Disusun Oleh :
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa segala pujian dan syukur penulis
syarat untuk mendapatkan gelar Strata satu (S-1), Program Studi Teknik Sipil,
Tugas Akhir ini penulis berterima kasih kepada beberapa pihak dan sumber yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini baik berupa tenaga maupun
Tugas Akhir ini banyak hambataan yang dihadapi penulis, namun berkat berbagai
pihak sehingga Laporan Proposal Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Penulis
1. Bapak Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si selaku Rektor Universitas Nusa
Nipa.
Teknik Sipil dan juga selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
i
4. Ibu Anastasia M. Noralita Soludale,S.T.,M.T, selaku Dosen Pembimbing II
yang telah memberikan segala arahan yang telah diberikan mulai dari
5. Dan kepada Rekan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Nusa Nipa Maumere,
serta pihak-pihak yang telah membantu penulis baik material dan moril
Demikian semua yang telah disebut, yang telah banyak turut andil dalam
akhir ini. Akhir kata, proposal ini masih jauh dari kata kesempurnaan, oleh karena
itu pebulis menerima segala kritik dan saran yang membangun demi baiknya
penyusunan ini.
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
iii
III.5 Metode Analisis Data ..............................................................................36
III.5.1 Analisis Geometrik Jalan .................................................................37
III.5.2 Analisis Arus Lalu Lintas ................................................................37
III.5.3 Analisis Hambatan Samping ............................................................38
III.5.4 Analisis Kecepatan Arus Bebas .......................................................38
III.5.5 Analisis Kapasitas Jalan ...................................................................39
III.5.6 Derajat Kejenuhan ............................................................................39
III.5.7 Tingkat Pelayanan ............................................................................39
III.5.8 Analisis Kinerja Ruas Jalan .............................................................40
III.6 Diagram Alir Metode Penelitian .............................................................40
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................42
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dan sarana agar pergerakan tersebut bisa berlangsung dengan kondisi aman,
nyaman dan lancar, serta ekonomis dari segi waktu dan biaya (Morlok,1995).
meningkat, dan bila permintaan lebih besar dari pada sediaan (suplay), maka
1
Upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana transportasi
menjadi salah satu kota yang memiliki pertumbuhan penduduk yang kian
direncanakan dengan baik untuk waktu saat ini maupun untuk menjawab
tantangan pada masa yang akan datang melalui suatu perencanaan sistem
luar (Outer Ring Road) yang diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas
ke dalam kota.
Jalan lingkar luar Maumere hingga saat ini belum selesai dikerjakan
namun sebagian ruas jalan sudah dibuka dan dilalui berbagai jenis kendaraan.
Ruas jalan yang telah dibuka ini meliputi ruas jalan yang bersimpang dengan
jalan Brai, jalan Soekarno-Hatta dan jalan Gajah Mada. Saat ini jalan lingkar
luar maumere menjadi salah satu jalan yang banyak dilalui lalu lintas
2
kendaraan baik ringan maupun sedang yang secara langsung sangat
Ruas jalan yang telah dibuka ini telah menjadi pusat perkembangan
baru di kota Maumere. Salah satu ruas jalan lingkar luar yang
berfungsi dengan baik untuk mengalihkan arus lalu lintas menuju kota
mengasumsikan bahwa ruas jalur Jalan Lingkar Luar belum dibuka sehingga
dapat kita ketahui pengaruhnya terhadap kinerja jaringan jalan kota yang akan
menanggung beban lalu lintas yang sekarang ini melalui Jalan Lingkar Luar.
Untuk itu dalam penelitian ini akan dikaji mengenai pengaruh pembangunan
ruas Jalan Lingkar Luar terhadap kinerja Jalan Soekarno Hatta dan Jalan
3
Gambar 1.1 Ruas Jalan Lingkar Luar Maumere
1. Bagaiman kinerja Jalan Gajah Mada dan jalan Soekarno Hatta jika
2. Bagaimana kinerja Jalan Gajah Mada dan Jalan Soekarno Hatta) pada
1. Mengetahui kinerja Jalan Gajah Mada dan Jalan Soekarno Hatta jika
2. Mengetahui Kinerja Jalan Gajah Mada dan Jalan Soekarno Hatta pada saat
4
I.4 Manfaat Penelitian
terkait.
karya ilmiah.
