Dukungan Berbagai Pihak Dan Pengetahuan
Dukungan Berbagai Pihak Dan Pengetahuan
Dukungan Berbagai Pihak Dan Pengetahuan
Abstrak
Salah satu masalah yang cukup pelik yang berkembang di berbagai negara baik negara maju maupun negara berkembang,
termasuk Indonesia, ialah terjadinya kehamilan di kalangan remaja wanita, angka kejadian kehamilan yang tidak diinginkan
dari tahun ke tahun yang terus meningkat pada kalangan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besaran
pengaruh antara lingkungan sekolah, dukungan keluarga, teman sebaya dan pengetahuan terhadap perilaku remaja dalam
pencegahan KTD di SMK 9 Bandung tahun 2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu arah melintang dengan menggunakan sampel 90
responden di SMK 9 Bandung. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah instrument kuesioner dengan model
pertanyaan tertutup. Sedang teknis analisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) yang diaplikasikan
menggunakan aplikasi software smart PLS dan Special Packege for Statistik Science (SPSS).
Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh antara pengetahuan, teman sebaya, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah
terhadap perilaku dalam pencegahan KTD di SMK 9 Bandung dengan menunjukan masing-masing nilai T-statistik untuk
pengaruh lingkungan sekolah terhadap perilaku 22%, dukungan keluarga terhadap perilaku 23%, teman sebaya terhadap
perilaku 23%, dan pengetahuan terhadap perilaku sebesar 26%. Sehingga disarankan pihak sekolah menyediakan fasilitas
untuk penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dengan berkolaborasi bersama tenaga kesehatan sekitar.
Support Party Support And Knowledge Teen Behavior In Prevention Pregnancy Is Not
Inquiry In SMK 9 Bandung
Abstract
Preparing qualified human resources in order to realize quality family in the future should be done since they were
teenagers. Teenager is a period of transition from childhood to adulthood, when it began to prepare themselves for adult life
included in the sexual aspect. One of the problem that is quite complicated developments in various countries both
developed and developing countries, including Indonesia, is the occurrence of pregnancy among young women.
The method used in this study was cross sectional, that is transverse direction by using a sample of 90 respondents in SMK 9
Bandung. Means of data collection instrument used was a questionnaire with closed questions models. Average technical
analysis used Structural Equation Modeling (SEM) applied by using smart software applications PLS and Special packege
for Statistics Science (SPSS).
The results showed the effect among knowledge, peers, family support and school environment on behavior in the prevention
of unwanted pregnancy in SMK 9 Bandung by presenting the respective value of the T-statistic for the influence of family
support on behavior 22%, the school environment for behavioral 23%, peers on the behavior of 23%, knowledge on the
behavior amounted to 26%, So it is recommended to the school provide facilities for counseling on reproductive health in
collaboration with health professionals around.
www.jurnalibi.org 74
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
www.jurnalibi.org 75
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
secara emosional ketika si ibu mengandung di Klinik Teratai Bandung. Hal ini
bayinya (Friedman, M 2010). menunjukkan bahwa ada peningkatkan
Penelitian Pusat penelitian Ekologi kejadian kehamilan tidak diinginkan
Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan, Depkes dibandingkan jumlah kejadian pada tahun
RI tahun 1999 terhadap siswa-siswa di Jakarta 2011 yakni 208 orang dari 653 wanita hamil
dan Yogyakarta menyebutkan bahwa faktor yang melakukan konseling. Sebagian besar
utama yang mempengaruhi remaja untuk merupakan kelompok WUS yang sudah
melakukan senggama adalah: membaca buku menikah. Adapun penyebabnya adalah umur
porno dan menonton film blue/blue film yang sudah tua, jumlah anak cukup atau
(54,39% di Jakarta; 49,2% di Yogyakarta). bahkan telalu banyak, gagal KB, kehamilan
Motivasi pertama melakukan senggama adalah yang membahayakan kesehatan, dan alasan
suka sama suka (76% di Jakarta; 75,6% di karier. Selain itu PKBI juga mempunyai
Yogyakarta), kebutuhan biologik 14-18% dan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
merasa kurang taat pada nilai agama 20-26%. (PKPR) bekerja sama dengan beberapa SMA
Pusat studi kriminologi Universitas Islam dan SMK di daerah kota bandung dan
Indonesia di Yogyakarta menemukan 26,35% sekitarnya untuk membina kesehatan
dari 846 peristiwa pernikahan telah melakukan reproduksi remaja, sekitar 10 SMA dan SMK
hubungan seksual sebelum menikah dimana di kota bandung yang bergabung dengan PKBI
50% diantarannya menyebabkan rata – rata mereka mempunyai masalah dalam
kehamilan.Pada tanggal 12 Oktober 2000 hal kesehatan reproduksi khususnya kehamilan
pemerintan membuat kesepakatan atau tidak diinginkan yang angka kejadianya
peraturan bahwa bidan harus mendukung bermacam macam.
program Making Pregnancy Safer atau MPS, Data dari guru bimbingan konseling
sebagai sebagai bagian dari Safe didapatkan data siswa SMK9 Bandung di
Motherhoodyang merupakan dari streategi Kota Bandung yang mengalami Kehamilan
pembangunan kesehatan masyarakat yang Tidak Diinginkan tahun ajaran 2010-2015
berorientasi pada Indonesia sehat. Program yaitu tahun 2010 sejumlah 1 kasus, tahun 2011
SM dan MPS ini mempunyai arti yang sama sejumlah 6 kasus, tahun 2012 sejumlah 1
yaitu mengurangi beban kepada masyarakat kasus, tahun 2013 sejumlah 2 kasus dan tahun
yang sakit serta melindungi hak asasi manusia 2014 sejumlag 4 kasus dan pada tahun 2015
dan hak menusia untuk bereproduksi sesuai sejumlah 11 kasus, artinya angka insidensi
dengan hak masyarakat dengan persalinan dan kehamilan tidak diinginkan terdapat jumlah
kehamilan yang sebenarnya masyarakat tidak yang cukup tinggi di setiap tahunnya, selain
memerlukan (Gerungan, W, A 2004). itu siswa SMK9 Bandung mengatakan dari
Suatu organisasi di jawa barat yang sekolahnya sampai saat ini masih kurang
bernama PKBI selalu memberikan dan dalam memberikan pendidikan kesehatan
menyediakan fasilitas dan pelayanan kepada reproduksi yaitu yang berkaitan dengan seks
remaja yang mengalami kehamilan tidak bebas yang mengakibatkan kehamilan tidak
diinginkan secara eksklusif dan intensif diinginkan.
memberikan pengarahan . PKBI (Perkumpulan Berdasarkan hasil studi pendahuluan
Keluaraga Berencana Indonesia) Jawa Barat yang telah dilakukan di SMK9 Bandung pada
yang bertempat di Kota Bandung, menangani tanggal 29 Mei 2015 didapatkan bahwa siswi
kasus kehamilan tidak diinginkan diperkirakan di SMK9 Bandung belum mendapatkan
setiap tahunnya kurang lebih 200 kasus. pendidikan seks di sekolah dan angka
Kehamilan Tidak Diinginkan di Klinik Teratai kehamilan tidak diinginkan cukup tinggi yaitu
Bandung tahun 2012 adalah 217 orang dari mencapai angkat tertinggi yaitu 11 kali dalam
650 wanita hamil yang melakukan konseling satu tahun, berdasarkan hasil wawancara yang
www.jurnalibi.org 76
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
telah dilakukan oleh peneliti didapatkan 9 dari terdiri atas kelompok homogen atau berstata
12 orang siswi yang ditemui mengatakan secara proportional (Gunarsa, Singgih &
bahwa mereka belum pernah mendapatkan Gunarsa, Yulia, 2008).
