Anda di halaman 1dari 8

CiE 9 (2) (2020)

Chemistry in Education
Terakreditasi SINTA 5
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined

DESAIN E-SUPPLEMENT SEBAGAI BAHAN AJAR MULTIREPRESENTASI


ASAM BASA BERBASIS BLENDED LEARNING

Baiti Rohmawati, Kasmadi Imam Supardi, Endang Susilaningsih, Nanik Wijayati

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang

Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. 8508112 Semarang 50229

Info Artikel
Diterima : Juli 2020 Ilmu kimia memiliki konsep-konsep yang kompleks dan fenomena-fenomena
Disetujui : Agst 2020 yang abstrak serta tidak teramati, sehingga sulit dipahami, perlu media untuk
Dipublikasikan : Okt 2020 mempermudah pemahamannya.Penelitian ini bertujuan untuk mendesain e­
supplement multirepresentasi asam basa yang teruji dan menganalisis tanggapan
siswa terhadap e­supplement produk pengembangan. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model
Kata Kunci: blended learning; pengembangan 4D yang telah dimodifikasi. Modifikasi terletak pada penjabaran
e­supplement; multirepresentasi tahap design menjadi tahap uji coba kecil, uji coba besar, dan implementasi.
Instrumen pengumpul data meliputi lembar validasi isi dan lembar validasi
Keywords: blended learning; e­ media untuk analisis kelayakan e-supplement dan lembar angket untuk analisis
supplement; multirepresentation tanggapan siswa terhadap e­supplement. Hasil validasi kelayakan materi dan
media berturut-turut mendapat rerata skor 63,5/68 dengan kategori sangat layak
dan 71/80 dengan kategori sangat layak. E­supplement yang dikembangkan
mendapatkan tanggapan positif dengan proporsi 36 dari 101 siswa (35,64%)
memberi tanggapan sangat baik, 60 dari 101 siswa (59,41%) memberi tanggapan
baik, dan 5 dari 101 siswa (4,95%) memberi tanggapan cukup baik. Berdasarkan
hasil penelitian, e-supplement asam basa multirepresentasi berbasis blended
learning yang dikembangkan layak dan mendapatkan tanggapan positif dari
siswa.

Abstract
Chemistry has complex concepts and phenomena that are abstract and unobserved, so it is
difficult to be understood. It needs media to facilitate its understanding. This research aims
to design an acid­based multirepresentation e­supplement that is tested and analyze student
responses to e­supplement products. This research is a research and development study with
a modified 4D development model. Modifications are in the elaboration of the design phase
into the small trial phase, large trial phase, and implementation. Data collection
instruments include content validation sheets and media validation sheets for e­supplement
feasibility analysis and questionnaire sheets for student responses analysis to e­supplements.
The results of the validation of the feasibility of the material and media aspects
respectively got an average score of 63.5/68 in the very feasible category and 71/80 in the
very feasible category. The developed e­supplement received positive responses with the
proportion of 36 from 101 students (35.64%) gave very good responses, 60 from 101
students (59.41%) gave good responses, and 5 from 101 students (4.95%) gave a good
enough response. Based on the results of the research, blended learning based multi­
representation acid base e­supplements were developed, feasible and got positive responses
from students.

© 2019 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi :
E-mail: baitirohmawati6@gmail.com ISSN NO 2252-6609
Baiti Rohmawati / Journal of Chemistry In Education 9 (2) (2020)
Pendahuluan satu hambatan guru untuk menerapkan
Ilmu kimia merupakan ilmu program pengayaan. Oleh karena itu,
pengetahuan alam yang secara khusus dibutuhkan sebuah media yang mendukung
mempelajari tentang perubahan materi, baik dalam pembelajaran pengayaan siswa tanpa
perubahan secara fisika maupun perubahan didampingi oleh guru. Media penunjang yang
secara kimia. Ilmu kimia dapat dikaji melalui akan digunakan pada program pengayaan ini
aspek struktur, komposisi, sifat, dan energi yang berupa e­supplement multirepresentasi materi
terlibat dalam perubahan materi (Sunarya, asam basa.
2012). Ilmu kimia memiliki konsep-konsep yang E­supplement yang dibuat berbasis
kompleks dan fenomena-fenomena yang abstrak multirepresentasi. Multirepresentasi adalah
serta tidak teramati. Banyak aplikasi ilmu kimia bentuk representasi yang menggunakan teks,
yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari- gambar nyata, atau grafik (Sunyono, 2013).
hari. Namun, hal tersebut kurang disadari siswa Representasi adalah kemampuan siswa
karena pembelajaran ilmu kimia di sekolah mengkomunikasikan ide/gagasan yang
menengah atas (SMA) seringkali hanya dipelajari dengan cara tertentu (Hutagaol,
membelajarkan konsep-konsep abstrak tanpa 2013). Representasi kimia dikembangkan secara
mengaitkannya pada konteks kehidupan sehari- urut dari fenomena yang dilihat, persamaan
hari. Penggunaan pembelajaran reaksi, model atom dan molekul, dan simbol
multirepresentasi dapat menjadikan siswa tidak (Herawati, 2013). Penggunaan multirepresentasi
hanya mempelajari teori, tetapi juga dapat mendukung proses pengamatan dengan
mempelajari aplikasinya dalam kehidupan. kompetensi yang berbeda. Penggunaan
Salah satu materi kimia SMA yaitu multirepresentasi bertujuan untuk
materi asam basa. Aplikasi materi asam basa mempermudah siswa dalam menyelesaikan
banyak dijumpai di sekitar kita. Namun, hal masalah matematika yang bersifat abstrak
tersebut kurang disadari siswa karena menjadi lebih konkrit pada siswa (Yazid, 2012).
pemahaman konsep terhadap materi asam basa Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
masih kurang maksimal. Siswa akan lebih dilakukan oleh Wulandari et al (2018) dimana
mudah memahami konsep materi asam basa penggunaan bahan ajar multi representasi
jika konsep tersebut dikaitkan dalam kehidupan mendapat respons positif dari siswa. Umumnya
sehari-hari. guru menyampaikan pembelajaran melalui
Berdasarkan hasil penelitian oleh representasi makroskopik dan simbolik
Khotim et al (2015), hasil belajar ulangan harian sedangkan representasi submikroskopik
materi asam basa tahun pelajaran 2013/2014 dipelajari dengan terpisah, akibatnya siswa sulit
menunjukkan 73% yang lulus Kriteria untuk memahami struktur dan proses dari suatu
Kelulusan Minimum (KKM), dengan KKM zat yang bereaksi (Ernida et al., 2017).
mata pelajaran kimia adalah 75. Guru biasanya Masalah yang diteliti dalam penelitian
memberikan program remidial bagi siswa yang ini adalah bagaimana kelayakan dan bagaimana
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal respons pengguna terhadap e-supplement asam
tersebut. Akan tetapi, belum ada program basa multirepresentasi berbasis blended learning
pengayaan yang diperuntukkan bagi siswa yang ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
telah tuntas pada materi asam basa di SMA N kelayakan e-supplement multirepresentasi asam
12 Semarang. Padahal pengayaan sebagai basa berbasis blended learning yang
program evaluasi merupakan salah satu amanat dikembangkan dan mengetahui tanggapan siswa
dari kurikulum 2013. Oleh karena itu, program terhadap desain e-supplement multirepresentasi
pengayaan perlu diwujudkan untuk memberikan asam basa berbasis blended learning yang
kegiatan bagi siswa yang telah mencapai dikembangkan untuk meningkatkan
ketuntasan minimal pada materi asam basa. pemahaman konsep siswa SMA.
Program pengayaan diberikan pada Metode Penelitian
siswa yang mampu memahami materi dengan Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri
cepat dan memiliki kemampuan akademik di 12 Semarang mulai tanggal 7 Januari 2020
atas rata-rata (Irham & Novan, 2013). Program sampai dengan 21 Februari 2020. Penelitian
pengayaan bagi siswa yang telah mencapai yang akan dilakukan tergolong ke dalam
ketuntasan minimal akan memakan lebih penelitian Research and Development (R&D) atau
banyak waktu dibanding program remidial. penelitian pengembangan. Penelitian ini
Keterbatasan waktu pembelajaran menjadi salah
2
Baiti Rohmawati / Journal of Chemistry In Education 9 (2) (2020)

menggunakan model pengembangan 4D oleh Tabel 3. Kriteria Tanggapan Siswa


Thiagarajan, Semmel, dan Semmel yang telah
dimodifikasi. Langkah-langkah penelitian ini
yaitu: 1) Tahap define, 2) Tahap design, 3) Tahap
development, dan 4) Tahap dissemination.
Modifikasi terletak pada penjabaran langkah
design menjadi tahap uji coba kecil, uji coba
besar, dan implementasi. Dissemination dalam
penelitian ini berupa publikasi artikel hasil supplement asam basa multirepresentasi
penelitian. dikembangkan untuk meningkatkan
Subjek penelitian pada tahap uji coba pemahaman konsep siswa SMA dan memiliki
kecil adalah 20 siswa kelas XI MIPA 4, pada karakteristik tersendiri dari bahan ajar yang lain.
tahap uji coba besar adalah 30 siswa kelas XI E­supplement ini dikembangkan untuk digunakan
MIPA 1, dan pada tahap implementasi adalah oleh guru dan siswa tanpa melalui pertemuan
30 siswa kelas XI MIPA 2 dan 18 siswa kelas XI tatap muka sehingga siswa dapat belajar secara
MIPA 3 SMA Negeri 12 Semarang yang telah mandiri. E­supplement ini digunakan dalam
tuntas dalam materi asam basa. Instrumen bentuk elektronik melalui google classroom
pengumpul data meliputi lembar validasi isi dan sehingga dapat diakses secara online oleh
lembar validasi media untuk analisis kelayakan anggota kelas kapan saja dan dimana saja.E­
e­supplement dan lembar angket untuk analisis supplement ini berbasis multirepresentasi dimana
tanggapan siswa terhadap e­supplement. Teknik isi dari materi ajar dijelaskan secara definisi,
analisis yang digunakan meliputi analisis lembar makroskopis, mikroskpis, dan simbolik.
validasi dan analisis angket tanggapan siswa Kemampuan untuk menghubungkan keempat
dengan skoring kriteria. Analisis kelayakan level representasi kimia tersebut akan
dilakukan dengan membandingkan hasil meningkatkan pemahaman konseptual siswa
penskoran dengan kriteria kelayakan komponen pada suatu materi (Chandrasegaran, et al.,
materi dan media yang disajikan dalam Tabel 1 2007). Level makroskopis pada e­supplement ini
dan Tabel 2. Analisis tanggapan siswa dijelaskan secara langsung aplikasi nyata yang
dilakukan dengan membandingkan hasil dapat diamati secara langsung oleh siswa
penskoran dengan kriteria tanggapan siswa yang sehingga mampu memperjelas pemahaman
disajikan dalam Tabel 3 terhadap suatu materi asam basa. Level
makroskopis di materi ajar ini dijelaskan
Hasil dan Pembahasan dengan gambar-gambar. Level mikroskopis
Hasil penelitian desain e­supplement ini menjelaskan proses kimia dalam larutan yang
berupa 1) desain e-supplement menyangkut interaksi atom, molekul, dan ion.
multirepresentasi, 2) hasil uji kelayakan e- Sedangkan level simbolik digambarkan dengan
supplement, 3) hasil uji coba kecil, 4) hasil uji simbol-simbol kimia.
coba besar, dan 5) hasil implementasi. E­
E­supplement ini didesain menggunakan
Tabel 1. Kriteria Kelayakan Komponen Materi aplikasi Microsoft Office Word dengan kertas
A4. Secara keseluruhan, e­supplement ini dibagi
ke dalam beberapa bagian meliputi halaman
sampul, bagian isi, dan bagian pendukung (kata
pengantar, daftar isi, peta konsep, dan daftar
pustaka). E-supplement asam basa berbasis
multirepresentasi ini terdiri atas 45 halaman
termasuk halaman sampul depan. E-supplement
ini terdiri dari beberapa sub bab asam basa
Tabel 2. Kriteria Kelayakan Komponen Media yaitu: 1) Sifat-sifat Asam Basa, 2) Teori Asam
Basa, 3) Kesetimbangan Air, 4) Derajat
Keasaman (pH), 5) Kekuatan Asam Basa, 6)
Asam Diprotik dan Poliprotik, 7) Reaksi
Penetralan, 8) Titrasi Asam Basa, 9) Indikator
Asam Basa, dan 10) Penerapan Asam Basa
dalam Kehidupan Sehari-hari.
E­supplement tergolong ke dalam bahan

3
Baiti Rohmawati / Journal of Chemistry In Education 9 (2) (2020)

ajar suplemen atau pelengkap. Berdasarkan Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Validasi Komponen
perbedaannya dengan buku teks pelajaran, Materi E-Supplement
bahan ajar suplemen memiliki keunggulan
diantaranya menambah pengetahuan siswa
karena isi materi tidak hanya berisi konsep dan
melengkapi buku pokok (Kurniasari, 2014). E­
supplement ini dibagikan pada siswa melalui
laman google classroom secara daring. Hal
tersebut dilakukan agar siswa lebih mudah
mengakses e-supplement kapanpun dan di
manapun. Sejalan dengan penelitian oleh
Ramadan (2018), pengetahuan siswa secara Tabel 5. Hasil masukan validator
signifikan mengalami peningkatan lebih tinggi
dengan pembelajaran yang didukung sistem
daring menggunakan edmodo dan schoology.
Penggunaan pembelajaran blended
learning dengan menyebarluaskan media
berbasis daring juga memberikan hasil yang
positif dalam pemahaman konsep kegiatan
eksperimen yang dilakukan oleh Jihad et al
(2018). Pemberian modul daring sebelum
melakukan eksperimen membuat siswa dapat
membaca terlebih dahulu hal-hal yang akan
mereka kerjakan. Siswa juga dapat
mendiskusikan dengan guru bukan tanpa
pengetahuan di awal. Tujuan blended learning
adalah untuk mendapatkan pembelajaran yang
lebih baik dengan menggabungkan metode
konvensional dan online tanpa batasan ruang dari skor maksimal 80 dengan kriteria sangat
dan waktu sehingga dapat dicapai pembelajaran layak. Rekapitulasi hasil validasi tersebut
maksimal (Irsalina & Dwiningsih, 2018). disajikan dalam Tabel 4. E-supplement asam
Karakteristik blended learning mengijinkan basa multirepresentasi yang divalidasi oleh ahli
pembelajaran synchronous (bergantung pada mendapatkan saran perbaikan untuk
waktu) dan asynchronous (tidak bergantung pada penyempurnaan. Hasil masukan pakar/ahli
waktu), sehingga perangkat pembelajaran yang materi dan media disajikan pada Tabel 5.
di desain dengan blended learning dapat Perbaikan e­supplement ini dilakukan
mempermudah siswa mengkondisikan online secara mendetail dari halaman sampul, halaman
dan offline pada waktu pembelajaran pendukung, hingga halaman isi. Halaman
(Damayanti & Dwiningsih, 2017). sampul e­supplement awalnya didesain dengan
E­supplement asam basa sederhana menggunakan apilkasi Microsot
multirepresentasi divalidasi oleh 2 dosen word, kemudian halaman sampul didesain
Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang ulang agar lebih menarik. Perbaikan pada
dan 1 guru kimia SMA Negeri 12 Semarang. halaman sampul ditunjukkan oleh Gambar 1.
Kelayakan e-supplement dinilai dari komponen Perbaikan juga dilakukan pada materi yang
materi dan media. Kelayakan komponen materi terkandung dalam e-supplement. Awalnya
terdiri dari kelayakan isi dan kelayakan contoh soal di dalam e­supplement belum
kebahasaan. Sedangkan kelayakan komponen mencakup perhitungan pH asam atau basa kuat
media terdiri dari kelayakan kegrafisan dan dengan konsentrasi yang sangat kecil. Setelah
kelayakan penyajian. Hasil validasi e- perbaikan, contoh soal tersebut ditambahkan.
supplement asam basa multirepresentasi pada Penambahan contoh tersebut ditunjukkan pada
komponen materi menunjukkan rata-rata skor Gambar 2. E-supplement mulanya belum
sebesar 63,5 dari skor maksimal 68 dengan dilengkapi daftar isi dan daftar pustaka.
kategori sangat layak. Hasil validasi e­supplement Kemudian atas saran dari validator bagian
asam basa multirepresentasi pada komponen daftar isi dan daftar pustaka ditambahkan.
media menunjukkan rata-rata skor sebesar 71 Penambahan ini ditunjukkan pada Gambar 3.

4
Baiti Rohmawati / Journal of Chemistry In Education 9 (2) (2020)

Gambar 1. Perbaikan Sampul E-Supplement


google classroom yang dapat mendukung isi e­
supplement. Perbaikan tersebut berupa
penambahan animasi dan video-video
pendukung materi. Penambahan ini ditunjukkan
pada Gambar 5.
Tanggapan siswa digunakan untuk
mengetahui respons siswa terhadap e­supplement
asam basa multirepresentasi yang
dikembangkan. Respons siswa ini juga bisa
untuk melihat apakah e­supplement asam basa
multirepresentasi layak untuk digunakan atau
tidak. Uji coba kecil dilakukan di SMA N 12
Semarang dengan mengambil kelas XI MIPA 4
Gambar 2. Penambahan Contoh Soal dengan jumlah 20 siswa. Tahap uji coba kecil
Perbaikan lain pada e-supplement ini adalah memperoleh hasil tanggapan siswa terhadap
pengubahan warna-warna background pada materi ajar pengayaan asam basa
teks yang perlu ditekankan dan pemberian multirepresentasi yaitu terdapat 6 siswa yang
header footer untuk menambah daya tarik menilai e-supplement dengan kriteria sangat
terhadap e-supplement. Perbaikan ini baik dan 14 siswa menilai e­supplement dengan
ditunjukkan pada Gambar 4. Selain saran kriteria baik. Reliabilitas angket tanggapan
perbaikan isi dan tampilan e-supplement, siswa tahap uji coba 1 adalah 0,88. Angket ini
perbaikan juga dilakukan pada konten kelas dikategorikan reliabel karena melebihi nilai 0,7.

Gambar 3. Penambahan Daftar Isi dan Referensi

5
Baiti Rohmawati / Journal of Chemistry In Education 9 (2) (2020)

Gambar 4. Perbaikan Warna Background dan Penekanan Teks


implementasi yaitu terdapat 14 siswa yang
menilaie­supplement dengan kriteria sangat baik,
40 siswa menilaie­supplement dengan kriteria
baik dan 5 siswa menilai e­supplement dengan
kriteria cukup baik. Reliabilitas angket
tanggapan siswa tahap implementasi adalah
0,97. Angket ini dikategorikan reliabel karena
melebihi nilai 0,7. Hal ini menunjukkan e­
supplement asam basa multirepresentasi
mendapatkan tanggapan yang positif dari siswa,
sehingga media sudah bisa digunakan untuk
Gambar 5. Penambahan Tutorial Penggunaan
disebarluaskan. Berdasarkan hasil tanggapan
dan Pendukung Materi
siswa uji coba kecil, uji coba besar, dan
Uji coba besar juga dilakukan di SMA implementasi menunjukkan bahwa siswa
N 12 Semarang dengan mengambil siswa kelas memberikan respon positif terhadap e­
XI MIPA 1 dengan jumlah 32 siswa. Hasil supplement asam basa multirepresentasi. Hal ini
tanggapan siswa terhadap e­supplement asam menunjukkan pembelajaran dengan berbantuan
basa multirepresentasi yang diperoleh pada media mampu menambah dan memperjelas
tahap uji coba besar yaitu terdapat 16 siswa pengetahuan siswa dalam mempelajari ilmu
yang menilai e-supplement dengan kriteria kimia.
sangat baik dan 6 siswa menilai e­supplement
E­supplement ini dikembangkan untuk
dengan kriteria. Reliabilitas angket tanggapan
meningkatkan pemahaman konsep siswa SMA.
siswa tahap uji coba besar adalah 0,95. Angket
Tingkat pemahaman konsep siswa tidak dapat
ini dikategorikan reliabel karena melebihi nilai
disamakan dengan nilai ulangan harian yang
0,7. Berdasarkan analisis data tanggapan siswa
sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal.
menunjukkan e­supplement asam basa
Siswa yang tuntas kriteria tersebut belum tentu
multirepresentasi mendapatkan tanggapan yang
paham setiap konsep yang ada dalam materi
positif dari siswa pada uji coba besar sehingga e­
asam basa. Penggunaan penjelasan
supplement yang dikembangkan dapat digunakan
multirepresentasi di dalam e­supplement ini
untuk tahap implementasi.
memberikan peluang bagi siswa agar dapat
Tahap implementasi juga dilakukan di memahami materi dengan melihat fakta
SMA N 12 Semarang, dengan mengambil siswa kehidupan sehari-hari. Hal tersebut didukung
yang tuntas materi asam basa pada kelas XI oleh penelitian Ayla dan Geban (2016)
MIPA 2 dengan jumlah 30 siswa dan XI MIPA menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa
3 dengan jumlah 18 siswa. Hasil tanggapan lebih tinggi pada kelompok yang melakukan
siswa terhadap e-supplement asam basa diskusi dan eksperimen dengan alam sekitar.
multirepresentasi yang diperoleh pada tahap Materi asam basa penting untuk dipahami

6
Baiti Rohmawati / Journal of Chemistry In Education 9 (2) (2020)
karena merupakan kunci atau langkah pertama pada Materi Sistem Periodik Unsur Kelas X
yang harus dikuasai untuk mempelajari materi SMA. UNESA Journal of Chemistry
selanjutnya. Education. 6(1):16-23.
Ernida, R., Abdul Hamid, Halimah Siti Nurdiniah.
Dalam proses pembelajaran, siswa tidak
2017. Penerapan Model Pembelajaran
selalu dapat memahami konsep yang Problem Solving dengan Multi Representasi
disampaikan sepenuhnya (Syahrul & Setyarsih, dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir
2015) sehingga siswa diberi kesempatan untuk Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Materi
dapat menanyakan materi yang belum Hidrolisis Garam. Journal of Chemistry and
Education. 1(1): 119-130.
dimengerti atau perlu penjelasan lebih lanjut
supaya siswa benar-benar menguasai materi Herawati, R.F., Mulyani, S., Redjeki, T. 2013.
Pembelajaran Kimia Berbasis Multiple
asam basa secara utuh. Hal tersebut sejalan Representasi Ditinjau dari Kemampuan
dengan penelitian oleh Holme et al (2015), Awal terhadap Prestasi Belajar Laju Reaksi
pemahaman konsep tidak dapat dicapai dengan Siswa SMA Negeri I Karanganyar Tahun
mudah dengan sekali dan satu macam Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan
penjelasan. Kimia (JPK). 2(2): 38-43.
Holme, Thomas A., Cynthia J. Luxford, dan
Simpulan Alexandra Brandriet. 2015. Defining
Berdasarkan hasil penelitian, e­ Conceptual Understanding in General
supplement asam basa multirepresentasi yang Chemistry. Journal of Chemical Education.
92(9): 1477-1483.
dikembangkan layak digunakan dan
mendapatkan tanggapan positif dari siswa. Hal Hutagaol, Kartini. 2013. Pembelajaran Kontekstual
untuk Meningkatkan Kemampuan
ini dapat dilihat dari hasil penilaian validator Representasi Matematis Siswa Sekolah
terhadap e­supplement memperoleh skor rerata Menengah Pertama. Jurnal Ilmiah Program
komponen materi sebesar 63,5 dari skor Studi Matematika STKIP Siliwangi
maksimal 68 dengan kategori sangat layak, Bandung. 2(1): 85-99.
sedangkan skor rerata komponen media sebesar Irham, Muhammad dan Novan Ardy Wiyani. 2013.
71 dari skor maksimal 80 dengan kategori Psikologi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
sangat layak. E­supplement yang dikembangkan
mendapatkan tanggapan positif dengan 35,64% Irsalina, Ayu dan Kusumawati Dwiningsih. 2018.
Analisis Kepraktisan Pengembangan
responded memberi tanggapan sangat baik, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
59,41% memberi tanggapan baik, dan 4,95% Berorientasi Blended Learning pada Materi
memberi tanggapan cukup baik. Produk Asam Basa. Jurnal Kimia dan Pendidikan
pengembangan e­supplement asam basa Kimia. 3(3): 171-182.
multirepresentasi ini dapat digunakan sebagai Jihad, Teeba., Klementowicz, E., Gryczkaa, P.,
media pada program pengayaan. Sharrock, C., Maxfield, M., Lee, Y., dan
Montclare, J. K. 2018. Perspectives on
Ucapan Terima Kasih Blended Learning Through The On-line
Penulis mengucapkan terima kasih Platform, Lablessons, for Chemistry. Journal
of Technology and Science Education. 7(2):
kepada SMA Negeri 12 Semarang yang telah
34-44.
memberikan ijin tempat untuk dilakukan
Khotim, Hikmatun Nurul., Sri Nurhayati, Subiyanto
penelitian. Hadisaputro. 2015. Pengembangan Modul
Daftar Pustaka Kimia Berbasis Masalah pada Materi Asam
Ayla Cetin-Dindar, Omer Geban. 2016 . Conceptual Basa. Chemistry in Education. 4(2): 63-69.
Understanding of Acids and Bases Concepts Kurniasari, D. A. D., Rusilowati, A., Subekti, N.
and Motivation to Learn Chemistry. The 2014. Pengembangan Buku Suplemen Ipa
Journal of Educational Research. 110(1): 85- Terpadu dengan Tema Pendengaran Kelas
97. VIII. UNNES Science Education Journal,
Chandrasegaran, A. L., David F. Treagust, Mauro 3(2): 462- 467.
Mocerino. 2007. The development of a two- Ramadan, A. R. 2018. Pengaruh Model
tier multiple-choice diagnostic instrument Pembelajaran Blended Learning Didukung
for evaluating secondary school students’ E-Learning (Edmodo, Schoology) dan
ability to describe and explain chemical Motivasi Berprestasi terhadap Kompetensi
reactions using multiple levels of Siswa pada Mata Pelajaran Instalasi Motor
representation. Chemistry Education Listrik di SMK PGRI 1 Surabaya. Jurnal
Research and Practice. 8(3): 293-307. Pendidikan Teknik Elektro. 7(2): 193-200.
Damayanti, Dian dan Dwiningsih, Kusumawati. Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar 2 Berdasarkan
2017. Pengembangan Perangkat Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Bandung:
Pembelajaran Berorientasi Blended Learning Yrama Widya.

7
Baiti Rohmawati / Journal of Chemistry In Education 9 (2) (2020)

Sunyono. 2013. Buku Model Pembelajaran Berbasis Kasmui. 2018. Estimasi Validitas dan
Multipel Representasi (Model Simayang). Respon Siswa terhadap Bahan Ajar Multi
Bandar Lampung: AURA Publishing. Representasi: Definitif, Makroskopis,
Mikroskopis, Simbolik pada Materi Asam
Syahrul, Dimas Adiansyah dan Setyarsih, Woro. Basa. Jurnal Phenomenon. (2): 165-174.
2015. Identifikasi Miskonsepsi dan
Penyebab Miskonsepsi Siswa dengan Three- Yazid, A. 2012. Pengembangan Perangkat
tier Diagnostic Test pada Materi Dinamika Pembelajaran Matematika Model
Rotasi. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Kooperatif dengan Strategi TTW
(JIPF). 4(3): 67-70. (ThinkTalk-Write) pada Materi Volume
Bangun Ruang Sisi Datar. Journal of
Wulandari, Cahya., Endang Susilaningsih, dan Primary Educational. 1(1): 31-37.

Anda mungkin juga menyukai