LP Askep Aub PDF Free
LP Askep Aub PDF Free
A. Pengertian
Abnormal Uterine Bleeding/ Perdarahan Uterus Abnormal merupakan perdarahan
yang terjadi diluar siklus menstruasi yang dianggap normal. Perdarahan Uterus
Abnormal dapat disebabkan oleh faktor hormonal, berbagai komplikasi kehamilan,
penyakit sistemik, kelainan endometrium (polip), masalah-masalah serviks / uterus
(leiomioma) / kanker. Namun pola perdarahan abnormal seringkali sangat membantu
dalam menegakkan diagnosa secara individual. (Ralph. C Benson, 2009).
Perdarahan Uterus Disfungsional (PUD) digunakan untuk menunjukan semua
keadaan perdarahan melalui vagina yang abnormal.DUB disini didefenisikan sebagai
perdarahan vagina yang terjadi didalam siklus <20 hari / >40 hari, berlangsung >8
hari mengakibatkan kehilang darah > 80 mL & anemia. Ini merupakan diagnosis
penyingkiran dimana penyakit lokal & sistemik harus disingkirkan. Sekitar 50 % dari
pasien ini sekurang-kurangnya berumur 40 th & 20 % yang lain adalah remaja, karena
merupakan saat siklus anovulatori lebih sering ditemukan. (Rudolph,A. 2006).
B. Epidemologi
Perdarahan uterus disfungsional tidak dipengaruhi oleh ras, namun dari segi
umur yang paling umum yaitu pada usia ekstrim tahun reproduksi wanita, baik di
awal / mendekati akhir, tetapi mungkin terjadi pada setiap saat selama hidup
reproduksinya. Sebagian besar kasus perdarahan uterus disfungsional pada remaja
terjadi selama 2th pertama setelah onset menstruasi, ketika hipotalamus-hipofisis
mungkin gagal untuk merespon estrogen & progesteron (Estephan A.2005)
C. Faktor Resiko
Menurut Manuaba edisi 2010 :
a.Gagalnya efek umpan balik positif dari estrogen, pengubahan perifer yang abnormal
dari androgen menjadi estrogen / cacat endometrium yang dapat berada dalam tingkat
reseptor atau dalam sekresi atau pelepasan prostaglandin.
b.Bila tidak ada sekresi progesteron (anovulasi) & dalam perangsangan yang terus
berlanjut, endometrium akan berproliferasi ,sehingga mencapai tinggi yang abnormal.
Terdapat vaskularitas yang hebat & pertumbuhan kelenjar yang tanpa dukungan
stroma. Endometrium tumbuh melebihi rangsangan yang ditimbulkan estrogen &
perdarahan dengan peluruhan endometrium secara tidak teratur.
F. Tujuan Kuretase
Menurut ginekolog dari Morula Fertility Clinic, RS Bunda, Jakarta, tujuan kuret ada
dua yaitu:
b. Sebagai terapi pada kasus-kasus abortus. Intinya, kuret ditempuh oleh dokter untuk
membersihkan rahim dan dinding rahim dari benda-benda atau jaringan yang tidak
diharapkan.
c. Penegakan diagnosis. Semisal mencari tahu gangguan yang terdapat pada rahim,
apakah sejenis tumor atau gangguan lain. Meski tujuannya berbeda, tindakan yang
dilakukan pada dasarnya sama saja. Begitu juga persiapan yang harus dilakukan
pasien sebelum menjalani kuret.
1. Setelah pasien sudah dirapihkan, maka perawat mengobservasi keadaan pasien dan
terus memastikan apakah pasien sudah bernapas spontan atau belum
2. Setelah itu pasien dipindahkan ke recovery room
3. Melakukan observasi keadaan umum pasien hingga kesadaran pulih
4. Pasien diberikan oksigen 2 liter/menit melalui nasal kanule dan tetap observasi
keadaan pasien sampai dipindahkan ke ruangan perawatan.
