The Last Princess
The Last Princess
Pada suatu hari, hiduplah Kerajaan megah yang indah bernama Kerajaan
Yadhvanka. hari yang berlalu seperti biasa, tentram nan damai.hingga semuanya
berubah ketika Kerajaan Valcke, yang merupakan sekutu Kerajaan Yadhvanka
mengkhianati Kerajaan itu, Karena ingin mengambil posisi Kerajaan Yadhvanka.
Kerajaan Valcke yang dipimpin oleh putri yang bernama Rexanne Valcke membantai
habis habisan tempat itu. Tempat yang semula indah menjadi tempat yang
menakutkan. Hanya ada satu orang yang selamat dari insiden hebat itu. Dialah Putri
terakhir dari kerajaan itu, Anastasia Yadhvanka.
Putri Anastasia berlari untuk menyelamatkan diri. Setelah sekian lama dia berlari
entah kemana, ia kehilangan sadaran dan jatuh tersungkur. Saat sang putri sadar ia
terbangun di sebuah gubug tua yg terlihat terawat. Saat melihat sekeliling seorang
gadis dengan rambut maroon pendek bermata merah muda terkejut dan mengatakan
“Ah! Kamu sudah bangun. Syukurlah, kamu menderita panas yang cukup tinggi.jadi
kamu harus istirahat dengan baik” Kata gadis itu dengan khawatir. Anastasia terkejut
dan mengatakan “ Aku berada dimana ?”
“Kamu sedang berada dirumahku yang terletak di desa terpencil. Ah! Aku lupa
memperkenalkan diri, namaku Rosalina Leia. Panggil saja Rosa. Aku tinggal sendiri
karena yatim piatu.Mohon kerjasamanya. ”Kata Rosa dengan ramah. Anastasia pun
memperkenalkan dirinya. ”Namaku adalah Anastasia Yadhvanka”. ”Anastasia
Yadhvanka ? Putri dari Kerajaan megah itu ?!”.Jawab Rosa dengan terkejut. ”y-yah”
jawab Anastasia.Rosa langsung membungkuk dan berkata “Sungguh sebuah
kehormatan aku bertemu denganmu Tuan Putri !”. “Janganlah membungkuk. Aku yang
harus berterimakasih kepadamu karena sudah menyelamatkanku”. Kata Anastasia
dengan panik. Rosa pun berhenti membungkuk. ”Sesuai permintaan mu Tuan Putri”.
”Jangan panggil aku Tuan Putri panggil saja aku Anastasia”. Kata Anastasia dengan
lembut. ”Benarkah ?”.Jawab
Rosa dengan mata berkilauan. ”Benar” jawab Anastasia. ”Baik ! Tuan Putri ! Eh,
maksudku Anastasia”. Anastasia tersenyum melihat sikap Rosa yang seperti itu.
Kita tidak akan tahu siapa yang menang jika melakukannya. -Rexanne Valcke
-“.Sepertinya urusan ku disini telah selesai. Aku pamit dan ingatlah pesan itu”. Kata
Victoria dengan nada dingin. Dia pun pergi dengan naga yang ditungganginya.
Setelah itu, Malam yang ditentukan pun datang Pasukan Kerajaan Valcke yang
berjumlah 10.000 datang dan dipimpin oleh Rexanne Valcke. Pasukan Yadhvanka yang
hanya berjumlah 4 orang yang dipimpin oleh Anastasia Yadhvanka tetap percaya diri.
pasukan pasukan itupun telah datang di tempat yang ditentukan. yaitu tempat yang
dahulunya dikenal dengan nama Kerajaan Yadhvanka. ”Ternyata kalian pintar juga,
tahu apa yang kumaksud di pesan dan datang tepat waktu”Kata Rexanne dengan
sombong.
“Kami tidak akan kalah!”Ucap Anastasia dengan tegar. Tanpa basa basi, mereka
langsung memulai pertarungan. Bunyi besi dimana mana, menjadikan pertarungan
semakin sengit. Anastasia bertarung solo dengan Rexanne.Hingga akhirnya setelah
waktu berlalu sejak mereka memulai pertarungan, Pasukan Rexanne mulai menipis.
Rexanne yang mulai kesulitan itupun terjatuh dan pedangnya terlempar jauh. Anastasia
menyodorkan pedangnya ke leher Rexanne. Kemenangan hampir berada di tangan
Kerajaaan Yadhvanka. Tetapi, Anastasia lebih memilih untuk memaafkan perbuatan
Rexanne. Ia mengulurkan tangannya sambil tersenyum lembut. ”Kenapa kau
membantuku? ”Ucap Rexanne. Karena tidak ada gunanya aku membunuhmu. akan
lebih baik jika aku memaafkanmu dan menjalin hubungan kerjasama Kan ?”Ucap
Anastasia sambil Tersenyum lebar. Rexanne yang melihat itupun tersenyum dan
meraih tangan Anastasia. Peperangan itupun menyatakan, Bahwa Kemenangan
berada di tangan Kerajaan Yadhvanka. Setelah itu semua berlalu, Anastasia diangkat
menjadi Ratu, Rosa diangkat menjadi Pengawal Ratu, Astrid diangkat menjadi Kepala
militer,dan Archie diangkat menjadi Penyihir Kerajaan. Serta warga warga yang berasal
dari Desa Rosa juga dipindahkan ke Kerajaan. Kerajaan Yadhvanka dan Valcke juga
menjalin hubungan baik, Rexanne menjadi lebih sering tersenyum dan Victoria menjadi
lebih lembut. Berkat kebaikan Putri lah ini semua menjadi Happy Ending.
—THE END—