I. PENDAHULUAN :
Becak (dari bahasa Hokkien: be chia “kereta kuda”) adalah suatu moda
transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian
Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi.
Di Indonesia ada dua jenis becak ,yaitu:
1. Becak kayuh – Becak yang menggunakan sepeda sebagai
2. Becak bermotor/Becak mesin – Becak yang menggunakan sepeda motor
sebagai penggerak.
Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak
adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan
resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah “eksploitasi manusia atas
manusia”. Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan taksi.
Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya
seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah
sebuah alat transportasi wisata saja.
Keselamatan kerja secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan
budayanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dala usaha mencegah kemungkinan terjaadinya kecdelakaan dan
penyakit akibat kerja.
Kelelahan Kerja
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar
dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan
diatur secara sentral oleh otak. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang
berbeda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi
dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Kelelahan diklasifikasikan
dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot merupakan
tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot. Sedang kelelahan umum biasanya
ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh
monotoni, intensitas, lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, mental, status
kesehatan dan keadaan gizi (Grandjean, 1993).
3,6
Untuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus dihindarkan sikap kerja yang
bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini dapat diakukan
dengan merubah sikap kerja yang statis menjadi sikap kerja yang lebih bervariasi atau
dinamis, sehingga sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal ke seluruh
anggota tubuh (Tarwaka, 2004).
5,7
Menurut Sutalaksana (2006) kelelahan dapat dikurangi dengan berbagai cara, yaitu
dengan menyediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh, bekerja dengan
menggunakan metoda kerja yang baik, misalnya bekerja dengan dengan memakai
prinsip ekonomi gerakan., memperhatikan kemampuan tubuh, artinya pengeluaran
tenaga tidak melebihi pemasukannya dengan memperhatikan batasannya,
memperhatikan waktu kerja yang teratur dengan melakukan pengaturan terhadap jam
kerja, waktu istirahat dan sarananya, masa libur dan rekreasi dan lainnya, serta
berusaha mengurangi monotoni dan ketegangan akibat kerja.
5,7
depan dan dada yang ceper, dan tulang punggung yang bengkok ke samping kiri atau
kanan.
3,5
http://dokumen.tips/documents/tugas-aspek-k3-pada-tukang-becak.html