Dukungan Berbagai Pihak Dan Pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No.

01, Jan 2018 pISSN 2477-3441


eISSN 2477-345X
DUKUNGAN BERBAGAI PIHAK DAN PENGETAHUAN TERHADAP
PERILAKU REMAJA DALAM PENCEGAHAN
KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
DI SMK 9 BANDUNG

Iga Retia Mufti1


1
Prodi DIII Kebidanan Stikes Rajawali Bandung

Abstrak

Salah satu masalah yang cukup pelik yang berkembang di berbagai negara baik negara maju maupun negara berkembang,
termasuk Indonesia, ialah terjadinya kehamilan di kalangan remaja wanita, angka kejadian kehamilan yang tidak diinginkan
dari tahun ke tahun yang terus meningkat pada kalangan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besaran
pengaruh antara lingkungan sekolah, dukungan keluarga, teman sebaya dan pengetahuan terhadap perilaku remaja dalam
pencegahan KTD di SMK 9 Bandung tahun 2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu arah melintang dengan menggunakan sampel 90
responden di SMK 9 Bandung. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah instrument kuesioner dengan model
pertanyaan tertutup. Sedang teknis analisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) yang diaplikasikan
menggunakan aplikasi software smart PLS dan Special Packege for Statistik Science (SPSS).
Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh antara pengetahuan, teman sebaya, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah
terhadap perilaku dalam pencegahan KTD di SMK 9 Bandung dengan menunjukan masing-masing nilai T-statistik untuk
pengaruh lingkungan sekolah terhadap perilaku 22%, dukungan keluarga terhadap perilaku 23%, teman sebaya terhadap
perilaku 23%, dan pengetahuan terhadap perilaku sebesar 26%. Sehingga disarankan pihak sekolah menyediakan fasilitas
untuk penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dengan berkolaborasi bersama tenaga kesehatan sekitar.

Kata Kunci : Dukungan, Kehamilan Tidak Diinginkan, Pengetahuan.

Support Party Support And Knowledge Teen Behavior In Prevention Pregnancy Is Not
Inquiry In SMK 9 Bandung
Abstract

Preparing qualified human resources in order to realize quality family in the future should be done since they were
teenagers. Teenager is a period of transition from childhood to adulthood, when it began to prepare themselves for adult life
included in the sexual aspect. One of the problem that is quite complicated developments in various countries both
developed and developing countries, including Indonesia, is the occurrence of pregnancy among young women.
The method used in this study was cross sectional, that is transverse direction by using a sample of 90 respondents in SMK 9
Bandung. Means of data collection instrument used was a questionnaire with closed questions models. Average technical
analysis used Structural Equation Modeling (SEM) applied by using smart software applications PLS and Special packege
for Statistics Science (SPSS).
The results showed the effect among knowledge, peers, family support and school environment on behavior in the prevention
of unwanted pregnancy in SMK 9 Bandung by presenting the respective value of the T-statistic for the influence of family
support on behavior 22%, the school environment for behavioral 23%, peers on the behavior of 23%, knowledge on the
behavior amounted to 26%, So it is recommended to the school provide facilities for counseling on reproductive health in
collaboration with health professionals around.

Keywords: Support , Unwanted Pregnancies, Knowledge.

www.jurnalibi.org 74
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

PENDAHULUAN bermain dengan teman sebaya atau peer


group. Cara bergaul yang tidak terkendali akan
Banyaknya jumlah remaja khususnya berakibat pada hubungan seksual di luar nikah
di Indonesia diikuti dengan kompleksnya yang secara normati dan etika moral itu akan
permasalahan yang terjadi pada masa remaja. berakibat fatal jika tidak di dampingi oleh
Perubahan fisik, emosi dan psikis keluarga yang mendukung (Desmita 2015).
menyebabkan peningkatan dorongan seksual Berbagai bentuk dorongan seksual
yang akan memberikan dampak serius bagi akan menimbulkan remaja tersebut untuk
remaja. Sebanyak 50.000 remaja diseluruh mengekspresikan bentuk hubungan seksual,
dunia meninggal setiap tahunnya karena seks bebas menjadi masalah yang sangat vital
kehamilan dan komplikasi persalinan Remaja yang dialami oleh remaja yang akan
adalah periode peralihan dari masa kanak- mengakibatkan tingginya angka penyebaran
kanak ke masa dewasa, ketika mulai penyakit menular seksual (PMS), kehamilan
mempersiapkan diri menuju kehidupan dewasa diluar nikah atau kehamilan yang tidak
termasuk dalam aspek seksualnya. Dibutuhkan diinginkan dan aborsi dikalangan remaja.
peranan dari orang tua dan masyarakat agar Menurut data tahun 2007 menyebutkan sekitar
para remaja mampu melewati hal tersebut 1 juta remaja putra (5%) dan 200 ribu remaja
dengan selamat (Badan Kependudukan dan putri (1%) menyatakan pernah melakukan
Keluarga Berencana Nasional, 2006). hubungan pranikah. Hal ini menjadi masalah
Remaja memasuki usia subur dan serius sebab kecenderungan yang semakin
reproduktif, mereka mengalami perubahan- meningkat dan terjadi secara menyeluruh di
perubahan fisik yang merupakan gejala primer dunia. Menurut berbagai riset yang meneliti di
dalam pertumbuhan masa remaja, hal ini kota Tangerang, Bogor, Jakarta dan Bekasi
berdampak pada psikologis pada perubahan para remaja mengaku bahwa mereka telah
remaja. Seringnya perubahan tersebut terjadi kehilangan keperawanan dan mengaku sudah
pada masa pubertas. Dalam hal tersebut melakukan hubungan seksual diluar nikah dan
perubahan yang terjadi sangatlah cepat sampai hamil diluar nikah. Kebanyakan kasus-
terutama pada kematangan organ reproduksi. kasus tersebut terjadi di kota-kota besar.
Keduanya baik laki-laki dan perempuan Didaerah pedesaan wanita yang melakukan
mempunyai pertumbuhan yang sangat cepat, perkawinan dibawah umur tercatat 24,4%
yaitu ”growth spurt” (percepatan sedangkan perkotaan 16,1%.(Fatimah, O
pertumbuhan), yaituperubahan pada dimensi 2010).
badan yang cepat. Pertumbuhan terjadi 2 tahun Pada saat ini banyak sekali menemui
lebih cepat dari anak laki-laki pada usia 12,5 kejadian atau kasus kehamilan pada remaja
tahun. Bagi kedua jenis kelamin, pertumbuhan putri, bahkan kasus tersebut paling banyak
cepat ini berlangsung selama kira-kira 2 tahun dialami pada saat para remaja putri belum
(Dariyo,A 2004). menikah alias hamil di luar nikah. Padahal,
Remaja yang memasuki usia subur kehamilan di usia muda memiliki resiko yang
dan produktif. Remaja laki-laki maupun tinggi, tidak hanya merusak masa depan
remaja perempuan mengalami kematangan remaja yang bersangkutan, tetapi juga sangat
organ reproduksi. Hal tersebut mendorong berbahaya untuk kesehatannya. Kehamilan di
para remaja untuk melakukan bubungan timbal bawah umur memuat risiko yang tidak kalah
balik dengan sesama lawan jenis yang artinya berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil
berdampak terhadap kematangan reproduksi dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan
remaja itu sendiri. Banyak cara yang dilakukan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat
oleh remaja laki- laki dan perempuan untuk dalam kandungan, adanya rasa penolakan
mengembangkan diri terutama dengan

www.jurnalibi.org 75
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

secara emosional ketika si ibu mengandung di Klinik Teratai Bandung. Hal ini
bayinya (Friedman, M 2010). menunjukkan bahwa ada peningkatkan
Penelitian Pusat penelitian Ekologi kejadian kehamilan tidak diinginkan
Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan, Depkes dibandingkan jumlah kejadian pada tahun
RI tahun 1999 terhadap siswa-siswa di Jakarta 2011 yakni 208 orang dari 653 wanita hamil
dan Yogyakarta menyebutkan bahwa faktor yang melakukan konseling. Sebagian besar
utama yang mempengaruhi remaja untuk merupakan kelompok WUS yang sudah
melakukan senggama adalah: membaca buku menikah. Adapun penyebabnya adalah umur
porno dan menonton film blue/blue film yang sudah tua, jumlah anak cukup atau
(54,39% di Jakarta; 49,2% di Yogyakarta). bahkan telalu banyak, gagal KB, kehamilan
Motivasi pertama melakukan senggama adalah yang membahayakan kesehatan, dan alasan
suka sama suka (76% di Jakarta; 75,6% di karier. Selain itu PKBI juga mempunyai
Yogyakarta), kebutuhan biologik 14-18% dan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
merasa kurang taat pada nilai agama 20-26%. (PKPR) bekerja sama dengan beberapa SMA
Pusat studi kriminologi Universitas Islam dan SMK di daerah kota bandung dan
Indonesia di Yogyakarta menemukan 26,35% sekitarnya untuk membina kesehatan
dari 846 peristiwa pernikahan telah melakukan reproduksi remaja, sekitar 10 SMA dan SMK
hubungan seksual sebelum menikah dimana di kota bandung yang bergabung dengan PKBI
50% diantarannya menyebabkan rata – rata mereka mempunyai masalah dalam
kehamilan.Pada tanggal 12 Oktober 2000 hal kesehatan reproduksi khususnya kehamilan
pemerintan membuat kesepakatan atau tidak diinginkan yang angka kejadianya
peraturan bahwa bidan harus mendukung bermacam macam.
program Making Pregnancy Safer atau MPS, Data dari guru bimbingan konseling
sebagai sebagai bagian dari Safe didapatkan data siswa SMK9 Bandung di
Motherhoodyang merupakan dari streategi Kota Bandung yang mengalami Kehamilan
pembangunan kesehatan masyarakat yang Tidak Diinginkan tahun ajaran 2010-2015
berorientasi pada Indonesia sehat. Program yaitu tahun 2010 sejumlah 1 kasus, tahun 2011
SM dan MPS ini mempunyai arti yang sama sejumlah 6 kasus, tahun 2012 sejumlah 1
yaitu mengurangi beban kepada masyarakat kasus, tahun 2013 sejumlah 2 kasus dan tahun
yang sakit serta melindungi hak asasi manusia 2014 sejumlag 4 kasus dan pada tahun 2015
dan hak menusia untuk bereproduksi sesuai sejumlah 11 kasus, artinya angka insidensi
dengan hak masyarakat dengan persalinan dan kehamilan tidak diinginkan terdapat jumlah
kehamilan yang sebenarnya masyarakat tidak yang cukup tinggi di setiap tahunnya, selain
memerlukan (Gerungan, W, A 2004). itu siswa SMK9 Bandung mengatakan dari
Suatu organisasi di jawa barat yang sekolahnya sampai saat ini masih kurang
bernama PKBI selalu memberikan dan dalam memberikan pendidikan kesehatan
menyediakan fasilitas dan pelayanan kepada reproduksi yaitu yang berkaitan dengan seks
remaja yang mengalami kehamilan tidak bebas yang mengakibatkan kehamilan tidak
diinginkan secara eksklusif dan intensif diinginkan.
memberikan pengarahan . PKBI (Perkumpulan Berdasarkan hasil studi pendahuluan
Keluaraga Berencana Indonesia) Jawa Barat yang telah dilakukan di SMK9 Bandung pada
yang bertempat di Kota Bandung, menangani tanggal 29 Mei 2015 didapatkan bahwa siswi
kasus kehamilan tidak diinginkan diperkirakan di SMK9 Bandung belum mendapatkan
setiap tahunnya kurang lebih 200 kasus. pendidikan seks di sekolah dan angka
Kehamilan Tidak Diinginkan di Klinik Teratai kehamilan tidak diinginkan cukup tinggi yaitu
Bandung tahun 2012 adalah 217 orang dari mencapai angkat tertinggi yaitu 11 kali dalam
650 wanita hamil yang melakukan konseling satu tahun, berdasarkan hasil wawancara yang

