Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Taufiqurrahman

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043046073

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4414/Manajemen Strategik

Kode/Nama UPBJJ : 71/Surabaya

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN TT3
1. Matriks Pertumbuhan- Pangsa Pasar (MPPP/MP3) adalah alat bantu manajemen
untukmembangun perusahaan sehat dan tumbuh berkelanjutan. Yang dimaksud sehat
dalamkonteks ini adalah perusahaan yang memiliki portofolio bisnis atau produk yang
beradadalam pasar dengan tingkat pertumbuhan berbeda sekaligus memiliki pangsa pasar
dengantingkat penguasaan yang juga berbeda-beda. Esensi matriks ini terletak pada
usahanyamengetahui posisi pasar perusahaan berdasarkan keragaman usaha (portofolio bisnis)
yangdimiliki. (Muhammad, 2008, hal 203). Sedangkan Matriks Daya Tarik Industri (MDTI)
adalah alat bantu manajemen yang didesain untukmembantu manajemen mengambil
keputusan investasi pada berbagai portofolio bisnis yangdikelola, yang biasanya berada pada
perusahaan besar yang terdiversifikasi. MDTI padamulanya berusaha menggambarkan posisi
pasar perusahaan dengan cara terlebih dahulumelakukan dekomposisi perusahaan menjadi unit
bisnis strategis (UBS) atau kadang-kadangberdasarkan produk yang dihasilkan. Tentu saja,
jika perusahaan hanya memiliki satu unitusaha, proses dekomposisi ke dalam unit usaha tidak
perlu dilakukan. (Muhammad, 2008, hal212).

2. Komunikasi antar manusia dilakukan seorang komunikator (atau orang yang menyampaikan
pesan) dengan komunikan (orang yang menerima pesan). Agar komunikator dan komunikan
dapat saling memahami, maka keduanya harus memiliki pengertian yang sama mengenai kata,
nada suara, isyarat atau gerakan badan, serta simbol-simbol yang digunakan dalam
komunikasi. Namun ada kalanya komunikasi antar individu ini juga mengalami hambatan.
Hambatan komuniaksi antar manusia yang mungkin terjadi, berupa : Perbedaan persepsi dan
bahasa, pendengaran yang buruk, ganguan emosional, perbedaan budaya, gangguan fisik,
kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing, penyaringan tidak tepat, iklim komunikasi
tertutup atau tidak memadai.
 Perbedaan persepsi dan bahasa
Persepsi adalah interpretasi pribadi terhadap suatu hal tertentu. Karena persepsi ini berasal
dari interpretasi masing –masing individu, maka mungkin satu orang dengan yang lainnya
dapat mendefinisikan atau menginterpretasikan suatu kata dengan cara yang berbeda.
 Pendengaran yang buruk
Menjadi pendengar yang baik ternyata bukan suatu hal mudah. Meski cara mendengar yang
baik sudah kita pahami, tapi ada kalanya pendengaran kita jadi buruk. Pendengaran yang
buruk tidak harus karena gangguan pendengaran di telinga. Pendengaran buruk bisa saja
terjadi ketika kita sedang dalam keadaan melamun atau lelah lantaran sedang memikirkan
masalah lain. Biasanya, pada kondisi demikian, seseorang akan kehilangan minatnya untuk
mendengarkan.
 Gangguan emosional
Emosi adalah suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap kondisi individu secara
menyeluruh. Artinya, ketika seseorang sedang merasa marah, sedih, kecewa, takut atau
emosi lain, maka ia bisa kesulitan untuk menyusun pesan maupun menerima pesan dengan
baik. Meski begitu, tapi sulit pula menghindari komunikasi ketika kita sedang dalam keadaan
emosi. Akibatnya, kesalahpahaman pun sering terjadi lantaran gangguan emosional ini.
 Perbedaan budaya
Ada kalanya, kita juga perlu berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budaya. Dengan
adanya perbedaan budaya, maka pola komunikasi yang terjadi juga akan berbeda. Hal ini
menjadi suatu hambatan komunikasi yang paling sulit untuk diatasi.
 Gangguan fisik
Seringkali, gangguan yang bersifat fisik bisa mengganggu proses komunikasi yang
berlangsung. Gangguan fisik ini dapat berupa akustik yang buruk, tulisan yang tak terbaca,
cahaya yang redup, masalah kesehatan dan lainnya. Berbagai gangguan fisik dalam
komunikasi ini bisa mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam berkomunikasi.

