Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“DEEP ANALYSIS PT. NESTLE”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran


Dosen Pengampu : Dyajeng Puteri Woro S., SE. MM.

Disusun Oleh:
Azmi Gilang Rachmadi
(2061201002819)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan nikmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang “Analysis PT.Nestle” ini.

Dalam makalah ini banyak membahas tentang Analiysis PT.Nestle dalam


manajemen pemasaran, disusunnya makalah ini saya harap dapat memenuhi tugas
akhir pada mata kuliah Manajemen Pemasaran di semester 3. Beruntung pada
tugas ini, kami mendapat banyak bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak
termasuk dosen pengampu. Oleh karena itu, kami ucapkan terimakasih kepada
Dyajeng Puteri Woro S., SE. MM. selaku dosen mata kuliah Manajemen
Pemasaran atas tugas dan bimbingan yang telah diberikan sehingga kami dapat
mengerjakan dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Kami berharap penyusunan
makalah ini dapat berguna bagi kami maupun pembaca.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih dan kami menyadari bahwa


masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan di masa
depan.

Pasuruan, 04 Januari 2022

                                                                        Azmi Gilang Rachmadi

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

2.1 Sejarah PT. Nestle..................................................................................4

2.2 Profil PT. Nestle.....................................................................................5

2.2.1 Biografi..........................................................................................5

2.2.2 Penghargaan..................................................................................5

2.3 Visi PT. Nestle.......................................................................................6

2.4 Misi PT. Nestle.......................................................................................7

2.5 Target Perusahaan..................................................................................7

2.5.1 Segmentasi Pasar...........................................................................8

2.6 Positioning Perusahaan...........................................................................8

2.7 Strategi Positioning Perusahaan.............................................................9

2.7.1 Periklanan (Advertising)..............................................................10

2.7.2 Hubungan Dengan Masyarakat (Public Relation).......................11

2.7.3 Promosi Penjualan (Sales Promotion).........................................11

iii
2.7.4 Penjualan Personal (Personal Selling)........................................11

2.8 Kendala Perusahaan.............................................................................12

BAB III PENUTUP................................................................................................13

3.1 Saran.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap harinya manusia akan melakukan berbagai aktivitas yang dengan
mamakan waktu yang cukup lama sehingga dapat menguras tenaga. Untuk itu
diperlukan makanan serta minuman ringan sebagai bahan konsumsi untuk menunda
rasa lapar dan haus. Ditambah lagi Jakarta merupakan kota yang memiliki cuaca
yang tropis yang membuat setiap individu mudah untuk terasa haus, dan bagi para
pekerja yang beraktivitas dilapangan, yang mana mereka akan sering menjumpai
teriknya matahari.Bisa dikatakan bahwa banyak perusahaan-perusahaan yang
berlomba-lomba untuk menciptakan produk makanan dan minuman ringan dengan
berbagai unsur-unsur produk yang berbeda didalamnya. Kemudian dipasarkan
kepada masyarakat dengan berbagai bentuk kegiatan pemasaran.
Pada dasarnya minuman ringan itu sendiri adalah minuman yang tidak
mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair
yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik alami
maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi.Banyak
sekali perusahaan yang berinovasi dalam memproduksi berbagai jenis mimuman
ringan dalam berbagai merek.Dimana setiap produk minuman ringan memiliki
berbagai kegunaan.Kegunaan yang paling utama ialah untuk menghilangkan rasa
haus, menghilangkan rasa ngantuk, dan bisa dijadikan sebagai minuman herbal
untuk kesehatan.Produk-produk tersebut dapat dikemas secara berbeda, diantaranya
minuman kaleng dan minuman dalam bentuk box kecil.Produk-produk tersebut
juga memiliki perbedaan harga.Dari berbagai 3 perusahaan-perusahaan yang
memproduksi minuman ringan salah satunya adalah PT. Nestle, yang ikut serta
dalam meramaikan jenis produk minuman ringan.Salah satunya adalah Nescafe
yang merupakan minuman ringan bercita rasa kopi yang tentunya memiliki
manfaat, yaitu untuk menghilangkan rasa ngantuk yang dialami oleh konsumen
pada saat lelah beraktivitas, mengingat bahwa adanya kandungan kafein
didalamnya.Pemilihan produk Nescafe, dikarenakan peneliti melihat adanya
eksistensi dari produk tersebut, dimana sejak awal Nescafe diperkenalkan tahun
1980an hingga sampai sekarang ini, banyak konsumen yang mengenal dan

