Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Komunikasi Kelompok

Pengaruh dan Dampak Dari Pandemi Covid Terhadap


Travel Agent “Dwidaya Tour”

Oleh :
Mumtaz Hanafaszka – 202041163
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta, Indonesia
Dosen Pengajar: Novalia Agung Wardjito Ardhoyo, ST. M. Ikom.
Mumtazhanafaszka@gmail.com
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pandemi merupakan wabah penyakit yang menjangkit secara serempak dimana-


mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan epidemi yang
menyebar hampir ke seluruh negara atau pun benua dan biasanya mengenai banyak
orang. Peningkatan angka penyakit diatas normal yang biasanya terjadi, penyakit ini
pun terjadi secara tiba- tiba pada populasi suatu area geografis tertentu.
Pandemi juga merupakan penyakit yang harus sangat diwaspadai oleh semua
orang, karena penyakit ini menyebar tanpa disadari. Untuk mengantisipasi dampak
pandemi yang ada disekitar kita maka yang kita lakukan adalah dengan menjaga
kebersihan diri dan lingkungan yang ada disekitar kita. Pandemi ini terjadi tidak secara
tiba-tiba akan tetapi terjadi pada suatu wilayah tertentu yang kemudian menyebar ke
beberapa wilayah lainnya dengan cepat. Coronavirus Disease (Covid-19)merupakan
salah satupenyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan
dan dikenal sebagai sindrom pernafasan akut atau parah virus corona 2 (SARS- CoV-2)
Coronavirus Disease (Covid-19)merupakan salah satupenyakit menular yang
disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan dan dikenal sebagai sindrom
pernafasan akut atau parah virus corona 2 (SARS- CoV-2).2Coronavirus Disease ialah
jenis penyakit yang belum teridentifikasi sebelumnya oleh manusia, virus ini dapat
menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat yang sering terjadi, orang yang
memiliki resiko tinggi tertular penyakit ini ialah orang yang melakukan kontak erat
dengan pesien Covid-19 yakni dokter dan perawat.

Virus corona merupakan virus yang umumnya terdapat pada hewan dan dapat
menyebabkan penyakit hewan ataupun manusia, orang yang sudah terinfeksi virus ini
maka akan dengan mudah menyebarkan pada orang lainnya, penyakit ini merupakan
infeksi yang terjadi pada pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih
parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernafasan
Akut Parah
Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19 pada tanggal 2
Maret 2020. Pandemi Covid-19 telah melemahkan hampir seluruh aktivitas ekonomi,
salah satunya pada sektor pariwisata. Dimana kebijakan pemerintah untuk
menerapkan physical distancing hingga work from home di Indonesia membuat
aktivitas masyarakat berkurang apalagi kegiatan diluar ruangan.
Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia
membawa dampak pada perekonomian Indonesia, baik dari sisi perdagangan,
investasi dan pariwisata. Penyebaran virus Corona menyebabkan wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia berkurang. Sektor-sektor penunjang pariwisata seperti hotel,
restoran maupun pengusaha retail pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus
Corona. Sepinya wisatawan juga berdampak pada restoran atau rumah makan yang
sebagian besar konsumennya adalah para wisatawan. Hal ini juga berimbas pada
OTA (Online Travel Agent) karena pemerintah telah membatasi mobilitas
masyarakat. Sektor pariwisata menjadi melemah dan mengalami penurunan yang
drastis. Sektor pariwisata akan kehilangan wisatawan karena penundaan atau
pembatalan rencana perjalanan dan lebih memilih untuk mengurangi aktifitas diluar
ruangan atau hanya dirumah saja.
Pandemi virus corona atau COVID-19 di Indonesia semakin luas
penyebarannya. Sektor industri pariwisata adalah salah satu yang paling terdampak
akibat wabah ini. Begitu pula online travel agent yang harus merugi karena banyak
konsumen memilih membatalkan perjalanan mereka. Perusahaan travel agent
Dwidaya Tour mengaku dampak dari virus ini menyebabkan penurunan penjualan.
Akibatnya perusahaan perlu mengubah fokus dan prioritas
METODOLOGI

Objek dan Metode Penelitian


Objek penelitian ini adalah perusahaan Dwi Daya Tour dan customer
perusahaan tersebut yang dipilih untuk diwawancarai untuk memperoleh pendapatnya.
Penelitian deskriptif kualitatif ini, menggunakan sumber-sumber data berasal dari
jurnal ilmiah, literatur digital, website berita, situs web resmi, media social,
wawancara pada sumber yang dipilih berdasarkan profesi dan usia tertentu. Dalam
penelitian ini, digunakan teknik wawancara jenis pembicaraan informal yang diajukan
muncul secara spontanitas. Pembicaraan dimulai dari hal umum menuju khusus.
Peneliti mengajukan pertanyaan yang bebas kepada subyek menuju fokus penelitian.

Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji pembahasan menggunakan konsep


5W+1H.
a. What : Apa tujuan dari penelitian ini?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari pandemi Covid-19
terhadap Dwidaya tour dan untuk mengetahui apakah Dwidaya Tour juga mampu
bertahan dengan adanya dampak dari pandemi tersebut.
b. Who : Siapa saja yang berperan didalam penelitian ini?
Penelitian ini melibatkan pegawai dari Dwidaya Tour dan
konsumen.
c. Why : Mengapa penelitian ini dilakukan?
Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan dan upaya yang dilakukan
perusahaan tersebut sehingga tetap bertahan selama pandemi.
d. When : Kapan penelitian ini dilakukan?
Penelitian ini dilakukan saat berlangsungnya pandemi Covid-19.

e. Where : Dimana penelitian ini dilakukan

Penelitian ini dilakukan di perusahaan travel Dwidaya Tour Jakarta

f. How : Bagaimana metode yang digunakan didalam penelitian tersebut?


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber dan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang
telah ditentukan.
KAJIAN TEORI

Profil Perusahaan
PT. Dwidaya World Wide (Dwidaya Tour) adalah salah satu perusahaan yang
tergolong maju dalam memberikan jasa perjalanan wisata. Dwidaya Tour berdiri sejak
19 Juli 1967 dan dipercaya sebagai salah satu travel agent terbesar di Indonesia. Di
bawah nama brand Dwidaya Tour, yang memiliki lebih dari 80 cabang yang tersebar
di kota-kota besar Indonesia. Setiap tahunnya beberapa penghargaan bergengsi
berhasil didapatkan oleh Dwidaya Tour, di antaranya adalah "Top Travel Agent" oleh
beberapa maskapai penerbangan terkemuka dunia seperti Singapore Airlines, Cathay
Pacific, Qatar Airways, KLM Royal Dutch, Garuda Indonesia, Eva Air, Lufthansa
German Airlines, dan masih banyak lagi. Dengan visi Dwidaya Tour yaitu menjadi
penyedia jasa tour dan travel paling menarik di Indonesia, yang memberikan
pengalaman tak terlupakan kepada pelanggan, praktisi bisnis, dan mitra. Visi
Dwidaya Tour yang begitu baik didukung oleh misi perusahaan yaitu; Menghadirkan
kegiatan operasional dan layanan yang terencana, tepat sasaran, serta pengalaman
wisata yang tak ternilai dengan implementasi praktis industri terbaik. Membantu
praktisi bisnis kami dalam membuka dan memperluas pandangan global terhadap
dunia dengan membantu mengembangkan potensi secara profesional maupun
personal. Memberikan timbal balik investasi terbaik kepada pemegang saham dan
mitra bisnis.

