Anda di halaman 1dari 8

STT Agapes Tugas Kelompok 3

Jakarta (Marcionisme)

Tim Pengerja (Kelompok II) :

1. Mia Berna Fransiska

2. Andrew Natan Samban


1 Marcion
Marcion berasal dari Sinope, pesisir laut hitam. Diketahui dia
adalah seorang kaya yang memiliki perusahaan perkapalan
didaerah itu.
Marcion memiliki pandangan-pandangan tersendiri
mengenai Injil, lalu menyebarkannya sampai keluar
kotanya.
Sekitar tahun 144, dia dikucilkan oleh gereja karena
ajarannya dianggap sesat, dan akhirnya mendirikan gereja
sendiri.
Abad ke V, konstantinus mempersatukan gereja dan
menyebabkan ajaran Marcion perlahan hilang.
2
Alasan, mengapa
Marcionisme ?
Marcion menginsafi bahwa intisari dari Injil adalah
pembenaran manusia hanya oleh Iman seperti yang
diajarkan oleh Paulus.
Marcion melihat bahwa Gereja saat itu sudah melupakan
satu-satunya jalan keselamatan sehingga terperosok ke
dalam Moralisme yang menukarkan rahmat Allah dengan
moral, amal dan usaha manusia.
Menurut Marcion Allah perjanjian Lama adalah Allah yang
kejam, kurang sempurna dan menghukum dengan
meletakkan dasar-dasar yang sukar dilakukan bagi
manusia.
Sedangkan Allah Perjanjian Baru adalah Allah yang baik,
mahamurah, penyayang yang tampak dalam diri Yesus.
Maksud utama Marcion adalah untuk mengkritik tersesatnya
jemaat Kristen di hadapan umum, agar berpaling dari
Moralismenya dan kembali kepada Injil Yesus juga Theologia
Paulus, yaitu pembenaran manusia hanya oleh Iman.
3
Ajaran Marcion
Menurut Marcion, Allah perjanjian Lama itu lebih rendah
derajatnya dari pada Allah Perjanjian Baru. Allah PL ingin
berbuat baik tapi tak sanggup melakukannya. Itu terlihat
dari diberikannya taurat tapi mustahil untuk dilakukan.
Menurutnya, Allah perjanjian baru menaruh belas kasih,
sehingga mengutus Anak-Nya (Allah PB) untuk
membebaskan manusia dari tindakan Khalik-Nya (Allah PL).
Dia beranggapan bahwa Allah PL merasa terancam karena
itu Allah PL merencanakan membunuh Yesus di Kayu Salib.
Marcion juga beranggapan bahwa dengan karya Yesus,
maka Allah PL dihukum menurut aturan pembalasannya
sendiri : Allah PL harus menyerahkan kepada Allah PB tiap-
tiap orang yang percaya akan Yesus dan segala orang itu
akan dibenarkan oleh imannya dan mewarisi keselamatan
yang kekal.
Marcion menolak mentah-mentah kitab PL, membuat kanon
Alkitab tersendiri dengan hanya memakai Injil Lukas saja
karena injil Lukas kurang berbau PL/Yahudi. Begitu juga
riwayat kelahiran Yesus dihilangkan olehnya.
4
Ending
Dari pandangan Marcion tersebut, maka Gereja
menyimpulkan bahwa Marcion kurang mengerti Teologia
Paulus sebagai Rasul panutannya. Karena bagi Paulus, Allah
PL dan Allah PB adalah sama saja, yaitu yang
mengaruniakan rahmat-Nya dalam Yesus Kristus. Dan siapa
yang memisahkannya, merusakkan Injil.
Dengan kejadian ini, Gereja akhirnya mulai menyusun
kanonnya sendiri untuk menangkal kejadian penyesatan
seperti ini terulang lagi. dikemudian hari.
TERIMAKASIH TUHAN MENYERTAI

Kelompok 3 (Marchionisme)

Anda mungkin juga menyukai