KIMLING - COD, BOD, DO, Kesadahan
KIMLING - COD, BOD, DO, Kesadahan
Oxygen Demand
(COD)
Apa itu COD ?
COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan
organik yang terkandung dalam air. Atau COD merupakan jumlah oksigen (mg
O2) yang diperlukan untuk mengurai atau mengoksidasi seluruh bahan organik
yang terkandung dalam 1 (satu) liter air.
Uji COD dilakukan lebih cepat daripada uji BOD, karena waktu yang diperukan
anya sekitar 2 jam
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis yang
dioksidasi melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan oksigen terlarut di
dalam air
3
Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung didalam dan diukur dalam
satuan ppm.
Oksigen terlarut digunakan sebagai derajat pengotor air baku. Semakin besa oksigen yang
terlarut, maka menunjukkan derajat pengotoran yang relatif kecil.
Uji COD dilakukan lebih cepat daripada uji BOD, karena waktu yang diperukan anya
sekitar 2 jam
4
Prinsip Penentuan COD
5
Cara Perlakuan COD
Fotometer adalah alat untuk pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorbsi
6
Spektrofotometer merupakan sebuah
instrumen yang mengukur absorbansi
atau penyerapan cahaya dengan energi
(panjang gelombang) tertentu oleh
suatu atom atau molekul. Molekul
dalam daerah energi ini akan
mengalami transisi elektron
7
Reaksi Kimia COD
8
Perhitungan COD
9
Perhitungan COD
10
dissolved
oxygen (DO)
PENGERTIAN PRINSIP
12
Prinsip
13
Reaksi Kimia
Reaksi kimia yang terlibat dalam penetuan Iodium yang dibebaskan ini selanjutnya
DO terlihat pada metode Winkler dengan dititrasi dengan larutan standar natrium
menggunakan prinsip titrasi iodometri. tiosulfat (Na2S2O3) dan menggunakan
Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu indikator larutan amilum (kanji).
ditambahkan larutan MnCl2 den Na0H - KI, Reaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan
sehingga akan terjadi endapan Mn02 . sebagai berikut :
Dengan menambahkan H2SO4 atan HCl maka
endapan yang terjadi akan larut kembali dan MnCI2 + NaOH Mn(OH)2 + 2 NaCI
juga akan membebaskan molekul iodium (I2) 2 Mn(OH)2 + O2 2 MnO2 + 2 H2O
yang ekivalen dengan oksigen terlarut MnO2 + 2 KI + 2 H2O Mn(OH)2 + I2 + 2
KOH
14
Perhitungan DO
15
Cara Penentuan DO
2. Metode Elektrokimia
1. Metode Titrasi dengan cara WINKLER
Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe
Hal yang perlu diperhatikan dalam titrasi oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda
iodometri ialah penentuan titik akhir yang direndam dalam larutan elektrolit. Pada
titrasinya, standarisasi larutan Natrium alat DO meter, probe ini biasanya
Tiosulfat dan penambahan indikator menggunakan katoda Perak (Ag) dan anoda
amilumnya. Dengan mengikuti prosedur yang Timbal (Pb). harus diperhatikan suhu dan
tepat dan standarisasi tio secara analitis, akan salinitas sampel yang akan diperiksa. Peranan
diperoleh hasil penentuan oksigen terlarut suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap
yang lebih akurat. akurasi penentuan oksigen terlarut dengan
cara DO meter
16
BOD
(Biological
Oxygen Demand)
Pengertian BOD
18
Prinsip Penentuan BOD
19
Cara/Perlakuan
20
BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik
yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh
mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau
mendekomposisi bahan organik dalam kondisi aerobik . Pengukuran
BOD dengan sendirinya digunakan sebagai dasar untuk mendeteksi
kemampuan senyawa organik dapat didegradasi (diurai) secara biologis
dalam air jika terdeteksi kadar BOD maka akan diketahui proporsi
jumlah bahan organik yang mudah terurai (biodegradable), dan ini akan
memberikan gambaran jumlah oksigen yang akan terpakai untuk
dekomposisi di perairan dalam jangka waktu tertentu.
21
Metode pengukuran BOD
22
Metode pengukuran BOD
23
Hal ini menurut Metcalf & Eddy (1991) karena beberapa alasan,
terutama dalam hubungannya dengan pengolahan air limbah, yaitu
24
Metode pengukuran BOD
Pengukuran oksigen dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metode
Winkler, iodometri) atau dengan menggunakan alat yang disebut DO meter
yang dilengkapi dengan probe khusus. Jadi pada prinsipnya dalam kondisi
gelap, agar tidak terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, dan
dalam suhu yang tetap selamalimahari, diharapkan hanya terjadi proses
dekomposisi oleh mikroorganime, sehingga yang terjadi hanyalah penggunaan
oksigen, dan oksigen tersisa ditera sebagai DO5. Yang penting diperhatikan
dalam hal ini adalah mengupayakan agar masih ada oksigen tersisa pada
pengamatan hari kelima sehingga DO5 tidak nol. Bila DO5 nol maka nilai
BOD tidak dapat ditentukan.
25
Metode pengukuran BOD
26
Metode pengukuran BOD
27
Metode pengukuran BOD
28
Reaksi Kimia BOD
30
Rumus Perhitungan BOD
Dimana :
B = volume botol sampel BOD = 250 ml
B – 2 = volume udara dalam botol sampel setelah ditambah 1 ml MnCl2
dan 1 ml NaOH-KI.
5,6 = konstanta yang sama dengan ml oksigen ~ 1 mgrek tiosulfat
10 = volume K2Cr2O7 0,01 N yang ditambahkan
N = normalitas tiosulfat
V = volume tiosulfat yang dibutuhkan untuk titrasi.
31
Tabel nilai DO dan BOD untuk level
perairan
32
Berdasarkan PP no 82 tahun 2001 pasal 8 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu:
Kelas 1 : yaitu air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum atau
peruntukan lainnya yang mempersyaratkan mutu air yang sama
Kelas 2 : air yang dapat digunakan untuk prasarana/ sarana rekreasi air,
budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian
Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan
dan pertanian
Kelas 4 : air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman/ pertanian
33
Beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan
kualitas udara diantaranya adalah :
- DO (Oksigen Terlarut)
- BOD (Permintaan Oksigen Biokimia)
- COD (Chemical Oxygen Demad), dan
- Jumlah total Zat terlarut
34
KESADAHAN
AIR
Pengertian Kesadahan
36
Prinsip Penentuan
37
Cara Menentukan Kesadahan Air
38
Langkah Penentuan Kesadahan Aire
39
Reaksi Pada Kesadahan Aire
40
Cara Perhitungan Kesadahan Air
Kesadahan total dan magnesium dalam contoh uji dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
41
ASIDITAS
Asiditas adalah kemampuan air untuk menetralkan larutan basa, sedangkan alkalinitas adalah
kemampuan air untuk menetralkan larutan asam. Asidialkalinitas dalam air berkaitan erat dengan ph,
dan penyebabnya adalah :
a. H + ( asam mineral, asam organic )
b. CO 2 (dari atmosfer, dari hasil penguraian zat organic oleh mikroorganisme) c. HCO 3
( bikarbonat, Ca( ) 2 ) d. CO 2 3 ( karbonat, Na 2 CO 3 ) e. OH ( hidroksida, NaOH, Ca(OH) 2 )
Asam mineral, ( HCl, H 2 SO 4, H 2 S dll) atau asam organic (asam asetat, asam format dll), banyak
terdapat di dalam air limbah industri, seperti air limbah dari proses metalurgi atau electroplating.
42
ALKALINITAS
Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam, atau dikenal dengan acid
neutralizing capacity (ANC) atau kuantitas anion dalam air yang dapat menetralkan kation
hydrogen. Alkalinitas juga diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap
perubahan pH perairan.
Alkalinitas juga merupakan parameter dari kandungan karbon anorganik suatu badan air yang
memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ganggang dan biota akuatik lainnya.
Oleh karena itu alkalinitas sering digunakan oleh para ahli biologis sebagai ukuran kesuburan air.
43
THANK YOU
44