3. Rapat Umum Pemegang Saham adalah suatu bagian dalam sebuah perseroan terbatas yang
memiliki kuasa atas segala sesuatu yang tidak dimiliki oleh dewan komisaris atau dewan
direksi. Fungsi RUPS dalam sebuah perseroan terbatas adalah sebagai wadah bagi pemegang
saham dalam hal penyampaian suara ketika ingin mengambil suatu keputusan. Undang-undang
No. 40 Tahun 2007 menjelaskan bahwa RUPS ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi
pemegang saham terutama ketika para pemegang saham menentukan kebijakan perusahaan.
Perlu Anda ketahui RUPS terbagi menjadi 2 jenis yaitu RUPS luar biasa dan RUPS tahunan.
RUPS Tahunan artinya RUPS yang acara atau kegiatannya diadakan dalam kurun waktu
setahun sekali atau paling lambat 6 bulan dengan ketentuannya adalah setelah melewati
periode tahun buku perusahaan. Sedangkan, RUPS luar biasa yaitu RUPS yang diadakan suatu
perusahaan sewaktu-waktu tergantung dengan kebutuhan perusahaan. RUPS jenis ini diadakan
ketika ada perubahan dalam perusahaan baik itu masalah kecil atau besar seperti perubahan
nama, logo, kedudukan, pemegang komisaris atau hal lainnya.
Suatu bisnis yang berkembang dengan baik, dapat melebarkan usahanya dengan memiliki anak
perusahaan. Semakin bertambah anak perusahaan, menjadikan kesemuanya membentuk suatu
grup dengan satu perusahaan utama yang memimpin, yang disebut dengan perusahaan induk
atau holding company. Holding company adalah perusahaan utama yang menjadi pemimpin
dari suatu grup perusahaan. Karena merupakan pemimpin dari grup, maka perusahaan tersebut
bertanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi sampai pengendalian anak perusahaannya.
Hal ini dilakukan agar seluruh tujuan dari awal dibentuknya holding dapat tercapai oleh seluruh
perusahaan.
Tugas pokok kooporat
• Koorporat tidak memiliki pendapatan yang berasal dari konsumen namun biaya2 utk
keperluan investasi /penyertaan modal.
• Pendapatan koorporat berasal dari jasa manajemen yg diberikan dari unit usaha bisnis.
• Melakan intervensi strategis terhadap semua unit bisnis usaha
• Menentukan portofolio bisnis
• Melakukan intervensi manajemen
Strategi divestasi adalah kebalikan dari investasi. Lebih lengkap lagi, divestasi merupakan
aktivitas mengurangi beberapa jumlah aset dalam rangka memperoleh keuntungan lebih besar
di masa mendatang. Dalam hal ini, bukan berarti divestasi merupakan hal yang merugikan.
Sebab tujuan dari divestasi yaitu mendapatkan keuntungan lebih tinggi dari sebelumnya.
Secara sederhana, contoh divestasi adalah menjumlah sejumlah lot saham ketika harga di pasar
sedang tinggi. Hal ini dilakukan agar investor mendapatkan profit lebih besar. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi divestasi adalah beberapa langkah-langkah
strategis yang dilakukan untuk mengurangi aset agar memperoleh laba semakin besar.
Ada beberapa ciri-ciri perusahaan tidak sehat yang mudah dikenali. Sebagian bisa dilihat
secara gamblang, sebagian lagi harus dilihat dari laporan keuangan perusahaan.
Ciri perusahaan yang tidak sehat
 Ketidakcukupan kas
 Keterbatasan likwiditas
 Pengurangan modal kerja
 Utang dagang membengkak
 Piutang dagang meningkat
 Penurunan ROI (Return on invesment)
 Penjualan mendatar

