Anda di halaman 1dari 10

Pemahaman tentang Artikel

BAB I
PEMAHAMAN TENTANG ARTIKEL

Sebagai salah satu tugas akhir dalam menempuh gelas


kesarjanaan Strata 1 (S1), seorang mahasiswa saat ini bukan hanya wajib
melakukan kegiatan penelitian, tetapi juga harus mampu menulis artikel
dari hasil penelitian tersebut. Artikel sebagai sebuah karya tulis,
sebenarnya seringkali dapat dibaca dan dipelajari dari jurnal atau media
cetak (misalnya koran, tabloid), bahkan saat ini sudah tersebar luas
berbagai jenis artikel melalui internet. Persoalannya, meskipun tulisan
tentang artikel sudah tersebar luas melalui berbagai media, tetapi tidak
semua mahasiswa dapat mewujudkan gagasannya secara mudah dalam
bentuk artikel. Hal ini dikarenakan penulisan artikel membutuhkan
latihan-latihan secara terus menerus, fokus perhatian, dan ketekunan.
Oleh karena itu, mahasiswa perlu memahami tentang cara dan strategi
penulisan artikel. Selain itu, mahasiswa perlu memahami tentang
pengertian artikel dan istilah lain yang terkait, tantangan dalam menulis
artikel, dan masalah-masalah yang dihadapi dalam menulis artikel,
seperti yang akan dijelaskan pada bagian (bab 1) berikut ini.

A. Makalah, Paper dan Artikel


Sebelum berlatih untuk menulis sebuah artikel, sebaiknya
mahasiswa perlu memahami tentang artikel terlebih dahulu. Perlu
dipahami bahwa wujud artikel hasil karya ilmiah tidak sama dengan
laporan hasil penelitian resmi. Perbedaan tersebut terlihat pada jumlah
halaman beserta susunan sistematika, dan prosedur penulisannya,
meskipun terkadang bagian konten (isi) yang ditulis sama. Jumah
halaman artikel tentu lebih ringkas dibanding dengan jumlah halaman

1
Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

laporan penelitian lengkapnya. Susunan sistematika artikel juga tidak


tersusun lengkap seperti penulisan laporan penelitian. Mengenai
perbedaan ini dapat dikaji pada bab 2.
Berkaitan dengan karya tulis mahasiswa, ada beberapa istilah
yang yang berkaitan dengan tugas-tugas mahasiswa selama
menyelesaikan studinya. Selama mengenyam perkuliahan, biasanya
mahasiswa juga diberi tugas untuk menyelesaikan makalah atau paper.
Bahkan saat ini, dalam menyesaikan studinya, mahasiswa juga wajib
menyusun artikel, khususnya berupa artikel ilmiah. Hasil penyusunan
artikel tersebut harus dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, atau
dipresentasikan dalam seminar sehingga terpublikasikan dalam bentuk
prosiding (yang memiliki ISBN atau Indeks Series Book Number).

1. Makalah
Seperti yang dijelaskan di atas, selain tugas berupa artikel,
mahasiswa biasanya dalam mengikuti suatu matakuliah juga
mengerjakan tugas berupa penyusunan makalah. Makalah adalah karya
tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu
yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang
logis dan objektif. Makalah tersebut ditulis untuk disajikan dalam forum
ilmiah atau tugas-tugas terstruktur.
Makalah merupakan naskah yang sistematik dan utuh yang
berupa garis-garis besar (outlines) mengenai suatu masalah, dan ditulis
dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan tertentu, baik itu
menguraikan pendapat, gagasan maupun pembahasan dalam rangka
pemecahan masalah tersebut. Meskipun tanpa ada kesapakatan tata
tulis tertentu dalam penyusunan makalah, tetapi si penulis perlu
menguraikan gagasannya secara sistematis (‘runtut’) sehingga dapat
dengan mudah dicerna oleh si pembaca. Selain itu, isi tulisan dalam
makalah diharapkan utuh, artinya keseluruhan gagasan beserta landasan
teoritisnya telah diuraikan dalam makalah tersebut.