BAB I : Pendahuluan
Bab ini akan membahas teori-teori penunjang penelitian. Isi dari teori
5
Bab tiga menjelaskan tentang metode penelitian dan gambaran umum
wilayah studi.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
angkutan jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas lalu lintas,
angkutan jalan, jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, prasarana lalu lintas
pengelolaannya.
jaringan lalu lintas tersebut berpedoman pada Rencana Induk jaringan Lalu
b. Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi; dan
7
tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, dan
jalan kabel.
ditentukan :
1. Ukuran lebar tidak melebihi 2.550 (dua ribu lima ratus lima
puluh) millimeter;
millimeter;
millimeter; dan
ditentukan :
8
1. Ukuran lebar tidak melebihi 2.550 (dua ribu lima ratus lima
puluh) millimeter;
millimeter;
millimeter; dan
ditentukan :
millimeter;
millimeter;
millimeter.
pada jalan dengan kondisi yang ada dalam satu jm, tanpaa kepadatan lalu
Jalan Indonesia Tahun 2014 kapasitas didefinisikan sebagai arus lalu lintas
9
maksimum dalam satuan ekr/jam yang dapat dipertahankan sepanjang
dalam satuan skr/jam untuk suatu kondisi jalan tertentu mencakup geometric,
1) geometrik jalan,
5) perilaku pengemudi.
a. Geometrik
lintas, lebar jalur lalu lintas yang dapat mempengaruhi nilai kecepatan
arus bebas dan kapasitas, kereb dan bahu jalan yang berdampak pada
pergerakan lalu lintas, dan nilai alinemen jalan tertentu yang dapat
10
terdapat di Jalan Perkotaan dianggap bertopografi datar, maka pengaruh
Kapasitas paling besar terjadi pada saat arus kedua arah pada tipe jalan
2/2TT sama besar (50%-50%), oleh karenanya pemisahan arah ini perlu
pembatasan akses dari dari lahan samping jalan, dan akses untuk jenis
11
Terdapat karakteristik lainnya yang mempengaruhi nilai kapasitas
a. Pejalan kaki;
c. Kendaraan lambat;
12
hambatan samping dihitung berdasarkan pengamatan di lapangan untuk
13
Sangat tinggi, ST >900 Daerah Komersial, ada
aktivitas pasar sisi jalan
Sumber : PKJI 2014
untuk kendaraan ringan adalah satu dan ekr untuk kendaraan berat dan
sepeda motor ditetapkan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.4 Ekivalen kendaraan ringan untuk jalan terbagi dan satu arah
14
2/1, dan < 1050 1,3 0,40
4/2T > 1050 1,2 0,25
3/1, dan < 1100 1,3 0,40
6/2D > 1100 1,2 0,25
Sumber: PKJI 2014
Untuk tipe jalan 2/2TT, kapasitas (C) ditentukan untuk total arus dua
arah. Untuk jalan dengan tipe 4/2T, 6/2T, dan 8/2T, arus ditentukan secara
terpisah per arah dan kapasitas ditentukan per lajur. Kapasitas segmen dapat
Dimana,
C = Kapasitas (skr/jam)
skr/jam
terbagi)
15
Tabel 2. 5 Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisah Arah
Pemisah arah
50-50 55-45 60-40 65-35 70-30
PA
%-%
16
8,00 1,14
9,00 1,25
10,00 1,29
11,00 1,34
17
S 0,91 0,93 0,95 0,98
4/2 T
T 0,86 0,89 0,92 0,95
ST 0,81 0,85 0,88 0,92
2/2 TT SR 0,93 0,95 0,97 0,99
Ataujalan
satu arah R 0,90 0,92 0,95 0,97
S 0,86 0,88 0,91 0,94
T 0,78 0,81 0,84 0,88
ST 0,68 0,72 0,77 0,82
Sumber: PKJI 2014
d. Faktor penyesuaian untuk ukuran kota menggunakan tabel berikut
ini.
Tabel 2. 8 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota
lingkungan dan pengendalian lalu lintas yang ada pada suatu segmen jalan
18
Keterangan:
(km/jam)
terdekat
19
4/2T Sangat rendah 1,00 1,01 1,01 1,02
Rendah 0,97 0,98 0,99 1,00
Sedang 0,93 0,95 0,97 0,99
Tinggi 0,87 0,90 0,93 0,96
Sangat tinggi 0,81 0,85 0,88 0,92
2/2TT atau Sangat rendah 0,98 0,99 0,99 1,00
Jalan satu- Rendah 0,93 0,95 0,96 0,98
arah Sedang 0,87 0,89 0,92 0,95
Tinggi 0,78 0,81 0,84 0,88
Sangat tinggi 0,68 0,72 0,77 0,82
Sumber PKJI 2014
Tabel 2. 11 Nilai penyesuaian kecepatan arus bebas dasar akibat lebar
jalur lalu lintas efektif, VBL
20
Menurut Suwardi (2010) dalam Gea dan Harianto (2011) kinerja
ruas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk melayani kebutuhan arus lalu
lintas sesuai dengan fungsinya yang dapat diukur dan dibandingkan dengan
atau VT pada suatu kondisi jalan tertentu terkait dengan geometrik, arus lalu
lintas, dan lingkungan jalan baik untuk kondisi eksisting maupun untuk
Cara lain untuk menilai kinerja lalu lintas adalah dengan melihat DJ
kapasitasnya.
