Anda di halaman 1dari 22

BAB 13.

UMAT YANG SISA DAN


TUGASNYA
Gereja semesta terdiri dari orang-orang yang benar-benar percaya kepada
Kristus, tetapi pada hari-hari terakhir, saat kemurtadan me¬rajalela, sebuah
rombongan yang sisa dipanggil keluar untuk me¬melihara hukum-hukum Allah
dan beriman kepada Yesus. Umat yang sisa ini mengumumkan tibanya hari
penghukuman, menyatakan keselamatan melalui Kristus, serta memaklumkan
dekatnya kedatangan¬Nya yang kedua kali. Proklamasi ini dilambangkan oleh
tiga malaikat yang terdapat dalam Wahyu 14; bersamaan dengan pekerjaan
penghakiman di surga dan hasilnya pekerjaan pembaruan dan pertobatan di atas
bumi. Setiap orang percaya dipanggil supaya turut serta secara pribadi dalam
kesaksian yang meliputi seluruh dunia ini. —Fundamental Beliefs—13.
Naga merah (setan) siap untuk menerkam. Ia te­lah
merebut sepertiga malaikat surga. (Why. 12:4, 7-9).

 Naga itu menyerang tetapi usahanya sia­-sia belaka


untuk membunuh Anak itu. Seba­liknya, Anak itu
“dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.”
 Dengan marah naga itu berpaling melawan sang ibu,
yang secara aja­ib diberi sayap sehingga dapat pindah ke
tempat khusus yang disediakan Tuhan, di sanalah Ia
memeliharanya satu masa dan dua masa dan setengah
masa—3 %z tahun atau 1260 hari nubuat (Why. 12:1-6,
13, 14).
 Menurut nubuatan Alkitab, perempuan yang suci itu
melambangkan jemaat Allah yang setia.
 Ular atau naga itu, yang disebut “ular tua, disebut Iblis atau Setan,” menunggu untuk
membinasakan Anak laki-laki itu, yang te­lah lama dinanti-nantikan sebagai Mesias, Yesus
Kristus. Setan, memerangi musuh uta­manya Yesus, dengan menggunakan kera­jaan Roma.
 Daniel  7:25  mengatakan bahwa tanduk kecil itu  akan  menganiaya orang-orang  kudus 
milik Yang Mahatinggi selama satu  masa,  dua masa  dan  setengah  masa. Dalam 
bahasa  Ibrani  "masa"  artinya "tahun".
 Jadi satu masa, dua masa dan setengah masa berarti  tiga setengan  tahun.  Dengan
demikian tiga setengah  tahun  itu  bila dihitung  adalah 1260 hari (1th = 360hr => 3.5 x
360)  dan  dalam nubuatan  menurut Alkitab satu hari adalah satu tahun  (Yehezkiel 4:6).
 Banyak komentator Protestan mengakui penghitungan satu hari adalah satu tahun,
menurut penafsiran sejarah. Kalau  kuasa  yang dilukiskan Daniel adalah Kepausan, 
maka  kita harus  menemukan dalam sejarah bahwa gereja itu  berkuasa  selama jangka 
waktu  1260 tahun.
 Jangka waktu 3 1/2 masa  dalam  Daniel 7:25;  "empat puluh dua bulan" dalam wahyu
13:5, atau  1260  hari dalam  Wahyu  12:6, artinya seribu dua ratus  enam  puluh  tahun. 
 Di atas kayu salib, Kristus mengalahkan Setan.
 Setelah Setan melepaskan amarahnya ma­ka mulailah ia
menganiaya perempuan itu— jemaat (Why. 12:13),
yang walaupun meng­alami penderitaan yang amat besar
tetapi te­tap dapat bertahan.
 Yohanes memberikan ciri kelompok orang yang setia
dalam Why. 12:17, yaitu:
(1) menuruti hukum-hukum Allah dan
(2) memili­ki kesaksian Yesus.”
KEMURTADAN BESAR
 “Begitu je­maat meninggalkan ‘kasih yang semula’ (Why. 2:4), maka hilanglah kemurnian
dok­trin atau ajaran
 Di bawah kepemimpinan kepausan, je­maat tenggelam ke dalam kemurtadan yang lebih
dalam.
 Kompromi yang terjadi antara Kekristen­an dan kekafiran inilah yang membuat “ma­nusia
dosa”—menjadi sebuah sistem agama palsu yang luar biasa besarnya, paduan ke­benaran
dan kepalsuan.
 Di dalamnya banyak juga orang Kristen yang menjadi milik jemaat Tu­han karena mereka
hidup menurut terang yang ada pada mereka.
Jemaat yang Menderita.

 Jemaat Roma me­ngembangkan bentuk sekularisme yang lebih besar, yang semakin lebih
dekat dan terikat kepada pemerintahan yang berkuasa. Gere­ja dan negara disatukan dalam
persekutuan yang tidak kudus.
 Pada tahun 533, dalam sebuah surat yang disertakan dalam Kode Justinianus, Kaisar
Justinianus mengumumkan uskup Roma ke­pala seluruh gereja.6 Ia pun mengakui penga­ruh
Paus untuk menumpas para penentang­nya.
 Gerej a dengan bantuan negara, mencoba memaksakan dekret-dekret dan pengajaran-
pengajarannya kepada semua orang Kristen
 Karena ketidaksudian gereja pada ketika itu maka Reformasi Pro­testan lahir pada abad
keenam belas.
REFORMASI

 Pengajaran-pengajaran yang tidak ber­landaskan Kitab


Suci, yang didasarkan atas tradisi, aniaya yang tidak
mengenal belas ka­sihan terhadap mereka yang
berbeda penda­pat, korupsi, dan kemerosotan rohani
dari ba- nyak imam merupakan sebagian besar fak­tor
yang menyebabkan orang banyak berte­riak meminta
reformasi diadakan dalam ge­reja yang sudah mapan.
 Masalah-masalah doktrinal ini mendorong
munculnya pergerakan reformasi.
Berikut beberapa contoh-contoh doktrin yang tidak Alkitabiah yang justru membantu
memajukan Reforma­si Protestan dan tetap memisahkan Protestan dan Katolik Roma.

1. Kepala jemaat di dunia ini adalah wakil Kristus


- bahwa Kris­tus mengangkat Petrus sebagai kepala jemaat yang
tampak di dunia ini dan Paus dianggap penerus Petrus.
2. Infalibilitas gereja dan kepalanya.
- bahwa gereja tidak pernah melakukan kekeliruan (infalibilitas). Gereja
menyatakan dirinya tidak pernah dan tidak akan pernah melakukan kesalahan.
- Karena gereja itu Ilahi, maka seo­rang yang mewarisi sifat-sifatnya
tentulah tidak pernah melakukan kesalahan.
- menurut litera­tur Katolik pemimpin gereja memperoleh hak istimewa
dari Ilahi.
Berikut beberapa contoh-contoh doktrin yang tidak Alkitabiah yang justru membantu
memajukan Reforma­si Protestan dan tetap memisahkan Protestan dan Katolik Roma.

3. Memudarkan pekerjaan penganta­raan Kristus selaku imam besar.


- Tugas pengantaraan Kristus sebagai Imam Besar surgawi—antitipe (penggenap­an atas apa yang
telah dinubuatkan lebih da­hulu) korban persembahan harian yang berkelanjutan dari upacara
pelayanan bait suci menurut Perjanjian Lama kepada keimamatan yang di dunia yang dipimpin oleh
pemimpinnya yang ada di Roma.
- umat percaya menaruh pengharapan mereka de­ngan beriman kepada Paus, imam-imam
dan wali gereja.
- tugas keimamatan yang dilakukan para imam itu mutlak diyakini se­ bagai yang vital untuk
keselamatan.
- Pelayanan keimamatan Kristus di surga, ditia­dakan tatkala gereja jadikan misa pengganti
Perjamuan Tuhan.
- Ge­reja Roma menyatakan misa menjadi korban yang tidak berdarah dari imam manusia, kor­ban
Kristus bagi Allah. Misa dianggap membawa anugerah istimewa kepada umat percaya dan orang yang
sudah meninggal dunia.
Berikut beberapa contoh-contoh doktrin yang tidak Alkitabiah yang justru membantu
memajukan Reforma­si Protestan dan tetap memisahkan Protestan dan Katolik Roma.

4. Faedah sifat amal yang baik.


- Amal baik seseorang dapat memperoleh jasa yang amat penting bagi
keselamatan, dan bahwa iman tidak dapat menyelamatkan.
- amal baik mempunyai peranan yang penting da­lam pembenaran
seseorang.
- Jasa atau faedah amal baik juga mema­inkan peranan yang penting
dalam doktrin purgatori (api penyucian), yang menyatakan bahwa orang-orang
yang tidak murni harus­lah dibersihkan, harus mengalami masa pe­hukuman sementara
karena dosa-dosa mere­ka di dalam api penyucian sebelum mereka dapat diperkenankan
masuk ke dalam surga yang menyenangkan.
Berikut beberapa contoh-contoh doktrin yang tidak Alkitabiah yang justru membantu
memajukan Reforma­si Protestan dan tetap memisahkan Protestan dan Katolik Roma.

5. Doktrin hukuman untuk menebus dosa dan pengampunan dosa.


- Pengampun­an dosa ini sepenuhnya dapat dilakukan oleh
seorang imam, akan tetapi sebelum itu diper­oleh, orang Kristen
haruslah lebih dahulu memeriksa hati nurani mereka, bertobat atas dosa-dosa
mereka, dan bertekad tidak akan melukai hati Allah lagi.
- Untuk mengatasi hukuman ini gereja mendi­rikan lembaga
pengampunan dosa (indulgen­ces), yang memberikan keringanan hukuman
(remisi) atas hukuman yang bersifat semen­tara yang masih tetap ada sehubungan de­
ngan dosa dan kesalahan orang yang telah dibebaskan.
- Paus, yang dinyatakan sebagai pengganti Petrus, mengatur
pengendalian kunci perbendahara­an ini dan dapat mengeluarkan orang dari hu­
kuman sementara dengan memberikan kre­dit bagi mereka dari
perbendaharaan itu.
Berikut beberapa contoh-contoh doktrin yang tidak Alkitabiah yang justru membantu
memajukan Reforma­si Protestan dan tetap memisahkan Protestan dan Katolik Roma.

6. Otoritas utama terletak pada gere­ja.


- gereja Roma menya­takan bahwa merekalah satu-satunya yang dapat menafsirkan
Alkitab. Gereja, bukan­nya Alkitab, yang mempunyai otoritas akhir.
- Gereja menya­takan bahwa dua sumber kebenaran Ilahi ter­dapat pada: (1) Kitab
Suci dan
(2) tradisi Katolik yang terdiri dari tulisan-tulisan Bapa Gereja, dekret dewan gereja,
konsili-konsili, kredo yang disahkan, dan upacara-upacara gereja.
- Doktrin gereja didukung oleh tradisi dan bukannya oleh Kitab Suci, dengan kata
lain tradisilah yang diutamakan.
- Orang biasa yang beriman tidak mempunyai hak untuk menafsirkan doktrin Allah yang
dinyatakan dalam Kitab Suci. Otoritas hanyalah berada di tangan Gereja Katolik.
UMAT YANG SISA

 Walaupun kemurtadan dan bencana da­lam 1260 tahun, ada juga kelompok orang beriman
yang tetap memantulkan kemurnian gereja kerasulan.
 “Maka marahlah naga itu kepada perem­puan itu, lalu pergi memerangi keturunan­nya yang
lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus” (Why. 12:17).
 Ungkapan “keturunannya yang lain” (Wahyu 12:17) berarti “yang sisa” atau “yang
tinggal” (menurut terjemahan KJV). Alkitab menggambarkan yang sisa itu sebagai sebuah
kelompok kecil umat Allah yang melalui ma¬lapetaka, peperangan, kemurtadan tetapi te-
tap setia kepada Allah. Umat yang (Wahyu 12:7) dan tetap setia ini adalah inti yang
digunakan Al-lah untuk menyebarkan j emaat-Nya yang ke¬lihatan di dunia (2 Taw. 30:6;
Ezr. 9:14, 15; Yes. 10:20-22; Yer. 42:2; Yeh. 6:8; 14:22).
 Allah menugasi umat yang sisa itu untuk mengumumkan kemuliaan Tuhan dan me­mimpin
umat-Nya yang tercerai berai di se­luruh dunia.
 Wahyu 12:17 berisi sebuah gambaran tentang umat yang sisa dalam barisan orang percaya
yang setia yang dipilih Allah
Ciri-ciri Umat yang Sisa.