pendidikantentangkehamilan tidak diinginkan, Instrumen penelitian kuantitatif berupa
mereka mengatakan informasi yang kuesioneryang terdiri dari 5 kelompok
didapatkan mengenai seksual hanya dari teman pertanyaan yaitu lingkungan sekolah,
sebaya, dari internet dan film porno sehingga dukungan keluarga, teman sebaya dan
peneliti tertarik untuk meneliti remaja tengah pengetahuan. Skala yang digunakan untuk
yaitu rentan usia 15-17 tahun.Menurut salah menilai hasil jawaban responden pada
satu guru bimbingan konseling kebanyakan kelompok pertanyaan lingkungan sekolah,
siswa yang bersekolah di SMK9 Bandung dukungan keluarga, teman sebaya dan perilaku
rata-rata beralamat di daerah Bandung remaja dalam pencegahan kehamilan tidak
pinggiran seperti Kiaracondong, Cicadas, dan diinginkan yaitu semantic differensial scale
Kopo dimana daerah tersebut merupakan yang dapat mengukur sikap dan pendapat
kawasan pemukiman dan beberapa wilayah seseorang mengenai fenomena sosial.
juga terdapat lokalisasi. Sedangkan guttman scale digunakan
Berdasarkan data tersebut, peneliti untuk kelompok pertanyaan pengetahuan yang
mengambil penelitian dengan judul Pengaruh memperlihatkan jawaban yang jelas dan tegas.
lingkungan sekolah, dukungan keluarga, Dengan menggunakan kuesioner yang diisi
teman sebaya danpengetahuan remaja dalam langsung oleh responden yang sebelumnya
pencegahan kehamilan tidak diinginkan. diuji validitas dan reliabilitasnya. Data
sekunder diperoleh dari data guru bimbingan
METODE konseling yang mendukung penelitian ini dan
data primer diperoleh dari siswa yang mengisi
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang dibagikan secara random.
penelitian kuantitatifdengan rancangan Variabel lingkungan sekolah memiliki
penelitian cross sectional (potong lintang), indikator pengembangan diri, tempat
dilakukan pada bulan Januari 2016. Populasi bersisialosasi dan melatih kemandirian.
dalam penelitian ini siswa kelas X, XI dan XII Variabel dukungan keluarga adalah sebuah
sebanyak 1350 orang yang berada di SMK 9 proses yang terjadi sepanjang masa. Sifat dan
Bandung, dengan diambil sampel sesuai alat jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-
analisis yang digunakan yaitu Structutal tahap kehidupan.
Equation Modelling (SEM), penentuan jumlah Dukungan keluarga dapat berupa
sampel yang representative adalah 30-60, dukungan sosial internal, seperti dukungan
maka ukuran sampel dalam penelitian ini dari suami, istri atau dukungan dari saudara
ditetapkan sebanyak 90 responden. Teknik kandung, dan dapat juga berupadukungan
sampel pada penelitian ini menggunakan keluarga eksternal bagi kieluarga inti.
tehnik stratified random sampling, dengan Dukungan keluarga membuat keluarga mampu
kriteria inkulusi adalah siswa laki-laki maupun berfungsi dengan berbagai kepandaian dan
perempuan kelas X, XI, XII yang bersedia akal.
menjadi responden (Gunarsa, Singgih & Variabel pengetahuan adalah
Gunarsa, Yulia, 2008). pemahaman dari pengamatan akal dan
Dalam penelitian ini cara pengambilan penginderaan terhadap objek tertentu.Variabel
sampel menggunakan teknik sampling teman sebaya memiliki indikator membantu
stratified random sampling yaitu suatu cara peran sosial, pembentukan moral dan
pengambilan sampel yang digunakan bila pemberi/sumber informasi. Alat analisis data
anggota populasinya tidak homogen yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah
www.jurnalibi.org 77
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
Structural Equation Modeling (SEM) multivariat yang lainnya tidak memadai untuk
SmartPLS 2.0. Model analisis jalur semua digunakan.
variabel laten dalam PLS terdiri dari beberapa Berdasarkan hasil penelitian yang
set hubungan: dilakukan pada 90 responden ditemukan
1) Outer model yang menspesifikasikan bahwa mayoritas responden adalah siswi
hubungan antara variabel laten dengan perempuan sebanyak 65,6%, dengan usia 16
indikatornya atau variabel manifestnya tahun sebanyak 80,0%.