kinerja arus lalu lintas dan bervariasi antara nol sampai dengan satu. Nilai
yang mendekati nol menunjukkan arus yang tidak jenuh yaitu kondisi arus
21
yang lengang dimana kehadiran kendaraan lain tidak mempengaruhi
arus pada kondisi kapasitas, kepadatan arus sedang dengan kecepatan arus
𝑫𝑱 = 𝑸/𝑪 ………………………………….2.3
keterangan:
C adalah kapasitas,skr/jam
kolektor, jika DJ sudah mencapai 0,85, maka segmen jalan tersebut sudah
menambah lajur jalan. Untuk jalan lokal, jika DJ sudah mencapai 0,90,
ditingkatkan kapasitasnya.
adalah waktu total yang diperlukan oleh suatu kendaraan untuk melalui
22
suatu segmen jalan tertentu, termasuk seluruh waktu tundaan dan waktu
persamaan
𝑳
𝑾𝑻 = 𝑽 ……………………………………2.4
𝑻
keterangan:
dua parameter yaitu tingkat kejenuhan dan kecepatan arus bebas. Tingkat
volume lalu lintas di ruas jalan tersebut dan perubahan kondisi geometrik
23
Dalam PKJI, tingkat pelayanan suatu jalan dinyatakan dalam derajat
Pelayanan Jalan
24
media cetak, maupun dari penelitian-penelitian terdahulu yang pernah
jalan di Kota Salatiga, terutama pada jam sibuk merupakan suatu fenomena
yaitu Jalan Lingkar Kota Salatiga untuk mengatasi permasalahan lalu lintas
lalu lintas dievaluasi dari perbandingan kinerja jaringan jalan antara kondisi
eksisting dan dengan adanya jalan lingkar. Kinerja jaringan jalan dihitung
dari perbandingan volume terhadap kapasitas ruas jalan yang lebih dikenal
dengan adanya Jalan Lingkar Kota Salatiga pada saat ini, kinerja ruas-ruas
dengan bertambahnya prosentase jumlah ruas jalan dengan nilai VCR yang
lebih rendah. Prosentase jumlah ruas dengan nilai VCR < 0,85 pada kondisi
eksisting dibandingkan dengan ada jalan lingkar yang terjadi pada jam
25
puncak pagi, semula 76% menjadi 94,12%, jam puncak siang semula 92%
menjadi 94,12% dan jam puncak sore semula 72% menjadi 75,47%.
Lebar Daun sebagai salah satu ruas jalan di Kota Palembang dengan volume
lalu lintas yang cukup tinggi. Sepanjang ruas ini terdiri dari perkantoran,
lalu lintas. Analisis kinerja ruas jalan diperlukan agar diketahui tingkat
tahun 2019 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pengamatan di
lokasi penelitian dilaksanakan dalam satu minggu pada pagi dan sore hari.
kejenuhan rata-rata 0,83, kapasitas 3263 jam / jam dengan service level D.
26
masyarakat. Semenjak adanya Ambarukmo Plaza, pusat perbelanjaan ini
dan keluar area parkir Ambarukmo Plaza dapat diketahui, kinerja ruas jalan
saat adanya Ambarukmo Plaza dan saat tidak adanya Ambarukmo Plaza
dapat diketahui, serta perbandingan antara kinerja ruas jalan saat kondisi
Plaza dan saat tidak adanya Ambarukmo Plaza pada ruas jalan sebelum
V2). Analisis dilakukan pada saat jam puncak volume lalu lintas dengan
B4 agar mengurangi terjadi konflik lalu lintas. Data yang digunakan adalah
kendaraan parkir masuk adalah 480,15 skr/jam dan kendaraan parkir keluar
VISSIM saat adanya Ambarukmo Plaza dan saat tidak adanya Ambarukmo
27
kecepatan kendaraan Software VISSIM untuk kondisi existing dan alternatif
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan
kata penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos
yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan
ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami
29
penelitian deskriptif dapat digunakan dalam memecahkan serta menjawab
analisis data atau mengolah data yang dimiliki sehingga didapatkan sebuah
masalah nyata dilapangan atau fenomena yang benar-benar terjadi pada saat ini
saat adanya jalan Lingkar Luar dan tidak adanya jalan Lingkar Luar Maumere
dengan mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) tahun 2014.
