Anda di halaman 1dari 4

SOLUSI CERDAS CINTA RUPIAH Bank Indonesia merupakan bank

“ZAMAN NOW” sentral Indonesia yang tugasnya menjaga

U ang adalah alat pembayaran yang


sah pada negara yang ada di
seluruh dunia, dalam kegiatan
perekonomian nasional dan internasional
guna mewujudkan kesejahteraan sosial
kestabilan nilai rupiah. Ciri rupiah adalah
tanda tertentu pada setiap rupiah yang di
tetapkan dengan tujuan untuk menunjukan
identitas, membedakan harga atau nilai
nominal, dan mengamankan rupiah
bagi seluruh rakyat indonesia. Uang setiap tersebut dari upaya pemalsuan. Yang
harinya tak pernah putus peredarannya di menjadi permasalah di negeri ini adalah
kalangan masyarakat di seluruh dunia. apakah masyarakat tahu bagaimana usaha
Khususnya di negara indonesia peredaran dan upaya Bank Indonesia menjaga
uang sangatlah banyak dari kalangan anak dengan baik keaslian dan fisik uang
– anak sampai kalangan orang dewasa, rupiah?.
semua bila di tanya pasti punya uang. Di lihat dari kacamata penulis
Setiap masyarakat jika bertransaksi barang bahwa hampir semua masyarakat yang ada

