Anda di halaman 1dari 21

Etos Kerja dan Kode

Etik Guru
Kelompok 5:
Anggi Yuni Harahap
Julia Afni
Relfa Nazira
Rifa Shovia
01
Etos Kerja Guru
Etos Kerja Guru
Etos dari sudut pandang bahasa berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang
bermakna watak atau karakter.
Dalam KBBI, makna lengkap “etos” adalah karakteristik, sikap, kebiasaan,
kepercayaan, dan seterusnya yang bersifat khusus tentang individu atau
sekelompok manusia.
Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang hampir mendekati pada pengertian
akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk (moral), sehingga dalam
etos tersebut terkandung semangat yang kuat untuk mengerjakan sesuatu secara
optimal, lebih baik bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang
sesempurna mungkin.
Dengan demikian etos kerja lebih merupakan kondisi internal yang mendorong dan
mengendalikan perilaku ke arah terwujudnya kualitas kerja yang ideal. Kualitas
unjuk kerja dan hasil kerja banyak ditentukan oleh kualitas etos kerja ini. Sebagai
suatu kondisi internal, etos kerja mengandung beberapa unsur antara lain:
(1) disiplin kerja
(2) sikap terhadap pekerjaan
(3) kebiasaan-kebiasaan bekerja.
Aspek – Aspek Etos kerja
• Kerja adalah rahmat, pekerjaan apapun itu, merupakan rahmat dan anugrah
dari Tuhan.
• Kerja adalah amanah, kerja merupakan titipan berharga yang dipercayakan
pada kita sehingga secara moral kita harus bekerja dengan benar dan
penuh tanggung jawab. Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati
dan menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya.
• Kerja adalah panggilan, kerja merupakan suatu darma yang sesuai dengan
panggilan jiwa, sehingga kita mampu bekerja dengan penuh keseriusan.
• Kerja adalah aktualisasi, pekerjaan adalah sarana bagi kita untuk mencapai
hakikat manusia yang tertinggi, sehingga kita akan bekerja keras dengan
penuh semangat.
• Kerja adalah ibadah, bekerja merupakan bentuk bakti dan ketaqwaan
kepada Tuhan, sehingga melalui pekerjaan manusia mengarahkan dirinya
pada tujuan agung Sang Pencipta dalam pengabdian. Kesadaran ini pada
gilirannya akan membuat kita bisa bekerja secara ikhlas, bukan demi
mencari uang atau jabatan semata.
• Kerja adalah seni, kesadaran ini akan membuat kita bekerja dengan
perasaan senang seperti halnya melakukan hobi.
• Kerja adalah kehormatan, seremeh apapun pekerjaan kita, itu adalah
sebuah kehormatan. Jika bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka
kehormatan lain yang lebih besar akan dating kepada kita.
• Kerja adalah pelayanan, manusia bekerja bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri saja tetapi untuk melayani, sehingga harus bekerja
dengan sempurna dan penuh kerendahan hati. Apapun pekerjaannya bisa
dimaknai dengan pengabdian kepada sesama.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja
Setiap guru memiliki etos kerja yang berbeda yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik secara internal maupun eksternal, menurut Anoraga
(2014), faktor – faktor yang mempengaruhi etos kerja yaitu :
1. Pekerjaan yang menarik.
2. Kesejahteraan yang baik.
3. Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan.
4. Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan.
5. Lingkungan atau suasana kerja yang baik.
6. Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan
perkembangan tempat bekerja.
7. Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi.
8. Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi.
9. Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja.
10. Disiplin dan kerja keras.
Etos kerja guru dapat berarti ciri-ciri atau sifat (karakteristik)
mengenai cara bekerja, yang sekaligus mengandung makna
kualitas esensialnya, sikap dan kebiasaannya serta pandangannya
terhadap kerja yang dimiliki oleh seorang guru dalam
melaksanakan dan mengembangkan kegiatan pendidikan di
sekolah.
02
Kode Etik Guru
Kode Etik Guru
Etika (ethic) adalah sekumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara
(adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah tentang hak dan kewajiban yang dianut
oleh suatu golongan atau masyarakat.
Etika pada hakikatnya merupakan dasar pertimbangan dalam pembuatan keputusan tentang
moral manusia dalam pembuatan keputusan tentang moral manusida dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Secara umum, etika dapat diartikan sebagai suatu disiplin filosofi yang sangat diperlukan
dalam interaksi sesama manusia dalam memilih dan memutuskan pola-pola perilaku yang
sebaik-baiknya berdasarkan timbangan moral-moral yang berlaku.
Kode Etik : Kode, Etik
Kode : aturan
Etik : berasal dari Bahasa Yunani “ethos” yang berarti watak, adab atau cara hidup, atau hal-
hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima
oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga
negara.
Secara umum, maksud dan tujuan dari pengadaan
kode etik guru adalah sebagai berikut:
- Menjunjung tinggi martabat profesi guru
- Menjaga dan memelihara kesejahteraan guru
- Meningkatkan pengabdian para guru
- Meningkatkan mutu profesi guru
- Meningkatkan mutu organisasi profesi guru
- Menjamin agar tugas/pekerjaan tersebut terwujud
sebagaimana mestinya, dan
- Semua pihak terlindungi
Fungsi kode etik guru:
Menurut Oteng Sutisna (1986: 364) bahwa pentingnya kode etik guru
dengan teman kerjanya difungsikan sebagai penghubung serta saling
mendukung dalam bidang mensukseskan misi dalam mendidik peserta
didik. Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi kode etik adalah sebagai
pedoman tingkah laku dan landasan moral dalam menjalankan
profesinya.
Kode Etik Guru Indonesia

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia


indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai


bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar
Kode Etik Guru Indonesia
1. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan
2. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu da martabat profesinya
3. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanana nasional
4. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
5. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
Sanksi Pelanggaran Kode Etik Guru
Pada umumnya, kode etik adalah landasan moral dan merupakan pedoman sikap,
tingkah laku, dan perbuatan, maka sanksi terhadap pelanggaran kde etik akan
mendapat celaan dari rekan-rekannya, sedangkan sanksi yang dianggap terberat
adalah si pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesinya, menandakan bahwa
organisasi profesi itu telah mantap
Upaya Mewujudkan Kode Etik Guru
1. Kualitas pribadi guru
2. Pendidikan guru
3. Sarana dan prasarana pendidikan
4. Sistem pendidikan
5. Kedudukan, karier dan kesejahteraan guru
6. Kebijakan pemerintah
Dengan adanya kode etik guru, guru mampu meningkatkan kualitas mengajar
dan menjunjung tinggi martabat seorang guru.

Dengan adanya kode etik guru juga, guru semakin mengerti akan tugas dan
tanggung jawabnya yang harus dilaksanakan sebagai seorang guru dan
mengetahui ruang lingkup profesi guru.

Seorang guru profesional sebaiknya menjadikan kode etik guru sebagai dasar
atau atauran atau norma-norma dalam bertingkah laku.
PPG-Article
PPG-NEWS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai