Anda di halaman 1dari 22

BAB III

Kondisi Eksisting SPAM Kota Kuala Kapuas

3.1. ASPEK TEKNIS


3.1.1 Daerah Pelayanan
Daerah pelayanan air minum yang termasuk dalam wilayah perkotaan meliputi
kecamatan Selat dan Kecamatan Kapuas Hilir. Luas area pelayanan Ha. Jumlah
penduduk di daerah pelayanan lebih kurang 57.413 jiwa pada tahun 2004 dimana 85,5%
terdiri dari penduduk Kecamatan Selat dan sisanya 14,5% di Kecamatan Kapuas Hilir.
Daerah pelayanan eksisting dapat dilihat pada gambar 3.1-1.

3.1.2 Tingkat Pelayanan


Tingkat pelayanan air minum pada tahun 2006 adalah 65,2 %, hal ini berdasarkan data :
Jumlah jiwa per sambungan rumah : 4 orang/SR
Jumlah jiwa terlayani dengan hidran umum : 100 orang/HU
Jumlah sambungan rumah tangga di Kecamatan Kapuas Hilir dan Kecamatan
Selat adalah 7.567 unit
Jumlah sambungan hidran umum : 26 unit
Jumlah penduduk kawasan perkotaan 60.567 jiwa
Rasio penduduk terlayanani dengan sambungan rumah sebesar 92% dan dengan
hidran umum 8%.

3.1.3 Jumlah Sambungan


Jumlah pelanggan sejak tahun 2005 hingga tahun 2007 senantiasa mengalami penurunan
seperti terlihat pada tabel berikut:

Hal 3 - 1
Tabel 3.1-1 Jumlah Sambungan Eksisting PDAM Kab Kapuas

TAHUN
NO URAIAN SATUAN
2005 2006 2007
1 - RUMAH TANGGA. A sambungan 12,598 10,146 10,042
2 - RUMAH TANGGA. B sambungan 180 176 187
3 - NIAGA KECIL sambungan 403 277 218
4 - NIAGA BESAR sambungan 16 15 13
5 - PEMERINTAH sambungan 232 151 154
6 - HIDRAN UMUM (HU,KU) sambungan 166 109 91
7 - SOSIAL KHUSUS sambungan 93 74 74
8 - PELABUHAN sambungan 0 0 0
TOTAL sambungan 13,688 10,948 10,779
Sumber : PDAM Kota Kuala Kapuas, April 2007

Data jumlah sambungan dan perkembangannya dapat dilihat pada gambar 3.1-2.

Gambar 3.1-2 Perkembangan Jumlah Pelanggan PDAM Kab Kapuas

3.1.4 Konsumsi Air


Berdasarkan data bulan April tahun 2006 konsumsi air di area pelayanan sebesar 145.102
m3/bulan atau 56 l/det. Hal ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya menurun
dibanding tahun 2003 dan 2004.

Berdasarkan data bulan Desember 2000 sampai bulan April 2006, angka pemakaian air
sambungan rumah tangga A berkisar antara 16-21 m 3/bulan, rumah tangga B rata-rata

Hal 3 - 2
18 m3/bulan. Pemakaian air dari jenis sambungan non domestik berkisar antara 15 – 231
m3/bulan.

3.1.5 Kehilangan Air


Berdasarkan laporan distribusi bulan April tahun 2006, diketahui jumlah air yang
didistribusikan : 275.789 m3, jumlah air yang terjual 145.102 m 3, sehinggakehilangan air
didaerah distribusi sebesar 130.687 m 3 atau 47%. Angka ini masih lebih rendah jika
dibandingkan dengan yang terjadi pada tahun 2004 yaitu 54%. Pemakaian air minum
untuk proses pengolahan berkisar antara 0,33% - 0,82%.
Kehilangan air akibat pengurasan/pencucian : 0,1% - 0,14%.
Menurut laporan distribusi jumlah kejadian kebocoran pada pipa induk sampai bulan
ketiga tahun ini sebanyak 5 kali, kebocoran pada sambungan rumah 72 kasus. Jumlah
meter air yang rusak 316 buah, tertimbun 37 buah dan terbalik sebanyak 7 buah. Total
kejadian/kasus kerusakan atau keluhan sebanyak 246 bulan Maret 2006 dan total 1.375
buah dalam tiga bulan ini.

3.1.6 Produksi - Distribusi Air


Produksi dan distribusi air selama tahun 2001 hingga 2004 mengalami peningkatan dan
relatif tetap hingga 2006 seperti tampak pada gambar 3.1-3. Kapasitas produksi rata-
rata bulan April 2006 sebesar 278.080 m 3/bulan dan distribusi 275.789 m3/bulan atau
103 l/dt.

