Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PENJAKORA

Volume 6 No 2, Edisi September 2019

ANALISIS FRAMING TERHADAP PEMBERITAAN


KLUB SEPAK BOLA PERSEBAYA
Fikry Zahria Emeraldien1, Aldi Purnomo2, Nasario Wahyu Handoko³
1,2,3
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UPN “Veteran” Jawa Timur

e-mail: fikryzahria.ilkom@upnjatim.ac.id, aaldip7@gmail.com,


nasarioww@gmail.com

Abstrak
Berita olahraga digemari masyarakat Indonesia, namun masih jarang diteliti. Untuk itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan pemberitaan media
cetak Jawa Pos dan Harian Surya dalammembingkai dan memberitakan klub sepakbola
Persebaya Surabaya. Hal ini berkaitan dengan pasca peralihan media partner dari Jawa
Pos ke Harian Surya. Dulu media partner Persebaya (2017) adalah Jawa Pos, di mana
Presidennya, Azrul Ananda, merupakan CEO Jawa Pos. Namun, setelah Presiden
Persebaya tersebut tidak berada di institusi Jawa Pos lagi, media partner Persebaya
beralih menjadi Harian Surya.Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis
framingdengan metode kualitatif. Adapun model analisis framing yang digunakan
adalah milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky. Hasil yang didapatkan dari
penelitian ini adalah bahwa pembingkaian berita oleh Jawa Pos dan Harian Surya
memiliki perbedaan dalam pemberitaannya. Jawa Pos tidak memperlihatkan
keberpihakan dalam pemberitaannya, sementara Surya sudah berusaha menyuguhkan
berita yang berimbang meski kurang selaras dan kurang memenuhi kelengkapan unsur
berita.

Kata-kata kunci: framing, sepak bola, media cetak, berita olahraga

Abstract
Sports news is popular with Indonesian people, but is still rarely studied. Becauseof this
reason, this study aims to find out how the differences in the coverage of the print media
of Jawa Pos and Harian Surya in framing and reporting on the Persebaya Surabaya
football club. This relates to the displacement of media partners from Jawa Pos to
Harian Surya. Previously, Persebaya's media partner was Jawa Pos (2017), where the
President, Azrul Ananda, was the CEO of Jawa Pos. However, after the President of
Persebaya was no longer in the Jawa Pos institution, Persebaya's media partner switched
to Harian Surya. This study uses a framing analysis approach with qualitative methods.
The framing analysis used is from Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicky’s model. The
results obtained from this study are that the news framing by Jawa Pos and Harian
Surya has differences in reporting.Jawa Pos does not show partiality in its reporting,
while Surya has tried to present balanced news, although it lacks in harmony and less
complete on the news elements.

Keywords : framing, football, print media, sports news

82
JURNAL PENJAKORA
Volume 6 No 2, Edisi September 2019

PENDAHULUAN Pos ke Harian Surya pada tahun 2018


Terdapat ungkapan yang sudah lalu.
menjadi keyakinan sejarah dari waktu Dalam perkembangannya,
ke waktu: sport build character jurnalisme olahraga -mulai yang
(Maksum, 2005; 2002). Kofi Anan, diterbitkan di media cetak hingga media
mantan Sekjen PBB pernah online- memiliki berbagai macam
menyatakan: sport teaches life skill - cabang yang dapat dipublikasi. Menurut
sport remains the best school of life Hikmat dan Purnama Kusumaningrat
(UnitedNation, 2003). United Nations (2007:13) bidang liputan wartawan
melalui Task force on Sport for olahraga sangat luas. Bidang liputan itu
Development and Peace menyatakan mencangkup sepak bola, basket, bulu
bahwa olahraga merupakan instrumen tangkis, voli, dan lain-lain.
yang efektif untuk mendidik kaum Adapun yang menjadi objek
muda, terutama dalam hal nilai-nilai. penelitian ini adalah pemberitaan
Dalam negara yang berkembang tentang Persebaya. Persebaya adalah
di Asia, Indonesia adalah negara yang klub besar yang telah didirikan sejak
mayoritas penduduknya memiliki tahun 1927. Klub ini telah banyak
antusiasmetinggi terhadap olahraga, menggandeng partner untuk bekerja
terutama di bidang sepak bola. Namun, sama dalam memberitakan klub
penelitian dalam bidang olahraga seperti kebanggan arek-arek Suroboyo tersebut.
sepak bola biasanya berkaitan dengan Salah satunya adalah koran Jawa
hal-hal praktis.Contohnya, seperti Pos.Pada tahun 2017, Azrul Ananda
peneltian Pengaruh Metode Latihan selaku pemilik Jawa Pos membeli 70
Terhadap Peningkatan Passing dalam persen saham PT Persebaya Indonesia.
Permainan Sepak Bola oleh Tarju dan Hal tersebut membuat Persebaya
Wahidi (2017). bekerjasama dengan Jawa Pos sebagai
Sementara itu, banyak penelitian media partner untuk memberitakan
di Indonesia, khususnya analisis Persebaya. Tetapi, pada tahun 2018,
framing, lebih banyak menyoroti bidang Persebaya secara resmi tidak
politik dan hukum. Contohnya seperti berpartnerdengan Jawa Pos lagi. Hal itu
Analisis Framing Pemberitaan Reuni berbarengan denganAzrul Ananda yang
Akbar oleh Fiorentina (2017). Padahal, tidak lagi menjabat sebagai direktur
berita olahraga pun banyak yang bisa utama Jawa Pos. Kemudian, Persebaya
dianalisa dan diteliti dengan analisis beralih ke Harian Surya sebagai media
framing.Menurut Haryati (2017) partner.
olahraga dan media sangat erat Harian Surya dan Jawa Pos
hubungannya. Olahraga membutuhkan merupakan media cetak yang memiliki
media dan media membutuhkan citra yang baik di Jawa Timur.Di
olahraga. Semua jenis olahraga Surabaya dan sekitarnya, kedua media
memiliki kesempatan yang sama untuk tersebut sangat terkenal. Masing-masing
dipublikasi. media cetak memiliki ideologi yang
Melihat fenomena tersebut, berbeda dalam hal pembingkaian
penelitian ini sangat menarik dilakukan beritanya sesuai kebutuhan perusahaan.
untuk menganalisis perbedaan Persebaya resmi berganti media
pemberitaan klub sepak bola Persebaya partner dari Jawa Pos ke Harian Surya.
di dua media cetak. Sebab, Persebaya Hal tersebut dapat dilihat dari official
telah berpindah media partner dari Jawa website resmi Persebaya yang
menunjukkan logo Harian Surya

83
JURNAL PENJAKORA
Volume 6 No 2, Edisi September 2019

sebagai official partner. Hal ini menarik sosiologis, framing berfungsi membuat
untuk diteliti karena dalam membingkai suatu realitas menjadi teridentifikasi,
berita, masing-masing media akan dimengerti dan dipahami, karena di
memberitakan sekaligus mengostruksi dalamnya sudah terdapat label tertentu.
sesuai dengan ideologi yang dimiliki. Pan dan Kosicky mengartikan
Untuk itu penelitian membandingkan bahwa analisis framing merupakan
berita di dua media cetak menggunakan sebuah proses membuat pesan yang
analisis framing dengan model lebih menonjol, menempatkan
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky. informasi lebih daripada yang lain
sehingga khalayak lebih tertuju
TINJAUAN PUSTAKA padapesan tersebut (Eriyanto dalam
Framing dapat berperan sebagai Surbakti 2013).
metode maupun teori. Modelanalisis Dalam pendekatan Pan dan
yang digunakan adalah Zhongdang Pan Kosiky, mereka membagi perangkat
dan Gerald M. Kosicky, karena model farming menjadi 4 bagian, yaitu
ini adalah model paling tajam untuk sintaksis. Perangkat ini berhubungan
mengupas dan meneliti tentang analisis dengan headline berita, lead berita, latar
framing. Model ini cocok digunakan informasi, pernyataan, opini, kutipan,
untuk menganalisa pesan dari media dan pengamatan atas peristiwa ke dalam
tertentu dalam mengonstruksi dan bentuk susunan kalimat yang terbingkai
membingkai suatu teks berita. di berita. Yang kedua adalah struktur
Zhongdang Pan dan Kosicky skrip yaitu berhubungan dengan
telah merumuskan dalam teorinya, bagaimana cara wartawan dalam
menurut mereka, framing adalah mengkisahkan berita dan mengemas
strategi atau cara untuk mengkonstruksi berita. Yang ketiga adalah struktur
dan memproses berita. Perangkat tematik, hubungan antar kalimat yang
kognisi yang digunakan dalam membentuk teks berita secara
mengkode informasi, menafsirkan keseluruhan. Yang keempat adalah
sebuah peristiwa yang dihubungkan struktur retoris, berhubungan dengan
dengan rutinitas dan konvensi dalam cara wartawan memakai dan
pembentukan makna. Zhongdang Pan memainkan susunan kata dalam berita
dan Kosicky telah merumuskan, dalam yang diterbitkan. Struktur ini melihat
modelnya, terdapat 2 hal, yaitu bagaimana wartawan menggunakan
sosiologis dan psikologis. Dalam pilihan kata, grafik, idiom, dan gambar
konsep psikologis, framing diartikan bukan hanya untuk mendukung tulisan,
dengan struktur dan proses kognitif, tetapi juga menekankan arti tertentu
karena menekankan bagaimana kepada pembaca. Model Zhongdang
seseorang memproses informasi dalam Pan dan Gerald M Kosicky dapat
dirinya. Sementara itu, secara digambarkan melalui tabel berikut:

