Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
NIM : 043046073
UPBJJ-UT : Surabaya
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Univer
7. sitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
TAUFIQURRAHMAN
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Soal no 1
1) Mengapa karyawan PT. ABC memiliki karakteristik yang berbeda dengan PT.XYZ?
Jawab :
Menurut saya, SDM merupakan hal yang paling penting untuk mendirikan suatu perusahan
baik dalam bidang barang dan jasa, seperti yang diketahui oleh khalayak umum SDM ini
merupakan satu individu dan sumber utama yang bekerja sebagai inti penggerak dari sebuah
perusahaan atau organisasi. Maka peran fungsi SDM disini bisa dibilang cukup banyak,
seperti turut menyumbang kontribusi dalam aktivitas perencanaan, pengarahan, dan
pengorganisasian jalannya sebuah perusahaan. Seorang pegawai yang memiliki kinerja (hasil
kerja atau karya yang dihasilkan) yang tinggi dan baik dapat menunjang tercapainya tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi. Hal ini lah yang dibangun PT ABC kepada
karyawannya sehingga memiliki karakteristik yang berbeda dari PT XYZ yaitu dengan
menuntut para karyawannya untuk menghabiskan 80 persen waktu kerja di kantor untuk
mengerjakan pekerjaan mereka, dan meluangkan 20 persen sisanya untuk mengerjakan
proyek khusus sesuai passion mereka. Artinya, dalam waktu kerja standar selama seminggu,
ada satu hari penuh yang dapat mereka gunakan untuk mengerjakan proyek di luar pekerjaan
utama mereka. Dengan hal inilah PT. ABC dapat sukses membangun perusahaannya karena
mempunyai SDM yang berkualitas ditunjang dengan dukungan dari perusahaan di berbagai
bidang agar kepuasan kerja dapat memberi manfaat tujuan bersama dalam perusahaan.
Menciptakan kepuasan kerja karyawan dalam organisasi adalah sangat penting. Apabila
karyawan tidak mencapai kepuasan kerjanya maka akan timbul sikap negatif dalam pekerjaan
seperti kurangnya rasa ketertarikkan pada diri karyawan terhadap pekerjaannya yang
sekarang, keinginan mencari pekerjaan yang menawarkan imbalan lebih atau mencari
pekerjaan sambilan ditempat lain sehingga mutu pekerjaannya yang sekarang tidak
diperhatikan, mogok kerja dan keluhan-keluhan lainnya.
2) Apa yang harus dilakukan PT. XYZ untuk membentuk budaya oraganisasi baru seperti
PT.ABC?
Jawab:
Menurut saya, PT XYZ dapat memebekali karyawan dengan menciptakan organisasi belajar
seperti yang dilakukan oleh PT ABC. Mengapa demikian, karena organisasi belajar
membekali perusahaan dengan basis pengetahuan dalam rangka memenangkan persaingan,
seperti contohnya pada PT ABC. Dengan sebuah pembelajaran maka karyawan maupun
manajer akan secara terus menerus memeperluas kapasitas mereka untuk menciptakan hasil
yang benar-benar diinginkan, sehingga pola pemikiran baru dan luas, dan kebebasan dalam
memntukan cita-cita akan dimunculkan dengan belajar bersama. Michael Marquardt seperti
dikutip Swanson dan Holton (2001) mendefinisikan organisasi belajar sebagai suatu
organisasi yang belajar secara kolektif dan bersemangat, dan terus menerus
mentransformasikan dirinya pada pengumpulan, pengelolaan dan penggunaan pengetahuan
yang lebih baik bagi keberhasilan perusahaan. Memberdayakan sumber daya manusianya baik
di dalam atau di luar perusahaan untuk belajar sambil bekerja. Memanfaatkan teknologi untuk
mengoptimalkan baik pembelajaran maupun produktivitas kerja. Menurut (Yusuf.et.al, 2020)
terdapat karakteristik organisasi belajar yang dikaitkan dengan manajemen dalam organisasi,
yang menurut saya dapat digunakan oleh PT.XYZ yaitu :
1) Misi dan visi organisasi dinyatakan dan dipahami secara luas oleh anggota organisasi
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Soal no 2
1) Apa pendekatan yang digunakan oleh PT. PLN dalam mengelola manajemen SDM?
Jawab:
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan
orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya. Sehingga dapat diartikan bahwa Manajemen sumber daya
manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua
keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya
manusianya. Berdasarkan wacana diatas, pendekatan yang digunakan oleh PT. PLN dalam
mengelola manajemen SDM dengan melakukan survei awal kepada 10 orang karyawan
(100%) PT.PLN (PERSERO). Dari 8 orang karyawan (90%) merasa senang bekerja di
PT.PLN, mendapatkan perlengkapan kerja dan kesempatan untuk mengembangkan
potensinya sedangkan 2 karyawan (10%) menyatakan jenuh karena banyaknya tugas yang
diberikan, hal ini mengarah pada prinsip engagement yaitu capacity to engage. Kemudian
dari 4 karyawan (40%) PT.PLN (PERSERO) melakukan dengan inisiatif pekerjaanya dan
memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya sedangkan 6 orang karyawan
(60%) kurang mendapatkan bimbingan atau perhatian yang sama dari atasan, hal ini
mengarah pada memiliki kebebasan untuk bertindak dalam melakukan pekerjaannya
(freedom to engage). Dari 7 karyawan (70%) merasa termotivasi dan tertantang, dan yakin
untuk mencapai target yang diberikan perusahaan sedangkan 3 karyawan (30%) merasa
mudah teralihkan cenderung menunda pekerjaanya, menunjukan motivation to engage.
Sebanyak 8 karyawan (80%) karyawan mengetahui prioritas strategis dan kontribusi dari PT.
PLN (PERSERO) dan 2 orang karyawan (20%) kurang mengetahui kontribusi karyawan
untuk bisnis PT.PLN, hal ini mengarah pada focus of strategic management.
2) Pendekatan apa yang digunakan PT. PLN dalam Mengelola SDM?
Jawab:
Pendekatan yang digunakan PT. PLN dalam Mengelola SDM dilakukan oleh Bagian SDM
dan Organisasi PT.PLN dengan melakukan pendekatan yang sistematik dan modern dalam
mengelola sumber daya manusia dengan didasarkan pada dua hal yaitu, informasi tentang
kebutuhan kompetensi perusahaan dan informasi tentang kompetensi yang dimiliki oleh
pegawai. Dalam Manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan. tenaga kerja,
pengembangan, kompensasi, integrasi pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan
sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan SDM , atau dengan
kata lain, secara lugas MSDM dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan SDM dalam upaya mencapai tujuan
individual maupun organisasional. Untuk mengelola manajemen sumber daya manusia
diperlukan berbagai pendekatan untuk memahami bagaimana praktek-praktek sumber daya
manusia dalam konteks pencapaian tujuan yang diharapkan organisasi, Para manajer
bertugas untuk memberi pengarahan kepada bawahannya. Manajer juga bertindak seperti
kepala keluarga kepada seluruh angota keluarganya. Para bawahan-bawahan manajer
seharusnya diperlakukan dengan baik, segala fasilitas diberikan, serta bawahan tersebut
dianggap juga sebagai keluarganya.
3) Langkah-langkah apa saja yang diambil PT PLN untuk dapat menerapkan Manajemen SDM
tersebut?
Jawab:
Berdasarkan wacana study kasus diatas salah satu upaya pengembangan yang dilakukan
PT.PLN (PERSERO) adalah melalui kegiatan dan kesempatan untuk mengikuti pendidikan
dan pelatihan kerja atau disebut dengan Diklat (Program pendidikan dan pelatihan pegawai).
Dengan diselenggarakannya diklat tersebut, diharapkan, perusahaan akan mendapatkan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
pegawai yang berkompeten dan mampu mengoptimalkan potensi diri dalam berkarier di
perseroan, sehingga setiap pegawai memiliki kesempatan untuk mengikuti diklat profesi
yang sesuai dengan bidang kompetensi yang dimiliki. Selain itu langkah-langkah
pengangganan SDM PT.PLN (PERSERO) dilakukan pada faktor eksternal dari diri
karyawan yakni penyiapan job description, menetapkan pola gaya kepemimpinan, serta
mengembangkan budaya pekerjaan berbasi kompetensi pada perusahaan atau kondisi
lingkungan kerjanya. Program diklat merupakan sarana pembinaan dan pengembangan
karier. Melalui keikutsertaan dalam program diklat, pegawai terpilih secara sadar dan
berencana dipersiapkan oleh organisasinya untuk menerima tanggung jawab pekerjaan yang
berbeda (rotasi) dan kedudukan/jabatan yang lebih tinggi (promosi) pada waktu yang akan
datang. Karena itu, program diklat merupakan investasi sumber daya manusia (human
invesment) yang sangat berharga bagi setiap organisasi pemerintah (LAN dalam Djubaidi :
1998). Alasan utama bagi organisasi untuk melaksanakan pelatihan dan pengembangan
adalah untuk memastikan organisasi mendapat imbalan yang terbaik dari modal yang
ditanam pada sumber yang paling penting (dan seringkali ini yang paling mahal) yaitu
pegawainya. Maka tujuan dari setiap pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan adalah
meraih perubahan dalam pengetahuan, keterampilan (keahlian), pengalaman dan tingkah
laku, atau sikap yang akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Sehubungan dengan hal
itu maka strategi peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan hendaknya
diarahkan untuk:
a) Mendidik dan melatih serta menyiapkan pimpinan untuk memasuki lowongan jabatan
yang lebih tinggi dari jabatannya sekarang.
b) Memberikan orientasi/pengenalan secara tidak langsung maupun secara langsung
terhadap apa yang akan dicapainya dalam bidang tugas dan tanggungjawabnya, serta
menyiapkannya untuk pekerjaan yang akan diembannya dimasa mendatang.
c) Menyiapkan pejabat tersebut dengan bekal keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas.
d) Memperkecil kesenjangan yang dapat diidentifikasi/ditemukan.
e) Memberikan keterampilan, pengetahuan dan sikap kepada para pimpinan yang
diperlukan untuk menterjemahkan teori-teori manajemen kedalam keterampilan-
keterampilan praktis yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas.