Anda di halaman 1dari 14

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA KOLAM RENANG "ZAFRAN

SWIMMING POOL"

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

DENTA REVINA

(20130210212)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI-KEDIRI

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kolam renang adalah kontruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan air dan
digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya. Kolam renang merupakan
tempat yang dicari khalayak umum untuk melepas penat, gerah, dan lelah. Kolam renang juga
merupakan salah satu media berolahraga yang sangat menyenangkan, dengan berenang kita
akan merasa lebih bugar, dan refreshing. Selain juga sebagai pusat kebugaran jasmani, kolam
renang juga merupakan salah satu objek wisata air yang ramai dikunjungi orang dari semua
kalangan baik orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Jumlah pengunjung sangat meningkat
pada hari-hari libur mencapai ratusan orang.

Pada zaman ini banyak orang yang membangun kolam renang baik dibuka untuk
umum ataupun pribadi.Salah satunya Zafran Swimming Pool yang terletak di Ds.Bogem,
Kec.Gurah, Kab.Kediri. Zafran Swimming Pool ini dibangun pada tahun 2020 oleh sepasang
suami istri, bapak Muhammad Taufik dan ibu Judhea Fany A, fasilitas yang disediakan oleh
Zafran Swimming Pool lumayan lengkap ada kolam dewasa, kolam anak-anak, cafe, dan kamar
mandinya yang cukup moderen.

Namun di masa sekarang ini merebaknya pandemi virus corona atau COVID-19, tentu
memberikan dampak yang besar kepada beberapa sektor di dunia, termasuk di Indonesia.Salah
satu sektor yang terkena dampak dengan adanya pandemi COVID-19 adalah sektor usaha. Tak
sedikit sektor sejumlah usaha harus mengalami bangkrut akibat tidak adanya pemasukan
selama pandemi COVID-19.

Tentunya hal ini akan berdampak pada pemasukan omzet Zafran Swimming Pool
dan kita melakukan penelitian dengan judul "DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI USAHA KOLAM
RENANG ZAFRAN SWIMMING POOL".

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apa yg mendorong anda untuk membangun kolam renang di masa pandemi ini.

2. Bagaimana cara anda memasarkan usaha anda di masa pandemi ini.

3. Apa saja dampak pandemi terhadap pelaku usaha kolam renang anda.
1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui alasan pemilik membangun kolam renang di masa pandemi ini.

2. Untuk mengetahui cara pemasaran usaha kolam renang di masa pandemi ini.

3. Untuk mengetahui apa saja dampak pandemi terhadap pelaku usaha kolam renang.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Diperoleh informasi untuk mempertahankan usaha agar tidak bangkrut disaat masa-masa
pandemi COVID-19.

2. Dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian yang sejenis untuk tahap selanjutnya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI

a. Kolam Renang

Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan air
dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya. Kolam renang pribadi
adalah simbol status bagi pemiliknya, karena membutuhkan banyak tempat dan biaya
perawatan yang besar. Kolam renang umum biasanya adalah bagian dari pusat kebugaran
jasmani atau taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi sauna, lapangan olahraga
renang (squash, tenis, dll) dan rumah makan. Untuk menjernihkan dan mendisfeksi air biasanya
digunakan kaporit.

b. COVID-19

Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat


COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis
koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi COVID-19. Penderita COVID-19 dapat
mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas.Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-
bersin lebih jarang ditemukan. Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung
pada pneumonia dan kegagalan multiorgan. Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain
melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau
bersin. Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari
dengan rata-rata 5 hari. Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polimerase
transkripsi-balik (rRT-PCR) dari usap nasofaring atau sampel dahak dengan hasil dalam
beberapa jam hingga 2 hari. Pemeriksaan antibodi dari sampel serum darah juga dapat
digunakan dengan hasil dalam beberapa hari. Infeksi juga dapat didiagnosis dari kombinasi
gejala, faktor risiko, dan pemindaian tomografi terkomputasi pada dada yang menunjukkan
gejala pneumonia.

Virus yang menyebabkan COVID-19 terutama ditransmisikan melalui droplet


(percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan
nafas. Droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan di udara, sehingga dengan cepat jatuh
dan menempel pada lantai atau permukaan lainnya.Anda dapat tertular saat menghirup udara
yang mengandung virus jika Anda berada terlalu dekat dengan orang yang sudah terinfeksi
COVID-19. Anda juga dapat tertular jika menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi lalu
menyentuh mata, hidung, atau mulut Andaa mereka telah terinfeksi untuk memakai masker
bedah dan mencari nasihat medis dengan memanggil dokter dan tidak langsung mengunjungi
klinik. Masker juga direkomendasikan bagi mereka yang merawat seseorang yang diduga
terinfeksi tetapi tidak untuk digunakan masyarakat umum. Belum ada vaksin atau obat antivirus
khusus untuk COVID-19; tata laksana yang diberikan meliputi pengobatan terhadap gejala,
perawatan suportif, dan tindakan eksperimental. Angka fatalitas kasus diperkirakan antara 1–
3%.

