Anda di halaman 1dari 7

INTENSITAS SERANGAN HAMA ULAT GRAYAK

(SPODOPTERA LITURA) PADA TANAMAN MENTIMUN


(CUCUMIS SATIVUS L)

Intensity Of Attacks By Armyworms (Spodoptera litura) On


Cucumber (Cucumis sativus L)

Muh. Fakhri As’Ad Idrus


Praktikum Ilmu Hama Tanaman Universitas Islam makassar
Corresponding Author : ……………..
ABSTRAK

Praktikum ini dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana gejala serangan


yang ditumbulkan hama ulat grayak lalu menghitung seberapa besar intensitas
serangan yang ditimbulkan dilahan budidaya tanaman mentimun.

Kata Kunci : Intensitas serangan, Ulat grayak, Tanaman Timun

ABSTRACT

This practicum is carried out to identify how the symptoms of attack caused

by armyworm pests and then calculate the intensity of the attack caused by the

cucumber cultivation area.

Keywords: attack intensity, armyworms, cucumber plants

PENDAHULUAN

Tanaman mentimun termasuk jenis tanaman sayur-sayuran buah


(Cucurbitaceae). Beberapa jenis tanaman lain yang masih satu famili dengan
mentimun diantaranya semangka, wuluh belewah, dan melon. Berdasarkan cara
pemeliharaan mentimun terbagi dua jenis yaitu varietas hibrida diantaranya Hercules
dan OP/open polingated (Nawangsih, 2007).
Rendahnya produktivitas tanaman mentimun dapat disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya adalah faktor iklim, Teknik bercocok tanam atau metode budidaya
seperti pengolahan tanah, pemupukan, pengairan serta adanya serangan hama dan
jenis mentimun yang ditanam (Ashari, 2006)
Hama merupakan kendala yang paling utama dalam budidaya tanaman timun.
Dikarenakan hama mampu menurunkan kualitas dan kuantitas dari hasil budidaya
tanaman timun. Akan sangat berdampak terhadap keuntungan dan kerugian hasil
panen. Ada beragam jenis hama yang menyerang tanaman mentimun, salah satuu
hama yang paling umum ditemukan dilahan budidaya tanaman mentimun adalah ulat
grayak (Spodoptera litura).

Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu hama yang sangat
merugikan bagi petani. Hama ini dilaporkan dapat menyerang lebih dari 200 spesies
tanaman di antaranya cabai, timun, kubis, padi, jagung, tomat, buncis, tembakau,
terung, kentang, kacang tanah dan kacang kedelai. Hama S. litura dilaporkan tersebar
di Jepang, Cina, India, serta di berbagai negara di Asia Tenggara (Marwoto &
Suharsono, 2008; Razak et al., 2014).

Kehilangan hasil akibat serangan S. litura dapat mencapai 80%, bahkan gagal
panen apabila tidak dikendalikan (Marwoto & Suharsono, 2008). Pengendalian
terhadap serangga ini umumnya masih menggunakan insektisida kimia sintetik (Laoh
dkk., 2003; Razak et al., 2014), sehingga peluang terbentuknya strain-starin baru
yang lebih resisten semakin besar (Suharsono & Muchlish, 2010)

Untuk mengetahui jumlah atau tingkat keparahan serangan hama ulat gryak
ini maka dilakukan pengamatan untuk menganalisis gejala serangan yang
ditimbulkann dan menghitung tingkat keparahan yang disebabkan hama ini jika
menyerang lahan budidaya tanaman mentimun.

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilakukan di lahan budidaya milik masyarakat Dusun Parapa Desa


Pakabba Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Pengamatan ini dilakukan
dengan menggunakan metode sampling untuk menghitung tingkat keparahan yang
disebabakan oleh hama ulat grayak terhadap tanaman mentimun.

Rumus penghitungan intensitas menurut Dolores sebagai berikut:

MASUKKAN RUMUS INTENSITAS SERANGAN MUTLAK DAN TIDAK


MUTLAK!

