Anda di halaman 1dari 10

Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA

Universitas Balikpapan

EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA JUDUL BERITA SURAT


KABAR HARIAN BALIKPAPAN POS PERIODE APRIL-MEI 2018

Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3


Universitas Balikpapan1, Universitas Balikpapan2, Universitas Balikpapan3
Pos-el: rezekirika23@gmail.com1, nurliani.maulida@uniba-bpn.ac.id2, arymusdolifah@uniba-bpn.ac.id3

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya judul berita surat kabar mengandung gaya
bahasa yang digunakan oleh jurnalistik. Salah satu gaya bahasa yang digunakan oleh para
jurnalistik ialah penggunaan eufemisme dan disfemisme. Eufemisme ialah ungkapan bahasa
dengan makna halus. Sedangkan disfemisme ialah ungkapan bahasa dengan makna kasar atau
kurang sopan. Mendeskripsikan sebuah kata adalah eufemisme atau disfemisme perlu
digunakan pendekatan semantik leksikal. Semantik leksikal lebih memfokuskan makna pada
yang terdapat pada kamus. Adapun tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan bentuk dan
manfaat dari penggunaan eufemisme dan disfemisme pada judul berita surat kabar harian
BALIKPAPAN POS periode April-Mei 2018. Penelitian ini menghasilkan data kualitatif
deskriptif. Data yang digunakan berbentuk kata. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik simak dan teknik catat. Selanjutnya, data dalam penelitian ini dianalisis
menggunakan semantik dengan didasari kajian eufemisme dan disfemisme oleh Sutarman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eufemisme dan disfemisme digunakan dalam judul
berita surat kabar harian BALIKPAPAN POS periode April-Mei 2018 dengan data berjumlah
36 buah. Data eufemisme sebanyak 17 data dan data disfemisme sebanyak 19 data.
Penggunaan disfemisme berbentuk kata benda terdiri 4 data, eufemisme berbentuk kata kerja
terdapat 13 data dan disfemisme berbentuk kata sifat terdiri 2 data, penggunaan disfemisme ini
bermanfaat untuk penulisan judul berita di media massa.

Kata Kunci: Eufemisme Dan Disfemisme, Surat Kabar.

ABSTRACT

Research "Euphemism and Dysfemism on the Title of Newspaper News BALIKPAPAN


POS period April- May 2018" against the background of the newspaper news title contains the
style of language used by journalism. One style of language used by journalists is the use of
euphemism and dysfemism. Euphemism is the expression of language with subtle meanings.
While dysfemism is the expression of language with rough or impolite meanings. Describing a
word is euphemism or dysfemism needs to be used a lexical semantic approach. Lexical
semantics focus more on what is contained in the dictionary. The purpose of this study is to
describe the form and benefits of the use of euphemism and dysfemism in the headline news of
the BALIKPAPAN POS daily newspaper for the April-May 2018 period. This study produced
descriptive qualitative data. The data used is in the form of words. Data collection is done using
note-taking techniques and note-taking techniques. Furthermore, the data in this study were
analyzed using semantics based on studies of euphemism and dysfemism by Sutarman. The
results of this study indicate that euphemism and dysfemism are used in the headline news of the
BALIKPAPAN POS daily newspaper for the April-May 2018 period with a total of 36 data.
Data on euphemism as many as 17 data and data on dysfemism as much as 19 data. The use of
euphemisms in the form of nouns consists of 6 data, in the form of verbs consisting of 8 data and
adjective euphemisms 3 data, the use of euphemisms is useful for modesty and comfort. The use
of disfemism in the form of nouns consists of 4 data, verb-shaped euphemisms, there are 13 data
and adjective-shaped disfemism consisting of 2 data, the use of dysfemism is useful for writing
news headlines in the mass media

Keywords: Euphemism And Dysfemism, Newspapers.