2
Pemahaman tentang Artikel

Isi makalah dapat ditulis sebagai kajian dari suatu disiplin ilmu,
tetapi juga bisa dari berbagai disiplin ilmu. Sistematika makalah pada
umumnya pada bagian awalnya penulis menguraikan (menjelaskan)
pentingnya masalah tersebut untuk dibahas atau diatasi. Selanjutnya
penulis juga perlu menjelaskan bagaimana dan pentingnya cara untuk
mengatasi masalah yang dimaksud. Dukungan teroritis (berdasar
pandangan para ahli yang terkait) maupun empiris dengan adanya data-
data hasil survey perlu disertakan untuk menekankan kebenaran
pandangan penulis.

2. Paper
Selain tugas berupa makalah seperti yang sudah dijelaskan di
bagian depan, seringkali dalam dunia pendidikan tinggi dijumpai ada
istilah paper. Paper sebenarnya juga sebagai sebutan khusus untuk
makalah di kalangan para akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya
dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan
jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Paper merupakan wujud tugas berupa
karya tulis ilmiah saat menyelesaikan perkuliahan. Dengan demikian,
makalah sebenarnya identik pula dengan paper.
Biasanya makalah juga disampaikan dalam forum ilmiah, seperti
seminar, diskusi. Sedangkan paper sebagai tugas yang disusun dalam
mengikuti suatu perkuliahan, terkadang tanpa diikuti dengan adanya
seminar atau diskusi pada saat perkuliahan tersebut berlangsung
maupun pada acara formal seperti seminar ilmiah. Paper yang sudah
disusun mahasiswa biasanya dikumpul dan hanya direview oleh dosen
tanpa disertai adanya presentasi.

3. Artikel
Artikel merupakan karya tulis seseorang atau beberapa orang
yang dirancang untuk dimuat dalam suatu jurnal atau terbitan tentang
kumpulan dari beberapa artikel, yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau

3
Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

ditetapkan. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia (ensiklopedia bebas),


artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu
yang dibuat untuk dipublikasikan (antara lain dalam koran, majalah,
buletin) dan bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang
dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. (https://id.wikipedia.org/
wiki/Artikel).
Tata urut atau sistematika dan format artikel selalu mengikuti
aturan yang sudah disepakati dalam jurnal atau terbitan yang dimaksud.
Bahkan, bentuk dan panjang tulisan juga harus mengikuti pedoman
dalam jurnal atau terbitan tersebut.
Baik makalah atau paper maupun artikel ilmiah, selalu disertai
dengan dukungan kepustakaan atau teori yang relevan. Dukungan
kepustakaan tersebut diwujudkan dengan penulisan kutipan di dalam
bagian isi, dan sumbernya ditulis pada bagian daftar pustaka. Hal ini
dimaksud untuk mendasari secara rasional gagasan, tulisan atau
penelitian si penulis.

B. Menulis Artikel: Suatu Tantangan


Bagi personil yang berkecimpung dalam dunia pendidikan –
termasuk mahasiswa - kegiatan penulisan artikel ilmiah seharusnya
bukanlah hal yang asing. Penulisan artikel ilmiah dalam jurnal saat ini
merupakan suatu tuntutan bagi mahasiswa. Sebelum menyandang gelar
sarjana, mahasiswa diwajibkan mewujudkan hasil penelitiannya dalam
bentuk artikel ilmiah yang dimuat di jurnal ilmiah atau dapat diakses
melalui internet. Namun, suatu kenyataan yang tidak dapat kita pungkiri
adalah tidak sedikit mahasiswa bahkan para dosen yang mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan karya-karya tulis ilmiahnya. Fenomena ini
juga banyak dialami oleh para guru, terutama guru yang sudah mencapai
golongan IV A karena persyaratan utama yang harus dipenuhi untuk
kenaikan golongan berupa bukti fisik berupa karya tulis ilmiah yang
sudah diterbitkan (a.l. PTK/PTBK) belum dapat disediakan.

4
Pemahaman tentang Artikel

Menurut pemahaman penulis, ada berbagai kendala yang sering


dihadapi baik oleh mahasiswa, guru, maupun dosen berkaitan dengan
penulisan karya ilmiahnya. Permasalahan yang dihadapi antara lain
berupa:
1) Kesibukan dalam menunaikan tugas pengajaran atau kuliah
Tidak sedikit dosen maupun guru yang ‘miskin’ karya tulis
menyatakan bahwa ‘miskinnya’ karya tulis sebagai akibat terlalu
penatnya (sibuknya) melakukan tugas pengajaran. Tentu hal ini
dapat dipahami jika yang bersangkutan tidak mengagihkan sama
sekali waktu untuk menulis. Jika dosen ‘miskin’ karya tulis, maka
hal ini sangat disayangkan, karena tugas dosen bukan hanya
pada bidang pengajaran, tetapi harus melaksanakan tugas
TriDharmanya secara seimbang. Perlu diingat bahwa tugas dosen
sebenarnya menekankan pada penyusunan karya tulis di
bidangnya.
Begitu pula mahasiswa, saat ini sangat jarang ditemui mahasiswa
yang menyibukkan diri untuk membaca buku dan belajar, apalagi
menulis suatu artikel. Banyak waktu (kesempatan) yang setiap
harinya dibuang percuma, karena hanya digunakan untuk
kegiatan di luar belajar. Oleh karena itu, sebaiknya guru, dosen
maupun mahasiswa perlu mengagihkan waktunya untuk
membaca dan atau menulis, misalnya 1 jam kegiatan membaca
dan atau menulis selama 1 hari.
2) Kurangnya kemauan (‘greget’) untuk menulis
Faktor utama sebagai penghambat untuk menulis adalah belum
adanya kemauan (‘greget’) untuk menulis. Hal ini terjadi karena
belum disadarinya (dipahaminya) pentingnya (manfaat) karya
tulis bagi diri sendiri maupun orang lain.
Pada umumnya, modal berupa kemampuan menulis sudah
dimiliki oleh setiap insan akademik. Persoalannya, banyak insan
akademik yang justru menghindari untuk menulis yang bersifat
ilmiah. Kondisi (masalah) semacam ini membutuhkan motivasi

5
Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

dari para dosennya, khususnya dosen wali. Bekal berupa


pemahaman dan dorongan untuk menulis artikel perlu diberikan
oleh dosen wali. Melalui berkembangnya pemahaman
pentingnya untuk menulis ilmiah, diharapkan dapat
menumbuhkan kemauan untuk menulis.
3) Sulitnya Menemukan Ide (Bahan) untuk Menulis
Kelancaran seseorang untuk menulis seringkali karena didorong
sudah banyaknya ide atau gagasan yang sudah terkumpul untuk
mau diwujudkan dalam karya tulis. Persoalannya, bagaimana
agar seseorang dapat memiliki banyak gagasan.
Perlu disadari bahwa munculnya suatu gagasan tidak secara
otomatis dengan sendirinya ketika dibutuhkan, tetapi karena
banyak pengalaman atau pengetahuan, atau karena banyak
membaca. Seseorang yang senang melakukan petualangan
biasanya juga memiliki banyak pengalaman. Begitu pula
seseorang yang banyak membaca, maka juga memiliki
pengetahuan yang banyak juga. Oleh karena itu, sebaiknya
sebelum menulis, mulailah dengan banyak membaca.
4) Sulitnya Memulai Menulis
Bagi seseorang yang tidak atau belum terbiasa menulis, biasanya
memulai menulis merupakan hal yang sulit. Menulis tidak harus
ketika ada tugas baru melakukan kegiatan menulis, tetapi bisa
dilakukan ketika ada keinginan (dorongan) yang memang ingin
menulis suatu gagasan. Mulailah menulis dengan suatu gagasan
tersebut, meskipun hanya berupa gagasan atau pikiran kecil saja,
pada suatu buku yang bisa dibawa.
Jika suatu gagasan atau data (informasi) yang sudah ditulis
sudah cukup banyak maka sudah menjadi bahan untuk menulis
suatu artikel. Menulis bagian demi bagian yang awalnya terpisah
tersebut – tetapi tetap memiliki keterkaitan - dapat dirangkai
menjadi satu bagian. Hasil penulisan dari rangkaian berbagai
informasi tersebut sering disebut sebagai Interim Report.

6
Pemahaman tentang Artikel

C. Manfaat Menulis Ilmiah


Selain sebagai kegiatan yang wajib dilakukan mahasiswa,
kegiatan menulis karya ilmiah atau artikel ilmiah juga memberikan
banyak manfaat bagi mahasiswa maupun orang lain, khususnya insan
akademik. Beberapa manfaat menulis ilmiah bagi mahasiswa antara lain:
1. Mendorong untuk giat membaca
Seperti yang telah diuraikan di depan, bahwa kemampuan menulis
perlu diawali dengan banyak membaca, agar bahan (informasi) hasil
membaca tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bekal untuk
memperdalam isi tulisan. Jika seseorang ingin menulis maka
didahului oleh kegiatan membaca. Oleh karena itu, kegiatan menulis
artikel akan mendorong seseorang untuk banyak membaca sebagai
upaya memperkaya bahan yang akan ditulisnya.
2. Mengkomunikasikan gagasan atau pikiran
Manfaat dan sekaligus sebagai tujuan menulis adalah untuk
mengkomunikasikan suatu gagasan atau pikiran atau bahkan temuan
dari si penulis kepada orang lain. Hal-hal apa saja yang ada dalam
pikiran atau temuan penulis perlu diinformasikan kepada para
pembaca melalui karya tulisnya. Melalui karya tulis tersebut maka
gagasan atau pikiran si penulis dapat diinformasikan secara efektif
pada banyak orang.
3. Berlatih berpikir sistematis
Sebuah karya tulis yang ditulis secara sistematis apalagi dengan
bahasa yang baku akan memudahkan pembaca untuk mencernanya.
Sebaliknya tulisan yang tidak sistematis atau melompat lompat
bahasannya, maka menyulistkan bagi pembaca untuk mencernanya.
Oleh karena itu, diharapkan seorang penulis selalu terdorong untuk
berlatih berpikir secara sistematis agar hasil karya tulisnya dapat
dengan mudah dicerna oleh para pembaca. Ha ini juga senada
dengan pandangan Sulasmono (dalam Soesilo, 2013) yang menyata-

7
Penulisan Artikel Ilmiah: Tuntunan bagi Mahasiswa

kan bahwa salah satu manfaat bagi mahasiswa dalam menyusun


karya tulis adalah belajar dan berlatih tertib pikiran.
Selain memiliki manfaat seperti yang dijelaskan di depan, menulis
artikel, khususnya artikel ilmiah menurut Sulasmono (dalam Soesilo,
2013) juga sebagai legitimasi keintelektualitaan akademiknya. Hal ini
terkait bahwa hasil karya ilmiah mahasiswa merupakan salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan studi S1. Biasanya hasil karya ilmiah
tersebut dilakukan sebelum mengakhiri masa kuliahnya.

8
Pemahaman tentang Artikel

Tugas
1. Jelaskan perbedaan dan kesamaan antara makalah, paper, dan
artikel!
2. Jelaskan dua hal yang sering menghambat anda dalam
menyelesaikan karya tulis anda, dan jelaskan pula solusinya!
3. Menurut anda, jelaskan 2 manfaat yang anda peroleh jika anda sudah
menyelesaikan (memilki pengalaman menyusun) karya tulis?

Anda mungkin juga menyukai