PRO-SA-K-PSPD-008 Buku Pedoman Belajar IP. Saraf
PRO-SA-K-PSPD-008 Buku Pedoman Belajar IP. Saraf
Edisi : Kedua
Cetakan : Kedua
ISBN : 978-602-1145-60-9
No. Dokumen : PRO-SA-K-PSPD-008
Tim Penyu
Keterangan :
1. Tingkat Kemampuan 1
Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran
klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam
korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan
Buku Pedoman Belajar Ilmu Penyakit Saraf | xii
tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level
ini mengindikasikan overview level.Bila menghadapi pasien
dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter
segera merujuk.
2. Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta
oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana
atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke
spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti
sesudahnya.
3. Tingkat Kemampuan 3
3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray).
Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan
(bukan kasus gawat darurat).
3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray).
Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi
pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang
relevan (kasus gawat darurat).
4. Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta
oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana
atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu
menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.
Keterangan
Tingkat kompetensi ketrampilan klinik terbagi menjadi 4
tingkat:
Tingkat kemampuan 1 : Mengetahui dan Menjelaskan
Tingkat kemampuan 2 : Pernah Melihat atau pernah
didemonstrasikan
Tingkat kemampuan 3 : Pernah melakukan atau pernah
menerapkan di bawahsupervisi
Tingkat kemampuan 4 : Mampu melakukan secara mandiri
Neurokimia
Basic science (neurotransmitter)
Neurofisiologi
SISTEM SARAF
Neurovascular
Neurotraumatologi
Neuroinfeksi
Patologi
Neuroonkologi
Neurodegeneratif
NeuroCongenital
Lemah separuh
anggota gerak
Ya
Nyeri kepala Tumor Intrakranial
Mendadak progresif
Tidak
Ya Tidak
Ya
TIK meningkat: Ya Stroke
Faktor Risiko
Nyeri kepala Hemoragik
Stroke
muntah
proyektil A
Papil oedem Tidak
Ya
Rangsang Subarachnoid
Tidak Metastasis Meningeal Hemoragik
Tumor Tidak
Stroke Non
Hemoragik Perdarahan
intraserebral
Penatalaksanaan
Awal:
Prinsip 5B
Rujuk Breath
Blood
Brain
Bladder
Bowel
E. Penjabaran Prosedur
1. Prosedur anamnesis bisa dilihat di buku petunjuk skills lab
modul saraf
2. Penilaian GCS, pemeriksaan fisik dan neurologis bisa
dilihat pada buku petunjuk skills lab modul saraf
3. Prosedur pemasangan infus bisa dilihat di buku petunjuk
skills lab modul hematopoetin
4. Prosedur pemasangan nasogastric tube bisa dilihat di buku
petunjuk skills lab modul pencernaan
Tidak Tidak
Progresif jam - Progresif lambat
Mendadak
hari minggu - bulan
Ya Tidak Ya Tidak
ada
ada
Riwayat Trauma Riwayat Trauma Lihat alur nyeri
kepala kronis
Ada Ya
Tidak
Tidak
Lihat alur Kaku leher Kemungkinan Pemeriksaan
trauma Kaku leher
perdarahan neurologis
kepala Ya subdural Ya
Abnormal
Pemeriksaan CT Scan / Normal
Kemungkinan neurologis CT Scan Lumbal Konsul
perdarahan pungsi spesialis saraf
subarachnoid
Normal
A Untuk Penyakit Ada
CT Scan / mendiagnosis : medis berat
Lumbal meningitis, tumor
Abnormal B
pungsi cerebellum , Kemungkinan
perdarahan etiologi
lambat Hipertensi
CT Scan /
MRI Infeksi
Gangguan
Tidak ada Tidak ada pernafasan
Riwayat Riwayat sakit Obat-obatan
cabut gigi kepala Aktifitas fisik berlebih
Stress psikis
Ya Ada
Sindroma D
Temporomandibular C
Catatan:
a. Pasien dengan riwayat nyeri kepala pertama kali dan
adanya temuan kelainan dalam pemeriksaan
neurologis kemungkinan besar terdapat gangguan di
intrakranial, kemungkinannya yaitu perdarahan,
meningitis, atau hidrocephalus akut. Oleh karena itu
A Tidak
Progresif Hilang timbul
Iya B F
Ada Tidak
Gejala neurologis lainnya Pemeriksaan Nyeri sebelah Nyeri kedua sisi
neurologis Ya
dan evaluasi
Tidak ada
Tidak
ada Tekanan Menyeluruh Tidak Leher dan
Cek kemungkinan
darah Frontotemporal occipital
penyakit sinus meningkat D
C Ada
Iya Spondilitis cervical
Rujuk spesialis THT atau tension
Iya Tidak
Terikat
Pasien tua Berdenyut
kencang
E Tangani Iya
Common Tension
G H
Riwayat Tidak ada migraine headache
Observasi
gangguan gangguan
emosional emosional
Nyeri hebat Tidak
Aura dan berdenyut
pada periorbital
Iya
E. Penjabaran Prosedur
1. Prosedur anamnesis bisa dilihat di buku petunjuk skills
lab modul saraf.