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 77


Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA
Universitas Balikpapan

1. PENDAHULUAN penggunaan eufemisme dan disfemisme


Bahasa merupakan alat komunikasi pada judul berita surat kabar
masyarakat untuk menyampaikan pesan BALIKPAPAN POS yang banyak
secara langsung maupun tidak langsung. ditemukan sebagai ungkapan pada
Dengan bahasa, masyarakat mudah peristiwa, dan kondisi yang menjadi berita
untuk mengekspresikan suatu pesan agar di surat kabar. Eufemisme dan disfemisme
tujuannya dapat tersampaikan dengan ditentukan berdasarkan makna kata
baik. Aminuddin (Sutarman, 2013, p. 2) atau referensi yang menjadi indikator
menjelaskan bahwa bahasa pada rumusan masalah.
hakikatnya merupakan simbol- simbol Aminuddin (2013, p. 2) menjelaskan
abstrak yang digunakan dalam bahwa bahasa merupakan pemapar realitas.
kehidupan sehari-hari untuk merekam Semua kejadian yang ada di sekitar manusia
realitas yang dilihat, didengar, dirasakan, direkam dan diabstraksikan dalam bentuk
dialami, dilakukan, dan bahkan bahasa, kemudian disampaikan kepada
dipikirkan manusia. orang lain juga menggunakan media
Penggunaan bahasa secara tulis bahasa.
dilakukan jurnalistik dengan gaya bahasa Tarigan (2013, p. 4) menyatakan bahwa
yang beraneka ragam. Salah satunya bahasa adalah bahasa indah yang digunakan
penggunaan gaya Bahasa eufemisme dan untuk meningkatkan efek dengan jalan
disfemisme. Eufemisme merupakan memperkenalkan serta membandingkan
pemakaian kata atau bentuk lain untuk suatu benda atau hal tertentu dengan benda
menggantikan kata kasar atau kata yang atau hal lain yang lebih umum. Secara
kurang sopan. Selain untuk memperhalus singkat penggunaan gaya bahasa tertentu
kata-kata, bahasa juga memiliki dapat mengubah serta menimbulkan
ungkapan kasar atau makian yang konotasi tertentu.
kurang sopan guna mengkritik bahkan Chaer (2010, p. 2) menyatakan bahwa
menyindir suatu kondisi tertentu yang bahasa jurnalistik atau bahasa Indonesia
dinamakan disfemisme. Disfemisme ragam jurnalisitik juga mempunya ciri-ciri
banyak ditemukan pada judul berita surat sendiri yang membedakannya dengan
kabar harian guna menarik konsumen ragam- ragam bahasa lainnya. Ciri-ciri
penasaran pada berita yang dimuat. ragam bahasa jurnalisitik adalah sesuai
Penelitian ini dilakukan karena judul dengan tujuan tulisan jurnalisitik dan siapa
berita merupakan daya tarik utama dalam pembaca ragam jurnalistik itu.
suatu media khususnya surat kabar. Judul Barus (2011, p. 21) menjelaskan bahwa
berita pada surat kabar bervariasi dan dalam praktik jurnalistik, berita menduduki
beragam. Hal itu dilakukan untuk menjadi posisi utama. Hampir seluruh isi surat kabar
daya tarik berita yang terdapat di dalam adalah berita. Bahkan ada yang
surat kabar. Penggunaan eufemisme dan menganggap iklan itu juga berita tentang
disfemisme ini tidak terlepas pada berbagai produk dan jasa. Namun, inilah yang
makna yang terkandung di dalamnya. Serta, disebut dengan berita dalam arti luas. Berita
manfaat penggunaan eufemisme dan merupakan suatu kejadian aktual yang
disfemisme pada judul berita. diperoleh wartawan untuk dimuat dalam
Fokus masalah dari penelitian ini, yaitu surat kabar.
bentuk dan manfaat yang terkandung dalam

