Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Keperawatan, Volume 9, No. 1, Februari 2021, (Hal.

56-62)

PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN CKD SEBELUM DAN


SETELAH HEMODIALISIS DI RUANG HEMODIALISARS SWASTA
DI SULAWESI UTARA

Yanti Rosalina Pasaribua, Sefti S.J. Rompasb, Rina Margaretha Kundrec


abc
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email :yantirosapasaribu@gmail.com

Abstract
Background:CKD is a progressive and irreversible kidney function disorder in which the
body fails to maintain metabolism and fluid-electrolyte balance, causing urinary retention
and other nitrogenous wastes in the blood. The purpose of this study was to determine the
difference in blood pressure in CKD patients before and after hemodialysis at General
Hospital GMIM Bethesda Tomohon. Methods: The type of research used is analytic
observational with a cross sectional design, data analysis using the Wilcoxon Signed Ranks
Test technique. Samples were taken using Total Sampling. The number of samples is 40
respondents. Instruments The data collection in this study used an observation sheet. Results:
the study showed the significance level of the Z value (-3.091) and significant (p=0.002 <α =
0.05). Conclusion: Therefore, the results of this study indicate that there is a difference in
blood pressure in CKD patients before and after hemodialysis.
Keywords: Blood Pressure, CKD, Hemodialysis

Abstrak
Latar Belakang:Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang
progressif dan irreversible dimana tubuh gagal untuk mempertahankan metabolism dan
keseimbangan cairan elektrolit, menyebabkan retensi urin dan sampah nitrogen lain dalam
darah. Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahui perbedaan tekanan darah pada
pasien CKD sebelum dan setelah hemodialysis di RSU GMIM Bethesda Tomohon.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitikdengan
rancangancross sectional, analisis data menggunakan teknik uji Wilcoxon Signed Ranks
Test.Sampel diambil dengan menggunakan Total Sampling. Jumlah sampel adalah 40
responden. Instrumen Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar
observasi. Hasil:penelitian menunjukkan tingkat kemaknaan nilai Z (-3,091) dan nilai
p=0,002(p≤0,05). Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan terdapatadaperbedaan
tekanan darah pada pasien CKD sebelum dan setelah hemodialisis.
Kata Kunci : Tekanan Darah, Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis.

Yanti, Sefti, Rina, PerbedaanTekananDarahPada… 56


Jurnal Keperawatan, Volume 9, No. 1, Februari 2021, (Hal. 56-62)

PENDAHULUAN sampai pada stadium 5 atau telah


mengalami penyakit ginjal kronik (gagal
Ginjal merupakan organ utama ginjal) dimana laju filtrasi glomerulus (15
sistem perkemihan. Ginjal mempunyai ml/menit) ginjal tidak mampu lagi
peranan penting dalam menjaga kesehatan menjalankan seluruh fungsinya dengan baik
tubuh secara keseluruhan karena ginjal maka dibutuhkan terapi untuk
salah satu organ vital dalam tubuh. Ginjal menggantikan fungsi ginjal. Sekitar 1,5 juta
dianggap mengalami kegagalan secara orang harus menjalani hidup bergantung
mendadak ketika ginjal tersebut tidak bisa pada cuci darah.
berfungsi secara mendadak. Jadi ginjal
merupakan organ vital dalam tubuh yang Hemodialisis adalah terapi pada pasien
berfungsi mempertahankan homeostatis GGK stadium 5 yang paling banyak
tubuh, dimana ginjal mengalami kegagalan digunakan di Indonesia. Proses hemodialisis
menjalankan fungsinya dapat di Indonesia paling banyak dilakukan
mengakibatkan penumpukan cairan tubuh sebanyak 2 kali per minggu pada umumnya
dan uremia (Cahyaningsih, 2011). memerlukan waktu selama 4-5 jam. Salah
Gagal ginjal kronis (chronic renal failure) satu komponen yang digunakan dalam
atau sering disebut dengan CKD (Chronic proses hemodialisis yakni dialisis. Dialisis
Kidney Desease) adalah kerusakan ginjal merupakan cairan yang membantu
progresif yang berakibat fatal dimana mengeluarkan sampah uremik dan juga
kemampuan tubuh gagal untuk dapat menggantikan substansi yang
mempertahankan metabolisme dan dibutuhkan tubuh seperti natrium
keseimbangan cairan dan elektrolit, (Cahyaningsih, 2011). Bagi penderita Gagal
menyebabkan azotemia (retensi urea dan Ginjak Kronik, hemodialysis akan
sampah nitrogen lain dalam darah). mencegah kematian tetapi tidak dapat
Penyakit ini juga dikenal dengan penyakit menyembuhkan atau memulihkan fungsi
ginjal tahap akhir (End Stage Renal ginjal secara keseluruhan. Hemodialisis
Desease).Angka kejadian ESRD sangat dilakukan untuk mengeluarkan sisa-sisa
tinggi, di Amerika sendiri sudah mencapai metabolisme atau racun tertentu dari
8% pertahun dalam 5 tahun terakhir peredaran darah manusia, seperti kelebihan
dimana 300.000 pasien perlu perawatan di ureum, kreatinin, asam urat dan zat-zat lain
rumah sakit (Diyono & Sri, 2019). melalui membran semipermeabel. Pasien
gagal ginjal kronik menjalani proses
Gagal ginjal kronik merupakan gangguan hemodialisis sebanyak 2-3 kali seminggu,
fungsi ginjal yang progresif dan dimana setiap kali hemodialisis rata-rata
irreversibel dimana tubuh gagal untuk memerlukan waktu antara 4-5 jam
mempertahankan metabolisme dan (Rahman, Kaunang & Elim, 2016).
keseimbangan cairan elektrolit, Tekanan darah merupakan faktor resiko
menyebabkan retensi urin dan sampah utama penyakit kardiovaskular yang
nitrogen lain dalam darah (Muttaqin mortalitasnya meningkat sampai 20 kali
&Kumala, 2011). lipat pada pasien penyakit gagal ginjal
Hasil Riskesdas (2018) mengatakan bahwa kronis yang menjalani hemodialisis.
jumlah penderita di Indonesia sendiri Studi pendahuluan yang dilakukan oleh
mengalami kenaikan dari 2% mencapai peneliti di Ruang Hemodialisa RSU GMIM
3,8% pada tahun 2018 dari jumlah Bethesda Tomohon pada bulan Agustus –
penduduk Indonesia hanya 19,3% dari September tahun 2018 didapatkan bahwa
pasien gagal ginjal kronis tersebut pasien yang melakukan tindakan
menjalani terapi dialisis. Bila seseorang hemodialisa berjumlah 40 orang dan
mengalami penyakit gagal ginjal kronik menjadi penyebab adalah Gagal Ginjal

Yanti, Sefti, Rina, PerbedaanTekananDarahPada… 57


Jurnal Keperawatan, Volume 9, No. 1, Februari 2021, (Hal. 56-62)

Kronik, rata-rata kunjugan pasien 10 orang Populasi dan Sampel pada penelitian ini
per hari. adalah 40 orang pasien diambil dari data
Berdasarkan hasil pengamatan studi kunjungan 3 bulan terakhir di ruang
pendahuluan didapati juga pasien yang Hemodialisa RSU GMIM Bethesda
menjalani Hemodialisa relatif ada yang Tomohon, yang diambil dengan
mengalami peningkatan atau penurunan menggunakan metode Total Sampling yaitu
tekanan darah pada saat menjalani jumlah sampel dengan jumlah populasi 40
tindakan hemodialisa. orang. Instrumen penelitian yang
Berdasarkan latar belakang diatas digunakan untuk pengumpulan data dalam
penelitianini be rt uj ua n penelitian ini berupa lembar
untukmenganalisis perbedaan tekanan observasi(inisial pasien, jenis kelamin,umur
darah pada pasien CKD sebelum dan dan hari/tanggal). Pengolahan data
setelah hemodialysis. menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks
Text dan pengolahan data dengan bantuan
METODE PENELITIAN program komputer. Penelitian ini telah
Dalam penelitian ini, peneliti dilakukan dengan standar etika penelitian
menggunakan desain adalah yang ada yaitu, informasi untuk responden,
observasional analitik dengan rancangan kerahasiaan identitas, dan kerahasiaan
penelitian Cross Sectional yaitu data yang informasi.Penelitian ini telah mendapat izin
menyangkut variable independen dan dari Instalasi Hemodialisa RS Swasta di
variabel dependen akan dikumpulkan Sulawesi Utara tempat dilakukan penelitian
dalam waktu yang bersamaan dengan nomor izin 605/RSB/M/VI/2019
(Notoatmodjo, 2012).

HASIL dan PEMBAHASAN


A. HASIL
1. Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menurut Karakteristik Responden
Karakteristik Kategori %

Usia 36-44 tahun 5


45-59 tahun 55
60-74 tahun 40

Jenis Kelamin Laki-Laki 57,5


Perempuan 42,5

Total 40 100
Sumber: Data Primer, 2019
Hasil penelitian berdasarkan tabel di atas 44 tahun sebanyak 2 orang (5%).
menunjukkan bahwa sebagian besar sampel Sedangkan responden dengan jenis kelamin
memiliki usia 60 – 74 tahun sebanyak 16 laki-laki yaitu sebanyak 23 orang (57,5%)
orang (40%), usia 45 – 59 tahun sebanyak dan sisanya berjenis kelamin perempuan
22 orang (55%), dan yang sedikit usia 36 – yaitu 17 orang (42,5%).

Yanti, Sefti, Rina, PerbedaanTekananDarahPada… 58


Jurnal Keperawatan, Volume 9, No. 1, Februari 2021, (Hal. 56-62)

2. Analisa Univariat
Tabel 2. Distribusi sampel tekanan darah sebelum hemodialisis dan sampel tekanan darah
sesudah hemodialisis
Tekanan Darah Sebelum Sesudah
n % n %
Normal 9 22,5 4 10,0
Pre-Hipertensi 11 27,5 10 25,0
Hipertensi Stage I 14 35,0 10 25,0
Hipertensi Stage II 5 12,5 12 30,0
Hipertensi Stage III 1 2,5 4 10,0

Total 40 100,0 40 100,0


Sumber: Data Primer 2019
Diatas menunjukkan bahwa pasien CKD CKD setelah melakukan hemodialisis
sebelum melakukan hemodialisis dengan dengan tekanan darah Normal yaitu
tekanan darah Normal yaitu sebanyak 9 sebanyak 4 orang (10%), pasien CKD
orang (22,5%), pasien CKD dengan dengan tekanan darah Pre-Hipertensi
tekanan darah Pre-Hipertensi sebanyak 11 sebanyak 10 orang (25%), untuk pasien
orang (27,5%), untuk pasien CKD dengan CKD dengan tekanan darah Hipertensi
tekanan darah Hipertensi Stage I sebagian Stage I sebagian besar sampel yaitu
besar sampel yaitu sebanyak 14 orang sebanyak 10 orang (25%), pasien CKD
(35%), pasien CKD dengan tekanan darah dengan tekanan darah Hipertensi Stage II
Hipertensi Stage II yaitu sebanyak 5 orang yaitu sebanyak 12 orang (30%), dan pada
(12,5%), dan pada pasien CKD dengan pasien CKD dengan tekanan darah
tekanan darah Hipertensi Stage III yaitu Hipertensi Stage III yaitu hanya 4 orang
hanya 1 orang (2,5%). Sedangkan pasien (10%).

3. Analisa Bivariat
Tabel 4. Perbedaan Tekanan Darah Pasien CKD Sebelum dan Setelah Hemodialisis.
n Mean Rank Sum of Nilai
Rank Z ρ

TD SETELAH HD- Negative Ranks 7 10.50 73 -3,091 0,002


TD SEBELUM HD Positive Ranks 21 15.83 332.50
Ties 12
Total 40
Sumber: Data Primer 2019

Yanti, Sefti, Rina, PerbedaanTekananDarahPada… 59


Jurnal Keperawatan, Volume 9, No. 1, Februari 2021, (Hal. 56-62)

B. PEMBAHASAN dengan tekanan darah Hipertensi Stage II


Perbedaan Tekanan Darah yaitu sebanyak 12 orang (30%), dan pada
Tekanan Darah Sebelum Hemodialisa pasien CKD dengan tekanan darah
Dari data responden yang diteliti Hipertensi Stage III yaitu hanya 4 orang
berdasarkan sebelum melakukan tindakan (10%).
hemodialisa diruang hemodialisa RSU Jika tekanan darah menurun, akan
GMIM Bethesda Tomohon. Hasil mengalami sebuah refleks yang akan
penelitian menunjukan bahwa dari total 40 menyebabkan peningkatan frekuensi
responden (100%) menunjukkan bahwa jantung untuk mempertahankan tekanan
pasien CKD sebelum melakukan darah (Sloane E., 2014). Menurut
hemodialisis dengan tekanan darah Normal Sarifuddin (2012), faktor yang
yaitu sebanyak 9 orang (22,5%), pasien mempertahankan tekanan darah yaitu
CKD dengan tekanan darah Pre-Hipertensi kekuatan memompa jantung, banyaknya
sebanyak 11 orang (27,5%), untuk pasien darah yang beredar. Pemberian cairan
CKD dengan tekanan darah Hipertensi seperti plasma atau garam akan
Stage I sebagian besar sampel yaitu menyebabkan tekanan darah naik.
sebanyak 14 orang (35%), pasien CKD
dengan tekanan darah Hipertensi Stage II Perbedaan Tekanan Darah Pada
yaitu sebanyak 5 orang (12,5%), dan pada Pasien CKD Sebelum dan Setelah
pasien CKD dengan tekanan darah Hemodialisis diruang HD.
Hipertensi Stage III yaitu hanya 1 orang Hasil uji hipotesis yang dilakukan
(2,5%). menggunakan uji statistik uji wilcoxon
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dengan tingkat kemaknaan 𝛼=
Kandarini (2012), tekanan darah penderita 0,05 menunjukan bahwa nilai Z sebesar
bisa normal saat memulai hemodialisis, 3,091 dan p sebesar 0,002 (p≤0,05)
kemudian meningkat setelah hemodialisis sehingga adanya perbedaan tekanan
atau bisa juga sudah terjadi peningkatan darah pada pasien CKD sebelum dan
tekanan darah pada saat memulai setelah melakukan hemodialisis diruang
hemodialisis dan meningkat hingga akhir hemodialisa RSU GMIM Bethesda
hemodialisis. Tomohon.
Penelitian yang dilakukan oleh Terdapat hubungan yang signifikan
(Rahmawati, 2016) menyatakan bahwa antara kepatuhan hemodialisa dengan
gangguan kardiovaskular merupakan faktor tekanan darah (Prasetya, 2015). Ketika
risiko akibat penyakit gagal ginjal kronik, tekanan darah sistolik melebihi 120
diperkirakan 10-30 kali lebih tinggi pada mmHg dan tekanan darah diastolic di
klien hemodialisis dari pada populasi atas 80 mmHg dengan denyut 60-100
umum. kali dalam satu menit, kerusakan dinding
pembuluh darah akan terus bertambah
Tekanan Darah Setelah Hemodialisa dan ini bisa menyebabkan kebocoran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saringan ginjal.
pasien CKD setelah melakukan Tekanan darah pada pasien gagal ginjal
hemodialisis dengan tekanan darah Normal kronis yang menjalani hemodialisa
yaitu sebanyak 4 orang (10%), pasien CKD berpengaruh terhadap kualitas hidup
dengan tekanan darah Pre-Hipertensi pasien (Astrini, 2013). Hal ini sejalan
sebanyak 10 orang (25%), untuk pasien dengan penelitian yang dilakukan oleh
CKD dengan tekanan darah Hipertensi (Noradina, 2018)menyatakan bahwa ada
Stage I sebagian besar sampel yaitu pengaruh tindakan hemodialisa terhadap
sebanyak 10 orang (25%), pasien CKD perubahan tekanan darah. Tekanan darah

Yanti, Sefti, Rina, PerbedaanTekananDarahPada… 60


Jurnal Keperawatan, Volume 9, No. 1, Februari 2021, (Hal. 56-62)

penderita bisa normal saat memulai Pustaka Utama


hemodialisis, kemudian meningkat setelah Musa, W., Kundre, R., & Babakal, A.
hemodialisis. Atau bisa juga sudah terjadi (2015). HUBUNGAN TINDAKAN
peningkatan tekanan darah pada saat HEMODIALISA DENGAN
memulai hemodialisis dan meningkat TINGKAT KECEMASAN KLIEN
hingga akhir hemodialisis (Kandarini GAGAL GINJAL DI RUANGAN
2012). DAHLIA RSUP Prof Dr.R.
KANDOU MANADO. Jurnal
KESIMPULAN Keperawatan UNSRAT, 3(1),
Berdasarkan hasil penelitian 109151.
terdapat ada Perbedaan Tekanan Darah Notoatmodjo. 2010. Metodologi
Pada Pasien CKD Sebelum dan Setelah Penelitian Kesehatan. Rineka
Hemodialisis di ruang HD. Cipta. Jakarta
Noradina. (2018). Pengaruh tindakan
hemodialisa terhadap perubahan
DAFTAR PUSTAKA
tekanan darah pada klien gagal
Arif Muttaqin dan Kumala Sari. (2011). ginjal kronik di Rumah Sakit Imelda
Asuhan Keperawatan Gangguan Medan tahun 2018. Jurnal Ilmiah
Sistem Perkemihan. Salemba Medika, Keperawatan Imelda, 4(2), 503–
Jakarta. 509.
Comparison, T., Blood, O., Before, P., Rahman, M. T. S. A., Kaunang, T. M. D.,
Renal, C., That, F., In, I., & Elim, C. (2016). Hubungan antara
Hemodialysis, R., Hospital, A. A., lama menjalani hemodialisis dengan
Khoerunnisa, D., Afgani, A., & kualitas hidup pasien yang
Haribudiman, O. (2016). menjalani hemodialisis di Unit
Perbandingan Tekanan Darah Hemodialisis RSUP. Prof. Dr. R. D.
Sebelum dan Selama Hemodialisis Kandou Manado. E-CliniC, 4(1).
pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang https://doi.org/10.35790/ecl.4.1.201
Menjalani Hemodialisis Rutin di 6.10829
RSUD Al-Ihsan Bandung Periode RISKESDAS. (2018). Laporan nasional
Bulan Maret Tahun 2016. Prosiding RISKESDAS 2018. 20181228 –
Pendidikan Dokter, 144(No.2), 557– Laporan Riskesdas 2018
564. Nasional.pdf Diakses pada tanggal
Cahyaningsih, 2011. Hemodialisis (Cuci 13 Maret 2019 jam 19.30 WIB.
Darah) Panduan Praktis Perawatan Sarifuddin. (2009). Hubungan Tindakan
Gagal Ginjal, Mitra Cendekian Press, Hemodialisa Dengan Perubahan
Jogjakarta. Tekanan Darah Pasien Pasca
Diyono dan Sri, M. (2019). Buku Hemodialisis di Ruang Hemodialisa
Keperawatan Medikal Bedah Sistem RSUD DR . M . M .
Urologi. Andi Offset. Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik
Penulisan Riset Keperawatan
Ferdi, R. (2016). Tahun 2015. Cendekia (ed.2). Graha Ilmu. Yogyakarta
Medika, 1(1), 80–89. Sloane E.(2014). Anatomi Dan Fisiologi
https://jurnal.stikesalmaarif.ac.id/inde Untuk Pemula.Jakarta:EGC.
x.php/cendekia_medika/article/view/1 Thalib, A. H. S. (2019). Gambaran
7/11 Perubahan Tekanan Darah Pada
Hans Tandra. (2018). Dari Diabetes Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Menuju Ginjal. Penerbit PT Gramedia Menjalani Terapi Hemodialisis Di

Yanti, Sefti, Rina, PerbedaanTekananDarahPada… 61


Jurnal Keperawatan, Volume 9, No. 1, Februari 2021, (Hal. 56-62)

Ruang Hemodialisa Rumah Sakit TK.


II Pelamonia Makassar. (Jkg) Jurnal
Keperawatan Global, 4(2), 89–94.
https://doi.org/10.37341/jkg.v4i2.71

Yanti, Sefti, Rina, PerbedaanTekananDarahPada… 62

Anda mungkin juga menyukai