Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyelam yaitu aktivitas yang dikerjakan di bawah permukaan air dengan


atau mungkin tiada memakai peralatan selam, dengan untuk meraih satu tujuan
spesifik. Dalam aktivitas penyelaman ada dua type aktivitas selam menurut
keperluan serta kelengkapannya, yakni skin diving serta scuba diving. Skin diving
adalah penyelaman yang dikerjakan dengan memakai peralatan selam dasar
(masker, snorkel serta fins) serta umumnya cuma dikerjakan untuk aktivitas
snorkling (nikmati panorama bawah permukaan air) atau mungkin sport diving
(penyelaman olahraga. Sedagkan scuba diving adalah penyelaman yang memakai
peralatan selam lengkap atau mungkin umum dimaksud peralatan SCUBA (Self
Breathing Underwater Breathing Apparatus) yang umumnya dipakai untuk
aktivitas penyelaman ilmiah (Scientific Diving), penyelaman komersial
(engginering dive, ship salvage, inspection & repair), maupun penyelaman yang
dikerjakan oleh beberapa marinir untuk aktivitas pertahan serta keamanan
(Tactical/Combat Diving).

Hampir sebagian besar orang sepakat bahwa menyelam merupakan aktivitas


yang beresiko tinggi baik bagi kesehatan maupun keselamatan pribadi pelakunya.
Karena itu, pendidikan dan pelatihan selam harus dikelola sebagai suatu kegiatan
belajarmengajar yang bersistem dalam arti mempunyai program yang jelas,
terukur dan terorganisir penyelenggaraannya, sehingga memungkinkan diadakan
monitoring, supervisi dan evaluasi guna mencapai tingkat keberhasilan yang
optimal.

Penyelam harus dapat menguasai peralatan dengan baik dan benar. Peralatan
dasar selam dan peralatan scuba merupakan alat bantu kita melakukan kegiatan
penyelaman. Latihan yang rutin di kolam sangat membantu agar kita familier
dengan semua peralatn tersebut seperti melakukan skin diving, scuba diving,
1
regulator clearing, mask clearing equalization muncul secara lambat (slow ascent)
dan bongkar pasang peralatan scuba.

Kami dari UKM PA-LH GAINPALA Ar-raniry dalam memenuhi salah satu
syarat untuk menjadi anggota tetap bersepakat melakukan pemantapan divisi
diving yang pertama di mulai dengan simulasi Skin Diving di Inong Balee, Aceh
Besar. Kemudian dilanjutkan dengan Tryout ke Inong Balee, Aceh Besar.

B. Waktu dan Tempat


1. Simulasi dan ptraktek skin diving
Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Januari 2021
Tempat : Inong Balee, Aceh Besar.

2. Praktek Scuba
Hari/Tanggal : Rabu, 03 Februari 2021
Tempat : Kolam Renang Mata Ie, Aceh Besar.

3. Simulasi Scuba
Hari/Tanggal : Senin, 15 Februari 2021
Tempat : Pantai Ule Lheue, Aceh Besar.

4. Try out Scuba dan Skin Diving


Hari/Tanggal : Rabu, 24 Februari 2021
Tempat : Inong Balee, Aceh Besar

C. Tujuan Kegiatan
1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nomor keanggotaan UKM
PA-LH GAINPALA Ar-Raniry
2. Mengaplikasikan serta mendalami materi diving dilapangan
3. Sebagai salah satu langkah dan tahap sebelum melakukan XPDC.

2
D. Tim Simulasi dan Tryout
1. Tim Simulasi skin diving dan praktek scuba diving

Tabel 1.1 Daftar Nama simulasi skin diving dan scuba diving
Nama
No Nama Keterangan
Lapangan
Maghfirah Wulan
1 Nyakluk Anggota
Kamisna
2 Feny Annisa G Wacil Anggota
3 Rio Palta Komet Anggota
4 Huwal Habibi Teuga Anggota
5 Citra Hanafi Borta Anggota
6 T. Ryan Caesar Kesla Anggota
7 Kamil Fadhal Jarjit Anggota
8 T. Mundasir Samudera Anggota
9 M. Dzakiyuddin Konsa Anggota
10 Huwal Habibi Teuga Anggota
11 Fajar Amir F Burang Pemateri
12 Lailatul Qadri Ope Pendamping

2. Tim Simulasi Scuba Dan Try Out Scuba Diving

Tabel 2.2 Daftar Nama simulasi scuba diving dan try out scuba diving
Nama
No Nama Keterangan
Lapangan
Maghfirah Wulan
1 Nyakluk Anggota
Kamisna
Feny Annisa
2 Wacil Anggota
Ghaisani
3 Rio Palta Komet Anggota
4 Huwal Habibi Teuga Anggota
5 Citra Hanafi Borta Anggota
6 T. Mundasir Samudera Anggota
7 M. Dzakiyuddin Konsa Anggota
8 Huwal Habibi Teuga Anggota
9 Fajar Amir F Burang Pemateri
10 Riris aryani Seba Pendamping
Opni Osari br
11 Bereh pendamping
Sembiring
12 M.Raihan Kupan pendamping
13 Lailatul Qadri Ope Pendamping
3
E. Mekanisme Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Simulasi dan Tryout Diving ini terlebih dahulu harus
mengikuti materi ruang, lalu mempraktekkan pemahaman materi tersebut
kelapangan dengan menentukan waktu dan tempat dimana praktek dan simulasi
akan dilaksanakan. Tujuan dilaksanakan praktek untuk melihat sejauh mana
pemahaman materi yang telah dipelajari pada saat materi ruang. Setelah
memutuskan waktu dan tempat.

F. Hasil yang dicapai


1. Bertambahnya ilmu dan wawasan tentang materi diving.
2. Mengetahui cara mempergunakan alat scuba diving
3. Merasakan keindahan alam dibawah laut
4. Membuka wawasan tentang ilmu diving
5. Mengetahui Teknik-teknik scuba diving
G. Kendala yang dihadapi
1. Kurang serius dalam menjalankan latihan fisik
2. Masih belum terbiasa melakukan teknik maskclearing
3. Kurang menghargai waktu sehingga terganggunya manajemen perjalanan
4. Belum terbiasa tekanan dibawah laut
H. Saran
1. Untuk adik-adik kedepannya lebih serius lagi dalam belajar
2. Benar-benar menguasai materi agar tidak kebingungan saat
pengaplikasian
3. Selalu percaya pada alat dan diri sendiri.

4
BAB II
MATERI DIVING (SELAM)
1.1 Materi Dasar
1.1.1 Pengertian
Diving adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air dengan
menggunakan peralatan khusus untuk mencapai tujuan tertentu.
1.1.2 Jenis-jenis Penyelaman
Kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa katagori
tergantung pada kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan.

a. Jika kedalaman yang menjadi tolak ukur, penyelam dapat dibedakan


sebagai berikut:
Tabel 3 Jenis penyelaman dengan tolak ukur kedalaman
No Jenis Penyelaman Kedalaman Penyelaman
1 Penyelaman dangkal 10 Meter
2 Penyelaman sedang 10 s.d 30 Meter
3 Penyelaman dalam Diatas 30 Meter

b. Jika didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan


penyelaman dapat dibedakan menjadi:
1) Penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan Negara.
a) Tactical (Combat) diving adalah penyelaman untuk tugas- tugas
pertempuran
b) Submarine Resque adalah penyelaman kapal selam
c) Search dan Resque
d) Inpection and rapair ( inspeksi dan perbaikkan)
e) Ship Salvage (perbaikan dermaga)

Penyelaman ini biasanya dilaksanakan oleh para penyelam angkatan


bersenjata.

2) Penyelaman komersial
5
Penyelaman professional antara lain untuk kepentingan
kontruksi bawah permukaan air, penambangan lapas pantai ( Off shore
drilling), salvage, Dan lain- lain.

3) Penyelaman Ilmiah ( Scinentific diving)


Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah atau
pengembangan ilmu pengetahuan, antara lain: kepentingan biologi,
geologi, arkeologi dan ilmu kelautan pada umumnya.
4) Penyelaman olah raga
Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan
mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan, kebugaran
jiwa dan raga. Penyelaman olah raga dapat dibedakan berdasarkan
peralatan yang digunakan seperti:
a) Skin diving
Penyelaman yang dilakukan dengan menggunakan alat dasar selam
misalnya masker, snolkel dan fin.
b) Scuba diving
Penyelaman yang dilakukan dengan menggunakan alat lengkap
scuba. Pada umumnya seseorang harus terlebih dahulu mahir
dalam melakukan skin diving.

1.1.3 Sejarah Diving


Menyelam sebagai suatu profesi sudah dikenal dari 5000 tahun silam.
Penyelam zaman dahulu mungkin tidak dapat mencapai kedalaman lebih dari
100 feet. Biasanya kegiatan ini dilakukan untuk mengambil karang dan
mutiara. Dalam sejarah Yunani, Herodotus mencerita seorang penyelam
bernama Scylli yang di perkerjakan raja Persia Xerxes untuk mengambil harta
karun yang tenggelam pada abad ke 5 SM.
Selam juga mempunyai perkembangan dari masa ke masa baik dari
tekhnik penyelaman dan peralatannya, berikut ini adalah ulasan tentang
perkembangan diving di dunia:

6
a. Pipa Udara
Penyelam jaman dulu
hanya memikirkan bahwa
panjangnya pipa udara
adalah sangat penting
dalam penyelaman. Banyak
design yang memakai pipa
panjang yang fleksibel
dengan bagian atas
Gambar 1. Pipa Udara
mengapung. Tentunya hal
ini tidak akan bekerja dengan baik pada kedalaman 3 feet, karena akan
menyebabkan penyelam kekurangan oksigen dan akan tenggelam.
Tekanan air juga meningkat sehingga menekan pipa dan dada. Hal ini
menyebabkan design alat selam yang menggunakan pipa udara tidak
praktis dan sukar dilakukan.
b. Breathing bag
Lukisan Asyiria pada abad 9
SM menggambarkan seorang
penyelam menggunakan tanki
udara terbuat dari kulit. Namun
penafsiran lain menjelaskan bahwa
itu adalah perenang yang
menggunakan tanki udara untuk
Gambar 2. Breathing bag
mengapung di air.
c. Diving bell

Sekitar tahun 1500-1800 lonceng


selam telah berkembang, sehingga
penyelam dapat menyelam dalam
hitungan jam. Lonceng selam
adalah peralatan berbentuk bel
7

Gambar 3. Diving bell


dimana dasarnya terbuka di dalam laut. Lonceng selam pertama sangat
besar sehingga penyelam dapat menyelam dalam beberapa jam. pada
perkembangan lanjut, lonceng selam ini terhubungkan dengan kabel dari
permukaan. Lonceng ini tidak dapat bermanuver dengan baik. Penyelam
dapat tetap didalam atau keluar lonceng sebentar sambil menahan napas.

Lonceng selam pertama dibuat tahun 1513. Pada tahun 1680,


petualang bernama William Philip berhasil mengangkat harta tenggelam
sebanyak $200.000 dengan metode ini.

Pada tahun 1690, seorang ahli astronomi Inggris, Edmund Halley


mengembangkan lonceng selam, dengan menenggelamkan tong dengan
pemberat. Bersama 4 temannya ia dapat bertahan 1 1/2 jam dalam
kedalaman 60 feet di sungai Thomas. 26 tahun kemudian, dengan
mengembangkan peralatannya menjadi lebih baik ia dapat bertahan 4 jam
dalam kedalaman 66 feet.
d. Diving Suit
Pada tahun 1715,
seorang Inggris bernama
John Lethbridge
mengembangkan baju
selam. Pertama kali ia
menciptakan sebuah tong
dari kayu yang dilapisi
Gambar 4. Diving suit
kulit, juga dilengkapi dengan kaca di bagian
depan, dan lubang untuk lengan. Dengan
menggunakan peralatan ini penyelam bisa melakukan tugasnya. Peralatan
ini diturunkan dari kapal ke dalam air. Baju selam ini cukup berhasil,
karena kedalaman normal operasinya 60 feet dan selama 34 menit. Tapi
kelemahannya hampir sama dengan lonceng selam, yaitu terbatasnya
suplai udara.

8
Pada tahun 1823 John
dan Charles Deane,
mempatenkan pakaian
pemadam kebakaran.
Dengan pakaian tersebut,
pemadam kebakaran dapat
masuk ke dalam bangunan
yang terbakar. Pada tahun
Gambar 5. Perkembangan Diving Suit 1828, pakaian tersebut
dipatenkan untuk selam, dimana terdiri dari pakaian yang dapat menahan
dingin, helm, dan hose yang menghubungkan dengan permukaan.
e. Caissons
Pada saat yang sama dalam pengembangan pakaian selam, para
penemu bekerja keras untuk mengembangkan lonceng selam dengan
meningkatkan ukuran dan menambah kapasitas pompa udara sehingga
dapat menjaga tekanan udara dan mengeluarkan air di dalam lonceng.
Perkembangan pompa udara yang cepat menambah ukuran ruang yang
cukup luas sehingga beberapa pekerja dapat bekerja dibawah air. Hal ini
bermanfaat terutama dalam pembangunan kaki jembatan atau terowongan.
Ruangan yang diciptakan disebut caissons, dalam bahasa Prancis berarti
kotak besar.
f. SCUBA
Peralatan selam yang dikembangkan
John Deane, Agustus Siebe memang
memberikan penyelam waktu yang lama

9
dalam air, tetapi mobilitas sangat kurang. Para penemu mencari metode
lain tanpa menurunkan tingkat bahaya. Solusi terbaik adalah menyediakan
suatu alat suplai udara yang dapat dibawa. Pada awalnya tidak berhasil
karena terbatasnya kapasitas pompa udara untuk menyimpan udara dalam
tekanan tinggi. Setelah hal ini dapat diatasi, maka udara dapat disimpan
dalam suatu tempat tabung dalam tekanan tinggi sehingga menyediakan
suplai udara yang cukup lama.
Scuba berkembang dengan cepat sehingga berkembang menjadi 3
macam tipe dasar:
1) Open circuit
Open Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang langsung
dikeluarkan ke lingkungan sekitarnya). Regulatornya dikembangkan
oleh Benoist Rouquayrol, sedangkan sistemnya dikembangkan oleh
Jacques-Yves Cousteau dan Emile Gagnan.
2) Closes circuit scuba
Closed Circuit Scuba (dimana seluruh udara buang dimasukkan
lagi ke sistem sehingga dapat di daur ulang). Henry A. Fleuss
mengembangkan sistem ini pada tahun 1876 dan 1878, Fleuss
kemudian berhasil menguji peralatannya pada tahun 1879 dalam tanki
air hampir selama 1 jam.
3) Semiclosed Circuit Scuba (kombinasi dari keduanya).

1.2 Materi Lanjutan


1.2.1 SKIN Diving
Skin diving adalah penyelaman yang dilakukan dengan menggunakan
alat dasar selam dan harus menguasai pengetahuan akademis penyelaman.
a. Peralatan skin diving
1) Masker
2) Snorkel
3) Fins
4) Skin suit/ wet suit
10
b. Tehknik skin diving
1) Jack knife
Tehknik menyelam atau menambah kedalaman dengan gaya
seperti pisau yang jatuh kedalam air, caranya:
a) Luruskan badan dipermukaan air
b) Masuk kepala kedalam air
c) Kaki diangkat Dan luruskan ke atas
2) Tuck dive
Menambah kedalaman dengan tubuh tidak terbeban dengan air
caranya:
a) Tangan diatas
b) Berdiri sampai menenggelamkan tangan
c) Kemudian baru kepala diputar kebawah.
3) Snorkel blast
Mengeluarkan udara sedikit demi sedikit untuk muncul
kepermukaan agar mudah dalam bernafas Dan nafas terasa lebih
panjang, dipakai saat apnea. Fungsinya mempermudah dalam mencari
udara.
a) Tangan selalu keatas
b) Kepala selalu mendongak keatas
4) Apnea
Menyelam kemudian berenang lurus, kemudian muncul
kembali kepermukaan dengan tehknik snorkel blast.
5) Mask clearing
Tekhnik membersihkan masker pada saat berada didalam air
dan mengeluarkan air didalam masker.
a) Masukkan air melalui atas masker
b) Tenggelamkan masker dan bernafas menggunakan snorkel

11
c) Hembus air yang ada didalam masker dengan hidung dengan
miringkan masker dari permukaan muka hingga 45°.

1.2.2 SCUBA Diving


S : Self (sendiri)
C : Conteined ( tempat yang bisa memuat sesuatu)
U : Under Water ( di Air)
B : Breathing ( bernafas)
A : Apparatus ( peralatan/ perkakas)
Scuba adalah sebuah alat bantu bernafas under water yang telah terpaket
yang bisa dibawa sendiri oleh sipenyelam.
a. Peralatan scuba
1) Masker
a) Bentuk Masker
 Single lens
 Double lens
 Wrap around
b) Material Gambar 7. Masker
 Rubber
 Black and white silicon
c) Kegunaan
 Mempermudah penglihatan dalam air
d) Bagian- bagian Masker
 Head strap
 Lens
 Pokets nose
 Adjustment
 Body
 Frame
e) Cara memakai Masker

12
 Berikan anti fog, saliva (air ludah), pepsedent atau sejenisnya
dapat memperhambat penguapan dalam masker
 Perhatikan masker, posisikan snorkel sebelah kiri dan aman
 Hindari rambut agar tidak masuk kedalam masker
 Atur mask strap agar tidak longgar dan terlalu ketat
 Pastikan snorkel dan masker berada pada posisi yang aman
 Pasang masker diwajar dengan menarik nafas dari hitung
sedikit, kemudian tariklah head hingga cocok dengan wajah
 Sudut pandang dalam pemakaian masker, lihat permukaan,
lihat kedalam.
2) Snorkel
a) Jenis Snorkel
 Front style
 Side style
b) Bagian- bagian snorkel
 Snorkel keeper
Gambar 8. Snorkel
 Mouth pisce
 Valve
c) Material
 Rubber
 Plastic color silicon
d) Kegunaan
Alat bantu bernafas dipermukaan air dengan cara berenang
unutk menuju ke tempat tujuan tanpa menggunakan oxygen.
Memungkinkan penyelam menikmati pemandangan bawah laut
dengan cara menelungkupkan muka kedalam air.

13
3) Fins
a) Jenis- jenis Fins
 Full foot
 Open hill
 High blade
 Jet fit

Gambar 9. Fins
b) Material
 Rubber
 Plastic color silicon
c) Kegunaan
 Mempercepat dayungan ketika berenang
 Alat kayuh pada saat skin diving dan scuba diving
d) Cara memakai fins
 Mulai menggerakkan kaki dari paha
 Semua tempuan berada dipangkal paha
 Jangan mendayung seperti mendayung sepeda
 Tubuh tetap dalam posisi lurus Dan tidak goyang
 Berlatihlah berulang- ulang
4) Boot
Pelindung kaki yang
merupakan keharusan,
terutama digunakan untuk
daerah- daerah berkarang dan

Gambar 10. Boot berbatuan. Juga pelindung


terhadap kejang kaki
disebabkan kedinginan.
5) Wet Suit/Dry Suit
a) Pembagian jenis baju selam
 Skin suit

14
Bahannya tipis, cocok pada saat snorkeling
 Wet suit
Dipakai pada saat scuba diving. Pada suhu tropis (sedang)
 Dry suit
Dipakai saat melakukan scuba diving pada suhu dingin
 Combination
Combination antara wet suit dan dry suit yang berfungsi pada
dua tempat dingin Dan panas.
b) Material
 Bahan glove, wet suit, boots, hoods adalam FOAM
NEOPRENE ( gelembung busa berudara, kedap air)
 Bahan dry suit adalah berbahan kanvas berlapisi dengan wol,
memungkinkan penyelam tidak basan atau kedinginan.
c) Kegunaan
 Melindungi penyelam dari goresan karang dan pengurangan
panas tubuh pada saat menyelam
 Mencegah dari hipotermia ( kedinginan) saat menyelam
6) BCD (Boyancy Compensator Device)
a) Bagian- bagian Boyancy Compensator Device
 Dump valve (kutup cadangan)
 Low preasure inflator (untuk memasukan
udara)
 Over preasure valve ( untuk mengeluarkan
udara)
Gambar 12. BCD
b) Jenis Boyancy Compensator Device
 Single bladder
 Double bladder
c) Kegunaan

15
 Untuk memberikan daya apung positif pada saat benerang
dipermukaan air, dengan demikian seorang penyelam tidak
harus mengeluarkan tenaga lebih unutk dapat mengapung.
 Untuk memberikan daya apung agar dapat beristirahat atau
menjaga penyelam yang mengalami keadaan darura.
 Untuk memberikan daya apung netral (netral buoyancy)
terkendali didalam air.
7) Weight belt
Waight atau
sabuk beban
diperlukan guna
mengatur daya apung
(boyancy). Setiap
penyelam
Gambar 13. Weiht belt

16
mempunyai daya apung yang berbeda, seorang penyelam di air laut
tanpa menggunakan wet suit memerlukan berat antara 4-6 pousnds
unutk mengimbangkan daya apung positifnya. Sedangkan bila
menggunakan wet suit memerlukan tambahan pemberat antara 10-12
pounds diatas daya apung normal, sehingga jumlah total yang
diperlukan seorang penyelam berkisar 14-16 pounds
8) Regulator
Regulator adalah peralatan yang paling vital yang sangat
dibutuhkan oleh si penyelam
pada saat melakukan
penyelaman terdiri dari
beberapa bagian yang
diantaranya adalah first stage
yang mengubah tekanan
Gambar 14. Regulator udara tinggi didalam tabung
menjadi tekanan menengah (130-160 PSI)
Kemudian second stage mengubah tekanan udara dari first stage
menjadi sama dengan tekanan udara biasa. Udara dari second stage
inilah yang digunakan untuk pernafasan penyelam. Bagian lain adalah
selang inflator yang berfungsi untuk mengaliri udara dalam buoyancy
compensator. Regulator yang dilengkapi oleh beberapa bagian lain
sebagai berikut: Octopus adalah second stage cadangan sebagai
pengganti seconds stage utama jika terjadi masalah pada saat
digunakan. Console adalah alat ukur tekanan udara didalam tabung.
Depth meter yaitu alat mengukur kedalaman penyelaman serta kompas
yang berfungsi untuk menunjukkan arah pada saat penyelaman.
a) Jenis regulator
 Single hose
 Double hose
b) Bagian- bagian yang menyambung di regulator

