Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

BERBANTUAN PHET SIMULATIONS PADA MATERI ASAM BASA

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja peserta didik (LKPD)
berbantuan PhET Simulations pada materi asam basa yang valid dan mengetahui respon
peserta didik terhadap LKPD yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (Reseach and Development) dengan prosedur pengembangan menggunakan
model ADDIE yaitu analyz, design, deveelopment an evaluations. Namun pada penelitian ini
hanya dilakukan dengan 3 tahap saja. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui
wawancara, lembar validasi ahli dan lembar angket peserta didik. Penelitian ini melibatkan 3
validator ahli yaitu validasi ahli media, validasi ahli materi, dan validasi ahli bahasa. Subjek
penelitian menggunakan uji skala one to one terdiri dari 3 orang peserta didik dan uji skala
small group terdiri dari 12 peserta didik. Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh
kesimpulan bahwa LKPD yang dikembangkan valid, dilihat dari hasil validasi ahli materi
diperoleh persentase 88,4% dikategorikan sangat valid, hasil validasi ahli media diperoleh
persentase 92,7% dikategorikan sangat valid, hasil validasi ahli bahasa diperoleh persentase
86,1% dikategorikan sangat valid. Hasil respon siswa menunjukkan respon baik terhadap
peserta didik dilihat dari uji skala satu-satu diperoleh persentase 90,5% dikategorikan sangat
baik dan uji skala kecil diperoleh persentase 91,2% dikategorikan sangat baik.

Kata Kunci: Asam Basa, LKPD, PhET Simulations

A. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai
tujuan belajar mengajar (Sudjana, 2010). Pembelajaran didefinisikan sebagai proses
belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengontruksi pengetahuan baru sebagai upaya
peningkatan penguasaan materi yang baik terhadap materi pelajaran (Nurdyansyah &
Fahyuni, 2016). Pembelajaran sebagai suatu proses yang tidak terlepas dari
komponenkomponen lain yang saling berinteraksi didalamnya (Surbakti et al., 2016).
Komponen yang tercantum pada kurikulum 2013 menuntut siswa berperan aktif
dalam proses belajar mengajar sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang
mendukung untuk tercapainya tujuan tersebut (Susriani, 2016). Tujuan dari kurikulum
2013 antara lain peserta didik dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran
sehingga peserta didik dapat lebih kreatif dan mandiri (Oktaria & Yerimadesi, 2019).
Salah satu mata pelajaran yang ada berdasarkan kurikulum 2013 yaitu mata pelajaran
kimia.
Pembelajaran kimia salah satu cabang ilmu sains yang terdapat di tingkatan SMA/
MA. Kimia ialah cabang ilmu sains yang menekuni berbagai macam berbagai fenomena
maupun peristiwa yang terdapat disekitar kita. Menurut Ismaun (2019), pembelajaran
kimia salah satu pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri berupa teori, konsep,
hukum dan fakta. Pembelajaran kimia yang terpenting adalah peserta didik harus dapat
lebih aktif dalam proses pembelajaran, dan guru diharapkan dapat menguasai bahan ajar
yang disampaikan, dan mengerti keadaan peserta didik sehingga dapat menyesuaikan
dengan keadaan perkembangan peserta didik (Fitriani, 2018).
Namun kurangnya persiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 berdampak
pada kegiatan pembelajaran di kelas yang masih berpusat pada guru. Menurut Saptorini et
al. (2014), pembelajaran kimia dengan menghafal, mencatat, latihan soal sudah tidak
relevan lagi bagi siswa jika tidak diimbangi dengan usaha untuk meningkatkan berpikir
dan kreatif siswa. Menurut Fitriani (2018), untuk memenuhi karakteristik dan tuntutan
pembelajaran kimia perlu dikembangkan bahan ajar yang tepat yang dapat membantu
siswa menjadi lebih terarah dalam memahami materi yang ingin dipelajari.
Studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara dengan guru kimia, kendala
yang dihadapi oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran kimia yakni bahan
ajar yang digunakan oleh guru selama ini hanya berupa buku cetak yang digunakan 1
buku oleh 2 siswa dan tidak adanya bahan ajar tambahan seperti LKPD ataupun modul
yang digunakan, minimnya ketersediaan alat bahan dan ruang khusus untuk laboratorium
tidak tersedia. Sehingga membuat peserta didik menjadi terhambat dalam melakukan
kegiatan praktikum. Bahan ajar yang digunakan juga belum ada yang menggunakan
berbantuan virtual lab menggunakan PhET Simulations untuk mempermudah dalam
kegiatan praktikum sehingga bahan ajar yang digunakan selama ini kebanyakan belum
sesuai dengan permasalahan siswa yang terjadi, akibatnya pembelajaran tidak dapat
berlangsung secara optimal sehingga berdampak terhadap rendahnya hasil belajar peserta
didik salah satunya materi asam basa.
Dari analisis kebutuhan tersebut, bahan ajar yang digunakan kurang menarik sehingga
peneliti memberikan alternatif bahan ajar tambahan berupa LKPD yang dapat membantu
proses pembelajaran. Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber
belajar yang membantu siswa maupun guru dalam proses pembelajaran (Slameto, 2009).
Pengembangan LKPD diperlukan untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran
sehingga tercipta interaksi efisien antara peserta didik dengan pendidik untuk
meningkatkan kegiatan serta prestasi belajar peserta didik (Umbaryati, 2018). Salah
satunya pengembangan LKPD yang dapat digunakan dengan bantuan simulasi phet
sebagai alternatif lain selain percobaan real.
PhET simulations adalah sebuah media pembelajaran bentuk virtual laboratorium
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk membangun pengetahuannya
sendiri (Yulia et al., 2018). PhET simulations ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja karena tidak memerlukan alat dan bahan khusus seperti di laboratorium juga tidak
menimbulkan limbah. PhET simulaton ini berisi gambar (animasi), dan dibuat seperti
layaknya permainan. Penggunaan media PhET simulaton juga memudahkan siswa
melaksanakan kegiatan eksperimen yang dilakukan sehingga praktikum mudah dipahami
karena praktikum tersebut dibantu dengan langkah kerja melalui LKPD.
Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbantuan PhET Simulations merupakan lembar
kerja yang dilakukan oleh peserta didik menggunakan media pembelajaran PhET
Simulations yang dilengkapi LKPD sebagai pedoman dan petunjuk baik dalam
pembelajaran diskusi saat melakukan praktikum, agar penyampaian materi dapat lebih
menarik dan terarah (Fitriani, 2018). LKPD ini berisi materi pembelajaran dan langkah
kerja untuk kegiatan diskusi ataupun praktikum siswa. Langkah-langkah percobaan atau
kegiatan yang akan dikerjakan masing-masing siswa dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan dalam usaha membentuk kompetensi siswa berdasarkan indikator
pembelajaran (Auliyani et al., 2018). Melalui perangkat pembelajaran yang mendukung
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung baik dan terciptanya suasana pembelajaran
yang kondusif (Sari et al., 2016).
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya yaitu
penelitian oleh Fauziyah & Sucahyo, (2021), dengan judul Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) pada Materi Radiasi Benda Hitam dengan Berbantuan PhET
Simulation. Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran LKPD dengan
berbantuan PhET simulations yang telah dibuat sangat valid yang termasuk dalam
kategori sangat baik dan efektif digunakan untuk peserta didik. Selain itu, Penelitian yang
dilakukan oleh Fitriani (2018), berjudul Pengembangan LKPD Berbasis Virtual Lab
Chemistry Pada Materi Titrasi Asam Basa Di SMA Negeri 3 Meulaboh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa produk LKPD dikategorikan sangat valid dengan respon siswa
sangat baik dan tertarik terhadap LKPD tersebut. Dari analisis jurnal penelitian ini lebih
ke pembelajaran fisika terutama pada topik seperti radiasi benda hitam, dan sebagainya,
sedangkan untuk pada kimia materi titrasi asam basa untuk LKPD dalam konteks materi
asam basa sendiri belum ada.
Berdasarkan permasalahan dan argumentasi dari hasil penelitian tersebut peneliti
memberikan solusi pembelajaran yang lebih menarik serta siswa dapat lebih memahami
konsep kimia yang dipelajari dengan mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD)
yang dipadukan dengan berbantuan PhET Simulations pada materi asam basa.

B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian terdiri dari desain penelitian, sasaran penelitian, data penelitian,
instrumen penelitian dan analisis data.
1. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini akan
menghasilkan produk berupa LKPD berbantuan PhET Simulations pada materi asam
basa. untuk mengembangkan suatu produk Tahap pengembangan ini dilakukan
dengan model ADDIE yang terdiri dari Analysis (Analisis), Design (Desain),
Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation
(Evaluasi) (Suryani et al., 2018). Penelitian ini difokuskan pada penelitian dengan 3
tahap saja yaitu Analysis, Design, dan Development, dikarenakan terdapat kendala
salah satunya waktu, tenaga dan biaya.
2. Sasaran Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA babussalam yang terletak di Kabupaten
Musi Rawas. Sasaran penelitian ini yaitu dengan mengambil 3 siswa pada uji coba
satu-satu (one to one) dan mengambil 12 siswa pada uji coba kelompok kecil (small
group) yang dilakukan dikelas XI MA babussalam.
3. Data Penelitian
Data yang dilakukan dengan menggunakan wawancara dan angket validasi
dan respon peserta didik. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang
diperlukan seperti kegiatan pembelajaran, bahan ajar yang digunakan, sarna dan
prasarana, dan proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Sedangkan angket
yang dilakukan terhadap responden secara tertulis seperti mengisi kuisioner yang
telah dibuat. Peneliti mengajukan angkat yang diberikan kepada validator dan peserta
didik. Pengajuan angket yang diberikan kepada validator diberikan pada validator
ahli bahasa, ahli media, dan ahli materi berguna untuk mengetahui kevalidan LKPD.
untuk mengetahui respon terhadap LKPD berbantuan PhET Simulations.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dilakukan dengan yaitu menggunakan lembar
wawancara, lembar validasi, dan lembar angket peserta didik. Lembar wawancara
diajukan kepada guru mata pelajaran kimia berguna untuk mengetahui gambaran
permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Lembar validasi ahli untuk
menguji dari kevalidan dari LKPD yang dikembangkan. Sedangkan Lembar angket
peserta didik dikembangkan untuk mengetahui respon peserta didik angket yang
disajikan dalam bentuk tersetruktur siswa diminta untuk memilih satu jawaban yang
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda checklist masing-
masing pertanyaan.
5. Analisis data
a. Analisis Kulalitatif
Analisis kualitatif berupa data deskriptif yang digunakan untuk mengolah
data seperti hasil wawancara, komentar dan saran dari validator, dan angket
yang diisi oleh peserta didik.
b. Analisis Kuantitatif
Kriteria kevalidan LKPD
Data lembar validasi ini menggunakan skala likert. Skala likert dipilih
untuk mengukur pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang
kejadian atau gejala sosial. Menurut Arikunto (2013), validitas yang
dikembangkan oleh ahli berupa angket kelayakan dan hasilnya dihitung
menggunakan rumus:
Skor ideal = banyak uraian butir x banyak skor
𝑃 = 𝑓 𝑛 × 100%
Keterangan:
P = Persentase (%)
f = Jumlah skor total validator
n = Jumlah skor maksimal/ideal

Kemudian untuk kriteria kevalidan LKPD berdasarkan kriteria sebagai berikut.


Analisis Data Angket Respon Peserta Didik
Pengolahan data angket siswa dengan memberikan checklist pada
kolom jawaban pertanyaan dengan empat alternatif pilihan jawaban.
Menurut Arikunto (2013), data diperoleh dicari presentasinya kemudian
dianalisis, perhitungan persentase menggunakan rumus.
Skor ideal = Banyak uraian butir x banyak skor
𝑃 = 𝑓 𝑛 × 100%
Keterangan:
P = Persentase (%)
f = Jumlah skor jawaban peserta didik
n = Jumlah frekuensi keseluruhan/jumlah ideal

Untuk mempermudah dalam menafsirkan data, data angket siswa yang dihitung
kemudian diberikan interval skor sebagai berikut.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengembangan LKPD ini terdiri dari; 1) Validitas Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berbantuan PhET Simulations pada Materi Asam Basa, 2) Respon Peserta Didik
Terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbantuan PhET Simulations pada
Materi Asam Basa.
Tujuan penelitian pengembangan ini untuk menghasilkan sebuah produk LKPD
berbantuan PhET Simulations pada materi asam basa yang dinyatakan valid dengan
respon yang baik dari peserta didik dengan menggunakan model pengembangan ADDIE
yang dilakukan dengan 3 tahap saja yaitu Analysis, Design, dan Development.
Tahap analisis (Analysis) yaitu melakukan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan
mewawancari guru kimia mengenai bahan ajar, ketersediaan laboratirum, sarna dan
prasarana, maupun proses pembelajaran yang dilakukan disekolah. Selanjutnya
dilakukannya analisis kurikulum Tahapan ini yang peneliti melakukan analisis melalui
silabus kurikulum 2013 dengan menganalisis materi pokok, Kompetensi Inti (KI),
Komptensi Dasar (KD), dan indikator yang sesuai dengan Kurikulum 2013 yang akan
dipelajarai. Kemudian mengalisis materi dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan
diajarkan dan menyusun secara sistematis dan merinci terkait materi yang disusun secara
relevan serta mengaitkan konsep yang satu dengan lain sehingga membentuk materi ajar
dengan materi pokok asam basa
Tahap perencanaan (Design) yaitu merancang rumusan tujuan pembelajaran secara
khusus, merancang kegiatan dan komponen pembelajaran sehingga menghasilkan produk
pengembangan LKPD berbantuan PhET Simulation pada materi asam basa. Setelah
peneliti membuat kerangka sktuktur LKPD berbantuan PhET Simulations.
Tahap pengembangan (Development) yaitu bertujuan untuk mengembangkan produk
LKPD yang sudah dibuat. Tahap ini peneliti melibatkan dosen pada tahap
pengembangannya, untuk menguji cobakan produk yang dibuat melalui proses validasi,
revisi, dan uji coba kelapangan. Tahap validasi dilakukan dengan melibatkan beberapa
validator antara lain; 1 ahli media, 1 ahli materi, dan 1 ahli bahasa.

Gambar 1. Hasil Validasi


Dari data diatas dapat dinyatakan bahwa pada lembar kerja peserta didik (LKPD)
berbantuan PhET Simulations pada materi asam basa yang ditinjau dari ahli media, ahli
materi, dan ahli bahasa dinyatakan sangat valid. Hasil validasi pada ahli materi diperoleh
nilai kevalidan dengan persentase sebesar 88,4% yang dikategorikan sangat valid. Hasil
validasi ahli media diperoleh nilai kevalidan dengan persentase sebesar 92,7% yang
dikategorikan sangat valid. Sedangkan hasil validasi pada ahli bahasa diperoleh nilai
kevalidan dengan persentase sebesar 86,1% yang dikategorikan sangat valid.
Setelah dilakukan penilaian validasi, pada tahap selanjutnya dilakukan penilaian
untuk mengetahui respon peserta didik terhadap LKPD yang dikembangkan memiliki
respon yang baik atau tidak untuk dipakai. Uji coba untuk mengetahui respon peserta
didik dilakukan dengan 2 cara yaitu uji coba satu-satu (one to one) dilakukan dengan
mengambil 3 peserta didik dan uji coba kelompok kecil (small group) dengan mengambil
mengambil 12 peserta didik.

Gambar 2. Uji Coba Respon Peserta Didik


Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa respon siswa pada lembar kerja
peserta didik (LKPD) berbantuan PhET Simulations pada materi asam basa menunjukkan
respon yang baik terhadap siswa, dimana dilihat dari uji skala satu-satu diperoleh nilai
persentase sebesa 90,5% yang dikategorikan ”sangat baik” dan dilihat pada uji skala kecil
diperoleh nilai persentase sebesar 91,2% yang dikategorikan ”sangat baik”.
Dari produk yang dikembangkan pada lembar kerja peserta didik (LKPD) berbantuan
PhET Simulations pada materi asam basa dapat disimpulkan bahwa LKPD yang
dikembangkan sangat valid dengan respon yang baik dari peserta didik. LKPD ini memiliki
tampilan yang menarik berdasarkan penyusunan, ukuran huruf, desain maupun bahasa yang
sudah baik. Sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran
dengan menggunakan virtual lab berbantuan PhET Simulations yang digunakan siswa saat
melakukan praktikum.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pengembangan lembar kerja
peserta didik (LKPD) berbantuan PhET Simulations pada materi asam basa dapat
disimpulkan bahwa hasil validasi dinyatakan valid pada lembar kerja peserta didik
(LKPD) berbantuan PhET Simulations pada materi asam basa yang ditinjau dari ahli
media, ahli materi, dan ahli bahasa. Hasil validasi ahli materi diperoleh nilai kevalidan
dengan persentase sebesar 88,4% yang dikategorikan “sangat valid”. Hasil validasi ahli
media diperoleh nilai kevalidan dengan persentase sebesar 92,70% yang dikategorikan
“valid”. Sedangkan hasil validasi ahli bahasa diperoleh nilai kevalidan dengan persentase
sebesar 86,1% yang dikategorikan “sangat valid”. Sedangkan pada respon siswa pada
lembar kerja peserta didik (LKPD) berbantuan PhET Simulations pada materi asam basa
menunjukkan respon yang baik terhadap siswa, dimana dilihat dari uji skala satu-satu
diperoleh nilai persentase sebesa 90,5% yang dikategorikan ”sangat baik” dan dilihat
pada uji skala kecil diperoleh nilai persentase sebesar 91,2% yang dikategorikan ”sangat
baik”.

E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2013). Evaluasi Program Pendidikan. Bumi Aksara.

Auliyani, P., Ramli, & Kamus, Z. (2018). Penerapan Lks Berbantuan Virtual Laboratory
Dalam Pembelajaran Inquiry Terbimbing Terhadap Pencapaian Kompetensi
Siswa. Pillar of Physics Education, 11(1), 65–72

Fauziyah, N. I., & Sucahyo, I. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
pada Materi Radiasi Benda Hitam dengan Berbantuan PhET simulations.
PENDIPA Journal of Science Education, 5(3), 384– 388.
https://doi.org/10.33369/pendipa.5.3.384-388

Fitriani, G. (2018). Pengembangan LKPD Berbasis Virtual Lab Chemistry Pada Materi
Titrasi Asam Basa Di SMA Negeri 3 Meulaboh. Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry

Ismaun. (2019). Pengaruh Media PhET Simulations Terhadap Pemahaman Konsep Model
Molekul Siswa SMA Negeri 1 Mawasangka. Al-Ta’dib, 12(1), 99–115.

Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran. In Nizmania


Learning Center.

Oktaria, W., & Yerimadesi. (2019). Pengembangan Modul Kesetimbangan Kimia


Berbasis
Guided Discovery Learning untuk Kelas XI IPA SMA. 1(2), 155–163.

Saptorini, Widodo, & Susatyo. (2014). Green Chemistry Dalam Desain Pembelajaran
Project-Based Learning Berbasis Karakter Di Madrasah Aliyah Se-Kabupaten
Demak. Rekayasa, 12(1), 57–69.

Sari, E., Syamsurizal, & Asrial. (2016). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Karakter Pada Mata Pelajaran Kimia SMA. Edu-Sains: Jurnal
Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 5(2).
https://doi.org/10.22437/jmpmipa.v5i2.3388

Slameto. (2009). Media Dan Sumber Belajar. Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar. Sinar Baru.

Surbakti, E., Hardianto, & Nurrahmawati. (2016). Pengembangan LKS Matematika


Berbasis Penemuan Terbimbing Siswa Kelas VII SMP Materi Bangun Datar Segi
Empat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FKIP Prodi Matematika. Universitas Pasir
Pangaraian, 1–8.

Suryani, N., Setiawan, A., & Putria, A. (2018). Media Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangannya. Remaja Rosdakarya.

Susriani, E. (2016). Upaya Peningkatan Higher ORDER Thinking Skill Siswa Melalui
Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Mata Pembelajaran Kimia Kelas
XI.MIA.3 Di SMA 2 Kerinci Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020. 1(2), 1–
23.

Umbaryati. (2018). Pentingnya LKPD pada Pendekatan Scientific Pembelajaran


Matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1(1), 217–225.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/21473

Yulia, I., Connie, C., & Risdianto, E. (2018). Pengembangan LKPD Berbasis Inquiry
Berbantuan Simulasi Phet untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Gelombang
Cahaya di Kelas XI MIPA SMAN 2 Kota Bengkulu. Jurnal Kumparan Fisika, 1(3),
64–70. https://doi.org/10.33369/jkf.1.3.64-70

Anda mungkin juga menyukai