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 78


Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA
Universitas Balikpapan

Analisis dalam penelitian ini dilakukan dibicarakan serta orang yang mendengarkan
dengan menggunakan teori semantik. ungkapan tersebut. Kata atau frase yang
Tarigan (2013, p. 7) menyatakan bahwa sengaja digunakan untuk menyinggung atau
semantik adalah menelaah lambang atau menekankan suatu pernyataan dengan
tanda yang menyatakan makna, hubungan bahasa yang kasar.
makna satu dengan yang lain, dan Sutarman (2013, pp. 115-116)
pengaruhnya terhadap manusia dan menyatakan bahwa disfemisme merupakan
masyarakat. Semantik mencakup penggunaan kata-kata yang kasar,
kata-kata, perkembangan,dan emosional, dan membangkitkan emosi
perubahannya. Muslich (2007, p.5) pihak yang membaca atau mendengar.
menyatakan bahwa kata adalah satuan Penggunaannya tidak terbatas pada hal-hal
ujaran bebas terkecil yang bermakna. Kata yang menyangkut emosional penuturnya,
dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap. misalnya memaki, mengumpat, memarahi,
Selain itu, kata dapat disisipi dengan unsur membentak, dan lain-lain.
lain untuk menjadi sebuah kalimat. Contoh Manfaat dari disfemisme sebagai
kata yaitu: lelaki dan jantan. Dua kata penulisan judul berita di media massa
tersebut dapat berdiri sendiri. Namun juga adalah untuk menjadi daya tarik para
dapat disisipi dengan unsur lain untuk pembaca. Salah satu strateginya adalah
menjadi sebuah kalimat. dengan varian bahasa yang menarik yaitu
Sutarman (2013, p. 47) menyatakan disfemisme.
bahwa eufemisme atau eufemismus Penelitian relevan pertama oleh Elisa
diturunkan dari kata Yunani “eufhemiein” Nurul Laili Disfemisme pada Wacana
yang berarti ‘mempergunakan kata-kata Lingkungan : Sebuah Kajian Ekolinguistik
dengan arti yang baik atau dengan tujuan Kritis dalam Media Massa di Indonesia
yang baik’ Allan dan Burridge (1991, p. 11) dalam jurnal ISSN 2085-9554. Penelitian
mendefinisikan eufemisme adalah relevan yang kedua oleh Khasan,
penggunaan istilah untuk mengganti ekpresi Sumarwati, Setiawan Pemakaian
yang kurang pantas untuk menghindari Disfemisme dalam Berita Utama Surat
kemungkinan kehilangan muka, baik orang Kabar Joglo Semar dalam jurnal ISSN
yang diajak bicara, maupun pihak ketiga 12302-6405. Vol 2 nomor 3. Penelitian
(yang mendengarkan). yang ketiga oleh Samsul Bahri Eufemisme
Manfaat eufemisme, menurut dan Disfemisme dalam Teks Berita pada
Sutarman (2013, p. 110) menyatakan bahwa Surat Kabar Pikiran Rakyat sebagai Bahan
kesopanan adalah upaya yang dilakukan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
agar dinilai positif oleh orang lain melalui serta Model Pembelajarannya volume 3
sikap, perbuatan, perkataan, maupun nomor 15. Penelitian keempat oleh
penampilan. Kesopanan ini berkembang Meilasari, Nababan, Djatmika analisis
menjadi sebuah norma yang berlaku di Terjemahan Ungkapan Eufemisme dan
masyarakat. Disfemisme pada Teks Berita Online BBC
Allan & Burridge (1991, p.26) dalam jurnal ISSN 2527-2969. Penelitian
menjelaskan bahwa disfemisme adalah kata relevan kelima oleh Elisa Nurul Laili
atau frase yang berkonotasi menyakitkan berjudul Disfemisme dalam Perspektif
atau mengganggu baik bagi orang yang Semantik, Sosiolinguistik, dan Analisis
diajak bicara dan/atau orang yang

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 79


Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA
Universitas Balikpapan

Wacana dalam jurnal ISSN 2442- 3823. akan mendeskripsikan atau menganalisis
Volume 12 nomor 2. judul berita surat kabar harian
BALIKPAPAN POS untuk mendapatkan
2. METODE PENELITIAN hasil penelitian berupa bentuk kata dan
Pendekatan penelitian yang fungsi dari penggunaan eufemisme dan
digunakan untuk menganalisis disfemisme. Segala informasi data dalam
bentuk eufemisme dan disfemisme yang penelitiannya menempuh tahap- tahap
terdapat dalam judul berita dalam surat antara lain penyediaan kata, klasifikasi
kabar harian BALIKPAPAN POS yaitu data, analisis data serta memberikan
pendekatan semantik leksikal. Pateda kesimpulan.
(2010, p. 74) menjelaskan bahwa Ulfatin (2014, p. 179) menyatakan
Semantik leksikal adalah kajian bahwa data adalah segala fakta dan
semantik yang lebih memuaskan pada angka yang dapat dijadikan bahan untuk
pembahasan sistem makna yang terdapat menyusun suatu informasi. Data dalam
dalam kata. penelitian diperoleh dari subyek yang
Jenis penelitian yang digunakan disebut sumber data. Data di dalam
dalam penelitian ini adalah penelitian penelitian ini ialah berbentuk judul surat
kualitatif. Penelitian kualitatif kabar harian BALIKPAPAN POS.
merupakan penelitian yang ditunjukkan Data dalam penelitian ini yaitu
untuk mendeskripsikan dan menganalisis berbentuk kata dalam suatu kalimat yang
sebuah data sehingga hasil yang didapat menjadi judul sebuah berita di dalam
lebih menekankan makna. Gunawan surat kabar harian BALIKPAPAN POS.
(2015, p. 80) menjelaskan bahwa Arikunto (2006, p. 129) menjelaskan
penelitian kualitatif menekankan analisis bahwa sumber data dalam penelitian
proses dari proses berpikir secara adalah subjek dari mana data dapat
induktif yang berkaitan dengan dinamika diperoleh.
hubungan antarfenomena yang diamati Sumber data di bagi menjadi dua
dan senantiasa menggunakan logika sebagai berikut.
ilmiah. Penelitian kualitatif bertujuan a. Sumber primer
mengembangkan konsep sensitivitas Sumber data yang langsung memberikan
pada masalah yang dihadapi, data kepada pengumpul data. Data
menerangkan realitas yang berkaitan primer pada penelitian ini ialah surat
dengan penelusuran teori dari bawah dan kabar berisikan judul-judul berita yang
mengembangkan pemahaman akan satu dimuat.
atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Surat kabar BALIKPAPAN POS
Penelitian ini dilakukan untuk periode bulan April-Mei 2018. Surat
menemukan dan mendeskripsikan, kabar dijadikan sumber data dikarenakan
makna dari bentuk serta fungsi surat kabar memiliki peranan penting di
penggunaan eufemisme dan disfemisme dalam pengembangan sebuah bahasa,
tersebut. Seperti halnya, termasuk bahasa Indonesia. Bahasa di
mendeskripsikan penggunaan eufemisme surat kabar menjadi gambaran suatu
dan disfemisme dalam judul berita surat bahasa yang berkembang di masyarakat
kabar harian BALIKPAPAN POS bahkan menjadi panutan bagi pembaca.
periode April-Mei 2018. Penelitian ini Kata, istilah, tata cara penulisan di surat

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 80


Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA
Universitas Balikpapan

kabar akan menjadi perhatian bahkan (derajat kepercayaan) dengan teknik


panutan bagi pembacanya untuk pemeriksaan sebagai berikut.
penggunaan bahasa dalam kehidupan 1) Ketekunan/Keajegan Pengamatan
sehari- hari. Mencari suatu usaha membatasi berbagai
b. Sumber sekunder pengaruh. Mencari apa yang dapat
Sumber yang tidak langsung diperhitungkan dan apa yang tidak dapat.
memberikan data kepada pengumpul Ketekunan pengamatan bermaksud
data. Data sekunder pada penelitian ini menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
berupa skripsi, jurnal, dan buku yang dalam situasi yang sangat relevan
berkaitan dengan analisis eufemisme dan dengan persoalan atau isu yang sedang
disfemisme. dicari dan kemudian memusatkan diri
Pengumpulan data dalam penelitian pada hal-hal tersebut secara rinci.
ini ialah peneliti menggunakan metode 2) Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi
simak dengan metode lanjutannya teknik Moleong (2014, p. 332) menyatakan
catat. Bentuk bahasa yang digunakan bahwa teknik ini dilakukan dengan
dalam judul berita surat kabar harian cara mengekspos hasil sementara
BALIKPAPAN POS dibaca secara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
saksama untuk menentukan bentuk bentuk diskusi dengan rekan- rekan
eufemisme dan disfemisme, serta sejawat. Teknik ini maksud sebagai
manfaat eufemisme dan disfemisme. Hal salah satu teknik pemeriksaan keabsahan
ini dilakukan dengan menggunakan ialah untuk membuat agar peneliti tetap
metode simak. Data yang telah mempetahankann sikap terbuka dan
dikumpulkan disimak guna menemukan kejujuran. Dalam diskusi analitik
bentuk eufemisme dan disfemisme. tersebut kemelencengan peneliti
Kemudian, data tersebut diklasifikasikan disingkap dan pengertian mendalam
dengan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditelaah yang nantinya menjadi dasar
telah ditentukan setelah itu dilakukan bagi klarifikasi penafsiran.
pencatatan dengan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan
Penelitian kualitatif memerlukan pada penelitian ini ialah analisis data
instrumen dalam pengumpulan data. menurut Miles dan Huberman,
Instrumen yang digunakan ialah kartu Sujarweni (2014, p. 35) sebagai berikut.
data. Kartu data ini memudahkan 1) Reduksi Data
peneliti untuk mengumpulkan atau Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk
memperoleh data yang dibutuhkan. laporan atau data yang terperinci.
Adapun keuntungan yang didapat Laporan yang disusun berdasarkan data
peneliti dapat segera menganalisis data yang diperoleh direduksi, dirangkum,
yang diperoleh. Sugiyono (2015, p. 148) dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan
menyatakan bahwa penelitian kualitatif, pada hal-hal yang epnting.
instrumen penelitian yaitu dimulai dari 2) Penyajian Data
pembuatan tabel pengkodean data yang Miles (Sujarweni, 2014, p 35)
digunakan sebagai instrumen tambahan. menyatakan bahwa data yang diperoleh
Penelitian ini akan menggunakan kriteria dikategorikasasikan menurut pokok
keabsahaan data yaitu kredibilitas permasalahan dan dibuat dalam bentuk
matriks sehingga memudahkan peneliti