(measurement model), diukur dengan Berdasarkan distribusi kisaran jawaban
melihat convergent validity dan pervariabel diperoleh skor rentang variabel
discriminant validity. Convergent validity perilaku remaja memiliki kisaran jawaban
dengan nilai loading 0,5-0,6 dianggap responden antara 48-75 dengan rata-rata 45
cukup, untuk jumlah indikator dari dan standar deviasi 7,990. Variabel lingkungan
variabel 3-6, sedangkan discriminant sekolah memiliki kisaran jawaban responden
validity direkomendasikan nilai AVE lebih antara 48-75 dengan rata-rata 45 dan standar
besar dari 0,5 dan juga dengan melihat deviasi 7,919. Variabel dukungan keluarga
weight relation dimana nilai kasus dari memiliki kisaran jawaban responden antara
veriabel laten tetap diestimasi. 49-75 dengan rata-rata 45 dan standar deviasi
2) Inner model yang spesikikasinya 7,718.Variabel teman sebaya memiliki kisaran
hubungan antara variabel laten diukur jawaban.responden antara 48-75 dengan rata-
dengan menggunakan Q-Square predictive rata 45 dan standar deviasi 8,043. Variabel
relevance dengan rumus Q2 = 1-(1- ). pengetahuan memiliki kisaran jawaban
Penyajian hasil penelitian disusun responden antara 11-15 dengan rata-rata 7,5
berdasarkan sistematika yang dimulai dengan dan standar deviasi 1,310.
gambaran analisis univariat, bivariat untuk Gambar 1 Setelah frekuensi dan profil
mendapatkan distribusi frekuensi variabel responden didapatkan kemudian diolah dengan
eksogen dan endogen dan di akhir penelitian program smart PLS 2.0 dari data yang
ini diberikan gambaran analisis Structural terkumpul output smart PLS 2.0 untuk
Equation Modelling (SEM) untuk menjelaskan Loading Factor memperlihatkan bahwa besar
hubungan yang kompleks dari beberapa nilai t statistik dari semua indikator terhadap
variabel yang diuji di dalam penyajian data. varibellatent > 1,96,sehingga dapat dikatakan
bahwa blok indikator berpengaruh positif dan
HASIL signifikan untuk merefleksikan
variabelnya.Evaluasi outer model
Hasil dari penelitian ini disusun menghasilkan nilai loading factor (convergent
berdasarkan sistematika, dimulai dengan validity). Cross loading akar AVE serta nilai
gambaran analisis univariat yang bertujuan Composite Reliability. sehingga menunjukkan
untuk mendapatkan distribusi frekuensi blok indikator berpengaruh positif dan
variabel eksogen dan endogen. Pada akhir signifikan untuk merefleksikan variabelnya.
penelitrian ini diberikan gambaran analisis Model structural (Inner Model) dapat
SEM (Structural Equation Model) yang dievaluasi dengan melihat uji nilai R-Square,
bertujuan untuk menjelaskan hubungan yang hipotesis T-Statistik, pengaruh variabel
kompleks dari variabel yang diuji dalam langsung dan tidak langsung serta Predictive
penelitian ini, sehingga penggunaan tekhnik Relevance (Q-Square).
Evaluasi Inner Model
www.jurnalibi.org 78
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-
3441
eISSN 2477-
345X
www.jurnalibi.org 79
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
Tabel 2 Nilai Path Coeffisients/Rho dan Persentase Pengaruh Antar Variabel Terhadap
Variabel Perilaku Pencegahan KTD
www.jurnalibi.org 80
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
berarti bahwa lingkungan sekolah mempunyai Asumsi yang dapat dibuat oleh
pengaruh yang cukup kuat terhadap perilaku peneliti adalah terdapat hubungan yang
remaja.Karena secara teori salah satu signifikan antara lingkungan sekolah dengan
lingkungan yang terbukti berperan dalam perilaku dalam pencegahan KTD, karena
kepribadian murid adalah sekolah. lingkungan sekolah banyak memberikan
Hasil nilai T-statistik juga informasi mengeani reproduksi dan masalah
memperlihatkan hasil 2,359 > 1,96 pada α pribadi maupun dalam berpacaran dan sangat
=0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,227. mempengaruhi perilaku remaja dalam
Yang memiliki arti bahwa lingkungan sekolah pencegahan KTD.
memberikan pengaruh yang baik terhadap Pengaruh dukungan keluarga terhadap
perilaku pencegahan KTD pada remaja perilaku remaja dalam pencegahan KTD
mengenai cara mendapatkan informasi Hasil penelitian memperlihatkan
mengenai kesehatan reproduksi. bahwa dukungan keluarga berpengaruh
terhadap perilaku remaja dalam pencegahan
Lingkungan sekolah mempunyai KTD sebesar 0,246.Dukungan keluarga
pengaruh yang cukup kuat pada remaja. membuat keluarga mampu berfungsi dengan
Sekolah adalah lingkungan pendidikan berbagai kepandaian dan akal, sebagai akibat,
sekunder bagi remaja yang sudah bersekolah, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi
lingkungan yang setiap hari dimasuki selain keluarga (Mar'at, S 2008).
lingkungan rumah. Umumnya remaja SMA Nilai T-Statistik 3,787 > 1,96 pada α
menghabiskan waktu 7 jam di sekolahnya. = 0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,246.
Hal ini berarti gampir sepertiga waktunya Hal tersebut dapat diartikan bahwa dukungan
dihabiskan di sekolah, maka dapat dilihat keluarga memberikan pengaruh baik terhadap
bahwa sekolah memiliki pengaruh yang perilaku pencegahan KTD.
cukup besar untuk perkembangan jiwa remaja Hasil penelitian sejalan dengan
(Gunarsa, Singgih & Gunarsa, Yulia 2008). penelitian yang dilakukan oleh Crismis
Hasil penelitian tersebut sejalan Novalida Ginting mengenai hubungan fungsi
dengan penelitian yang dilakukan oleh keluarga dan kejadian kehamilan tidak
Omiyati Fatimah dengan hasil bahwa terdapat diinginkan pada remaja dengan p < 0,05.
hubungan yang bermakna antara pendidikan Terbukti bahwa keluarga mempuyai pengaruh
kesehatan reproduksi melalui muatan lokal terhadap angka kejadian KTD (Monks, 2009).
sekolah dengan pengetahuan pencegahan Teman-teman dan kelompok teman
kehamilan yang tidak diinginkan (ρ=0,000). sebaya memberikandorongan bagi remaja
Sehingga lingkungan sekolah dapat menjadi untuk mengambil peran dan tanggung jawab
metode untuk peningkatan pengetahuan baru mereka. Dorongan yang diperoleh
remaja mengenai kesehatan reproduksi remaja dari teman-teman sebaya mereka ini
(Monks, 2009). akanmenyebabkan berkurangnya
Penelitian Sri Hazanah dengan uji chi ketergantungan remaja pada dorongan
square juga memperlihatkan bahwa ada keluarga mereka (Notoadmodjo, S 3003).
hubungan yang bermakna antara peran Berdasarkan hasil penelitian, asumsi
pendidik dan sikap remaja dalam upaya peneliti bahwaada hubungan yang signifikan
pencegahan KTD melalui pendidikan seks antara dukungan keluarga dengan perilaku
yang telah diberikan sehingga dapat dalam pencegahan Kehamilan Tidak
meningkatkan pengetahuan dalam melindungi Diinginkan (KTD), karena dukungan keluarga
diri dari risiko perilaku seks tidak sehat banyak memberikan informasi mengenai
seperti KTD (Hidayat, A 2009). kesehatan reproduksi dan masalah pribadi
maupun dalam berpacaran dan sangat
www.jurnalibi.org 81
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
www.jurnalibi.org 82
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
pengetahuan memberikan pengaruh yang baik pengetahuan sendiri merupakan domain yang
terhadap perilaku pencegahan KTD. sangat penting dalam terbentuknya suatu
Pengetahuan sendiri merupakan tindakan. Dengan demikian terbentuknya
domain yang sangat penting dalam perilaku terhadap seseorang karena adanya
terbentuknya suatu tindakan. Dengan pengetahuan yang ada pada dirinya
demikian terbentuknya perilaku terhadap terbentuknya suatu perilaku baru.