Hal 3 - 3
Gambar 3.1-3 Perkembangan Produksi, Distribusi, Konsumsi Air
Kota Kuala Kapuas Tahun 2001-2006
300.000

250.000

200.000
m3/bulan

150.000

100.000

50.000

-
2001 2002 2003 2004 2005 2006

AIR BAKU PRODUKSI DISTRIBUSI

KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI

Hal 3 - 4
3.1.7 Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem penyediaan air minum Kota Kuala Kapuas dan termasuk dalam Kecamatan Selat
dibangun sejak tahun 1982. Kapasitas sistem penyediaan air minum kota Kuala Kapuas
terpasang sebesar 130 l/det. Sumber air baku diambil dari sungai Kapuas Murung
kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Kapasitas 130 liter/detik dengan
kapasitas pemompaan rata-rata 104 l/det. Dari instalasi pengolahan air dialirkan secara
gravitasi ke reservoir masing-masing kapasitas 200 m 3 yang dibangun tahun 1982 dan
reservoir 500 m3 yang dibangun tahun 2003. Dari kedua reservoir tersebut air
didistribusikan langsung ke jaringan pipa distribusi dengan pemompaan rata-rata 103
l/det.
Di seberang Kecamatan Selat terdapat system dengan kapasitas 20 l/det (IKK Kuala
Kapuas) tepatnya di kelurahan Barimba. Skema system eksisting lihat pada gambar 3.1

3.1.7.1 Sumber Air Baku


Sumber air baku utama berasal dari sungai Kapuas Murung dengan kapasitas pemompaan
rata-rata 104 l/det dan operasional selama 24 jam per hari. Sungai Kapuas Murung ini
terpengaruh oleh pasang surut laut, sehingga saat kemarau terjadi peningkatan kadar
garam dan dapat mempengaruhi operasional IPA Kuala Kapuas maupun IPA yang
terdapat di Kecamatan Kapuas Hilir. Akibat peningkatan kadar garam operasional unit
air baku dialihkan ke intake eksisting di Handil Gabin yang terletak 11,727 km dari IPA
Kuala Kapuas. Namun operasional air baku pada intake Handil Gabin tidak dapat lebih
dari 4 jam dengan pompa yang ada saat ini, karena kuantitas air baku kurang.
Operasional air baku selanjutnya dialihkan ke Intake Sei Tatas yang terletak sekitar 20
km dari IPA Eksisting. Dari Intake Sei Tatas air dipompakan ke booster pump yang
terletak di Km 6,5 kemudian dipompakan ke IPA Kuala Kapuas.

Hal 3 - 5
Gambar 3.1. Skema Eksisting Sitem Penyediaan Air Minum Kota Kuala Kapuas

Intake Sei Tatas


Sei Tatas

Booster Pump Booster Pump


Km 6,5 Handil Gabin

Reservoar
Ke Distribusi
IPA 130 L/Det 200 m3
Kec. Selat/Kapuas
Hilir
IPA 100 L/Det

Reservoar
500 m3
Sungai Kapuas Murung
Q = 104 L/Det

Reservoar
100 m3 Ke Distribusi
IPA 20 L/Det
Kec.Selat/Kapuas
Hilir

Sungai Barimba
Q = 20 L/Det

Hal 3 - 6
a. Kualitas Air Baku

Secara fisik kualitas air baku terlihat berwarna, keruh dan tidak berbau. Pada kondisi
normal pH air baku di Intake Kapuas rata-rata 6,7. Hasil pengamatan kadar garam pada
tahun 2005 menunjukkan bahwa kadar garam di intake Kapuas Murung saat kondisi
normal kurang dari 17,75 mg/l terjadi pada bulan akhir nopember sampai awal Juni.
Antara awal bulan Juni hingga akhir nopember kadar garam meningkat hingga 4.277,75
mg/l. Data hasil pengecekan kadar garam periode Juni 2005 hingga Mei 2006 intake
Lama diuraikan dalam Lampiran 3.1-3 dan grafik kadar garam pada lampiran 3.1-4.
Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kualitas air baku saat normal di Intake Sei
Tatas menunjukkan kadar garam kurang dari 17,75 mg/l, pH 6,9.

b. Pompa Air Baku

Pompa air baku yang terpasang di Intake Kuala Kapuas adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1-2 Pompa Air Baku Terpasang Intake Kuala Kapuas

Kapasitas Oprasional/ Head Daya


No. Kondisi Tahun
(l/dt) bulan (m) (Kw)
1 40 72.5 25 15 Baik 1992
2 75 46.5 30 37 Baik
3 100 698 30 45 Baik
Sumber : LaporanTeknis Operasional PDAM Kab. Kapuas Maret 2006

Pompa air baku yang terpasang di Intake Sei Tatas, Handil Gabin dan Booster Pump KM
6,5 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1-3 Pompa Air Baku dan Booster Pump Sei Tatas – Kuala Kapuas

Head Daya
No Lokasi Pompa (m) (Kw) Kondisi Daya Listrik
1 Sei Tatas 75 75 55 Kurang Baik PLN 132,5
100 75 75 Rusak kVA
2 Handil Gaben 100 75 75 Baik Genset 250
kVA
3 KM 6,5 100 29 45 Baik Genset 75
100 29 45 baik kVA
Sumber : Survey Lapangan , 2006

Hal 3 - 7
Kondisi pompa air baku di lokasi Sei Tatas rusak 1 unit kapasitas 100 l/det, sedangkan
pompa 75 l/det perlu di uji coba, dimana pompa sudah lama tidak dioperasikan.
Sumber listrik dari PLN tepasang 132,5 kVA. Listrik yang tersedia juga melayani
kebutuhan pompa 5 l/det untuk pompa air baku ke instalasi pengolahan air yang ada
dilokasi tersebut untuk kepentingan area sekitarnya.
Kondisi pompa yang terletak di Handil Gaben masih baik dan dapat dioperasikan selama
sumber air handil Gaben tidak mengalami penurunan dan sumber listrik tersedia dengan
adanya Genset kapasitas 250 kVA, sumber dari PLN belum terpasang.
Pompa terpasang di Booster Pump Km 6,5 kapasitas 75 l/det dengan head 75 m, 1 unit,
kondisi baik dan dilengkapi sumber listrik dari Genset kapasitas 75 kVA. PDAM belum
berlanggganan sambungan dari PLN.

c. Pipa Transmisi Air Baku

Pipa transmisi air baku terpasang dari intake Kapuas ke IPA Eksisting berdiameter 300
mm jenis PVC sepanjang 300 m. Dari pengamatan lapangan terlihat adanya kebocoran
pada sambungan pipa airbaku tersebut. Saat ini sedang dilakukan peningkatan kapasitas
pipa air baku menjadi diameter 350 mm dari jenis Galvanis Iron sepanjang 300 m.
Pipa air baku dari intake Sei Tatas ke IPA Eksisting berdiameter 250 mm dan jenis PVC.
Panjang jalur pipa air baku dari Intake Sei Tatas hingga Kuala Kapuas sebagai berikut :

No Jenis
. Uraian Diameter Panjang Pipa

(mm) (m)
1 Intake Kapuas – IPA K. Kapuas 300 300 PVC
2 Peningkatan (Intake – IPA) K.Kapuas 350 300 GIP
3 Sei Tatas – Handil Gabin 250 8.400 PVC
4 Handil Gabin – KM 6,5 250 4.400 PVC
5 KM 6,5 – IPA K. Kapuas 250 7.300 PVC
Total 20.700

Hal 3 - 8
3.1.7.2 Instalasi Pengolahan Air Kuala Kapuas
Instalasi pengolahan air terpasang terdiri dari beberapa paket IPA dari bahan baja dan
beton bertulang, seperti tercantum pada table berikut ini. Total kapasitas pengolahan
130 l/det.

Tabel 3.1-4. Instalasi Pengolahan Air Kota Kuala Kapuas

Paket IPA
No. Ukuran Bahan Tahun
(l/dt)
(Area)
1 10 10,5m x 4,53m Baja 1982
2 20 7,5m x 7,3m Baja 1995
3 20 8 m x4 m Baja 1996
4 20 15m x6,3m Baja 1997
5 30 14m x 8m Beton 2000
6 30 7,5m x 2,5m Baja 2004
Sumber : Survey Lapangan , 2006

Sumber daya listrik terpasang 164 kVA berasal dari PLN, dan tersedia cadangan dari
genset kapasitas 200 kw yang dipasang tahun 2004 dalam kondisi baik. Sumber listrik
tersebut juga digunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik di intake Kuala Kapuas.

3.1.7.3 Reservoir Dan Perpompaan


Sistem distribusi ke daerah pelayanaan saat ini mengandalkan reservoir kapasitas 200 m 3
dan 500 m3 yang terletak di lokasi IPA. Jumlah air yang dipompakan ke jaringan
distribusi rata-rata 103 l/det atau sebesar 275.789 m 3/bulan (Data pemompaan
distribusi bulan Maret 2006).
Jumlah pompa terpasang ada 4 (empat) unit. Jumlah dan spesifikasi teknis pompa
distribusi terpasang dapat dilihat pada table 3.1-5

Tabel 3.1-5 Pompa Distribusi Terpasang


Debit Daya Motor Operasi/bulan
No. Head (m)
(l/dt) (kw) (jam)
1 20 40 15 41.5
2 30 40 22 568
3 50 40 55 99

Hal 3 - 9
4 100 40 75 645
Sumber : Laporan Teknis Operasional PDAM Kab. Kapuas, April 2006

3.1.7.4 Pipa Distribusi dan Perlengkapan


Pipa distribusi yang terpasang di wilayah pelayanan Kecamatan Selat lebih kurang
49.724 km. Dengan total sambungan rumah tangga saat ini 11.089 buah, maka rasio
panjang pipa tersier (75 mm dan 50 mm) total hanya 2,89 m/SR. Rasio panjang pipa
total per jumlah sambungan hanya 4,51 m/sambungan. Data panjang pipa dan hasil
perhitungan rasio panjang pipa dicantumkan pada tabel 3.1-6. berikut ini.
Tabel 3.1-6. Rasio dan Panjang Pipa Distribusi Kota Kuala Kapuas

No. Diameter Panjang Jenis Pipa Rasio/SR

(mm) (m)
1 250 4,374 PVC 0.40
2 200 2,826 ACP 0.26
3 150 1,222 ACP 0.11
4 100 9,439 PVC 0.86
5 75 21,804 PVC 1.98
6 50 10,059 PVC 0.91
Total 49,724 4.51
Sumber : Pengukuran Data Peta Distribusi PDAM Kab. Kapuas, 2006

Jumlah kejadian air tidak lancar dan tidak mengalir sampai bulan maret tahun ini ada
86 kejadian. Penggantian meter air 296 unit.

3.1.8 Tarif dan Keuangan


Tarif air minum rata-rata di Kota Kuala Kapuas adalah sebgai berikut :
Tarif air minum rata-rata rumah tangga Rp. 2.491,-/m3
Tarif rata-rata instansi pemerintah Rp. 4.277,-/m3
Tarif rata-rata usaha/industri Rp. 6.284,-/m3
Tarif rata-rata sosial Rp. 2.277,-/m3

Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasi dan pemeliharaan sistem penyediaan air
minum pada tahun 2005 dapat dilihat pada table 3.1-7

Tabel 3.1-7 Biaya operasi dan Pemeliharaan Sistem Kuala Kapuas

Hal 3 - 10
Biaya personil per tahun 708,724,830 18.49%
Biaya Bahan Kimia per tahun 935,671,800 24.41%
Biaya listrik per tahun 635,250,000 16.58%
Biayaair baku per tahun 25,200,000 0.66%
Biaya pemeliharaan per tahun 50,866,320 1.33%
Biaya Penghapusan Piutang per tahun - -
Biaya administrasi per tahun 1,450,519,868 37.85%
Biaya bahan bakar per tahun 26,200,000 0.68%
Total 3,832,432,818 100.00%

3.2. ASPEK KEUANGAN


Dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 PDAM masih mengalami kerugian. Walaupun
pada tahun 2006 kerugian yang diderita dapt menurun,tetapi kemudian meningkat
kembali di tahun 2007.

3.2.1 Laba Rugi


Pendapatan usaha dari tahun 2005 hingga tahun 2007 senantiasa mengalami
peningkatan, walaupun dalam jumlah persentasi yang tidak besar. Tahun 2005 ke 2006
meningkat sebesar 9%, tahun 2006 ke 2007 meningkat sebesar 11%, atau dari 2005 ke
2007 meningkat sebesar 11%. Pendapatan usaha sebesar 95% berasal dari Pendapatan
Penjualan Air. Peningkatan pendapan ini disebabkan karena adanya penyesesuain tariff
di tahun 2006.
Kenaikan Biaya Langsung Usaha dari tahun 2005 hingga 2007 sebesar 16%, kenaikan ini
disebabkan karena adanya kenaikan harga satuan. Porsi biaya terbesar adalah ada pada
pada Biaya Sumber Air Baku, yaitu sebesar 44%. Besarnya biaya tersebut disebabkan
karena meningkatnya biaya pada saat musim kemarau, dimana kuantitas air baku pada
musim tersebut menurun sehingga diperlukan tambahan air baku dari Palingkau yang
berlokasi lebih jauh dari intake yang ada.
Bila dilihat dari Pendapatan Usaha dan Biaya Operasional, maka Laba Kotor Usaha PDAM
Kab Kapuas masih positif. Adanya krugian adalah setelah memperhitungkan Biaya Umum
dan Administrasi. Besarnya Pendapatan Biaya Diluar Usaha juga tidak dapat menutup
kerugian tersebut.

Hal 3 - 11
Tabel 3.2.1: Rugi/Laba Kabupaten Kapuas
REALISASI 2005 REALISASI 2006 REALISASI 2007
URAIAN CAT.
(Rp) (Rp) (Rp)

I. PENDAPATAN USAHA 14
1 Pendapatan Penjualan Air 6,439,048,000 7,041,909,905 7,788,186,030
2 Pendapatan NonAir 340,918,000 271,380,000 323,901,625
Jumlah Pendapatan Usaha 6,779,966,000 7,313,289,905 8,112,087,655

II. BIAYA LANGSUNG USAHA 15


1 Biaya Sumber Air 2,429,248,000 2,561,617,104 2,558,265,618
2 Biaya Pengolahan Air 2,186,848,000 1,709,716,112 2,431,370,550
3 Biaya Transmisi dan Distribusi 1,232,459,000 1,629,510,201 1,779,668,917
Jumlah Biaya Langsung Usaha 5,848,555,000 5,900,843,417 6,769,305,085

III. LABA/(RUGI) KOTOR USAHA 931,411,000 1,412,446,488 1,342,782,570

IV. BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 16 2,478,384,000 2,795,441,565 3,308,299,331

V. LABA/(RUGI) USAHA (1,546,973,000) (1,382,995,077) (1,965,516,761)

VI. PENDAPATAN BIAYA DILUAR USAHA 17


1 Pendapatan lain-lain 17,969,000 89,259,523 100,405,745
2 Pendapatan dari Penyisihan Piutang 0 0 0
3 Biaya Lain-lain (Biaya Bank) 2,766,000 19,277,500 8,337,680
Jumlah Pendapatan Lain-lain 15,203,000 69,982,023 92,068,065