5. Konseling pasca tindakan
6. Melakukan dekontaminasi alat dan bahan bekas operasi
a. Perdarahan
Bila saat kuret jaringan tidak diambil dengan bersih, dikhawatirkan terjadi
perdarahan. Untuk itu jaringan harus diambil dengan bersih dan tidak boleh tersisa
sedikit pun. Bila ada sisa kemudian terjadi perdarahan, maka kuret kedua harus segera
dilakukan. Biasanya hal ini terjadi pada kasus jaringan yang sudah membatu. Banyak
dokter kesulitan melakukan pembersihan dalam sekali tindakan sehingga ada jaringan
yang tersisa. Namun biasanya bila dokter tidak yakin sudah bersih, dia akan memberi
tahu kepada si ibu, “Jika terjadi perdarahan maka segera datang lagi ke dokter.”
b. Cerukan di Dinding Rahim
Pengerokan jaringan pun harus tepat sasaran, jangan sampai meninggalkan cerukan di
dinding rahim. Jika menyisakan cerukan, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan
rahim.
c. Gangguan Haid
Jika pengerokan yang dilakukan sampai menyentuh selaput otot rahim, dikhawatirkan
akan mengganggu kelancaran siklus haid.
d. Infeksi
Jika jaringan tersisa di dalam rahim, muncul luka, cerukan, dikhawatirkan bisa
memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman senang sekali dengan daerah-daerah yang
basah oleh cairan seperti darah.
e. Kanker
Sebenarnya kecil kemungkinan terjadi kanker, hanya sekitar 1%. Namun bila kuret
tidak dilakukan dengan baik, ada sisa yang tertinggal kemudian tidak mendapatkan
penanganan yang tepat, bisa saja memicu munculnya kanker. Disebut kanker
trofoblast atau kanker yang disebabkan oleh sisa plasenta yang ada di dinding rahim.
ASUHAN KEPERAWATAN AUB / Abnormal Uterine Bleeding
PENGKAJIAN
1. Identitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan
alamat, serta data penanggung jawab
2. Keluhan klien saat masuk rumah sakit Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut &
terasa ada massa di daerah abdomen, menstruasi yg tidak berhenti-henti.
3 Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang Keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri pada daerah
abdomen bawah, ada pembengkakan pada daerah perut, menstruasi yang tidak berhenti, rasa
mual dan muntah.
6. Pemeriksaan Fisik Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara
sistematis.
7. Data Sosial Ekonomi kaji golongan masyarakat dan tingkat umur, baik sebelum masa
pubertas maupun sebelum menopause.
8. Data Psikologis Ovarium merupakan bagian dari organ reproduksi wanita, dimana
ovarium sebagai penghasil ovum, mengingat fungsi dari ovarium tersebut sementara pada
klien dengan perdarahan abnormal pervaginam hal ini akan mempengaruhi mental klien
yang ingin hamil
9. Pola kebiasaan Sehari-hari Biasanya klien mengalami gangguan dalam aktivitas, dan
tidur karena merasa nyeri
Perdarahan abnormal
Perdarahan abnormal
Perdarahan abnormal
Nyeri Tujuan : Nyeri berkurang · Kaji riwayat nyeri, mis : lokasi nyeri,
setelah dilakukan tindakan frekuensi, durasi dan intensitas (kala 0-10)
keperawatan selama 1 x 24 dan tindakan pengurangan yang dilakukan.
jam.
· Bantu pasien mengatur posisi
Kriteria Hasil : senyaman mungkin (posisi fowler atau
posisi datar atau miring kesalah satu sisi)
· Klien menyatakan
nyeri berkurang (skala 3- · Kaji tanda vital : tachicardi,hipertensi,
5) pernafasan cepat.
Daftar Pustaka
Abraham,M. Rudolph, 2006. Buku Ajar Pediatri, volume 2. Jakarta : EGC
Rapld, C. Benson, 2006. Buku Saku Obstetri & Ginekologi, edisi 9 : EGC