Anda di halaman 1dari 9

Pengembangan E-Modul Asam Basa Berbasis Discovery Learning Untuk Kelas XI

SMA/MA

Trihanto Setiadi1) dan Rahadian Zainul2)*


1,2)
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Padang, Indonesia
Author Corespondent: rahadianzmsiphd@gmail.com

ABSTRACT
This research is aimed to develop the e-modul of acid base based of discovery learning.. The
type of research used is research and development or Research and Development (R&D).
The development model used is a 4-D model (four-D models) which consists of 4 stages,
namely: define, design, develop and disseminate. This research is limited to the stage of
development, namely the validity and practicality test. The research instrument used was a
questionnaire of validity and practicality. The E-Module was validated by 5 validators while
the practicality test was carried out by 3 chemistry teachers and 27 XI grade students of MIA
SMA UNP Laboratorium UNP. Data from the validity and practicality test results were
analyzed using the cohen kappa formula. Based on the results of the study, it was found that
the average kappa moment of validity test was 0,953 with a very high validity category and
the average kappa moment of teacher practicality was 0,921 and students were 0,883 with a
very high practicality category. Thus, it was concluded that acid base e-module based on
discovery learning was produced for valid and practical high school students.

Keywords: E-Module, Discovery Learning, Acid Base, Research and Development, 4-D
Models.

PENDAHULUAN atau memanfaatkan perkembangan tekno-


Di dalam proses pembelajaran seperti logi dalam proses pembelajaran (Budiana,
guru, siswa dan lingkungan dapat mem- 2015: 60).
pengaruhi untuk tercapainya tujuan pem- Pada tingkat SMA di kelompok
belajaran. Faktor penunjang untuk ter- peminatan MIPA, mata pelajaran khu-
capainya tujuan pembelajaran adalah susnya kimia merupakan mata pelajaran
dengan menggunakan bahan ajar. Hal ini yang penting diajarkan sebagai mata pela-
berkaitan dengan menggunakan bahan ajar jaran tersendiri. Kimia adalah ilmu yang
yang bervariasi dan tepat dapat mening- mengkaji sifat zat dan bagaimana zat itu
katkan motivasi belajar di dalam proses bereaksi dengan zat lain (Chang, 2005: 6).
pembelajaran. Tujuan pendidikan akan Salah satu tujuan mata pelajaran kimia
tercapai jika kualitas pendidikan tercapai, adalah menerapkan konsep-konsep kimia
dan salah satu untuk memperbaiki kualitas untuk menyelesaikan masalah dalam
pendidikan yaitu dengan meningkatkan kehidupan sehari-hari dan teknologi
kualitas pembelajaran di sekolah. Ada (Kemendikbud, 2013).
beberapa faktor pendukung untuk terwu- Asam basa adalah materi yang
judnya proses pembelajaran yang ber- terdapat di kelas XI SMA. Materi asam
kualitas untuk tercapainya tujuan basa berisi pengetahuan yang berdimensi
pendidikan yaitu dengan menggunakan faktual, konseptual, dan prosedural. Asam