84
JURNAL PENJAKORA
Volume 6 No 2, Edisi September 2019

Tabel 1. Tabel Skema Pendekatan Analisis Framing


Sumber: Eriyanto 2011
Struktur Perangkat Framing Unit Yang Diamati
Headline, lead, latar
SINTAKSIS 1. Skema berita
informasi, kutipan,
sumber pernyataan,
Bagaimana cara wartawan
penutup.
untuk menyusun berita.
SKRIP
1. Kelengkapan berita 5W+1H
Bagaimana cara wartawan
untuk menyusun fakta.
TEMATIK
1. Detail
Paragraf, proporsi
2. Koherensi
Bagaimana cara wartawan kalimat, hubungan antar
3. Bentuk Kalimat
menuliskan fakta. kalimat
4. Kata
RETORIS
1. Leksikon
2. Grafis Kata, idiom,
Bagaimana cara wartawan
3. Metafora gambar/foto, grafik
menekankan fakta.

Penelitian ini menggunakan daerah), serta penekananisinya


media cetak sebagai sarana analisis (ekonomi, kriminal, agama atau
framing terhadap pemberitaan klub umum,dan sebagainya). (Khazali, 1992)
sepak bola Persebaya Surabaya.
Definisi media cetak adalah suatu media METODE PENELITIAN
yang statis dan mengutamakan pesan- Penelitian ini menggunakan
pesan visual, media ini terdiri dari pendekatan kualitatif. Menurut
lembaran dengan sejumlah kata, Indriastuti (2018), pendekatan kualitatif
gambar, atau foto, dalam tata warna dan tidak bermaksud untuk mengukur
halaman putih (Khazali, 1992). secara angka dan statistik melainkan
Media cetak merupakan sarana bagi memahami karakter dari fenomena
jurnalis untuk memberikan informasi tersebut. Pendekatan kualitatif
bagi khalayak dalam bentuk foto, kata- merupakan antitesis atau lawan dari
kata, gambar, dan sebagainya. Media pendekatan kuantitatif. Pendekatan
cetak sangat beragam ada majalah, kualitatif ialah pendekatan yang di
tabloid, koran, dan surat kabar, tetapi dalam usulan penelitian, proses,
disini peneliti menggunakan media hipotesis, turun ke lapangan, analisis
cetak surat kabar/koran di Indonesia data dan kesimpulan data sampai
terbit dalam berbagai bentuk yang denganpenulisannyamempergunakan
jenisnya tergantung kepada antara lain; aspek–aspek kecenderungan, non
frekwensi terbit, bentuk (tabloid atau perhitungan numerik, situasional
bukan), kelas ekonomi pembaca deskriptif, interview mendalam, analisis
(misalnya kita membandingkan antara isi, bola salju, dan story. Pendektan
harian Kompas dengan Pos Kota), kualitatif dipergunakan untuk
peredarannya (skala nasional atau hanya menemukan atau mengembangkan teori