atau memproduksi barang pasti tidak akan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini
pernah lepas dengan namanya uang. masih belum mampu menjaga uang
Apakah anda tahu bagaimana menjaga rupiahnya padahal uang rupiah ini di
uang anda?. Mata uang adalah uang yang ibaratkan sebagai jati diri mereka, harga
di keluarkan oleh Negara Kesatuan diri mereka dengan wujud yang berbeda.
Republik Indonesia yang selanjutnya di Rupiah juga merupakan salah satu
sebut rupiah. lambang kedaulatan untuk Republik
Indonesia. Ada beberapa kasus di daerah- Pasal 23B mengamanatkan bahwa macam
daerah 3T (Terdepan, Terluar dan dan harga Mata Uang ditetapkan dengan
Tertinggal) bahwa warga setempat undang-undang. Penetapan dan pengaturan
menggunakan mata uang asing untuk tersebut diperlukan untuk memberikan
transaksi sehari-harinya, ini merupakan hal pelindungan dan kepastian hukum bagi
yang sangat disayangkan, Karena ada macam dan harga Mata Uang. Rupiah
beberapa wilayah yang dulunya menjadi sebagai Mata Uang Negara Kesatuan
bagian dari Indonesia kemudian harus Republik Indonesia sesungguhnya telah
diambil oleh negara lain disebabkan diterima dan digunakan sejak
Mahkamah Internasional menganggap kemerdekaan. Dalam sejarah pengaturan
masyarakat setempat lebih condong macam dan harga Mata Uang di Indonesia
menggunakan mata uang asing ketimbang setelah masa kemerdekaan, pernah
rupiah. Seharusnya rupiah menjadi tuan dibentuk 4 (empat) undang-undang yang
rumah di negeri sendiri. Sungguh sesuatu mengatur Mata Uang. Penerbitan keempat
hal yang kurang enak didengar bahkan undang-undang tersebut bukan sebagai
dilihat karena akibat masyarakat tidak ada pelaksanaan amanat Undang-Undang
kepedulian terhadap rupiahnya sehingga Dasar Negara Republik Indonesia 1945,
rupiah di pandang sebagai mata uang yang melainkan sebagai pelaksanaan amanat
tidak begitu ternilai bagi masyarakat di Pasal 109 ayat (4) Undang-Undang Dasar
luar dari negeri 1000 pulau ini. Sementara Tahun 1950.
a. Masyarakat dan Hukum Dalam kehidupan perekonomian
Penggunaan rupiah dalam transaksi suatu negara, peranan uang sangatlah
ekonomi di Indonesia merupakan sebuah penting karena uang mempunyai beberapa
bentuk bela negara. Karena membela fungsi, antara lain sebagai alat penukar
negara tidak semata-mata identik dengan atau alat pembayar dan pengukur harga
mengangkat senjata. Bela negara adalah sehingga dapat dikatakan bahwa uang
sikap, perilaku dan tindakan warga negara merupakan salah satu alat utama
secara menyeluruh untuk membela perekonomian. Dengan uang
negaranya dari ancaman yang perekonomian suatu negara akan berjalan
membahayakan keutuhan negaranya. dengan baik sehingga mendukung
Tindakan tersebut berupa tindakan yang tercapainya tujuan bernegara, yaitu
biasanya terorganisir oleh negara itu mencapai masyarakat adil dan makmur.
sendiri atau suatu kelompok Selain itu, jika dilihat secara khusus dari
masyarakatnya yang dilandasi akan bidang moneter, jumlah uang yang beredar
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa. dalam suatu negara harus dikelola dengan
Dalam konteks Bangsa Indonesia, bela baik sesuai dengan kebutuhan
negara adalah sikap dan tindakan yang perekonomian.
menyeluruh, teratur, dan terorganisir Undang-Undang ini mewajibkan
dalam rangka cinta tanah air, upaya penggunaan Rupiah dalam setiap transaksi
menjaga keutuhan Negara Kesatuan yang mempunyai tujuan pembayaran,
Republik Indonesia yang berdasarkan penyelesaian kewajiban lainnya yang harus
Pancasila. Upaya tersebut tentu saja untuk dipenuhi dengan uang, dan/atau transaksi
menghadapi segala tantangan, gangguan, keuangan lainnya, yang dilakukan di
dan ancaman dari dalam maupun luar Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang membahayakan kedaulatan Indonesia. Kepercayaan masyarakat
di segala bidang; ideologi, politik, Indonesia terhadap Rupiah akan
ekonomi, sosial, dan budaya. berdampak pada kepercayaan masyarakat
Undang-Undang Dasar Negara internasional terhadap Rupiah dan
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam perekonomian nasional pada umumnya
sehingga Rupiah memiliki martabat, baik dengan adanya perubahan sosial religius
di dalam negeri maupun di luar negeri dan dan perkembangan era informasi dan
Rupiah terjaga kestabilannya. teknologi, terkadang sebagian karakteristik
b. Psikologi masyarakat dalam tersebut sudah “tidak berlaku”.
memahami dan mempelajari Permasalah yang paling urgen
Beda halnya dikalangan sekarang adalah dimana masyarakat desa
masyarakat mereka malahan tidak pernah yang di kenal akan kerukunannya malah
membayangkan bahwa bagaimana para melupakan arti belah negara berbeda di
pahlawan – pahlawan yang sudah bekerja daerah perkotaan yang hanya punya
keras untuk negeri ini, dibalas dengan pemikiran untuk dirinya sendiri namun
ketidaktahuan dan tidak mencari tau/masa bela negara itu masih ada, contohnya di
bodoh dengan upaya bela negara. Seperti daerah sebelah tenggara Minahasa/Sulut
yang telah di jelaskan dalam peraturan – tepatnya di desa Belang yang mata
peraturan yang sudah di terbitkan bahwa pencaharian 50% Nelayan, 30% Petani,
upaya cinta rupiah itu sama dengan upaya 15% Wirausaha, dan 5% lainya. Desa ini
kita membela negara kita. masyarakatnya lupa atau belum tau tentang
Masyarakat dapat mempunyai arti cinta rupiah di karenakan uang rupiah
yang luas dan sempit. Dalam arti luas sering di terlantarkan. Dari hasil observasi
masyarakat adalah keseluruhan hubungan- penulis dengan sengaja beli suatu makanan
hubungan dalam hidup bersama dan tidak dengan membayar uang recehan dalam
dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan pecahan diantaranya 100-500 rupiah pada
sebagainya. Atau dengan kata lain satu rumah makan. Kemudaian pas
kebulatan dari semua perhubungan dalam membayar si pemilik warung menolak
hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit untuk menerima recehan di bawah 500
masyarakat adalah sekelompok manusia rupiah dengan alasan dikarenakan uang
yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, tersebut sudah tidak berlaku. Disinilah
misalnya territorial, bangsa, golongan dan langsung tercermin bahwa masyarakat
sebagainya. Masyarakat di golongkan desa dengan ketinggalan informasi
dalam dua bagian yakni masyarakat terhadap mata uang dan tidak mau tau apa
perkotaan dan masyarakat pedesaan. yang di sampaikan oleh Bank Indonesia
Masyarakat perkotaan sering Selaku Bank Sentral NKRI. Bank
disebut urban community. Pengertian Indonesia dengan segala cara dan upaya
masyarakat kota lebih ditekankan pada untuk mensosialisakan kepada masyarakat
sifat kehidupannya serta cirri-ciri tentang arti kalimat “Kami Cinta Rupiah,
kehidupannya yang berbeda dengan Bagaimana Anda?”, tapi masyarakat malah
masyarakat pedesaan. Di kota interaksi tidak menghiraukan.
antara sesama kurang karna masing – Lanjut pembicaraan antara si
masing individu mengutamakan individu pemilik warung dan penulis, penulis
sendiri, dan juga perkerjaan mudah di bertanya lagi “ bang kenapa tidak mau
dapat sehingga mempermudah proses mengambil uang recehan di bawa 500
hidup berkelanjutan. Bedanya dengan rupiah” pemilik warung menjawab, “ saya
masyarakat yang ada di pedesaan, tidak mau mengambil uang recehan
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri- tersebut di karenakan ketika saya
ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang berbelanja di pasar untuk membeli bahan –
biasanya tampak dalam perilaku bahan masak untuk jualan, para pedagang
keseharian mereka. Pada situasi dan tidak mau mengambil uang recehan di
kondisi tertentu, sebagian karakteristik karenakan ribet harus hitung banyak –
dapat digeneralisasikan pada kehidupan banyak dan akan lama dalam melayani
masyarakat desa. Namun demikian, pembeli. Ternyata induk dari masalah
tersebut berasal dari para pedagang di saran bagi Bank Indonesia dalam menjaga
pasar dalam melaksanakan transaksi jual kestabilan transaksi keuangan di NKRI
beli, mereka tidak mau mengambil lagi agar sosialisasi terhadap cinta rupiah lebih
uang receh padahal di dalam Undang – luas dan lebih kena ke masyarakat apalagi
Undang No.7 Tahun 2011 sudah di masyarakat pedesaan maupun pedalam
jelaskan dalam pasal 21 ayat 1 bahwa serta yang ada di daerah perbatasan
rupiah wajib di gunakan dalam setiap sehingga rupiah makin di hargai dan di
transaksi keuangan di wilayah Negara RI. cintai oleh masyarakat negeri ini, dan juga
Sedangkan dalam pasal 23 tegas bagi para generasi – generasi baru
menyatakan “dilarang menolak uang indonesia jangan hanya dia dan cari aman
rupiah dalam transaksi di wilayah negara dalam mempertahankan Negara Kesatuan
RI, kecuali ragu atas keasliannya. UU ini Republik Indonesia. Karena negara ini
lebih tegas menjelaskan bahwa uang terbertuk dari generasi – generasi muda.
rupiah jagan di terlantarkan seperti pada Seperti yang di katakan oleh David Shipler
pasal 33 ayat 1 UU Mata uang yang “jangan hanya duduk diam dan melihat
berbunyi “ jika tak menggukan rupiah saudara kita berjuang demi bangsanya
dalam setiap transaksi sebagaimana dalam akan tetapi marilah turun sama – sama
pasal 21 ayat 1 dapat di pidana”. Dalam bergandengan tangan dalam memajukan
pasal 33 ayat 1 huruf c tertera hukuman bangsa kalian”.
pidana yang diberlakukan bagi yang
menolak recehan yakni “ pidana kurungan
paling lama satu tahun dan pidana denda
paling sebanyak dua ratus juta rupiah”.
Setelah berbincang – bincang
dengan si pemilik warung menjelaskan
tentang tugas dan fungsi Bank Indonesia
dan juga memberi pemahaman dan aturan
tentang mata uang penulis kemudian
memberi saran kepada si penjual bahwa
jikalau dari pedagang pasar sudah tidak
mau menerima uang receh maka jelaskan
apa yang sudah penulis katakan dan
sampaikan kalau mempunyai banyak uang
logam kemudian tidak terpakai segeralah
kemas uang logam tersebut kedalam
plastik dan menuju bank – bank terdekat
untuk di tukarkan ke bentuk kertas, bank
tersebut akan senantiasa melayani dan
membantu masyarakat yang lagi
membutuhkan. Jadi selama belum ada
pengumuman dari Bank Indonesia maupun
peraturan dari pemerintah untuk
keberlakuan uang rupiah maka jangan
sekali – kali kita melantarkan uang rupiah
kita, kerena rupiah merupakan harga diri
kita sendiri. Masyarakat yang belum
mengetahui jangan hanya diam akan tetapi
mencari tau dekatilah bank – bank terdekat
dan budayakan untuk bertanya. Sebagai

Anda mungkin juga menyukai