1
basa merupakan materi prasyarat untuk diuji kevalidan dan kepraktisannya
mempelajari materi selanjutnya seperti (Farenta, dkk (2016), Zulkarnain, dkk
larutan penyangga. Jika siswa belum paham (2015), Nurzaman, dkk (2013),
pada materi itu, maka siswa akan sulit Syamsurizal, dkk (2015). Penelitian yang
untuk memahami materi selanjutnya. Oleh dilakukan oleh Oktavia, dkk (2018) tentang
karena itu, materi ini membutuhkan pengenalan dan pengembangan e-modul
pemahaman yang lebih mendalam. bagi guru-guru anggota MGMP kimia dan
Berdasarkan hasil wawancara dengan biologi kota Padang Panjang bahwa guru
guru dan pengisian angket oleh siswa tertarik untuk membuat dan menggunakan
diperoleh hasil (1) materi asam basa masih e-modul dalam proses pembelajaran. E-
kurang dipahami oleh beberapa siswa, (2) modul ini memiliki design yang menarik
bahan ajar yang digunakan di sekolah dan efektif digunakan dalam pembelajaran.
adalah buku cetak, lembar kerja siswa, dan Penelitian oleh Chairi, dkk (2016) tentang
powerpoint, (3) kurang pahamnya siswa pengembangan LKS dengan pendidikan
belajar menggunakan bahan ajar yang saintifik berbasis discovery learning pada
disediakan oleh guru. Hal ini dikarenakan materi hukum dasar kimia kelas X
bahan ajar yang digunakan belum menam- SMA/MA bahwa validitas dan praktikalitas
pilkan tahapan model discovery learning. bahan ajar tersebut sangat tinggi. Kemudian
Oleh karena itu perlu dikembangkan bahan penelitian oleh Sepriandi, dkk (2016)
ajar dalam bentuk modul berbasis discovery tentang pengembangan LKS dengan
learning untuk meningkatkan pemahaman pendekatan saintifik berbasis discovery
siswa. learning pada materi asam basa untuk
Dengan adanya perkembangan pembelajaran kimia kelas XI SMA/MA
teknologi yang semakin pesat sangat bahwa Validitas dan praktikalitas LKS
memungkinkan peranan TIK dalam proses tersebut sangat tingi. Penelitian yang
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai dilakukan oleh Jannah, dkk (2017) tentang
tujuan pembelajaran dengan hasil yang pengembangan media pembelajaran asam
lebih baik. Hasil dari perkembangan basa menggunakan aplikasi android
teknologi saat ini dibidang pendidikan salah berbasis chemistry triangle KELAS XI
satunya adalah memodifikasi modul cetak SMA/MA bahwa media yang dihasilkan
menjadi format elektronik atau yang memiliki kevalidan dan kepraktisan yang
dikenal e-modul. Menurut Kemendikbud sangat tinggi.
(2017) e-modul adalah bahan belajar Berdasarkan permasalahan tersebut,
mandiri untuk proses pembelajaran yang penulis ingin mekukan penelitian untuk
disusun secara sistematis dan disajikan mengembangkan bahan ajar dalam bentuk
dalam format elektronik. e-modul berbasis discovery learning
Penelitian Dahlan (2016) melaporkan dengan judul ”Pengembangan E-Modul
bahwa e-modul pada materi sistem Asam Basa Berbasis Discovery Learning
peredaran darah yang valid dan praktis Untuk Kelas XI SMA/MA”
dapat membantu siswa dalam memahami
materi. Adanya animasi-animasi dan video METODE PENELITIAN
dapat menambah minat siswa dalam belajar Jenis penelitian yang digunakan
sehingga memberikan pengalaman belajar adalah penelitian dan pengembangan atau
yang nyata dan menarik. E-modul juga Research and Development (R&D). Model
telah banyak dikembangkan yang telah pengembangan yang digunakan ini adalah

2
model 4-D (four D models) yang terdiri atas pembelajaran. Tahap ini meliputi: (a) uji
4 tahap, yaitu pendefinisian (define), validitas bertujuan untuk mengungkapkan
perancangan (design), pengembangan tingkat validitas dari e-modul asam basa
(develop), dan penyebaran (dissiminate). berbasis discovery learning yang telah
Penelitian ini hanya dilakukan sampai uji dikembangkan; (b) revisi untuk memper-
validitas dan uji praktikalitas terhadap e- baiki bagian e-modul asam basa berbasis
modul yang dikembangkan. Subjek peneli- discovery learning yang dianggap kurang
tian ini adalah 2 orang dosen kimia FMIPA tepat oleh validator sebelum produk diuji
UNP, 3 orang guru kimia, dan 27 orang coba; (c) uji coba bertujuan untuk menge-
siswa kelas XI MIA SMA Pembangunan tahui tingkat praktikalitas e-modul asam
Laboratoriun UNP. basa berbasis discovery learning yang di-
Tahap pendefinisian (define) dilaku- kembangkan. Penelitian ini hanya
kan dengan cara penetapan dan pende- dilakukan hanya sampai tahap develop
finisian syarat-syarat dalam pembelajaran. karena keterbatasan waktu.
Tahap ini diawali dengan menganalisis Instrumen yang digunakan adalah
tujuan dari batasan materi dan bahan materi angket validasi dan praktikalitas. Lembar
berdasar-kan kurikulum 2013 revisi 2017. validasi digunakan untuk menilai validitas
Tahap ini meliputi: (a) tahap analisis ujung- e-modul asam basa berbasis discovery
depan dilakukan dengan wawancara learning yang dikembangkan. Lembar
dengan guru kimia; (b) analisis siswa validasi ini ditu-jukan kepada dosen
dilakukan dengan penyebaran angket FMIPA UNP dan guru kimia. Lembar
kepada siswa yang bertujuan untuk praktikalitas digunakan untuk mengetahui
memahami karakteristik siswa; (c) analisis tingkat praktikalitas pemakaian e-modul
tugas dilakukan dengan menganalisis asam basa berbasis discovery learning yang
kompetensi dasar (KD) 3.10 dan 4.10 yang dikembangkan. Lembar praktikalitas ini
selanjutnya dilakukan perumusan indikator ditujukan kepada guru kimia dan siswa.
sesuai dengan KD tersebut; (d) analisis Data yang diperoleh dianalisis
konsep dilakukan dengan cara meng- menggunakan formula kappa Cohen di
identifikasi konsep-konsep utama pada bawah ini.
materi asam basa; (e) analisis tujuan 𝜌𝑜 − 𝜌𝑒
𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑝𝑎 (κ) =
pembelajaran dilakukan dengan pengu- 1 − 𝜌𝑒
bahan hasil analisis tugas dan analisis Keterangan:
konsep ke dalam tujuan pembelajaran yang Κ = momen kappa
akan dicapai oleh siswa. 𝜌o = Proporsi yang terealisasi
Pada tahap perancangan (design) 𝜌𝑒 = Proporsi yang tidak terealisasi
bertujuan untuk merancang e-modul asam Tabel 1. Kategori Keputusan berdasarkan
basa berbasis discovery learning. Peran- Momen Kappa (Bolaugh, 2008)
cangan terdiri dari: cover, petunjuk belajar, Interval Kategori
peta konsep, lembar kegiatan, lembar kerja 0,81 – 1,00 Sangat tinggi
siswa, lembaran tes, kunci jawaban, dan 0,61 – 0,80 Tinggi
glosarium. 0,41 – 0,60 Sedang
Pada tahap pengembangan (develop)
0,21 – 0,40 Rendah
bertujuan untuk menghasilkan e-modul
0,01 – 0,20 Sangat rendah
asam basa berbasis discovery learning yang
< 0,00 Tidak valid
valid dan praktis digunakan untuk proses

