ABSTRACT
This practicum is carried out to identify how the symptoms of attack caused
by armyworm pests and then calculate the intensity of the attack caused by the
PENDAHULUAN
Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu hama yang sangat
merugikan bagi petani. Hama ini dilaporkan dapat menyerang lebih dari 200 spesies
tanaman di antaranya cabai, timun, kubis, padi, jagung, tomat, buncis, tembakau,
terung, kentang, kacang tanah dan kacang kedelai. Hama S. litura dilaporkan tersebar
di Jepang, Cina, India, serta di berbagai negara di Asia Tenggara (Marwoto &
Suharsono, 2008; Razak et al., 2014).
Kehilangan hasil akibat serangan S. litura dapat mencapai 80%, bahkan gagal
panen apabila tidak dikendalikan (Marwoto & Suharsono, 2008). Pengendalian
terhadap serangga ini umumnya masih menggunakan insektisida kimia sintetik (Laoh
dkk., 2003; Razak et al., 2014), sehingga peluang terbentuknya strain-starin baru
yang lebih resisten semakin besar (Suharsono & Muchlish, 2010)
Untuk mengetahui jumlah atau tingkat keparahan serangan hama ulat gryak
ini maka dilakukan pengamatan untuk menganalisis gejala serangan yang
ditimbulkann dan menghitung tingkat keparahan yang disebabkan hama ini jika
menyerang lahan budidaya tanaman mentimun.
Keterangan :
I = intensitas serangan
4 = gejala mosaik atau belang berat dengan penciutan atau kelainan bentuk
daun
5 = gejala mosaik atau belang sangat berat dengan penciutan atau kelainan
bentuk daun yang parah, kerdil, atau mati.
HASIL
MASUKKAN DATA YANG DIPENUNTUN, YANG MUTLAK DAN TIDAK
MUTLAK.
Salah satu contoh gejala serangan Ulat Grayak (Spodoptera litura) pada daun
tanaman mentimun
PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengamatan gejala serangan ulat grayak pada tanaman
mentimun maka Langkah selanjutnya yaitu menghitung intensitas serangan
menggunakan rumus Mutlak dan Tidak Mutlak. Nilai N adalah 20 tanaman, nilai n
adalah 5, nilai Z adalah 5 dan Skala atau V adalah 0 = 0, 1 = 0, 2 = 1, 3 = 2, 4 = 1, 5 =
1. Setelah menghitung intensitas serangan mutlak hama ulat grayak diperoleh hasil
sebesar 25%, sedangkan untuk intensitas serangan hama yang tidak mutlak diperoleh
hasil sebesar 17%. Kondisi tanaman inang yang terserang hama ulat grayak ini
menampakkan tingkat keparahan yang bervariasi. Serangan ulat grayak ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, seperti kondisi iklim yang sangat cocok
untuk perkembangbiakan dan perbanyakan hama ini disamping itu juga banyaknya
jumlah makanan atau tanaman inang lainya (Polyfag) disekitar lahan budidaya
tanaman mentimun ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
serangan ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman mentimun (Cucumis sativus
L) menampakkan gejala serangan yang bervariasi sehingga memiliki tingkat
keparahan serangan yang beraneka ragam, hasil yang diperoleh setelah menghitung
intensitas serangan mutlaknya sebesar 25% dan intensitas serangan tidak mutlaknya
sebesar 17%.
DAFTAR PUSTAKA
Marwoto dan Suharsono. 2008. Strategi dan komponen teknologi pengendalian ulat
grayak (Spodoptera litura Fabricius) pada tanaman kedelai. Balai Penelitian
Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang. Jurnal Litbang
Pertanian 27 (4): 131-136.
LAMPIRAN
Lokasi pengamatan
BIODATA
NAMA LENGKAP :
NAMA PANGGILAN :
CITA-CITA :
HOBI :
MOTTO HIDUP :
STATUS :
SOSMED :
NO. HP :