85
JURNAL PENJAKORA
Volume 6 No 2, Edisi September 2019

yang sudah ada. Pendekatan kualitatif Paradigma ini mempunyai posisi dan
berusaha menjelaskan realitas dengan pandangan tersendiri terhadap media
menggunakan penjelasan deskriptif dan teks berita yang dihasilkannya.
dalam bentuk kalimat. Jika pendekatan Konep mengenai konstruksionime
kuatitatif bisa sangat terukur dan diperkenalkan oleh sosiolog
obyektif, maka pendekatankualitatif, interpretative, Peter L. Berger.
keterukurannya sangat subyektif dan Pendekatan ini mempunyai penilaian
bisa diperdebatkan. (Pujileksono, 2015) sendiri bagaimana media, wartawan,
Jenis penelitian yang diambil dan berita dilihat. Dalam pandangan
merupakan penelitian deskripi yang konstruksionis, media dilihat
memaparakan data atas uraian terhadap sebaliknya. Media bukanlah sekadar
pembingkaian berita dan menggunakan saluran yang bebas, ia juga subjek yang
media cetak Jawa Pos dan Harian Surya mengkonstruksi realitas, lengkap
edisi Minggu, 01 September 2019. dengan pandangan, bias, dan
Peneliti mempelajari arti atau makna pemihakannya. Di sini media dipandang
dari keterkaitan antarkalimat dalam sebagai agen konstruksi sosial yang
penulisan berita. mendefinisikan realitas. Apa yang
Untuk penelitian kualitatif tersaji dalam berita, dan kita baca tiap
terhadap pesan media, banyak hari, adalah produk dari pembentukan
pendekatan dan analisis yang bisa realitas oleh media. Media adalah agen
digunakan. Cohtohnya, kita bisa yang secara aktif menafsirkan realitas
menggunakan analisis semiotika dan untuk disajikan kepada khalayak
framing. Semiotika, misalnya, (Eriyanto, 2011).
digunakan dalam mempelajari Data-data yang diperoleh dan
representasi bromance dalam film Jawa dianalisis oleh peneliti menggunakan
(Hanani dan Reza, 2019). Sementara skema dan konsep model analisis
itu, framing dapat digunakan untuk Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky,
meneliti bingkai pemberitaan Jawa Pos yang mengelompokkan ke dalam empat
tentang Persebaya Junaedi, F. (2016). sub kategori yaitu, sintaksis (bagaimana
Dalam penelitian ini, framing cara wartawan menyusun berita), skrip
yang dipilih sebagai metode. Menurut (bagaimana cara wartawan untuk
Eriyanto (2002: 3) analisis framing menyusun fakta), tematik (bagaimana
adalah bagaimana media memahami cara wartawan menuliskan fakta), dan
dan memaknai realitas, dan dengan cara retoris (bagaimana cara wartawan
apa realitas itu di tindakan, inilah yang menekankan fakta). Analisis ini
menjadi pusat perhatian dari analisis digunakan untuk melihat bagaimana
framing. Pengertian sederhana dari media cetak Jawa Pos dan Harian Surya
framing adalah pendekatan untuk membingkai dan memberitakan klub
mengetahui bagaimana perspektif atau Persebaya, usai peralihan media partner
cara pandang yang digunakan oleh Persebaya dari Jawa Pos ke Harian
wartawan ketika menseleksi isu dan Surya. Peneliti menggunakan data
menulis berita (Eriyanto, 2007:68 dalam penelitian media cetak koran Jawa Pos
Damayanti 2016). dan Harian Surya, dengan hasil dan
pembahasan sebagai berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN Sintaksis
Penelitian ini menggunakan Pada bagian struktur sintaksis,
analisis framing yang termasuk ke koran Jawa Pos memberikan dua berita
dalam paradigma konstruksionis. dan sudut pandang yang berbeda dalam

86
JURNAL PENJAKORA
Volume 6 No 2, Edisi September 2019

pemberitaan klub sepak bola Persebaya Dalam pemberitaannya, judul


Surabaya. Headline yang pertama Surya fokus pada selebrasi David atas
berjudul “Gol David untuk Davi” kemenangan Persebaya yang
dihalaman pertama.Berita ini memiliki dipersembahkan untuk anaknya.
leadyang menceritakan tentang David Namun, apabila kita melihat lebih lanjut
da Silva.Sementara itu,headline pada isi berita, rupanya Harian Surya
keduamereka memiliki judul “Pede tidak banyak membahas tentang hal di
Songsong Putaran Kedua”, terletak di atas. Justru, mereka lebih banyak
halaman pertamarubrikSportainment. memasukkan kutipan langsungBejo
Kedua berita tersebut memiliki Sugiantoro –pelatih sementara
latar informasi yang informatif dan Persebaya pada saat itu- yang
berkesinambungan. Pada berita yang mengomentari tentang datangnya
pertama,Jawa Posmenuliskan kutipan pelatih baru Persebaya Alfred Riedl
dari David da Silva bahwa golnya yang akan menangani Persebaya dalam
adalah untuk anaknya yang saat ini mengarungi putaran kedua Liga 1 2019.
tumbuh besar.Sementara itu, di berita Total terdapattujuh kutipan Bejo dalam
kedua, terdapat 10 kutipan yang fokus berita tersebut sedangkan kutipan David
pada keadaan Persebaya dan kedatangan da Silva sendiri hanya dua. Padahal,
pemain lama Persebaya dulu, David da judul berita mereka tentang David da
Silva, yang saat ini direkrut kembali Silva, tapi pembahasan tentang itu tidak
untuk membenahi keadaan Persebaya. lebih banyak dibandingkan dengan
Jawa Pos menambahkan narasi komentar Bejo.
“Optimisme menyongsong putaran Selain itu, terdapat pula
kedua juga disampaikan Osvaldo Haay. komentar Yeyen Tumena, pelatih klub
Bahkan, dia yakin Persebaya bisa lebih Bhayangkara FC, yang dimasukkan
baik daripada musim lalu”. Kedua berita dalam berita.Harian Surya
terebut ditutup dengan keberhasilan memasukkannya ke dalam bagian
Persebaya pada berita satu dan hasil penutupan. Komentar tersebut tertulis
yang tidak memihak pada Bhayangkara sebagai berikut “Tapi mereka main
pada berita dua.Ini menandakan bahwa dengan counter attack. Ini buat kami
Jawa Pos memiliki pemberitaan yang kecolongan saat asik
selaras dilihat dari judul dan isi menyerang”.Iamengeluhkan pemainnya
beritanya. karena boros peluang di mulut gawang
Lebih lanjut lagi, Harian Surya Persebaya, tidak seperti Persebaya yang
memiliki headline dengan judul bermain lebih efisien.
“Selebrasi David untuk Anak” dengan Dilihat dari struktur sintaksis,
lead yang lebih membingkai bagaimana Jawa Pos dan Harian Surya memiliki
David da Silva melakukan selebrasi. pemberitaan yang berbeda. Jawa Pos
Dalam latar informasi,Harian Surya memberitakan secara lebih konsisten
justru memberitakan bagaimana dan linier dari segi headline, lead, latar
Persebaya memenangkan pertandingan, informasi, kutipan, sumber pernyataan,
dilampirkan pada halaman 15. Hal ini dan penutup. Adapun headline, lead,
menunjukkan bahwa mereka kurang dan isi berita Harian Surya kurang
konsisten antara judul dan isi. Selain konsisten dan linier.
itu, sintaksis berita Surya ini dapat Penambahan kutipan dari pelatih
dimaknai pula bahwa Persebaya adalah lawan di atas memiliki makna bahwa
klub yang kuat dan memang layak Surya ingin menyuguhkan berita yang
menang. berimbang. Hal ini sangat penting,