www.jurnalibi.org 76
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

telah dilakukan oleh peneliti didapatkan 9 dari terdiri atas kelompok homogen atau berstata
12 orang siswi yang ditemui mengatakan secara proportional (Gunarsa, Singgih &
bahwa mereka belum pernah mendapatkan Gunarsa, Yulia, 2008).
pendidikantentangkehamilan tidak diinginkan, Instrumen penelitian kuantitatif berupa
mereka mengatakan informasi yang kuesioneryang terdiri dari 5 kelompok
didapatkan mengenai seksual hanya dari teman pertanyaan yaitu lingkungan sekolah,
sebaya, dari internet dan film porno sehingga dukungan keluarga, teman sebaya dan
peneliti tertarik untuk meneliti remaja tengah pengetahuan. Skala yang digunakan untuk
yaitu rentan usia 15-17 tahun.Menurut salah menilai hasil jawaban responden pada
satu guru bimbingan konseling kebanyakan kelompok pertanyaan lingkungan sekolah,
siswa yang bersekolah di SMK9 Bandung dukungan keluarga, teman sebaya dan perilaku
rata-rata beralamat di daerah Bandung remaja dalam pencegahan kehamilan tidak
pinggiran seperti Kiaracondong, Cicadas, dan diinginkan yaitu semantic differensial scale
Kopo dimana daerah tersebut merupakan yang dapat mengukur sikap dan pendapat
kawasan pemukiman dan beberapa wilayah seseorang mengenai fenomena sosial.
juga terdapat lokalisasi. Sedangkan guttman scale digunakan
Berdasarkan data tersebut, peneliti untuk kelompok pertanyaan pengetahuan yang
mengambil penelitian dengan judul Pengaruh memperlihatkan jawaban yang jelas dan tegas.
lingkungan sekolah, dukungan keluarga, Dengan menggunakan kuesioner yang diisi
teman sebaya danpengetahuan remaja dalam langsung oleh responden yang sebelumnya
pencegahan kehamilan tidak diinginkan. diuji validitas dan reliabilitasnya. Data
sekunder diperoleh dari data guru bimbingan
METODE konseling yang mendukung penelitian ini dan
data primer diperoleh dari siswa yang mengisi
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang dibagikan secara random.
penelitian kuantitatifdengan rancangan Variabel lingkungan sekolah memiliki
penelitian cross sectional (potong lintang), indikator pengembangan diri, tempat
dilakukan pada bulan Januari 2016. Populasi bersisialosasi dan melatih kemandirian.
dalam penelitian ini siswa kelas X, XI dan XII Variabel dukungan keluarga adalah sebuah
sebanyak 1350 orang yang berada di SMK 9 proses yang terjadi sepanjang masa. Sifat dan
Bandung, dengan diambil sampel sesuai alat jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-
analisis yang digunakan yaitu Structutal tahap kehidupan.
Equation Modelling (SEM), penentuan jumlah Dukungan keluarga dapat berupa
sampel yang representative adalah 30-60, dukungan sosial internal, seperti dukungan
maka ukuran sampel dalam penelitian ini dari suami, istri atau dukungan dari saudara
ditetapkan sebanyak 90 responden. Teknik kandung, dan dapat juga berupadukungan
sampel pada penelitian ini menggunakan keluarga eksternal bagi kieluarga inti.
tehnik stratified random sampling, dengan Dukungan keluarga membuat keluarga mampu
kriteria inkulusi adalah siswa laki-laki maupun berfungsi dengan berbagai kepandaian dan
perempuan kelas X, XI, XII yang bersedia akal.
menjadi responden (Gunarsa, Singgih & Variabel pengetahuan adalah
Gunarsa, Yulia, 2008). pemahaman dari pengamatan akal dan
Dalam penelitian ini cara pengambilan penginderaan terhadap objek tertentu.Variabel
sampel menggunakan teknik sampling teman sebaya memiliki indikator membantu
stratified random sampling yaitu suatu cara peran sosial, pembentukan moral dan
pengambilan sampel yang digunakan bila pemberi/sumber informasi. Alat analisis data
anggota populasinya tidak homogen yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah

www.jurnalibi.org 77
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Structural Equation Modeling (SEM) multivariat yang lainnya tidak memadai untuk
SmartPLS 2.0. Model analisis jalur semua digunakan.
variabel laten dalam PLS terdiri dari beberapa Berdasarkan hasil penelitian yang
set hubungan: dilakukan pada 90 responden ditemukan
1) Outer model yang menspesifikasikan bahwa mayoritas responden adalah siswi
hubungan antara variabel laten dengan perempuan sebanyak 65,6%, dengan usia 16
indikatornya atau variabel manifestnya tahun sebanyak 80,0%.
(measurement model), diukur dengan Berdasarkan distribusi kisaran jawaban
melihat convergent validity dan pervariabel diperoleh skor rentang variabel
discriminant validity. Convergent validity perilaku remaja memiliki kisaran jawaban
dengan nilai loading 0,5-0,6 dianggap responden antara 48-75 dengan rata-rata 45
cukup, untuk jumlah indikator dari dan standar deviasi 7,990. Variabel lingkungan
variabel 3-6, sedangkan discriminant sekolah memiliki kisaran jawaban responden
validity direkomendasikan nilai AVE lebih antara 48-75 dengan rata-rata 45 dan standar
besar dari 0,5 dan juga dengan melihat deviasi 7,919. Variabel dukungan keluarga
weight relation dimana nilai kasus dari memiliki kisaran jawaban responden antara
veriabel laten tetap diestimasi. 49-75 dengan rata-rata 45 dan standar deviasi
2) Inner model yang spesikikasinya 7,718.Variabel teman sebaya memiliki kisaran
hubungan antara variabel laten diukur jawaban.responden antara 48-75 dengan rata-
dengan menggunakan Q-Square predictive rata 45 dan standar deviasi 8,043. Variabel
relevance dengan rumus Q2 = 1-(1- ). pengetahuan memiliki kisaran jawaban
Penyajian hasil penelitian disusun responden antara 11-15 dengan rata-rata 7,5
berdasarkan sistematika yang dimulai dengan dan standar deviasi 1,310.
gambaran analisis univariat, bivariat untuk Gambar 1 Setelah frekuensi dan profil
mendapatkan distribusi frekuensi variabel responden didapatkan kemudian diolah dengan
eksogen dan endogen dan di akhir penelitian program smart PLS 2.0 dari data yang
ini diberikan gambaran analisis Structural terkumpul output smart PLS 2.0 untuk
Equation Modelling (SEM) untuk menjelaskan Loading Factor memperlihatkan bahwa besar
hubungan yang kompleks dari beberapa nilai t statistik dari semua indikator terhadap
variabel yang diuji di dalam penyajian data. varibellatent > 1,96,sehingga dapat dikatakan
bahwa blok indikator berpengaruh positif dan
HASIL signifikan untuk merefleksikan
variabelnya.Evaluasi outer model
Hasil dari penelitian ini disusun menghasilkan nilai loading factor (convergent
berdasarkan sistematika, dimulai dengan validity). Cross loading akar AVE serta nilai
gambaran analisis univariat yang bertujuan Composite Reliability. sehingga menunjukkan
untuk mendapatkan distribusi frekuensi blok indikator berpengaruh positif dan
variabel eksogen dan endogen. Pada akhir signifikan untuk merefleksikan variabelnya.
penelitrian ini diberikan gambaran analisis Model structural (Inner Model) dapat
SEM (Structural Equation Model) yang dievaluasi dengan melihat uji nilai R-Square,
bertujuan untuk menjelaskan hubungan yang hipotesis T-Statistik, pengaruh variabel
kompleks dari variabel yang diuji dalam langsung dan tidak langsung serta Predictive
penelitian ini, sehingga penggunaan tekhnik Relevance (Q-Square).
Evaluasi Inner Model

www.jurnalibi.org 78
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-
3441
eISSN 2477-
345X

Gambar 1. Inner Model (T-Statistic) Bootstrapping


Tabel 1 Nilai R-Square Lingkungan model. Berikut ini merupakan pengukuran
Sekolah, Dukungan Keluarga, nilai R-Square dan juga nilai Goodness-fit
Teman Sebaya dan Pengetahuan model.
Terhadap Perilaku Pencegahan Berdasarkan tabel 1.nilai R-square
KTD
dukungan sekolah dapat menjelaskan variabel
Variabel R-Square dukungan keluarga sebesar 98% dan sisanya
Perilaku Remaja 0.993 sebesar 2% dipengaruhi oleh variabel lain
Lingkungan Sekolah 0.000 yang tidak diteliti. Variabel teman sebaya
Dukungan Keluarga 0.983 sebesar 98% dan 2% dipengaruhi oleh variabel
Teman Sebaya 0.989 lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengetahuan 0.994 Variabel pengetahuan 99% dan 1%
Sumber : SmartPLS 2.0 diolah tahun 2016 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa semua diteliti dalam penelitian ini. Variabel perilaku
variabel penelitian tidak memiliki hubungan remaja dalam pencegahan KTD sebesar 99%
dengan karakteristik responden (usia dan jenis dan 1% dipengaruhi oleh variabel lain yang
kelamin) hal ini dikarenakan hasil uji chi tidak diteliti dalam penelitian ini.
square (α = 5%) menghasilkan nilai lebih dari Variabel teman sebaya sebesar 98,9% dan
0,05. Sehingga dapat dikatakan variasi 2,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
jawaban mengenai variabel perilaku remaja, diteliti dalam penelitian ini. Variabel
lingkungan sekolah, dukungan keluarga, pengetahuan 99% dan 1% dipengaruhi oleh
teman sebaya, dan pengetahuan tidak variabel lain yang tidak diteliti dalam
dipengaruhi oleh karakteristik responden (usia, penelitian ini. Variabel perilaku remaja dalam
jenis kelamin). pencegahan KTD sebesar 99% dan 1%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Pengujian inner model terhadap model diteliti dalam penelitian ini.
structural dilakukan dengan melihat nilai R-
Square yang merupakan uji Goodness-fit

www.jurnalibi.org 79
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Berdasarkan tabel 2 menyatakan bahwa ε2 = ε1 β1+δ1 γ4 + 2


pengaruh langsung lingkungan sekolah,
dukungan keluarga, teman sebayadan Teman Sebaya = 0,266 dukungan keluarga +
pengetahuan terhadap perilaku remaja dalam 0,724 lingkungan sekolah + 0,01 Faktor Lain
pencegahan KTD sebesar 97%, sedangkan ε3 = ε1 β2+ε2 β5 + ξ 1 γ2+3
pengaruh tidak langsung lingkungan sekolah,
dukungan keluarga, teman sebayadan Pengetahuan = 0,178 Dukungan Keluarga
pengetahuan terhadap perilaku remaja dalam + 0,634 Teman Sebaya + 0,187 Lingkungan
pencegahan KTD sebesar 2%. Sekolah + 0,001 Faktor Lain
Sehingga hasil analisis diatas dapat dibuat
persamaan matematis dari variabel dukungan ε4 = ε1 β4 + ε2 β6+ε3 β3+ξ 1 γ1+4
keluarga, lingkungan sekolah, teman sebaya
dan pengetahuan terhadap perilaku Perilaku Remaja dalam Pencegahan KTD
pencegahan KTD sebagai berikut: = 0,246 Dukungan Keluarga+0,251 Teman
ε1 = ξ 1 γ3+1 Sebaya + 0,274 Pengetahuan +0,228
Lingkungan Sekolah + 0,001 Faktor Lain
Dukungan Keluarga = 0,992 Lingkungan
Sekolah + 0,008 Faktor Lain

Tabel 2 Nilai Path Coeffisients/Rho dan Persentase Pengaruh Antar Variabel Terhadap
Variabel Perilaku Pencegahan KTD

Direct Indirect Direct Indirect


Variabel LVC Total Total %
Rho Rho % %
Dukungan Keluarga 0,992 0,246 0,157 0,403 24,000 0,000 24,000
Lingkungan Sekolah 0,994 0,227 0,767 0,994 22,000 1,000 23,000
Teman Sebaya 0,994 0,251 0,174 0,425 24,000 1,000 25,000
Pengetahuan 0,994 0,274 - 0,274 27,000 - 27,000
Total 97,000 2,000 99,000
Sumber : SmartPLS 2.0 diolah tahun 2016
Hasil tersebut memperlihatkan model
Nilai Q-squaredigunakan untuk menilai hasil analisis dapat menjelaskan 99,99%
besaran keragaman atau variasi data keragaman data dan mampu mengkaji
penelitian terhadap fenomena yang sedang fenomena yang dipakai pada penelitian,
dikaji hasilnya sebagai berikut: sedangkan 0,01% dijelaskan komponen lain
yang tidak diamati pada model ini.
Q2= 1 – (1 - ) (1 - ) (1 - ) (1 - )
= 1 – (1 – 0,983) (1 – 0,989)
(1 – 0,994) (1 – 0,993)
= 1 – (0,017) (0,011) (0,006)(0,007) PEMBAHASAN
= 1 – 0,00000000785
= 0,999999993 atau 99,99% Pengaruh lingkungan sekolah terhadap
perilaku remaja dalam pencegahan KTD
Berdasarkan hasil penelitian
Galat model = 1 - Q2 didapatkan bahwa lingkungan sekolah
berpengaruh terhadap perilaku remaja dalam
= 1 – 0,999999993
= 0,0000000007 atau 0,01% pencegahan KTD sebesar 0,228.Hal tersebut