17
 BC regulator
 Combo (preaseru heudge/ deudge)
 Octopus
 Selang inflator
9) Tank
a) Jenis- jenisnya
 J. valve (dua lobang)
Memiliki bentuk hampir sama dengan type Gambar `15. Tank
K - Valve tetapi mempunyai klep mekanis
cadangan/ reserve, aliran udara akan berhenti bila tekanan tabung
berubah turun (300 - 500 psi).
 K. valve
Memilki bentuk sederhana mempunyai sebuah kran untuk
keluar dan masuknya udara
Bagian - bagian Valve :
 Safety Plug (akan pecah bila isi scuba tank melebihi batas).
 Ring (Alat penahan kebocoran antara sambungan regulator
dengan valve).
b) Hal- hal yang perlu diperhatikan pada tabung
 Kemampuan untuk menyimpan udara hingga 3000-5000PSI
 Sisakan paling sedikit bertekanan 50 atau 250 PSI disaat
menyimpan
 Jangan dibiarkan kehabisan saat penyimpanan
 Bersihkan Dan periksa (tesk hydrostatic) secara berskala fisik
tank dan test
 Hydrostatic dilakukan setiap 3-5 tahun sekali, terutama tank
yang sering dipakai
d) Bahan tank
 Baja (3 AA)
 Aluminium ( 3 Al)

18
e) Tabung baja (3 AA)
 Dot/ CTC 3 AA 2250+
 12345 PST 6. 88
 Dot adalah Depertemen Of Transportasi yaitu badan yang
berwenang di AS yang mengawasi peralatan tabung gas
 3 AA adalah menandai jenis logam yang dipakai baja
 2250 adalah tekanan udara yang dapat diisikan pada tabung
dalam satuan PSI
 12345 adalah nomor serial tabung
 PST adalah pablik yang mnegeluarkan tabung
 6.88 adalah waktu terakhir test hydrostatic
f) Tabung Aluminium (3 AL)
  Dot- 3 AL- 3000
 P 353465 LUXFER
 783 H 788
 3 AL menunjukkan jenis logam yang digunakan adalah
aluminium
 3000 tank bisa di isi sampai tekanan 3000 PSI
 P 353465 : Nomor serial tabung
 LUXFER pablik yang mengeluarkan
 783 test hydrostatic pertama
 H 788 test hydrostatic terakhir

10) Glove
Glove atau sarung tangan berfungsi melindungin tangan dari
karang tajam.

Gambar 16 Glove
19
11) Hoot
Penutup kepala, berfungsi unutk melindungi dan
menghangakan kepala.
12) Knife
Pisau diving
merupakan peralatan
yang sangat dibutuhkan
dalam penyelaman, pisau
berfungsi untuk keadaan
darurat, misalnya
Gambar 17. Knife penyelam tersangkut
jaring Dan lain sebagainya.

13) Jam selam


Dalam penyelaman setiap
penyelam harus membawa jam atau
alat pengukur waktu lainnya. Hal ini
untuk mengetahui waktu-waktu dalam
penyelaman. Jam selama selain dapat

Gambar 18. Jam Selam


melihat waktu, ada juga yang
dikombinasikan dengan depth meter
dan kompas. Hal ini mempermudah penyelaman. Perhatikan batas
water resistant. Untuk penyelaman yang tidak melebihi 7 meter dapat
dipakai jam yang memiliki water resistant 10 bar (misal Q&Q).

14) Bag
Sangat berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga
atau alat komunikasi yang tak
mungkin di tinggal selama
penyelaman.  Sebelum
Gambar 19. Bag

20
menggunakan cek apakah bag bocor atau tidak. Perhatikan warna dari
bag, warna yang terlalu mengkilat akan menarik ikan-ikan yang
mungkin dapat mendatangkan bahaya.
15) Kompas
Kompas biasanya
sudah disatukan dengan
regulator dan bagian SPG.
Kompas di dalam air sangat
berfungsi terutama pada
Gambar 20. Kompas
daerah yang berpasir
dimana penyelam sulit menentukan arah. GPS (Global
Positioning System) bias any dipakai untuk selam malam
(night dive) atau penyelaman dalam dan lama karena sulit
menentukan arah dalam kegelapan.
16) Senter
Senter digunakan untuk selam malam,
sebagai penanda, dan dalam penyelaman gua.
Jika menyelam dilakukan pada sore hari atau
pada cuaca yang kurang bersahabat
persiapkanlah senter
Gambar 21. Senter

17) Kamera Underwater


Keindahan bawah laut yang
sangat indah membuat penyelam ingin
mengabadikan momen yang sangat
berharga dalam penyelaman baik
dengan foto maupun video. Selama

