Anda di halaman 1dari 5

A.

Tinjauan Umum Tentang Tentang Kulit

1. Pengertian Kulit

Kulit adalah pembatas antara manusia dan

lingkungannya. Kulit mempunyai berat rata-rata 4 kg dan meliputi

area seluas 2m². Kulit berperan sebagai pembatas, melindungi

tubuh dari lingkungan luar dan mencegah hilangnya zat-zat tubuh

yang penting, terutama air (Weller, et al, 2015).

Kulit menutupi seluruh permukaan tubuh manusia dan

merupakan bagian tubuh utama yang menghubungkan dengan

dunia luar. Berat rata-rata kulit adalah 4 kg dengan luas

permukaan 2 m2 . Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis,

dermis, dan hipodermis. Kulit adalah organ yang dinamis yang

terus mengalami perubahan dengan terlepasnya lapisan luar dan

digantikan oleh lapisan dalam. Ketebalan kulit juga bermacam-

macam antara berbagai lokasi anatomis, jenis kelamin, dan usia

individu. Perbedaan ketebalan kulit terutama menggambarkan

perbedaan ketebalan lapisan dermis, sedangkan ketebalan

epidermis cukup konstan sepanjang hidup dan tiap-tiap lokasi

anatomis. Kulit yang paling tebal terdapat pada telapak tangan dan

telapak kaki, yaitu setebal + 1,5 mm dan yang paling tipis terdapat

pada kelopak mata dan postauricular (0,05 mm) (Weller et al,

2015).
2. Struktur Kulit

Kulit terdiri dari dua lapisan yang berbeda, lapisan luar

adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel dan lapisan

dalam yaitu dermis yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.

a) Epidermis

Epidermis tidak menggandung pembuluh darah dan

sangat bergantung kepada dermis untuk suplai nutrisi dan

pembuangan limbah dengan cara difusi melalui dermoepidermal

junction. Epidermis ini bertingkat-tingkat, epithelium skuamosa

yang utamanya mengandung keratinosit. Permukaan epidermis

mengandung didalamnya stratum germinativum, stratum

spinosum, stratum granulosum, dan stratum korneum (Amirlak,

2015).

b) Dermis

Fungsi utama dari dermis adalah untuk menopang dan

mendukung epidermis. Dermis memeliki struktur yang lebih

kompleks dan tersusun atas 2 lapisan berupa supefisial papiler

dermis (pars papilare) dan retikuler dermis (pars retikuler) yang

terletak lebih dalam. Papiler dermis lebih tipis dan terdiri dari

jaringan ikat longgar yang mengandung kapiler, serabut elastik,

serabut retikuler, dan kolagen. Sedangkan retikuler dermis terdiri

dari lapisan jaringan ikat yang tebal mengandung pembuluh darah,


serabut elastik, serabut kasar dari serat kolagen yang tersusun

dilapisan permukaan. Lapisan retikuler juga mengandung

fibroblast, sel mast, ujung saraf, limfatik, dan epidermal

appendages (pelengkap). Jaringan sekeliling dermis terbentuk

oleh mucopolysaccharides(utamanya asam hialuronat), chondroitin

sulfat, dan glikoprotein. Sedangkan lapisan permukaan dalam

dermis mengandung lapisan subkutaneus dan panniculus

adiposus yang berfungsi sebagai bantalan (Amirlak, 2015).

c) Subkutan

Lapisan Subkutan adalah kelanjutan dermis yang terdiri

atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel

lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir

sitoplasma lemak yang bertambah. Sel-sel ini membentuk

kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh trabekula

yang fibrosa. Pembuluh darah subkutan berasal dari arteri

septokutaneus atau fasciokutaneus perforator. Pembuluh darah

berfungsi sebagai penyuplai darah ke jaringan ikat yang kontak

dekat dengannya seperti tulang, otot, fascia, syaraf, dan lemak.

Pembuluh darah kutaneus beranastomosis dengan pembuluh

darah kutaneus lainnya untuk membentuk jaringan kutaneus pada

kulit. Hal ini membuat jaringan subkutan dapat bertahan hidup

dengan suplai darahnya sendiri (Amirlak, 2015).


Gambar 2. Struktur Kulit Manusia (Amirlak, 2015).

3. Fungsi Kulit

Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan

bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga yang

berfungsi sebagai berikut (Djuanda,2007, Wasitaatmadja, 2010):

a) Fungsi Proteksi

b) Fungsi Absorbsi

c) Fungsi Preseps

d) Fungsi Ekskresi

e) Fungsi Keratinasi

f) Fungsi Pembentukan Pigmen

g) Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh

h) Fungsi Pembentukan Vitamin D


Amirlak B, 2015, Skin Anatomy, Department Of Dermatology, New York
University, viewed 20 Desember 2015.

Weller, R.B., Hunter, H.J.A., and Mann, M.W. 2015, Clinical Dermatology,
Fifth Edition, John Wiley and Sons Ltd., Chichester.

Anda mungkin juga menyukai