Definisi Pandemi COVID-19


Menurut WHO (World Health Organization) Pandemi adalah penyebaran
penyakit baru ke seluruh dunia (World Health Organization, 2020). Pandemi
mengacu pada epidemi yang telah menyebar di beberapa negara atau benua, serta
memengaruhi sejumlah besar orang (Centers for Disease Control and Prevention,
2003;National Center for Health Statistics, 2005). Sebagian besar penggunaan
istilah pandemi merujuk pada penyakit yang meluas secara geografis misalnya,
wabah abad ke-14 (kematian hitam), kolera, influenza, dan virus human
immunodeficiency virus (HIV) / AIDS. Selain ekstensi geografis, sebagian besar
penggunaan pandemi menyiratkan perpindahan penyakit atau penyebaran melalui
transmisi yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, seperti yang telah
terjadi secara historis selama berabad-abad.
Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan
rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin dialami beberapa pasien
meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit
tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau
perubahan warna jari tangan atau kaki. Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat
ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi hanya
memiliki gejala ringan.
Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu
perawatan khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi COVID-19 menderita sakit
parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan
kondisi medis penyerta seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru-paru,
diabetes, atau kanker memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius.
Namun, siapa pun dapat terinfeksi COVID-19 dan mengalami sakit yang serius. Orang
dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk disertai dengan kesulitan
bernapas/sesak napas, nyeri/tekanan dada, atau kehilangan kemampuan berbicara atau
bergerak harus segera mencari pertolongan medis. Jika memungkinkan, disarankan untuk
menghubungi penyedia layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu,
sehingga pasien dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Definisi Pariwisata
Pariwisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat khusus untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan objek wisata yang dikunjungi
dalam periode sementara (Arjana, 2016 dalam Noerkhalishah, Ersis Warmansyah
Abbas, dan Melly Agustina Permatasari, 2020). Peranan sektor pariwisata nasional
sangat penting sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangun ekonomi
berkelanjutan di masa mendatang. Sektor pariwisata memberikan kontribusi besar
terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sektor pariwisata meliputi: tempat
rekreasi, hotel, restoran, angkutan serta akselerasi yang mendukung pertumbuhan
industri pariwisata lainnya. Terhitung sejak awal 2020 aktivitas jumlah kunjungan
wisatawan menurun. Hal ini dikarenakan banyak negara yang menghentikan
penerbangan dan menrepkan lockdown pada wilayahnya. Pemberlakuan pembatasan
sosial juga berdampak pada aktivitas ekspor dan impor pada negara-negara. Dampak
dari wabah covid-19 ini begitu banyak merugikan berbagai pihak pelaku ekonomi.

Adanya Konflik Perusahaan

Pandemi sangat memengaruhi semua perusahaan, tidak terkecuali Dwidaya


Tour. Walaupun sudah berdiri lama, tetap saja konflik pasti ada. Salah satunya konflik
yang dialami oleh kerabat penulis dengan dwidaya, yaitu telatnya pengembalian
deposit wifi router yang disewakan. Berdasarkan penuturan deposit yang dikembalikan
telat. Seharusnya deposit itu dikembalikan oleh oihak dwidaya dibulan Januari 2020,
namun mereka belum juga mengembalikan deposit yang ada.

“ Awalnya saya sudah menyewa wifi router untuk trip saya di Singapore, saya juga
sudah membayar full dan deposit yang ditentukan. Setelah saya balik dari Singapore
pada bulan Februari dan mengembalikan wifi router, saya tidak menerima uang
deposit yang seharusnya mereka kembalikan. Bahkan sampai bulan Juni pun saya
tetap menunggu pun belum dikembalikan. Akhirnya saya follow up lagi ke Dwidaya
ternyata mereka mengatakan selama bulan itu mereka mereka mengalami krisis
keuangan karena pandemi, selain itu Dwidaya juga sedang merefund beberapa ticket
penerbangan konsumen karena pembatalan penerbangan ke luar negri. Sehak saya
memfollow up itu Dwidaya meminta waktu sampai bulan Juli tahun untuk
mengembalikan dana deposit saya”
Seperti hasil dari narasumber diatas memang adanya keterbatasan biaya.
Sampai sampai Dwidaya harus mengembalikan dana refund untuk beberpaa konsumen
karena dilarangnya bepergian ke luar negeri.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dampak dan Usaha Yang Dilakukan Oleh Dwidaya Tour