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 81


Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA
Universitas Balikpapan

untuk melihat pola-pola hubungan datu Judul berita pada data (02/08/04)
data dengan data lainnya. mengenai informasi bahwa warga
3) Penyimpulan dan Verifikasi RT 4 Teritip sedang melakukan
perbaikan pada drainase di daerahnya.
Miles (Sujarweni, 2014, p 35)
Berdasar dari isi berita pada data
menyatakan bahwa kegiatan (02/08/04) warga setempatlah yang
penyimpulan merupakan langkah lebih memiliki inisiatif mengenai kegiatan
lanjut dari kegiatan reduksi dan tersebut. Kegiatan tersebut dilakukan
penyajian data. Data yang sudah dengan gotong royong antara warga.
direduksi dan disajikan secara Data (02/08/04) menggunakan
sistematis akan disimpulkan eufemisme berbentuk kata benda
(nomina) karena dapat menduduki
sementara. Penelitian ini menggunakan
tempat objek juga menyatakan suatu
teknik diskusi teman sejawat yang wujud yang dapat dilihat. Bentuk
bahwasanya dapat menyimpulkan eufemisme pada data (02/08/04)
sementara dan memverifikasi sebelum bereferensi benda yang dihaluskan dan
dilakukan nya penarikan kesimpulan terdengar lebih santun yaitu drainase.
akhir. Drainase disebut kata benda karena
4) Kesimpulan Akhir dapat dilihat dan disentuh.
KBBI (2018) drainase yaitu; penyaluran
Miles (Sujarweni, 2014, p 36)
air; saluran air. Saluran air yang terdapat
menyatakan bahwa kesimpulan akhir di kawasan rumah penduduk sebagai
diperoleh berdasarkan kesimpulan tempat lalunya air menuju muara sungai
sementara yang telah diverifikasi. juga sebagai pencegah banjir. Secara
Kesimpulan final ini diharapkan dapat leksikal drainase memiliki makna
diperoleh setelah pengumpulan data tempat saluran air yang terdapat di
wilayah rumah penduduk. Drainase
selesai.
merupakan eufemisme karena bahasanya
lebih halus dan santun.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Manfaat penggunaan kata drainase ialah
Hasil penelitian tersebut akan untuk kesopanan dan kenyamanan.
dibahas berdasarkan masalah yang telah Sutarman (2013, p. 110) menyatakan
ditemukan yaitu bentuk serta manfaat bahwa kesopanan adalah upaya yang
eufemisme dan disfemisme secara dilakukan agar dinilai positif oleh orang
berkelanjutan. Adapun dalam bentuk lain. Kata drainase digunakan agar lebih
pembahasan ini dideskripsikan hasil sopan dan santun serta dapat dinilai
penelitian dari aspek bentuk berupa kata positif Penggunaan kata drainase lebih
yang diperoleh dari judul berita surat halus dibanding kata parit.
kabar harian BALIKPAPAN POS
periode April-Mei 2018. 2) Eufemisme Bentuk Kata Kerja
1) Eufemisme Bentuk Kata Benda (verba) untuk Kesopanan dan
(adjektiva) untuk Kesopanan Kenyamanan
dan Kenyamanan Berikut ditampilkan data dari penelitian
Berikut pembahasan data dari penelitian yang diperoleh berupa eufemisme
yang diperoleh berupa eufemisme berbentuk kata kerja (verba) untuk
berbentuk kata benda (adjektiva) untuk kesopanan dan kenyamanan.
kesopanan dan kenyamanan. Data 7 : 07/19/04
Data 2 : 02/08/04 “Muara Sungai Jadi Sempit karena
“Warga RT 4 Teritip Swadaya Perbaiki Reklamasi”
Drainase”

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 82


Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA
Universitas Balikpapan

Judul pada data (07/19/04) menunjukkan membuat resah warga karena bau yang
berita mengenai muara sungai berubah keluar dari tercemarnya sungai tersebut.
menjadi sempit yang disebabkan adanya Data (15/06/04)
reklamasi. menggunakan eufemisme berbentuk
Data (07/19/04) kata sifat (ajektiva) kata dasarnya cemar
menggunakan eufemisme berbentuk dan dibubuhi morfem pembentuk kata
kata kerja (verba) karena menyatakan sifat yaitu ter-, membentuk kata sifat
perbuatan dan bereferensi aktivitas yaitu tercemar dan menyatakan sifat atau
karena merupakan suatu aktivitas yang hal keadaan sebuah benda/sesuatu yaitu
dilakukan manusia yang menyangkut keadaan sungai yang tercemar. Serta
pemerintah atau pemimpin, yaitu bentuk eufemisme pada data (15/06/04)
reklamasi. yaitu kata tercemar.
KBBI (2018) reklamasi adalah KBBI (2018) tercemar yaitu menjadi
pemanfaatan daerah yang semula tidak cemar (rusak, tidak baik lagi), ternoda.
berguna untuk memperluas tanah Secara leksikal makna tercemar ialah
(pertanian) atau tujuan lain, misalnya kondisi sungai yang menjadi rusak atau
dengan cara menguruk daerah rawa- tidak baik lagi yang diakibatkan oleh
rawa, pengurukan (tanah). Secara kebocoran pipa minyak. Penggunaan
leksikal reklamasi bermakna kegiatan kata tercemar lebih halus dibanding kata
yang dilakukan dengan tujuan ternoda atau rusak.
menambah luasan daratan untuk suatu Manfaat penggunaan kata tercemar
aktivitas yang sesuai di wilayah dan juga adalah untuk kenyamanan dan
dimanfaatkan untuk keperluan tertentu kesopanan. Sutarman (2013, p. 110)
atau reklamasi adalah proses pembuatan menyatakan bahwa kesopanan adalah
daratan baru dari dasar laut atau dasar upaya yang dilakukan agar dinilai positif
sungai. Reklamasi adalah bahasa halus oleh orang lain melalui sikap, perbuatan,
dari pengurukan tanah atau penimbunan. perkataan, maupun penampilan.
Manfaat penggunaan kata reklamasi Penggunaan kata tercemar lebih halus
ialah untuk kesopanan dan kenyamanan. dibanding kata ternoda atau rusak.
Sutarman (2013, p. 110) menyatakan
bahwa kesopanan adalah upaya yang 4) Disfemisme Bentuk Kata Benda
dilakukan agar dinilai positif oleh orang (adjektiva) untuk Penulisan Judul
lain. Kata reklamasi digunakan agar Berita di Media Massa
lebih sopan dan santun karena jika Berikut ditampilkan data dari penelitian
digunakan kata pengurukan tanah maka yang diperoleh berupa eufemisme
timbul pikiran negatif oleh pembaca berbentuk kata benda (adjektiva) untuk
kesopanan dan kenyamanan.
3) Eufemisme Bentuk Kata Sifat Data 18 : 18/28/04
(nomina) untuk Kesopanan dan “Kabar Gembira untuk Guru di Pelosok”
Kenyamanan Data (18/28/04) berita mengenai 2.000
Berikut ditampilkan data dari penelitian guru di wilayah pelosok mendapatkan
yang diperoleh berupa eufemisme subsidi kepemilikan rumah lewat
berbentuk kata sifat (nomina) untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
kesopanan dan kenyamanan. Perumahan (FLPP). Selain itu, terdapat
Data 15 : 15/06/04 pula fasilitas perbaikan rumah.
“Sungai Nenang Tercemar” Data (18/28/04)
Data (15/06/04) mengenai berita sungai menggunakan disfemisme berbentuk
yang tercemar karena bocornya pipa kata benda (nomina) karena dapat
minyak pertamina. Sungai nenang menyatakan nama dari seseorang,
tempat, atau semua benda dan segala

