• ISO 22000 The food safety team and the other personnel shall be
competent and shall have appropriate education, training,
skills and experience.
• ISO 17025 Personnel shall be qualified on the basis of appropriate
ducation, training, experience and/or demonstrated skills,
as required.
• OSHAS The organization shall ensure that any person(s) under its
control performing tasks that can impact on OH&S is (are)
competent on the basis of appropriate education, training
or experience, and shall retain associated records.
KETERPADUAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
MEMASTIKAN
MENGEMBANGKAN MEMASTIKAN KESESUAIAN
KOMPETENSI DAN UNTUK
MEMELIHARA TUJUAN
KOMPETENSI PENERAPAN
WAJIB
SKKNI
Sertifikasi pendidikan & Pelatihan Sertifikasi kompetensi Registrasi/lisensi personil
LEMBAGA PENDIDIKAN &
LEMBAGA PELATIHAN LSP OTORITAS KOMPETEN
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
Pemberlakuan
Akreditasi LPK
Penerapan
Standar Pelatihan berbasis
kompetensi
Lisensi LSP
Sertifikasi Kompetensi
Pengembangan
Standar SKKNI MRA
SDM
Profesional
Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standardisasi Notifikasi
KERJA
mereka dapat meresponsnya secara positif.
5. Membutuhkan pelatihan yang relevan dengan
mereka.
6. Membutuhkan pelatihan yang berorientasi pada
tujuan.
SKKNI: KETELUSURAN/INTERFACE PENERAPAN PADA INDUSTRI, PENDIDIKAN DAN
SERTIFIKASI
Interface Model: Surono, 2019
SKKI, SKK
Judul SOP
≈ Judul Unit Kompetensi
≈
Judul Materi Pembelajaran
≈
Judul Sertifikat; unit kompetensi
Ruang Lingkup SOP Deskripsi Unit Ruang lingkup Materi Ruang lingkup asesmen
≈ ≈ pembelajaran≈
Instruksi kerja Kriteria Unjuk Kerja (KUK) Kriteria Unjuk Kerja Kriteria Unjuk Kerja
Speseifikasi sesuai kontek≈ Batasan variabel ≈ ≈
Kontekstualisasi pembelajaran Konteks asesmen
≈ ≈ ≈
QA Panduan penialaian ~ aspek Evaluasi ~ Indikator kompetensi Panduan asesmen
kritis
SKILL
KNOW
ATTI LEDGE
TUDE
Transfer Skills
Task Skills
Job Role /
Environment Contingency
Skills Management
Skills
Work Place
KOMPETENSI
Dimensi Kompetensi
Task Skill • Melaksanakan tugas individu
Employability 4. Inisiatif dan enterprise yg berkontribusi untuk hasil guna yang inovatif.
tempat kerja 8.
pekerja dan operasi perusahaan dan hasilnya
Teknologi yg berkontribusi utk melaksanakan pekerjaan secara efektif.
Near enough ? Is not
competent
Standar Kompetensi
PP 31/2006
SKKNI
STANDAR INTERNASIONAL
STANDAR KHUSUS
Fungsi dasar utk
menghasilkan
produk/jasa
Instruksi Kerja
pada Industri yang
Rincian
Langkah – langkah / prosedur. Terukur dan dapat
Unit – unit Dapat berupa proses diobservasi
kompetensi manajemen atau proses
produksi
Produk / Jasa
Elemen
Kompetensi Kontekstual di
tempat kerja
Kriteria
Unjuk
Deskripsi aspek kritis
Kerja pengetahuan dan
ketrampilan penting
untuk asesmen
Batasan
Variabel
Panduan
Penilaian
• Program pelatihan dasarnya adalah
8 STANDAR Standar kompetensi
AKREDITASI • Kurikulum dasarnya adalah standar
PELATIHAN BERBASIS kompetensi
KOMPETENSI • Modul pelatihan dasarnya adalah standar
kompetensi
• Asesmen dalam pelatihan berbasis
kompetensi
• Pelatih dan tenaga kepelatihan kompeten
(metodologi dan substansi)
• Mempunyai infrastruktur dan peralatan
penunjang pelatihan
• Mempunyai sistem tata kelola Lembaga
pelatihan (sistem manajemen mutu)
• Layak secara finansial
21
STANDAR KOMPETENSI (SKK, SKKNI, SKI)
01 02 03 04
Mau melatih sampai
5
PELATIH kompeten
①Jenis pelatihan keamanan pangan yang diperlukan pada setiap posisi kerja (job position) yang terkait
keamanan pangan diidentifikasi.
②Evaluasi kompetensi dan kebutuhan pelatihan setiap personil yang berhubungan dengan keamanan
pangan pada semua posisi kerja dikordinasikan dengan kepala bagian masing-masing.
③Rencana pelatihan disusun untuk semua personel yang terkait keamanan pangan.
④Materi pelatihan keamanan pangan ; GMP, SSOP, HACCP, dan ISO 22000, atau materi keamanan
pangan lainnya sesuai kebutuhan disusun bersama personel yang terkait.
⑤Materi pelatihan divalidasi.
⑥Instruktur pelatihan ditetapkan sesuai kompetensi.
⑦Perangkat pelatihan disiapkan.
⑧Rencana pelatihan dikomunikasikan ke semua bagian yang terkait.
① Identifikasi Jenis • Jenis pelatihan dapat diidentifikasi dari:
pelatihan keamanan • Tugas dan tanggung jawab Jabatan
pangan yang diperlukan struktural dari organisasi.
pada setiap posisi kerja • Tugas dan tanggung jawab jabatan
(job position) yang fungsional dari organisasi.
terkait keamanan • Tugas dan tanggung jawab satuan
pangan. tugas personil dalam organisasi.
• Tugas dan tanggung jawab
personil/karyawan individual.
• Penyebab kebutuhan
② Evaluasi kompetensi training
dan kebutuhan
pelatihan setiap • Hasil rekrutmen pegawai
personil yang
berhubungan dengan
baru
keamanan pangan • Re-training dari hasil
pada semua posisi
kerja dikordinasikan
rekomendasi hasil audit
dengan kepala • Refreshment
bagian masing-
masing. • Promosi
• Mutasi
• Rencana pelatihan dapat mencakupi:
• Peserta:
• Kelompok homogen.
• Perorangan.
• Tujuan pelatihan/instruksional, dapat mencakupi:
③ Menyusun • Tujuan instruksional umum
• Tujuan instruksional khusus
Rencana • Jenis pelatihan:
pelatihan • Paket pelatihan sesuai jabatan kerja.
untuk semua • Klaster sesuai kebutuhan
personel • Satuan unit kompetensi.
• Acuan pelatihan, dapat mencakupi:
yang terkait • Standar kompetensi.
keamanan • SOP organisasi,
pangan. • Spesifikasi/instruksi kerja peralatan,
• Spesifikasi/instruksi kerja produksi.
• Metode pelatihan dapat mencakupi:
• Tatap muka di kelas.
• E-learning.
• Waktu pelatihan dan agenda pelatihan.
④Menyusun Materi • Menyusun materi pelatihan
pelatihan keamanan dapat dilakukan dengan:
pangan ; GMP, SSOP, • Adopsi materi pelatihan
HACCP, dan ISO • Adaptasi materi pelatihan
22000, atau materi • Memberikan konteks
pada materi
keamanan pangan pembelajaran.
lainnya sesuai • Memberikan contoh dan
kebutuhan bersama non-contoh.
personel yang • Menyusun baru materi
terkait. pelatihan
• Validasi materi pelatihan:
⑤Validasi • Kesesuaian dengan tujuan
instruksional umum dan khusus.
Materi • Kesesuaian acuan/benchmark
pelatihan.
pelatihan. • Konteks pelatihan
• Contoh dan non-contoh.
• Kesesuaian perangkat asesmen.
⑥ Menetapkan Instruktur pelatihan sesuai
kompetensi
• Instruktur pelatihan:
• Mempunyai kualifikasi pelatih/instruktur/mentor/coach
bidang keamanan pangan dan seharusnya
bersertifikasi kompetensi
• Mempunyai kualifikasi penyuluh keamanan pangan dan
seharusnya bersertifikat kompetensi.
Peralatan pelatihan
⑦ Menyiapkan •
•
Laptop
LCD Proyektor
Perangkat • Layar
pelatihan
• Kursi
• Meja
Perlengkapan pelatihan:
• Internet
• ATK
• Materi pelatihan
• Absensi
• Sertifikat
• Form feedback dari peserta
⑧ Mengkomunikasikan
Rencana pelatihan Mengkomunikasikan
• Untuk mendapatkan umpan balik
kesesuaian waktu pelaksanaan agar
ke semua bagian rencana pelatihan:
tidak mengganggu proses produksi.
yang terkait.
• Peserta
• Pelatih
Bagian terkait dapat • HRD
mencakupi: • Bagian teknis
• Bagian manajemen maintenance
• Dan lai-lain.
1. Pelatihan Keamanan Pangan dijalankan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
komu
nikasi
• BAGIAN TERKAIT, dapat mencakupi:
• Manajemen mutu
• Manajemen teknis/oprasional
• Pimpinan puncak/
④ Ketidaksesuaian yang diidentifikasi dari hasil
evaluasi ditindaklanjuti secara efektif