4. Yang dimaksud dengan “Terperangkap ditengah” (Stuck in the middle) adalah keadaan dimana
perusahaan telah memilih produk dan pangsa pasar namun karena perubahan lingkungan pasar
ternyata tidak mampu mempertahankan keunggulan kompetitif sehingga memilih bermain di
arena berbiaya rendah. Yang harus dilakukan bila perusahaan anda terperangkap dalam situasi
Stuck In the Middle adalah melakukan strategi generik yang mengacu pada keunggulan biaya,
diferensiasi dan fokus. Mengukur kemampuan perusahaan yang dapat meningkatkan
profitabilitas diantara pangsa pasar dengan meletakkan kekuatan yang dimiliki perusahaan
yang sulit diikuti oleh pesaing. Memenuhi kebutuhan pelanggan, mengetahui siapa kelompok
pelanggan dan kompetensi apa yang menonjol yang dapat merespon kebutuhan pelanggan
adalah dasar dari perumusah BLS Generik (Business Level Strategy) yang merupakan
langkah ditempuh perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Strategi Keunggulan Biaya. Menjual produk lebih murah daripada pesaing tetapi tetap
menghasilkan laba yang sama. Dengan cara fokus pada proses manufaktur dan manajemen
material yang efisien, mengurangi perhatian pada diferensiasi produk dan segmentasi pasar.
Strategi Diferensiasi. Menciptakan produk yang unik dan sesuai selera pelanggan di setiap
segmen untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Keunikan dapat diciptakan dari mutu,
inovasi dan respon pelanggan.
Strategi Fokus. Perusahaan harus melakukan spesialisasi yaitu fokus pada segmen pasar
tertentu. Misalnya pasar orang kaya biasanya suka petualangan, mobil balap, moge atau motor
gede, dll.

5. Kegagalan bisnis di negara sedang berkembang yang disebabkan oleh lingkungan bisnis lebih
tinggi dibanding di negara maju, sedangkan kegagalan bisnis di negaram aju yang disebabkan
oleh variabel internal relatif tinggi, berkisar pada angka 80%.Beberapa indikator yang dapat
digunakan sebagai tanda perusahaan tidak sehat yang muncul pada tahap awal daur kehidupan
perusahaan, yaitu: Ketidak cukupan kas, Keterbatasan (tekanan) likuiditas, Pengurangan
modal kerja, Utang dagang membengkak, Piutang dagang meningkat, Penurunan ROI (Return
On Investment), Penjualan mendatar (tidak meningkat), Rugi terus-menerus dalam beberapa
kuartal, Absensi tenaga kerja meningat, Tenaga kerja meningkat, Pengaduan konsumen
meningkat, Arus informasi keuangan dan manajemen semakin meningkat. Berikut ini adalah
beberapa indikator internal yang menunjuk pada tidak sehatnyaperusahaan yang muncul pada
pertengahan daur kehidupan perusahaan: Persediaan meningkat, Penjualan menurun, Marjin
berkurang, biaya meningkat, bantuan pembayaran di depan oleh bank meningkat, permintaan
konsiderasi dari bank bertambah, informasi keuangan dan manajemen lambat dan tidak akurat,
kerpercayaan konsumen berkurang, saldo rekening bank tidak mencukupi, tertundaanya
piutang dagang konsumen yang tak terpercaya, pelanggaran perjanjian utang, pembayaran
tagihan dengan dana bank. Sedangkan indikator internal yang dapat dijadikan petunjuk tidak
sehatnyaperusahaan yang lazimnya dijumpai pada tahapan akhir daur kehidupan perusahaan
yaitu: kecilnya perhatian manajemen dan menurunnya laba, pengurangan staf tanpa
menganalisa sebab pokoknya, pembayaran melalui bank dengan saldo defisit sebagai ganti
penarikat kredit, krisis kas, terlampatnya pembayarn utang, terlambatnya hasil penagihan
piutang, penurunan penjualan yang terus menurus, moral karyawan yang rendah, kredibilitas
perusahaan berkurang, perputaran persediaan menurun drastis, kepercayaan pemasok yang
berkurang, semakin sedikitnya laporan yang ditunjukan kepada bank, dll

Anda mungkin juga menyukai