www.jurnalibi.org 80
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

berarti bahwa lingkungan sekolah mempunyai Asumsi yang dapat dibuat oleh
pengaruh yang cukup kuat terhadap perilaku peneliti adalah terdapat hubungan yang
remaja.Karena secara teori salah satu signifikan antara lingkungan sekolah dengan
lingkungan yang terbukti berperan dalam perilaku dalam pencegahan KTD, karena
kepribadian murid adalah sekolah. lingkungan sekolah banyak memberikan
Hasil nilai T-statistik juga informasi mengeani reproduksi dan masalah
memperlihatkan hasil 2,359 > 1,96 pada α pribadi maupun dalam berpacaran dan sangat
=0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,227. mempengaruhi perilaku remaja dalam
Yang memiliki arti bahwa lingkungan sekolah pencegahan KTD.
memberikan pengaruh yang baik terhadap Pengaruh dukungan keluarga terhadap
perilaku pencegahan KTD pada remaja perilaku remaja dalam pencegahan KTD
mengenai cara mendapatkan informasi Hasil penelitian memperlihatkan
mengenai kesehatan reproduksi. bahwa dukungan keluarga berpengaruh
terhadap perilaku remaja dalam pencegahan
Lingkungan sekolah mempunyai KTD sebesar 0,246.Dukungan keluarga
pengaruh yang cukup kuat pada remaja. membuat keluarga mampu berfungsi dengan
Sekolah adalah lingkungan pendidikan berbagai kepandaian dan akal, sebagai akibat,
sekunder bagi remaja yang sudah bersekolah, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi
lingkungan yang setiap hari dimasuki selain keluarga (Mar'at, S 2008).
lingkungan rumah. Umumnya remaja SMA Nilai T-Statistik 3,787 > 1,96 pada α
menghabiskan waktu 7 jam di sekolahnya. = 0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,246.
Hal ini berarti gampir sepertiga waktunya Hal tersebut dapat diartikan bahwa dukungan
dihabiskan di sekolah, maka dapat dilihat keluarga memberikan pengaruh baik terhadap
bahwa sekolah memiliki pengaruh yang perilaku pencegahan KTD.
cukup besar untuk perkembangan jiwa remaja Hasil penelitian sejalan dengan
(Gunarsa, Singgih & Gunarsa, Yulia 2008). penelitian yang dilakukan oleh Crismis
Hasil penelitian tersebut sejalan Novalida Ginting mengenai hubungan fungsi
dengan penelitian yang dilakukan oleh keluarga dan kejadian kehamilan tidak
Omiyati Fatimah dengan hasil bahwa terdapat diinginkan pada remaja dengan p < 0,05.
hubungan yang bermakna antara pendidikan Terbukti bahwa keluarga mempuyai pengaruh
kesehatan reproduksi melalui muatan lokal terhadap angka kejadian KTD (Monks, 2009).
sekolah dengan pengetahuan pencegahan Teman-teman dan kelompok teman
kehamilan yang tidak diinginkan (ρ=0,000). sebaya memberikandorongan bagi remaja
Sehingga lingkungan sekolah dapat menjadi untuk mengambil peran dan tanggung jawab
metode untuk peningkatan pengetahuan baru mereka. Dorongan yang diperoleh
remaja mengenai kesehatan reproduksi remaja dari teman-teman sebaya mereka ini
(Monks, 2009). akanmenyebabkan berkurangnya
Penelitian Sri Hazanah dengan uji chi ketergantungan remaja pada dorongan
square juga memperlihatkan bahwa ada keluarga mereka (Notoadmodjo, S 3003).
hubungan yang bermakna antara peran Berdasarkan hasil penelitian, asumsi
pendidik dan sikap remaja dalam upaya peneliti bahwaada hubungan yang signifikan
pencegahan KTD melalui pendidikan seks antara dukungan keluarga dengan perilaku
yang telah diberikan sehingga dapat dalam pencegahan Kehamilan Tidak
meningkatkan pengetahuan dalam melindungi Diinginkan (KTD), karena dukungan keluarga
diri dari risiko perilaku seks tidak sehat banyak memberikan informasi mengenai
seperti KTD (Hidayat, A 2009). kesehatan reproduksi dan masalah pribadi
maupun dalam berpacaran dan sangat

www.jurnalibi.org 81
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

mempengaruhi perilaku remaja dalam kelompok perlakuan 96,91 sedangkan pada


pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan kelompok control 48,09. Demikian juga sikap
(KTD). remaja terhadap pencegahan kehamilan tidak
Teori tersebut dan hasil penelitian diinginkan terdapat perbedaan yang signifikan
orang lain mendukung penelitian yang (p = 0,000). Maka dinyatakan bahwa
dilakukan oleh peneliti yaitu dukungan pendidikan kesehatan reproduksi melalui
keluarga sangat berpengaruh terhadap metode pendidikan sebaya dapat
perilaku remaja dalam pencegahan kehamilan mempengaruhi atau meningkatkan
tidak diinginkan hal ini disesuaikan juga pengetahuan dan sikap remaja dalam
dengan teori-teori yang ada di beberapa pencegahan kehamilan tidak diinginkan atau
sumber yang digunakan oleh peneliti dalam disebut juga dengan KTD.
membuktikan hasil. Sejalan dengan penelitian Bungata
Pengaruh teman sebaya terhadap perilaku Simbolon yang dilakukan di SMAN 3 Manna
remaja dalam pencegahan KTD mengenai pendididkan kesehatan melalui
Hasil penelitian memperlihatkan teman sebaya dalam peningkatan pengetahuan
bahwa teman sebaya berpengaruh terhadap remaja tentang pencegahan kehamilan tidak
perilaku remaja dalam pencegahan kehamilan diinginkan (KTD) dengan menggunakan
tidak diinginkan sebesar 0,251.Peer group desain penelitian Non Randomized pre test
atau teman sebaya memiliki arti sebagai dan post test control group design dan
kawan, sahabat atau orang yang sama-sama didapatkan hasil pendidikan kesehatan
bekerja atau berbuat. Santrock melalui teman sebaya rata-rata pre test 27,28
mengungkapkan bahwa teman sebaya adalah samapi dengan 3,09 dan hasil post test 30,24
anal-anak atau remaja dengan tingkat usia sampai dengan 2,43. Didapatkan nilai p =
yang sama serta melibatkan keakraban yang 0,000 atau p < 0,05.
relatif besar dalam kelompoknya (Salvin Asumsi peneliti terhadap hasil
Williams dan Bernd, 1999). penelitian adalah bahwa ada hubungan yang
Nilai T-statistik yang dihasilkan yaitu signifikan antara teman sebaya dengan
2,280 > 1,96 pada α = 0,05 atau CI 95% perilaku dalam pencegahan kehamilan tidak
dengan besaran 0,251. Sehingga teman sebaya diinginkan, karena teman sebaya banyak
memberikan pengaruh yang baik terhadap memberikan informasi mengenai kesehatan
perilaku pencegahan kehamilan tidak reproduksi dan masalah pribadi maupun
diinginkan. dalam berpacaran dan sangat mempengaruhi
Teman sebaya adalah tempat perilaku remaja dalam pencegahan kehamilan
memperoleh informasi yang tidak didapat di tidak diinginkan.
dalam keluarga, tempat menambah Pengaruh pengetahuan terhadap perilaku
kemampuan dan tempat kedua setelah remaja dalam pencegahan KTD
keluarga yang mengarahkan dirinya menuju Hasil penelitian memperlihatkan
perilaku yang baik serta memberikan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap
masukan (koreksi) terhadap kekurangan yang perilaku remaja dalam pencegahan KTD
dimilikinya, tentu saja akan membawa sebesar 0,274.Pengetahuan itu sendiri
dampak positif bagi remaja yang dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.
bersangkutan (Santrock, J.W 2003). Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan
Penelitian yang dilakukan Irianti di pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan
Sekolah Menengah Kejuruan 15 Kotamadya pendidikan yang tinggi maka orang tersebut
Bandung memperlihatkan hasil bahwa nilai akan semakin luas pula pengetahuannya.
rata-rata pengetahuan remaja tentanf Hasil nilai T-statistik 2,569 >
pencegahan kehamilan tidak diinginkan pada 1,96pada α = 0,05 atau CI 95% dengan
besaran 0,274. Dapat diartikan bahwa

www.jurnalibi.org 82
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

pengetahuan memberikan pengaruh yang baik pengetahuan sendiri merupakan domain yang
terhadap perilaku pencegahan KTD. sangat penting dalam terbentuknya suatu
Pengetahuan sendiri merupakan tindakan. Dengan demikian terbentuknya
domain yang sangat penting dalam perilaku terhadap seseorang karena adanya
terbentuknya suatu tindakan. Dengan pengetahuan yang ada pada dirinya
demikian terbentuknya perilaku terhadap terbentuknya suatu perilaku baru.
seseorang karena adanya pengetahuan yang Pengaruh lingkungan sekolah terhadap
ada pada dirinya terbentuknya suatu perilaku pengetahuan
baru, terutama yang ada pada orang dewasa Hasil penelitian ini memperlihatkan
dimulai pada domain kognitif (Salvin bahwa lingkungan sekolah berpengaruh
Williams dan Bernd, 1999). terhadap pengetahuan. Nilai uji terhadap
Hasil tersebut sejalan dengan koefisien parameter antara variabel
penelitian yang dilakukan oleh Karnasih lingkungan sekolah memiliki pengaruh positif
Tjiptaningrum di Jakarta mengenai hubungan dan signifikan terhadap variabel pengetahuan
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dan dengan nilai T-Statistik 2,665> 1,96 pada α =
pencegahan perilaku hubungan seksual 0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,187.
pranikah dengan menggunakan desain Dapat diartikan bahwa lingkungan sekolah
penelitian cross sectional didapatkan memberikan pengaruh yang baik terhadap
hubungan antara pengetahuan kesehatan pengetahuan.
reproduksi dengan pencegahan perilaku Peranan sekolah dalam
hubungan seksual pranikah (RP=1,3 ; perkembangan sosial anak lebih sulit
ρ=0,03). dilakukan secara terinci seperti yang dapat
Penelitian yang dilakukan oleh dilakukan pada keluarga-keluarga justru
Rahma Kusuma Dewi yang dilakukan di karena kesulitan dalam menentukan apakah
mahasiswi program studi kebidanan mengenai pengaruh itu hanya disebabkan keadaan-
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi keadaan di sekolah atau pengaruh tersebut
dan perilaku pencegahan kehamilan tidak turut ditentukan pula oleh berbagai macam
diinginkan dengan menggunakan desain Jenis keadaan di keluarga anak yang bersangkutan
penelitian cros sectionaldidapatkan hasil (Statsdefault, 2008).
terdapat hubungan antara fungsi keluarga Penelitian yang dilakukan oleh Benita
terhadap kejadian KTD dengan hasil analisis Widya Rena yang dilakukan di SMP Kristen
menunjukkan bahwa Prevalensi mahasiswi Gergaji mengenai pengaruh penyuluhan
kebidanan yang mempunyai pengetahuan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan
tentang kesehatan reproduksi tinggi reproduksi pada remaja siswa dengan
mempunyai perilaku pencegahan kehamilan menggunakan desain Jenis penelitian quasi
tidak diinginkan yang positif 2,82 kali di experimen pre-test and post-test
banding mahasiswi kebidanan yang monequivalent control groupdidapatkan hasil
mempunyai pengetahuan rendah (OR= 2,82; terdapat perbedaan tingkat pengetahuan
CI 95%= 1,16-6,86). Dari analisis kualitatif (p<0,01). Perbedaan tingkat pengetahuan
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja yang bermakna ada pada topik anatomi dan
yang tinggi saja tidak cukup untuk melakukan fisiologi kesehatan reproduksi, cara
perilaku pencegahan kehamilan tidak memelihara kesehatan organ reproduksi, serta
diinginkan. penyakit menular seksual (PMS) dan
Asumsi peneliti terhadap hasil HIV/AIDS dengan nilai p masing-masing
penelitian adalah bahwa ada hubungan yang 0,028;0,022 dan 0,013 secara berurutan.
signifikan antara pengetahuan dengan Analisis dalam penelitian ini
perilaku dalam pencegahan KTD, karena menunjukkan ada hubungan yang signifikan
antara lingkungan sekolah dengan

www.jurnalibi.org 83
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

pengetahuan, karena lingkungan sekolah Penelitian yang dilakukan oleh iryanti


banyak memberikan informasi mengenai yang dilakukan di Jakarta mengenai pengaruh
kesehatan reproduksi dan masalah pribadi pendidikan kesehatan reproduksi melalui
maupun dalam berpacaran dan sangat pendidikan sebaya terhadap pengetahuan dan
mempengaruhi pengetahuan. sikap remaja dalam pencegahan kehamilan
Asumsi peneliti terhadap hasil tidak diinginkan dengan menggunakan
penelitian adalah bahwa ada hubungan yang desainquasy experimendidapatkan hasil
signifikan antara lingkungan sekolah terhadap terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
pengetahuan, karena lingkungan sekolah reproduksi melalui pendidikan sebaya
banyak memberikan informasi mengenai terhadap pengetahuan dan sikap remaja dalam
kesehatan reproduksi dan masalah pribadi pencegahan kehamilan tidak diinginkan
maupun dalam berpacaran dansangat dengan hasil p= 0,000 (p<0,05).
mempengaruhi perilaku remaja dalam Asumsi peneliti terhadap penelitian
pencegahan KTD. tersebut bahwaada hubungan yang signifikan
Pengaruh teman sebaya terhadap antara teman sebaya dengan pengetahuan,
pengetahuan karena teman sebaya banyak memberikan
Hasil penelitian ini memperlihatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan
bahwa teman sebaya berpengaruh terhadap masalah pribadi maupun dalam berpacaran
pengetahuan. Nilai uji terhadap koefisien dan sangat mempengaruhi pengetahuan.
parameter antara variabel teman sebaya Pengaruh dukungan keluarga terhadap
memiliki pengaruh positif dan signifikan pengetahuan
terhadap variabel pengetahuan dengan nilai T- Hasil penelitian ini memperlihatkan
Statistik 8,826> 1,96 pada α = 0,05 atau CI bahwa dukungan keluarga berpengaruh
95% dengan besaran 0,633. Dapat diartikan terhadap pengetahuan. Nilai uji terhadap
bahwa teman sebaya memberikan pengaruh koefisien parameter antara variabel dukungan
yang baik terhadap pengetahuan. keluarga memiliki pengaruh positif dan
Kelompok sepermainan dan signifikan terhadap variabel pengetahuan
peranannya belum begitu tampak dengan nilai T-Statistik 3,011> 1,96 pada α =
pengaruhnya pada masa kanak-kanak, 0,05 atau CI 96% dengan besaran 0,177.
walaupun dalam masa itu seseorang akan Dapat diartikan bahwa dukungan keluarga
sudah mempunyai sahabat-sahabat yang memberikan pengaruh yang baik terhadap
terasa dekat sekali dengannya. Sahabat itu pengetahuan.
mungkin adalah anak tetangga, teman satu Keluarga merupakan sebuah sumber
kelas, anak kerabat, dan seterusnya. pertolongan praktis dan konkrit.Diantaranya
Persahabatan itu ada kalanya diteruskan memenuhi kebutuhan keluarga. Dukungan
hingga pada usia remaja. Lazimnya sahabat instrumental keluarga merupakan suatu
tersebut terdiri dari tidak lebih dari tiga orang dukungan atau bantuan penuh dari keluarga
yang sejenis.Sahabat-sahabat itu memang dalam bentuk memberikan bantuan tenaga,
diperlukan sebagai penyaluran berbagai dana, maupun meluangkan waktu untuk
aspirasi yang memperkuat unsur-unsur membantu atau melayani. Dukungan
kepribadian yang diperoleh dari rumah.Sudah instrumental keluarga juga merupakan fungsi
tentu sahabat tersebut cenderung memberikan ekonomi dan fungsi perawatan kesehatan
pengaruh yang baik dan benar. Walaupun yang diterapkan keluarga terhadap anggota
tidak mustahil bahwa ada sahabat yang keluarga yang membutuhkan (Mar'at, S
memberikan pengaruh yang kurang baik 2008).
(Soekanto, Soerjono 2007). Asumsi peneliti terhadap penelitian
tersebut bahwa ada hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga dengan

www.jurnalibi.org 84
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

pengetahuan, karena dukungan keluarga (0,703) dan signifikan ((p) 0,000) antara
banyak memberikan informasi mengenai lingkungan pergaulan dan tingkat
kesehatan reproduksi dan masalah pribadi pengetahuan kesehatan reproduksi dengan
maupun dalam berpacaran dan sangat sikap seks bebas remaja. Hasil uji statistik
mempengaruhi pengetahuan. regresi berganda diketahui persamaan Y =
Pengaruh lingkungan sekolah terhadap 10,237 + 0,593 X1 + 1,165 X2 dengan nilai
teman sebaya keberartian F 23,005 dan sumbangan efektif
Hasil penelitian ini memperlihatkan sebesar 49,50%.Kesimpulannya, terdapat
bahwa lingkungan sekolah berpengaruh hubungan lingkungan pergaulan dan tingkat
terhadap teman sebaya. Nilai uji terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi dengan
koefisien parameter antara variabel teman sikap seks bebas, semakin mendukung
sebaya memiliki pengaruh positif dan lingkungan pergaulan dan tingkat
signifikan terhadap variabel pengetahuan pengetahuan kesehatan reproduksi, maka
dengan nilai T-Statistik 10,214> 1,96 pada α semakin tidak setuju sikap seks bebas pada
= 0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,741. remaja (Soetjinigsih, 2007).
Dapat diartikan bahwa teman sebaya Asumsi peneliti terhadap penelitian
memberikan pengaruh yang baik terhadap tersebut bahwa teman sebaya berkontribusi
lingkungan sekolah. mempengaruhi lingkungan sekolah. karena
Teman dan sahabat memiliki teman sebaya banyak memberikan informasi
perbedaan, walaupun keduanya merupakan mengenai kesehatan reproduksi dan masalah
orang lain yang berhubungan dengan pribadi maupun dalam berpacaran dan sangat
individu. Seseorang teman memiliki mempengaruhi lingkungan sekolah.
hubungan emosional yang dekat, dengan Pengaruh dukungan keluarga terhadap
sahabat. Tetapi hubungan yang ditandai teman sebaya
dengan kepentingan sepihak tidak akan Hasil penelitian ini memperlihatkan
bertahan lama. Lain halnya dengan sahabat bahwa dukungan keluarga berpengaruh
yang yang sejati akan memiliki kedekatan terhadap teman sebaya. Nilai uji terhadap
secara emosional (emotional attachment) koefisien parameter antara variabel teman
dengan individu yang dipercayainya. Karena sebaya memiliki pengaruh positif dan
dipercaya, seorang sahabat akan mau menjadi signifikan terhadap variabel pengetahuan
tempat pencurahan perasaan baik suka dengan nilai T-Statistik 3,500> 1,96 pada α =
maupun duka dari sahabatnya. Hubungan 0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,254.
akrab tersebut bukan sekedar basa-basi yang Dapat diartikan bahwa teman sebaya
nampak dari luar saja, tetapi keakraban memberikan pengaruh yang baik terhadap
tersebut merupakan cerminan dari sifat dukungajn keluarga.
ketulusan hati (Soekanto, Soerjono 2009). Meskipun selama masa remaja
Penelitian yang dilakukan oleh Apri kelompok teman sebaya memberikan
Sulistianingsih yang dilakukan pada reaja pengaruh yang besardalam pergaulan remaja,
mengenai hubungan lingkungan pergaulan namun orang tua tetap selalu memainkan
dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan peranan yang penting dalam kehidupan
reproduksi dengan sikap seks bebas pada remaja itu sendiri. Hal ini karena antara dua
remaja dengan menggunakan pendekatan cros hubungan dengan orang tua dan hubungan
sectionaldidapatkan hasil Uji hipotesis dengan teman sebaya memberikan
menggunakan analisis korelasi product pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan yang
moment dan regresi ganda dengan berbeda dalam perkembangan remaja.
menggunakan bantuan komputer program (Sulistianingsih, A 2010).
SPSS versi 17. Hasil analisis data
menunjukkan adanya korelasi yang kuat

www.jurnalibi.org 85
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Analisis dalam penelitian ini keluarga, karena lingkungan sekolah banyak


