Anda di halaman 1dari 6

Mengenal bendera masing-masing negara anggota ASEAN sebagai berikut:

Brunei Darussalam

Bendera Kesultanan Brunei Darussalam berbentuk empat persegi panjang dengan warna
dasar kuning, yang merupakan warna tradisional untuk raja-raja, dengan garis hitam dan
putih di bidang bendera serta lambang negara di bagian tengah. Bendera ini
diperkenalkan pada tanggal 29 September 1959 saat Brunei dibawah protektoat Inggris
dan ditetapkan sebagai bendera Brunei saat negara tersebut merdeka pada tanggal 1
Januari 1984. Strings and Beads menghormati bendera ini.

Kamboja

Bendera Kerajaan Kamboja berbentuk empat persegi panjang yang terdiri dari jalur biru
di atas dan bawah dan jalur merah di tengah (rasio 1:2:1). Pada jalur berwarna merah ini
terdapat gambar Angkor Wat. Bendera ini pertama kali digunakan pada tahun 1948-1970
dan dilanjutkan kembali pada tahun 1993 hingga sekarang.

Indonesia

Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian
bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Warna merah berarti
berani dan puti suci. Bendera ini digunakan sejak tanggal 17 Agustus 1945 hingga
sekarang.

Laos

Bendera Republik Rakyat Demokratik Laos berbentuk empat persegi panjang dengan tiga
jalur mendatar. Ukuran jalur yang ada di tengah dua kali lebih besar dari jalur yang lain.
Di tengah terdapat cakra putih, dengan ukuran diameter 0,8 kali ketinggian
jalur warna biru. Rasio bendera adalah 2:3. Warna merah melambangkan darah rakyat
Laos, biru melambangkan kekayaan alam dan cakra putih melambangkan bulan yang
mengambang di atas sungai Mekong. Bendera ini digunakan sejak 2 Desember 1975.

Malaysia

Bendera Kerajaan Malaysia berbentuk empat persegi panjang dengan corak 14 garis
(jalur) merah dan putih (melintang) yang sama lebar, bermula dengan garis merah di
sebelah bawah, yang melambangkan jumlah anggota dalam persekutuan 13 negara bagian
plus Kerajaan Persekutuan. Bendera ini pertama kali dikibarkan pada tanggal 26 Mei
1950 setelah sehari sebelumnya mendapat persetujuan raja Inggris George VI.

Myanmar
Bendera Republik Sosialis Myanmar berbentruk empat persegi panjang dengan tiga jalur
warna horizontal: kuning, hijau, merah, dengan sebuah bintang segilima bewarna putih di
tengah-tengahnya. Bendera ini merupakan bendera baru yang diperkenalkan pada tanggal
21 Oktober 2010 menggantikan bendera sosialis sebelumnya yang telah digunakan sejak
tahun 1974.

Filipina

Bendera Republik Filipina berbentuk empat persegi panjang dengan dua jalur warna
horizontal: biru dan merah dan sebuah segitiga sama sisi putih di sisi tiang. Di tengah-
tengah segitiga tersebut terdapat simbol matahari kuning dengan delapan sinar, masing-
masing terbagi menjadi tiga; di sudut segitiga terdapat bintang bersegi lima kuning.
Bendera Filipina diadopsi tanggal 12 Juni 1898. Bendera ini dipasang dengan warna biru
di atas pada masa damai, dan warna merah di atas pada masa perang.

Singapura

Bendera Singapura berbentuk empat persegi panjang berwarna merah dan putih dengan
bulan sabit dan 5 bintang yang disusun bundar. Warna merah bermakna persaudaraan dan
kesamaan segala manusia. Putih melambangkan kesucian dan kebaikan. Bulan sabit
melambangkan sebuah negara muda yang sedang maju. Kelima bintang melambangkan
lima prinsip yang dipegang oleh Singapura: demokrasi, keamanan, kemajuan, keadilan
dan kesaksamaan. Bender ini digunakan sejak 9 Agustus 1965 sejak negara tersebut
merdeka dari Malaysia.

Thailand

Bendera Kerajaan Thailand berbentuk empat persegi panjang dengan lima jalur mendatar
dengan warna merah, putih, biru, putih dan merah, dengan ukuran jalur biru yang ada di
tengah dua kali lebih besar dari jalur-jalur yang lain. Warna merah-putih-biru secara
berurutan melambangkan “negara-agama-raja”, semboyan tidak resmi negara Thai.
Bendera ini diresmikan pada 28 September 1917.

Vietnam

Bendera Republik Sosialis Vietnam berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar
merah dan bintang lima berwarna kuning yang melambangkan para buruh, petani, tentara,
cendekiawan. dan pemuda. Warna merah melambangkan kejayaan dan revolusi. Bendera
ini diperkenalkan pada tanggal 30 november 1955.

ASEAN
Bendera ASEAN berbentuk empat persegi panjang dengan wrna dasar biru dan
ditengahnya terdapat lambang ASEAN berupa bundaran berwarna merah bergaris putih
dan ikatan 10 batang padi berwarna kuning yang mewakili 10 negara anggota ASEAN.
Warna bendera – biru, merah,putih, dan kuning – merupakan warna-warna yang
digunakan dalam seluruh negara anggota ASEAN. Bendera ini secara ditetapkan
penggunaannya pada Juli 1997.

Peran Indonesia dalam ASEAN

1. Penggagas Lahirnya ASEAN


Peran Indonesia dalam ASEAN yang paling penting adalah menjadi salah satu penggagas
lahirnya organisasi ini.

Dengan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik, visi Indonesia adalah
membentuk ASEAN yang mampu membuat kawasan Asia Tenggara berdiri di atas kaki
sendiri dan mempertahankan diri dari pengaruh negatif di luar kawasan.

2. Penyelenggara KTT ASEAN pertama di Bali


Melansir situs resmi ASEAN, pada 23-24 Februari 1976, Indonesia telah menjadi tuan
rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang berlangsung di Bali.

3. Penggagas Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN


Dalam buku 'PKN Pend Kewarganegaraan' terbitan Grasindo, tertulis bahwa Indonesia
juga turut meluncurkan gagasan untuk membentuk komunitas keamanan ASEAN.

Komunitas yang juga disebut ASC (Asean Security Community) ini akhirnya
ditandatangani di Senggigi, Lombok pada 12 September 2003.

4. Penengah Konflik
Sementara peran Indonesia di bidang politik disebut dalam buku 'PKn Harmoni
Berkebangsaan' karya Rani R Moediarta, yakni menjadi penengah dalam konflik dan
perang sipil di Kamboja.

Kala itu, Indonesia mengundang empat fraksi Kamboja yang bertikai untuk melakukan
pertemuan di Jakarta. Mereka membahas perdamaian dan pemulihan hubungan. Setelah
itu, pertemuan berlanjut ke Konferensi Paris untuk Kamboja yang diikuti oleh 19 negara.

Menariknya, Indonesia dan Prancis menjadi pemimpin konferensi tersebut. Dari


pertemuan itulah dihasilkan keputusan pembentukan Dewan Nasional Kamboja demi
mengakhiri konflik.

5. Mewakili ASEAN dalam Perdamaian Dunia


Selain menjadi penengah konflik di negara kawasan ASEAN, Indonesia juga turut
berperan dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan internasional.

Beberapa perannya di antara lain mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan
negara-negara anggota Association of South East Asian Nations (ASEAN) serta
mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan negara
anggota ASEAN

6. Kerja Sama Produksi Makanan Halal


Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbanyak di kawasan ASEAN, Indonesia turut
membangun kerja sama dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam dalam
penanganan dan produksi makanan daging halal.

Kerja sama 4 negara ini menghasilkan sebuah pedoman persatuan kementerian terkait
produksi makanan halal. Ini merupakan wujud peran Indonesia dalam ASEAN di bidang
ekonomi.

Sebab, tujuan dibuatnya pedoman tersebut tak lain untuk menaungi produksi bahan
makanan dan minuman halal yang diperdagangkan antar negara ASEAN.

7. Mengusulkan Adanya Pentas Seni Antar Negara


Sementara itu, peran Indonesia dalam ASEAN di bidang sosial dan budaya ialah
mengusulkan adanya pementasan kesenian atau budaya negara-negara ASEAN.

Tujuannya, agar semakin banyak karya-karya orang Indonesia yang memperkaya budaya
di kawasan Asia Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai