Anda di halaman 1dari 22

2

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN PATOLOGI


NY A G5P4A0 UK 9 BULAN DENGAN ATONIA UTERI

No Register : 1236
Tanggal Masuk : 24 januari 2018 Pukul 19.05 WIB
I. Pengkajian
Tanggal : 24 Januari 2018 Jam : 19.10 WIB
A. Data Subyektif
1. Identitas Istri Suami
Nama : Ny. A Nama : Tn. A
Umur : 35 thn Umur : 36 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa/Indonesia Suku : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan: SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan: Buruh
Alamat : Pleret Bantul Alamat : Planet Bantul
2. Anamnesa
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas dan nyeri pada punggung
menjalar pada perut bagian bawah sejak pukul 15.00 WIB hari
ini, serta mengeluarkan lendir bercampur darah.
b. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama, sah. Lama
menikah sudah 11 tahun.
c. Riwayat menstruasi
Menarche umur 15 tahun, siklus teratur, lama 6-7 hari, keluhan
tidak ada.Ganti pembalut 4 kali/hari.
HPHT : 13-04-2017 HPL : 20-01-2018
d. Riwayat obstetric
No Thn Jenis Penolong Tempat H/ J BB Komplik Ket
Persalinan M K lahir asi

3
1. 2003 Spontan Bidan BPS H L 2900 Tidak -
gr ada
2. 2007 Spontan Bidan BPS H P 3300 Tidak -
gr ada
3. 2009 Spontan Bidan BPS H P 3100 Tidak -
gr ada
4. 2010 Spontan Bidan BPS H L 2800 Tidak -
gr ada
5. Ham
il ini
e. Riwayat KB
Ibu mengatakan sejak lahir anak pertama menggunakan alat
kontrasepsi pil.
f. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti DM, Asma, hipertensi, dan penyakit menular seperti
hepatitis, IMS maupun TBC.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun
seperti DM, Asma, hipertensi, dan penyakit menular seperti
hepatitis, IMS maupun TBC.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu maupun suami tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti DM, Asma, hipertensi,
dan penyakit menular seperti hepatitis, IMS maupun TBC.

g. Pola kebutuhan sehari-hari


1) Nutrisi
Makan : 2 kali/hari

4
Jenis : nasi, sayur, lauk pauk dan buah
Makan pantang : tidak ada
Alergi : tidak ada
Minum : 6 gelas/hari
Masalah/keluhan: tidak ada
2) Eliminasi
BAK : 3 kali, warna kekuningan, keluhan : tidak ada
BAB : ibu mengatakan belum BAB, keluhan : tidak ada
3) Istirahat
Siang : 1 jam
Malam : 6 jam
4) Aktivitas
Ibu merasa lemah sehingga untuk melakukan aktivitas sehari-
hari masih perlu dibantu.
5) Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali
sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan keramas 2-3 kali/minggu.
6) Riwayat psikososial
- Ibu mengatakan sangat mengharapkan anak yang
dilahirkan dalam keadaan sehat.
- Ibu mengatakan walaupun ini kehamilan yang ke lima ibu
dan keluarga sangat bahagia.
- Ibu mengatakan tetap rajin beribadah.
- Ibu mengatakan di rumah tinggal bersama suami danke-
empat anaknya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran: composmentis
Vital sign : TD : 110/70 mmHg S : 36oC N: 83x/mnt R: 23x/mnt
BB : Sebelum hamil : 55 kg

5
Sesudah hamil : 65 kg
LILA : 23,5 cm
Tinggi Badan : 162 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : bersih, tidak ada ketombe
Wajah : simetris, tidak ada oedem
Mata :bentuk simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva merah
tidak anemis
Hidung : bentuk simetris, keadaan bersih
Gigi dan mulut: tidak ada kelainan pada mulut, tidak terdapat
stomatitis, keadaan gigi bersih
Telinga : simetris, keadaan bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak ada pembesaran kelenjaran limfe, kelenjar tiroid dan
vena jogularis
Dada : simetris, pergerakan nafas teratur tidak ada benjolan
abnormal
Payudara : simetris, puting susu menonjol, areola hiperpigmentasi,
kolostrum keluar hanya sedikit
Abdomen : tidak ada bekas operasi, tidak ada strie gravidarum,
pembesaran perut sesuai ukuran kehamilan
Ekstremitas : fungsi pergerakan baik, tidak oedem, tidak ada
varises
Genetalia : tidak ada oedem dan varises pada vulva vagina
Punggung : tulang belakang sedikit lordosis
Rectum : tidak ada hemoroid
Palpasi : Leopold 1 : TFU : 30 cm
Fundus teraba bulat, lunak yang berarti bokong
Leopold 2 : pada perut ibu sebelah kanan teraba keras
panjang berarti puka, sebelah kiri teraba
bagian kecil-kecil berarti ekstremitas

6
Leopold 3 : pada perut ibu bagian bawah teraba keras
bulat melenting, kesimpulan kepala
Leopold 4 : kedua ujung tangan pemeriksa tidak
menyatu bagian terendah janin berarti
divergen.
TBJ : (30-11)x155= 2945 gram
DJJ : 142 kali/menit, HIS : 3x/10’ 30’’ sedang
Pemeriksaan dalam : v/u normal, dinding vagina licin, porsio tebal
lunak, pembukaan 3 cm, selaput ketuban utuh, presentasi
kepala, tidak ada molase dan bagian menumbung, STLD
+
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada

II. INTEPRETASI DATA


A. Diagnosa kebidanan
Ny A G5P4A0 dalam persalinan kala 1 fase laten
Data Dasar :
DS :Ibu mengatakan HPHT nya tanggal 13-04-2017
Ibu mengatakan HPL nya tanggal 20-1-2018
Ibu mengatakan hamil ke lima, usia kehamilan 41 minggu
Ibu mengatakan perutnya mulas, nyeri pada pinggang menjalar ke
perut bagian bawah.
DO :
KU : baik
Kesadaran : composmentis
Vital sign : TD : 110/70 mmHg S : 36oC N: 83x/mnt
R: 23x/mnt
BB : Sebelum hamil : 55 kg
Sesudah hamil : 65 kg
LILA : 23,5 cm

7
Tinggi Badan : 162 cm
Palpasi : Leopold 1 : TFU : 30 cm
Fundus teraba bulat, lunak yang berarti
bokong
Leopold 2 : pada perut ibu sebelah kanan teraba keras
panjang berarti puka, sebelah kiri teraba
bagian kecil-kecil berarti ekstremitas
Leopold 3 : pada perut ibu bagian bawah teraba keras
bulat melenting, kesimpulan kepala
Leopold 4 : kedua ujung tangan pemeriksa tidak
menyatu bagian terendah janin berarti
divergen.
TBJ : (30-11)x155= 2945 gram
DJJ : 142 kali/menit, HIS : 3x/10’ 30’’ sedang
Pemeriksaan dalam : v/u tenang, dinding vagina licin, porsio tebal
lunak, pembukaan 3 cm, selaput ketuban utuh,
presentasi kepala, tidak ada molase dan bagian
menumbung, STLD +
B. Masalah
Tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. ANTISIPASI MASALAH


Tidak ada

V. PERENCANAAN
Tanggal : 24 januari 2018 Jam : 19.15 WIB
1. Jelaskan pada ibu tentang kondisi ibu saat ini.

8
2. Observasi keadaan ibu.
3. Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri
4. Siapkan ruang bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis, ibu serta
persiapan bidan dan penolong
5. Pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang diperlukan
serta dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan kelahiran
bayi.
6. Periksa semua peralatan sebelum dan sesudah asuhan.
7. Anjurkan ibu untuk mendapat asupan makanan dan minum selama
persalinan dan proses kelahiran bayi.
8. Anjurkan ibu untuk elaksasi seperti duduk santai, menarik napas atau
mendengarkan music.
9. Ajarkan pada ibu untuk cara mengejan yang efektif.
10. Beri dukungan ibu dukungan psikologis
11. Siapkan oksigen
12. Pemberian cairan infus RL dengan 20 tetes/menit
13. Dokumentasikan

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 24 januari 2018 Jam : 19.30 WIB
1. Menjelaskan bahwa kondisi ibu saat ini baik.
TD : 110/70 mmHg S : 36oC N: 83x/mnt R: 23x/mnt. Pemeriksaan
dalam : v/u tenang, dinding vagina licin, porsio tebal lunak,
pembukaan 3 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala, tidak ada
molase dan bagian menumbung, STLD +
2. Mengobservasi keadaan ibu kala I dengan partograf.
3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri.
4. Menyiapkan ruang bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis, ibu
serta persiapan bidan dan penolong
5. Memastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang
diperlukan serta dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan

9
kelahiran bayi. Menyiapkan ruangan yang hangat dan bersih dan
memiliki sirkulasi udara yang baik.
6. Memeriksa semua peralatan sebelum dan sesudah asuhan.
7. Menganjurkan ibu untuk mendapat asupan makanan dan minum
selama persalinan dan proses kelahiran bayi.
8. Menganjurkan ibu untuk relaksasi seperti duduk santai, menarik napas
atau mendengarkan music.
9. Mengajarkan pada ibu untuk cara mengejan yang efektif yaitu ibu
meneran mengikuti dorongan alamiah selama kontraksi. Memberitahu
ibu untuk tidak menahan nafas saat meneran. Gunakan waktu disela
kontraksi untuk beristirahat, minta ibu untuk tidak memgakat bokong
saat meneran.
10. Memberikan dukungan ibu dukungan psikologis bahwa ibu bisa
melewati persalinan dengan lancer, dan damping ibu saat bersalin.
11. Menyiapkan oksigen untuk mencegah bayi asfiksia ketika lahir.
12. Memberikan cairan infus RL dengan 20 tetes/menit.
13. Mendokumentasikan tindakan.

VII. EVALUASI
Tanggal : 24 Januari 2017 Jam : 19.35 WIB
1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini.
2. Telah di lakukan observasi keadaan ibu.
3. Telah dianjurkan ibu untuk tidur miring kiri
4. Telah disiapkan ruang bersalin, alat, kebutuhan fisik dan psikologis,
ibu serta persiapan bidan dan penolong
5. Telah dipastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang
diperlukan serta dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan
kelahiran bayi.
6. Telah diperiksa semua peralatan sebelum dan sesudah asuhan.
7. Telah dianjurkan kepada ibu untuk mendapat asupan makanan dan
minum selama persalinan dan proses kelahiran bayi.

10
8. Telah dianjurkan kepada ibu untuk elaksasi seperti duduk santai,
menarik napas atau mendengarkan music.
9. Telah diajarkan pada ibu untuk cara mengejan yang efektif dan iu
mengerti cara mengejan yang efektif.
10. Telah diberi dukungan psikologis kepada ibu
11. Telah disiapkan oksigen dan sudah terpasang
12. Telah terpasang cairan infus RL dengan 20 tetes/menit
13. Telah didokumentasikan semua tindakan.

Pengawasan kala I

Kondisi ibu Kondisi janin


Pemb Obt Ketuba
Penuru
Tgl Wkt - yg n/
TD N R S His DJJ nan
servik diberi penyus
kepala
kan upan
20/ 19.0 3cm 110/7 8 2 36 2x setiap 10 134 4/5 +/0
07/ 0 0 3 0 menit lama 20
13 detik
19.3 110/7 8 2 36 3x setiap 10 135 - -
0 0 3 0 menit lama 20
detik
20.0 120/7 8 2 36 3x setiap 10 134 - -
0 0 0 0 menit lama 45
detik
20.3 110/7 8 2 36 150 3x setiap 10 134 - -
0 0 8 4 cc menit lama 45
detik
21.0 110/7 9 2 36, 3x setiap 10 135 - -
0 0 0 5 3 menit lama 45
detik

11
21.3 110/7 9 2 36, 3x setiap 10 134 - -
0 0 2 5 5 menit lama 45
detik
22.0 120/7 9 2 36, 3x setiap 10 135 - -
0 0 2 7 8 menit lama 45
detik
22.3 120/7 9 2 36, 80 cc 4x setiap 10 134 - -
0 0 2 7 8 menit lama 45
detik
23.0 6cm 110/7 9 2 36, 4x setiap 10 134 4/5 +/0
0 0 0 5 8 menit lama 40
detik

KALA II (Tgl: 25 januari 2017 Jam: 01.45 WIB)


S:
1. Ibu mengatakan ingin mengedan dan merasa seperti BAB
2. Ibu mengatakan rasa sakit semakin berkurang
O:
1. Keadaan umum : baik
2. His ada dengan frekuensi 4x/10 menit lamanya 40 detik
3. DJJ: frekuensi 138x/menit, kuat dan teratur
4. Pada pemeriksaan dalam pemeriksaan dalam didapatkan
a. Vulva dan anus membuka dan perineum menonjol
b. Portio tidak teraba
c. Pembukaan 10 cm
d. Air ketuban (+)
e. Presentasi kepala
f. Penurunan kepala di hodge IV
A:
1. Diagnosa

12
NY. A G5P4A0 hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine, inpartu
kala 2.
Dasar :
a. Ibu mengatakan ingin mengedan dan merasa ingin BAB
b. His ada dengan frekuensi 3x/10 menit lamanya 40 detik.
c. Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 10cm, ketuban sudah
pecah, penurunan kepala di hodge IV.
2. Masalah
Ibu cemas menghadapi persalinan
Dasar :
a. Ibu mengatakan cemas dan gelisah dalam menghadapi persalinan
meskipun ini sudah merupakan persalinan keenam bagi ibu.
b. Ibu memasuki kala 2 persalinan dengan his yang sudah mulai
dirasakan ibu.
3. Kebutuhan
a. Pemantauan kesejahteraan ibu dan janin
b. Pemenuhan dan nutrisi cairan tubuh.
c. Atur posisi yang nyaman, cara dan kapan ibu mengejan
d. Berikan rangsangan taktil pada puting susu agar memperkuat
kontraksi. Jika belum berhasil berilah injeksi oksitosin 1M
e. Menolong persalinan dan pemberian asuhan
P:
1. Pantau keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu
2. Observasi DJJ
3. Atur posisi ibu
4. Berikan rangsangan taktil pada payudara dan injeksi oksitosin bila kontraksi
belum membaik .
5. Bimbing ibu untuk meneran saat ada his dan diselingi nafas panjang ,
meneran seperti ingin BAB
6. Pastikan kandung kemih ibu dalam keadaan kosong
7. Anjurkan ibu untuk makan minum disaat tidak ada his

13
8. Lahirkan bayi dengan menolong kelahiran kepala, memeriksa lilitan tali
pusat pada leher bayi, melahirkan bahu dan anggota badan seluruhnya.
9. Bayi lahir spontan pervaginam pukul 02.30 dengan jenis kelamin laki-laki,
BB : 3200gram, PB: 44cm, lubang anus ada, bayi lahir normal.
10. Setelah bayi lahir segera keringkan, potong dan ikat tali pusat , bungkus
bayi dengan kain kering dan bersih.
11. Periksa abdomen ibu untuk memastikan tidak ada janin berikutnya.

KALA III (Tgl: 25 Januari 2018 Jam: 02.30 WIB)


S:
1. Ibu mengatakan merasa lega dan senang atas kelahiran bayinya.
2. Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya
3. Ibu mengeluh badan terasa lemas
O:
1. Bayi lahir spontan pervaginam pukul 02.30, jenis kelamin laki-laki,
BB=3200gr, PB= 49cm,lubang anus ada, tidak ada kelainan.
2. Plasenta belum lahir plasenta
a. Bentuk uterus berubah jadi bulat/globuler
b. Uterus naik
c. Tali pusat memanjang
d. Ada pengeluaran darah , baik semburan/mengalir
e. Perdarahan 150cc
f. Pada inspeksi tidak terdapat robekan jalan lahir.
g. Keadaan kandung kemih kosong

A:
1. Diagnosa
Ny. A P5A0 partus spontan pervaginam kala III
Dasar:
a. Bayi lahir pukul 02.30 WIB
b. Plasenta belum lahir

14
c. Pada palpasi : kontraksi uterus baik, TFU 1 jari diatas pusat.
d. Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta
2. Masalah
Mules pada perut bagian bawah
Dasar : mules pada perut bagian bawah karena plasenta belum lahir
3. Kebutuhan
a. Management aktif kala III
b. Lahirkan plasenta
c. Pemenuhan kebutuhan cairan
P:
1. Periksa abdomen ibu untuk memastikan tidak ada janin berikutnnya
2. Lakukan management aktif kala III
a. Berikan oksitosin 10 IU secara IM
b. Lakukan peregangan tali pusat terkendali
c. Letakkan tangan diatas simpisis dan lakukan PTT saat ada his dan posisi
tangan dorso kranial
3. Lahirkan plasenta, periksa kelengkapan plasenta, kotiledon dan selaput
ketuban, plasenta lahir pukul 02.35 WIB
a. Kotiledon dan selaput utuh
b. Panjang tali pusat 45cm
c. Lebar plasenta 14cm
d. Insersio plasenta sentralis
4. Observasi kontraksi uterus dan perdarahan kala III
5. Lakukan masase fundus setelah plasenta lahir selam 15 detik
6. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu
7. Periksa apakah ada robekan jalan lahir dan ada perdarahan atau tidak.
Setelah dilakukan pemeriksaan tidak terdapat robekan jalan lahir dan ternyata
ada perdarahan.

15
KALA IV (Tgl: 25 januari 2018 Jam: 02.35 WIB)
S:
1. Ibu mengatakan senang dan bahagia atas kelahiran anaknya.
2. Ibu mengatakan banyak darah yang keluar setelah anaknya lahir
3. Ibu mengeluh badan terasa lemas dan berkeringat dingin
O:
1. KU : lemah
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda –tanda vital :
a. TD :90 / 60mmHg c. N : 128x/menit
b. R : 35x/menit d. S : 35,2 0C
4. Plasenta lahir spontan dan lengkap pukul 02.35 WIB
5. Melakukan pemeriksaan jalan lahir, tidak terdapat robekan tetapi terjadi
perdarahan, uterus teraba lembek, setelah 15 detik plasenta lahir uterus tidak
berkontraksi.
6. Perdarahan 500cc
7. Keadaan kandung kemih kosong
8. Tidak terdapat luka jalan lahir
A:
1. Diagnosa
NY. A P5A0 partus spontan pervaginam kala IV dengan atonia uteri.
Dasar :
a. Bayi lahir spontan pervaginam pukul 02.30 WIB
b. Plasenta lahir lengkap pukul 02.35 WIB
c. Uterus terasa lembek, kontraksi uterus tidak baik
d. Perdarahan 500cc
2. Masalah
a. Gangguan rasa nyaman
Dasar :
 Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan nyeri pada perut
bagian bawah.

16
 Banyaknya darah yang keluar melalui jalan lahir
b. Keterbatasan aktivitas
Dasar :
DS: badannya terasa lemas
DO: ibu tampak lemah
c. Perdarahan kala empat
Dasar :
 Ibu mengeluh badannya terasa lemah dan keluar keringat dingin
 Ibu mengatakan darah banyak yang keluar dari jalan lahir
 Ada pengeluaran darah yang terus mengalir dari uterus
 Uterus teraba lembek, kontraksi uterus jelek
 Perdarahan 500cc
3. Kebutuhan
a. Penghentian perdarahan dengan kompresi bimanual internal (KBI), kalau
stidak timbul kontraksi, lakukan kompresi bimanual eksterna (KBE)
b. Berikan injeksi ergometrin
c. Penggantian cairan tubuh yang hilang
d. Pemenuhan nutrisi dan cairan tubuh
e. Pemantauan kala IV
P:
1. Lakukan masase fundus setelah plasenta lahir(maksimal 15 detik).
2. Pasang infus RL 500+20 unit oksitosin dengan menggunakan jarum ukuran
16 atau 18 dan atur tetesan secepat mungkin
3. Hentikan perdarahan dengan kompresi bimanual interna(KBI) selama 3
menit.
a. Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut
masukkan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung jari) ke introitus
dan ke dalam vagina
b. Periksa vagina dan serviks, jika ada selaput atau bekuan darah pada kavum
uteri mungkin uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh.

17
c. Letakkan kepala tangan pada forniks anterior, tekan dinding anteriors,
sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan kuat
dinding belakang uterus ke arah kepalan tangan dalam .
d. Tekan uterus dengan kedua tangan secara kuat. Kompresi uterus ini
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding
uterus dan juga merangsang miometrium untuk berkontraksi.
e. Evaluasi keberhasilan
1) Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan
KBI selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari
dalam vagina, pantau kondisi ibu secara merekat selama kala empat.
2) Jika uterus berkontraksi tetapi perdarahan terus berlangsung. Periksa
perineum, vagina dan serviks apakah terjadi laserasi di bagian tersebut.
Segera lakukan penjahitan jika ditemukan laserasi.
3) Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5 menit, ajarkan
keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksterna kemudian
teruskan dengan langkah-langkah penatalaksanaan atonia uteri
selanjutnya.
4) Minta tolong keluarga untuk mulai menyiapkan rujukan. Alasan: atonia
uteri seringkali bisa diatasi dengan KBI. Jika KBI tidak berhasil dalam
waktu 5 menit diperlukan tindakan ini.
4. Apabila uterus berkontraksi teruskan KBI selama 3 menit. Dan bila uterus
tidak berkontraksi anjurkan keluarga untuk mulai melakukan KOMPRESI
BIMANUAL EKSTERNAL (KBE).
a. Letakkan satu tangan pada abdomen di depan uterus , tepat di atas simfisis
pubis
b. Letakkan tangan yang lain pada dinding abdomen (dibelakang korpus
uteri).
c. Letakkan gerakan saling merapatkan kedua tangan untuk melakukan
kompresi pembuluh darah dinding uterus dengan cara menekan uterus
diantara kedua tangan tersebut, ini akan membantu uterus berkontraksi dan
menekan pembuluh darah uterus

18
5. Berikan injeksi metal ergometrin 0,2 mg secara IM
6. Lakukan resusitasi denganoksigenasi
7. Awasi jumlah perdarahan kala IV
8. Awasi keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital ibu.

19
BAB IV
PEMBAHASAN

Atonia uteri merupakan kegagalan serabut-serabut otot miometrium uterus


untuk berkontraksi dan memendek. Hal ini merupakan penyebab perdarahan post
partum yang paling penting dan biasa terjadi segera setelah bayi lahir hingga 4
jam setelah persalinan. Atonia uteri dapat menyebabkan perdarahan hebat dan
dapat mengarah pada terjadinya syok hipovolemik (Ai Yeyeh, Lia, 2010).
Menurut Ai Yeyeh dan Lia (2010), tanda gejala yang khas pada atonia
uteri jika kita menemukan: uterus tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan
segera setelah anak lahir. Berdasarkan kasus di atas yaitu Ny. A umur 35 th
melahirkan melahirkan anak kelimanya pada tanggal 21 Juli 2013 pukul 02.30.
Kala I berlangsung selama 10 jam 45 menit, Kala II 45 menit, dan Kala III 10
menit. Pada saat pemantauan Kala IV uterus terasa lembek dan uterus tidak
berkontraksi dengan baik setelah 15 detik plasenta lahir. Ibu merasa lemas dan
keadaan umumnya berubah menjadi lemah. Kandung kemih ibu kosong dan tidak
ada laserasi jalan lahir. Perdarahan pada Kala IV sebanyak 500cc.
Pada kasus di atas, untuk penanganan atonia uteri yaitu dengandilakukan
KBI dan juga KBE. KBI dilakukan selama 3 menit. Jika uterus berkontraksi dan
perdarahan berkurang, KBI dilanjutkan selama 2 menit dan setelah 2 menit KBI
dihentikan dengan mengeluarkan tangan dari vagina ibu secara perlahan-lahan.
Jika kontraksi uterus tidak membaik dalam waktu 5 menit, maka keluarga
diajarkan untuk melakukan KBE dan dilanjutkan untuk persiapan rujukan.
Sebelum dilakukan rujukan, diberikan injeksi ergometrin 0,2 mg secara IM dan
memasang infus RL 500 ml + 20 IU oksitosin dengan menggunakan jarum 16
atau 18 untuk mengganti cairan.
Berdasarkan teori, jika uterus tidak berkontraksi maka bekuan darah atau
selaput ketuban di vagina dan lubang servik segera dibersihkan, pastikan bahwa
kandung kemih telah kosong, dan lakukan kompresi bimanual internal (KBI)
selama 5 menit. Jika uterus berkontraksi, teruskan KBI selama 2 menit, keluarkan
tangan perlahan-lahan dan pantau kala IV dengan ketat. Jika uterus tidak

20
berkontraksi maka anjurkan keluarga untuk memulai melakukan kompresi
bimanual eksterna, keluarkan tangan perlahan-lahan, berikan ergometrin 0,2 mg
LM, pasang infus menggunakan jarum ukuran 16 atau 18 dan berikan 500 ml RL
+ 20 oksitosin. Habiskan 500 ml pertama secepat mungkin, ulangi KBI jika uterus
berkontraksi, pantau ibu dengan seksama selama kala IV. Jika uterus tidak
berkontraksi maka rujuk segera (Ai Yeyeh, Lia, 2010).

21
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus / kontraksi rahim
yangmenyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari
tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir. Atonia uteri
banyak disebabkan karena kehamilan gemeli, polihidramnion, kelelahan
saat persalinan, grande-multipara, anak terlalu besar, dan ada riwayat
atona uteri pada persalinan yang sebelumnya.
Atonia uteri dapat dicegah dengan melakukan manajemen aktif
kala III pada semua ibu yang bersalin. Sedangkan manajemen atonia uteri
dilakukan dengan masase dan kompresi bimanual yang akan menstimulasi
kontraksi uterus dan menghentikan perdarahan.

B. Saran
Diharapkan bidan serta tenaga kesehatan lainnya mampu
meminimalkan faktor resiko dari atonia uteri demi mempertahankan dan
meningkatkan status derajat kesehatan ibu dan anak. Selain itu, mahasiswa
sebagai calon tenaga kesehatan mampu menguasai baik secara teori
maupun skill untuk dapat diterapkan kepada masyarakat secara
menyeluruh.

22
DAFTAR PUSTAKA

Benson Ralph C, Pernoll Martin L, 2009,Buku Saku Obstetri dan Ginekologi,


EGC, Jakarta
Manuaba .I.G.B, dkk, 2007, Pengantar Kuliah Obstetri, EGC, Jakarta
Marmi, dkk, 2014, Asuhan Kebidanan Patologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Prawiroharjo, 2011, Ilmu Kandungan, Bina Pustaka, Jakarta
Rukiyah Ai Yeyeh, Yulianti Lia, 2010, Asuhan Kebidanan IV (Patologi
Kebidanan), Trans Info Media, Jakarta

23

Anda mungkin juga menyukai