c. Memulai Bisnis Dimasa Pandemi

Sudah lebih dari enam bulan pandemi COVID-19 telah mengubah hampir semua lini
kehidupan. Keharusan social distancing demi menghambat penyebaran virus berbahaya
tersebut telah berimbas sangat besar pada perekonomian. Banyak perusahaan gulung tikar dan
jutaan pekerja kehilangan pekerjaan. Kini, kendati new normal sudah berjalan supaya roda
ekonomi bisa kembali menggelinding, imbas pandemi COVID-19 terhadap perekonomian sudah
terlanjur besar dan membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama. Di tengah kelesuan
ekonomi akibat pandemi ini, bukan berarti tidak tersisa peluang dan kesempatan sama sekali.
Masih banyak peluang bisnis-bisnis baru yang bisa Anda jajaki dan berpotensi menghasilkan
keuntungan di tengah kondisi krisis. Merintis bisnis yang prospektif juga bisa menjadi jalan
keluar bagi Anda yang saat ini secara finansial telah terimbas pandemi.

d. Cara Mempertahankan Bisnis Dimasa Pandemi

Pandemi virus Covid-19 tidak hanya mengancam sektor kesehatan, namun juga
mengancam krisis ekonomi global. Berdasarkan data dari World Economic Outlook April 2020,
IMF memprediksikan perekonomian dunia akan merosot hingga ke minus tiga persen sampai
dengan tahun ini. Namun bila pandemi ini berakhir pada paruh kedua tahun 2020 dan aktivitas
ekonomi kembali normal, maka ekonomi Indonesia diprediksi bisa tumbuh hingga 8,2 persen,
sementara perekonomian dunia akan tumbuh hingga 5,8 persen.

Lalu bagaimana dampaknya pada sektor bisnis dan industri? Ternyata tidak semua
bisnis mengalami pertumbuhan negatif, ada pula yang mendapatkan pertumbuhan positif,
berdasarkan data yang dilansir oleh lembaga survei Kantar Worldpanel Indonesia, 14 April 2020
lalu. Indonesia bisa belajar dari negara Tiongkok, di mana perubahan perilaku konsumen
memaksa beberapa sektor bisnis untuk beradaptasi. Inilah yang dibahas dalam acara webinar
yang diadakan oleh Innity Media pada 29 April 2020, dengan tema “How Brand Voice Should
Not Practice Social Distancing During Covid-19”, bagaimana pelaku bisnis harus merespon
situasi di tengah pandemi. Mengundang Pandit Sumawinata, praktisi di bidang usaha kreatif
dan akademisi di Universitas Bakrie, Innity Media mengajak para pelaku bisnis untuk berbagi
tips menjalankan usaha meskipun di tengah krisis.

Beberapa tips yang bisa membuat bisnis anda bertahan di tengah situasi pandemi virus corona
in, di antaranya:

1. Beralih ke iklan digital.


Nielsen Indonesia mencatat sebanyak 80 persen konsumen mencari berita atau informasi
tentang Covid-19 melalui sosial media, dan sebanyak 60 persen melalui mesin pencari. Pandit
mengatakan beriklan di media digital, low budget namun high impact, mengoptimalkan
keterbatasan budget yang dimiliki oleh bisnis anda dengan menggunakan strategi pemasaran
yang tepat sasaran. Misanya dengan menggunakan influencer nano, yaitu seseorang yang
memiliki followers atau pengikut yang banyak di media sosial, namun tidak sampai 10 ribu
followers, biayanya lebih murah namun efektif karena faktor kedekatan dengan pengikutnya.

2. Change the strategy, not the budget.

Jangan pernah berhenti beriklan meskipun di dalam situasi krisis, namun ubah strateginya dari
hard selling menjadi soft selling dengan menggunakan konsep story telling yang menyentuh sisi
emosional konsumen, seperti mengangkat isu-isu sosial yang bisa memberikan efek positif.

3. Don't think outside the box. Think like there is no box.

Buatlah strategi pemasaran yang kreatif. Memang tidak mengarahkan kepada proses pembelian
secara langsung, namun iklan yang diingat oleh konsumen pada masa krisis akan membuat
bisnis tetap kuat dan lebih cepat pulih, bahkan setelah krisis ini berakhir.

e. Dampak Nyata Pandemi COVID-19 Bagi Wirausaha.

Perusahaan dan individu di seluruh dunia telah bersatu untuk merespons, dan
jika mungkin, mengatasi krisis ini.Dari penyelenggara festival musik yang kini mengorganizir
pengadaan rumah duka temporer hingga perusahaan otomotif yang memutar kegiatan pabrik
menjadi produsen ventilator yang sangat dibutuhkan.Ironinya, pandemi justru telah
meningkatan kreativitas sejumlah orang dalam berbisnis.Pebisnis dan perusahaan orang-orang
dan perusahaan telah menyusun ide-ide baru untuk menanggapi kebutuhan yang ada atau yang
pemenuhan kebutuhan yang tidak cukup ditangani oleh pemerintah dan lembaga yang
berkuasa.

Gambaran tentang bagaimana wirausahawan dan sistem mereka terpengaruh


oleh pandemi jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan, satu hal yang pasti adalah bagaimana
bentuknya hari ini akan memiliki efek jangka panjang."Krisis Covid-19 saat ini juga menunjukkan
pentingnya usaha kecil dengan pendekatan inovasi yang lebih canggih," tulis WEF.Sementara
sebagian besar perusahaan rintisan mungkin melihat pengalihan fokus bisnis sebagai peluang
atau solusi jangka pendek, hal ini tetap merupakan strategi bertahan hidup yang fundamental
dan peluang pertumbuhan bagi ekonomi dan industri negara.Dengan demikian, untuk
mengambil keuntungan dari potensi wirausaha, pemerintah dan lembaga pendukung lainnya
harus mengembangkan langkah-langkah yang tepat untuk mendukung kewirausahaan
semacam ini.
Misalnya, pengadaan publik dapat membantu perusahaan rintisan untuk mendapatkan akses
pasar yang berguna untuk membangun reputasi sehingga usaha mereka dipandang sebagai
mitra bisnis yang sah.

"Perubahan yang kita amati hari ini mungkin merupakan pedang bermata dua," ujar organisasi
internasional tersebut.

Beberapa mungkin berpendapat bahwa krisis dapat berdampak negatif terhadap


kewirausahaan, yang lain mungkin menyarankan bahwa perubahan yang kita amati saat ini
dapat mengubah persepsi kewirausahaan menjadi lebih baik.Namun, apa yang kita saksikan
hari ini sesungguhnya adalah potensi untuk mendemokrasikan kewirausahaan dan menciptakan
model peran kewirausahaan baru yang lebih mudah dikenali oleh orang.Perubahan ini pada
akhirnya dapat memicu lebih banyak orang untuk memulai bisnis mereka sendiri.Dengan begitu
banyak lembaga besar melepaskan karyawan yang berbakat dan berkualitas, mungkin krisis ini
dan dampak setelahnya akan mendorong lebih banyak orang untuk mengambil risiko yang
terkait dengan kewirausahaan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif,
seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto.

3.2 WAKTU dan TEMPAT PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis, 7 Januari 2021 dengan cara melakukan
wawancara ditempatnya secara langsung dengan sang pemilik kolam renang yang berada di
kawasan Zafran Swimming Pool, Bogem Gurah Kediri.

3.3 FOKUS PENELITIAN

Penelitian ini berfokus pada dampak pandemi COVID-19 terhadap usaha kolam
renang "Zafran Swimming Pool".

3.4 SUMBER DATA

Data yang digunakan merupakan data hasil dari wawancara langsung dengan
sang pemilik kolam renang "Zafran Swimming Pool".

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan


dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atau pertanyaan tersebut
(Lexy Moloeng, 2005:186).

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam merupakan cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara
langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran
lengkaptentang topik yang diteliti. Wawancara dalam penelitian ini dilakukanuntuk
memperoleh data dan informasi mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap selaku usaha
kolam renang "Zafran Swimming Pool".

3.6 ANALISIS HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian yang saya lakukan tidak ada yang tahu jika akan ada
wabah COVID-19 seperti sekarang yang menyebabkan kerugian untuk beberapa sektor dan hal
ini menyebabkan kerugian pada pelaku usaha kolam renang Zafran Swimming Pool yaitu
pendapatan yang seharusnya menjadi awal baliknya modal harus terhambat karena terjadinya
wabah COVID-19 tersebut, pelaku juga tak sedikit mengalami kerugian atas terhambatnya
wabah COVID-19 yang diharuskan menutup sementara kolam renang Zafran Swimming Pool.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian yang saya lakukan dapat disimpulkan :

1. Pendapatan yang seharusnya menjadi awal baliknya modal harus terhambat karena
terjadinya wabah COVID-19.
2. Pelaku usaha kolam renang "Zafran Swimming Pool" mengalami kerugian karena harus
menutup sementara tempat wisata tersebut.

3. Penghasilan yang seharusnya menjadi laba harus digunakan untuk perawatan kolam
renang dan fasilitas lainnya selama penutupan berlangsung.

4.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan karya ilmiah ini saya ingin memberikan beberapa
saran sebagai berikut :

Sebagai seorang yang memiliki usaha harus siyap jika dihadapkan dengan keadaan seperti
sekarang ini dan seorang pengusaha harus mempunyai mental yang kuat karena yang namanya
usaha pasti akan ada laba ruginya. Pengusaha juga harus bisa mengelola keuangannya dengan
baik agar tidak terus merugi dan membutuhkan strategi pemasaran yang efektif.

LAMPIRAN 1.

Biodata Narasumber :

 Nama : Judhea Fany A

 Tempat dan tanggal lahir : Kediri, 06 - 05 - 1992

 Usia : 28 tahun

 Alamat : PT Zafran Perkasa Propertindo Dsn Bogem Selatan RT011 RW003 DS


Bogem Kec Gurah Kab kediri, KAB. KEDIRI, GURAH, JAWA TIMUR.64181
Pertanyaan yang diajukan kepada narasumber :

1. Apa latar belakang anda mendirikan kolam renang ini disaat pandemi COVID-19 seperti
sekarang ini ?

2. Berapa biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan untuk perawatan kolam renang ini ?

3. Dan apakah penghasilan selama pandemi ini bisa untuk biaya perawatannya ?

4. Apakah anda mengalami kerugian atau tiadak ?

5. Apakah anda sudah menerapkan sistem protokol kesehatan pada pengunjung yang
datang ?

6. Dan bagaimana cara yang anda lakukan agar usaha anda ini tetap berjalan disaat situasi
seperti ini ?

LAMPIRAN 1.

Hasil wawancara dari narasumber atas pertanyaan yang diajukan :

1. Iya karena menurut saya objek wisata ditempat saya masih kurang apalagi saya
tinggal di desa. Menurut saya tempat tinggal saya ini masih berpotensi untuk
membuka tempat wisata seperti kolam renang saya ini apalagi dengan harga tiket
masuknya yang cukup terjangkau hanya Rp.5.000,00 dan kebetulan kolam renang ini
masih satu-satunya yang ada di desa saya.

2. Biaya untuk perawatannya sekitar Rp.150.000,00 per bulan untuk membeli kaporid
dan bensin untuk menyalakan diesel, untuk pembersihannya karena kolam renang
ini tidak terlalu besar maka tenaga kerjanya anggota keluarga saya sendiri jadi tidak
terlalu mengeluarkan biaya yang cukup banyak dan lebih hemat.
3. Saya rasa bisa, dua bulan sebelum adanya COVID-19 penghasilan dari kolam renang
tersebut bisa sampai 1.500.000,00, tetapi pada bulan Maret adanya wabah COVID-
19 saya tutup sementara untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut. Dan
setelah diberlakukannya new normal saya buka kembali pada bulan Juni 2020
sampai sekarang dan Alhamdulillah penghasilannya cukup meskipun tidak banyak
seperti diawal bulan Januari.

4. Yang pastinya saya mengalami kerugian atas hal tersebut sampai sekarang pun
belum bisa untuk mengembalikan modal awal dan yang seharusnya menjadi laba
saya harus digunakan untuk perawatan kolam dan fasilitas lainnya selama
penutupan tersebut, tetapi namanya juga orang usaha pasti akan ada laba ruginya.

5. Sudah, setelah saya membuka kembali kolam renang ini pada bulan Juni saya
menerapkan sistem protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah bagi
pengunjung dan jika ada yang tidak memenuhi syarat protokol kesehatan tersebut
dilarang untuk masuk. Alhamdulillah sampai saat ini masih berjalan lancar dan aman.

6. Saya menggunakan strategi pemasaran lewat banner yang dipasang dipinggiran


jalan, lewat media sosial juga, dan saya juga memberikan voucher disetiap kali
masuk kolam renang apabila voucher tersebut sudah terkumpul 10x maka akan
digratiskan berenang 1x.

LAMPIRAN 2.

Bukti wawancara sebagai berikut :


DAFTAR PUSTAKA
https://www.eryunputrapool.com/pengertian-kolam-renang/

https://eprints.uny.ac.id/9785/3/Bab%203%20-%2005101241004.pdf

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penyakit_koronavirus_2019

http://avrist.com/lifeguide/2020/07/24/bagaimana-memulai-bisnis-di-tengah-pandemi-
dengan-modal-minim/

https://inforial.tempo.co/info/1002932/strategi-mempertahankan-bisnis-di-tengah-pandemi-
covid-19

https://m.bisnis.com/amp/read/20200623/52/1256598/dampak-nyata-pandemi-corona-
terhadap-wirausaha

Anda mungkin juga menyukai