1) Identitas Pasien
Ibu Suami
a. Nama : Ny “S” Tn “I”
b. Umur : 25 Tahun 27 Tahun
c. Suku : Sasak Sasak
d. Agama : Islam Islam
e. Pendidikan : SD Tidak Sekolah
f. Pekerjaan : IRT Petani
g. Alamat : Gunung Sesang, Lando
2) Riwayat Perjalanan Penyakit (Kesaksian Dukun dan Tenaga Perawat)
Dukun a/n papuk Suci mengatakan pada tanggal 04/08/2016 pukul 18.00
WITA pasien mengeluh sakit pinggang dan dukun memeriksa perut pasien.
Dari keterangan tersebut dukun mengatakan kepada pasien bahwa belum
waktunya melahirkan. Akhirnya dukun pulang kerumah. Sekitar Pukul
20.00WITA dukun dijemput oleh anak perempuan pasien karena posisi rumah
dukun dan pasien berdekatan. Pasien mengatakan perutnya semakin mulas.
Sesampai dirumah pasien dukun diminta shalat isya’dahulu dan makan bersama
sesaat setelah suami pulang bekerja. Karena pasien masih terlihat santai dukun
minta pulang tetapi pasien menahan dukun supaya tidak pulang, pasien terlihat
sedang menyiapkan kain dan pakaian bayi. Sekitar Pukul 20.45 WITA pasien
tiba-tiba memberitahu dukun bahwa perutnya mulas ingin mengedan dan BAB.
Dukun memimpin persalinan dan suami menopang istri di belakang. Pukul
21.00 WITA bayi lahir spontan JK Laki-laki langsung menangis, karena
placenta belum lahir dukun tidak berani memotong tali pusat. Setelah bayi lahir
dukun mencoba melahirkan plasenta tetapi plasenta tidak lahir sampai pukul
23.30 WITA. Dukun meminta pasien dan keluarga untuk segera dibawa ke
polindes tetapi pasien dan keluarga menolak permintaan dukun dengan alasan
menunggu sebentar lagi. Pasien dan kelurga juga takut apabila dirujuk ke
puskesmas / rumah sakit oleh bidan.
Keluarga pasien berinisiatif menghubungi salah satu tenaga perawat
didesa Lando a/n Judin, tetapi tidak diangkat. Kemudian salah satu keluarga
pasien menjemput tenaga perawat. Sekitar pukul 00.00 WITA tanggal
05/08/2016 perawat sampai dirumah pasien. Menurut keterangan dari perawat,
pasien perdarahan lewat jalan lahir banyak dan terlihat plasenta belum lahir.
Pasien terlihat lemas dan pucat dan pasien masih tersadar. Perawat tidak
melakukan pemeriksaan vital sign karena kelurga pasien banyak. Perawat
diminta oleh keluarga untuk menyuntik pasien tetapi menolak dan takut karena
hal itu bukan tugas keperawatan. Perawat memaksa kelurga untuk memanggil
bidan dan sampai akhirnya keluarga pasien pergi memanggil bidan. Tetapi
sebelum sampai di tempat bidan, keluarga di hubungi bahwa pasien sudah
meninggal pukul 00.20 WITA, karena pasien sudah di pastikan meninggal oleh
perawat, dukun baru berani memotong tali pusat.
Mengetahui
Kepala Puskesmas
( dr.H.ANJASMORO )