Anda di halaman 1dari 4

Alifh Muhammad Adz Dziqrul Robbany_21080120140137_A

Tugas Permodelan

Diketahui :

 Initial BOD = 3.33mg/L


 Initial DO = 8.5 mg/L
 DOsat = 11.0mg/L
 k1 = 0.30
 k2 = 0.40
 Natural BOD inflow =1.0mg/L

Consider the following questions:


1. If you change a parameter and then let the model continue to run, does the DO value
move toward an equilibrium point? Is it a "stable" model?
Answer :
Hal pertama yang dilakukan ialah dengan menganalisis model sistem tersebut
terlebih dahulu.Model sistem BOD yang digunakan pada kasus ini ialah :

Berdasarkan model diatas dapat diketahui bahwa k1 adalah faktor yang


mempengaruhi laju atau nilai BOD.Jika model tersebut dinyatakan dalam persamaan
matematis menjadi seperti ini :
BODout(t) = k1 . BOD(t)
Selain itu, terdapat DO yang juga dapat mempengaruhi BOD dan sebaliknya
karena terdapat hubungan antara keduanya.Sehingga diperoleh model sistem dari
peristiwa deoxygenetaion sebagai berikut:
Model sistem diatas dapat dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut :
DOout(t) = k1 . BOD(t)
Dimana k1 adalah koefisien deoxygenetion
Kemudian, diperoleh model sistem akibat proses reoxygenetaion sebagai berikut;

Model sistem diatas dapat dijabarkan dalam persamaan matematis seperti berikut:
Doin(t) = k2 (Dosat(t) – DO(t))
Dimana k2 adalah koefisien reoxgenetion
Sistem model diatas merupakan sistem model yang sudah lengkap sehingga dapat
diperoleh nilai BOD dan DO di waktu tertentu.
Untuk menentukan nilai BOD :

Untuk menentukan nilai DO :

Dari persamaan-persamaan diatas, hasilnya dapat kita jadikan data yang kemudian di
plot menjadi grafik melalui Ms.Excel seperti berikut.
Waktu
(t) BOD (t) DO (t) DOsat ∆t k1 k2 A dBOD/dt dDO/dt
0 3,33 8,5 11 0,25 0,3 0,4 1 0,001 0,001
0,25 0,001 8,50025 11 0,25 0,3 0,4 1 0,9997 0,9996
0,5 0,9997 8,75015 11 0,25 0,3 0,4 1 0,70009 0,60003
0,75 0,70009 8,900158 11 0,25 0,3 0,4 1 0,789973 0,62991
1 0,789973 9,057635 11 0,25 0,3 0,4 1 0,763008 0,539954
1,25 0,763008 9,192624 11 0,25 0,3 0,4 1 0,771098 0,494048
1,5 0,771098 9,316136 11 0,25 0,3 0,4 1 0,768671 0,442216
1,75 0,768671 9,42669 11 0,25 0,3 0,4 1 0,769399 0,398723
2 0,769399 9,52637 11 0,25 0,3 0,4 1 0,76918 0,358632
Grafik antara BOD(t) dengan DO(t)
10
8

m 6
g/ 4
L
2

0
0 0,25 0,5 0,75 1 1,25 1,5 1,75 2
Waktu (t)

BOD(t) DO(t)

Dari hasil perhitungan kemudian di plot, diperoleh grafik seperti diatas.Jika kita
merubah salah satu parameter, maka tidak menjamin parameter lain berjalan dengan baik
untuk mencapai titik keseimbangan (equilibrium point).Hal tersebut terjadi karena adanya
ikatan atau hubungan antara BOD dengan DO.Apabila nilai BOD naik, maka nilai DO akan
turun.Sehingga nilai atau parameter BOD akan mempengaruhi nilai DO.Sehingga dapat
diketahui bahwa sistem model ini tidak terlalu dapat berjalan dengan baik. Namun, jika
parameternya sudah berubah tetapi sistem tetap dapat berjalan dan mencapai titik setimbang,
maka rumusnya akan juga berubah menjadi:
 BOD
= 𝑑𝐵𝑂𝐷 = 0 = A – k1.BOD(t)
𝑑𝑡
𝑑𝐵𝑂𝐷 𝐴
= =
𝑑𝑡 𝑘1
 DO
𝑑𝐷𝑂
= = 0 = k2 (Dosat(t) – DO(t))
𝑑𝑡
𝐴
= DO = Dosat -
𝑘2
2. When you change the value of DO sat. what happens? Can you explain what you are
seeing?
Answer :
Jika DOsat beberapa nilainya diubah, yang terjadi adalah nilai ambang batasnya akan
berubah pula, sehingga memengaruhi besar kecilnya defisit berdasarkan persamaan Oxygen Deficit
atau persamaan “DOsat(t) – DO(t)”, maka saat arus masuk pada saat reoxygenation besar, maka
oxygen deficit juga akan membesar.
Waktu BOD (t) DO (t) DOsat ∆t k1 k2 A dBOD/dt dDO/dt
(t)
0 3,33 8,5 15 0,25 0,3 0,4 1 0,001 1,601
0,25 0,001 8,90025 15 0,25 0,3 0,4 1 0,9997 2,4396
0,5 0,9997 9,51015 15 0,25 0,3 0,4 1 0,70009 1,89603
0,75 0,70009 9,984158 15 0,25 0,3 0,4 1 0,789973 1,79631
1 0,789973 10,43324 15 0,25 0,3 0,4 1 0,763008 1,589714
1,25 0,763008 10,83066 15 0,25 0,3 0,4 1 0,771098 1,438832
1,5 0,771098 11,19037 15 0,25 0,3 0,4 1 0,768671 1,292522
1,75 0,768671 11,5135 15 0,25 0,3 0,4 1 0,769399 1,163998
2 0,769399 11,8045 15 0,25 0,3 0,4 1 0,76918 1,04738

Waktu BOD (t) DO (t) DOsat ∆t k1 k2 A dBOD/dt dDO/dt


(t)
0 3,33 8,5 8 0,25 0,3 0,4 1 0,001 -1,199
0,25 0,001 8,20025 8 0,25 0,3 0,4 1 0,9997 -0,0804
0,5 0,9997 8,18015 8 0,25 0,3 0,4 1 0,70009 -0,37197
0,75 0,70009 8,087158 8 0,25 0,3 0,4 1 0,789973 -0,24489
1 0,789973 8,025935 8 0,25 0,3 0,4 1 0,763008 -0,24737
1,25 0,763008 7,964094 8 0,25 0,3 0,4 1 0,771098 -0,21454
1,5 0,771098 7,910459 8 0,25 0,3 0,4 1 0,768671 -0,19551
1,75 0,768671 7,86158 8 0,25 0,3 0,4 1 0,769399 -0,17523
2 0,769399 7,817772 8 0,25 0,3 0,4 1 0,76918 -0,15793
Dan ketika niali Dosat dirubah ke nilai yang lebih kecil, terjadi juga penurunan yang
terjadi pada DO(t).Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara DO(t) dengan Do sat
adalah sejajar atau linier.
3. For each simulation you ran, explain what you did and what your results were. Is
there any variable that seems to "drive" this system?
Answer :
Setelah menjalankan dan menganalisis model berdasarkan data dan informasi
yang disediakan, ditemukan solusi dari data melalui nilai BOD, DO dan dalam
bentuk grafik juga.Dari tiga pertanyaan tersebut, didapatkan kesimpulan hasil analisis
bahwa nilai DO akan mempengaruhi nilai BOD, dan diketahui juga bahwa DOsat
juga akan mempengaruhi nilai DO dan defisit oksigen dalam sistem model. Semua
parameter dalam hal ini berkorelasi satu sama lain maka jika satu parameter berubah
parameter lainnya juga akan berubah. Ini mungkin juga akan mempengaruhi
berjalannya sistem model dan mencapai titik ekuilibrium.

Anda mungkin juga menyukai