Gambar 22. Kamera


Underwater

21
mengambil gambar perhatikanlah keadaan sekitar dan posisi tubuh agar
aman dalam penyelaman.
18) Alat Tulis Diving
Alat tulis diving yang umum di pakai yaitu
papan tulis kedap air dan alat tulis yang tahan
terhadap air. Fungsinya untuk menulis derajat
yang sudah dipotong pada kompas maupun hal
lain yang berkaitan dengan tujuan
Gambar 23. Alat Tulis Diving
penyelaman.
b. Cara merancang alat scuba
1) Arahkan lubang keluar udara kearah depan
2) Letakkan Dan pasangkan first stage dengan urutan yang benar
3) Putarlah yoke atau kunci pengikat pada first stage dengan kekutan jari,
jangan ikat terlalu kencang
4) Pasang Lp hose kepower inflator dan BC regulator
5) Buka keran udara secara pennuh kemudian putar dua kali kearah tutup
c. Cara perawatan alat
Cara perawatan alat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Mencuci alat dengan menggunakan air bersih yang tidak mengandung
bahan kimia
2) Mencuci alat tidak boleh menggunakan deterjen ataupun yang
sejenisnya
3) Hindari alat terbanting
4) Jemurlah alat pada ruangan Dan hindarilah terkena langsung dengan
cahaya matahari
5) Simpanlah alat pada tempat yang aman

1.2.3 Tehknik SCUBA


a. Entry (tehknik masuk ke air)
1) Back roll entry
a) Posisi duduk membelakangi air
22

Gambar 24. Back roll entry


b) Tangan kanan memegang masker
c) Jatuhkan badan ke air disertai dengan kayuhan kedua kaki
d) Pastikan tidak ada yang tersangkut sebelum masuk ke air
2) Beach entri : tehknik memasuki pantai
a) Masuklah kepantai minimal dua orang
b) Berjalanlah membelakangi arus
c) Posisikan depan dan belakang dengan
memegang pundak kawan yang didepan Gambar 25. Beach entry

d) Masuklah secara serentak


3) Seated entry
Teknik ini biasa digunakan ketika anda belajar
diving di kolam renang atau ketika anda diving dengan
awal entry dari kapal boat. Teknik ini sangat
sederhana sekali yaitu dengan duduk di pinggir
kolam/boat dengan kaki masuk air terlebih dahulu.
Kemudian masuklah ke dalam air secara perlahan-
lahan dengan menaruh tumpuan badan pada kedua
Gambar 26. Seated entry
tangan anda di tembok kolam atau pinggir
boat
4) Giant Stride
a) Posisi Berdiri didepan perahu
b) Kaki sebelah kanan diangkan dan posisikan melangkah
sejauh mungkin
c) Tangan kanan memegang masker
d) Jatuhkan badah dengan posisi kaki kanan pertama dan
usahakan tidak melompat Gambar 27. Giant
5) Side Roll entry Stride

Tehknik ini biasanya dilakukan oleh pasukan katak, dengan cara


posisi telungkup dan menjatuhkan badannya kesamping kiri atau kanan
perahu dan langsung melakukan perjalanan.

23
b. Emergency prosedur
1) Buddy Breathing Ascend (BBA)
Dilakukan dengan cara bergantian bernafas melalui second
stage sipenolong sambil posisi keatas secara terkendali
2) Cramp realis
Tehknik ini dilakukan saat kaki terasa keram dengan cara meluruskan
kaki Dan manarik ujung fins
3) Bady sistem
1) Selalu bekerja sama dengan mitra selam
2) Never dive a lone, tidak dibenarkan menyelam seorang diri
4) Boyancy control
a) Gunakan peralatan selam secara lengkap
b) Lakukan percobaan unutk mengontrol daya apung
c) Tahan nafas secukupnya hingga mampu melayang
d) Hembuskan nafas agar badan dapat turun kedalam dengan
sendirinya.

b.2.4 Resiko Pada Penyelaman


Anda wajib memahami hal-hal yang berkaitan dengan resiko penyelaman
sebelum anda menjadi peselam nantinya. Resiko yang biasa terjadi dalam
melakukan penyelaman :
a. Resiko cedera (luka)
Resiko ini bisa terjadi bila penyelam tidak berhati-hati dalam
melakukan penyalaman. Resiko ini biasa terjadi karena tergores
lingkungan laut yang tajam
b. Kondisi tubuh yang tidak layak untuk melakukan penyelaman
Ketika hendak melakukan penyelaman, peselam harus siap dengan
kondisi yang prima. Peselam tidak di benarkan bergadang sebelum
melakukan penyelaman. Selain itu juga peselam tidak boleh terkena flu
24
karena dapat menggagu ketika akan melakukan popping (valsava
manuver).

c. Squeeze
Squeeze/ pengembangan yang mengakibatkan luka pada jaringan
tubuh akibat tidak terequalisasikan.
d. Penyakit dekompresi
Dekompresi didefinisikan sebagai suatu keadaan medis dimana
akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk
gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta system syaraf.
Akibat dari kondisi tersebut maka timbul gejala yang mirip sekali dengan
stroke, dimana akan timbul gejala-gejala seperti mati rasa (numbness),
paralysis (kelumpuhan), bahkan kehilangan kesadaran yang bisa
menyebabkan meninggal dunia.

b.2.5 Habitat Yang Membahayakan dalam Penyelaman


a. Fire Coral (Karang Api)
Di saat kita asyik mengamati gugusan terumbu karang, ternyata ada
jug ajenis terumbu karang yang cukup membahayakan penyelam. Perlu
pemahaman yang lebih baik mengenai jenis karang ini, jika dilihat sepintas,
karang ini mungkin tidak berbahaya. Jenis karang ini akan menimbulkan
rasa panas di kulit jika disentuh. Karang api juga
memiliki nematocycsts yang mampu menyengat dan menembus kulit.
b. Sea Fern (Bulu Ayam)
Jangan dikira tampilan bulu ayam seperti pada kemoceng ini
mengisyaratkan bahwa biota ini cukup aman untuk disentuh. Biota ini
tergolong hyloid yang dapat menyengat. Biota ini mempunyai alat yang
sama dengan karang api, yaitu nematocycsts yang dapat menyengat
penyelam. Karena biota ini cukup banyak ditemui di laut, penyelam harus
mewaspadainya, terutama menjaga jarak dengan biota ini ketika menyelam.
c. Stone Fish (Ikan Batu)

25
Ikan yang pasif dalam menyerang ini ternyata merupakan ikan dunia
yang paling beracun. Ikan yang mempunyai kemampuan kamuflase yang
sangat baik ini, hampir sebagian besar siripnya memiliki racun yang sangat
kuat. Selalu waspada dan disarankan untuk menggunakan alas kaki ketika
menyelam, karena sekilas ikan ini hanya nampak seperti seonggok batu
karang. Racun dalam ikan ini, jika mengenai manusia, dapat menyebabkan
kelumpuhan sementara bahkan dapat berujung pada kematian bila tidak
segera diberikan perawatan. 1 kelenjar racun ikan batu dapat membunuh
100 tikus. 
d. Lion Fish
Memiliki bentuk yang menarik, sangat menggoda bagi para
penyelam untuk menyentuhnya. Tapi jangan salah, ikan ini memiliki duri
yang beracun. Sekali kita kena racunnya, kita akan mengalami sakit kepala,
muntah, dan masalah pernafasan. Biasanya gejala ini dapat berlangsung
selama beberapa minggu.
e. Scorpion Fish
Sama seperti Lion Fish, ikan ini juga mempunyai kenampakan yang
anggun, sehingga menjadi salah satu ikan favorit untuk mengisi akuarium.
Ikan ini jug amempunyai duri beracun yang dapat menyebabkan sakit
kepala, muntah, dan masalah pernafasan selama beberapa minggu apa bila
kita terkena durinya. Meski tidak mematikan, alangkah baikny ajika
bertemu dengan ikan ini, cukup untuk dilihat saja tanpa perlu mencoba
untuk menyentuhnya. 
f. Ikan Barracuda
Ikan ini mempunyai tendensi untuk menyerang apabila melihat
benda yang menibulkan kilat pantulan cahaya. Dengan tampilan deretan gigi
yang garang dan beberapa jenis dapat tumbuh sampai 2 meter, ikan ini tentu
saja cukup menakutkan apabila dijumpai selama penyelaman. Tetap tenang
dan jangan panik apabila suatu ketika berjumpa dengan ikan yang satu ini. 
g. Stingray Fish (Ikan Pari)

26
Ikan yang sering bersembunyi di balik pasir ini mempunyai ekor
yang berbentuk seperti tombak dan mengandung racun yang bisa menusuk
dan menyebabkan gagal jantung. Oleh karena itu, waspadalah ketika sedang
berjalan di pasir. Jangan sampai saat kita asyik mengamati keindahan
terumbu karang maupun biota laut lainnya, tanpa sengaja kita menginjak
ikan pari yang terkubur di dalam pasir.

h. Moray Eel (Belut Laut)


Yang perlu diwaspadai dari hewan yang satu ini adalah gigitannya.
Dengan deretan gigi tajamnya, gigitannya mampu menyebabkan cedera
serius serta rentan terhadap infeksi dari mulut hewan ini. Disarankan untuk
menjaga tangan dari celah atau lubang di terumbu karang untuk
menghindari serangan dari hewan yang sering bersembunyi di dalam celah –
celah terumbu karang. Hewan ini lebih banyak bersembunyi di saiang hari
dan aktif mencari makan pada malam hari.
i. Jellyfish (Ubu-Ubur)
Hewan yang sering menjadi buruan Sponge Bob dan Patrick (dalam
film tentunya) ini mempunyai tentakel yang cukup berbahaya bagi manusia.
Rasa yang diakibatkan oleh terkenanya tentakel ubur -ubur tersebut
bervariasi tergantung dari jenis ubur-uburnya. Mulai dari rasa perih,
meninggalkan bekas luka bakar, bahkan sampai berujung pada kematian.
j. Sea Urchin (Bulu Babi)
Hewan ini cukup mudah untuk ditemui ketika kita melakukan
penyelaman. Hewan yang berbentuk bulat dan banyak dikelilingi oleh duri
ini mempunyai racun yang terletak pada durinya. Mengingat durinya sangat
rapuh, maka duri tersebut akan mudah patah dan tertinggal di kulit. Jika
terkena durinya, sebaiknya segera dihancurkan saja patahannya dengan
menumbuknya dengan benda keras dan diberi amoniak. Jika tidak ada yang
membawa amoniak, bisa digunakan tu urine dari kalian sendiri.
k. Hiu

27
Perlu diketahui hiu penglihatannya sangat buruk. Oleh karena itu,
rata-rata kasus penyerangan hiu pada manusia terjadi pada perenang dan
peselancar, yang dikira adalah mangsanya seperti anjing laut, penguin, atau
ikan-ikan yang berenang lemah.

b.2.6 HAND SIGNAL DIVING


Isyarat sangat diperlukan untuk dapat berkomunikasi di dalam air  maupun
dari dalam air dengan permukaan. Macam isyarat tersebut antara lain: isyarat
tangan, penglihatan, suara, sentuhan, dll. Semua isyarat dapat dipergunakan
disesuaikan dengan kondisi saat itu. Pengetahuan tentang isyarat dalam
penyelaman mempunyai tujuan untuk mempermudah komunikasi antar penyelam
sehingga kegiatan penyelaman akan mencapai kesuksesan, aman, dan selamat.
Untuk itu adakan kesepakatan berkomunikasi dengan mitra sebelum memulai
penyelaman.
Isyarat paling sederhana dan praktis adalah isyarat tangan, untuk itu setiap
penyelam dianjurkan mengetahui arti dari isyarat tangan tersebut.  Dengan
demikian, komunikasi di dalam air menjadi mudah dan pesan dapat disampaikan
dengan tepat.

28
Gambar 28. Hand Signal

29
Gambar 29. Hand Signal Gambar 30. Hand Signal

30
Gambar 31. Hand Signal Gambar 32. Hand Signal

Gambar 1 Hand Signal Gambar 34. Hand Signal

31
Gambar 35. Hand Signal

32
BAB III
PENUTUP

A. Kritik dan Saran


Menyelam memang merupakan kegiatan yang menyenangkan, dengan tujuan
yang berbeda-beda berdasarkan maksud yang ingin dicapai dari seorang
penyelam. Dalam menyelam diterapkan sistem peningkatan jenjang, yang artinya
dalam setiap tingkatan-tingkatan dalam penyelaman memiliki kesulitan yang
berbeda yang akan membandingkan antara jenjang yang bawah dengan jenjang
yang lebih tinggi.
Penggunaan alat penyelaman dapat digunakan dengan yang dasar, maupun
peralatan yang lebih lengkap tergantung dari tingkat kesulitan serta kedalaman
dari suatu kegiatan penyelaman. Alat penyelaman tentunya harus digunakan dan
dirawat dengan sebaik mungkin agar tidak mengalami penurunan fungsi atau
rusak. Penggunaan alat untuk menyelam pun sebaiknya dipilih dengan baik yang
sesuai dengan tubuh, sebagaimana masker yang sesuai dengan bentuk wajah serta
ukuran fins yang pas dan peralatan lainnya.
Sebagaimana cara keamanan dalam penyelaman menggunakan
prinsip “never dive alone” yang artinya jangan menyelam sendiri yang secara
jelas menyebutkan bahwa menyelamlah dengan rekan anda. Karena apabila
terdapat sesuatu hal yang diinginkan terjadi dalam penyelaman, maka akan dapat
diketahui serta dapat dibantu oleh rekan menyelam anda.
Memasuki dunia bawah laut yang indah namun berbahaya, hendaknya
selalu waspada dalam penyelaman. Persiapan yang matang sangat diperlukan
dalam sebuah penyelaman. Siapkan peralatan menyelam dengan baik, serta
pahamilah kondisi lokasi yang ingin anda tuju. Gunakanlah alat yang baik,
sehingga keselamatan anda akan lebih terjamin. Serta belajarlah bersikap untuk
tidak cepat panik, serta selalu tenang.

LAMPIRAN
33
A. LIST PERLENGKAPAN SIMULASI DAN TRYOUT

No Nama Unit
1 BCD 2
2 Regulator 2
3 Matras 2
4 Tank 2
5 Tali Rafia Hitam 1 Gulung
6 Carrier 1
7 Masker 4
8 Trangia 1
9 Sendok 5 Buah
10 Kuali 1
11 Priuk 1
12 Gelas 4
13 Piring 2
14 Parang 1
15 Fins 4 pasang
16 Snorkel 4 pasang
17 Weight Belt 2
18 Tas mares 1
19 Bendera 1
20 Wet Suit 2

B. LIST LOGISTIK SIMULASI DAN TRYOUT

No Jenis Logistik Banyaknya


1 Kopi Top 3 Sachet
2 Beras 6 mug
3 Telur 1 butir
4 Lauk instant 4 Bungkus
5 Sari Wangi 1 sachet
6 Indomie 10 Bungkus
7 Unibis 1 Bungkus
8 Nabati 2 Bungkus

34
C. DOKUMENTASI SIMULASI DAN TRYOUT

Stretching sebelum penyelaman Persiapan Beach Entry

Rest siang sebelum tryout Setelah menyelesaikan tryout

35
Foto Bersama Team dan Pendamping

Foto bersama Anggota Team dan Pemateri

36
D. DESKRIPSI DASAR LAUT INONG BALEE

Di pinggir pantai ini kami langsung berjumpa dengan karang-karang


(mati) tajam yang kalau bergesekkan dengan kulit yang akan memberi goresan
pada kulit . Semakin jauh ke arah utara kita mengayuhkan Fin, maka akan
semakin dalam kedalaman yang kita dapat. Dasar laut pantai ini adalah pasir putih
yang cukup halus. Berbagai ukuran karang bisa kita temukan di sini, mulai dari
yang kecil sampai yang sangat besar. Namun menurut pengamatan team, karang-
karang di sini kondisinya sudah cukup memprihatinkan. Jadi hati-hati ya kalau
kalian mau main ke sini, jangan sampai merusak mereka. Angin berhembus
tenang di pantai ini, ombak pun berayun dengan sangat pelan. Hal tersebut
membuat tempat ini cukup aman untuk menyelam alias Freediving. Visibility di
pantai ini pun bisa sampai hingga 15-16 meter, cukup jernih.Kita bisa
menggunakan tempat ini untuk latihan FIM (Free Immersion) atau bahkan CWT
(Constant Weight). Ikan-ikan kecil juga banyak dijumpai di sini mulai dari the
Famous Nemo sampai ikan kecil-kecil berwarna hitam dan biru yang ratusan
jumlahnya.

37
Yang membuat spot freediving di sini spesial adalah banyak sekali bintang
laut dengan berbagai ukuran & warna dan juga teripang yang bisa dibilang
ukurannya tidaklah kecil. Kita bisa berjumpa dengan puluhan bahkan ratusan
teripang di pantai ini. Karang, Bintang laut, Teripang dan hewan-hewan laut
lainnya berpadu dengan indah di bawah laut ini.

38

Anda mungkin juga menyukai