menunjukkan ada hubungan yang signifikan memberikan informasi mengenai kesehatan
antara teman sebaya dengan dukungan reproduksi dan masalah pribadi maupun
keluarga, karena teman sebaya banyak dalam berpacaran dan sangat mempengaruhi
memberikan informasi mengenai kesehatan dukungan keluarga.
reproduksi dan masalah pribadi maupun
dalam berpacaran dan sangat mempengaruhi KESIMPULAN
dukungan keluarga dan dari hal tersebut akan
membuat remaja lebih mengikuti saran yang Pada kelima variabel berpengaruh
diberikan oleh keluarga sehingga terhindar signifikan secara positif dengan α=5%,
dari KTD. Terdapat 4 variabel (dukungan keluarg,
Pengaruh lingkungan sekolah terhadap lingkungan sekolah, teman sebaya,
dukungan keluarga pengetahuan), yang memiliki pengaruh secara
Peran berbagai lingkungan sosial di langsung dengan goodness of fit yang
dalam mempengaruhi tumbuhnya motivasi signifikan terhadap variabel perilaku
dan keberhasilan studi anak dan remaja. pencegahan kehamilan tidak diinginkan
Kiranya jelas bahwa ada pengaruh yang (KTD), sedangkan variabel dukungan
menunjang dan ada yang mengganggu, keluarga, lingkungan sekolah, teman sebaya
kedua-duanya akan dijelaskan dengan cara dan pengetahuan berpengaruh secara simultan
mengungkapkan peranan yang diharapkan (bersamaan) terhadap variabel perilaku
dari lingkungan-lingkungan tersebut, dan pencegahan KTD di SMAK 9 Bandung
peranan yang nyata atau sesungguhnya yang sebesar 99%, yang terdiri dari pengaruh
terungkap dalam pola perilaku (Ubaydillah langsung sebesar 97% dan pengaruh tidak
2000). langsung sebesar 2%, nilai Q-Square
Hasil penelitian ini memperlihatkan (predictive relevance) sebesar 99,99% artinya
bahwa lingkungan sekolah berpengaruh model ini secara representatif mempu
terhadap dukungan keluarga. Nilai uji menjelaskan keragaman serta mampu
terhadap koefisien parameter antara variabel mengkaji fenomena yang ada didalam
lingkungan sekolah memiliki pengaruh positif penelitian ini.
dan signifikan terhadap variabel dukungan SARAN
keluarga dengan nilai T-Statistik 658,299>
1,96 pada α = 0,05 atau CI 95% dengan Dari hasil temuan dalam penelitian ini
besaran 0,991. Dapat diartikan bahwa dapat ditarik kesimpulan bahwa teman sebaya
lingkungan sekolah memberikan pengaruh dan dukungan keluarga merupakan faktor
yang baik terhadap dukungan keluarga. dominan yang sangat mempengaruhi perilaku
Dalam masyarakat tugas dan peran pencegahan KTD di SMKN 9
guru tidak terbatas dalam masyarakat, bahkan Bandung.Karena dukungan keluarga banyak
guru pada hakikatnya adalah komponen memberikan informasi mengenai kesehatan
strategis yang memilih peran yang penting reproduksi dan masalah pribadi maupun
dalam menentukan gerak maju kehidupan dalam berpacaran dan sangat mempengaruhi
bangsa.Bahkan keberadaan guru merupakan perilaku remaja dalam pencegahan KTD.
faktor condisio sine quanom yang tidak Pihak sekolah lebih menyediakan
mungkin digantikan oleh komponen manapun fasilitas untuk diselenggarakannya kegiatan
dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih- atau forum konsultasi siswa-siswi yang akan
lebih pada era kontemporer ini. bercerita tentang pacaran atau maslah
Analisis dalam penelitian ini pribadinya.Keterlibatan guru dalam
menunjukkan ada hubungan yang signifikan menyelenggarakan penyediaan fasilitas forum
antara lingkungan sekolah dengan dukungan

www.jurnalibi.org 86
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

konsultasi lebih ditingkatkan. Dengan cara Desmita. Psikologi Perkembangan. Cetakan


semua guru terutama wali kelas mengikuti ke Sembilan. Bandung: Rosda; 2015.
pelatihan tentang bagaimana menangani
Fatimah, Omiyati. Hubungan pendidikan
mahasiswa yang bermasalah yang berkaitan
kesehatan reproduksi melalui muatan lokal
dengan masalah pribadinya.Hasil penelitian sekolah terhadap pencegahan kehamilan yang
ini agar dapat menjadi masukan dalam tidak diinginkan (KTD) pada remaja SMA di
pelaksanaan proses pengajaran di SMK 9 Kabupaten Dompu; 2010.
Bandung dalam kesehatan reproduksi
terutama remaja. Diharapkan lebih Friedman, Marylin. Buku AjarKeperawatan
Keluarga: Riset, Teori dan Praktik. Jakarta:
meningkatkan pendidikan kesehatan
EGC; 2010.
reproduksi (KRR) dengan lebih banyak
menggunakan media penyuluhan baik poster, Gerungan, W, A. Psikologi Sosial. Bandung:
lembar balik, ataupun lefleat dan bekerjasama Eresco; 2004.
dengan forum kesehatan reproduksi.
Siswa-siswi SMK 9 bandung Ginting, Novalinda Chrismis. Pengaruh
Fungsi keluarga, komunikasi keluarga
sebaiknya memanfaatkan fasilitas yang sudah
terhadap kejadian kehamilan tidak diinginkan
disediakan oleh pihak sekolah yaitu dengan di PKBI Yogyakarta; 2004.
mendatangi guru untuk berkonsultasi maslah
kesehatan reproduksinya.Siswa-siswi SMK 9 Gunarsa, Singgih & Gunarsa, Yulia. Psikologi
bandung diharapkan lebih meningkatkan Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:
pengetahuan dan sikap tentang kehamilan Gunung Mulia; 2008.
yang tidak diinginkan (KTD) dengan cara
Hazanah, Sri.Hubungan peran pendidikan dan
sering bertanya kepada petugas kesehatan sikap remaja dalam pencegahan kehamilan
sehingga kejadian KTD dapat dihindarkan. tidak diinginkan di Poltekkes Depkes Kaltim
Keluarga harus menciptakan suasana Jurursan Kebidanan Balikpapan; 2010.
yang nyaman untuk anak-anaknya sehingga
anak merasa lebih nyaman jika bercerita Hidayat, A.Aziz Alimul. Metodologi
masalah pribadinya.Keluarga harus dapat penelitian keperawatan dan tehnik analisis
data.Jakarta : Salemba Medika; 2009.
membuat anggota keluarganya harmonis
sehingga anak lebih senang bermain di rumah Mar'at, Samsunumiyati. Psikologi
daripada harus keluar rumah.Membantu Perkembangan. Cetakan Ke IV. Bandung:
remaja menangani masalah remaja terutama Remaja Rosdakarya; 2008.
yang terkait dengan pribadinya untuk
memilihkan materi pendidikan kesehatan. Monks. Tahapan Perkembangan Masa
Remaja. Medical Journal New Jersey
Memantau perkembangan remaja dalam hal
Muagman, 1980. Definisi Remaja. Jakarta:
masalah yang dialami. Penerbit Grafindo Jakarta; 2009.

Notoadmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan


DAFTAR PUSTAKA Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta; 2003.

Badan Kependudukan dan Keluarga Salvin Williams dan Bernd. Psikologi


Berencana Nasional. Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Erlangga; 1999.
Remaja (KRR). Jakarta:BKKBN; 2006.
Santrock, J.W. Perkembangan Remaja.
Dariyo, Agoes.. Psikologi Perkembangan Jakarta: Erlangga; 2003.
Remaja.Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia:
Bogor; 2004. Sarwono, Sarlito. W. Psikologi Remaja.
Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2011.

www.jurnalibi.org 87
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X

Sexually Transmitted Disease Surveillance. Soetjinigsih. Tumbuh Kembang Remaja dan


Atlanta : Centers for Disease Control and Permasalahannya. Cetakan Ke II. Jakarta :
Prevention. [diunduh 17Desember 2016] dari: Sagung Seto; 2007.
http://www.cdc.gov/std/statsdefault.htm.
2008. Sulistianingsih, A. Hubungan lingkungan
pergaulan dan tingkat pengetahuan tentang
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu kesehatan reproduksi dengan sikap seks bebas
Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo pada remaja; 2010.
Persada; 2007.
Ubaydillah. Tropical fire Ecology. Springer;
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Keluarga. 2000.
Jakarta: Rineka Cipta; 2009.

www.jurnalibi.org 88

Anda mungkin juga menyukai