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 83


Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA
Universitas Balikpapan

yang dibendakan, yaitu kata pelosok. KBBI (2018) tewas adalah mati (dalam
Berdasarkan data (18/28/04) pelosok perang, bencana, dan sebagainya). Tewas
menyatakan nama tempat terpencil atau dipergunakan pada kalimat yang
jauh dari keramaian kota serta suatu berkaitan dengan tindak kriminal atau
tempat yang mengalami keterbatasan pembunuhan. Secara leksikal makna dari
fasilitas. kata tewas ialah hilangnya nyawa
KBBI (2018) pelosok yaitu tempat yang seseorang yang disebabkan oleh
jauh atau yang tidak mudah didatangi, peristiwa- peristiwa tertentu seperti ,
penjuru. Secara leksikal pelosok berdasar isi berita pada data (21/02/04)
berdasarkan data (18/28/04) memiliki disebabkan karena wanita tersebut
makna suatu tempat yang terpencil, jauh menggantung dirinya hingga berujung
dari keramaian kota serta mengalami kematian
keterbatasan fasilitas. Tidak banyak Manfaat penggunaan kata tewas ialah
orang mau untuk mengabdi ke pelosok. untuk penulisan judul berita di media
Manfaat penggunaan kata pelosok ialah massa. Manfaat disfemisme sebagai
untuk penulisan judul berita di media penulisan judul berita di media massa
massa. Manfaat disfemisme sebagai adalah untuk menjadi daya tarik para
penulisan judul berita di media massa pembaca. Penggunaan kata tewas pada
adalah untuk menjadi daya tarik para penulisan di judul berita akan menjadi
pembaca. daya tarik karena tewas yang artinya
seseorang yang telah meninggal dunia
5) Disfemisme Bentuk Kata Kerja dengan keadaan yang tidak wajar seperti
(verba) untuk Penulisan Judul Berita dibunuh atau bunuh diri.
di Media Massa
Berikut ditampilkan data dari penelitian 6) Disfemisme Bentuk Kata Sifat
yang diperoleh berupa eufemisme (nomina) untuk Penulisan Judul
berbentuk kata kerja (verba) untuk Berita di Media Massa
kesopanan dan kenyamanan. Berikut ditampilkan data dari penelitian
Data 21 : (21/02/04) yang diperoleh berupa eufemisme
“Wanita Ditemukan Tewas berbentuk kata sifat (nomina) untuk
Tergantung” kesopanan dan kenyamanan.
Judul pada data (21/02/04) menunjukkan Data 34 : (34/14/04)
berita mengenai seorang wanita yang “Bau Menyengat Masih Tercium”
ditemukan tewas tergantung. Judul berita pada data (34/14/04)
Berdasarkan isi berita dari judul data mengenai bau menyengat masih tercium,
(21/02/04) wanita tersebut tewas bau yang dimaksud berdasar isi berita
tergantung dengan seutas tali di salah pada data (34/14/04) ialah bau minyak
satu ruangan stadion baru di kilometer akibat kebocoran pipa yang terjadi. Bau
6 Jalan Kusuma Bangsa, Tanah Grogot. minyak menyengat diakui warga
Pertama kali ditemukan oleh petugas membuat sesak nafas. Belum ada cara
jaga pembangunan stadion. untuk menghentikan bau yang
Data (21/02/04) menggunakan menyengat tersebut. Warga hanya
disfemisme berbentuk kata kerja (verba) menggunakan masker untuk melindungi
karena dapat menyatakan suatu tindakan, pernapasan mereka.
keberadaan, pengalaman, atau pengertian Data (34/14/04)
dinamis lainnya, yaitu kata tewas. Pada menggunakan disfemisme berbentuk
eufemisme berbentuk kata tewas wanita kata sifat (adjektiva) karena menyatakan
di dalam isi berita menggantung leher sifat atau hal keadaan sebuah
atau melakukan bunuh diri hingga benda/sesuatu, yaitu kata bau.
menghilangkan nyawanya. Berdasarkan data (34/14/04) kata bau

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 84


Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA
Universitas Balikpapan

menyatakan sifat pada keadaan yang manfaat yang sama yaitu untuk
terjadi akibat kebocoran pipa. penulisan judul berita di media massa.
KBBI (2018) bau yaitu apa yang dapat Hal ini menunjukkan bahwa dari tiga
ditangkap oleh indra pencium (seperti
puluh lima data yang ditemukan dengan
anyir, harum, busuk). Secara leksikal
bau memiliki makna tak terlihat namun penggunaan eufemisme dan disfemisme
dapat tertangkap oleh indra pencium atau cenderung pada eufemisme dan
hidung, serta bau memiliki jenisnya disfemisme berbentuk kata kerja dan
yaitu bau yang sedap dan bau yang tidak penggunaan disfemisme berbentuk kata
sedap. Kata bau dapat dihaluskan atau kerja lebih dominan digunakan karena
digantikan menjadi kata aroma. Manfaat kata kerja banyak digunakan pada judul
penggunaan kata bau ialah untuk
berita, disfemisme digunakan agar kata
penulisan judul berita di media massa.
Manfaat disfemisme sebagai penulisan kerja tersebut mendapat penekanan
judul berita di media massa adalah untuk sehingga pembaca paham akan maksud
menjadi daya tarik para pembaca. dari judul berita tersebut.
Penggunaan kata bau pada penulisan di
judul berita akan menjadi daya tarik 5. DAFTAR PUSTAKA
karena bau artinya aroma yang tercium Allan, K., & Burridge, K. (1991).
dan memiliki sebab dan akibat Euphemism & Dysphemism :
Language Used As Shield And
4. KESIMPULAN Weapon. New York : OXFORD
Dalam penelitian dan UNIVERSITY PRESS.
pembahasan terhadap judul berita Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian
surat kabar harian BALIKPAPAN POS Suatu Pendekatan Praktik.
April- Mei 2018, peneliti dapat menarik Jakarta: PT. Rineka Cipta.
kesimpulan bahwa dengan adanya fokus Aslinda, & Syafyahya. (2007).
Pengantar Sosiolinguistik.
penelitian dan rumusan masalah yang
Bandung: PT. Refika Aditama.
ditentukan. Penggunaan eufemisme dan Bahri, S. (2014). Eufemisme dan
disfemisme pada judul berita surat kabar Disfemisme dalam Teks Berita
harian BALIKPAPAN POS periode pada Surat Kabar Pikiran Rakyat
April-Mei 2018 berbentuk kata benda, sebagai Bahan Pembelajaran
kata kerja, dan kata sifat. Eufemisme Bahasa Indonesia di SMA serta
Model Pembelajarannya. Wacana
berbentuk kata benda terdapat enam
Didaktika , 28-39
data, eufemisme berbentuk kata kerja Barus, S. W. (2011). Jurnalistik.
delapan data, eufemisme berbentuk kata Jakarta: Penerbit Erlangga.Chaer,
sifat tiga data. A. (2010). Bahasa dan
Berdasarkan dari tujuh belas data Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.
yang ditemukan dengan manfaat yang Chaer, A. (2013). Pengantar Semantik
sama yaitu untuk kesopanan dan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
kenyamanan. Penggunaan disfemisme
Chaer, A., & Agustina, L.
berbentuk kata benda terdapat tiga data, (2010). Sosiolinguistik. Jakarta:
disfemisme berbentuk kata kerja tiga PT. Rineka Cipta.
belas data dan disfemisme berbentuk Gunawan. (2015). Metode Penelitian
kata sifat dua data. Berdasarkan dari Kualitatif. Jakarta: PT. Bumi
delapan belas data ditemukan dengan Aksara.

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 85


Rezeki Rika Jayanti1, Nurliani Maulida2, Ari Musdolifah3 BASATAKA
Universitas Balikpapan

Khasan, A. M., Sumarwati, & Setiawan,


B. (2014). Pemakaian Disfemisme
dalam Berita Utama Surat Kabar
Joglo Semar. BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia dan pengajarannya , 1-
12
Laili, E. N. (2017). Disfemisme Dalam
Perspektif Semantik,
Sosiolinguistik, dan Analisis.
Lingua , 110-118.

Laili, E. N. (2013). Disfemisme pada


Wacana Lingkungan: Sebuah
Kajian Ekolinguistik Kritis dalam
Media Massa di Indonesia.
Mabasan .
Meilasari, P., Nababan, M., & Djatmika.
(2016). Analisis Terjemahan
Ungkapan Eufemisme dan
Disfemisme pada Teks Berita
Online BBC. Linguistik , 336-358.
Moleong, L. (2014). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Muslich. (2007). Tata Bentuk Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Pateda, M. (2010). Semantik Leksikal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Pustaka Buku Press.
Sutarman. (2013). Tabu Bahasa dan
Eufemisme. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Tarigan, P. D. (2013). Pengajaran
Gaya Bahasa. Bandung: CV
Angkasa.
Ulfatin. (2014). Metode Penelitian
Kualitatif di Bidang Pendidikan:
Teori dan Aplikasinya. Malang:
Bayumedia Publishing.

Vol. 2, No. 1, Juni 2019 86

Anda mungkin juga menyukai