3
melalui percobaan. Berdasarkan KD
HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut dirumuskan indikator penca-
1. Tahap Pendefinisian (Define) paian kompetensi yaitu 1) Menje-
a. Analisis ujung depan laskan sifat larutan berdasarkan kon-
Analisis ujung depan dilakukan sep asam basa menurut Arrhenius,
dengan cara wawancara dengan guru Bronsted-Lowry dan Lewis, 2)
kimia. Berdasarkan hasil wawancara Membedakan kekuatan asam kuat,
dengan guru kimia di SMA asam lemah, basa kuat dan basa
Pembangunan Laboratorium UNP lemah, 3) Menghitung pH larutan
diperoleh hasil sebagai berikut: (1) asam dan basa, 4) Menghubungkan
terdapat beberapa siswa yang kurang asam lemah dengan asam kuat serta
paham terhadap materi asam basa; (2) basa lemah dengan basa kuat untuk
bahan ajar yang digunakan berupa mendapatkan derajat ionisasi dan
PPT, LKS, dan buku paket, (3) bahan tetapan ionisasi, 5) Menentukan sifat
ajar belum termuat tahapan-tahapan larutan asam basa dengan
discovery learning. menggunakan kertas lakmus dan
b. Analisis siswa indikator alam.
Analisis siswa dilakukan d. Analisis konsep
dengan pengisian angket oleh siswa Berdasarkan analisis konsep
SMA Pembangunan Laboratoriun dapat ditentukan atribut-atribut
UNP. Siswa SMA dikategorikan konsep yang dipelajari pada materi
sebagai remaja dengan usia 15-17 asam basa. Konsep-konsep utama
tahun. Berdasarkan teori perkemba- pada materi asam basa adalah larutan,
ngan kognitif piaget siswa SMA larutan asam, asam kuat, asam lemah,
dimulai dari usia 15-17 tahun ter- larutan basa, basa kuat, basa lemah,
masuk ke dalam tahap operaional asam Arrhenius, basa Arrhenius,
formal (Omrod, 2014: 43-47). Tahap asam Bronsted-Lowry, basa
operasional formal ini ditandai Bronsted-Lowry, asam konjugasi,
dengan kemampuannya untuk ber- basa konjugasi, asam Lewis, basa
fikir secara abstrak, menalar secara Lewis, kekuatan asam, kekuatan
logis dan menarik kesimpulan dari basa, konstanta ionisasi asam,
informasi yang tersedia. Berdasarkan konstanta ionisasi basa, pH, pOH, dan
hasil angket yang diperoleh kese- indikator. Setelah konsep dianalisis
luruhan siswa sudah bisa mengope- dapat dilihat hubungan antar konsep
rasikan komputer atau laptop. dalam bentuk peta konsep.
c. Analisis tugas e. Analisis tujuan pembelajaran
Berdasarkan silabus kurikulum Berdasarkan IPK yang telah
2013 revisi 2017 materi asam basa didapatkan, dapat ditentukan tujuan
terdapat pada KD 3.10 dan 4.10. KD pembelajaran. Tujuan pembelajaran
3.10 Menjelaskan konsep asam dan asam basa yaitu melalui model
basa serta kekuatannya dan kese- discovery learning dengan 6 tahap
timbangan pengionannya dalam (stimulation, problem statement, data
larutan; 4.10 Menganalisis trayek collection, data processing, verifi-
perubahan pH beberapa indikator cation, generalization) dengan stra-
yang diekstrak dari bahan alami tegi belajar mandiri dengan berbasis

4
komputer peserta didik diharapkan asam basa berbasis discovery
mampu menjelaskan sifat larutan learning diberi penilaian oleh 2 orang
berdasarkan konsep asam basa dosen dan 3 orang guru kimia.
menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, Penilaian lima orang validator ini
dan Lewis, menganalisis sifat larutan didasarkan pada pendapat Sugiyono
berdasarkan pH larutan, membeda- (2013: 172) yang menyatakan bahwa
kan kekuatan asam kuat, asam lemah, untuk menguji validitas, dapat
basa kuat, dan basa lemah, meng- digunakan pendapat ahli (judgement
hitung pH larutan asam dan basa, experts) yang jumlahnya minimal tiga
menghubungkan derajat keasaman orang. Hasil yang diperoleh dapat
(pH) dengan derajat ionisasi, dan dilihat pada Gambar 1.
tetapan kesetimbangan asam dan basa
serta, menentukan sifat larutan asam
dan basa dengan menggunakan kertas
lakmus dan indikator alam.
2. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap perancangan (design)
ini dilakukan desain e-modul asam basa
berbasis discovery learning yang akan
dikembangkan. E-modul ini disusun
berdasarkan komponen-komponen e- Gambar 1. Hasil analisis data
modul yang diuraikan dalan validitas oleh validator
Kemendikbud (2017: 7) yaitu: cover, Komponen isi e-modul asam
petunjuk belajar, peta konsep, lembar basa berbasis discovery learning
kegiatan, lembar kerja siswa, lembaran memiliki rata-rata momen kappa
tes, kunci jawaban, dan glosarium. Pada sebesar 0,929 dengan kategori sangat
lembaran kerja disusun berdasarkan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa e-
tahapan-tahapan discovery learning. E- modul yang dikembangkan telah
modul ini dibuat dengan menggunakan sesuai dengan tuntutan Kompotensi
aplikasi Microsoft Publisher 2013, Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),
Adobe Flash CS6, Wondershare yaitu KD 3.10 dan KD 4.10 pada
Filmora, Format Factory, dan Kvisoft Silabus Kurikulum 2017. Sesuai
Flipbook Maker. dengan pendapat Purwanto (2006:
138) bahwa aspek keyakan isi
meliputi kesesuaian materi yang
3. Tahap Pengembangan (Develop) terdapat dalam e-modul dengan KI,
a. Uji validasi KD, tujuan pembelajaran yang ingin
Uji validitas merupakan dicapai dan materi yang diberikan
penilaian terhadap rancangan suatu sesuai dengan kemampuan siswa.
produk. Aspek penilaian dibagi Komponen kebahasaan memi-
menjadi beberapa komponen yang liki nilai rata-rata momen kappa e-
terdiri dari komponen isi, komponen modul asam basa berbasis discovery
kebahasaan, komponen penyajian, learning yang dikembangkan sebesar
dan komponen kegrafikaan 0.933 dengan kategori sangat tinggi.
(Depdiknas, 2008: 28). E-modul Hal ini berarti bahasa yang digunakan

5
pada e-modul yang dikembangkan menjawab semua pertanyaan-
telah sesuai dengan kaidah Bahasa pertanyaan yang ada pada soal
Indonesia yang baik dan benar, tersebut.
komunikatif dan mudah dipahami. Komponen kegrafikan memi-
Depdiknas (2017: 7) menyatakan liki nilai rata-rata momen kappa e-
bahwa e-modul yang baik menggu- modul asam basa berbasis discovery
nakan kalimat yang sederhana learning yang telah dikembangkan
sehingga informasi yang disampaikan sebesar 0.970 dengan kategori sangat
jelas dan bersifat user friendly tinggi. Hal tersebut menunjukkan
(bersahabat dengan pema-kainya). bahwa e-modul asam basa berbasis
Penggunaan bahasa yang komu- discovery learning yang dikem-
nikatif dan sederhana membuat bangkan memiliki lay out, tata letak,
modul mudah dimengerti, sehingga video, gambar, desain tampilan dan
dapat meningkatkan pemahaman ukuran huruf yang jelas secara
konsep dan minat belajar peserta keseluruhan telah menarik. Adanya
didik (Lasmiyati, 2014). modul yang dibuat semenarik
Komponen penyajian memiliki mungkin dapat memotivasi peserta
nilai rata-rata momen kappa e-modul didik untuk membaca bahan materi
asam basa berbasis discovery lear- dalam pembelajaran (Lestari, 2013).
ning yang dikembangkan sebesar Pada e-modul juga dilengkapi dengan
0.979 dengan kategori sangat tinggi. gambar-gambar yang mendukung
Hal ini berarti e-modul asam basa dengan materi asam basa. Penggu-
berbasis discovery learning yang naan gambar dapat menambah daya
telah dikembangkan dibuat sesuai tarik bahan ajar dan dapat mengu-
dengan indikator dan tujuan pem- rangi kebosanan siswa dalam mempe-
belajaran yang telah dirumuskan. Pe- lajarinya. Selain itu juga terdapat
nyajian e-modul disusun berdasarkan video yang relevan dengan materi
tahapan model discovery learning. yang disajikan. Ini berfungsi untuk
Pada tahapan tersebut terdapat meningkatkan pemahaman dan moti-
gambar, video, animasi dan vasi belajar siswa.
pertanyaan-pertanyaan yang berhu- Hasil validasi yang diperoleh
bungan dengan materi yang dibahas. dari validator selanjutnya dilakukan
Hal ini bertujuan agar siswa lebih beberapa revisi terhadap rancangan e-
termotivasi dalam belajar serta untuk modul asam basa yang dikembangkan
meningkatkan pemahaman siswa berdasarkan saran dari validator.
terhadap materi tersebut. Pada e- b. Revisi
modul ini juga dilengkapi dengan Tahap revisi bertujuan untuk
soal evaluasi. Soal evaluasi memperbaiki bagian e-modul asam
merupakan alat yang digunakan basa berbasis discovery learning yang
untuk mengukur keberhasilan atas dianggap kurang tepat oleh validator
ketercapaian tujuan pembelajaran sebelum produk diuji coba. E-modul
yang telah dirumuskan yang telah direvisi selanjutnya
(Suryosubroto, 1993). Pada soal diberikan kepada validator untuk
evaluasi ini, nilai/hasil akhir dapat didiskusikan kembali. Revisi selesai
dilihat langsung oleh siswa setelah apabila e-modul asam basa berbasis

6
discovery learning yang dikem- Kesimpulan
bangkan dinyatakan valid oleh Berdasarkan penelitian yang telah
validator. Beberapa komponen e- dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
modul asam basa berbasis discovery
berikut.
learning yang disarankan direvisi
oleh validator: 1) menghilangkan 1. Dihasilkan E-Modul asam basa berbasis
tambahan informai yang terdapat discovery learning untuk kelas XI
pada lembar kegiatan, 2) pada video SMA/MA dengan model
lebih diperjelas produk dan reaktan, pengembangan 4-D.
3) penulisan kata tanya, 4) 2. E-Modul asam basa berbasis discovery
penambahan materi memperkirakan learning untuk kelas XI MA/MA yang
trayek pH.
dihasilkan mempunyai kevalidan dan
c. Uji coba
Kepraktisan e-modul asam basa kepraktisan sangat tinggi.
berbasis discovery learning yang Saran
dikembangkan dilihat dari keter- Berdasarkan hasil penelitian dan
pakaian produk pada hasil uji coba kesimpulan yang diperoleh, maka
terbatas di lapangan. Hasil prakti- disarankan beberapa hal sebagai berikut ini.
kalitas oleh guru dan siswa dapat 1. Bagi guru direkomendasikan e-modul
dilihat pada Gambar 2. ini dapat menjadi salah satu alternatif
bahan ajar pada materi asam basa dalam
proses pembelajaran.
2. Sekolah yang melakukan pembelajaran
menggunakan e-modul, sebaiknya
memiliki Laboratorium Komputer yang
dapat digunakan untuk penelitian. Jika
tidak ada, pastikan siswa membawa
laptop saat penelitian.
3. Bagi peneliti selanjutnya untuk
melakukan uji efektivitas e-modul yang
telah dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 2. Hasil analisis data Boslaugh, S., dan Paul A. W. 2008.
praktikalitas oleh guru dan siswa Statistics in a Nutshell, a desktop quick
reference. Beijing, Cambridge,
Momen kappa dari angket Famham, KÖln, Sebastopol, Taipei,
respon guru sebesar 0.921 (dari Tokyo: O’reilly.
angket respon guru) dengan kategori Budiana, H.R., Sjafirah, N.A., dan Bakti, I.
kepraktisan sangat tinggi (sangat 2015. Pemanfaatan Teknologi
praktis) dan 0.883 (dari angket respon Informasi dan Komunikasi dalam
siswa) dengan kategori kepraktisan Pembelajaran bagi Para Guru SMPN 2
sangat tinggi. Kawali Desa Citeureup Kabupaten
Ciamis. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk
KESIMPULAN DAN SARAN

7
Masyarakat. Volume 4, Nomor 1, Prosiding Simposium Nasional Inovasi
Halaman 59-62. dan Pembelajaran Sains. Halaman
Chairi, Ikhwan, Ellizar, and Rahadian 164-167.
Zainul., 2018. “Pengembangan LKS Omrod, J. 2014. Psikologi Pendidikan Edisi
dengan Pendekatan Saintifik Berbasis ke-Enam. Jakarta: Erlangga.
Discovery Learning Pada Materi Sepriandi, Pobby, Ellizar, and Rahadian
Hukum Dasar Kimia untuk Zainul. 2018. “Pengembangan LKS
pembelajaran Kelas X SMA/MA”. dengan Pendekatan Saintifik Berbasis
INA-Rxiv. September 19. Discovery Learning Pada Materi Asam
doi:10.31227/osf.io/xnbtv. Basa untuk pembelajaran Kelas XI
Chang, Raymond. 2005. Konsep-konsep SMA/MA”. INA-Rxiv. September 19.
Inti Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. doi:10.31227/osf.io/5cb3h.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Suarsana, I. M., dan G. A. Mahayukti.
Bahan Ajar. Jakarta: Departemen 2013. Pengembangan E-Modul
Pendidikan Nasional Direktorat Berorientasi Pemecahan Masalah
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Untuk Meningkatkan Keterampilan
dan Menengah Direktorat Pembinaan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal
Sekolah Menengah Atas. Nasional Pendidikan Teknik
Farenta, Arvi Sekar., Sulton., dan Punaji Informatika. Volume 2, Nomor 2,
Setyosari. 2016. Pengembangan E- Halaman 193-200.
module Bebasis Problem Based Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Learning Mata Pelajaran Kimia untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Malang. Suryosubroto, B. 1993. Sistem Pengajaran
Jurnal Pendidikan. Volume 1, Nomor dengan Modul. Yogyakarta: Bina
6, Halaman 1159-1168. Aksara.
Kemendikbud. 2017. Panduan Praktis Syamsurizal., Haryanto., Novi Chairani.
Penyusunan E-Modul Pembelajaran. 2015. Pengembangan E-Modul
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA. Berbasis Keterampilan Proses Sains
Lasmiyati. 2014. Pengembangan Modul pada Materi Kesetimbangan Kimia
Pembelajaran untuk Meningkatkan untuk Tingkat SMA. Prosiding
Pemahaman Konsep dan Minat SMP. SEMIRATA 2015 bidang MIPA BKS-
Jurnal Pendidikan Matematika. PTN Barat. Halaman 655-661.
Volume 9, Nomor 2, Halaman 161- Trianto. 2012. Model Pembelajaran
174. Terpadu: Konsep, Strategi, dan
Lestari, Eka. Dan Abdur Rahman As’ari. Implementasinya dalam Kurikulum
A.R. 2013. Pengembangan Modul Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pembelajaran Soal Cerita Matematika Jakarta: Bumi Aksara.
Kontekstual Berbahasa Inggris untuk Zainul, Rahadian, Budhi Oktavia,
Siswa Kelas X. Artikel. Malang: Guspatni, and Ananda Putra. 2018.
Universitas Negeri Malang. “Pengenalan dan Pengembangan E-
Nurzaman, Nevi., Ida Farida Ch., dan Ratih Modul Bagi Guru-Guru Anggota
Pitasari. 2013. E-Module MGMP Kimia dan Biologi Kota
Pembelajaran Minyak Bumi Berbasis Padang Panjang”. INA-Rxiv. August
Lingkungan untuk Mengembangkan 16. doi:10.31227/osf.io/yhau2.
Kemampuan Literasi Kimia Siswa.

8
Zainul, R, & Jannah, A. R. 2017.
“Pengembangan Media Pembelajaran
Asam Basa Menggunakan Aplikasi
Android Berbasis Chemistry Triangle
Kelas XI SMA/MA”. February 6.
doi:10.31227/osf.io/muh8y.
Zulkarnain, Andi., Nina Kadaritna., dan
Lisa Tania. 2015. Pengembangan E-
modul Teori Atom Mekanika Kuantum
Berbasis WEB dengan Pendekatan
Saintifik. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Kimia. Volume 4,
Nomor 1, Halaman 222-235.

Anda mungkin juga menyukai