Anda di halaman 1dari 2

DIBALIK CERITA NAMA KADUNGORA

Kadungora merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Garut, merupakan salah
satu Kecamatan Gerbang menuju Garut, dan Kadungora merupakan kecamatan yang memiliki
akses yang cukup strategis, karena dilalui jalan provinsi juga kereta api, dan
memiliki sebuah Stasiun Kereta Api yang cukup fenomenal yaitu Stasiun Leles, yang
merupakan transportasi rakyat yang menghubungkan ke kota propinsi jawa barat, juga
menghubungkan jalur ke luar provinsi jawa barat dan sarana ini sangat membantu
masyarakat sekitar, meskipun sebenarnya Stasiun tersebut bernama Stasiun Leles yang
merupakan salah satu nama Kecamatan di Kabupaten Garut, itulah Kadungora selain
namanya unik juga posisi wilayahnya unik, sehingga berbagai kisah asal-usul nama
Kadungora sering diceritakan oleh orang tua terdahulu, meskipun kisah tersebut belum
tentu seratus persen kebenarannya.

Jika kita cermati Kadungora berasal dari dua kata, yang menggunakan bahasa sunda yang
kalimatnya di satukan yakni Kadu (Durian) dan Ngora (Muda), kalo diartikan/disatukan
menurut bahasa Indonesia berarti Durian Muda. Beda dengan Garut, berasal dari Kakarut
(Tergores) dan nama Garut sendiri menurut cerita pertama kalinya karena sang Mener
Belanda yang tergores oleh rumput berduri, dan di situlah nama Garut lahir.

Kadungora adalah sebuah Kecamatan, padahal Kadungora adalah nama kampung yang jauh
dari Jalan Raya, yang konon ceritanya menurut warga disana dulunya ada pohon Kadu
(Durian) yang buahnya tak pernah tua, karena tak sempet tua. 

Sebuah kampung yang terletak di Kecamatan Kadungora dan Desa Kadungora, jika dari
arah Jalan Raya Kadungora, yang dari arah Bandung menuju Garut, sebelum melintasi
pintuan Rel Kereta Stasiun Leles, kita ambil arah kiri ada jalan menuju jalan Babakan
Legon (Kp Babakan Legon dan Panenjoan), setelah melalui jalan itu kita akan menemukan
sebuah kampung kecil yang terdiri dari beberapa rumah yang di huni oleh beberapa
penduduk yang bisa di hitung jumlahnya, di karenakan jumalah penduduk tidak berubah
secara turun temurun, seperti halnya dengan nama Kadungora (Durian yang selalu muda),
jika kita cermati ada keterkaitan tidak secara langsung. 

Fakta yang ada penduduk di wilayah Kampung Kadungora, hampir semua anak mudanya,
setelah lulus atau menginjak dewasa, merantau ke negeri orang hanya sebagian saja
yang mewarisi garis keturunan bahwa mereka ada, dan nama Kampung Kadungora itu serta
di Kampung Kadungora .

Mungkin itu yang di sebut dari sejarah pohon Durian yang tak pernah tua, jika kita
tarik benang merahnya seperti halnya penduduk warga Kampung Kadungora yang hanya diam
di Kampung itu waktu usia muda, dan ketika menginjak dewasa mereka memilih untuk
meninggalkan Kampung halamanya.

Kampung Kadungora adalah Kampung kecil yang aman, nyaman memiliki pepohonan yang
rindang di kelilingi area pesawahan, dan hanya dihuni beberapa Rumah dan penduduk
karena warganya merantau meninggalkan kampung halamanya, dan tidak menikmati masa
tuanya di Kampung Kadungora meskipun masa mudanya mereka besar di Kampung Kadungora.

Durian yang tak pernah tua, karena buahnya sebelum tua sudah jatuh, dan tumbuh lagi
buah yang muda dan kembali jatuh lagi sebelum tua, serta terus menerus berlangsung
sehingga Durian itu tetap muda (Kadungora), seperti halnya anak muda yang
meninggalkan kampung halamanya, yang berlanjut dari generasi ke generasi sehingga
penduduk aseli Kampung Kadungora tidak banyak berubah karena warga aseli Kadungora
yang tinggal kampungnya hanya waktu muda, dan menghabiskan masa tuanya merantau ke
daerah lain. 
Demikian sepenggal cerita tentang asal-usul dibalik nama Kadungora yang berada di
Kecamatan Kadungora dan merupakan gerbang utama menuju Kota Garut, yang di ambil dari
cerita mulut-mulut ke mulut juga pengalaman pribadi yang pernah tinggal di Kampung
tersebut, serta cerita yang bersumber dari penduduk aseli warga Kadungora

Anda mungkin juga menyukai