PASAR MONOPOLI
Tak ada kata yang tepat yang saya ungkapkan selain mengucapkan Segala
puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan cahaya
ilmu-Nya berkat rahmatnya pulalah, saya dapat menyelesaikan makalah ini dialah
motivator sejati yang mendorong saya untuk terus berusaha menuntaskan
kewajiban dan tanggung jawab yang mulia ini dan dialah dibalik terselesaikannya
makalah yang berjudul “Pasar Monopoli”
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
A. Pendahuluan........................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................4
D. Pembahasan.........................................................................................5
1. Pengertian Pasar Monopoli...........................................................5
2. Ciri-Ciri Pasar Monopoli..............................................................5
3. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Monopoli..............................7
4. Kerugian Akibat Pasar Monopoli.................................................8
5. Kebijakan Mengatasi Monopoli....................................................9
6. Keuntungan Adanya Pasar Monopoli.........................................10
E. Kesimpulan.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................13
Pasar Monopoli
A. Pendahuluan
C. Tujuan Penulisan
1 Untuk mengetahui apa itu pasar monopoli
2 Untuk mengetahui kerugian dan keuntungan adanya monopoli
D. Pembahasan
1 Pengertian Pasar Monopoli
Secara etimologi kata “monopoli” berasal dari kata Yunani yaitu monos
yang berarti sendiri dan polein yang berarti penjual. Dari akar kata tersebut secara
sederhana banyak orang memberi pengertian monopoli suatu kondisi dimana
hanya ada satu penjual yang menawarkan (supply) atas barang dan jasa tertentu
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/pasar_monopoli).
Pada tanggal 5 Maret 1999 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan
Undang-undang No. 5 tahun 1999, tentang larangan Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat, dan pada pasal 1 disebutkan bahwa Monopoli adalah:
“Penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang atau atas penggunaan jasa
tertentu oleh suatu pelaku atau suatu kelompok pelaku usaha.
Menurut Tati Suhartati dan Fathorrozi dalam buku Teori Ekonomi Mikro,
pasar monopoli adalah suatu model pasar yang mempunyai ciri hanya terdapat
satu penjual di pasar, output yang dihasilkan oleh produsen bersifat lain daripada
yang lain (unique), tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat dan di
pasar ada rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya (barriers to entry),
Dengan demikan, pasar monopoli adalah pasar yang memiliki satu penjual dan
mengahasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat
(Suhartati, Fathorrozi, 2003:155).
2 Ciri-Ciri Pasar Monopoli
Menurut Sadono Sukirno dalam buku Mikro Ekonomi Teori Pengatar, ciri-
ciri pasar monopoli sebagai berikut:
a) Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan demikian
barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para
pembeli tidak mempunyai pilihan lain dan tidak berbuat suatu apapun di dalam
menentukan syarat jual beli.
b) Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Barang yang di hasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan
oleh barang lain yang ada di dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-
satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close
substitle) yang dapat menggantikan barang tersebut.
P
800
700 Gambar kurva permintaan
pada pasar monopoli (Zakaria,
600
2018:128).
500
400
300
200
100
0 1 2 3 4 5 6 7 8 Qx
Dalam gambar diatas menunjukkan kurva permintaan yang dihadapi
monopoli dimana jika produsen menjual barang X sebanyak 6 buah maka harga
yang terjadi setinggi Rp. 200,- dan jika produsen menjual barang X sebanyak 3
buah, maka harga yang akan terjadi akan setinggi Rp.500,- karena konsumen
bersedia membayar dengan harga tersebut. Dengan demikian dalam pasar
monopoli produsen dapat mempengaruhi harga barang dengan cara mengubah-
ubah jumlah barang yang dihasilkan (Zakaria, 2018:129).
monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah: (a) peraturan paten dan hak
cipta (copy rights), dan (b) hak usaha ekslusif (exklusife franchise) yang diberikan
kepada perusahaan.
c) Dapat menikmati skala ekonomi
Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala
ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar
jumlahnya. Pada waktu perusahaan mencapai keadaan dimana biaya produksi
mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir jumlah permintaah yang
wujud dipasar. Dengan demikian sebagai akibat dari sklah ekonomi yang
demikian sifatnya perusahaan dapat menurunkan harganya barangnyaapabila
produksi semakin tinggi. Pada tingat produksi yang sangat tinggi adalah harga
sedemikian rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup
bersaing dengan perusahaaan yang terlebih dahulu berkembang (Sukirno,
2005:269).
d) Kerugian akibat pasar monopoli
Suparmoko (1990) menjelaskan bahwa Produsen Monopoli menghasilkan
barang dengan tujuan untuk memaksimalkan laba dengan cara menyamakan
antara permintaan marginal dan biaya marginalnya. Tetapi karena dalam pasar
monopoli harga tidak sama dengan biaya marginal. Maka akan terciptalah laba
monopolis yang berupa perbedaan antara tingkat harga dan biaya rata-rata.
P* G
MC AC
P1 F
0 x* x1 AR
MR
Gambar diatas menunjukkan seorang produsen monopoli sedang
mendapatkan laba murni dengan menghasilkan barang X sebanyak X* dengan
tingkat harga P*. ini berarti bahwa dengan adanya produsen monopoli jumlah
barang yang dihasilkan bagi masyarakat lebih sedikit yaitu setinggi X* disbanding
dengan apabila produsen bekerja dalam pasar persaingan sempurna (X 1). Dan pula
harga barang dalam pasar monopoli lebih tinggi (P*) dibanding dengan harga
pada pasar persaingan sempurna.
Dengan demikian dapat dikatakan pula bahwa masyarakat mendapatkan
kerugian (social loss) karena adanya pasar monopoli, kerugian masyarakat itu
ditunjukkan oleh segitiga EFG (bergaris) yaitu perbedaan antara berkurangnya
penerimaan total dan berkurangnyanya biaya total apabila kita mengurangi
produksi dari X1 menjadi X*(Zakaria, 2018:134).
e) Kebijakan mengatasi monopoli
Monopoli gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien. Monopoli
memproduksi jumlah barang yang lebih sedikit dari pada yang diinginkan
masyarakat, dan harganya menjadi lebih tinggi Mankiw mengemukakan bahwa
para pembuat kebijakan dipemerintah untuk mengatasi maasalah monopoli ini
dengan beberapa cara yaitu:
1) Meningkatkan kompetisi dengan Undang-undang antitrust
Pemerintah memperoleh kekuasaan atas industry swasta dari undang-undang
antitrust, kumpulan peraturan untuk mengekang kekuasaan monopoli oleh suatu
perusahaan.
2) Mengatur perilaku monopoli dengan regulasi
Pemerintah dapat mengatur perilaku monopoli, contoh mengatur monopoli
alamiah, seperti perusahaan aor dan listrik, perusahaan-perusahaan ini tidak
diizinkan untuk menaikkan semaunya mereka tanpa melihat sebagian besar
kondisi masyarakat.
3) Kepemilikan public
Kebijakan ke 3 yang digunakan pemerintah untuk mengatasi monopoli
adalah kepemilikan public yakni mengatur monopoli alamiah yang dijalankan
oleh perusahaan swasta, pemerintah dapat menjalankan monopoli itu sendiri,
solusi ini umum digunakan banyak Negara, dimana pemerintah mengoperasikan
besar
b. Mutu barang akan semakin meningkat dan harganya semakin murah
apabila perusahaan terus menerus melakukan pengembangan dan inovasi
c. Kesejahtraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus
menghasilkan barang yang lebih murah dan lebih bermutu (Sukirno,
2005:289).
E. Kesimpulan
Pasar monopoli adalah suatu model pasar yang mempunyai ciri hanya
terdapat satu penjual di pasar, output yang dihasilkan oleh produsen bersifat lain
daripada yang lain (unique), tidak mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat dan di pasar ada rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya (barriers
to entry), keuntungan karena adanya pasar monopoli ialah ketika Kesejahtraan
masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang
yang lebih murah dan lebih bermutu, sedangkan kerugian yang diakibatkan
dengan adanya perusahaan monopoli yaitu kecenderungan biaya barang yang di
produksi oleh pasar monopoli akan lebih tinggi dari harga normalnya karena
adanya permainan dari pasar monopoli untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/pasar_monopoli (diakses pada tanggal 19
Desember 2019 pukul 20:30)
Puspa, Ningrum Galuh. 2013. Hukum Persaingan Usaha. Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Tati Suhartati Joesron dan Fathorrozi. M. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba
Empat, Jakarta.
Zakaria, Junaidi. 2018. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. PT Umitoha Ukhuwah
Grafika, Makassar