87
JURNAL PENJAKORA
Volume 6 No 2, Edisi September 2019

karena di dalam prinsip atau elemen tersebut diraih tanpa kehadiran empat
jurnalisme, wartawan harus bisa pemain kunci, yaitu Ruben Sunadi,
menyuguhkan kebenaran (Kovach Irfan jaya, Hansamu Yama, dan
dalam Ishwara, 2011). Dengan kata lain, Manuchekhr Dzhalilov.
wartawan tidak boleh mengutamakan Sementara itu, untuk skrip
keberpihakan dan harus bisa meliputi pemberitaan Persebaya di Harian Surya,
semua obyek yang dia beritakan. Hal meliputi: (1) What: Selebrasi David
tersebut biasa dikenal dengan cover untuk anak; (2) When: 31 Agustus
both sides. 2019; (3) Where: Stadion Patriot
Altschul dalam Surbakti (2013) Candrabhaga, Bekasi; (4) Who: David
mengatakan bahwa isi dari media da Silva, Bejo Sugiantoro, dan Yeyen
mencerminkan kepentingan dari siapa Tumena; (5) Why: karena David da
yang membiayainya. Hal ini dapat Silva mempersembahkan golnya untuk
terlihat dalam Harian Surya yang mana anaknya yang baru saja lahir. Sementara
menunjukkan pemberitaan yang optimis itu, peneliti kesusahan untuk
terhadap Persebaya dalam headline-nya. menganalisis unsur how dalam berita
Adapun Jawa Pos,meskipun media ini. Sebab, judul berita ini adalah
cetak tersebut sudah bukan merupakan tentang selebrasi David da Silva. Akan
media partner dari Persebaya, tetapi dia tetapi, isinya tidak berkata demikian.
tetap membuat headline yang fair dan Harian Surya lebih banyak
sesuai dengan apa yang terjadi. Dengan membicarakan tentang jalannya
demikian, meskipun pemberitaan pertandingan dan komentar-komentar
seringkali dikaitkan dengan kepentingan pelatih Persebaya dan rivalnya,
dari pemilik media, hal ini tidak Bhayangkara FC.
nampak dalam pemberitaan Jawa Pos Di dalam menuliskan berita,
mengenai Persebaya kali ini. terutama di media cetak, kelengkapan
isi berita adalah hal yang harus
Skrip diperharikan. Dalam skrip, Zhongdang
Untuk struktur skrip, Jawa Pos dan Kosicky memberlakukan analisis
memenuhi unsur 5W+1H yang 5W+1H. Dalam kajian jurnalistik,
merupakan syarat kelengkapan dalam 5W+1H ini merupakan kelengkapan isi
penulisan berita.Semua unsur 5W+1H berita yang seyogyanya dipatuhi.
tersebut dapat ditemukan pada Adanya pengurangan unsur berita, bisa
pemberitaan tentang kemenangan jadi mengindikasi bahwa sebuah media
Persebaya di Jawa Pos. Unsur 5W+1H sedang tidak objektif atau berpihak,
tersebut meliputi: (1) What: Persebaya yang mana hal tersebut tidak ditemukan
pede songsong putaran kedua; (2) dalam Jawa Pos. Sebab, mereka
When: Sabtu, 31 Agustus memberitakan Persebaya dengan unsur
2019;(3)Where: pertandingan Persebaya berita yang lengkap.Hal yang berbeda
melawan Bhayangkara FC di justru terlihat dalam Harian Surya.
laksanakan di Stadion Patriot Berdasarkan pengamatan
Candrabhaga, Bekasi; (4) Who: David kami,kelengkapan isi berita mereka
da Silva, Bejo Sugiantoro; (5) Why: kurang terpenuhi. Juduldan isi berita
karena datangnya pemain lama juga akan lebih baik jika lebih linier
Persabaya David da Silva yang menutup sehingga tidakmembuat bingung
putaran pertama Liga 1 2019 dengan pembaca.
kemenangan (2-0) atas Bhayangkara Hal ini membuktikan bahwa
FC; (6) How: kemenangan Persebaya sebagai mantan media partner, Jawa

