Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik
NIM : 030617016
Fakultas : Ekonomi
UPBJJ-UT : Pontianak
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
SAYIB ROJAKONI
Nama Mahasiswa
1. Tentukan lokasi pembukaan pabrik baru mana yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan biaya
tetap dan biaya variabel di tiap-tiap lokasi?
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka lokasi yang dipilih sebaiknya adalah bekasi karena biayanya paling
murah.
2. Tentukan langkah-langkah fungsi perencanaan SDM yang harus dijalankan oleh PT. Urban Mas? Jelaskan!
Di dalam merencanakan sumber daya manusia perlu memperhatikan langkah-langkah yang harus ditempuh
antara lain seperti yang dikatakan oleh Simamora (1999), yaitu meliputi lima langkah: mendefinisikan filosofi
perusahaan, menelaah kondisi lingkungan, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, menentukan
tujuan dan sasaran, dan menyusun strategi.
Langkah pertama, pertanyaan mendasar yang berhubungan dengan bentuk bisnis sangat ditekankan,
termasuk mengapa perusahaan berdiri. Apa kontribusi unik yang dibuatnya atau yang dapat dibuatnya, Apa
motif atau nilai yang mendasari pemilik atau manajer-manajer kunci.
Langkah kedua, pertanyaan yang muncul di sini adalah perubahan teknologi, sosial, ekonomi, dan politik apa
yang terjadi yang menunjukkan peluang atau ancaman. Suplai tenaga kerja, meningkatnya tuntutan hukum
yang mengatur kebijakankebijakan dan praktik-praktik sumber daya manusia, dan derasnya perubahan
teknologi dapat menyebabkan dampak besar terhadap bisnis. Sebagai tambahan, pertanyaan yang muncul
adalah apa kekuatan pesaing, strateginya, kelemahannya, dan seterusnya. Bahkan strategi sumber daya
manusia dari perusahaan lain dapat mempengaruhi arah mendatang suatu bisnis.
Langkah ketiga, pertanyaan berikutnya adalah faktor-faktor apa yang meningkatkan atau membatasi pilihan
dari serangkaian alternatif tindakan. Faktor-faktor sumber daya manusia seperti usia tenaga kerja,
immobilitas manajer kunci, dan kurangnya promosi terhadap tenaga berbakat merupakan masalah umum
yang dapat merintangi perencanaan strategik.
Langkah keempat, pertanyaan penting lainnya adalah apa tujuan penjualan, laba, dan kembalian investasi .
Apa landasan yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan-tujuan tersebut? Terlalu sering struktur
organisasi dan gaya manajemen yang diterapkan pada perusahaan tidak mendukung sasaran dan tujuan
tertentu. Tujuan kualitatif yang penting akan memberikan cara lebih mudah untuk menyatakan dan
mengukur tujuan kuantitatif, meskipun kadang-kadang tujuan strategik mencakup juga komitmen terhadap
perubahan dalam kualitas jasa, kualitas manajemen, kualitas riset dan pengembangan, dan seterusnya.
Menurut Samsudin (2010), desain program pengembangan karir dibedakan dalam tiga fase yaitu :
1. Fase Pencernaan
Fase ini meliputi upaya penyelarasan rancangan karir karyawan dengan karir perusahaan. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pekerja dalam melaksanakan tugas.
2. Fase Pengarahan
Fase ini dimaksudkan untuk membantu para pekerja agar mampu mewujudkan perencanaan karirnya
menjadi nyata. Caranya bisa dengan pengarahan melalui konseling atau pendekatan menggunakan
pelayanan informasi.
3. Fase Pengembangan
Fase ini merupakan cara karyawan dalam mewujudukan kreativitas dan inistiatifnya untuk menduduki posisi
pada masa mendatang. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti mentoring, pelatihan, rotasi
jabatan, dan program beasiswa.
Pengembangan karir sangat berguna bagi perusahaan agar roda perusahaan bisa berjalan dengan baik
karena ada rotasi jabatan yang terjadi di dalamnya. Selain itu, dengan adanya program pengembangan karir,
perusahaan bisa menekan angka resign-nya karyawan. Dikutip dari forbes, penelitian The LinkedIn Global Job
Seeeker Trends menunjukkan bahwa alasan utama karyawan berganti pekerjaan adalah karena kurangnya
kesempatan untuk mengembangkan karir. Alasan utama mereka tertarik pada perusahaan baru adalah jalur
karir yang kuat.
Tetapi tentunya program pengembangan karir ini sangat bermanfaat dan penting bagi karyawan. Beberapa
keuntungan yang diperoleh karyawan dari program pengembangan karir ini adalah seperti :
Memahami passion yang dimiliki tentu penting bagi seorang karyawan untuk melakukan pengembangan diri
sesuai kemampuan dan bakatnya. Dengan memahami passion, seorang karyawan juga dapat bekerja lebih
produktif, kreatif, dan inovatif karena bekerja dengan semangat.
2. Jaminan Kesejahteraan
Memberikan suatu program pengembangan karir adalah bentuk jaminan kesejahteraan yang amat penting
bagi karyawan. Terjaminnya kesejahteraan hidup akan membuat karyawan lebih loyal dalam bekerja.
Pelatihan, pendidikan, bahwa beasiswa yang diterima karyawan menjadi modal untuk mereka berprestasi
lebih tinggi.
4. Meningkatkan Kepercayadirian
Mendapatkan pengembangan karir tentu menjadi amunisi diri bagi seorang karyawan untuk meningkatkan
kepercayadiriannya. Rasa percaya diri ini akan sangat penting untuk karyawan agar mampu bersaing dengan
perkembangan global.
Program pengembangan karir bagi karyawan adalah investasi strategis baik bagi perusahaan maupun bagi
karyawan. Program ini penting bagi karyawan karena bisa menjadi motivasi untuk mengembangkan diri
dengan jaminan kesejahteraan yang secara bersama juga diterima.