 Umat yang si­sa itu tidaklah sukar untuk dikenali—pada akhir zaman. Yohanes melukiskan
kelompok ini dengan istilah yang sangat khusus. Mun­cul sesudah masa aniaya 1260 tahun,
mere­ka terdiri dari orang-orang yang “menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki
kesaksian Yesus” (Why. 12:17).
 Mereka memiliki tanggung jawab untuk mengumumkan, sebelum kedatangan Kris­tus
kedua kalinya, pekabaran tiga malaikat kepada seluruh dunia yang terdapat dalam Wahyu
14
 Peka­baran ini sendiri mengandung gambaran umat yang sisa itu, yakni mereka yang “me­
nuruti perintah Allah dan iman kepada Ye-sus” (Why. 14:12).
Berikut ini adalah beberapa Ciri-ciri
Umat yang Sisa
1. Beriman kepada Yesus.
- Mereka memiliki tabiat yang sama de­ngan yang dimiliki Yesus.
- Mereka percaya kepada Yesus Kristus sebagai Me­sias yang telah
dinubuatkan.
- Umat Allah yang sisa me­ngumumkan Injil keselamatan kekal mela­lui
iman di dalam Kristus. Mereka akan memberikan amaran kepada dunia ini bah­
wa hari pehukuman sudah tiba dan menyi­apkan orang lain bertemu dengan Tuhan
yang segera datang itu. Mereka melibatkan diri ke dalam misi dunia
yang luas untuk menye­lesaikan kesaksian Ilahi terhadap manusia (Why. 14:6, 7;
10:11; Mat. 24:14).
Berikut ini adalah beberapa Ciri-ciri
Umat yang Sisa
2. Memelihara Hukum Allah.
- ka­rena mengaku memiliki iman kepada Yesus Kristus, maka meneladani-Nya. (1 Yoh. 2:6).
- Ka­rena Yesus taat kepada perintah-perintah Ba­pa, maka mereka pun harus menuruti hukum Al­lah
(Yoh. 15:10).
- mereka mengikuti hukum Allah, hukum moral yang diberikan Tuhan dan tidak dapat diubah itu
(Kel. 20:1-17; Mat. 5:17- 19; 19:17; Flp 4:13).
3. Memiliki Kesaksian Yesus.
- Yohanes memberi­kan definisi “kesaksian Yesus” sebagai “roh nubuat” (Why. 19:10). Umat yang
sisa di­tuntun oleh kesaksian Yesus yang disampai­kan melalui karunia nubuat.
4. Muncul Pada Akhir Zaman
- Munculnya umat yang sisa ke panggung dunia lewat masa aniaya yang hebat itu (Why. 12:14-
17).
- Kepada mereka Tuhan memerintahkan supaya me­neruskan Reformasi yang telah mendatang­
kan kegembiraan dan kuasa kepada gereja.
MISI UMAT YANG SISA

 Umat yang sisa memiliki misi untuk menyampaikan Pekabaran Tiga Malaikat yang
terdapat dalam Wahyu 14:6-12
 Peka­baran tiga malaikat ini berisi jawaban Tu­han terhadap tipuan Setan yang menyelu­
bungi serta melanda dunia ini sebelum keda­tangan Kristus (Why. 13:3, 8, 14-16).

PEKABARAN MALAIKAT PERTAMA


“Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya
ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan
kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nya­
ring: ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-
Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan Laut dan semua
mata air.” (Why. 14:6, 7).”
 Malaikat pertama melambangkan umat Allah yang sisa yang menyampaikan Injil kekal
kepada dunia ini. Injil ini sama dengan kabar baik tentang kasih Allah yang tiada batasnya
yang juga diberitakan para nabi dahulu kala dan yang dinyatakan para rasul (Ibr. 4:2).
Umat yang sisa tidak menyampai­kan Injil yang berbeda—mengenai pengha­kiman mereka
mengukuhkan bahwa Injil ke­kal membuat manusia berdosa dapat dibe­narkan oleh iman
dan menerima pembena­ran Kristus.
 Pekabaran ini memanggil dunia supaya bertobat.
 Pergerakan itu menyiapkan dunia bagi kedatangan Kris­tus kembali dengan menekankan
keprihatin­an Alkitab demi kemuliaan Tuhan.
 Kenyataan bahwa “saat penghakiman­Nya” telah tiba menambah betapa mendesak­nya
panggilan untuk bertobat.
 Pekabaran malaikat pertama ini juga memanggil semua su­paya menyembah sang Pencipta.
 Pekabaran malaikat pertama ini me­ngajak pemulihan atas penyembahan yang
sesungguhnya, dengan mengemukakan ke­pada dunia bahwa Kristus adalah Pencipta dan
Tuhan atas hari Sabat yang tertulis da­lam Alkitab.
 panggilan ini berarti pemulih­an kehormatan hukum Allah yang kudus, yang telah diinjak-
injak oleh “manusia dur­haka” (2 Tes. 2:3).
PEKABARAN MALAIKAT KEDUA
“Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa
dengan anggur hawa nafsu cabulnya” (Why. 14:8).
 Kota Babilon melambangkan perlawanan terhadap Allah.
 Di dalam kitab Wahyu, Babilon menun­juk kepada wanita yang jahat, ibu para pela­cur, dan
putri-putrinya yang jalang (Why. 17: 5). Itulah yang melambangkan semua organi­sasi agama
yang murtad beserta para pemim­pinnya, bahkan secara khusus menunjuk ke­pada
persekutuan agama murtad yang besar dengan binatang beserta patungnya yang me­
nyebabkan krisis akhir sebagaimana yang di­gambarkan dalam Wahyu 13:15-17.
 Pekabaran malaikat kedua memberitakan sifat umum (universal) kemurtadan Babilon dan
kuasanya yang memaksa.
 Babilon rubuh karena ia menolak peka­baran malaikat pertama—Injil pembenaran oleh iman
di dalam Pencipta.
 Pekabaran malaikat kedua semakin ber­kembang dan erat kaitannya menj elang akhir zaman.
Kegenapannya secara lengkap dalam persekutuan pelbagai organisasi agama yang telah
menolak pekabaran malaikat pertama itu. Pekabaran mengenai kejatuhan Babilon diulangi
dalam kitab Why. 18:2-4, yang me­ngumumkan betapa sempurnanya kej atuhan Babilon dan
panggilan kepada umat Allah yang masih terdapat dalam pelbagai lemba­ga agama yang
mengandung sifat Babilon itu agar memisahkan diri dari dalamnya.
PEKABARAN MALAIKAT KETIGA

“Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau
pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran
dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa de­ngan api dan belerang di depan mata malai­kat-
malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mere­ka itu naik ke
atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-henti­nya disiksa, yaitu mereka yang
menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsia­pa yang telah menerima tanda namanya.”
(Why. 14:9-12).
 Pekabaran malaikat pertama mengumum­kan Injil kekal dan panggilan untuk memulih­kan penyembahan
kepada Allah yang sejati sebagai Khalik karena saat penghakiman te­lah tiba.
 Pekabaran malaikat kedua menga­markan perlawanan terhadap segala bentuk penyembahan yang dibuat
manusia.
 Pekabaran malaikat ketiga mengumum­kan amaran Allah yang paling kudus untuk menentang
penyembahan kepada binatang dan patungnya—semua orang yang menolak Injil pembenaran oleh iman.
 Patung binatang itu meng­gambarkan bentuk agama palsu yang akan dikembangkan apabila
gereja-gereja telah ke­hilangan semangat sejati Reformasi, akan bergabung dengan
pemerintah untuk memak­sakan aj aran-aj aran mereka kepada yang lain.
 Pekabaran malaikat ketiga mengumum­kan amaran yang paling khidmat dan juga
menakutkan dalam Alkitab. Diungkapkan­nya bahwa barangsiapa yang tunduk kepa­da
kuasa manusia dalam krisis akhir dunia akan menyembah binatang dan patungnya,
bukannya Allah.
 Pekabaran malaikat ketiga mengumum­kan amaran yang paling khidmat dan juga
menakutkan dalam Alkitab. Diungkapkan­nya bahwa barangsiapa yang tunduk kepa­da
kuasa manusia dalam krisis akhir dunia akan menyembah binatang dan patungnya,
bukannya Allah.

Anda mungkin juga menyukai