2. Penilaian pemeriksaan fisik dan neurologis bisa dilihat
pada buku petunjuk skills lab modul saraf.
Tidak
B Nyeri persisten Nyeri hebat (ditusuk-tusuk) dan singkat
Ya
Kemungkinan
A trigeminal Pikirkan :
Kemungkinan lesi di Hanya nyeri neuralgia Multiple sclerosis
batang otak Lesi batang otak
Neuroma saraf
D Ya trigeminus
Kemungkinan Carbamazepin
MRI scan nyeri pada Inflamasi pada saraf
C arteritis Dilantin
dan temporalis
temporalis Operasi
pemeriksaan (usia 60+)
neurologis Tidak
Penurunan
Tidak sensibilitas
Ya Kemungkina daerah yang
Nyeri pada
zygomaticus n kanker disarafi nervus
sinus atau Tanda lain trigeminus
sinusitis gangguan
Ya
Tidak X-ray batang otak
sinus
Ya
Rujuk ke Nyeri pada Rujuk ke Lesi batang otak Infeksi
dokter gigi persendian spesialis Neuroma
temporomandibular THT
Tidak Konsul spesialis Monitoring
saraf pasien
kemungkina
n nyeri
atypical Gejala bertambah berat
pada wajah Daerah mati rasa meluas
Gejala Ya
berkurang
Tumor
Antidepressan
Muscle relaxan
Kemungkinan infeksi Konsul spesialis saraf
/ bedah saraf
E. Penjabaran Prosedur
1. Prosedur anamnesis bisa dilihat di buku petunjuk skills
lab modul saraf.
2. Penilaian pemeriksaan fisik dan neurologis bisa dilihat
pada buku petunjuk skills lab modul saraf.
Tidak
Kedua sisi wajah Satu sisi wajah
Ya
Ya Myasthenia Normal
Kelemahan gravis atau Gerakan dahi Pemeriksaan
umum C pada sisi yang neurologis
sindroma
Guilalain-Barre terganggu lengkap
Tidak
Minimal / tidak D
ada gerakan
Kelemahan otot
A CT / MRI scan
bulbar lainnya
Pemeriksaan
neurologis lengkap E
B
Normal
Myasthenia gravis
Bilateral strokes Abnormal
Parkinsonism
Kemungkinan
Amyotropic lateral
Bell’s palsy Diduga adanya lesi pada
sclerosis
Sarcoidosis batang otak atau lesi di
ruang subarachnoid
Prednisone 40 mg dekat batang otak
selama 5 hari
E. Penjabaran Prosedur
1. Prosedur anamnesis bisa dilihat di buku petunjuk skills lab
modul saraf.
2. Penilaian pemeriksaan fisik dan neurologis bisa dilihat
pada buku petunjuk skills lab modul saraf.
Perhatikan :
Riwayat Trauma ?
Timbul spontan ?
A Nilai gangguan
neurologis
B Pemeriksaan
neurologis
C
Rawat di rumah sakit
Tidak ada
Trauma
trauma
Pengobatan
D
konservatif
Evaluasi lanjut
(sama seperti point C)
E. Penjabaran Prosedur
1. Prosedur anamnesis bisa dilihat di buku petunjuk skills lab
modul saraf.
2. Penilaian pemeriksaan fisik dan neurologis bisa dilihat
pada buku petunjuk skills lab modul saraf.
Dizziness
penglihatan kabur
B F
Riwayat Pasien masih pasien tidak dapat
mempertimbangkan syncope dapat komunikasi berkomunikasi
mempertimbangkan syncope
Mempertimbangkan
tipe migren
C
Inkontinensia urin atau fecal tidak ada inkontinensia
kedipan tidak rythmic rythmic
mempertimbangkan syncope Kedipan kelopak mata
mempertimbangkan petit mal Aktivitas motor
episode diikuti kebingungan tidak ada kebingungan syncope yang berulang
Kejang Syncope
E. Penjabaran Prosedur
1. Prosedur anamnesis bisa dilihat di buku petunjuk skills
lab modul saraf.
2. Penilaian pemeriksaan fisik dan neurologis bisa dilihat
pada buku petunjuk skills lab modul saraf.
PATIENT SAFETY
1. Keselamatan / Safety
Bebas dari bahaya atau risiko (hazard)
2. Hazard / bahaya
Adalah suatu "Keadaan, Perubahan atau Tindakan"
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien.
a. Keadaan
Adalah setiap faktor yang berhubungan atau
mempengaruhi suatu "Peristiwa Keselamatan
Pasien/ Patient Safety Event , Agent atau Personal"
b. Agent
Adalah substansi, obyek atau sistem yang
menyebabkan perubahan
5. Harm/ cedera
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau
penurunan fungsi tubuh dapat berupa fisik, sosial
dan psikologis. Yang
a. Penyakit/Disease
b. Cedera/Injury
c. Penderitaan/Suffering
d. Cacat/Disability
Contoh :
1. Tindakan operasi
2. Pertolongan dan tindakan persalinan
3. Tindakan insersi CVL
4. Intubasi Trachea
5. Penghisapan lendir massive
6. Pembersihan peralatan kesehatan
1) Gaun pelindung
a) Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut,
lengan hingga bagian pergelangan tangan dan
selubungkan ke belakang punggung.
b) Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.
2) Masker
a) Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah
kepala dan leher.
b) Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada
batang hidung.
c) Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah
dagu sehingga melekat dengan baik.
Buku Pedoman Belajar Ilmu Penyakit Saraf | 40
d) Periksa ulang pengepasan masker
3) Kacamata atau pelindung wajah
Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas.
4) Sarung tangan
Tarik hingga menutupi bagian pergelangan tangan
gaun isolasi.
1) Sarung tangan
a) Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah
terkontaminasi!
b) Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung
tangan lainnya, lepaskan.
c) Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan
menggunakan tangan yang masih memakai
sarung tangan.
d) Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai
sarung tangan di bawah sarung tangan yang
belum dilepas di pergelangan tangan.
e) Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan
pertama.
f) Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius.
2) Kacamata atau pelindung wajah
a) Ingatlah bahwa bagian luar kacamata atau
pelindung wajah telah terkontaminasi!
b) Untuk melepasnya, pegang karet atau gagang
kacamata.
c) Letakkan di wadah yang telah disediakan untuk
diproses ulang atau dalam tempat limbah
infeksius.
3) Gaun pelindung
a) Ingatlah bahwa bagian depan gaun dan lengan
gaun pelindung telah terkontaminasi!
b) Lepas tali.
c) Tarik dari leher dan bahu dengan memegang
bagian dalam gaun pelindung saja.
d) Balik gaun pelindung.
e) Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan
di wadah yang telah disediakan untuk diproses
ulang atau buang di tempat limbah infeksius.
4) Masker
Tertusuk Jarum
Tindakan Pasca Tertusuk Jarum Bekas
1. Tekan satu kali diatas daerah tusukan sampai
darah keluar
2. Cuci dengan air mengalir menggunakan sabun
atau cairan antiseptic
3. Berikan cairan antiseptik pada area tertusuk
/luka
4. Segera ke IGD untuk penanganan selanjutnya
F. PENGELOLAAAN LIMBAH
a. Identifikasi Limbah
Secara umum limbah medis dibagi menjadi padat, cair,
dan gas. Sedangkan kategori limbah medis padat
terdiridari benda tajam, limbah infeksius, limbah
patologi, limbah sitotoksik, limbah tabung bertekanan,
limbah genotoksik, limbah farmasi, limbah dengan
kandungan logam berat, limbah kimia, dan limbah
radioaktif.
b. Pemisahan
1. Limbah infeksius: Limbah yang terkontaminasi
darah dan cairan tubuh masukkan kedalam kantong
plastik berwarna kuning.
Contoh: sampel laboratorium, limbah patologis
(jaringan, organ, bagian dari tubuh, otopsi, cairan
tubuh, produk darah yang terdiri dari serum, plasma,
trombosit dan lain-lain), diapers dianggap limbah
infeksius bila bekas pakai pasien infeksi saluran
cerna, menstruasi dan pasien dengan infeksi
yang di transmisikan lewat darah atau cairan
tubuh lainnya.
2. Limbah non-infeksius: Limbah yang tidak
terkontaminasi darah dan cairan tubuh, masukkan
ke dalam kantong plastik berwarna hitam.
Contoh: sampah rumah tangga, sisa makanan,
sampah kantor.
Buku Pedoman Belajar Ilmu Penyakit Saraf | 46
3. Limbah benda tajam: Limbah yang memiliki
permukaan tajam, masukkan kedalam wadah tahan
tusuk dan air. Contoh: jarum, spuit, ujung infus,
benda yang berpermukaan tajam.
4. Limbah cair segera dibuang ke tempat
pembuangan/pojok limbah cair (spoelhoek).
c. Labeling
1) Limbah Radioaktif
Kantong boks timbal warna merah dengan symbol
radioaktif
4) Limbah sitotoksis
Kontainer palastik kuat warna ungu dan anti bocor
d. Packing
Buku Pedoman Belajar Ilmu Penyakit Saraf | 47
Wadah tempat penampungan sementara limbah
infeksius berlambang biohazard. Wadah limbah di
ruangan:
1) Harus tertutup
2) Mudah dibuka dengan menggunakan pedal kaki
3) Bersih dan dicuci setiap hari
4) Terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak
berkarat
5) Jarak antar wadah limbah 10-20 meter, diletakkan di
ruang tindakan dan tidak boleh di bawah tempat
tidur pasien
6) Ikat kantong plastik limbah jika sudah terisi ¾ penuh
e. Pengangkutan
1) Pengangkutan limbah harus menggunakan troli
khusus yang kuat, tertutup dan mudah dibersihkan,
tidak boleh tercecer, petugas menggunakan APD
ketika mengangkut limbah.
2) Lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien,
bila tidak memungkinkan atur waktu pengangkutan
limbah.
g. Pengolahan Limbah
1) Limbah infeksius dimusnahkan dengan insenerator.
2) Limbah non-infeksius dibawa ke tempat
pembuangan akhir (TPA).
3) Limbah benda tajam dimusnahkan dengan
insenerator.
4) Limbah cair dibuang ke spoelhoek.
5) Limbah feces,urin, darah dibuang ke tempat
pembuangan/pojok limbah (spoelhoek)..
Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 180 / 100 mmHg
Nadi : 80x / menit
RR : 20x / menit
Suhu tubuh : 36,50C
Pemeriksaan Neurologis :
Pemeriksaan N. Craniales (N. VII dan XII)
Meminta pasien mengangkat alis/ memfiksir melihat ke
atas.
Hasil pemeriksaan : Terlihat kerutan dahi di semua
sisi
Meminta pasien untuk menutup kedua mata, maka akan
terlihat di sisi yang yang parese masih bisa menutup
namun akan mudah dibuka bila pemeriksa mencoba
membuka kedua mata pasien.
Meminta pasien memperlihatkan gigi/ bersiul / mencucu
(deviasi ke arah yang sehat)
Buku Pedoman Belajar Ilmu Penyakit Saraf | 55
Meminta pasien untuk menjulurkan lidahnya
(Lidah deviasi ke sisi yang parese)
Menilai bicara pasien (pasien diminta untuk mengucapkan
suatu kata/ kalimat)
(terdapat disartria)
Pemeriksaan Motorik
Gerakan : terbatas / bebas
Kekuatan :2/5
Tonus : meningkat / normal
Trofi : eutrofi / eutrofi
Refleks Fisiologis Ekstremitas atas : / N ↑
Refleks Fisiologis Ekstremitas bawah : / N ↑
Refleks Patologis Ekstremitas atas : + / -
Clonus :-/-
INSTRUKSI MAHASISWA
Pemeriksaan Fisik :
- Kesadaran : Compos mentis
- Tekanan darah : 100 / 70 mmHg
- Nadi : 80x / menit
- RR : 20x / menit
- Suhu tubuh : 36,50C
Pemeriksaan Neurologis:
Pemeriksaan Motorik : Tidak didapatkan kelainan
Pemeriksaan Sensorik : Tidak di dapatkan kelainan
INSTRUKSI MAHASISWA
INSTRUKSI MAHASISWA
INSTRUKSI MAHASISWA
INSTRUKSI MAHASISWA
INSTRUKSI MAHASISWA