seseorang karena adanya pengetahuan yang Pengaruh lingkungan sekolah terhadap
ada pada dirinya terbentuknya suatu perilaku pengetahuan
baru, terutama yang ada pada orang dewasa Hasil penelitian ini memperlihatkan
dimulai pada domain kognitif (Salvin bahwa lingkungan sekolah berpengaruh
Williams dan Bernd, 1999). terhadap pengetahuan. Nilai uji terhadap
Hasil tersebut sejalan dengan koefisien parameter antara variabel
penelitian yang dilakukan oleh Karnasih lingkungan sekolah memiliki pengaruh positif
Tjiptaningrum di Jakarta mengenai hubungan dan signifikan terhadap variabel pengetahuan
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dan dengan nilai T-Statistik 2,665> 1,96 pada α =
pencegahan perilaku hubungan seksual 0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,187.
pranikah dengan menggunakan desain Dapat diartikan bahwa lingkungan sekolah
penelitian cross sectional didapatkan memberikan pengaruh yang baik terhadap
hubungan antara pengetahuan kesehatan pengetahuan.
reproduksi dengan pencegahan perilaku Peranan sekolah dalam
hubungan seksual pranikah (RP=1,3 ; perkembangan sosial anak lebih sulit
ρ=0,03). dilakukan secara terinci seperti yang dapat
Penelitian yang dilakukan oleh dilakukan pada keluarga-keluarga justru
Rahma Kusuma Dewi yang dilakukan di karena kesulitan dalam menentukan apakah
mahasiswi program studi kebidanan mengenai pengaruh itu hanya disebabkan keadaan-
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi keadaan di sekolah atau pengaruh tersebut
dan perilaku pencegahan kehamilan tidak turut ditentukan pula oleh berbagai macam
diinginkan dengan menggunakan desain Jenis keadaan di keluarga anak yang bersangkutan
penelitian cros sectionaldidapatkan hasil (Statsdefault, 2008).
terdapat hubungan antara fungsi keluarga Penelitian yang dilakukan oleh Benita
terhadap kejadian KTD dengan hasil analisis Widya Rena yang dilakukan di SMP Kristen
menunjukkan bahwa Prevalensi mahasiswi Gergaji mengenai pengaruh penyuluhan
kebidanan yang mempunyai pengetahuan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan
tentang kesehatan reproduksi tinggi reproduksi pada remaja siswa dengan
mempunyai perilaku pencegahan kehamilan menggunakan desain Jenis penelitian quasi
tidak diinginkan yang positif 2,82 kali di experimen pre-test and post-test
banding mahasiswi kebidanan yang monequivalent control groupdidapatkan hasil
mempunyai pengetahuan rendah (OR= 2,82; terdapat perbedaan tingkat pengetahuan
CI 95%= 1,16-6,86). Dari analisis kualitatif (p<0,01). Perbedaan tingkat pengetahuan
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja yang bermakna ada pada topik anatomi dan
yang tinggi saja tidak cukup untuk melakukan fisiologi kesehatan reproduksi, cara
perilaku pencegahan kehamilan tidak memelihara kesehatan organ reproduksi, serta
diinginkan. penyakit menular seksual (PMS) dan
Asumsi peneliti terhadap hasil HIV/AIDS dengan nilai p masing-masing
penelitian adalah bahwa ada hubungan yang 0,028;0,022 dan 0,013 secara berurutan.