VII. LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK (1,531,770,000) (1,313,013,054) (1,873,448,696)

VIII. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 0 0 0

IX. LABA/(RUGI) BERSIH (1,531,770,000) (1,313,013,054) (1,873,448,696)


Sumber: PDAM Kab Kapuas tahun 2005, 2006, 20007

3.2.2 Neraca 2005 – 2007


Aktiva
Aktiva lancar mengalami kenaikan dari tahun 2005 ke 2006, dan menurun dari tahun
2006 ke tahun 2007. Menurunya aktiva ini disebabkan karena menurunnya Kas hingga
73% dari tahun sebelumnya, dan Persediaan Dan Lainnya sebesar 31% dari tahun
sebelumnya.
Nilai Aktiva Tetap menurun dari tahun 2005 ke tahun 2006, hingga ke tahun 2007. Hal ini
disebabkan karena penambahan Nilai Perolehan lebih kecil daripada peningkatan

Hal 3 - 12
Penyusutan. Penambahan aktiva tetap adalah sebagi penyertaan modal Pemerintah
Daerah.
Passiva
Sejak tahun 2006 PDAM Kab Kapuas sudah tidak mempunyai hutang usaha, tetapi tidak
demikian halnya dengan Hutang Non Usaha. Adanya kewajiban Hutang Non Usaha inilah
yang menyebabkan kenaikan Hutang Lancar.

Tabel 3.2.2 Neraca PDAM Kab Kapuas tahun 2005 - 2007


Tahun
No Keterangan
2005 2006 2007
1 AKTIVA
Kas 146,993,910.26 2,638,258,976.00 725,193,885.00
Piutang 735,618,850.00 1,153,811,755.00 1,603,102,135.00
Persediaan dan lainnya 1,547,047,339.25 2,391,364,220.00 1,647,843,198.00
Total Aktiva Lancar 2,429,660,099.51 6,183,434,951.00 3,976,139,218.00

Aktiva Tetap - Nilai Perolehan 18,474,985,951.63 19,744,968,552.00 21,055,535,592.00


Akumulasi Penyusutan (10,476,441,320.78) (11,902,773,775.00) (13,254,118,432.00)
Total Aktiva Tetap 7,998,544,630.85 7,842,194,777.00 7,801,417,160.00

Aktiva lain dan dalam penyelesaian 961,462,692.50 4,300,743,663.00 9,603,199,563.00


Total Aktiva 11,389,667,422.86 18,326,373,391.00 21,380,755,941.00

2 PASIVA
Hutang Usaha 31,050,000.00 0.00 0.00
Hutang NonUsaha 0.00 682,697,284.00 620,191,030.00
Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo
Total Hutang Lancar 31,050,000.00 682,697,284.00 620,191,030.00

Hutang Jangka Panjang


Hutang Lainnya (Cad. Dana Meter dan Jaminan) 1,997,997,200.00 2,328,308,200.00 2,818,645,700.00
Total Hutang Jangka Panjang 2,029,047,200.00 3,011,005,484.00 3,438,836,730.00

3 MODAL DAN CADANGAN


Modal Pemerintah Pusat dan YBDS 1,416,064,480.01 1,416,064,480.00 1,416,064,480.00
Modal dari Kekayaan Pemda 17,165,654,387.25 24,427,154,487.00 28,927,154,487.00
Laba Ditahan 18,581,718,867.26 25,843,218,967.00 30,343,218,967.00
Laba/Rugi Tahun Berjalan (9,221,098,644.40) (10,527,851,060.00) (12,401,299,758.00)
Total Modal dan Cadangan 9,360,620,222.86 15,315,367,907.00 17,941,919,209.00
Total Pasiva 11,389,667,422.86 18,326,373,391.00 21,380,755,939.00
Sumber: PDAM Kab Kapuas tahun 2005, 2006, 20007

Hal 3 - 13
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
KABUPATEN KAPUAS
NERACA

AKTIVA PASIVA
NAMA PERKIRAAN 2005 2006 2007 NAMA PERKIRAAN 2005 2006 2007

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Kas dan Bank 146,993,910.26 2,638,258,976.00 725,193,885.00 Kewajiban Jangka Pendek
Piutang Usaha 735,618,850.00 1,153,811,755.00 1,603,102,135.00 Utang Usaha 31,050,000.00
Penyisihan Piutang Usaha (96,553,085.75) (163,468,168.00) (332,280,480.00) Utang NonUsaha 682,697,284.00 620,191,030.00
Piutang Lain-lain 353,085,330.00 1,009,706,428.00 1,013,406,428.00 Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Persediaan 1,290,515,095.00 1,545,125,960.00 966,717,250.00 Jumlah k ewajiban Jangk a pendek 31,050,000.00 682,697,284.00 620,191,030.00
Jumlah Ak tiva Lancar 2,429,660,099.51 6,183,434,951.00 3,976,139,218.00
Kewajiban Lain-lain
AKTIVA TETAP Uang Jaminan Langganan 383,767,500.00 419,167,500.00 453,617,500.00
Nilai Perolehan 18,474,985,951.63 19,744,968,552.00 21,055,535,592.00 Cadangan Dana Meter 1,614,229,700.00 1,909,140,700.00 2,365,028,200.00
Akumulasi Penyusutan (10,476,441,320.78) (11,902,773,775.00) (13,254,118,432.00) Jumlah Kewajiban dan lain-lain 1,997,997,200.00 2,328,308,200.00 2,818,645,700.00
Nilai Buk u Ak tiva Tetap 7,998,544,630.85 7,842,194,777.00 7,801,417,160.00 Jumlah Kewajiban 2,029,047,200.00 3,011,005,484.00 3,438,836,730.00

AKTIVA LAIN-LAIN EKUITAS


Bahan Instalasi 615,637,380.00 809,258,350.00 1,124,145,000.00 Kekayaan Pemda Yang Dipisahkan 17,165,654,387.25 24,427,154,487.00 28,927,154,487.00
Bahan Kemasan Danum 441,059,000.00 Penyertaan Pemerintah Yang Belum ditetapkan Statusnya 1,416,064,480.01 1,416,064,480.00 1,416,064,480.00
Pekerjaan Dalam Penyelesaian 3,145,660,000.00 7,692,170,250.00 Modal Sebelum Ak umulasi Kerugian 18,581,718,867.26 25,843,218,967.00 30,343,218,967.00
Aktiva Tetap yang Tidak Berfungsi 297,825,312.50 297,825,313.00 297,825,313.00
Pembayaran Dimuka Kepada Pemda 48,000,000.00 48,000,000.00 48,000,000.00 Akumulasi Kerugian (7,689,329,090.73) (9,214,838,006.00) (10,527,851,061.00)
Beban Ditangguhkan Rugi Tahun Berjalan (1,531,769,553.67) (1,313,013,054.00) (1,873,448,697.00)
Amortisasi Beban Ditangguhkan (9,221,098,644.40) (10,527,851,060.00) (12,401,299,758.00)
Nilai Buku Beban Ditangguhkan
Jumlah Ak tiva Lain-lain 961,462,692.50 4,300,743,663.00 9,603,199,563.00 Jumlah Ek uitas 9,360,620,222.86 15,315,367,907.00 17,941,919,209.00

JUMLAH AKTIVA 11,389,667,422.86 18,326,373,391.00 21,380,755,941.00 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 11,389,667,422.86 18,326,373,391.00 21,380,755,939.00
Sumber: PDAM Kab Kapuas tahun 2005, 2006, 20007

Hal 3 - 14
Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Kabupaten Kuala Kapuas

Penilaian Rasio Keuangan Perusahaan 2005 – 2007


Rasio keuangan perusahaan didasarkan pada prinsip bahwa nilai ratio dapat membantu
menunjukan berbagai hal yang memerlukan penelitian lebih lanjut dalam rangka
mengembangkan strategi operasi pada masa mendatang.
Secara umum penilaian kinerja keuangan mencakup pengukuran terhadap keseimbangan
struktur permodalan, pendayagunaan aktiva, kemampuan menghasilkan laba, efisiensi
dalam pengelolaan sumber dana dan penggunaan dana serta kemampuan membayar
kewajiban yang jatuh tempo.
Ratio Likuiditas
Organisasi dapat dikatakan baik apabila memiliki kinerja manajemen yang baik juga.
Manajemen dapat menentukan baik/tidaknya suatu organisasi didasarkan oleh beberapa
indikator penilaian, salah satunya adalah rasio likuiditas. Rasio ini menampilkan dan
menjelaskan kondisi kemampuan keuangan PDAM Kabupaten Kapuas berdasarkan ratio
likuiditasnya, yang terdiri dari curret ratio, acid test ratio, cash ratio, perputaran piutang
maupun periode rata-rata pengumpulan piutang. Perhitungannya dapat dilihat pada Tabel
3.2.3

III - 1
Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Kabupaten Kuala Kapuas

Tabel 3.2.3: Rasio Likuiditas

Ratio Likuiditas
TAHUN
URAIAN
2005 2006 2007

1 Curren Ratio (a/b) % Perubahan 78% 9% 6%


a. Aktiva Lancar 2,429,660,100 6,183,434,951 3,976,139,218
b. Hutang Lancar 31,050,000 682,697,284 620,191,030

2 Acid Test Ratio (a+b+c)/d % Perubahan 28.43% 5.55% 3.75%


a. Kas dan Bank 146,993,910 2,638,258,976 725,193,885
b. Deposito - - -
c. Piutang Usaha (bersih) 735,618,850 1,153,811,755 1,603,102,135
d. Hutang Lancar 31,050,000 682,697,284 620,191,030

3 Cash Ratio (a/b) % Perubahan 5% 4% 1%


a. Kas dan Bank 146,993,910 2,638,258,976 725,193,885
b. Hutang Lancar 31,050,000 682,697,284 620,191,030

4 Perputaran Piutang (a)/((b+c)/2) 184% 126767% 101205%


% Perubahan
a. Jumlah Pendapatan Usaha 6,779,966 7,313,289,905 8,112,087,655
b. Piutang Awal (bersih) 735,618,850 1,153,811,755 1,603,102,135
c. Piutang Akhir (bersih) - - -

5 Periode rata-rata Pengumpulan 195298019% 283985% 355714%


Piutang ((b+c)/2)/(a/360)
% Perubahan
a. Jumlah Pendapatan Usaha 6,779,966 7,313,289,905 8,112,087,655
b. Piutang Awal (bersih) 735,618,850 1,153,811,755 1,603,102,135
c. Piutang Akhir (bersih) - - -

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2008

Ratio Solvabilitas
Menampilkan dan menjelaskan perkembangan kondisi keuangan berdasarkan rasio
solvabilitas yang terdiri dari total aktiva diband

III - 2
Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Kabupaten Kuala Kapuas

Ratio Solvabilitas
TAHUN
URAIAN
2005 2006 2007

1 Total Aktiva dengan Total Hutang (a/b) % Perubahan 561% 609% 622%
a. Jumlah Aktiva 11,389,667,423 18,326,373,391 21,380,755,941
b. Jumlah Hutang 2,029,047,200 3,011,005,484 3,438,836,730

2 Total Hutang dengan Ekuitas (a/b) % Perubahan 22% 20% 19%


a. Jumlah Hutang 2,029,047,200 3,011,005,484 3,438,836,730
b. Jumlah Ekuitas 9,360,620,223 15,315,367,907 17,941,919,209

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2008

Ratio Rentabilitas
Ratio Rentabilitas
TAHUN
URAIAN
2005 2006 2007

1 Perputaran Aktiva Usaha (a/b) % Perubahan 0.00% 0.08% 0.06%


a. Jumlah Pendapatan Usaha 931,411 1,412,446,488 1,342,782,570
b. Jumlah Aktiva 11,389,667,422.86 18,326,373,391.00 21,380,755,941.00

2 Gross Margin Ratio (a/b) % Perubahan -0.23% -0.18% -0.23%


a. Laba (rugi) Kotor Usaha (1,531,770) (1,313,013,054) (1,873,448,696)
b. Jumlah Pendapatan Usaha 6,779,966 7,313,289,905 8,112,087,655

3 Operating Margin Ratio (a/b) % Perubahan -23% -18% -23%


a. Laba (rugi) Bersih Usaha (1,531,770) (1,313,013,054) (1,873,448,696)
b. Jumlah Pendapatan Usaha 6,779,966 7,313,289,905 8,112,087,655

Sumber: Hasil Analisa Konsultan, 2008

Efisiensi Penagihan
Efisiensi penagihan yang dapat dicapai perusahaan selama 12 tahun terakhir rata-rata 88%.
Hal ini karena penerapan sanksi terhadap pelanggan yang menunggak lebih dari ketentuan
yang berlaku belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, dengan efisiensi sebesar
88% dipandang cukup baik dalam artian sesuai limit efisiensi.

Tarif
Pola perhitungan tarif PDAM berdasarkan klasifikasi konsumsi air untuk kota kecil dan
sedang. Besarnya kenaikan sesuai persetujuan hasil rapat maksimum 80% dan dilakukan
secara bertahap, dengan tahapan kenaikan sebagai berikut:
 Tahap I : 30% dari tarif tahun 2004
 Tahap II : 20% dari Tahap I
III - 3
Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Kabupaten Kuala Kapuas

 Tahap III : 20% dari Tahap II


 Tahap IV : 10% dari Tahap III

Kenaikan Tarif Tahap I 30% dari Tarif tahun 2004


PROGRESSIVE PEMAKAIAN
GOLONGAN PELANGGAN 3
0 - 10 M 11 - 20 M3 21 - 30 M3 > 30 M3

I SOSIAL
1 Sosial Umum Rp 1,440 Rp 1,440 Rp 1,440 Rp 1,440
2 Sosial Khusus Rp 1,605 Rp 2,160 Rp 2,760 Rp 3,205

II NONNIAGA
1 Rumah Tangga A Rp 1,770 Rp 2,760 Rp 3,870 Rp 5,525
2 Rumah Tangga B Rp 2,210 Rp 3,315 Rp 4,420 Rp 6,190
3 Pemerintah Rp 2,650 Rp 3,535 Rp 4,420 Rp 6,190

III N I A G A
1 Niaga Kecil Rp 4,420 Rp 6,080 Rp 8,840 Rp 12,375
2 Niaga Besar Rp 8,840 Rp 10,500 Rp 12,375 Rp 17,680

IV INDUSTRI
1 Industri Kecil Rp 4,420 Rp 6,080 Rp 8,840 Rp 12,375
2 Industri Besar Rp 8,840 Rp 10,500 Rp 12,375 Rp 17,680

V KHUSUS
1 Pelabuhan Rp 17,680 Rp 2,210 Rp 27,625 Rp 33,150
Sumber: PDAM Kab Kapuas tahun 2006

Golongan pelanggan terdiri dari:


Golongan I: Sosial
1. Sosial Umum

 Hidran umum
 Kamar mandi umum
 WC umum

2. Sosial Khusus

 Puskesmas
 Klinik pemerintah
 Rumah sakit pemerintah
 Rumah ibadah

Golongan II: NonNiaga

III - 4
Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Kabupaten Kuala Kapuas

1. Rumah Tangga A

 Tempat tinggal yang dipakai tidak untuk berniaga

2. Rumah Tangga B

 Selain tempat tinggal dalam rumah tangga tersebut ada sesuatu usaha untuk
mendapatkan keuntungan.

3. Instansi Pemerintah

 Sarana instansi pemerintah


 Lembaga pemerintah lainnya
 Kolam renang milik pemerintah
 Kantor pemerintah

Golongan III: Niaga


1. Niaga Kecil

 Warung, took, rumah makan


 Usaha dagang skala kecil
 Wartel, bengkel kecil
 Losmen, penginapan
 Kantor perusahaan/usaha kecil dan menengah
 Rumah sakit swasta, tempat praktek dokter swasta

2. Niaga Besar

 Kolam senang umum swasta


 Hotel, restoran
 Bengkel besar
 Pompa bensin
 Gedung bioskop, nigh club, diskotik club hiburan besar
 Kantor perusahaan besar
 Perseroan dan usaha-usaha skala besar lainnya

Golongan IV: Industri


1. Industri Kecil

 Kerajinan tangan
 Kerajinan rumah tangga

III - 5
Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Kabupaten Kuala Kapuas

 Usaha industri kecil lainnya


 Peternakan kecil

Goilongan V: Khusus
 Pelabuhan laut
 Pelabuhan sungai
 Pelabuhan udara

Sistem Anggaran
PDAM dalam menyusun anggaran berpedoman pada sistem akuntansi yang diterbitkan oleh
Departemen Dalam Negeri. Anggaran yang disusun perusahaan telah melalui prosedur yang
benar dilakukan dengan sistem “Bottom Up Olanning”. Setelah konsep anggaran disusun,
lalu dilakukan pembahasan antara manajemen, kemudian diajukan ke Badan Pengawas
untuk dibahas/dikoreksi. Setelah selesai pembahasan, selanjutnya diajukan ke Bupati
Kapuas untuk diminta pengesahan anggaran tersebut.
Anggaran perusahaan yang telah dibuat saat ini diterapkan sepenuhnya sebagai pedoman
pengelolaan perusahaan. Dan apabila terdapat perubahan kegiatan, dilakukan revisi
anggaran sesuai rencana atau program yang akan dilaksanakan, sehingga anggaran yang
disusun dapat dikatakan realistis dan telah digunakan sebagai alat pengambilan keputusan
manajemen.
3.3. ASPEK MANAJEMEN
3.3.1 Sumber Daya Manusia
Jumlah karyawan PDAM saat ini adalah 106 orang direksi, dengan perincian sebagai
berikut:
2. Direksi : 1 orang
3. Teknik : 47 orang
4. NonTeknik : 58 orang

Berdasarkan status kepegawaian, maka karyawan PDAM terbagi menjadi:


5. Pegawai Negeri Sipil : 2 orang
6. Pegawai Perusahaan : 95 orang
7. Tenaga Honorium : 9 orang

Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, karyawan PDAM terbagi atas:


8. Sarjana : 16 orang
9. Sarjana Muda : 6 orang
10. SLTA : 78 orang
11. SLTP : 3 orang

III - 6
Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Kabupaten Kuala Kapuas

12. SD : 3 orang

Gaji dan kesejahteraan yang diterima karyawan PDAM Kabupaten Kapuas merujuk pada
peraturan pegawai PDAM yang telah ditetapkan oleh Departemen Dalam Negeri. Karyawan
PDAM menerima selain gaji pokok, juga menerima tunjangan-tunjangan, seperti tunjangan
keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan pelaksana, tunjangan pangan, perbaikan
penghasilan, tunjangan pension, tunjangan pajak penghasilan dan lain-lain. Besarnya
tunjangan didasarkan oleh jabatan maupun kepangkatan.
Jumlah pelanggan PDAM saat ini adalah 10.779. Dibandingkan dengan jumlah pegawai yang
ada diperoleh rasio pegawai per 1.000 sambungan adalah 10 orang.
Dari informasi yang ada sekitar 43% dari jumlah pegawai telah mengikuti pelatihan di
bidang air bersih, sesuai kualifikasi kebutuhan dalam struktur organisasi PDAM. Dan
bagian/fungsi terpenting telah mendapat training sesuai bidang tugasnya.
3.3.2 Koordinasi Kerja
Struktur organisasi PDAM Kabupaten Kapuas ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Bupati. Dari jumlah pegawai yang ada saat ini, terdapat jabatan fungsi pada 7 Kepala
Bagian.
Uraian tugas yang dibuat dibagikan kepada setiap pegawai sebagai pedoman kerja. Rapat
koordinasi dilaksanakan secara periodik untuk membahas permasalahan dalam perusahaan.
Juga hubungan antara bagian cukup harmonis. Hal ini dapat diketahui dari ketepatan
waktu pendistribusian dokumen dan laporan antara bagian cukup lancar.
3.3.3 Struktur Organisasi
Organisasi pegawai PDAM Kota Palangkaraya dipimpin oleh 1 orang direktur yang dibantu
oleh 2 kepala bagian, yaitu bidang teknik dan keuangan. Struktur organisasi dapat dilahat
pada Gambar 3.3

III - 7
Bantuan Teknis Penyehatan PDAM
Kabupaten Kuala Kapuas

Gambar 3.3: Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Kapuas

Sumber: PDAM Kab Kapuas tahun 20007

III - 8

Anda mungkin juga menyukai