88
JURNAL PENJAKORA
Volume 6 No 2, Edisi September 2019

Pos tidak melakukan keberpihakan di memberitakan hal yang serupa, yaitu ide
dalam pemberitaan Persebaya. Mereka utamanya adalah mengenai kemenangan
tidak mengurang-ngurangi unsur berita Persebaya dengan David da Silva
yang seharusnya disampaikan kepada sebagai pahlawan. Meski Jawa Pos
pembaca, atau dengan kata lain Jawa lebih fokus pada pelatih dan Surya
Pos terbilang independen. Hal ini fokus pada jalannya pertandingan,
disebut oleh Devolder dalam Ishwara keduanya bermuara pada hal yang sama,
(2011) sebagai “obyektivitas yang yaitu kemenangan Persebaya. Baik
subyektif”, di mana “dari sebuah obyek Jawa Pos maupun Surya tidak memiliki
muncul berbagai pandangan yang menunjukkan tendensi tertentu selain
obyektif yang bersifat subyektif (karena memberitakan tentang kemenangan
didiungkapkan oleh seorang subyek)”. klub tersebut. Dengan demikian,
obyektivitas dilakukan oleh kedua
pihak.
Tematik
Pemberitaan pertama Jawa Pos Retoris
tentang Persebaya lebih fokus pada Salah satu penekanan yang
David da Silva yang telah dilakukan oleh Jawa Pos terlihat dari
memenangkan Persebaya 2-0 dengan foto yang dibidik oleh jurnalis di
Bhayangkara FC. Headline kedua headline pertama.Foto itu menceritakan
mereka juga selaras dengan berita kegembiraan pemain Persebaya atas
pertama. Akan tetapi, headline mereka kemenangan yang dicetak oleh David
yang ada di halaman utama Da Silva. Bidikan foto yang ada diberita
Sportainment lebih banyak mengulas kedua bisa dimaknaipermainan yang
pelatih Persebaya yang baru, yaitu kasar atau bisa menimbulkan
Alfred Riedl.Adapun hubungan antar pelanggaran dari Bhayangkara FC. Di
kalimat yang ada dalam berita-berita foto itu,bek Bhayangkara FC, Bagas
tersebut selaras. Adi Nugroho, menarik baju Osvaldo
Pada Harian Surya, berita lebih Haay, salah seorang pemain Persebaya
ditekankan kepada bagaimana David da untuk menghentikan
Silva, striker Persebaya, melakukan pergerakannya.Pada pemberitaan
selebrasi.Meskipun judul mereka Harian Surya, terdapat penekanan kata
tentang selebrasi tersebut, namun fokus “DAVID” yang menunjukan bahwa
isi beritaadalah tentang berita itu dimuat dengan membingkai
bagaimanaPersebayamemenangkan selebrasi David da Silva, striker
pertandingan. Hal tersebut nampak pada Persebaya yang merayakan golnya.
proporsi kalimat yang digunakan. Gambar yang dipotret pun juga
Kalimat terbanyak justru pada jalannya menunjukkan tentang selebrasi David.
pertandingan yang berujung pada Foto-foto yang disuguhkan oleh
kemenangan Persebaya, bukan selebrasi Jawa Pos dan Persebaya memiliki
David da Silva. penekanan yang berbeda. Jawa Pos
Jawa Pos dan Surya memang lebih menonjolkan pada tegang dan
memiliki gaya yang berbeda dalam serunya pertandingan. Adapun Surya
merangkai antarkalimat. Mereka juga lebih menonjolkan pada selebrasi David
memiliki tingkat koherensi yang da Silva. Foto ini mendukung sintaksis
berbeda dalam menyusun detil-detil pemberitaan Surya yang sedari awal
pemberitaan. Namun, keduanya masih terkesan membangun pesan tentang
terbilang seirama. Kedua media kebanggaannya akan Persebaya. Foto

89
JURNAL PENJAKORA
Volume 6 No 2, Edisi September 2019

tersebut juga meneguhkan bahwa klub Devin, A. (2018). Peran Jurnalis


tersebut adalah klub yang kuat dan Olahraga Pada Perkembangan
memang layak menang. Baik Jawa Pos Persepakbolaan Di Indonesia
maupun Surya sama-sama menampilkan Periode 2015-2017 (Studi Pada
foto-foto yang menunjukkan hybridity Jurnalis Sepakbola
(Robertson dalam Emeraldien, 2018). Panditfootball.com) (Doctoral
Dissertation, University Of
SIMPULAN Muhammadiyah Malang)
Dari analisis framing pada media cetak Emeraldien, F. Z. (2018). Culture in
Jawa Pos dan Harian Surya mengenai Glocalization Process: A Study
pemberitaan tentang klub sepak bola of Indonesian
Persebaya edisi 1 September 2019, Newspapers. Expose: Jurnal
dapat ditarikbeberapa kesimpulan, Ilmu Komunikasi, 1(2), 82-94.
yaitu:
1. Pembingkaian berita oleh media Eriyanto, A. F. (2002).
cetak dilakukan dengan cara Konstruksi. Ideologi dan Politik
pemilihan sumber berita, kutipan, Media, Yogyakarta: LKIS.
dan foto yang mendukung hal Fianto, L., & Aminulloh, A. (2015).
tersebut. Analisis Framing Berita Kasus
2. Jawa Pos dan Harian Surya Korupsi Ketua Mahkamah
memiliki perbedaan dalam Konstitusi Akil Mochtar di
pemberitaannya. Jawa Vivanews. com dan Detik.
Poscenderung memperlihatkan com. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial
keselarasan antara Dan Ilmu Politik, 3(1).
headline,lead,dan isi
berita,sementaraHarian Suryamasih Fiorentina, R., Mayasari, M., &
kurang. Hariyanto, F. (2018). Analisis
3. Meski sudah bukan media partner, Framing Pemberitaan “Reuni
Jawa Pos tidak melakukan Akbar 212”(Analisis Framing
pemberitaan yang tendensius. Model Robert N Entman Media
Dalam struktur sintaksis, skrip, Online kompas. com dengan
tematis, dan retoris berita republika. co. id Edisi 26
Persebaya, Jawa Pos dapat November 2017–9 Desember
menunjukkan independensi dan 2017). JURNAL POLITIKOM
ketidakberpihakan. Adapun Surya INDONESIANA, 3(2), 84-93.
telah mencoba untuk melakukan Hagijanto, A. D. (2004). White Space
pemberitaan yang berimbang, dalam iklan di media
meski masih kurang dalam hal cetak. Nirmana, 1(2).
kelengkapan unsur berita.
HANANI, S. U., & Reza, N. (2019).
DAFTAR PUSTAKA ARTIKEL BROMANCE
Damayanti, S., Mayangsari, I. D., & REPRESENTATION IN JAVA
Putra, D. K. S. (2016). Analisis CULTURE BACKGROUND
framing robert n. Entman atas MOVIE. Metakom, 51-63.
pemberitaan reklamasi teluk Haryati, T., Putra,R. B. A., &
jakarta di majalah tempo. Setyawati, H. (2018). Ananlisis
eProceedings of Management, Pemberitaan Olahraga pada
3(3).

90
JURNAL PENJAKORA
Volume 6 No 2, Edisi September 2019

Rubrik Gelora Harian Wawasan. kualitatif. Malang: Intrans


JURNAL PENJAKORA, 4(2). Publishing.
Indriastuti, Y. (2018). Keluarga Sebagai Surbakti, L. J. R. (2013). Analisis
Katalis Peran Politisi Perempuan Framing Pemberitaan Konflik
Jawa Timur. JURNAL ILMU Partai Nasional Demokratn
KOMUNIKASI. 1(1). (Nasdem) di Harian Media
Indonesia dan Koran
Ishwara, L. (2011). Jurnalisme Dasar.
Sindo. Jurnal e-
Penerbit Buku Kompas.
Komunikasi, 1(2).
Junaedi, F. (2016). Jawa Pos Membela
Tarju, T., & Wahidi, R. (2017).
Persebaya: Bingkai Pemberitaan
Pengaruh Metode Latihan
Jawa Pos tentang Persebaya
Terhadap Peningkatan Passing
dalam Kongres PSSI
Dalam Permainan Sepak Bola.
2016. ETTISAL Journal of
JUARA: Jurnal Olahraga, 2(2),
Communication, 1(2), 208-225.
66-72.
Pujileksono, S. (2015). Metode
penelitian komunikasi

91

Anda mungkin juga menyukai