signifikan antara pengetahuan dengan Analisis dalam penelitian ini
perilaku dalam pencegahan KTD, karena menunjukkan ada hubungan yang signifikan
antara lingkungan sekolah dengan
www.jurnalibi.org 83
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
www.jurnalibi.org 84
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
pengetahuan, karena dukungan keluarga (0,703) dan signifikan ((p) 0,000) antara
banyak memberikan informasi mengenai lingkungan pergaulan dan tingkat
kesehatan reproduksi dan masalah pribadi pengetahuan kesehatan reproduksi dengan
maupun dalam berpacaran dan sangat sikap seks bebas remaja. Hasil uji statistik
mempengaruhi pengetahuan. regresi berganda diketahui persamaan Y =
Pengaruh lingkungan sekolah terhadap 10,237 + 0,593 X1 + 1,165 X2 dengan nilai
teman sebaya keberartian F 23,005 dan sumbangan efektif
Hasil penelitian ini memperlihatkan sebesar 49,50%.Kesimpulannya, terdapat
bahwa lingkungan sekolah berpengaruh hubungan lingkungan pergaulan dan tingkat
terhadap teman sebaya. Nilai uji terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi dengan
koefisien parameter antara variabel teman sikap seks bebas, semakin mendukung
sebaya memiliki pengaruh positif dan lingkungan pergaulan dan tingkat
signifikan terhadap variabel pengetahuan pengetahuan kesehatan reproduksi, maka
dengan nilai T-Statistik 10,214> 1,96 pada α semakin tidak setuju sikap seks bebas pada
= 0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,741. remaja (Soetjinigsih, 2007).
Dapat diartikan bahwa teman sebaya Asumsi peneliti terhadap penelitian
memberikan pengaruh yang baik terhadap tersebut bahwa teman sebaya berkontribusi
lingkungan sekolah. mempengaruhi lingkungan sekolah. karena
Teman dan sahabat memiliki teman sebaya banyak memberikan informasi
perbedaan, walaupun keduanya merupakan mengenai kesehatan reproduksi dan masalah
orang lain yang berhubungan dengan pribadi maupun dalam berpacaran dan sangat
individu. Seseorang teman memiliki mempengaruhi lingkungan sekolah.
hubungan emosional yang dekat, dengan Pengaruh dukungan keluarga terhadap
sahabat. Tetapi hubungan yang ditandai teman sebaya
dengan kepentingan sepihak tidak akan Hasil penelitian ini memperlihatkan
bertahan lama. Lain halnya dengan sahabat bahwa dukungan keluarga berpengaruh
yang yang sejati akan memiliki kedekatan terhadap teman sebaya. Nilai uji terhadap
secara emosional (emotional attachment) koefisien parameter antara variabel teman
dengan individu yang dipercayainya. Karena sebaya memiliki pengaruh positif dan
dipercaya, seorang sahabat akan mau menjadi signifikan terhadap variabel pengetahuan
tempat pencurahan perasaan baik suka dengan nilai T-Statistik 3,500> 1,96 pada α =
maupun duka dari sahabatnya. Hubungan 0,05 atau CI 95% dengan besaran 0,254.
akrab tersebut bukan sekedar basa-basi yang Dapat diartikan bahwa teman sebaya
nampak dari luar saja, tetapi keakraban memberikan pengaruh yang baik terhadap
tersebut merupakan cerminan dari sifat dukungajn keluarga.
ketulusan hati (Soekanto, Soerjono 2009). Meskipun selama masa remaja
Penelitian yang dilakukan oleh Apri kelompok teman sebaya memberikan
Sulistianingsih yang dilakukan pada reaja pengaruh yang besardalam pergaulan remaja,
mengenai hubungan lingkungan pergaulan namun orang tua tetap selalu memainkan
dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan peranan yang penting dalam kehidupan
reproduksi dengan sikap seks bebas pada remaja itu sendiri. Hal ini karena antara dua
remaja dengan menggunakan pendekatan cros hubungan dengan orang tua dan hubungan
sectionaldidapatkan hasil Uji hipotesis dengan teman sebaya memberikan
menggunakan analisis korelasi product pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan yang
moment dan regresi ganda dengan berbeda dalam perkembangan remaja.
menggunakan bantuan komputer program (Sulistianingsih, A 2010).
SPSS versi 17. Hasil analisis data
menunjukkan adanya korelasi yang kuat
www.jurnalibi.org 85
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
www.jurnalibi.org 86
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
www.jurnalibi.org 87
Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 5 No. 01, Jan 2018 pISSN 2477-3441
eISSN 2477-345X
www.jurnalibi.org 88