TUBUH KRISTUS
Bahwa jemaat adalah satu tubuh dengan banyak anggota,
dipanggil dari setiap bangsa, bahasa dan kaum. Di dalam
Kristus kita adalah ciptaan baru; berbeda suku-bangsa,
budaya, pengetahuan, kebangsaan, dan perbedaan tinggi dan
rendah, kaya dan miskin, lelaki dan perempuan, seharusnya
tidaklah mendatangkan perpecahan di antara kita. Kita sama
di dalam Kristus, yang dengan satu Roh telah menjadikan
kita satu dalam persekutuan dengan Dia dan satu dengan
yang lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa pilih kasih
atau tanpa pamrih. Melalui penyataan Yesus Kristus di
dalam Alkitab kita membagikan iman dan pengharapan yang
sama, dan menjangkau ke luar dalam satu kesaksian kepada
semua orang. Kesatuan ini bersumber dalam kesatuan
ketritunggalan Allah, yang telah mengangkat kita menjadi
anak-anak¬Nya. —Fundamental Beliefs,—14.
Yesus, setelah menyelesaikan pekerjaanNya di atas dunia ini
(Yoh. 17:4), masih terus merasa tersiksa melihat keadaan
murid-murid-Nya,
Karena di dalam hati mereka masih terdapat kecemburuan dan
mereka melibatkan diri dalam perdebatan tentang siapakah
yang terbesar dan siapakah yang akan mendapat jabatan yang
tinggi di dalam kerajaan Kristus.
Ciri-ciri utama dari anggota kerajaan-Nya, dan pengikut-
pengikut-Nya yang sejati ialah mau menjadi pelayan, tanpa
menghrapkan pujian dan imbalan terima kasih,
Aku berdoa “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti
Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar
Yang menjadi beban mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa
pikiran utama Engkaulah yang telah mengutus Aku” (Yoh 17:21).
Kristus adalah Kesatuan ... merupakan alat bersaksi yang paling tangguh bagi
kesatuan jemaat-Nya gereja, karena itulah yang membuktikan kasih Kristus yang
tidak mementingkan diri bagi manusia.
Roh Kudus merupakan kekuatan penggerak di belakang
kesatuan jemaat.
Rasul Paulus mengajak agar umat Tuhan “memelihara
kesatuan Roh” (Ef. 4:3).
Dia berkata bahwa, unsur dasar kesatuan dalam Roh: “Satu
KESATUAN tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada
ALKITAB DAN satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,”
katanya, “satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan
GEREJA ATAU Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan
JEMAAT di dalam semua” (Ef. 4:4-6).
Dengan mengulang-ulangi sampai tujuh kali kata satu, Paulus
menekankan secara lengkap kesatuan yang diidam-
idamkannya.
Kesatuan berfungsi dalam tingkat kelembagaan. Itu berarti
bahwa jemaat-jemaat lokal di mana pun berada tingkatnya
sama, sekalipun ada dari antaranya yang masih menerima
bantuan keuangan dan misionaris dari negeri-negeri yang lain.
Persatuan yang bersifat rohani itu tidak mengenal hierarki.
Pribumi dan kaum misioner sama di hadapan Tuhan.
Jemaat yang disatukan itu memiliki satu pengharapan—yakni
“pengharapan yang penuh bahagia”
Pengharapan ini adalah satu sumber damai dan kegembiraan,
serta mengadakan motif persatuan yang tangguh untuk bersatu
dan bersaksi (Mat. 24:14).
Kitab Suci mengajarkan bahwa hanya ada satu Roh, satu
Tuhan, dan satu Allah Bapa. Semua aspek kesatuan jemaat
memperoleh fondasinya dalam kesatuan Allah yang tritunggal.
“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama
Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia, sekata dan jangan
ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu
erat bersatu dan sehati sepikir” (1 Kor. 1:10). “Sehati sepikirlah
yang Alkitabiah itu - Sukses yang diperoleh jemaat bukanlah bergantung kepada setiap
berarti keseragaman? anggota yang melakukan pekerjaan yang sama, melainkan bergantung
pada semua anggota j emaat yang melaksanakan tugas yang diserahkan
Tuhan kepada masing-masing mereka.
yang Alkitabiah itu - Hidup mereka ditandai oleh pemeliharaan hukum Tuhan dan iman