1
mengkonsumsi produk tersebut. Dengan eksistensi yang dimiliki, menandakan
adanya kepercayaan konsumen akan produk tersebut. Kepercayaan konsumen
inilah yang ingin membuat peneliti untuk melihat sejauh mana tingkat hubungan
dan pengaruh kualitas produk Nescafe terhadap loyalitas pelanggan.
Mengulik tentang PT.Nestle, berdasarkan majalah yang diterbitkan oleh
perusahaan PT. Nestle Indonesia yang berisikan aktivitas perusahaan (Nestle
Framework, 2010) menyatakan bahwa keberhasilan Netsle di Indonesia disebabkan
oleh produk yang bermutu tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung
dengan jaringan distribusi yang efisien dan stok penjualan serta sistem manajemen
yang profesional. pada tahun1979, pabrik pengolahan kopi didirikan di
Panjang,lampung sebagai pabrik kedua Nestle Indonesia untuk menghasilkan kopi
Nescafe. Jejak awal produksi Nescafe dapat dilihat dari masa lampau, yaitu pada
tahun 1930, ketika pemerintah Brazil pertama kali mendekati Nestlé Company.
Pihak dari Brazilian Coffee Institute meminta Nestle untuk mengawetkan surplus
kopi mereka yang sangat besar, dengan cara pengembangan produk kopi yang
dapat larut dalam air panas.Ahli kopi, 4 Max Morgenthaler, dan timnya dengan
segera berusaha untuk dapat menemukan jalan menghasilkan secangkir kopi
berkualitas yang dapat dibuat dengan mudah, dengan hanya menambahkan air
tetapi dapat mempertahankan rasa dan aroma kopi yang alami.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan diatas, kami dapat merumuskan masalah antara lain :
1) Bagaimana sejarah PT. Nestle?
2) Bagaimana profil PT. Nestle?
3) Apa visi, misi, dan tujuan PT. Nestle?
4) Bagaimana target PT. Nestle?
5) Bagaimana positioning yang dilakukan oleh PT. Nestle?
6) Bagaimana penerapan strategi promosi yang dilakukan oleh PT. Nestle?
7) Bagaimana kendala yang dihadapi oleh PT. Nestle?

1.3 Tujuan
1) Menjelaskan sejarah PT. Nestle?
2) Menjelaskan profil PT. Nestle?
3) Menjelaskan visi, misi, dan tujuan PT. Nestle?
2
4) Menjelaskan target PT. Nestle?
5) Menjelaskan positioning yang dilakukan oleh PT. Nestle?
6) penerapan strategi promosi yang dilakukan oleh PT. Nestle?
7) Menjelaskan kendala yang dihadapi oleh PT. Nestle?

3
BAB II

PEMBAHASAN

4
2.1 Sejarah PT. Nestle
Sejarah perusahaan kami dimulai pada 1866, dengan didirikannya Anglo-
Swiss Condensed Milk Company. Henri Nestlé kemudian menciptakan sebuah
produk makanan terobosan untuk bayi pada 1867, dan pada 1905 perusahaan yang
didirikannya bergabung dengan Anglo-Swiss, untuk membentuk yang sekarang ini
dikenal sebagai Grup Nestlé. Selama periode ini, berbagai daerah berkembang dan
jalur kereta api serta penggunaan kapal uap membantu mengurangi harga
komoditas, memacu perdagangan barang konsumen secara internasional.
Pada tahun 1866, sepasang kakak dan adik dari Amerika, Charles dan
George Page, membantu didirikannya Anglo-Swiss Condensed Milk Company.
Dengan pasokan susu segar yang berlimpah di Swiss, mereka memanfaatkan
pengetahuan yang telah mereka dapatkan di negara asal mereka untuk mendirikan
pabrik susu kental manis pertama di Eropa di Cham. Mereka mulai memasok kota-
kota industri di Eropa dengan produk bermerek MILKMAID, memasarkannya
sebagai alternatif yang lebih aman dan tahan lama dari susu segar.
Pada tahun 1867 pendiri Nestlé, seorang ahli farmasi dari Jerman bernama
Henri Nestlé, menciptakan produk 'farine lactée' (yang artinya tepung dan susu) di
Vevey, Swiss. Produk ini merupakan kombinasi susu sapi, tepung gandum dan
gula, dan Nestlé menciptakannya bagi bayi-bayi yang tidak dapat menerima Air
Susu Ibu, untuk mengatasi tingginya angka kematian bayi saat itu. Sejak saat itu
pula, Henri Nestlé mulai menggunakan logo 'sarang burung' yang menjadi ikon
hingga saat ini.
Pada tahun 1873 Nestlé secara resmi mulai hadir di Indonesia melalui
impor susu kental manis MILKMAID, atau yang kemudian dikenal dengan nama
TJAP NONA.
Pada tahun 1875 Henri Nestlé menjual perusahaan dan pabriknya di Vevey
kepada tiga pengusaha lokal. Mereka mempekerjakan ahli kimia dan para pekerja
ahli untuk meningkatkan produksi dan penjualan.
Pada tahun 1878 persaingan ketat terjadi di antara Nestlé dan Anglo-Swiss,
saat masing-masing perusahaan mulai menjual produk dengan jenis yang sama satu
dengan lainnya: susu kental manis dan bubur bayi. Kedua perusahaan juga mulai
memperluas penjualan dan produksi ke luar negeri.

5
Pada tahun 1882-1902. Pada 1882, Anglo-Swiss mengembangkan usahanya
ke Amerika, namun meninggalnya George Page menghambat rencana tersebut.
Pada 1902, perusahaan tersebut menjual usahanya di Amerika, yang kemudian
membuka jalan untuk akhirnya merger dengan Nestlé.
Pada tahun 1904 Nestlé mulai menjual produk cokelat untuk pertama
kalinya saat perusahaan mengambil alih penjualan ekspor Peter & Kohler. Henri
Nestlé sendiri memegang peran kunci dalam pengembangan cokelat susu sejak
1875, saat ia memasok tetangganya di Vevey, Daniel Peter, dengan susu kental
manis, yang digunakan oleh Peter untuk menciptakan produk cokelat komersial
pertama pada 1880an.

2.2 Profil PT. Nestle


2.2.1 Biografi
Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé S.A., yang berpusat
di Vevey, Swiss, dan telah beroperasi selama hampir 150 tahun. Sebagai
perusahaan gizi, kesehatan dan keafiatan terkemuka di dunia, Nestlé mulai
beroperasi di Indonesia tahun 1971. Nestlé Indonesia kini mempekerjakan
lebih dari 3.300 karyawan dan mengoperasikan 4 pabrik yaitu Pabrik Kejayan
di Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti DANCOW dan BEAR
BRAND, Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan
NESCAFÉ, Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi produk kembang
gula FOX'S, POLO dan CRUNCH, serta Pabrik Karawang di Jawa Barat
untuk memproduksi DANCOW, MILO dan CERELAC. Moto Nestlé "Good
Food, Good Life" menggambarkan komitmen Nestlé untuk senantiasa
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan produk-
produk yang memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu makanan dan
minuman yang berkualitas, bergizi, aman untuk dikonsumsi, serta lezat
rasanya.
2.2.2 Penghargaan

6
NESTLE Indonesia mendapat penghargaan Industri Hijau 2019
untuk tiga pabriknya dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia atas
upaya terus-menerus menjaga keberlanjutan di operasi pabrik dan
memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien. Pabrik Nestle Kejayan,
Pabrik Nestle Karawang, dan Pabrik Nestle Panjangmendapatpenghargaan
Industri Hijau Level 5, level tertinggi atas penerapan prinsip ramah
lingkungan dalam proses produksi dan menciptakan manfaat bagi masyarakat
sekitar.
"Sampai akhir 2018, melalui ketiga pabrik ini, Nestle Indonesia
mampu menghemat energi sebesar 46% dan air sebesar 28% dibandingkan
2010, di samping berbagai upaya penghematan lainnya. Adanya
penghematan pemakaian energi dan air ini turut mendukung upaya
Pemerintah Indonesia dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca
sebesar 32%," ujar Direktur Corporate Affairs Nesde Indonesia Debora
Tjandrakusuma.
Sejak 2010, penghargaan Industri Hijauyang diselenggarakan
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia merupakan bentuk apresiasi
dan motivasi pemerintah kepada manufaktur dalam negeri untuk menerapkan
prinsip industri hijau dalam proses produksinya. Penghargaan ini diberikan
kepada perusahaan-perusahaan yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu
industri besar, industri menengah, dan industri kecil.  
Pada perhelatan kali ini, Sekretaris Jenderal Kementerian
Perindustrian Indonesia Achmad Sigit Dwiwahjono menganugerahi Nestle
Indonesia dengan penghargaan Industri Hijau untuk keenam kalinya. Pada
2017, pabrik Kejayan juga dianugerahi Sertifikat Industri Hijau sebagai
pabrik pengolahan susu bubuk pertama di Indonesia yang memenuhi
persyaratan standar industri hijau.
Tidak berhenti di situ, pada akhir 2018, Pabrik Kejayan pun berhasil
menelurkan inovasi baru di bidang penghematan energi. Dengan teknologi
centrifugal compressor, Pabrik Kejayan berhasil meningkatkan produktivitas
dengan penggunaan bahan bakar dengan jumlah yang sama.

2.3 Visi PT. Nestle

7
Sebagai perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, kami memusatkan
perhatian kami untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health) dan
keafiatan (wellness) dari konsumen kami. Para karyawan kami berdedikasi dan
termotivasi untuk memproduksi produk berkualitas dan membangun merek-merek
yang memenuhi kebutuhan konsumen.
Sebagai bagian dari sebuah perusahaan global, Nestlé terus-menerus
melakukan penelitian dan pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan
berbagai produk yang dihasilkan. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya
konsep dan dimensi makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh
kenikmatan (enjoyment), namun telah berkembang menuju keafiatan (wellness) dan
bermuara pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing).

2.4 Misi PT. Nestle


Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih
sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bergizi dan lezat rasanya. Selain
itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan
pendidikan bagi para konsumen, antara lain seperti tercantum dalam kemasan
setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu
menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.
Namun juga membantu ribuan petani untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas hasil pertanian mereka, menciptakan lapangan pekerjaan baru,
menggunakan bahan baku dalam negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai
tambah dan berkualitas tinggi – dengan demikian menciptakan manfaat bersama
sepanjang rantai nilai perusahaan.

2.5 Target Perusahaan


Targeting merupakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki
atau caraperusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar
perusahaan.

8
Pangsa pasar PT Nestle adalah lebih banyak menyasar anak-anak, produk-
produk lain yang menyasar kategori market yang berbeda juga terus dikembangkan
perusahaan. Sebab perusahaan punya produk yang memang khusus menyasar
segmen dewasa seperti Kopi dengan Nescafe dan Coffee Mate dan produk nutrisi
kesehatan seperti Nutren dan Peptamen.“Pasti terus dikembangkan, apalagi produk-
produk khusus yang memang menyasar segmen yang khusus seperti nutrisi
misalnya”.

Demi mencapai target tersebut, Nestle Indonesia tidak hanya mengandalkan


jaringan distribusi penjualan ke pasar tradisional maupun modern. Perusahaan juga
melirik berjualan secara online untuk mendongkrak pemasukan tambahan. Salah
satu contohnya adalah dengan kehadiran Nestle Official Store di ranah e-
commerce seperti Shopee, Lazada, Blibli, JD.id dan Monotaro untuk meningkatkan
kenyamanan konsumen kami
Nestle Indonesia mempunyai produk makanan dan minuman, di mana
target pasarnya sebagian besar adalah anak-anak. Selain produk susu, Nestle
Indonesia juga memproduksi makanan ringan, kopi, susu, air minum kemasan,
permen dan lainnya.
2.5.1 Segmentasi Pasar
a) Demografi
Nestle telah menunjukkan bahwa penggunaan mass
customiztion dapat memberikan imbalan yang besar. Lebih dari 100
jenis produk Nestle yang dihasilkan mendapatkan respon yang baik
dari konsumen. Strategi ini diciptakan dengan maksud untuk lebih
banyak lagi menarik perhatian konsumen. Dengan menciptakan
berbagai macam jenis produk dengan jumlah yang tinggi. 
b) Geografis
Secara lokasi PT. NESTLE yang berada di Pasuruan, Jawa
Timur ini tidak berada pada lokasi pasar secara dekat atau mendekati
permintaan (demand). Hal ini dapat dilihat dari geografisnya, industri
ini justru terisolasi dari kawasan kota yang merupakan lokasi
berkumpulnya para konsumen.

2.6 Positioning Perusahaan


9
PT Nestle memberikan citra kepada konsumen dengan salah satu produknya
yaitu sebagai berikut:
a) “ Aku dan Kau Suka Dancow “ adalah slogan yang lekat dalam benak
konsumen sekaligus cara jitu Dancow memposisikan diri sebagai sahabat
setia bagi keluarga-keluarga Indonesia dengan harga yang merakyat.
b) Dancow adalah susu bubuk berkualitas dan bergizi yang mengandung
growth plus formula serta diperkaya dengan Vitamin.
c) Susu dancow adalah susu kesehatan bagi keluarga secara khusus untuk
anak-anak.
d) Dancow memposisikan diri sebagai market leader.
e) Susu dancow mampu memahami kebutuhan konsumen dan selalu
berinovasi. Sebagai contoh dalam varian rasa (Dancow Strawberry, Dancow
Fruity, Dancow Coklat, Dancow Fullcream, dll)

2.7 Strategi Positioning Perusahaan


Positioning merupakan proses ketika perusahaan menyusun penawaran
pasar untuk menempatkan posisi bersaing dengan competitor yang dapat tertanam
di benak konsumen. Langkah yang dapat diambil untuk mendukung diferensiasi
dan positioning terdiri dari tiga tahap:
1) Mengidentifikasi sekumpulan keunggulan kompetitif yang berbeda yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi produk guna membangun posisi
produk yang kuat.
2) Memilih keunggulan kompetitif yang tepat.
3) Memilih strategi positioning secara keseluruhan.
Menurut Hooley, Piercy, dan Nicoulaud (2008), bauran pemasaran dari
produk, harga, promosi, dan distribusi adalah istilah di mana perusahaan
mewujudkan strateginya dari sebuah pernyataan tujuan untuk berusaha di pasar.
Dipandu oleh strategi pemasaran, perusahaan mendesain sebuah bauran pemasaran
terintegrasi terdiri dari faktor-faktor di bawah kendalinya – produk, harga, tempat,
dan promosi (4Ps). (Kotler and Amstrong, 2016, p.74). “Bear Brand” begitu kuat
dalam membangun posisi sebagai susu sehat steril yang memiliki banyak manfaat
bagi tubuh manusia, bukan hanya melalui bagaimana susu tersebut diproduksi dan
kandungan bahan apasaja yang ada dalam produk tersebut namun dengan
pemasaran dan promosi yang cukup baik untuk semakin memperkuat posisi produk
10
“Bear Brand”. Produk ini menurut identifikasi yang diperoleh berusaha
membangun citra dimana produk ini tidak hanya dikonsumsi sebagai minuman
yang dikonsumsi ketika sedang sakit saja namun berusaha menempatkan dirinya
sebagai produk daily life, yang dapat dikonsumsi sehari-hari tanpa menunggu
kondisi badan yang sedang menurun.

2.7.1 Periklanan (Advertising)


Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa
untuk menarik minat khalayak. Dalam iklan diperlukan orisinal, karakteristik
tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela
terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan
pengiklan. Secara umum Rhenald Kasali (1995:159) menjelaskan iklan
biasanya dibangun atas empat komponen, yaitu:
1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada
calon pembeli,
2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan
produk,
3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran
merebut calon pembeli,
4) Positioning, sasaran konsumen.
Dalam rangka memperkenalkan dan memasarkan produk yang
dihasilkan oleh PT Nestle Indonesia. Perusahaan menggunakan sarana
promosi sebagai sarana pemasarannya. Alasan dan tujuan yang dipergunakan
oleh perusahaan, yaitu sejauh mana peranan promosi dalam meningkatkan
volume penjualan. Promosi merupakan suatu variabel dari pemasaran dan
dengan promosi perusahaan mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi
dengan konsumen dan dapat menginformasikan produk yang ditawarkan,
sehingga dapat menatik konsumen untuk membeli. Kegiatan promosi yang
dilakukan perusahaan adalah periklanan dan promosi penjualan. Strategi
promosi ini dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar. Dengan
menentukan media periklanan yang baik merupakan hal yang sangat efektif
dalam menyampaikan pesan sehingga dapat mengena pada target konsumen
yang diinginkan. Untuk mengukur seberapa besar strategi promosi terhadap
11
penjualan merupakan suatu hal yang sangat sulit. Karena naik turunnya
volume penjualan tidak saja tergantung dari promosi, tetapi keadaan
ekonomi, peraturan pemerintah, pendapatan masyarakat, selera konsumen, dll
juga dapat berpengaruh terhadap naik turunnya volume penjualan. Dengan
melihat presentasi perubahan dari hasil penjualan dan presentasi perubahan
biaya promosi, maka dapat diukur besar kecilnya peranan promosi terhadap
peningkatan hasil penjualan. Kesimpulan untuk meningkatkan pemasaran
produknya, perusahaan harus membuat produk-produk yang bermutu,
menetapkan harga yang dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat, dan
juga adanya hubungan yang kuat antara kegiatan promosi dengan hasil
penjualan. Artinya, kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap naik turunnya volume penjualan
perusahaan.
2.7.2 Hubungan Dengan Masyarakat (Public Relation)
Kegiatan Public Relations yang diadakan oleh Nestle dalam hal ini
tentunya pihak PT. Nestle adalah mengadakan kegiatan Mudik Gratis setiap
tahun. PT. Nestle memfasilitasi para pemudik dengan memberikan pelayan
angkutan gratis untuk pulang kampong ke berbagai wilayah yang kebanyakan
pesertanya adalah karyawan dari PT. Nestle yang jauh dari wilayah pabrik itu
sendiri.
2.7.3 Promosi Penjualan (Sales Promotion)
PT. Nestle selain mengunakan medai iklan juga menggunakan
strategi Promosi Penjualan (Sales Promotion). Sales promotion yang
merupakan kegiatan untuk membujuk secara langsung yang menawarkan
insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau
konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang
segera. Promosi penjualan digunakan untuk menjaring konsumen baru dan
terciptanya penjualan yang meningkat dalam waktu dekat. Salah satu bentuk
promosi yang dilakukan oleh PT. Nestle dalam memasarkan salah satu
produknya yaitu bearbrand adalah dengan mengemas susu bearbrand dengan
kemasan yang cukup menarik dan tentunya aman. Keuntungan yang di dapat
dari susu bearbrand dapat terjual laris apa lagi semenjak adanya pandemic ini
banyak sekali konsumen yang cocok dengan susu bearbrand tersebut dan
sekaligus mengenalkan salah satu produk unggulan dari PT. Nestle.
12
2.7.4 Penjualan Personal (Personal Selling)
Strategi komunikasi pemasaran Nestle DCP sebagai produk baru
yang ketiga yaitu melakukan penjualan personal (Personal Selling). Ada dua
bentuk strategi komunikasi pemasaran dalam bentuk personal selling yang
dilakukan oleh Nestle DCP yaitu:
1) SPG (Sales Promotion Girl) Strategi personal selling yang dilakukan
Nestle DCP yang pertama yaitu dengan meletakan SPG (sales
promotion girl) disetiap supermarket atau swalayan yang berpotensi.
Hal ini dilakukan agar pengenalan dan promosi produk baru ini dapat
dilakukan langsung kepada konsumen. Selain itu juga dapat
memudahkan konsumen apabila ingin bertanya seputar informasi
produk Nestle DCP dan SPG pun dapat mempersuasif konsumen
untuk dapat membeli dan mengkonsumsi produk.
2) Sampling produk Strategi personal selling yang dilakukan oleh Nestle
DCP yang kedua yaitu melakukan kegiatan sampling produk.
Sampling produk adalah sebuah sampel atau tester produk yang
dibagikan secara gratis kepada konsumen yang datang berbelanja ke
swalayan, tujuannya agar konsumen dapat mencoba dan mencicipi
terlebih dahulu rasa dan manfaat produk tersebut. Kegiatan ini
dilakukan dengan membuka booth di depan swalayan/supermarket,
lalu SPG memberikan sampel produk Nestle DCP kepada calon
konsumen untuk mereka cicipi rasanya dan dilanjutkan dengan
penyampaian informasi produk dan promosi apa yang sedang
dilakukan.

2.8 Kendala Perusahaan


1) Selain memiliki image produk berkualitas baik, Nestle juga memiliki image
yang melekat di benak konsumen bahwa harga produk dari Nestle relatif
mahal dibanding dengan produk sejenis dari perusahaan lain sehingga
konsumen yang menjadikan harga sebagai pertimbangan akan mencari
produk substitusi atau beralih ke produk sejenis merek lain.
2) Karena motto Nestle adalah menjamin mutu dan kualitas sehingga bahan
baku yang digunakan juga merupakan bahan baku dengan kualitas yang

13
baik sehingga harganya relatif mahal sehingga bedampak pada peningkatan
harga jual produk.
3) Pesaing sejenis dengan kualitas produk yang tidak buruk dan memiliki
harga jual yang terhitung murah juga merupakan ancaman bagi Nestle
karena bakyak konsumen yang menjadikan harga sebagai pertimbangan
akan beralih ke produk tersebut.

BAB III
PENUTUP

3.1 Saran
1) PT. Nestle agar bias mengembangkan lebih menarik lagi dalam pengemasan di
segala produknya.
2) Bisa memunculkan satu produk baru dalam satu tahun.
3) Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan lagi ketelitian dalam pelaksanaan
manajemen operasi pada perusahaan, terutama dalam memperhatikan
pengalaman serta produk yang di hasilkan oleh perusahaan.
4) Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan kinerja karyawannya supaya dapat
mengoptimalkan potensi dari sumber daya manusia yang ada di perusahaan
serta menanamkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas yang di
berikan perusahaan.
5) Sebaiknya perusahaan lebih menekankan lagi peraturan-peraturan yang ada di
dalam setiap cabang-cabang perusahaan di setiap Negara sehingga dapat
menjadi dasar yang kuat untuk dapat lebih mengembangkan dan menjaga
eksistensi perusahaan di pasar dunia.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://khaeranisepti.wordpress.com/2016/01/16/analisis-pt-nestle-indonesia/
https://www.nestle.co.id/tentangnestle/sejarah
https://kemenperin.go.id/artikel/21334/Nestle-Indonesia-Raih-Penghargaan-
Industri-Hijau-2019#:~:text=NESTLE%20Indonesia%20mendapat
%20penghargaan%20Industri,daya%20secara%20efektif%20dan%20efisien.

15

Anda mungkin juga menyukai