksana
d. 2,2-dimetilheksana
e. 2,2,3,3-tetrametilheksana
5. Jumlah isomeri senyawa heptana adalah…
a. 7 d. 10
b. 8 e. 11
c. 9
Jawaban :
No Jawaban Skor
1 B. CnH2n + 2 1
3 A. Rantai 1
4 B. 3-metil butana 1
5 E. 5 1
Penilaian :
Perolehan Skor
Nilai x 100
Skor maksimum
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui studi pustaka dan mengali informasi, diharapkan siswa dapat:
1. Menggolongkan karbohidrat menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida
2. Menggolongkan protein berdasarkan asam amino esensial dan non esensial
3. Menggolongkan lemak menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh
4. Menjelaskan fungsi karbohidrat, protein dan lemak
2. Diberikan beberapa nama karbohidrat, protein, dan lemak untuk dikelompokkan siswa ke dalam
jenis karbohidrat monosakarida-disakarida-polisakarida, protein esensial-non esensial, lemak
jenuh-tidak jenuh berdasarkan monomer dan fungsinya.
E. Materi Pembelajaran
1. Karbohidrat
Penggolongan Karbohidrat
Kegunaan Karbohidrat
2. Protein
Penggolongan Protein
Kegunaan Protein
3. Lemak
Penggolongan Lemak
Kegunaan Lemak
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
Pertemuan 2
Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
Pertemuan 3
Kegiatan Awal (10 menit)
Memberikan salam
Melakukan absensi kehadiran siswa
Mempersiapkan mental siswa untuk mengikuti pembelajaran
Menyampaikan informasi tentang apa yang akan dicapai dalam pembelajaran
Kegiatan Inti (70 menit)
Membagi siswa dalam beberapa kelompok, dan siswa mengambil posisi berdasarkan
kelompoknya
Guru memberikan pertanyaan tentang Lemak, pengelompokan, reaksi dan fungsinya
Siswa melalui studi pustaka dan menggali informasi dari internet atau sumber lain mencari
jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru
Siswa membuat laporan hasil disuksi kelompok sesuai dengan bentuk laporan yang
disampaikan guru
Kelompok yang ditunjuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan laporan hasil
diskusinya tentang lemak
Kelompok lain memperhatikan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti
Guru memberi tambahan penjelasan tentang lemak jika ada pelajaran yang kurang dalam
diskusi kelompok
G. Peralatan/Media Pendukung :
Molymod atau rantai senyawa karbon
H. Bahan/Sumber Belajar :
Buku Kimia Kelas X SMK
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Internet
Penilaian :
Perolehan Skor
Nilai x 100
Skor maksimum
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
D. Materi Pembelajaran :
Konsentrasi larutan (kemolaran)
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan
Orde reaksi
Persamaan laju reaksi
E. Model Pembelajaran :
Model Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan praktikum
Skenario Pembelajaran :
Pertemuan IV (2 x 45 menit)
Fase 5 Menugasukan siswa untuk Mengumpulkan 90
Menganalisa mengumpulkan laporan praktikum laporan praktikum ke menit
dan mengevaluasi yang dibuat tiap kelompok meja guru
proses pemecahan Memberikan latihan sesuai Mengerjakan latihan
masalah indikator yang akan dicapai sesuai penugasan guru
Menyampaikan kesimpulan dari Memperhatikan dan
pembelajaran mendengarkan
kesimpulan yang
disampaikan guru
F. Penilaian :
Aspek yang dinilai :
Pengetahuan : Pemahaman materi pembelajaran mengenai pengertian laju reaksi,
perhitungan konsentrasi larutan, factor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi, menuliskan persamaan laju reaksi dan orde reaksi
Psikomotor : Unjuk kerja (Keaktifan dan ketepatan) dalam melakukan praktikum sesuai
dengan prosedur yang diberikan
Bentuk instrument :
Lembar kerja siswa (terlampir)
Tes pilihan berganda
G. Peralatan/Media Pendukung :
Alat dan bahan praktikum di laboratorium
H. Bahan/Sumber Belajar :
Buku cetak siswa KIMIA Kelas X SMK
LKS siswa
A. Tujuan Percobaan:
Membuat larutan dan melakukan pengenceran dan pencampuran larutan dengan molaritas tertentu
C. Prosedur Kerja
1. Pembuatan 250 ml larutan NaCl 0,3 M dari Kristal NaCl
Timbang sebanyak 4,39 gram Kristal NaCl dengan menggunakan neraca analitis
NaCl tersebut dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml
Tambahkan akuades sedikit terlebih dahulu, kemudian labu takar dikocok agar NaCl larut
Setelah NaCl larut semua, kemudian tambahkan akuades sedikit demi sedikit sampai garis
tanda 250 ml dengan menggunakan botol semprot akuades. Larutan yang diperoleh adalah
larutan NaCl 0,3 M sebanyak 250 ml
2. Pengenceran larutan NaCl 0,3 M menjadi larutan NaCl 0,03 M
Masukkan 25 ml larutan NaCl 0,3 M ke dalam labu ukur yang bersih dan kering dengan
menggunakan pipet ukur yang dilengkapi filler (penyedot)
Selanjutnya ke dalam labu ukur ditambahkan akuades sedikit demi sedikit sampai tanda 250
ml dan sambil digojlok sampai homogeny. Larutan yang diperoleh adalah larutan NaCl 0,03
M sebanyak 250 ml.
3. Pencampuran larutan NaCl 0,3 M dengan larutan NaCl 0,03 M
Masukkan 25 ml larutan NaCl 0,3 M ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering dengan
menggunakan pipet ukur yang dilengkapi filler (penyedot)
Ke dalam gelas yang sama ditambahkan 25 ml larutan NaCl 0,03 M.
A. Tujuan Percobaan:
Menyelidiki pengaruh konsentrasi dan luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi pada reaksi
antara kulit telur dengan larutan asam klorida.
D. Tabel Pengamatan
Pengaruh konsentrasi
Kulit telur Asam Klorida Waktu (detik)
1M
Tepung 2M
3M
A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki pengaruh suhu dan katalis terhadap laju reaksi
Pengaruh katalis
1. Siapkan dua gelas kimia (beri label 1, dan 2).
2. Kedalam dua gelas kimia masukkan masing-masing 30 ml H 2O2
3. Masukkan dalam gelas 1 3 ml NaCl dan gelas 2 ditambahkan dengan 3 ml FeCl 3, sedangkan
gelas 3 dibiarkan.
4. Dengan waktu yang sama amati gelas mana yang menghasilkan gelembung gas yang paling
banyak
D. Tabel Pengamatan
Pengaruh suhu
Kulit telur Asam Klorida Waktu (detik)
Tepung 1M
1M
Pengaruh katalis
Larutan Katalis Waktu (detik) Gelembung gas
NaCl
H2O2 FeCl3
-
ULANGAN HARIAN
1. Larutan NaOH ( Mr=40) 1 molar terbuat dari 40 gram NaOH dengan :
a. 960 ml air d. Air hingga volume larutan 1 liter
b. 960 gram air e. Air hingga massa larutan 1000 gram
c. 1 liter air
2. Kedalam aluminium sulfat ,Al2(SO4)3vsebanyak 3,42 gram ditambahkan air sehingga volume
larutan menjadi 2 liter. Konsentrasi molaritas larutan adalah: ( Ar Al=27, S=32, O=16 )
a. 0,5 M b. 0,1 M c. 0,05 M d. 0,01 M e. 0,005 M
3. Massa asam oksalat , H2C2O4.2H2O yang diperlukan untuk membuat 100 ml asam oksalat 0,1 M
adalah : ( Ar H = 1, C = 12, O = 16 )
a. 1,26 gram b. 3,15 gram c. 6,30 gram d. 12,60 gram e. 31,50 gram
4. Untuk mengubah 100 ml larutan H2SO4 0.5 M menjadi 0,2 M diperlukan air sebanyak :
a. 100 ml b. 150 ml c. 200 ml d. 250 ml e. 500ml
5. Kemolaran asam nitrat pekat 63 % dengan massa jenis 1,3 Kg/L adalah:
( Ar N =14, H = 1, O = 16 )
a. 6,3 mol/L b. 6,5 mol/L c. 10 mol/L d. 13 mol/L e. 1,3 mol/L
6. Peruraian H2O2 dapat berlangsung menurut reaksi : 2H2O2(l) → 2H2O(l) + O2 (g)
Dari data percobaan diatas peran katalis dalam proses reaksi adalah
a. tidak ikut bereaksi dalam proses reaksi
b. ikut bereaksi dan tidak dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi
c. ikut bereaksi dan dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi
d. ikut bereaksi dan warna berubah tetap reaksi berlangsung
e. tidak ikut bereaksi dan warna berubah selama reaksi berlangsung
7. Natrium bereaksi hebat dengan air pada suhu kamar sedangkan besi tidak. Hal ini memperlihatkan
bahwa laju reaksi bergantung pada :
a. suhu d. katalisator
b. jenis pereaksi e. luas permukaan sentuh
c. keadaan reaksi
8. Diantara pasanngan reaksi berikut, yang diharapkan bereaksi paling cepat adalah :
a. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M pada 300 C
b. 20 ml HCl 0,1 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M + 10 ml air pada 300 C
c. 20 ml HCl 0,1 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M pada 400 C
d. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M pada 400 C
e. 20 ml HCl 0,2 M + 20 ml Na2S2O3 0.1 M + 10 ml air pada 400 C
Untuk soal 9 dan 10 menggunakan data berikut :
Data hasil percobaan untuk reaksi A + B→ Hasil
Percobaan Massa/bentuk zat Konsentrasi B Waktu Suhu (0C)
A (mol/L) (detik)
1 5 gram serbuk 0,1 2 25
2 5 gram larutan 0,1 3 25
3 5 gram padat 0,1 5 25
4 5 gram larutan 0,2 1.5 25
5 5 gram larutan 0,1 1.5 25
Kunci Jawaban
1. d 6. c
2. e 7. a
3. a 8. d
4. b 9. a
5. d 10. b
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
(1) Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil
pengamatan
effek Tyndall
(2) Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil
pengamatan homogen/heterogen.
(3) Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil
pengamatan penyaringan.
(4) Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
(5) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid effek Tyndall
(6) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid gerak Brown.
(7) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid dialisis.
(8) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid elektroforesis,
(9) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid emulsi
(10) Mendeskripsikan sifat-sifat koloid koagulasi
(11) Menjelaskan koloid liofob dan liofil
(12) Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik..
(13) Mendeskripsikan peranan koloid di industri makanan.
(14) Mendeskripsikan peranan koloid di industri farmasi.
E. Materi Ajar
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid
merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat didispersikan ke dalam suatu media yang
homogeny. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari 1 nm - 1µm.
Campuran dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu larutan, koloid, dan suspensi. Perbandingannya dapat
kita lihat dalam tabel berikut.
Larutan Koloid Suspensi
(Dispersi molekuler) (Dispersi koloid) Dispensi Kasar)
Contoh: larutan gula dalam air Contoh: campuran susu dengan Contoh: Campuran tepung
air terigu dengan air.
1) Homogen, tak dapat 1) Secara makroskopis bersifat 1) Heterogen
dibedakan walaupun homogeny tetapi heterogen jika
menggunakan mikroskop ultra. diamati dengan mikroskop ultra.
1. Jenis-Jenis Koloid
Penggolongan sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya tersebut.
Berdasarkan fase terdispersinya, system koloid dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: sol (fase
terdispersi berupa zat padat), emulsi (fase terdispersi berupa zat cair), dan buih (fase terdispersi berupa
gas). Selanjutnya, sol, emulsi, dan buih dikelompokkan lagi berdasarkan medium pendispersinya,
seperti pada tabel berikut:
N Fase Fase Nama Contoh
o Terdispersisa Pendispersi
1 Padat Gas Aerosol Padat asap (smoke), debu di udara
2 Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta, cat
3 Padat Padat Sol Padat Gelas berwarna, intan hitam
4 Cair Gas Aerosol Kabut (fog) dan awan
5 Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan
6 Cair Padat Emulsi Padat Jeli, mutiara
7 Gas Cair Buih Buih sabun, krim kocok
8 Gas Padat Buih Karet busa, batu apung, stirofoam.
2. Sifat-Sifat Koloid
1). Efek Tyndal, yaitu sifat penghamburan cahaya.
2). Gerak Brrown, yaitu gerak zig- zag yang terus menerus.
Gerak merupakan salah satu factor yang menstabilkan koloid, sehingga tidak mengalami
sedimentasi.
3). Muatan Koloid
a. Elektroforesis
Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Halini menunjukkan bahwa partikel
koloid tersebut bermuatan. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut
elektroforesis.Koloid bermuatan negative akan bergerak ke anode (elektro positif)
sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode (elektroda negatif). Dengan
demikian elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan.
b. Adsorpsi
Partikel koloid memiliki kemampuan menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorpsi. Muatan koloid terjadi karena adsorsi ion-
ion tertentu. Muatan koloid terjadi kerena adsorpsi ion-ion tertentu.
4) Koagulasi,yaitu penggumpalan system koloid.
Koagulasi koloid karena penambahn elektrolit terjadi sebagai berikut. Koloid yang bermuatan
negative akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan
menarikion negative (anion).Ionion tersebut akan membetuk selubung lapisan ke dua. Apabila
selubung lapisan kedua ini terlalu dekat maka selubung ini akan menetralkan muatan koloid,
sehingga terjadi koagulasi.
5) Koloid Pelindung
Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambah koloid lain yang disebut koloid pelindung.
Koloid pelindung ini akan menmbungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi
mengelompok.
6). Dialisis
Ion –ion pengganggu dalam koloid dapat dihilangkan dengan suatu proses yang disebut
dialysis.
Dalam proses ini system koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid, lalu kantong ini
dimasukkan ke dalam suatu bejana yang berisi air mengalir. Kantong koloid terbuat dari
selaput
semipermiabel, yaitu selaput yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion-ion
atau
molekul sederhana, tetapi menahan partikel koloid. Dengan demikian, ion-ion keluar dari
kantong dan hanyut bersama air.
7). Koloid Liofil dan Koloid Liofob Koloid yang medium dispersinya cair dibedakan atas koloid
liofil dan koloid liofob.Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik
yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya.Liofil berarti suka cairan.
Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik menarik tersebut tidak ada atau
sangat lemah. Liofob berarti takut cairan. Jika medium disperse yang dipakai adalah air, maka
kedua jenis koloid di atas disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Perbandingan sifat sol
hidrofil dengan sol hidrofob.
F. Metode Pembelajaran
Percobaan, diskusi,Tanya jawab dan penugasan.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45)
Kegiatan awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi system koloid yang akan diajarkan
dengan menyebutkan,standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang akan
dicapai.
Apersepsi : Memberikan penjelasan awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan
mengenai sistem koloid.
Motivasi : Guru memberikan manfaat mempelajari system koloid dan penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Acuan : Acuan digunakan berupa penjelasan materi pokok atau materi pembelajaran dalam
bentuk media pembelajaran atau bahan ajar berbasis tehnologi informasi.dan
komunikasi.
Tugas Terstruktur
- Melakukan percobaan pengelompokan berbagai sistem koloid.
Tugas Mandiri Tidak Berstruktur
- Membuat laporan percobaan
Pertemuan 2 (2 x 45’)
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi jenis koloid dengan menyebutkan
indicator yang akan dicapai
Apersepsi : Guru melakukan questioning tentang jenis koloid.
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari jenis koloid.
Pertemuan 3 (2 x 45’)
Kegiatan Awal (10 menit)
Orientasi : Memusatkan perhatian siswa terhadap materi sifat-sifat koloid.
Appersepsi : Guru melakukan questioning tentang sifat sifat-sifat koloid.
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari sifat-sifat larutan koloid..
Keterangan :
K-1 = merancang alat dan bahan percobaan dengan benar
K-2 = melaksanakan percobaan dengan cermat dan benar
K-3 = menggunakan alat dan bahan benar
K-4 = melakukan pengamatan dengan cermat dan benar
K-5 = menyimpulkan hasil percobaan dengan baik dan benar
K-6 = Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas mandiri
Rentang Skor : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Amat baik.
Jumlah skor maksimum = 24
Jumlah skor hasil pengamatan
Nilai= x 100
24
3 Soal / instrument
No Soal Kunci Skor
Jawaban
1 Sebutkan 5 perbedaan larutan, koloid, dan suspensi... 5
2 Nyatakan jenis koloid berikut (tergolong sol, emulsi, atau yang 5
lainnya): a. kabut b. lem kanji c. cat d. tinta e.mutiara
f. batu apung g. air susu
3 Apa yang dimaksud dengan efek tyndal. 2
4 Bagaimana cara menunjukkan muatan dari suatu koloid. 5
5 Jelaskan mengapa koloid mengalami koagulasi pada penambahan 5
elektrolit.
6 Jelaskan perbedaan antara koloid hidropil dan koloid hidrofob. 10
7 Jelaskan fungsi koloid pelindung 3
8 Jelaskan cara kerja alat dialisator. 5
9 Sebutkan 5 beberapa contoh koloid dalam kehidupan sehari;hari. 5
10 Apa penyebab gerak brown?Jelaskan . 5
Skor Total 50
Kunci Jawaban
Soal no. 1.
Larutan Koloid Suspensi
(Dispersi molekuler) (Dispersi koloid) Dispensi Kasar)
Contoh: larutan gula dalam air Contoh: campuran susu dengan Contoh: Campuran tepung
Air terigu dengan air.
a.Homogen, tak dapat dibedakan a. Secara makroskopisbersifat a. Heterogen
walaupun menggunakan homogeny tetapi heterogen
mikroskop ultra. jika diamati dengan mikroskop
ultra.
b. Semua partikelnya berdimensi b. Partikelnya berdimensiantara b. Salah satu atau semua
(panjang, lebar, atau tebal) 1nm-100nm . dimensi partikelnya lebih
kurang dari 1 nm. besar dari 100nm
c. Satu fase c. Dua fase. c. Dua fase
d Stabil d. Pada umumnya stabil. d. Tidak stabil
e.Tidak dapat disaring. e. Tidak dapat disaring kecuali e. Dapat disaring.
dengan penyaring ultra.
2.
Contoh Jenis Koloid
A Kabut Aerosol
B Lem kanji Emulsi padat
C Cat Sol
D Tinta Sol
E Mutiara Emulsi padat
F Batu apung uih padat
G Air susu Emulsi
3. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel koloid sehingga berkas cahaya dapat
diamati dari samping.
4. Partikel koloid mendapatkan muatannya dengan cara menyerap ion atau muatan listrik pada
permukaannya.
5. Penambahan larutan elektrolit pada sistem koloid akan menetralkan muatan koloid sehingga
kestabilan koloid berkurang dan terjadi koagulasi.
6.
Koloid Hidrofil Koloid Hidrofob
Mengadsorpsi mediumnya. Tidak mengadsorpsi mediumnya.
Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif Hanya stabil pada konsentrasi kecil.
besar
Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan Mudah menggumpal pada penambahan
elektrolit. elektrolit
Viskositas lebih besar daripada mediumnya. Viskositas hampir sama dengan mediumnya.
Bersifat reversible. Tidak reversible.
Efek Tyndall lemah. Efek Tyndall lebih jelas
Skor perolehan
Nilai x 100
50
Ampana Tete, 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran