Jemaat Roma mengembangkan bentuk sekularisme yang lebih besar, yang semakin lebih
dekat dan terikat kepada pemerintahan yang berkuasa. Gereja dan negara disatukan dalam
persekutuan yang tidak kudus.
Pada tahun 533, dalam sebuah surat yang disertakan dalam Kode Justinianus, Kaisar
Justinianus mengumumkan uskup Roma kepala seluruh gereja.6 Ia pun mengakui pengaruh
Paus untuk menumpas para penentangnya.
Gerej a dengan bantuan negara, mencoba memaksakan dekret-dekret dan pengajaran-
pengajarannya kepada semua orang Kristen
Karena ketidaksudian gereja pada ketika itu maka Reformasi Protestan lahir pada abad
keenam belas.
REFORMASI
Walaupun kemurtadan dan bencana dalam 1260 tahun, ada juga kelompok orang beriman
yang tetap memantulkan kemurnian gereja kerasulan.
“Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang
lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus” (Why. 12:17).
Ungkapan “keturunannya yang lain” (Wahyu 12:17) berarti “yang sisa” atau “yang
tinggal” (menurut terjemahan KJV). Alkitab menggambarkan yang sisa itu sebagai sebuah
kelompok kecil umat Allah yang melalui ma¬lapetaka, peperangan, kemurtadan tetapi te-
tap setia kepada Allah. Umat yang (Wahyu 12:7) dan tetap setia ini adalah inti yang
digunakan Al-lah untuk menyebarkan j emaat-Nya yang ke¬lihatan di dunia (2 Taw. 30:6;
Ezr. 9:14, 15; Yes. 10:20-22; Yer. 42:2; Yeh. 6:8; 14:22).
Allah menugasi umat yang sisa itu untuk mengumumkan kemuliaan Tuhan dan memimpin
umat-Nya yang tercerai berai di seluruh dunia.
Wahyu 12:17 berisi sebuah gambaran tentang umat yang sisa dalam barisan orang percaya
yang setia yang dipilih Allah
Ciri-ciri Umat yang Sisa.
Umat yang sisa itu tidaklah sukar untuk dikenali—pada akhir zaman. Yohanes melukiskan
kelompok ini dengan istilah yang sangat khusus. Muncul sesudah masa aniaya 1260 tahun,
mereka terdiri dari orang-orang yang “menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki
kesaksian Yesus” (Why. 12:17).
Mereka memiliki tanggung jawab untuk mengumumkan, sebelum kedatangan Kristus
kedua kalinya, pekabaran tiga malaikat kepada seluruh dunia yang terdapat dalam Wahyu
14
Pekabaran ini sendiri mengandung gambaran umat yang sisa itu, yakni mereka yang “me
nuruti perintah Allah dan iman kepada Ye-sus” (Why. 14:12).
Berikut ini adalah beberapa Ciri-ciri
Umat yang Sisa
1. Beriman kepada Yesus.
- Mereka memiliki tabiat yang sama dengan yang dimiliki Yesus.
- Mereka percaya kepada Yesus Kristus sebagai Mesias yang telah
dinubuatkan.
- Umat Allah yang sisa mengumumkan Injil keselamatan kekal melalui
iman di dalam Kristus. Mereka akan memberikan amaran kepada dunia ini bah
wa hari pehukuman sudah tiba dan menyiapkan orang lain bertemu dengan Tuhan
yang segera datang itu. Mereka melibatkan diri ke dalam misi dunia
yang luas untuk menyelesaikan kesaksian Ilahi terhadap manusia (Why. 14:6, 7;
10:11; Mat. 24:14).
Berikut ini adalah beberapa Ciri-ciri
Umat yang Sisa
2. Memelihara Hukum Allah.
- karena mengaku memiliki iman kepada Yesus Kristus, maka meneladani-Nya. (1 Yoh. 2:6).
- Karena Yesus taat kepada perintah-perintah Bapa, maka mereka pun harus menuruti hukum Allah
(Yoh. 15:10).
- mereka mengikuti hukum Allah, hukum moral yang diberikan Tuhan dan tidak dapat diubah itu
(Kel. 20:1-17; Mat. 5:17- 19; 19:17; Flp 4:13).
3. Memiliki Kesaksian Yesus.
- Yohanes memberikan definisi “kesaksian Yesus” sebagai “roh nubuat” (Why. 19:10). Umat yang
sisa dituntun oleh kesaksian Yesus yang disampaikan melalui karunia nubuat.
4. Muncul Pada Akhir Zaman
- Munculnya umat yang sisa ke panggung dunia lewat masa aniaya yang hebat itu (Why. 12:14-
17).
- Kepada mereka Tuhan memerintahkan supaya meneruskan Reformasi yang telah mendatang
kan kegembiraan dan kuasa kepada gereja.
MISI UMAT YANG SISA
Umat yang sisa memiliki misi untuk menyampaikan Pekabaran Tiga Malaikat yang
terdapat dalam Wahyu 14:6-12
Pekabaran tiga malaikat ini berisi jawaban Tuhan terhadap tipuan Setan yang menyelu
bungi serta melanda dunia ini sebelum kedatangan Kristus (Why. 13:3, 8, 14-16).
“Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau
pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran
dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-
malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke
atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang
menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.”
(Why. 14:9-12).
Pekabaran malaikat pertama mengumumkan Injil kekal dan panggilan untuk memulihkan penyembahan
kepada Allah yang sejati sebagai Khalik karena saat penghakiman telah tiba.
Pekabaran malaikat kedua mengamarkan perlawanan terhadap segala bentuk penyembahan yang dibuat
manusia.
Pekabaran malaikat ketiga mengumumkan amaran Allah yang paling kudus untuk menentang
penyembahan kepada binatang dan patungnya—semua orang yang menolak Injil pembenaran oleh iman.
Patung binatang itu menggambarkan bentuk agama palsu yang akan dikembangkan apabila
gereja-gereja telah kehilangan semangat sejati Reformasi, akan bergabung dengan
pemerintah untuk memaksakan aj aran-aj aran mereka kepada yang lain.
Pekabaran malaikat ketiga mengumumkan amaran yang paling khidmat dan juga
menakutkan dalam Alkitab. Diungkapkannya bahwa barangsiapa yang tunduk kepada
kuasa manusia dalam krisis akhir dunia akan menyembah binatang dan patungnya,
bukannya Allah.
Pekabaran malaikat ketiga mengumumkan amaran yang paling khidmat dan juga
menakutkan dalam Alkitab. Diungkapkannya bahwa barangsiapa yang tunduk kepada
kuasa manusia dalam krisis akhir dunia akan menyembah binatang dan patungnya,
bukannya Allah.