Keterangan :

I = intensitas serangan

n = jumlah tanaman skala tertentu

v = nilai skala tertentu

N = jumlah tanaman yang diamati

Z = nilai skala keparahan tertinggi

Skala serangan berdasarkan Dolores adalah sebagai berikut.

0 = tanaman tidak menunjukkan gejala virus

1 = tanaman menunjukkan gejala mosaik sangat ringan, atau tidak ada


penyebaran sistemik

2 = tanaman menunjukkan gejala mosaik sedang

3 = tanaman menunjukkan gejala mosaik atau belang berat tanpa penciutan


atau kelainan bentuk daun

4 = gejala mosaik atau belang berat dengan penciutan atau kelainan bentuk
daun

5 = gejala mosaik atau belang sangat berat dengan penciutan atau kelainan
bentuk daun yang parah, kerdil, atau mati.

HASIL
MASUKKAN DATA YANG DIPENUNTUN, YANG MUTLAK DAN TIDAK
MUTLAK.

Salah satu contoh gejala serangan Ulat Grayak (Spodoptera litura) pada daun
tanaman mentimun

PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengamatan gejala serangan ulat grayak pada tanaman
mentimun maka Langkah selanjutnya yaitu menghitung intensitas serangan
menggunakan rumus Mutlak dan Tidak Mutlak. Nilai N adalah 20 tanaman, nilai n
adalah 5, nilai Z adalah 5 dan Skala atau V adalah 0 = 0, 1 = 0, 2 = 1, 3 = 2, 4 = 1, 5 =
1. Setelah menghitung intensitas serangan mutlak hama ulat grayak diperoleh hasil
sebesar 25%, sedangkan untuk intensitas serangan hama yang tidak mutlak diperoleh
hasil sebesar 17%. Kondisi tanaman inang yang terserang hama ulat grayak ini
menampakkan tingkat keparahan yang bervariasi. Serangan ulat grayak ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, seperti kondisi iklim yang sangat cocok
untuk perkembangbiakan dan perbanyakan hama ini disamping itu juga banyaknya
jumlah makanan atau tanaman inang lainya (Polyfag) disekitar lahan budidaya
tanaman mentimun ini.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
serangan ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman mentimun (Cucumis sativus
L) menampakkan gejala serangan yang bervariasi sehingga memiliki tingkat
keparahan serangan yang beraneka ragam, hasil yang diperoleh setelah menghitung
intensitas serangan mutlaknya sebesar 25% dan intensitas serangan tidak mutlaknya
sebesar 17%.

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Sumeru. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia Press.


2006

Marwoto dan Suharsono. 2008. Strategi dan komponen teknologi pengendalian ulat
grayak (Spodoptera litura Fabricius) pada tanaman kedelai. Balai Penelitian
Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang. Jurnal Litbang
Pertanian 27 (4): 131-136.

Nawangsih, 2007. Budidaya Mentimun Intensif. Penebar Swadaya Jakarta.

Razak, TA, T Santhakumar, K Mageswari, and S Santhi. 2014. Studies on efficacy of


certain neem products against Spodoptera litura (Fab.). J Biopest 7:160-163.

Suharsono dan M Muchlish A. 2010. Identifikasi sumber ketahanan aksesi plasma


nutfah kedelai untuk ulat grayak Spodoptera litura F. Balai Penelitian
Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbian, Malang. Buletin Plasma
Nutfah 16 (1): 29-37.

LAMPIRAN
Lokasi pengamatan

BIODATA

NAMA LENGKAP :

NAMA PANGGILAN :

TEMPAT TANGGAL LAHIR :

CITA-CITA :

HOBI :

MOTTO HIDUP :

STATUS :

SOSMED :

NO. HP :

SERANGGA YANG MENCIRIKAN :

Anda mungkin juga menyukai