Menurut pegawai perusahaan Dwidaya Tour di Jakarta, Adanya pandemi
Covid-19 sangat berdampak pada perusahaan Dwidaya Tour ini. Berikut pernyataan
dari tiga pegawai tersebut :

“Seperti perusahaan pada umumnya, kami para pegawai sempat dirumahkan dan
tidak menentu kapan akan kembali bekerja. Apalagi waktu itu Jakarta benar-benar
memberlakukan kebijakan pembatasan mobilisasi. Tapi biasanya kalau diperlukan,
kami akan dikerjakan kembali tapi ini bukan putus kontrak. .” ( Syakira, pegawai
Dwidaya Tour Kota Kasablanka)

“Beberapa dari kami memang ada yang dipulangkan tapi dengan janji akan ditarik
kembali jika perusahaan sudah stabil kembali. Agak ketar ketir juga karena lagi
masanya PSBB tapi malah diberhentikan sementara dari perusahaan. Sedangkan
kami juga harus merefund ticket ticket perjalanan konsumen sehingga ini benar
benar bingung dengan adanya pandemi. ” ( Ayudya, pegawai Dwidaya Tour Pasar
Baru)

“Tadinya kami dari pihak Dwidaya Tour mau buat program destinasi yang baru
karena China kan sudah tidak dibuka sama sekali, eh malah virusnya menyebar ke
Indonesia. Jadinya kita diberhentikan sementara karena pemasukan tidak ada. Mana
kita harus metefund semua pembatalan perjalanan ke konsumen, dan kita juga harus
membayar biaya pembatalan itu juga, benar benar kami para karyawan ngerasa
udah gak punya harapan biar Dwidaya tetap bangun, karena itu benar benar
memakan biaya yang kita punya. Jadi hampir saja kita collapse sih ”. ( Joan,
pegawai Dwidaya Tour Pasar Baru)

Dari hasil wawancara ini dapat diidentifikasi akibat dari virus corona (Covid-
19) terhadap Dwidaya Tour yaitu mengalami penurunan konsumen sehingga tidak
mendapatkan keuntungan. Akibat dari berantakannya keuangan Travel tersebut,
kebijakan yang diambil agar perushaan tetap bertahan adalah merumahkan pegawai,
menurunkan gaji pegawai, dan freezing moment.
Dampak yang luar biasa akibat dari virus corona seperti yang telah diuraikan
sebelumnya membuat perusahaan tidak dapat beroperasi sementara terutama
mengenai kegiatan tour, hal ini disebabkan karena pelaku usaha tidak dapat
berdekatan langsung dengan costumernya, namun demikian perusahaan tetap ada
yang beroperasi dengan kegiatan utamanya, namun mereka juga sepakat menambah
beberapa program yang sekiranya dapat dilkukan selama pandemi, programnya
sebagai berikut:
1. Membuat paket-paket baru seperti oneday tour
2. Promosi menggunakan media social ataupun website
3. Tetap promosi melalui media social kepada wisatawan lokal
4. Melakukan promosi live video dengan mengujungi destinasi melalui media
facebook ataupun instagram
5. Menyewakan kendaraan kepada instansi pemerintah
6. Kontrak kendaraan dengan supir
7. Membuat paket-paket baru seperti oneday tour

8. Promosi menggunakan media social ataupun website


9. Tetap promosi melalui media social kepada wisatawan lokal
10.Melakukan promosi live video dengan mengujungi destinasi melalui media
facebook ataupun instagram
11.Menyewakan kendaraan kepada instansi pemerintah
12.Kontrak kendaraan dengan supir

Upaya mempertahankan selalu dicanangkan mengingat belum pastinya kapan


pandemi ini berakhir. Hal ini dapat dibuktikan dari penyataan narasumber mengenai
upaya apa yang telah dilaksanakan perusahaan berikut
“Selama pandemi kita menawarkan paket-paket perjalanan yang aman ya seperti
cuma di dalam negeri saja. Tapi, semenjak beberapa negara sudah dibuka aksesnya
kami juga menawarkan destinasi-destinasi ke luar negeri yang pasti udah harus
mematuhi protokol kesehatan dan karantina segala macamnya. ”
Ditelusuri lebih jauh melalui media website Dwidaya Tour ataupun sosial
media perusahaan, memang banyak paket yang ditawarkan. Dilansir dari situs website
Dwidaya Tour berapa promosi yang ditawarkan untuk mengandeng customer yaitu :
1. Penawaran potongan harga sampai jutaan
Penawaran ini berlaku pada masa-masa periode tertentu. Penawaran ini berlaku pada
destinasi dalam negeri maupun luar negeri yang terpilih.

2. Promo #PPKM (Pesan sekarang Pergi nanti Keuntungan Mantul)


Didalam itinerary yang ditawarkan, paket promo ini sudah termasuk biaya protokol
kesehatan dari awal hingga akhir sehingga perjalanan yang ditawarkan adalah
perjalanan yang aman.

3. Liburan Aman Bersama Asuransi


Paket ini menawarkan liburan yang disponsori juga dengan asuransi mitra yang
bekerja sama dengan Dwidaya Tour. Perusahaan asuransi ini adalah Allianz.
Nampaknya, promosi liburan aman masih terus digencarkan agar meningkatkan
ketertarikan wisatawan yang akan berlibur.
Pada sosial media Dwidaya Tour seperti facebook dan instagram, promosi
juga terus dilakukan. Website dan sosial media juga memberikan informasi yang
edukatif seperti negara-negara mana saja yang aman dikunjungi, destinasi wisata
mana saja yang aman dikunjungi, serta perkembangan Covid-19 di daerah destinasi.

Pandangan Konsumen Pariwisata Dwidaya Tour


Dalam penelitian ini, narasumber yang diwawancarai adalah salah satu
konsumen yang menggunakan jasa Dwidaya Tour pada saat pandemi Covid-19
berlangsung. Menurutnya, liburan di masa pandemi seperti ini sangatlah beresiko dan
menimbulkan ketidaktenangan dalam berwisata. Dalam penuturannya, ia mengatakan
bahwa Dwidaya Tour ini memberikan paket perjalanan yang memang terbukti aman.

Berikut penuturannya :
“Emang takut sih mbak awalnya, tapi karena Dwidaya Tour emang udah
berpengalaman gitu ya sebagai travel agent dan merasa cukup banget ngejelasin
tentang paket perjalanan yang aman, jadi saya merasa kalau Dwidaya Tour memang
aman banget” ( Customer)
“Aku salah satu costumer yang perjalanannya dibatalkan oleh Covid. Menurut saya
Dwidaya Tour sudah melakukan tugasnya dengan merefund seluruh biaya
perjalanan, walaupun adanya keterlambatan pengembalian tapi aku benar benar
maklumin banget soalnya dimasa sekarang kan apa apa susah ya, apalagi ini tentang
pengembalian dana, jadi ya aku fine fine aja dia ngembaliin uangnya telat. ”
(Customer)

“Kemarin saya sudah coba pakai Dwidaya Tour untuk trip Jogja dan itu sudah bagus
kok menurut saya ,mereka tahu ini lagi musim musim pandemi kan jadinya mereka
pilih ke destinasi yang patuh prokes dan pemilihan jam untuk ke destinasi destinasi
yang ada menurut saya tepat soalnya mereka sudah memprogram agar kita ga terlalu
sering ada ditempat yang terlalu ramai, jadi ya saya percaya banget Dwidaya Tpur
tetap menomor satukan customer sih” ( Customer )

Melalui hal tersebut dalam dianalisis bahwa Dwidaya Tour cukup berhasil
mempertahankan perusahaannya yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 dengan terus
mengadakan inovasi berupa paket-paket perjalanan yang aman.
Hal ini juga membuktikan bahwa perusahaan telah berhasil menganalisis
VUCA dalam dunia bisnisnya. VUCA merupakan akronim dari Volatility,
Uncertainty, Complexity, and Ambiguity. Seperti akronimnya, VUCA merupakan
proses analisis dalam membuat keputusan, merencanakan, mengelola risiko, dan juga
memecahkan masalah yang didorong dengan empat faktor tersebut; anomali,
ketidakpastian, kerumitan, dan juga ketidakjelasan. Perubahan ini menuntut setiap
orang untuk beradaptasi. Namun, di dunia VUCA, tidak sepenuhnya jelas arah mana
yang harus diambil. Lingkungan ini membuat perusahaan semakin sulit
mengembangkan inovasi.
Inovasi yang telah dibuat oleh Dwidaya Tour yaitu mengembangkan paket
perjalanan yang aman di masa pandemi telah membuat perusahaan tersebut bertahan
meskipun banyak dampak pengaruh yang diberikan oleh pandemi Covid-19 ini.
Kajian Dengan Teori Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok kecil seperti pada rapat, pertemuan, konferensi. (Arifin,
1984).
Pengertian lain dari komunikasi kelompok adalah sebagai interaksi secara tatap
muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang sudah diketahui misalnya untuk
berbagi informasi, pemecahan masalah dimana anggota-anggotanya dapat mengingat
karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat ( Michael Burgoon dalam
Wiryanto, 2005).
Selain itu komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara
beberapa orang dalam suatu kelompok ‘kecil” seperti dalam rapat, pertemuan,
konperensi dan sebagainya. (Anwar Arifin, 1984 : 73 )
Komunikasi kelompok adalah suatu kumpulan individu yang dapat
mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain,
berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan
berkomunikasi tatap muka ( Muhammad Fajar, 2009: 65)
Tujuan komunikasi kelompok sebenarnya akan paling dipengaruhi oleh jenis
dan fungsi dari sebuah kelompok itu sendiri. Sebagai contoh, tujuan dari komunikasi
kelompok yang dilakukan oleh karyawan kantor tentunya akan berkaitan dengan
kegiatan kantor yang mereka kerjakan secara berkelompok. Meskipun begitu, secara
garis besar komunikasi kelompok memiliki tujuan sebagai menjalin hubungan sosial
antar individu, menyalurkan ide, pikiran, gagasan, saran hingga kritik, membuat sebuah
keputusan, dan menghasilkan sebuah solusi.
Teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh
Muhammad Fajar, dan Michael Burgoon dan Wiryanto. Karena asalnya komunikasi
dalam kelompok merupakan kegiatan komunikasi yang berlangsung diantara suatu
kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing
berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukanya dalam kelompok. Sesuai dengan
apa yang sudah dilakukan. Dwidaya Tour untuk mempertahankan perusahaanya, maka
pastinya sudah melakukan rapat dengan konsekuensi yang sangat besar, disini peranan
karyawan sangat diperlukan untuk membantu perusahaan agar tetap berdiri.
Selain itu permasalahan ini juga dapat dikaitkan dengan salah satu teori dalam
komunikasi kelompok, yaitu teori pemikiran kelompok ( Groupthink Theory). Irving
Janis mendefinisikan bahwa pemikiran kelompok atau groupthink sebagai suatu cara
pertimbangan yang digunakan anggota kelompok ketika keinginan mereka akan
kesepakatan melampaui motivasi mereka untuk menilai semua rencana tindakan yang
ada. Jadi, groupthink merupakan proses pengambilan keputusan yang terjadi pada
kelompok yang sangat kohesif, dimana anggota-anggota berusaha mempertahankan
konsensus kelompok sehingga kemampuan kritisnya tidak efektif lagi (Janis, dalam
West dan Turner, 2008: 274). Pemikiran kelompok atau groupthink muncul sebagai
hasil dari pengambilan keputusan kelompok. Groupthink timbul ketika anggota
kelompok menjadi begitu terdorong untuk mencari persetujuan sehingga norma menuju
konsensus mengesampingkan realistis atas tindakan alternatif dan penuh ekspresi dan
pandangan-pandangan menyimpang, minoritas, dan yang tidak popular (Robbins dan
Judge, 2008: 386).
Dengan berhubungnya permasalahan Dwidaya dengan teori ini, maka bisa
dilihat bagaimana bentuk komunikasi kelompok yang ada di perusahaan ini dalam
menanggapi permasalahan serta membuat dan menerima keputusan dalam situasi ini.
Salah satu hasil dari bentuk teori pemikiran kelompok ( Groupthink Theory) yang telah
dilaksanakan adalah pemberhentian sementara karyawan, dan freezing moment, dan
late refund untuk menyimpan dana. Tentu hal ini mendapat kritik dari para konsumen,
dan karyawan yang sedang diberhentikan. Namun dengan adanya komunikasi
kelompok, perusahaan mampu melewati masa krtisnya.

PENUTUP

Kesimpulan
Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia
membawa dampak pada perekonomian Indonesia, baik dari sisi perdagangan,
investasi dan pariwisata. Penyebaran virus Corona menyebabkan wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia berkurang. Perusahaan Dwidaya Tour yang berdiri sejak 19
Juli 1967 dan dipercaya sebagai salah satu travel agent terbesar di Indonesia juga
terdampak oleh Covid-19 ini. Perusahaan tidak dapat beroperasi sementara terutama
mengenai kegiatan tour, hal ini disebabkan karena pelaku usaha tidak dapat
berdekatan langsung dengan costumernya
Lalu perusahaan ini juga mendapat konflik dengan konsumen tentang pengembalian
dana yang telat. Namun, banyak langkah yang diambil oleh perusahaan Dwidaya Tour
ini yaitu dengan berinovasi melalui analisis VUCA dalam dunia bisnisnya, serta
memberi complimentary atas keterlambatan pengembalian dana. Selain itu iovasi-
inovasi yang dilakukan adalah menawarkan promosi pemotongan harga paket
perjalanan, memberikan konten edukatif di sosial media, juga menyediakan jasa
perjalanan yang aman serta bermitra langsung dengan perushaan asuransi bergengsi.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, E. R., & Hasibuan, S. (2017). Perancangan Collaborative Planning


Forecasting Replenishment “Travel Bag” Pada Travel Agent Dwidaya Tour.
Operations Excellence, 9(2), 91-103.

Rina Tri Handayani, Dewi Arradini, Aquartuti TriDarmayanti, Aris Widiyanto, Joko
Tri Atmojo. (2020). PANDEMICOVID-19, RESPON IMUN TUBUH,
DANHERD IMMUNITY. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
Volume10No 3, Hal 373-380.

Meilanny Budiarti Santoso, Hadiyanto A. Rachim, Dinda Azzahra Syauqina (Juli


2018) Komunikasi Kelompok Sebagai Faktor Pendorong Terbentuknya Kerjasama
Dalam Menyelesaikan Pekerjaan K3L Di Lingkungan Universitas Padjajaran, Hal
189 – 204

Sharleen Oktaviana, Widayatmoko (2018) Jaringan Komunikasi Antara Pimpinan


Dan Karyawan Dalam Menumbuhkan Komitmen Karyawan di PT. Digital Suplai
Indonesia. http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/download/18371/8730

Idha Rahayuningsih (2015). Seminar Psikologi & Kemanusiaan. Persepsi Terhadap


Fungsi Kelompok Kerja pada Karyawan. Hal 571- 581
https://mpsi.umm.ac.id/files/file/571-581%20zzIdha%20Rahayuningsih.pdf

Ririn Puspita Tutiasri, S.I.Kom., M.Med.Kom. Komunikasi Dalam Komunikasi


Kelompok Vol. 4, No. 1, April 2016, hal. 81-90

Kenali VUCA untuk Identifikasi Strategi Bisnis Anda. Jurnal Entrepreneur.


https://blog.dwidayatour.co.id/.

Anda mungkin juga menyukai