Lokasi penelitian dilakukan pada ruas Jalan Gajah mada dan Jalan
30
Sumber : Google Earth
31
2. Waktu Penelitian
lalu lintas pada hari Senin untuk mewakili hari kerja atau hari normal, dan
hari Minggu untuk mewakili hari libur dalam satu minggu. Waktu
mana data tersebut diperoleh. Sumber data yang digunakan adalah seperti
berikut.
Data primer merupakan data yang didapat dari pihak pertama tanpa
permasalahan dari suatu penelitian secara langsung dari sumber data. Data
32
atau meteran kemudian dilakukan pencatatan pada formulir survei
a) Tipe jalan
line)
2. Kondisi Lingkungan
bahkan pemukiman.
lingkar .
33
4. Volume lalu lintas
saat jam puncak sehingga dapat menjadi tolak ukur suatu ruas jalan
atau volume lalu lintas. Volume lalu lintas yang dihitung adalah
ringan (KR), dan sepeda bermotor (SM). Data volume lalu lintas
5. Kecepatan Kendaraan
konstan dilakukan pada jarak 100 meter dari simpang jalan lingkar
34
6. Hambatan samping
b) Alat tulis
c) Papan jalan
e) Stopwatch
h) Kamera
langsung dari sumber asli atau didapat melalui perantara yang dapat berupa
bukti, catatan, dan laporan historis yang telah diarsipkan. Data sekunder
dari suatu penelitian dengan meminimalisir waktu, tenaga dan biaya yang
35
diperlukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mendukung
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini antara lain seperti
berikut.
1. Peta lokasi
2. Klasifikasi Jalan
dalam melakukan analisis dan perencanaan suatu simpang dan ruas jalan.
3. Data Penduduk
Software Microsoft Excel dengan acuan PKJI 2014. Metode analisis data yang
36
III.5.1 Analisis Geometrik Jalan
dari hasil survei. Data-data tersebut kemudian diolah sesuai dengan hasil
yang ingin dicapai. Data geometrik jalan merupakan data tentang kondisi
geometrik dari segmen yang diteliti dan mewakili karakteristik segmen jalan
kinerja suatu ruas jalan. Semakin banyaknya kendaraan yang melintas pada
satu satuan waktu maka akan semakin padat dan menimbulkan kemacetan.
1. Analisis volume lalu lintas saat dibukanya jalan Lingkar Luar Maumere
lalu lintas saat dibukanya jalan Lingkar Luar Maumere. Langkah yang
37
b) Data hasil rekapitulasi kemudian diolah dengan dikalikan data
jumlah tiap jenis kendaraan dengan faktor ekr, dan dijumlah dari
2. Analisis volume lalu lintas saat jalan Lingkar Luar Maumere belum
dibuka
pada kondisi saat dibukanya jalan lingkar dengan volume kendaraan keluar
volume lalu lintas saat belum dibukanya jalan Lingkar Luar pada saat jam
38
untuk KB dan SM ditetapkan hanya sebagai referensi. VB untuk KR
C0 ditetapkan secara empiris dari kondisi Segmen Jalan yang ideal, yaitu
Jalan dengan kondisi geometrik lurus, sepanjang 300m, dengan lebar lajur
rata-rata 2,75m, memiliki kereb atau bahu berpenutup, ukuran kota 1-3Juta
perbedaan lebar lajur atau jalur lalu lintas (FCLJ), pemisahan arah
(FCPA), Kelas hambatan samping pada jalan berbahu (FCHS), dan ukuran
kota (FCUK).
yang diperoleh dari hasil pengamatan dan nilai hasil analisis kapasitas jalan
39
III.5.8 Analisis Kinerja Ruas Jalan
Kondisi yang dilakukan saat analisis kinerja ruas jalan adalah pada
kondisi saat dibuka dan belum dibukanya jalan Lingkar Luar. Untuk langkah
mendapatkan kinerja ruas jalan saat dibuka dan belum dibukanya jalan
Lingkar Luar
2. Analisis yang dilakukan adalah untuk menghitung volume atau arus lalu
(DJ), kecepatan arus bebas (FV), dan tingkat pelayanan sesuai dengan
PKJI 2014.
40
MULAI
Pengumpulan Data
1. Volume kendaraan
2. Kapasitas
3. Derajat Kejenuhan
4. Kecepatan Arus Bebas
5. Kecepatan Tempuh
Perbandingan Kinerja
41Ruas Jalan
Rosyad, Farlin dan Chery Ade Putra. 2020. Analisa Kinerja Ruas Jalan Demang
Lebar Daun Kota Palembang.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Syah,Y.M . 2019. Pengaruh Ambarukmo Plaza Terhadap Kinerja Ruas Jalan
Laksda Adisucipto.
Undang-Undang Republik Indonesia No.22. 2009. Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No.11. 2020. Cipta Kerja. Jakarta.
Wells G.R. 1993. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta: Bhratara.
42